• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinetika Reaksi Homogen Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kinetika Reaksi Homogen Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KINETIKA DAN KATALISIS / SEMESTER GENAP 2010-2011

PRODI TEKNIK KIMIA – FTI – UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Kinetika Reaksi Homogen – Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)

Siti Diyar Kholisoh & I Gusti S. Budiaman / Juni 2011

KOMPETENSI DASAR:

Berikut ini adalah kompetensi dasar yang terkait dengan materi kuliah “Kinetika Reaksi Homogen – Sistem Reaktor Alir (Kontinyu)”:

1. Memahami gambaran reaksi yang berlangsung pada sistem alir (kontinyu).

2. Memahami perbedaan antara sistem alir dengan sistem batch (yang sudah dipelajari pada materi2 kuliah sebelumnya).

3. Memahami perbedaan2 mendasar antara sistem reaktor alir tangki ideal (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) = Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) = Mixed Flow Reactor (MFR)) dan sistem reaktor alir pipa ideal (Reaktor Alir Pipa (RAP) = Plug Flow Reactor (PFR) = Reaktor Aliran Sumbat (RAS)).

4. Mampu melakukan perhitungan2 sederhana untuk kinetika reaksi homogen pada sistem reaktor alir tangki ideal dan pipa ideal, dengan menggabungkannya dengan konsep2: (a) persamaan kecepatan/kinetika reaksi (bentuk hukum pangkat & bentuk non-hukum pangkat), (b) hubungan stoikiometri reaksi (untuk kasus reaksi tunggal & reaksi kompleks), (c) sistem

constant-density & variable-density, serta (d) persamaan2 pendukung, seperti persamaan keadaan gas ideal, persamaan/korelasi Arrhenius untuk pengaruh T terhadap k, hubungan kesetimbangan reaksi, dsb.

SOAL-SOAL LATIHAN:

1. Umpan gas dengan CA0 = 100 mM, CB0 = 250 mM, dan CI0 = 50 mM, dialirkan ke dalam sebuah

reaktor alir steady-state, melalui reaksi: A + 3 B → 6 R

Reaksi dijaga pada kondisi suhu dan tekanan tetap, serta CA = 40 mM pada aliran keluaran reaktor.

Manakah limiting reactant dalam kasus ini? Berapakah CB, XA, dan XB?

Kunci: B merupakan limiting reactant; XA = 50%; CB = 80 mM; XB = 60%

2. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase gas: 2 H2 NH3

2 3 N 2

1 +

berlangsung dalam sebuah reaktor alir pada kondisi isotermal dan isobarik, dengan umpan yang berupa campuran ekuimolar N2 dan H2, dengan 40%-mol inert.

(a) Susunlah tabel stoikiometri reaksi ini secara lengkap (didasarkan pada limiting reactant-nya). (b) Jika umpan masuk reaktor dengan tekanan total 16,4 atm dan suhu 1727oC, hitunglah

konsentrasi semua zat/komponen yang terlibat, pada keluaran reaktor (pada tingkat konversi

limiting reactant sebesar 60%).

Kunci: H2 merupakan limiting reactant; CH2,0 = CN2,0 = 0,03 mol/liter; Cinert,0 = 0,04 mol/liter;

CH2 = 0,02 mol/liter; CN2 = 0,04 mol/liter; CNH3 = 0,02 mol/liter; Cinert = 0,067 mol/liter 3. Dekomposisi gas ozon (O3) untuk menghasilkan oksigen (O2) berlangsung menurut persamaan

reaksi: 2 O3 → 3 O2 atau: 2 A → 3 R

Persamaan kinetika yang teramati dari eksperimen berbentuk:

2 A A R C r k C − =

Reaksi ini berlangsung dalam sebuah RATB steady (volume = 2 liter) pada suhu dan tekanan tetap. A murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju alir 1 liter/menit. Laju alir gas keluaran reaktor = 1,30 liter/menit.

