• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA CAHAYA COMPUTAMA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA CAHAYA COMPUTAMA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENJUALAN PADA CAHAYA COMPUTAMA

YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muhammad Iqbal Shaufi

10.12.4408

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

INFORMATION SYSTEM ANALYSIS AND DESIGN SALES DATA PROCESSING IN CAHAYA COMPUTAMA YOGYAKARTA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA CAHAYA COMPUTAMA YOGYAKARTA

Muhammad Iqbal Shaufi Heri Sismoro Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Data processing system of sales of goods that are available in Cahaya Computama Yogyakarta not optimal and everything is still done manually, so that data processing purchases, sales, and inventory difficulties often goes wrong. Therefore we need to create realistic information system that can simplify the data processing purchasing, sales ,inventory and servis.

Designing sales data created using PHP programming language and database using MySQL. Applications to be produced include, customer data management, data items, buying and selling, servis and report.

Designing a data item on sale at Cahaya Computama Yogyakarta is expected to increase the effectiveness of managing data in a computerized database, making it easier to search and data storage. The results of good data management, are expected to provide the appropriate reports, rapid, and accurate.

(4)

1

1. Pendahuluan

Seiring dengan semakin sengitnya persaingan dalam dunia bisnis, keberadaan pengolahan data menjadi sebuah informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting bagi semua kalangan bisnis. Hal itu dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Jika dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan yang cukup signifikan , misalnya saja, pengolahan data yang cepat dan akurat, mendukung pengolahan data dalam skala besar, dan lebih terprinci juga lebih praktis ketika kita membutuhkan laporan. Karena apabila masih menggunakan akuntansi kalkulasi dengan program excel untuk pengaturan datanya kurang efisien dan efektif, karena datanya tidak saling terhubung.

Dari uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membuat sebuah sistem informasi yang dapat memberikan kemudahan pada saat pengolahan data-data transaksi penjualan yang dilakukan dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA CAHAYA COMPUTAMA YOGYAKARTA”. Diharapkan dengan adanya sistem ini nantinya, dapat membantu dalam pengelolaan data penjualan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan meningkatkan kinerja untuk para karyawannya dan lebih memudahkan pemilik dalam pembacaan pelaporan perusahaannya.

2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien dalam bukunya Introduction to Information System: Essential for

The e-business enterprise (2003 : p8), sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen

saling berhubungan dan berkerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dengan memasukan input serta menghasilkan output dalam suatu proses transformasi teratur.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang menandakan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sistem. karakteristik yang dimaksud adalah Komponen Sistem (Components), Batasan Sistem (Boundary), Lingkungan Sistem (Inveroment), Penghubung Sistem (Interface), Masukkan Sistem (Input), Pengeluaran Sistem (Output), Penyimpanan (strorage), Sasaran Sistem (Goal).

(5)

2

2.1.3 Struktur Sistem

disebutkan bahwa sistem berdasarkan gambar di bawah, dibagi menjadi tiga bagian berbeda: input, proses, dan output. Bagian-bagian tersebut dikelilingi oleh sebuah lingkungan dan sering melibatkan sebuah mekanisme umpan balik. Selain itu pengambil keputusan juga dianggap sebagai bagian dari sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 1990)

2.2.2 Definisi Data

Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal dari data item. 2.2.3 Siklus Informasi

Proses menghasilkan informasi harus melalui tahapan-tahapan yang dilakukan komputer sebagai teknologi informasi. Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas Input - Proses - Output yang disebut sebagai siklus proses informasi.

