• Tidak ada hasil yang ditemukan

Naskah Publikasi. diajukan oleh Asrul Abdullah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Naskah Publikasi. diajukan oleh Asrul Abdullah"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA SANGGAR

KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN

MENGGUNAKAN KONSEP MODEL VIEW

CONTROLLER DALAM BAHASA

PEMROGRAMAN JAVA

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Asrul Abdullah

08.11.2390

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

(2)
(3)

ANALYSIS AND DESIGN OF SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN KUBU RAYA INFORMATION SYSTEM USING

MODEL VIEW CONTROLLER CONCEPT IN JAVA PROGRAMMING LANGUAGE

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MODEL VIEW

CONTROLLER DALAM BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

Asrul Abdullah Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Education plays an important role in the advancement of a country. A good education will give birth to a good resource anyway so it can be useful in society. Currently there are many educational institutions that use manual systems for managing data and data management as recorded in books or sheet document. Given the above issues, the need for an application of technology to allow the administration at this institution Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu Raya can run effectively and efficiently. On SKB Kab Kubu Raya, the writer found a variety of ages, graduates and jobs of residents learning (students). So it needs to be an information system that can help employees SKB Kab Kubu Raya. With this information system is expected to facilitate and assist employees in the SKB Kab Kubu Raya to collect data on learning.

In addition it is also a system of information on SKB Kab Kubu Raya can present information / reports from employee data management, data resident learning (students), data value, and inventory data so as to provide alternative solutions to problems on SKB Kab Kubu Raya who are still using manual systems.

In this thesis, researchers are trying to analyze the subjects and the results are intended to provide advice to the SKB Kab Kubu Raya in managing information systems. In addition, researchers also recommend the SKB Kab Kubu Raya to develop a data base of citizens to learn (students) to utilize data already stored in the database in order to provide better data management for students.

(4)

1. Pendahuluan

Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas baik pula sehingga dapat berguna di masyarakat. Agar dapat melahirkan sumber daya manusia yang baik, perlu adanya pelayanan yang baik pula. Pelayanan pendidikan yang ada banyak dijumpai permasalahan apalagi pelayanan pendidikan yang berada di daerah terpencil.

Permasalahan ini harus dicari jalan keluar agar diperoleh kemudahan – kemudahan dalam

memberikan pelayanan pendidikan pada masyarakat.

Dengan ditingkatkannya pelayanan terhadap pegawai, diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas sebagai pelayan masyarakat dalam bidang pendidikan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari sistem informasi yang bersifat relevan, akurat, lengkap dan efisien. Selain itu semua teknologi yang diterapkan juga mempengaruhi. Saat ini, masih banyak lembaga pendidikan yang menggunakan sistem manual dalam mengelola data dan manajemen data seperti mencatat di buku atau lembar dokumen. Misalnya data pegawai, data inventaris, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai masalah diatas, perlu adanya suatu penerapan teknologi agar proses administrasi di lembaga pendidikan dalam hal ini sanggar kegiatan belajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sanggar Kegiatan Belajar sendiri memiliki perbedaan dengan sekolah.

Di SKB Kab Kubu Raya, penulis menemukan beragam usia, lulusan dan pekerjaan dari warga belajar (siswa). Sehingga perlu dibuat sebuah sistem informasi yang dapat membantu pekerjaan pegawai, pamong/tutor menjadi efisien dan efektif. Sebagai contoh tingkat kelulusan siswa yang berada di daerah terpencil lebih rendah dibandingkan dengan daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan siswa tersebut mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi dengan cepat. Dikarenakan banyaknya angka ketidaklulusan ujian nasional sehingga membuat SKB selaku lembaga pendidikan non formal menjadi tempat untuk menuntaskan pendidikan.