(a) Berapakah XA (the fractional conversion of A) pada kondisi ini?

(b) Jabarkan persamaan untuk CA dan CR sebagai fungsi XA.

(c) Perkirakan nilai k dan tuliskan juga satuannya.

Kunci: (a) XA = 60%; (b)      ,  ;   ,   ,  ; (c) k = 4,39 menit -1

(2)

4. Oksidasi formaldehida yang menghasilkan asam formiat berlangsung dalam fase gas pada sebuah reaktor alir steady menurut reaksi sbb:

HCHO + ½ O2 → HCOOH … (i)

2 HCHO → HCOOCH3 … (ii)

Laju alir volumetrik umpan = 100 dm3/menit pada 5 atm dan 140oC (tekanan & suhu tetap). Umpan reaktor mengandung: HCHO 66,7%-mol dan O2 33,3%-mol.

(a) Berapakah laju alir mol total umpan? Berapakah laju alir mol HCHO dalam umpan?

(b) Susunlah tabel stoikiometri reaksi untuk kasus ini (dalam mol/menit) yang dinyatakan sebagai fungsi molar extent of reaction (i) dan (ii).

(c) Berapakah konversi HCHO? Diketahui: yield HCOOH terhadap O2 = 40% dan komposisi

molar HCOOH dalam aliran keluar reaktor = 35%.

(d) Berapakah selektivitas produk HCOOH dan HCOOCH3 masing-masing terhadap reaktan

HCHO?

Kunci: (a) Ft0 = 14,76 mol/menit; FHCHO,0 = 9,84 mol/menit; (c) XHCHO = 71,43%;

(d) SHCOOH/HCHO = 56%; SHCOOCH3/HCHO = 44% 5. Gas A murni diumpankan dengan laju alir 50 liter/detik (25°C, 1 atm) ke dalam sebuah well-mixed

CSTR (volume: 1000 L), yang dijaga pada kondisi 200°C dan 2 atm. Di dalamnya berlangsung

reaksi: A → 2 R. Berkurangnya A mengikuti kinetika order satu. Gas keluaran reaktor mengandung A dengan komposisi 15 %-mol.

(a) Berapakah kecepatan reaksi berkurangnya A, -rA (mol/liter-detik)?

(b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: (a) –rA = 0,00151 mol/(liter.detik), dengan: XA = 73,91%; (b) k = 0,1953 detik-1 6. Reaksi fase gas penguraian t-butyl peroxide:

2 (CH3)3CO → 2 (CH3)2CO + C2H6 atau: 2 A → 2 B + C

dengan keberadaan N2 (D) sebagai carrier-gas berlangsung dalam sebuah RATB bervolume 0,276

liter. Umpan A masuk dengan laju alir FA0 = 6,97 x 10-6 mol/detik pada suhu dan tekanan tetap

(481,5 K dan 27 torr). FD0/FA0 = 7,8. Jika konversi A pada keluaran reaktor = 0,158 dan reaksi ini

berorder satu terhadap reaktannya, tentukan nilai konstanta kecepatan reaksinya (dan tuliskan juga

satuannya)!

Kunci: k = 0,013 detik-1

7. Tinjaulah reaksi homogen fase-gas: A + 2 B → R + S.

Kecepatan reaksi ini berorder satu terhadap A dan berorder nol terhadap B. Umpan yang dialirkan ke dalam sebuah reaktor alir (kontinyu) mengandung 40%-mol A dan 60%-mol B. Pada keadaan

steady, aliran keluaran reaktor mengandung 20%-mol A.

(a) Untuk reaktor yang digambarkan tersebut di atas, hitunglah konversi A (XA)!

(b) Dengan umpan ini, berapakah konversi maksimum A yang mungkin dicapai?