2.2.4 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari beberapa hal, yaitu: Informasi harus akurat (Accurate), Tepat pada waktunya (Timeliness), Relevan (Relevance), Ekonomis (Economic), Efesien (Efeciency), Dapat di percaya (Reability)

2.2.5 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Leitch & Davis, 1983)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Pada dasarnya komponen sistem informasi merupakan gambaran dari sistem informasi yang sedang berjalan. Menurut Burch dan Grudnistki mengemukakan bahwa

(6)

3

sistem informasi terdiri dari komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

2.3.3 Tingkatan Sistem Informasi

Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. tingkatan Sistem Informasi tersebut adalah :

1. Sistem pemrosesan transaksi 2. Sistem informasi menejemen 3. Sistem Penunjang keputusan 4. Sistem informasi E-Business

2.4 Konsep Dasar Pengolahan Data Penjualan

Penjualan merupakan bagian terpenting dari pemasaran, karena seseorang mengasumsikan bahwa penjualan secara tetap dibutuhkan, sedangkan pengertian penjualan menurut Pederden adalah sebagai proses perorangan pembeli untuk membeli barang/jasa untuk menerapkan perdagangan yang terpenting bagi penjualan.

2.5 Konsep Dasar Permodelan Sistem 2.5.1 Pengertian Flowchart (Bagan Alir)

Flowchart adalah suatu bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah. Flowchart terbagi menjadi dua, yaitu flowchart sistem dan flowchart program yaitu:

1. Flowchart Sistem, yaitu bagan yang menggambarkan suatu prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file dalam media yang lain dalam suatu sistem data. Adapun simbol dari flowchart sistem sebagai berikut:

a) : pita magnetik

b) : keyboard

c) : storage

(7)

4

e) : proses

f) : magnetic

g) : arah proses

2. Flowchart Program, yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Adapun simbol dari flowchart program adalah sbagi berikut:

a) : (terminal symbol), menunjukan awal dan akhir program

b) : (preparation symbol), memberikan nilai awal pada suatu variabel atau counter.

c) : (processing symbol), menunjukan

pengolahan aritmatika dan pemindahan data. d) : (input / output symbol), menunjukan proses

input dan output.

e) : (decision symbol), mewakili operasi perbandingan logika.

f) : (predefined process symbol), proses yang ditulis sebagai subprogram, yaitu prosedur dan fungsi.

g) : (connector symbol), penghubung pada halaman yang sama.

h) : (off page connector symbol), penghubung pada halaman yang berbeda.

i) : arah proses.

2.5.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran

informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari masukan menjadi keluaran. (Pressman, 2002)

(8)

5

DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.

1. Diagram Konteks

DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal. Diagram konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari sistem atau memberi informasi ke sistem.

2. Diagram Level 0

Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana proses utama terhubung dengan entitas luar. Pada level ini juga dilakukan penambahan penyimpanan data.

3. Diagram Level 1

Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.

4. Diagram Level 2

Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level ini, atau mungkin harus dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya).

2.5.3 Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. (Kristanto, 1993)

Pada proses normalisasi terdapat bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data di kumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa “atomic value”.

(9)

6

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal

ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute superkey.

2.6 Konsep Dasar Basis data 2.6.1 Pengertian Basis Data

Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

2.7 Metode SDLC

Metode SDLC (Sistem Devlopment life Cycle) berfokus pada metode dan teknisi yang digunakan. Tahapannya antara lain : Plannning, Analisa, Desain, Implementasi

3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dalam penelitian ini terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem, yaitu :

1. Identifikasi Masalah (Identify)

2. Memahami kerja sistem yang ada (Understand) 3. Menganalisis sistem (Analize)

4. Membuat laporan (Report) 5. Melakukan Studi Pendahuluan

(10)

7

3.2 Analisis Kelemahan Sistem

Sistem yang baik adalah sistem yang mampu menyesuaikan terhadap perkembangan zaman dan teknologi yang dibutuhkan sekarang. Pada sistem pengolahan data penjualan pada toko Cahaya Computama masih menggunakan sistem manual.

Untuk mengoptimalkan identifikasi masalah, perlu adanya penjabaran dari sebuah sistem melalui analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

3.2.1 Kinerja (Performance)

Kinerja merupakan bagian penting dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan karena dengan kinerja kita dapat mengetahui perkembangan perusahaan tersebut sudah sampai mana target yang dicapai.

