• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir (73) Perancangan Stasiun dan Apartment dengan Integrasinya di Kawasan TOD Senen (Tema: Sustainable Development)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Perancangan Arsitektur Akhir (73) Perancangan Stasiun dan Apartment dengan Integrasinya di Kawasan TOD Senen (Tema: Sustainable Development)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II: STUDI

2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

Pertumbuhan kota Jakarta yang berkembang berdampak pada rumah tinggal penduduk yang semakin sulit dicari dan jauhnya lapangan kerja, sehingga mengakibatkan jarak tempuh perjalanan yang panjang. Semakin padatnya kendaraan pribadi di jalanan menambah waktu tempuh perjalanan. Kondisi seperti ini dialami banyak warga di daerah urban dan sub-urban (Jabodetabek).

Perencanaan sistem TOD merupakan konsep yang mendukung berkembangnya kawasan demi memudahkan masyarakat. Penduduk diarahkan untuk tinggal di sekitar lokasi yang mudah diakses oleh transportasi dan diharapkan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Banyak upaya dan pembenahan sistem transportasi kota Jakarta. Dan pemerintah mengambil langkah-langkah taktis, yakni dengan sesegera mungkin mengupayakan pola Transportasi Makro DKI Jakarta terwujud.

Beberapa moda transportasi angkutan umum masal diwujudkan didalam TOD, seperti kereta api dan bus. Sistem angkutan umum masal yang terintegrasi menjadi tulang punggung penyelesaian permasalahan transportasi di Ibukota.

Dalam perencanaan TOD kususnya daerah Senen (lokasi yang dipilih) harus menekankan unsur atau karakter Indonesia dengan paduan modern kontemporer suapaya rancangan berkualitas dan kaya.

Pemanfaatan lokasi bangunan mnjadi pertimbangan kusus, agar pengolahan bisa sebaik mungkin. Energi dalam bangunan harus bisa diminimalkan karena prinsip Green Arsitektur sudah menjadi keharusan di dalam desain saat ini. Serta memperhatikan perawatan kawasan agar mudah dipelihara demi efesiensi pengeluaran agar namun tetap optimum.

(2)

Memperhatikan aksebilitas pencapaian dari berbagai golongan. Membuat desain yang memiliki aksebiltas pencapaian mudah dilewati difable kususnya baik di luar bangunan dan di dalam bangunan. Mengakomodasikan kebutuhan komersial seperti advertising / iklan dan retail skala kecil tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagau fasilitas transit kusunya dalam aspek kenyamanan, keamanan dan efesiensi.

Dalam perancangan kawasan TOD harus memenuhi aspek Greenship yang terbagi atas enam aspek yang terdiri dari:

o Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD)

o Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant/EER) o Konservasi Air (Water Conservation/WAC)

o Sumber & Siklus Material(Material Resources & Cycle/MRC)

o Kualitas Udara & Kenyamanan Udara (Indoor Air Health & Comfort/IHC) o Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment Management)

Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam TOD: 1) Fasilitas Transport Terintegrasi:

Railway, Angkot, Bus Dalam Kota, Bus Antar Kota, Busway, MRT dan LRT (outer ring road).

2) Fasilitas Railway:

Platform, Kantor Pusat Pelayanan, Kantor Managemen, parkir kendaraan, ruang atm, loket karcis, ruang tunggu, ruang informasi, dan Ruang fasilitas umum. 3) Fasilitas Komersial

4) Fasilitas Hunian

5) Fasilitas Pemerintahan, dan 6) Fasilitas Umum.

(3)

2.2. Studi Pustaka TOD (Transit Oriented Development)

2.3.1. Definisi TOD

Menurut Pergub No. 182 Tahun 2012, TOD adalah kawasan terpadu dari berbagai kegiatan fungsional kota dengan fungsi penghubung lokal dan antar lokal. Sedangkan kawasan TOD adalah kawasan campuran permukiman dan komersil dengan aksesibilitas tinggi terhadap angkutan umum massal, dimana stasiun angkutan umum massal dan terminal sebagai pusat kawasan dengan bangunan berkepadatan tinggi.