Kunci: (a) XA = 62,5%; (b) XA maksimum = 75%

8. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam RATB/CSTR Steady-State) Tinjaulah sebuah reaksi homogen

fase-cair: A  P, dengan persamaan kinetika: − =rA k CAn, dengan orde reaksi (n) dan konstanta kecepatan (k) yang tidak diketahui. Percobaan reaksi dilakukan dengan memvariasikan laju alir ke dalam sebuah CSTR (VR = 10 liter). Pengukuran pada keadaan steady dilakukan pada 2 laju alir

yang berbeda dan pada suhu yang sama. Jika CA0 = 0,10 molar, serta diperoleh data sbb.:

Laju alir (liter/detik) CA (molar)

0,5 0,027 1,5 0,059 (a) Tentukan orde reaksi ini (n)!

(b) Berapakah nilai k pada suhu ini? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: (a) n = 0,667; (b) k = 0,0407 (mol/liter)0,333.detik-1

9. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam RATB Steady-State, Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap

Konversi Reaktan) Umpan gas (60oC, 1 atm) yang mengandung 50%-mol A dan tidak

mengandung R dialirkan ke dalam sebuah CSTR (20 liter) yang beroperasi pada T dan P yang sama. Reaksi homogen yang berlangsung adalah: A → 2 R, dengan laju reaksi berorde dua. Pada laju alir umpan sebesar 5 liter/ menit, A terkonversi sebesar 80%.

(3)

(a) Berapakah laju alir yang diperlukan untuk mencapai konversi A sebesar 90%? (b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? (Tuliskan juga satuannya)

Kunci: (a) debit = 1,0358 liter/menit; (b) k = 535,52 liter/(mol.menit)

10. Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume VR [liter]) yang

beroperasi secara steady pada P dan T tetap (1,2 atm dan 210oC). Gas A murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju alir FA0 [mol/menit]. Persamaan kinetika yang dianggap mewakili reaksi

ini berbentuk:    

  Dua percobaan pada kondisi tersebut di atas menghasilkan data sbb:

VR/FA0 3,0 1,8

FA/FA0 (= f) 0,2 0,3 Tentukan nilai k1 dan k2! Tuliskan juga satuannya.

11. Gas A murni pada 3 atm dan 30oC (120 mmol/liter) diumpankan ke dalam sebuah RATB (volume = 1 liter), pada berbagai laju alir yang berbeda. Reaksi yang terjadi: A → 3 R dan konsentrasi A yang keluar reaktor diukur pada setiap variasi laju alir tersebut. Dari data berikut, tentukan orde reaksi dan konstanta kecepatan reaksi penguraian A ini!

Q0 (liter/menit) 0,06 0,48 1,5 8,1 CA (mmol/liter) 30 60 80 105

Kunci: Orde reaksi = 2; k = 0,004 liter/(mmol.menit)

12. Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume VR liter). P0 = 2

atm dan T0 = 170oC (kondisi tekanan & suhu tetap). Umpan berupa gas A murni dialirkan dengan

laju alir FA0 mol/menit. Dua percobaan pada kondisi steady menghasilkan data sbb.:

FA0/VR 0,10 0,15 FA/FA0 (= f) 0,20 0,30

Tentukan orde reaksi dan konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

Kunci: Orde reaksi = 0,84; k = 2,261 (mol/liter)0,16.menit-1

13. Reaksi homogen fase-gas reversible: 2 A ⇔ B + C dipelajari dalam sebuah RATB yang beroperasi pada kondisi steady. A murni diumpankan pada 600 K dan 40 atm (T & P tetap). Pada kondisi ini,

equilibrium conversion of A = 90%. Sebuah percobaan dengan rasio VR/FA0 = 2,61 [VR dalam liter;

FA0 dalam mol/detik] menghasilkan konversi A = 70%. Jika orde reaksi ini sesuai dengan

kemolekulan reaksinya, berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya (ke arah kanan dan juga kiri)? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: k1 = kke kanan = 4,84 liter/(mol.detik); k2 = kke kiri = 0,06 liter/(mol.detik) 14. Reaksi homogen fase-cair: A → 2 R berlangsung dalam RATB bervolume 5 liter. Umpan masuk

mengandung A dengan CA0 = 1 mol/liter (CR0 = 0). Berdasarkan data eksperimen sbb.:

Nomor Eksperimen T (oC) q0 (cc/detik) CR (mol/liter)

1 13 2 1,8

2 13 15 1,5

3 84 15 1,8

(a) Berapakah orde reaksi ini? Petunjuk: Gunakan data pada T yang sama.