Dengan adanya aplikasi sistem informasi ini diharapkan dapat mempermudah dan membantu Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu Raya dalam melakukan pendataan warga belajar (siswa) yang tidak lulus di berbagai sekolah. Data – data warga belajar (siswa) tadi kemudian di rekap untuk dilakukan input data di Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu Raya. Sehingga data tersebut menjadi rapi, terstruktur dan mudah untuk dimengerti. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu pengelolaan data siswa (warga belajar) dan juga dengan adanya aplikasi sistem informasi tersebut sehingga dapat menjadi sarana pembelajaran bagi warga belajar. Selain itu juga perbedaan lain di SKB juga diajarkan berbagai macam keterampilan seperti menjahit, mengetik.

(5)

2. Landasan Teori

2.1 Mengenal Bahasa Pemrograman Java

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek atau sering disebut OOP (Object Oriented Program) dan multiplatform yang diperkenalkan oleh James Gosling dari Sun Microsystem Inc dengan sejumlah keunggulan yang memungkinkan Java dijadikan sebagai bahasa pengembangan enterprise. Tujuan dari pembuatan bahasa pemrograman Java adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa pemrograman C++ yang sebelumnya telah ada sehingga aplikasi-aplikasi yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman tersebut dapat berjalan diatas berbagai platform perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda1. Bahasa pemrograman java memiliki beberapa keunggulan seperti berbasis GUI (Graphical User Interface), aplikasi web, multiplatform, bisa digunakan pada aplikasi jaringan terdistribusi serta multithread.

Java merupakan bahasa yang banyak digunakan dalam membangun sistem yang mempunyai kompleksitas yang tinggi. Mengapa Java bisa berjalan di semua sistem operasi ? Hal itu dikarenakan proses terjadinya kompilasi. Saat pertama kali program Java dijalankan dengan ekstensi *.java, program akan d i k o m p i l a s i menjadi bytecode yang berekstensi *.class. Setelah itu, file *.class tadi akan dikumpulkan oleh Java Virtual Machine sebagai interpreter. Dengan adanya interpreter, maka file yang berekstensi *.class akan diubah menjadi *.jar. File ini yang menyebabkan aplikasi Java, dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.

2.2 Sejarah Java

Menurut Nugraha (2009, h 1-3) dalam bukunya yang berjudul “Rekayasa

Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java”. Bahasa pemrograman Java (awalnya

bernama bahasa pemrograman Oak). Bahasa ini diperkenalkan ke hadapan komunitas pemrograman di seluruh dunia oleh James Gosling dari Sun Microsystem Inc. Pada sekitar tahun 1990 –an. Tujuan pembuatan bahasa pemrograman Java adalah untuk meningkatkan

kemampuan bahasa pemrograman C++ yang sebelumnya telah ada sehingga aplikasi –

aplikasi (program komputer) yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman tersebut mampu berjalan di atas berbagai platform perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berbeda.

(6)

Upaya yang dilakukan oleh James Gosling dari Sun Microsystem, Inc ini cukup berhasil. Bahasa pemrograman Java saat ini bisa digunakan untuk mengembangkan

aplikasi – aplikasi desktop (menggunakan Java SE), aplikasi yang berjalan pada perangkat

yang memiliki komputasi yang terbatas seperti telepon seluler, PDA (Personal Digital Assistant) (menggunakan Java ME) sampai pada aplikasi berskala enterprise (menggunakan Java EE).

Dengan terjadinya perkembangan komputasi internet yang berjalan sejak

sekitar tahun 1980. Telah memicu penggunaan bahasa – bahasa pemrograman yang

melintasi platform. Sebab, aplikasi – aplikasi yang berjalan di jaringan internet harus bisa berjalan dengan baik pada berbagai platform yang berbeda. Dengan demikian bahasa pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi masa depan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.2 Menurut Murdick dan Ros

(1993) mendefinisikan sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Menurut Mc Leod (1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

2.3.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (management information system) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi – informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sistem informasi manajemen didefinisikan oleh George M Scott sebagai berikut :

Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi – interaksi sistem – sistem informasi yang

menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.3

2 Jerry FitzGerald, Ardra F FitzGerald, Warren D Stalling, Jr., Fundamentals of System Analysis (Edisi kedua; New York : John Willey & Sons, 1981), Hal 5.