Optimalisasi pemanfaatan ruang untuk mendukung kinerja kawasan dengan menerapkan konsep TOD (Pergub No. 182 Tahun 2012):

1. Keragaman fungsi pemanfaatan lahan 2. Redistribusi dan peningkatan nilai intensitas 3. Pengaturan tata massa bangunan

4. Efisiensi pola pergerakan pejalan kaki

5. Integrasi sistem tautan dengan fasilitas transit dan pembatasan parkir melalui penerapan parkir maksimal khusus pada wilayah radius pengembangan 350m (tiga ratus lima puluh meter) dari rencana titik stasiun MRT, dan

6. Menciptakan perancangan kawasan stasiun MRT yang atraktif, menarik dan bernilai jual

TOD terbagi menjadi dua jenis, yaitu Urban TODs dan Neighborhood TODs (Calthorpe, 1993). Urban TODs terletak tepat pada perhentian jaringan utama angkutan kereta. Neighborhood TODs terletak sepanjang rute bus dengan frekuensi tinggi atau sepanjang lintasan bus dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit ke perhentian angkutan kereta atau perpindahan bus.Neighborhood TODs sebagian besar untuk pemukiman dan pertokoan skala lokal.Berdasarkan karakteristik kedua jenis TOD tersebut, dapat disimpulkan bahwa Stasiun Senen merupakan jenis Urban TOD dilihat dari karakteristik yang dimilikinya saat ini.

Beberapa aspek penting yang membentuk prinsip-prinsip TOD yaitu: o Station Area Planning, Design, and Transit Facilities

o Compact and Mixed-Use Development; Walkable Neighborhood o Public Realm.

(4)

Dalam pengembangan suatu urban form yang dalam perancangan kali ini merupakan kawasan TOD, aspek yang perlu diperhatikan antara lain karakteristik sosial dan ekonomi serta pola pergerakan masyarakat (Pouyanne, 2004 dalam Titis Astri Mauliawati, 2012).

Dibawah ini adalah contoh pengembangan kawasan TOD yang berada di Manggarai dan Dukuh Atas:

Gambar 1: Rencana Pembangunan Stasiun Transportasi dan Pengembangan Kawasan Perkotaan Terpadu di Manggarai, Jakarta.

Sumber::http://img.photobucket.com/albums/v702/encon/DSC06357s.jpg

(5)

2.3.2. Sirkulasi dan Pergerakan Dalam Kota

Menurut Paul D. Spreiregen, caraberpindah yang paling sederhana namun merupakan determinan yang sangat esensi dalam skala urban adalah berjalan kaki. Dengan berjalan kaki, kita memiliki tingkat keterhubungan yang tinggi dengan orang sekitar dan tempat-tempat.

Limitasi utama dari berjalan kaki adalah jarak dan kecepatan. Kebanyakan orang hanya bersedia berjalan maksimal sejauh setengah mil (± 800m) dan kecepatan berjalan rata-rata 2,5 mph (± 4km/jam). Ibid. Skala ini menentukan dimensi dari pusat kota.

Richard Untermann dalam Tetriana Vivi Oktora Taolin (2008), seorang desainer urban dari University of Washington, meneliti perilaku pejalan kaki warga Amerika. Riset yang dilakukannya menunjukan bahwa untuk keperluanselain bekerja dan perjalanan santai, kebanyakan orang Amerika bersedia berjalan 500 ft (± 150 m), sebanyak 20% bersedia berjalan 1000 ft (±300 m) dan hanya 10% bersedia berjalan setengah mil (± 800m). Penelitian dari Michael Berrick membuktikan bahwa kesediaan berjalan kaki dapat lebih besar jaraknya (bahkan dapat mencapau dua kali lipat) jika ruang kota dibuat lebih menyenangkan, menarik, aman, dan nyaman.

2.3.3. Sistem Transportasi

Sistem didefinisikan sebagai seperangkat objek (komponen, subsistem) dengan interaksi antar objek dan secara keseluruhab mempunyai satu tujuan/fungsi, (Krismas, FX, Dwi, (2010).