(b) Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada 13 dan 84oC? Tuliskan juga satuannya. (c) Dengan pendekatan korelasi Arrhenius, tentukan nilai A dan Ea reaksi ini!

Kunci: (a) Orde reaksi = 2; (b) k pada 13oC = 0,036 liter/(mol.detik); k pada 84oC = 0,27 liter/(mol.detik); (c) A = 904,2 liter/(mol.detik); Ea = 24,09 kJ/mol

15. (Kinetika Reaksi Kompleks (Seri-Paralel) dalam RATB Steady-State) Tinjaulah reaksi homogen fase-cair dengan skema kinetika berikut:

A → B + C rB = k1 CA

A + C → 2 D rD = 2 k2 CA CC

Reaksi berlangsung dalam sebuah RATB isotermal pada steady-state, dengan CA0 = 3 mol/liter

(4)

konsentrasi A dan B yang keluar reaktor masing-masing sebesar CA = 1,5 mol/liter dan CB = 1,2

mol/liter, hitunglah:

(a) CC dan CD keluar reaktor

(b) harga k1 dan k2 (beserta satuannya)

Kunci: (a) CC = 0,9 mol/liter; CD = 0,6 mol/liter; (b) k1 = 0,0533 menit-1;

k2 = 0,0148 liter/(mol.menit) 16. Reaksi homogen fase-cair bolak-balik: 2 A ⇔ B berlangsung dalam sebuah RATB steady. Umpan reaktor berupa A dan B dengan konsentrasi: CA0 = 1,5 mol/m3 dan CB0 = 0,5 mol/m3.

Kesetimbangan reaksi ini tercapai pada rasio CA/CA0 = 0,20. Pengoperasian reaktor dengan waktu

tinggal τ = 1,07 jam menghasilkan rasio CA/CA0 = 0,60. Jika reaksi tersebut di atas elementer,

berapakah nilai k1 dan k2? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: k1 = ….. m3/(mol.jam); k2 = ….. jam-1 (Silakan diselesaikan sendiri, dengan memanfaatkan: (i) mole balance untuk RATB steady, (ii) persamaan kinetika, (iii) hubungan stoikiometri untuk CA dan CB, misal: sebagai fungsi XA, pada sistem reaksi fase-cair, serta: (iv) hubungan kesetimbangan reaksi) 17. (UAS Genap 2006-2007) Reaksi fase-cair: A → B + C, dipelajari melalui beberapa eksperimen dalam sebuah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) bervolume 3 liter pada steady state, dan diperoleh data berikut:

Eksperimen Q (cm3/detik) T (oC) CA (mol/liter)

1 0,50 25 0,025

2 6,00 25 0,100

3 1,50 35 0,025

CA0 untuk masing-masing tempuhan eksperimen adalah 0,250 mol/L. Dengan menganggap bahwa

kecepatan reaksi mempunyai bentuk:

n A o n A A C T R Ea k C k r       − = = − ) exp (

dengan ko dan Ea menyatakan parameter persamaan Arrhenius, maka tentukan harga-harga:

(a) orde reaksi (n)

(b) konstanta kecepatan reaksi (k) pada 25oC dan 35oC (c) ko dan Ea. Tuliskan juga satuannya.

18. (Kinetika Reaksi Ireversibel dalam PFR/ RAP Steady-State, Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap Konversi Reaktan) Reaksi homogen fase-cair: A → P berlangsung dengan mengikuti bentuk kinetika berorder dua. Reaksi dilangsungkan dengan mengumpankan A (pada konsentrasi 0,12 molar) ke dalam sebuah steady-state plug flow reactor (bervolume 10 liter). Pada laju alir umpan sebesar 1 liter/menit, 75% A terkonversi.