3 George M. Scott. Principles of Management Information Systems. (New York : McGraw-Hill, 1986), hal 66.

(7)

Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi – interaksi sistem – sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

2.4 Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek

Pada dasarnya Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek.

Teknik yang digunakan sangatlah berbeda dengan bahasa – bahasa yang sifatnya

procedural. Di dalam Java, kita bisa memisahkan satu proses dengan proses lainnya, tetapi hubungan antar proses itu terintegrasi dengan baik.

2.4.1 Kelas dan Objek

Kelas adalah deskripsi tergeneralisir (misalnya template, pola, cetak biru) yang

menggambarkan suatu kumpulan objek yang sama4. Sebuah kelas menyerupai sebuah

struktur yang merupakan tipe data sendiri, misalkan tipe data titik yang terdiri dari koordinat x dan y. Bahasa Java menggunakan sebuah kelas untuk menyatakan tipe data titik karena bahasa pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek murni sehingga tidak mengenal struktur tapi mengenal apa yang disebut kelas, dimana model dari objek yang anda buat berdasarkan pada tipe data baru ini.

Perbedaan sebuah kelas dengan struktur kelas adalah sebuah kelas dapat berdiri sendiri dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan kelas – kelas yang lain, sedangkan sebuah struktur tidak dapat berdiri sendiri. Sebuah kelas lebih fleksibel untuk digunakan oleh kelas lain tanpa harus membongkar kode program utama, sedangkan jika digunakan struktur maka kode program harus dibongkar untuk disalin bagian strukturnya ke kode program utama yang lain. Sebuah file dapat terdiri dari berbagai kelas, namun biasanya pada bahasa pemrograman Java sebuah file hanya terdiri dari satu kelas yang disimpan dengan nama kelas, misalnya file List.java berisi kelas List.

Namun jika kelas yang dibuat misalnya public class nama_kelas, maka kelas itu harus disimpan dalam satu file hanya untuk satu kelas. Setelah dilakukan kompilasi maka

pada Java akan ada sebuah file “.class” yang berisi bytecode dari setiap kelas. Jika sebuah

file terdiri dari dua kelas maka setelah dikompilasi akan dihasilkan dua buah file “.class” yang nantinya akan dibaca oleh interpreter Java saat program dieksekusi. Sebuah kelas saat program dieksekusi dan perintah new dijalankan, maka akan dibuat sebuah objek.

4 Roger S Pressman. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Dua). Yogyakarta : Andi. Hal 657.

(8)

Objek adalah elemen pada saat runtime yang akan diciptakan, dimanipulasi dan dihancurkan saat eksekusi sehingga sebuah objek hanya ada saat sebuah program dieksekusi, jika masih dalam bentuk code, disebut sebagai kelas jadi pada saat runtime (saat sebuah program dieksekusi), yang kita punya adalah objek di dalam teks program yang kita lihat hanyalah kelas.

2.5 MVC (Model, View, Controller)

Dalam membangun sebuah aplikasi biasanya bagian yang sering mengalami perubahan adalah bagian antarmuka pengguna (user interface). Antarmuka pengguna merupakan gabungan dari elemen – elemen suatu sistem, elemen – elemen dari pengguna

dan juga komunikasi atau interaksi diantara keduanya5. Perubahan pada satu bagian

memiliki potensi keterkaitan dengan keseluruhan aplikasi. Pola Model View Controller menyediakan sebuah solusi terhadap permasalahan tersebut dengan membagi aplikasi menjadi bagian – bagian tersendiri.