Setelah di lakukan penelitian pada Cahaya Computama, dan di jabarkan dalam dua kriteria di atas yaitu throughput dan respon time maka di hasilkan laporan, sebagai berikut:

a. Throughput

Pada kasus ini hasil yang di dapatkan adalah bahwa kasir ataupun karyawan dalam hal pelayanan transaksi penjualan maupun dalam servis ada beberapa tahapan yang harus di lakukan yaitu pencatatan pada nota kecil, kalau dalam servis biayasanya tanya jawab masalah keluhan yang di alami oleh pelanggan dulu, kalau sudah deal dengan pelanggan maka karyawan akan melakukan penghitungan biaya yang harus di keluarkan oleh pelanggan menggunakan kalkulator manual, kemudian rekap penjualan dan servis, dan setelah itu baru nanti di masukkan ke dalam komputer dengan menggunakan aplikasi mirosoft excel.

b. Respons Time

Kegiatan Pelayanan terhadap transaksi untuk rekap barang baik yang masuk ataupun yang keluar pada setiap harinya memerlukan waktu yang sangat lama kisaran 3 jam lebih waktu yang digunakan karena harus rekap dari awal sampai akhir dan kemuadian baru penyesuaian terhadap barang baru telah masuk dan barang yang telah habis untuk di stok kembali pada besok harinya, ini membuat terkadang admin harus lembur sampai malam untuk membuat rekap semua penjualan, dan menghitung kembali keuangan toko untuk omzet terakhir.

3.2.2 Informasi (Information)

Kelemahan Informasi pada sistem yang lama adalah Informasi yang di sajikan terkadang menjadi kurang akurat dan sering terjadi kesalahan baik dalam hal penulisan nota maupun penginputan data kembali dalam komputer. serta dalam penghitungan yang masih

(11)

8

menggunakan kalkulator juga dapat memungkinkan karyawan melakukan kesalahan dalam menekan angka sehingga menimbulkan kesalahan dan mewajibkan penghitungan ulang yang menyebabkan tidak efesien dan juga dapat menimbulkan kurang akuratnya data yang di hasilkan.

3.2.3 Ekonomi (Economy)

Kelemahan sistem yang lama dalam hal ekonomi adalah masih membutuhkan alat tulis berupa nota penjualan, nota servis, buku besar, pulpen dan alat bantu hitung berupa kalkulator dalam pengolahan datanya, meskipun laporan disajikan dalam sistem inventori. 3.2.4 Pengendalian (Control)

Kelemahan pada sistem lama sistem pencatatan transaksi masih secara manual. Hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam melakukan kontrol data, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error). Serta kerusakan fisik pada kertas atau buku pencatatan menyebabkan data rusak atau sulit terbaca sehingga data kurang terjamin.

3.2.5 Efisiensi (Eficiency)

Kelemahan sistem lama adalah proses pencatatan transaksi kurang efisien karena perlu melakukan dokumentasi secara manual terlebih dahulu. Dengan adanya sistem baru diharapkan traksaksi menjadi lebih efisien karena dokumentasi sudah diinputkan oleh admin. 3.2.6 Pelayanan (Service)

Kelemahan pada sistem lama seringkali pelanggan harus menunggu lama karena bagian penjualan harus melakukan pencatatan transaksi terlebih dahulu dan apabila itu adalah servisan maka akan terjadi tanya jawab juga seputar keluhan yang di alami ketika pemakaian oleh pelanggan dan setelah itu melakukan penghitungan jumlah harga menggunakan kalkulator sehingga menyebabkan antrian yang cukup panjang ketika banyak pelanggan yang datang.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan.

3.3.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem.

(12)

9

3.3.2 Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirements)

Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki oleh sistem.