(a) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksi ini? Tuliskan juga satuannya.

(b) Berapakah A yang terkonversi jika laju alir umpan diperbesar menjadi 3 liter/menit?

Kunci: (a) k = 2,5 liter/(mol.menit); (b) XA2 = 50% 19. (UAS Genap 2009-2010): Reaksi homogen fase gas pembentukan karbon disulfida (CS2) dari

metana (CH4) dan sulfur (S2): CH4 + 2 S2 → CS2 + 2 H2S atau: A + 2 B → C + 2 D

berlangsung dalam reaktor alir pipa (RAP) ideal pada 600oC dan 1 atm (dengan T dan P tetap). Reaksi ini diyakini berorder satu terhadap masing-masing reaktan. Umpan reaktor berupa gas S2

dan CH4 dengan perbandingan mol = 2:1. Eksperimen dengan volume reaktor (VR) = 67 cm3 dan

FA0 = 0,119 mol/jam menghasilkan XA = 0,180.

(a) Berapakah order total (atau keseluruhan) reaksi ini?

(b) Kasus ini merupakan sistem reaksi dengan constant-density atau bukan? Jelaskan. (c) Tentukan nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

Catatan: Gas-gas dapat dianggap berkelakuan ideal. R = 82,05 cm3.atm/(mol.K)

Kunci: (a) order reaksi total = 1 + 1 = 2

20. (Reaksi Homogen Kompleks (Reversibel) dalam PFR Steady-State) Sebuah plug flow reactor (VR

= 2 m3) mereaksikan umpan berupa cairan (100 liter/menit) yang hanya mengandung reaktan A (CA0 = 100 mmol/liter). Reaksi ini berlangsung reversibel: A ⇔ R, dengan: -rA = k1 CA – k2 CR.

(5)

Jika konversi kesetimbangan reaksi ini (XAe) adalah sebesar 80% dan konversi A aktual (XA)

keluaran reaktor sebesar 50,57%, tentukan nilai k1 dan k2! Tuliskan juga satuannya.

Kunci: k1 = 0,04 menit-1; k2 = 0,01 menit-1 21. Dekomposisi dimethyl ether (CH3)2O (E) menjadi CH4, H2, dan CO merupakan reaksi irreversible

berorder satu. Reaksi ini dilangsungkan dalam sebuah PFR steady (VR = 23,3 m3). Umpan reaktor

yang berupa eter murni masuk pada 504oC dan 1 bar (reaktor beroperasi pada T dan P tetap), dengan laju alir 0,1 mol/detik. Jika 60% eter terkonversi pada aliran keluar reaktor, berapakah konstanta kecepatan reaksi pada kondisi ini?

Kunci: k = 4,29.10-4 detik-1

22. Reaksi homogen fase gas ireversibel elementer: A + B  R berlangsung dalam sebuah reaktor alir pipa steady-state pada kondisi isotermal. Reaktor bervolume 0,1 liter dan percobaan dilakukan dengan mengukur konsentrasi A yang keluar reaktor pada berbagai variasi laju alir volumetrik umpan (q0), dengan data sbb.:

Percobaan q0 (liter/jam) CA (mmol/liter)

1 10 85

2 4,1 66

3 2,5 50

4 1,5 33

Umpan reaktor mengandung A dan B dengan perbandingan ekuimolar. Jika konsentrasi A di dalam umpan tetap, sebesar CA0 = 100 mmol/liter, tentukan persamaan laju reaksinya.