Gambar 2.2 Model MVC (Model View Controller)6

Dalam hal ini, pemisahan informasi tampilan di arah pengguna dari kendali (control) atau pemisahan asupan pengguna (user input) dari aplikasi secara keseluruhan dapat dilakukan. Inti dari MVC (Model View Controller) adalah pemisahan tampilan pengguna dari kendali asupan pengguna dan model informasi yang mendasarinya, seperti yang tampak pada gambar 2.2. Untuk hal tersebut, ada beberapa alasan pokok mengapa

model MVC menjadi sangat bermanfaat7 yaitu :

Penggunaan ulang komponen – komponen antarmuka pengguna.

5 Sudarmawan, Dony Ariyus. (2007). Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta : Andi. hal 10. 6

Adi Nugraha, Op. cit., hal 189 7 Ibid., hal 190

Tampilan / View

Kendali (Control)

Asupan Pengguna

(9)

Kemampuan untuk mengembangkan aplikasi dengan antarmuka pengguna secara terpisah. Kemampuan untuk melakukan pewarisan (inheritance) dari berbagai bagian yang berbeda

pada suatu hierarki kelas. Kemampuan untuk mendefinisikan kelas – kelas pengaturan

tampilan (control style) yang menyediakan fitur – fitur umum secara terpisah dengan bagaimana fitur – fitur itu akan ditampilkan oleh aplikasi yang kita kembangkan.

2.6 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.6.1 DBMS MySQL

MySQL Database merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data seperti halnya Oracle, MS SQL. Ada beberapa keuntungan menggunakan MySQL

dibandingkan DBMS lainnya diantaranya adalah8 :

1. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, MacOS, Linux, Solaris.

2. Bersifat open source, MySQL didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU

General Public License (GPL).

3. Bersifat multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu

bersamaan tanpa mengalami masalah.

4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query. Dengan kata

lain, dapat memproses lebih banyak perintah SQL per satuan waktu.

5. Dari segi sekuriti, MySQL memiliki beberapa lapisan sekuriti seperti level

subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

2.6.2 NetBeans IDE 6.8

IDE adalah sebuah peralatan dalam pemrograman yang diintegrasikan ke dalam software yang mendukung pembangunan GUI, teks, compiler dan debugger. Perancangan dan pemrograman dilakukan di dalam kerangka sebuah proyek. Proyek NetBeans merupakan sekumpulan file yang dikelompokkan di dalam satu kesatuan.

NetBeans sebagai IDE ditujukan untuk memudahkan pemrograman Java. Pemrograman dilakukan berbasis visual dan event driven. Pembuatan dialog atau user interface tidak perlu membuat teks program secara manual baris perbaris tetapi cukup klik pada component pallet.

(10)

NetBeans mendukung compiler, builder dan debugger internal. Hal ini dapat mempermudah perancangan suatu program. Proses deployment dan tes dapat dilakukan di dalam NetBeans.

2.6.3 JasperReport 3 7.3 dan iReport 3.7.3

JasperReport merupakan software open source untuk reporting. Digunakan sebagai library dalam Java IDE NetBeans. iReport merupakan designer untuk membuat laporan yang komplek menggunakan JasperReport tanpa harus menguasai pemrograman XML.

3. Analisis

3.1 Analisis Kelemahan Sistem

Dalam proses pengembangan perangkat lunak, tentunya banyak serangkaian proses yang harus dilakukan sebelum masuk ke dalam tahap perancangan. Proses pengembangan sistem mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya (secara umum) terdiri dari beberapa langkah, yaitu

1. Mengidentifikasi masalah

2. Menganalisis dan memahami masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi.

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih.

6. Mengimplementasi hasilnya. 7. Melakukan evaluasi

Untuk mengidentifikasi masalah diatas, perlu adanya penjabaran dari sebuah sistem yang meliputi performances, information, economic, control, efficiency dan service yang biasa disebut disingkat PIECES.

3.1.1 Performance (Kinerja)

Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perubahan atau instansi. Masalah kerja dapat terjadi dalam suatu organisasi, ketiga

tugas – tugas operasional dijalankan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang

diinginkan. Hal ini jelas akan berpengaruh pada transaksi / proses bisnis yang berjalan di dalam sanggar kegiatan belajar.

