• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar. Tahap-tahap Pengembangan Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pakar. Tahap-tahap Pengembangan Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Pakar

Tahap-tahap Pengembangan Sistem Pakar

Kelas A & B

Jonh Fredrik Ulysses

(2)

Pengantar

• Sistem Pakar sebagai sistem memiliki 6 Fase

pengembangan:

– Inisialisasi

– Analisis dan desain sistem

– Rapid prototyping dan demo prototype

– Pengembangan sistem

– Implementasi

(3)
(4)

Fase I: Inisiasi Proyek

• Terdiri dari beberapa sub-fase:

– Identifikasi masalah

– Taksiran kebutuhan

Menentukan kebutuhan fungsional dari sistem

– Evaluasi solusi alternatif

Ketersediaan pakar, pelatihan, perangkat lunak

– Verifikasi pendekatan sistem pakar

Verifikasi kebutuhan, justifikasi kebutuhan, menaksir

kemungkinan pengembangan sistem

(5)

Fase I: Inisiasi Proyek

• Sub fase (lanjutan)

– Studi kelayakan

Mengevaluasi kelayakan dari sisi teknologi, manajemen, dan

perubahan

– Analisa biaya-keuntungan

Evaluasi kelayakan dari sisi ekonomi, identifikasi dan estimasi

biaya dan keuntungan potensial dari sistem (IRR, NPV)

– Pertimbangan manajemen

Personel, keuangan, aspek hukum, pemasaran dan potensi

pasar, dan dukungan pengguna

– Pengorganisasian tim pengembangan

– Capaian akhir

(6)

Fase II: Analisis dan Desain

Sistem

(7)

Fase II: Analisis dan Desain Sistem

• Sub-fase

– Desain dan rencana konsep

Memberikan gambaran kerja sistem dan

bagaimana sistem tersebut menyelesaikan

masalah

– 3 Strategi pengembangan :

• Pengembangan internal

• Outsourcing

Menyewa konsultan, kemitraan dengan universitas,

bergabung dengan konsorsium industri, dan membeli produk

jadi

(8)

Fase II: Analisis dan Desain Sistem

• Sumber Pengetahuan

– Dualisme sumber

– Beberapa pertanyaan yg mungkin muncul :

• Siapa yg memilih pakar?

• Siapakah pakar itu? (Karakter apa yg dimiliki)

• Bagaimana mengatur beberapa pakar jika dibutuhkan?

• Bagaimana memotivasi pakar untuk bekerja sama?

– Beberapa pertanyaan untuk pihak manajemen:

• Apakah pakar mendapat kompensasi?

• Apakah pakar jujur dalam menjelaskan pengetahuannya?

• Bagaimana pakar dan pihak lain dapat diyakinkan bahwa mereka tidak

kehilangan pekerjaannya?

(9)

Fase II: Analisis dan Desain Sistem

Pemilihan Lingkungan Pengembangan

– Shell sistem pakar

Contoh: EXSYS dari CORVID

Exsys Corvid® development software provides non-programmers a new way to easily build interactive Web applications that capture the logic and processes used to solve problems and deliver it online, in stand-alone applications and embedded in other technologies.

(10)

Fase II: Analisis dan Desain Sistem

– Bahasa Pemrograman

Menggunakan LISP atau PROLOG

– Lingkungan hybrid

(11)
(12)

Fase III: Prototyping dan Demo

• SDLC(Software Development Life Cycle) dan

Prototyping

(13)

Fase III: Prototyping dan Demo

• Beberapa metode prototyping

– Agile

Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Konsep Agile

Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara membangun software dengan

melakukannya dan membantu orang lain membangunnya sekaligus.

Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.

Namun demikian, sama seperti model proses yang lain, Agile Software Development memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Agile Software Development memungkinkan model proses yang toleransi terhadap

perubahan

kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun di sisi lain menyebabkan produktifitas menurun.

(14)

– XP (Extreme Programming)

Extreme Programming (XP) merupakan salah satu metodologi dalam

rekayasa perangkat lunak dan juga merupakan satu dari beberapa

agile software development methodologies yang berfokus pada coding

sebagai aktivitas utama di semua tahap pada siklus pengembangan

perangkat lunak (software development lifecycle).

Metodologi ini mengedepankan proses pengembangan yang lebih

responsive terhadap kebutuhan customer (”agile”) dibandingkan

dengan metode-metode tradisional sambil membangun suatu

software dengan kualitas yang lebih baik.

Extreme Programming muncul menawarkan sebuah disiplin baru

dalam pengembangan software secara agile. Nilai dasar yang

terkandung di dalam Extreme Programming adalah: Komunikasi

(Communication), Kesederhanaan (Simplicity), Umpan balik

(Feedback) Keberanian (Courage) dan menghormati (Respect).

(15)

– JAD (Joint Application Development)

Teknik Joint Application Development (JAD) merupakan tahapan atau langkah-langkah dan merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan pendekatan atau penerapan bagaimana menggunakan alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahap-tahapan (metode). Teknik Join Application Development (membangun sistem secara bersama-sama merupakan:

• Penerapan JAD jika pengembang dan user bekerja bersama dalam satu tim akan sangat mendukung penerapan prototyping.