Kunci: -rA = k CA CB; dengan k = 0,304 liter/(mmol.jam) 23. (UAS Gasal 2009-2010) Studi kinetika reaksi homogen fase-gas: CH3CHO → CH4 + CO pada

518oC dan 1 atm dipelajari melalui sebuah RAP ideal (ID = 3,3 cm; L = 80 cm). Reaksi berlangsung secara isotermal pada tekanan tetap. Umpan reaktor berupa asetaldehida murni (BM asetaldehida = 44 g/mol), dengan variasi data pada kondisi steady sbb.:

Laju alir umpan (g/jam) 135 41 22 14 Fraksi asetaldehida terurai 0,05 0,15 0,25 0,35 (a) Berdasarkan semua data di atas, buktikanlah bahwa reaksi ini berorder satu! (b) Berapakah konstanta kecepatan reaksi pada kondisi ini? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: (a) Nilai k individual relatif konstan pada masing-masing tempuhan, yaitu:

15,31; 15,48; 15,44; dan 15,44 jam-1; sehingga: (b) krerata = 15,42 jam-1 24. Reaksi fase-gas: A → P + Q berlangsung dalam sebuah RAP isotermal (VR = 1080 liter). Gas A

murni diumpankan ke dalam reaktor dengan laju 1,5 liter/detik, dan tekanan reaktor dijaga tetap pada 150 kPa. Reaksi ini berorder tiga terhadap konsentrasi reaktannya. CA0 = 0,030 mol/liter dan

konversi reaktan pada keluaran reaktor = 50%. Berapakah konstanta kecepatan reaksi ini? Tuliskan

juga satuannya.

Kunci: k = 5,65 (liter/mol)2.detik-1

25. Reaksi homogen fase-gas: A → 3 R pada 215o

C dan 5 atm (T dan P tetap) dilaporkan mempunyai persamaan kecepatan berorde ½ terhadap A. Umpan berupa A dan inert dengan perbandingan ekuimolar diumpankan ke dalam sebuah PFR yang beroperasi secara steady, dengan waktu tinggal τ = 32 detik. CA0 = 0,0625 mol/liter dan A terkonversi 80% pada aliran keluaran reaktor. Tentukan

nilai konstanta kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga satuannya.

Kunci: k = 0,01 (mol/liter)0,5.detik-1

26. Reaksi homogen fase-gas penguraian phosphine: 4 PH3 → P4 + 6 H2 diyakini berorder satu pada

649oC. Studi kinetika ini dipelajari dengan sebuah RAP bervolume 150 liter dan beroperasi pada 649oC dan 460 kPa (T dan P tetap). Umpan berupa PH3 murni dialirkan dengan laju molar FA0 = 40

mol/jam. Kondisi reaksi menghasilkan XA = 80%. Berapakah konstanta kecepatan reaksi ini?

27. Reaksi fase-cair: A + B → C dilangsungkan dalam sebuah RATB isotermal. Persamaan kecepatan reaksinya adalah: -rA = k CA CB.

(a) Tentukanlah nilai k (beserta satuannya)!

(6)

Diketahui: CA0 = 0,2 mol liter-1; CB0 = 0,1 mol liter-1; volume reaktor = 10000 liter; debit umpan =

1,5 liter detik-1; XA = 40%.

Kunci: (a) k = 0,005 liter/(mol.detik); (b) CA = 0,12 mol/liter;

CB = 0,02 mol/liter; CC = 0,08 mol/liter 28. Reaksi homogen berorde-dua: A → B dilangsungkan dalam sebuah RAP ideal bervolume 80 liter. Diberikan umpan dengan laju alir pemasukan 3,75 mol menit-1 dan 2,5 liter menit-1. Jika A terkonversi 66,7 % pada aliran keluar reaktor, berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya?

Kunci: k = 0,042 liter/(mol.menit)

29. Reaksi fase-cair: A + 2 B → C, dilangsungkan dalam sebuah RATB bervolume 200 liter pada kondisi steady. Reaksi berorde satu terhadap masing-masing reaktan. Kecepatan volumetrik umpan = 25 liter menit-1. Konsentrasi reaktan pada umpan: CA0 = 0,1 mol liter-1 dan CB0 = 0,2 mol liter-1.