Menurut Morlok, EK, (1985) dalam Happy Nugroho (2012), semua jenis transportasi (termasuk kereta) mempunyai komponen utama, yaitu benda dan jalur tempat benda tersebut bergerak. Benda tersebut menyangkut benda transportasi berupa kereta dan benda yang dapat dipindahkan, baik manusia maupun barang.Sedangkan jalur merupakan lintasan jalan kereta. Aktivitas yang dilakukan manusia , barang, dan benda transportasi itu sendiri (kereta) perlu diiakomodasi, misalnya terdapat kebutuhan-kebutuhan, seperti:

(6)

o Fungsi administrative seperti pengelolaan kereta, pengaturan lalu lintas kereta, dan pengelolaan penumpang.

o Fungsi komersial, diperlukan karena terjadi konsentrasi manusia dan barang pada tempat perpindahan tersebut sehingga berpotensi untuk menjadi tempat berniaga.

o Fasilitas untuk menunggu, baik tempat duduk maupun kios-kios makanan dan minuman.

2.3. Studi Pustaka Stasiun

2.3.1. Stasiun

Berikut ini adalah pengertian stasiun:

• Menurut kamus besar bahasa indonesia, stasiun adalah tempat menunggu bagi calon penumpang kereta api dsb, tempat pemeberhentian kereta api dsb.

• Menurut William Dudley Hunt, Jr, Stasiun adalah bangunan untuk kedatangan, penanganan, dan keberangkatan kereta bersama pmumpang, staff, dan barang.

• Menurut Edwar K Morlok, stasiun adalah tempat berkumpulnya penumpang dan barang yang menggunakan moda angkutan kereta.

• Sedangkan kata intermoda (interchange dalam) menurut oxford dictionary berarti change palce with each other.

Berdasarkan rerferensi tersebut dapat disumpulkan pengertian stasiun adalah bangunan tempat perhentian kereta yang memfasilitasi kegiatan operasional dan pengelolaan bangunan serta naik atau turun penumpang.

(7)

• Stasiun Peralihan, adalah tempat penumpang melanjutkan perjalanan dengan kereta api atau kendaraan lainnya.

• Stasiun Antara, adalah stasiun yang berada di antara stasiun terminal. • Stasiun Persilangan, adalah tempat pemberhentian kereta api sementara

untuk kereta api lain lewat. 2. Berdasarkan jangkauan

• Commuter Train, untuk jarak dekat (dalam kota).

• Medium Distance, untuk jarak sedang (antar distrik/wilayah). • Long Distance, untuk jarak jauh (antar kota).

3. Berdasarkan posisi rel terhadap permukaan tanah:

• Elevated Station, stasiun dengan jalur kereta api melayang. • At- grade Station, stasiun dengan jalur kereta api sejajar tanah. • Underground Station, stasiun dengan jalur kereta api di bawah tanah.

2.3.4. Transportasi Jalan Rel

Transportasi Jalan Rel dibagi menjadi tiga, yaitu : 1) Kereta Api Rel ( KRL - KRD )

Kereta Api Rel atau disebut KRL dan KRD, merupakan kereta rel yang bergerak dengan sistem propulsi motor berupa energi listrik dan energi panas dari diesel.

2) Kereta Rel Bawah Tanah ( Subway )

Subway merupakan sistem angkutan kereta cepat bawah tanah yang biasa dibangun di bawah jalan / bawah tanah karena kondisi lalu lintas yang tidak memungkinkan dibangun di atas tanah, dan juga untuk menyesuaikan kebutuhan dari pengguna fasilitas transportasi serta perkembangan Mode transportasi suatu negara.

(8)

Monorel adalah sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, berlainan dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel dan dengan sendirinya, kereta lebih lebar dari pada relnya.Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak sebising kereta konvensional.

2.3.5. Persyaratan Teknis

Persyaratan teknis bangunan stasiun menurut PT KAI :

1. Tinggi lantai terendah, minimum 0,5 m di atas batas permukaan banjir tertinggi yang pernah tercatat dan minimum 0,3 m di atas permukaan jalan akses dan plasa stasiun.

2. Tinggi langi t-langi t dari permukaan lantai minimal 2,5 m. 3. Tinggi untuk saluran AC minimal 0,5 m.

4. Tinggi balok dan slab minimal 0,7 m.

5. Jarak bebas di bawah pada bagian arus listrik searah untuk stasiun over track adalah 6,1 m.

Dimensi minimal platform penting sebagai syarat keamanan bagi penumpang yang hendak menaiki kereta.

Dimensi KRL merupakan besaran yang menentukan lebar landasan dan luas yang diperlukan untuk rel kereta api. (PT. KAI, Persyaratan Teknis Bangunan

Stasiun, dalam Baskara, E, (2008)

(9)

• Batas I untuk lintas kereta api listrik.