(11)

Kelemahan

1. Dalam melakukan proses manajemen data di SKB kab Kubu Raya, memerlukan

waktu yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan oleh pencatatan data seperti data pegawai, data warga belajar (siswa) yang dilakukan secara manual.

2. Dimungkinkan banyak alat-alat kantor pada Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu

Raya belum diidentifikasi.

3.2.2 Information (Informasi)

Informasi merupakan komoditas yang paling penting dalam pemakaian akhir. Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat dan akurat. Tentunya akan memberikan kemajuan bagi suatu lembaga dalam hal ini Sanggar Kegiatan Belajar. Jika semuanya tertata dengan rapi maka akan mudah dalam melakukan pengecekan.

Kelemahan

1. Informasi yang dihasilkan bisa saja sulit untuk dimengerti dikarenakan data yang dicatat secara manual dan bisa saja diakibatkan oleh kesalahan manusia (human error).

2. Dimungkinkan data yang dicatat secara manual rentan mengalami masalah yaitu

memungkinkan data yang sama ditangkap atau disimpan di banyak tempat.

3. Informasi yang kadang tidak tepat dalam penggunaannya.

3.2.3 Economy (Ekonomi)

Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini banyak perusahaan dan manajemen menerapkan paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan. Oleh karena itu dilihat dari penggunaan alat tulis kantor yang berlebihan merupakan faktor yang sangat penting kaitannya keberlangsungan suatu lembaga.

Kelemahan

Penggunaan alat tulis kantor yang berlebihan akan menyebabkan pengeluaran (biaya) yang kadang tidak disadari. Hal ini disebabkan harga dari alat tulis kantor tidak terlalu mahal sehingga kadang lupa memasukkan dalam biaya pengeluara. Contohnya dalam pembelian alat tulis kantor seperti kertas, pulpen sering tidak dihitung sehingga banyak anggaran yang habis tanpa diketahui apa yang telah dibeli.

(12)

3.2.4 Control (Pengendalian)

Pengendalian dalam sebuah sistem diperlukan untuk menghindari dari penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta menjamin keamanan data atau informasi. Di dalam proses transaksi, perlu adanya pengendalian yang dilakukan oleh pihak pengurus terhadap semua proses pembelian alat kantor yang dilakukan oleh pegawai. Sehingga dihasilkan data yang benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kelemahan

Sistem pencatatan transaksi pembelian alat kantor secara manual sangat sulit dilakukan kontrol, sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalam penginputan data yang disebabkan kesalahan manusia (human error).

3.2.5 Efficiency (Tepat Guna)

Kalau bicara mengenai efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber (resources) dapat digunakan secara optimal. Sebagai contoh di sebuah lembaga dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan. Di dalam sebuah sistem informasi yang akan dirancang juga diperlukan efisiensi sehingga dapat membantu dalam mengolah data menjadi informasi di dalam sanggar kegiatan belajar.

Kelemahan

Proses pencatatan data transaksi, pegawai dan alat kantor kurang efisiensi karena perlu melakukan dokumentasi secara manual.

3.2.6 Service (Pelayanan)

Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik para anggota. Fokus dari pelayanan adalah sejauh mana sistem yang diterapkan memberi kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.

Kelemahan

Di SKB Kab Kubu Raya sendiri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat masih menggunakan sistem manual. Contohnya, penerimaan warga belajar yang masih manual sehingga membutuhkan waktu yang agak lama agar tahu warga belajar ini lulus atau tidak.