Jika diinginkan 75% A terkonversi di keluaran reaktor, berapakah konstanta kecepatan reaksi ini? 30. Sebuah RAP isotermal yang bervolume 2,4 liter digunakan untuk mereaksikan: A → 2 P + Q dalam

fase-gas. Umpan dialirkan dengan debit 2 liter s-1, mengandung 50%-mol A dan 50%-mol gas inert. Reaksi ini berorde satu terhadap A. Pada kondisi steady, dicapai XA = 80%.

(a) Berapakah debit aliran keluaran reaktor? (b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksinya? Nyatakan setiap asumsi yang Anda ambil.

Kunci: (a) debit = 3,6 liter detik-1; (b) k = 2,02 detik-1

31. Reaksi homogen fase-gas: A + 2 B → 2 D dilangsungkan secara isotermal dalam RAP ideal yang beroperasi secara steady pada 5 atm. Fraksi mol aliran umpan: A = 0,20; B = 0,50; dan sisanya berupa gas inert.

(a) Berapa konsentrasi A dalam umpan, jika suhu umpan = 55oC?

(b) Jika volume reaktor = 16 liter, debit aliran umpan = 50 dm3/menit, A terkonversi 70%, dan persamaan kecepatan reaksinya: -rA = k CA0,5 CB, berapa nilai k? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: (a) CA0 = 0,0372 mol/liter Petunjuk: Pada soal (b), bentuk integral yang ada akan lebih mudah diselesaikan secara numerik. Misal: menggunakan metode Simpson’s 1/3 dengan membagi rentang XA

dari XA = 0 hingga XA = 70% menjadi 6 atau 8 segmen/ inkremen. 32. Reaksi fase-cair elementer: A + B → hasil, dilangsungkan dalam sebuah RATB (volume = 750 m3

) secara isotermal pada suhu 25oC. Konsentrasi A dan B dalam umpan sama, yaitu 0,08 kmol/m3. Debit umpan = 0,3 m3/k.detik. A terkonversi 80% di keluaran reaktor. Berapakah nilai k?

Kunci: k = 10-4 m3/(kmol.detik)

33. (UAS Remidi Gasal 2010-2011) Reaksi homogen fase-cair elementer:     berlangsung  dalam sebuah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) steady, VR = 5 liter. Umpan reaktor

mempunyai debit 10 liter/menit dan CA0 = 1 mol/liter (CR0 = CS0 = 0). Jika: CR = 0,7 mol/liter dan

CS = 0,1 mol/liter pada aliran keluar reaktor, berapakah nilai k1 dan k2? Tuliskan juga satuannya.

Petunjuk: Susunlah tabel stoikiometri sistem reaksi seri ini dalam mol/menit, sebagai fungsi molar extent of reaction (1) dan (2), atau:

ε

1 dan

ε

2. Selanjutnya, susunlah mole balance yang dinyatakan terhadap 2 dari 3 komponen reaksi yang ada, yaitu: A, R, atau S. 34. (UAS Gasal 2010-2011) Reaksi homogen penguraian A, yaitu: 2 A → 3 R berlangsung dalam fase

gas. Persamaan kinetika reaksi ini mempunyai bentuk non-hukum pangkat:     ,



Sebuah RATB ideal (VR = 5 liter) digunakan untuk melangsungkan reaksi pada kondisi suhu dan

tekanan tetap. Umpan reaktor (debit = 1 liter/menit) berupa campuran A dan inert dengan rasio molar (FA0/FI0) = 1:3, dengan CA0 = 0,01 mol/liter. Debit aliran keluar reaktor = 1,1 liter/menit.

Berapakah nilai k? Tuliskan juga satuannya.