• Batas II untuk ’viaduk’ dan terowongan dengan kecepatan kereta sampai 60 km/jam dan

untuk jembatan tanpa

pembatasan kecepatan.

• Batas III untuk ’viaduk’ baru dan

bangunan lama kecuali

terowongan dan jembatan. • Batas IV untuk jembatan

dengan kecepatan kereta sampai dengan 60 km/jam.

Gambar 4: Jarak bebas Kereta Api

(10)

2.3.6. Manusia dan perilaku

Gambar 5: Level pejalan kaki

(11)

Gambar 6: jenis sirkulasi ke peron

(12)

2.4. Studi Pustaka Apartment

2.5. Studi Banding

2.6.1. TOD

2.6.2. Stasiun

2.6.3. TOD Apartment

LIHAT INI!

MRT KONSEP mirp ZAHA HADID

Automatic Ticket Vending Machine: The automatic ticket vending machine is

used for ticket selling, and a machine which automatically accepts money and issues and tickets after the passenger chooses the type of ticket. The automatic ticket vending machine is operated by passengers need to be simple and easy to use.

(13)

Figure 24 Various Types of Automatic Ticket Vending Machine

Automatic Gate: The automatic gate, which is installed at the ticket gate or the

ticket collection gate, is a machine that reads or collects tickets on the behalf of the station staff. The types of automatic gates are for entrance only, exit only; and both entrance and exit (different- able). On entrance, the automatic gate reads the necessary information from the card or ticket and writes the entrance record onto it. On exit, the card again passes over the card reader. At this time, the fare is adjusted and confirmed based on the entrance record. If required information is not obtained on entrance or exit, the gate will close in each case. The automatic gates are installed in order to check tickets swiftly and accurately for many passengers.

(14)
(15)
(16)

LIAT INI!

(17)
(18)

LIAT INI!

ANALISA TA STASIUN GEDEBAGE BANDUNG

LIAT INI!

(19)
(20)
(21)

LIAT INI! Programming

LIAT INI!

Escalator & Travelator

LIAT INI!

(22)
(23)
(24)

LIAT INI!

Railway Station Design Standard and Guidelines Referensi zoning

(25)

LIAT INI!

TOD STATION AREA PLAN

LIAT INI!

(26)
(27)

LIAT INI!

(28)

LIAT INI!

(29)
(30)

LIAT INI!

Video: Pendingin ruangan panel surya

Belum di publis katanya

LIAT INI!

(31)

LIAT INI!

Isu-Sustainable and Resiliebt Communities

(32)
(33)

Gravel=kerikil

Air kota manajemen

(34)

Alur reuse limbah

LIAT INI!

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jakarta

(35)

LIAT INI! Green Cities

(36)
(37)
(38)

Gambar

Gambar 1: Rencana Pembangunan Stasiun Transportasi dan Pengembangan Kawasan Perkotaan  Terpadu di Manggarai, Jakarta
Gambar 3: Dimensi Platform (Peron Stasiun)
Gambar 4: Jarak bebas Kereta Api  Sumber: PT. KAI
Gambar 5: Level pejalan kaki  Sumber: TOD in Philadelphia
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan jika dibandingkan dengan penelitian [1], walaupun ada kesamaan dari sisi penggunaan metode yaitu metode AHP untuk penentuan peserta pertukaran pelajar, akan

tapan ini akan diusulkan kepada Pejabat dapat segera memulai proses pengadaan b. pan ini diperbuat, apabila dikemudian ha ali

Simulasi Jaringan Pada Packet tracer | 11 Di bawah panel Font, pengguna dapat memilih font yang berbeda dan ukuran font untuk Dialog, Workspace / Kegiatan Wizard, dan Interface

Kali ini kita akan membuat program yang menghitung rata-rata dengan cara menanyakan suatu bilangan kepada user, kemudian program akan berhenti jika masih ada data yang akan

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual

menunjukkan bahwa dari 3 orang ibu memberikan susu formula kepada bayi saat. bayi berusia

Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai, Kecepatan Reaksi Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Akurasi Shooting Pada Permainan Sepakbola.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membuat program email interaktif dengan menggunakan bahasa pemrograman PERL, dengan tujuan memudahkan klien untuk mengirimkan informasi kepada