(13)

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Pembahasan Program dan Tampilan Aplikasi

Setelah melakukan serangkaian proses penelitian diharapkan perangkat lunak ini, dapat membantu proses administrasi di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Kubu Raya. Bagian – bagian yang dibangun meliputi :

4.1.1 Koneksi Database

Karena konsep pengkodean perangkat lunak ini menggunakan Model View Controller maka perlu adanya kelas koneksi yang bisa dipakai bersama – sama. Kelas koneksi yang dibuat menggunakan design pattern. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar proses inisialisasi objek dilakukan satu kali pada saat pemanggilan objek tersebut saja. Setelah ini objek menginisialisasi objek baru yang dibutuhkan oleh aplikasi. Berikut ini adalah potongan kode kelas koneksi yang digunakan.

public class Database {

public Connection connection; public Database() {

}

public Connection getKoneksi() { return connection;

}

public void setKoneksi(Connection val) { this.connection = connection;

}

public void koneksiDatabase() { try {

Class.forName("com.mysql.jdbc.Driver"); try {

String url = "jdbc :mysql: //localhost :3306/skbkuburaya"; connection = DriverManager.getConnection (url, "root", ""); } catch (SQLException se) {

System.out.println("Error,, koneksi gagal" + se.getMessage()); System.exit(0);

}

} catch (ClassNotFoundException cnfe) {

System.out.println("Class tidak ditemukan" + cnfe.getMessage()); System.exit(0);

} } }

(14)

4.1.2 Form Utama

Form ini merupakan form utama yang terdiri dari menu – menu untuk

mengakses fitur – fitur yang ada. Misalnya manajemen data pegawai, data siswa, data inventaris, dll. Form utama ini akan muncul ketika proses login di atas berjalan dengan sukses. Jika tidak user akan diminta memasukkan username dan password sampai benar. Di dalam pembuatannya, Form utama ini menggunakan swing dan desktop pane. Berikut adalah tampilan dari form utama dari aplikasi Sanggar Kegiatan Belajar ini.

Gambar 4.2 Form Utama

Form utama terdiri dari beberapa menu, meliputi :

1. Menu File

Menu ini digunakan jika anda sudah selesai menggunakan aplikasi ini. Menu File terdiri dari item menu yaitu LogOut dan Keluar. Bedanya, jika kita mengklik button Log Out maka kita akan balik ke login form, sedangkan kalau mengklik button keluar, maka kita akan keluar dari aplikasi.

(15)

2. Menu Master

Menu ini digunakan untuk melakukan manajemen. Seperti manajemen data pegawai, data warga belajar, data inventaris, data nilai, data mata pelajaan. Di dalam menu ini hanya diperuntukkan kegiatan seperti menambah data, menghapus data, dan merubah data. Item dari Menu Master yaitu Pegawai, Siswa, Transaksi, Kelompok, Inventaris, Jabatan, Mata Pelajaran, Nilai.

3. Menu Laporan

Menu ini merupakan menu yang digunakan untuk mencetak laporan dari hasil transaksi yang terjadi di dalam sistem. Misalnya mencetak laporan pegawai, siswa, kelompok, inventaris dll.

4. Menu Help

Menu ini merupakan menu yang digunakan sebagai bantuan jika anda kesulitan dalam menggunakan aplikasi ini.

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian aplikasi Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu Raya berikut

menggunakan data uji pengolahan data, pengolahan proses dan pengolahan laporan serta informasi lengkapnya.

4.3.1 Metode Pengujian BlackBox

Terfokus apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. 9

(16)

Tabel 4.1 Rencana Aplikasi Sistem Informasi SKB Kab Kubu Raya

Kelas Uji Butir Uji

Login Pengecekan password dan username yang sudah ada.

Pengisian Data  Pengisian data siswa

 Pengisian data pegawai  Pengisian data inventaris  Pengisian data kelompok  Pengisian data mata pelajaran  Pengisian data jabatan  Pengisian data nilai  Pengisian data user

Pengolahan Data - Pengolahan data pegawai, siswa, inventaris, dan

kelompok, mata pelajaran, jabatan, nilai, dan user.

Pengujian Laporan  Laporan Data Anggota

 Laporan Data Pegawai  Laporan Data Inventaris  Laporan Data Kelompok  Laporan Data Jabatan  Laporan Data Mata Pelajaran  Laporan Data Nilai

 Laporan Data User Pengujian Login

Pengujian login sebagai berikut :

Tabel 4.2 Pengujian Login

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : admin Password : admin Menampilkan form utama SKB Menu Utama Tampil Diterima

Kasus dan Uji Data (Data Salah)

Data Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : admin Password : bukanadmin Menanpilkan pesan peringatan username dan password salah Muncul MessageBox Diterima

(17)

Penjelasan :

Pada waktu kita membuka aplikasi SKB Kab Kubu Raya, pertama kali kita akan ditampilkan login menu. Untuk dapat masuk ke dalam main form , anda harus menginputkan username : admin dan password : admin.

5. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pelaksanaan penulisan skripsi ini dan pembuatan “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Kubu Raya dengan Menggunakan Konsep Model View Controller dalam bahasa pemrograman Java” ini antara lain :

1. Sistem yang dibuat menggunakan konsep model, view controller (MVC) yang

menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Sistem yang dibuat untuk menyimpan data Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu

Raya.

3. Hak akses sebagai admin yaitu dapat melakukan create,read, update, delete

serta dapat mencetak laporan.

4. Hak akses sebagai user yaitu dapat melakukan create, read, update, delete.

5. Aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk membantu penyelesaian

masalah yang ada pada Sanggar Kegiatan Belajar Kab Kubu Raya dapat berkembang dengan baik. Kegiatan tersebut meliputi pencatatan data dan pembuatan laporan.

6. Penelitian terhadap kegiatan yang terjadi di Sanggar Kegiatan belajar di Kab

Kubu Raya akan menghasilkan berbagai macam hasil analisis seperti analisis kelemahan sistem. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar untuk merancang sistem baru sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keadaaan kantor SKB kab Kubu Raya.

Daftar Pustaka

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Andi Offset : Yogyakarta.

Arief, M Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Andi Offset : Yogyakarta.

Ariyus, Dony, Sudarmawan. 2007. Interaksi Manusia & Komputer. Andi Offset : Yogyakarta. Fikri, Rijalul, dkk. 2005. Pemrograman JAVA. Andi Offset : Yogyakarta.

(18)

Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA. Andi Offset: Yogyakarta.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset : Yogyakarta.

Utami, Ema dan Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database dengan SQL Server, Ms Access, dan Ms Visual Basic. Andi Offset : Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4.2   Form Utama
Tabel 4.1  Rencana Aplikasi Sistem Informasi SKB Kab Kubu Raya

Referensi

Dokumen terkait

Prosiding The 1 st Annual Conference AL-BIDAYAH (ACA) Jurnal Pendidikan Dasar “Innovation of Primary Education for All” 377 By using instructional media in the form of videos

Berdasarkan kedua hal tersebut maka daerah penelitian dipisahkan menjadi tiga wilayah (Gambar 1), yaitu 1) Perairan wilayah Barat, meliputi perairan dari Plawangan

Beban terpasang dari suatu sistem adalah jumlah total daya dari seluruh peralatan sesuai dengan KW atau KVA yang tertulis pada papan nama (name plat) peralatan yang akan dilayani

Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, dimana terlebih dahulu dilakukan pengukuran jarak jangkau maksimum saat menggunakan antena existing HT (Teno Tn-211), setelah itu baru

Dim hasil_delete As Integer Dim bobot_1 As Double Dim bobot_2 As Double Dim bobot_3 As Double Dim bobot_4 As Double Dim bobot_5 As Double Dim bobot_6 As Double Dim bobot_7

menjalin hubungan yang lebih dalam dari sekedar pertemanan. Sedangkan seorang remaja yang tidak memiliki keyakinan yang kuat. terhadap ajaran agama ataupun norma, tidak

Agar kebudayaan tadi dapat menyelamatkan dan membahagiakan hidup dan penghidupan diri dan masyarakat, maka perlulah dipakainya dasar (Kebangsaan), akan tetapi jangan