Kunci: k = ….. (mol/liter)0,5.menit-1 (Soal ini mirip dengan soal latihan nomor 3 di atas. Persamaan kinetika yang

(7)

35. Reaksi fase-cair elementer: A + B ⇔ C + D diuji dalam sebuah CSTR yang beroperasi secara

steady dengan hasil sebagai berikut:

τ (waktu tinggal, jam) 0,8 5,0 % konversi A 50 60

Konsentrasi umpan: CA0 = 2 mol/liter; CB0 = 1,5 mol/liter; CC0 = CD0 = 0.

Tentukan laju spesifik reaksi ini (dalam arah forward maupun reverse).

Kunci: kf = 3,25 liter/(mol.jam); kr = 0,375 liter/(mol.jam) 36. Reaksi homogen fase-gas: A → 3 B berorde dua dan berlangsung pada suhu dan tekanan tetap. Untuk umpan dengan laju alir 4 m3/jam berupa A murni pada 5 atm dan 350oC, sebuah reaktor

pilot-scale berupa pipa dengan ID = 2,5 cm dan L = 2 m menghasilkan 60% konversi A. Berapakah

konstanta kecepatan reaksi ini?

Kunci: k = 2,04.105 liter/(mol.jam)

37. Heksamina ((CH2)6N4) dihasilkan dari reaksi fase-cair antara amonia (NH3) dan formaldehida

(HCHO) menurut persamaan: 4 NH3 + 6 HCHO → (CH2)6N4 + 6 H2O atau: A + 3/2 B → produk

Persamaan kinetikanya mempunyai bentuk: -rA = k CA CB2

Reaksi ini dipelajari pada 36oC dalam sebuah reaktor alir bejana yang bervolume 490 cc dan dilengkapi pengadukan pada 1800 rpm. Umpan reaktor merupakan gabungan dari umpan 1 dan umpan 2. Umpan 1: debit = 1,5 cc/detik; CA01 = 4,06 mol/liter (tidak mengandung B). Umpan 2:

debit = 1,5 cc/detik; CB01 = 6,32 mol/liter (tidak mengandung A).

(a) Tentukan CA dan CB pada aliran umpan gabungan yang masuk reaktor!

(b) Jika pada aliran keluaran reaktor: CA = 0,39 mol/liter, berapakah nilai k? Tuliskan juga

satuannya.

Kunci: (a) CA0 = 2,03 mol/liter; CB0 = 3,16 mol/liter; (b) k = 0,065 (liter/mol)2.detik-1

Referensi

Dokumen terkait

yang berlangsung dalam sistem batch bervolume-tetap, waktu paruh (half-life) reaksi (t½) merupakan waktu yang dibutuhkan oleh reaksi tersebut agar konsentrasi reaktannya

Telah dilakukan reaksi hydrocracking bio-oil pelepah kelapa sawit menggunakan katalis Co-Mo/USY dalam reaktor sistem alir dan batch.. Penelitian ini bertujuan untuk

Dari hasil perhitungan model kinetika reaksi heterogen yang diajukan dapat menggambarkan secara kuantitatif reaksi hidrasi α -pinene dengan katalis asam khloro asetat

Membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan model matematis reaksi penyabunan pada reaktor ideal aliran kontinyu.. Mahasiswa dapat menentukan harga orde reaksi

Dari hasil pengamatan secara batch dan simulasi sistem kontinyu pada reaktor alir berpengaduk dapat disimpulkan bahwa kinetika proses penghilangan warna dalam limbah kopi

yang berlangsung dalam sistem batch bervolume-tetap, waktu paruh (half-life) reaksi (t½) merupakan waktu yang dibutuhkan oleh reaksi tersebut agar konsentrasi reaktannya

Kinetika Transesterifikasi: Perhitungan kinetika rekasi transesterifikasi pada penelitian ini berdasarkan literatur yang menyatakan bahwa reaksi transesterifikasi

POKOK BAHASAN Pendahuluan Teknik Reaksi Kimia 1x Deskripsi Reaktor Ideal 1x Kinetika Reaksi Kimia2x Jenis-jenis reaksi dalam reaktor 1x Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi