1. Kegiatan selama liburan • Jalan-jalan:3 • Dirumah aja: 5 • Organisasi:2 • Magang/Skripsi: 2 • Part Time: 1 • Tidak ditanyakan: 2
2. Menghabiskan liburan dengan exchange
Sebanyak 13 responden dari 15 responden menganggap liburan diisi dengan kegiatan exchange merupakan kegiatan yang bagus dan ditanggapi positif. • Bagus, seru:13
• Tidak menarik:1 • Ragu:1
“kalau semester ini pokoknya ada pembekalan ppl ke sekolah, habis itu ke saya ke sekolah saya, kan dapat nya blok, jadi Cuma 2-3bln, habis itu kuliah biasa sambil nyusun skripsi” (R,P,Aktif,2013)
“Tertarik sih, cuman masih mikir-mikir dulu. Karena kan harus taking chances, terus mikir dulu kan mungkin waktu ngambil ini ini ini . Belum tentu juga waktu liburan itu cukup buat exchange.”
(V, L, Aktif, 2014)
3. Program exchange yang diketahui
Dari 15 responden, hanya 3 responden yanh mengetahui program exchange, hal ini menunjukkan masih rendahnya informasi tentang exchange yang didapatkan secara “kongkrit” dan mudah diingat oleh informasinya oleh para responden.
• Tahu (bisa menyebutkan nama program/penyelenggara exchange):3 • Sekedar tahu sekilas:7
4. Sumber informasi tentang program exchange
Dari 15 responden, sebanyak 5 orang masih belum bisa mengetahui sama sekali tentang program exchange dan belum pernah melihat sumber informasi tentang program exchange.
Bila seperti ini dianjurkan terlebih dahulu untuk adanya pendekatan secara physical (menjemput bola) agar terbangun lebih dahulu pengetahuan awal bagi para responden.
Mengingat universitas yang dipegang oleh UPN VY juga meliputi universitas lain, sehingga harus adanya promosi secara berkala di univeritas lain tersebut dengan menjalin kerjasama dengan pihak bem / himpunan-himpunan di universitas lain (koordinasikan dengan VP PR).
• Pihak kampus / sekolah: 4 • Sosial media / internet: 2 • Dari teman:3
• Dari keluarga: 1
• Tidak tahu samasekali: 5
5. Partisipasi dalam kegiatan exchange
Dari 15 responden belum pernah sama sekali hal ini menunjukkan partisipasi para responden yang masih rendah untuk program exchange dan belum merasa ada urgensi untuk memprioritaskan join suatu program exchange.
• Sudah pernah ikut seleksi: 0 • Belum:15
6. Hambatan untuk ikut exchange
Hambatannya cukup merata pada 15 responden UPN VY. Namun yang terbanyak adalah masalah kepercayaan dan niat dari diri sendiri.
Mulailah bangun mind set ketika mengadakan promosi bahwa kepercayaan diri dapat dibangun dengan persiapan yang matang, dan AIESEC dapat membantu persiapan tersebut dengan adanya OPS (outgoing preparation seminar).
Untuk masalah akademik, dapat ditawarkan surat izin yang akan dibantu dari pihak AIESEC.
• Biaya:3 • Orang tua:2 • Diri sendiri: 4
“Hambatannya sih yakarena kemampuan saya yang kurang tadi, terus kalau untuk hambatan finansial sih kalau tinggi bisa jadi hambatan, dan untuk orang tua saya rasa tidak terlalu bermasalah.” (F,L,Aktif,2014)
• Bahasa:1
• Waktu (dengan amanah atau acara lain):2 • Akademik:3
•
“Kalo selama ini ya, kalo kita liburan semester itu tu masih kebanyakan dengan tugas sih mbak, jadiiiii, jadi gini, enggak tau mungkin dari dari kitanya juga yang mungkin kemarin-kemarin pas kuliahnya malas, itu kan juga juga ada sih, terus tugas-tugasnya diakhir kaya gitu ngerjain tugas. Jadi ya kebanyakan sih kalo sebelumnya diorganisasi dulu, tugas dibagi dua kan antara tugas dan organisasi. Tapi sekarang kan organisasinya udah lepas, jadi udah boleh, bebas nugas.” (D,L,Aktif,2013)
Dari 15 responden 2 orang setuju, dan sisanya tidak ditanyakan adanya sponsorship class.
Namun tidak dapat dianalisis terlalu spesifik karena 13 responden tidak ditanyakan. Dan dari 15 responden biaya bukan merupakan hambatan yang paling banyak dipilih.
• Setuju:2 • Tidak Setuju:
• Tidak ditanyakan: 13
8. Pendapat tentang booklet for parents • Setuju:1
• Tidak setuju: 0 • Tergantung: 1
“Boleh, tapi bahasanya jangan ribet-ribet. Karena orangtua suka yg simpel, lebih ke gambar-gambar pengalaman peserta exchange” (RI, L, Sosial,2014) • Tidak ditanyakan: 13
9. Willingness to pay
Tidak dapat dianalisis spesifik karena responden tidak ditanyakan.
Tidak ditanyakan/dijawab = 11 orang 0 – 1.000.000 = 0 orang 1.000.001 – 5.000.000 = 2 orang 5.000.001 – 10.000.000 = 1 orang > 10.000.000 = 1 orang
10. Pengetahuan tentang AIESEC Global Citizen
Masih sangat rendahnya pengetahuan responden tentang program GC bahkan AIESEC itu sendiri.
Dalam promosinya jangan sampai ada yang mengira bahwa GC adalah program yang terpisah dari AIESEC.
• Tahu: 0
• Cuma tau kalo AIESEC punya exchange (ga tau branding global citizen): 2
• Tidak Tahu sama sekali:13
11. Pendapat tentang promosi Global Citizen
“mungkin gimana ya biasanya kalo kaya gitu kan pake pamflet atau apa, iya pake pamflet mungkin untuk sekedar mempromosi apa memperkenalkan” (A,L,Aktif,2014)
12. Media yang paling menarik untuk promosi program exchange
Karena pengetahuan tentang AIESEC GC sendiri masih sangat rendah, makanakan lebih efektif ketika melakukan pendekatan non-sosial media yang lebih banyak (menjemput bola) dan membangun kepercayaan kepada calon applicant.
• Sosial media:1
“Mungkin dari e... penggunaan media yaa, gak cuma media offline juga selain itu juga bisa pake online juga media, melalui media sosial seperti facebook, twitter dan lain sebagainya seperti itu” (A,L,Aktif,2013)
• Non-Sosial media: 4
“Kan dari upn ada radio, nah disitujugabisa, teruspamflet, peran dosen juga bisa berpengaruh sih kalo mereka mau jelasin kemahasiswanya tentang program ini, kan juga bisa
bikin
nama upn baik juga” (C, L, Aktif, 2015)“mungkin gimana ya biasanya kalo kaya gitu kan pake pamflet atau apa, iya pake pamflet mungkin untuk sekedar mempromosi apa memperkenalkan” (A,L,Aktif,2014)
• Tidak ditanyakan: 10
13. Pendapat tentang info booth
3 responden setuju info booth masih efektif untuk melakukan promosi. Namun dengan catatan booth tersebut dibuat semenarik mungkin di waktu dan tata letak yang pas, dengan dekorasi yang menarik.
• Setuju / penting:3
“Untuk info booth efektif jugasih,jadi orang bisa tahu, tapi untuk mengajak mahasiswa bergabung jadi volunteer sih masih kurang kayaknya, entah dari individunya atau yg lain” (C,L,aktif,2015)
“Kalo saya sih lebih suka yang mengunjungi soalnya kadang-kadang kita lebih sukanya ya itu dikunjungi gitu maksudnya ga aktif mungkin lebih agak kebanyakan kan pasif gitu harus dikunjungi seperti itu” (A,L,Aktif,2013)
• Tidak Setuju / tidak penting:0 • Tergantung:1
“Tergantung penampilan boothnya. Jangan yang alay, kalau bisa ada souvenir nya yg menarik” (RI,L,Sosial,2014)
14. Pendapat tentang class visit Setuju:1
“class visit itu sebenarnya bagus sih, tapi untuk di ranah jurusan TI sendiri kelihatan kurang excited orangnya mungkin itu karena finansialnya mereka, atau kemampuan bahasainggrisnya mereka, atau kesadaran diri sendiri mereka juga terhadap program ini yang masih kurang.” (C,L,Aktif,2015) Tidak Setuju:1
“Kalo saya sih lebih suka yang mengunjungi soalnya kadang-kadang kita lebih sukanya ya itu dikunjungi gitu maksudnya ga aktif mungkin lebih agak kebanyakan kan pasif gitu harus dikunjungi seperti itu” (A,L,Aktif,2013)
Tidak ditanyakan:13
15. Ketertarikan mengikuti global citizen
12 responden dari 15 responden tertarik untuk mengikuti program global citizen.. Ada 2 orang yang merasa ragu terutama terkait jadwal kegiatan mereka, dan ada 1 orang tidak tertarik sama sekali untuk mengikuti program global citizen.
• Tertarik:12
• Ragu:2
“Saya lihat jadwal saya dulu sih, kalo misalakan saya ada kegiatan yang lebih penting mungkin saya akan prioritaskan kegiatan tersebut, namun secara garis besa saya tertarik. Karena saya bisamenambah ilmu, pengalaman biar gak kudet juga” (F,L,Aktif,2014)