1. Operasional

Ini Adalah Rekomendasi terendah yang di sarankan penulis : a. Intel Pentium atau AMD Sempron

b. Memory minimal 512 MB baik DDR2 maupun DDR3 Tergantung sistem operasi dan browser yang di gunakan.

c. Harddisk 80GB

d. Jalan di sistem operasi, diantaranya windows, Mac OS, Maupun Linux 2. Keamanan

a. Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi password. b. Semua password yang telah terenkripsi.

c. Admin, karyawan dan pemilik yang akan melakukan login harus menggunakan account yang telah terdaftar dan password yang telah terenkripsi baru bisa mendapat hak akses ke dalam halaman aplikasi.

3. Informasi

a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukkan oleh pengguna salah.

b. Menginformasikan kepada user bahwa data yang dimasukan terdapat data yang kurang akurat.

4. Kinerja

a. Layanan yang dibangun ini multiplatform bagi sistem operasi.

b. Sistem ini akan mendata semua informasi pada cahaya Computama.

c. Untuk lebih mempermudah, maka sistem bisa juga dikembangkan menjadi client

server atau terkoneksi dengan jaringan internet.

3.4 Metode Analisis Biaya dan Manfaat

Metode analisis biaya dan manfaat digunakan untuk menentukan apakah sistem yang akan diterapkan layak atau tidak layak untuk digunakan. Biaya terdiri dari biaya pengadaan (hardware dan software), biaya pengembangan atau pembuatan situs web dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) suatu situs web.

3.5 Analisis Kelayakan Sistem

Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan.

(13)

10

3.5.1 Kelayakan Operasional

Karyawan atau admin sudah biasa dalam berinteraksi dengan komputer jadi lebih mudah dalam hal pengoperasiannya. Namun dalam pengoperasian sistem ini agar bisa lebih optimal lagi maka diperlukan pelatihan kepada mereka agar lebih memudahkan lagi dalam mengoperasikannya dan cara troubleshooting kecil apabila terjadi kesalahan pada sistem tersebut.

3.5.2 Kelayakan Teknologi

Pada kelayakan teknologi pada toko cahaya computama sudah terdapat sebuah komputer yang biasa di gunakan dalam pecatat penjualan, dan ini bisa di gunakan pula pada sistem ini.

3.5.3 Kelayakan Hukum

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar hukum yang berlaku. Penggunaan software asli dan berlisensi yang terkait dalam penggunaan aplikasi pendukung sistem merupakan syarat mutlak agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

3.5.4 Kelayakan Ekonomi

Dari segi kelayakan ekonomi Pemanfaatan media komputer memberikan manfaat lebih daripada menggunakan pencatatan manual dan perhitungan menggunakan kalkulator. Karena dapat meningkatkan efektivitas waktu.

3.6 Perancangan Proses 3.6.1 Flowchart Sistem

(14)

11

3.6.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data dipergunakan untuk

mendokumentasikan proses aliran data sistem.

Gambar 3. 2 Context Diagram

3.6.3 Perancangan Basis Data 3.6.3.1 Normalisasi

Normalisasi diperlukan untuk melakukan pengujian apakah database yang kita buat sudah normal; disini mengandung arti bahwa suatu database tidak menimbulkan kerancuan data ataupun duplikasi data. inti dari normalisasi adalah membuat desain database yang efisien (tidak ada pengulangan data), database memuat semua sumber informasi, dan database merupakan kesatuan data.

3.6.3.2 Relasi Antar Tabel

Relasi antar tabel akan memberikan gambaran tentang hubungan masing-masing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang dijadikan primary key dan foreign key-nya. Hubungan tersebut akan mempengaruhi isi tabel jika terjadi pemasukan, penghapusan maupun pengubahan data pada tabel tertentu.

(15)

12

Gambar 3. 3 Relasi Antar Tabel

4. Implementasi Dan Pembahasan Sistem 4.1 Manual Program

4.1.1 Halaman Login

(16)

13

4.1.2 Halaman Utama Admin

Gambar 4.2 Halaman Utama Admin

4.1.3 Halaman Utama Kasir

(17)

14

4.1.4 Halaman Utama Pemilik

Gambar 4.4 Halaman Utama Pemilik

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan pembuatan sistem, kesimulan yang dapat di ambil dalam pembuatan sistem informasi pengolahan data pada cahaya computama, sebagai berikut:

1. Dengan di bangunnya sistem ini maka akan memudahkan bagi para pengguna baik admin, kasir, dan pemilik sekalipun untuk mengetahui atau mencari informasi tentang data transaksi dan servis pada toko.