• Penentuan keperluan oleh sekumpulan pemegang saham. • Melibatkan kerjasama tim projek, pengguna dan pengurusan. • Dapat mengurangkan scope creep hingga 50%.

• Teknik yang sangat berguna.

Sistem informasi sukses. Sedangkan teknik merupakan antara pengembang dengan pemakai sistem informasi) Metode JAD merupakan suat menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal. Tujuan JAD adalah memberi kesempatan kepada user dan untuk kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi.

(16)

– RAD (Rapid Application Development)

Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :

• Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).

• Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.

• Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.

• Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang

(17)

– SCRUM

Scrum lebih condong pada cara me-manage proyek secara praktikal (practical

process model). Lebih menuntun tim untuk melakukan hal-hal yang perlu dan

menyarankan hal-hal yang tidak perlu dalam menginspeksi proses dan

melakukan adaptasi terus meneus untuk menyetir arah dari proses.

Tidak seperti metodologi manajemen proyek lain yang cenderung deskriptif

dan heavyweight.

Orang yang terlibat dalam proses scrum dibagi menjadi 3 jenis peran (role),

yaitu:

– Product Owner yaitu orang yang menentukan spesifikasi atau feature dari

software yang akan di-deliver.

– ScrumMaster yang bertanggung jawab untuk mengatur scrum process selama

proyek berjalan. Oleh karena itu ScrumMaster harus menguasai Scrum

process. ScrumMaster adalah fasilitator, yang mempersiapkan dan memimpin

pertemuan (meeting)

– Project Team (tim 7 plus minus 2) yang merupakan self-organizing team yang

menjalankan project, seperti business analyst, software architect, developer,

tester dan lain-lain.

(18)

– LD (Lean Software Development)

Pengembangan perangkat lunak yang dapat diringkas

dengan tujuh prinsip, yang sangat dekat dalam konsep

untuk bersandar prinsip manufaktur:

• Hilangkan yang bagian yang tidak perlu

• Memperkuat proses pembelajaran

• Tentukan bagian penting secara detail

• Memberikan hasil secepat mungkin

• Memberdayakan tim

• Membangun integritas secara mendalam

• Melihat secara keseluruhan dari proses sistem

• Demo prototype

(19)
(20)

Fase IV: Pengembangan Sistem

• Perencanaan pasca prototype

• Beberapa aktivitas utama:

– Pengembangan basis pengetahuan

– Pembuatan antarmuka pengguna (user interface)

– Tes dan evaluasi

(21)
(22)

Fase V: Implementasi

• Sub-fase dalam fase ini meliputi:

– Serah terima ke pengguna

Memastikan sistem diterima dan diterapkan oleh

pengguna dalam operasi sehari-hari melalui demo

sistem, orientasi, dan pelatihan

– Strategi pendekatan dan waktu

Integrasi ke proses bisnis dan prosedur operasi.

Pemilihan waktu yang tepat.

– Dokumentasi dan mekanisme keamanan

Pentingnya dokumentasi. Pengamanan

pengetahuan

(23)
(24)

Fase VI: Pasca implementasi

• Sistem Operasional

Adanya dukungan terhadap beroperasinya

sistem, pembentukan grup pengguna

• Perawatan

Modifikasi aturan, cek integritas dan kualitas

data, penambahan pengetahuan pakar

(25)

Fase VI: Pasca implementasi

• Evaluasi

Beberapa pertanyaan yg harus dijawab:

– Bagaimanakah perbandingan antara biaya

perawatan dengan keuntungan yg didapat?

– Apakah perawatan yg ada sudah cukup sehingga

pengetahuannya ter-up to date dan akurat?

– Apakah sistem dapat diakses oleh semua

pengguna?

Referensi

Dokumen terkait

TKKS dapat dimanfaatkan juga sebagai media pertumbuhan jamur tiram ( Pleurotus ostreatus ). Tiga komponen utama TKKS adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin.

Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk menisahkan suspensi yang jumlahnya Sentrifugasi yang cepat menghasilakan gaya sentrifugal lebih besar

• Azfa Hanani sanggup berkorban dengan menerima tawaran Abang Mazran dan Kak Finaz untuk menyamar sebagai Tengku Murni bagi membolehkan sepupunya mendapatkan rawatan penyakit

Hal ini sama seperti yang dikatakan Fauz dan Rosidi (2008) bahwa tingginya collateral assets yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik kepentingan antara

SELEKSI OLIMPIADE SAINS SMP TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016. KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

Berdasarkan hasil analisis data pada parameter pengamatan tinggi tanaman sorgum menunjukkan bahwa perlakuan pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula 10 g/polibag (M1) berbeda

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII.. MTs NEGERI KARANGGEDE

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 18 Agustus 2016 dengan kepala sekolah MTs Ma‟arif NU 1 Sokaraja yaitu Bapak Mahbub Iskandar menyampaikan