2. Dari hasil perancangan dibangun basis data di mysql, form - form keluaran dan masukan dibuat di macromedia dreamweaver 8, dan program dibuat menggunakan bahasa pemrograman php, html, javascript, Jquery, Ajax dan css.

3. Sistem ini dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan transaksi pembelian, penjualan, dan servis.

4. Dengan adanya sistem ini dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan karena efektivitas waktu dan pemberian nota pembelian sebagai bukti transaksi lebih efektif dan efesien.

(18)

15

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan pengembangan sistem informasi penjualan obat ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tahap penyempurnaan sistem nantinya agar lebih baiknlagi maka di tambahkan fitur agar menjadi lebih kompleks dan banyak menejemen yang dapat di olah di dalamnya.

2. Sistem informasi ini perlu diberikan fitur terintegrasi barcode agar proses transaksi pembelian dan penjualan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

3. Berhubung banyak data penting yang di olah pada sistem maka ini maka di harapkan agar kedepannya sistem keamanan pada sistem ini lebih di tingkatkan lagi guna keamanan dan keabsahan data yang ada.

4. Sistem informasi ini dapat dikembangkan tidak hanya mengunakan php tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain seperti java, asp atau berbasis framework seperti codeigniter dan lainya, agar tidak tefokus pada satu programmer saja.

5. Penyusun menyadari dalam pembuatan sistem informasi ini, masih banyak kekurangan, dari segi penulisan, pembuatan sistem, dan desain yang dibuat,oleh karena itu diharapkan kritik dan saran.

(19)

16

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan

praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Kristanto, H. 1993. Konsep dan Perancangan DataBase. Yogyakarta: Andi Offset.

Leitch, R. A.,& Davis, K. R. 1983. Accounting Information Systems. New Jersey : Prentice-Hall.

Mcleod, Raymond .2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT. Prenhallindo

Pressman, R. S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I). Yogyakarta: Andi Offset.

Gambar

Gambar 3. 1 Flowchart Sistem
Gambar 3. 2 Context Diagram
Gambar 3. 3 Relasi Antar Tabel
Gambar 4.2 Halaman Utama Admin
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan ITB World Travel Trend Report tahun 2015/2016 mengungkapkan bahwa 30% wisatawan internasional yang menggunakan internet mendapatkan informasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti selanjutnya berupa pemahaman mengenai Persepsi Usaha Mikro dan Kecil Terhadap Inklusi

Harga saham ADRO saat ini ditransaksikan dengan PE 9,3 (E/12), masih relatif murah ketimbang rata-rata saham batubara yang tahun ini berpeluang ditransaksikan dengan PE 14x, atau

Kader menyatakan bahwa pengukuran yang rutin dilakukan setiap bulan hanya berat badan dengan beberapa alasan, yaitu standar baku pertumbuhan yang digunakan adalah berat badan

Bagi Amerika Serikat, TPP merupakan cornerstone dari kebijakan ekonomi pemerintahan Obama di Asia-Pasifik, sebuah prioritas di dalam strategi rebalancing (Yu, 2013).. Oleh

Menciptakan dan mengambangkan iklim dunia usaha yang memungkinkan keikutsertaan yang seluas-luasnya bagi pengusaha Indonesia sehingga dapat berperan serta secara

7. Mendeskripsikan akuntansi untuk wesel bayar jangka panjang. Mengidentifikasi metode penyajian dan analisis kewajiban tidak lancar. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem untuk simulasi pengelolaan hutan di PT Suka Jaya Makmur dengan menggunakan beberapa skenario pengelolaan