• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHECKLIST DOKUMEN REGISTRASI OBAT COPY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CHECKLIST DOKUMEN REGISTRASI OBAT COPY"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

OBAT COPY

I. INFORMASI PRODUK

Nama Obat :

Bentuk sediaan & Kekuatan :

Zat aktif : Kemasan : Pendaftar : Produsen : Kategori registrasi :

II. DOKUMEN YANG DISERAHKAN

No. Parameter Ada Tidak

Ada Keterangan

A. KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRATIF 1. Surat pengantar

2. Formulir registrasi 3. Surat penyataan pendaftar

Sertifikat dan dokumen administratif

(sesuai dengan status produksi: obat produksi lokal, kontrak, lisensi, khusus ekspor atau impor) Obat produksi lokal

a. Ijin industri farmasi pendaftar

b. Sertifikat CPOB sesuai dengan bentuk sediaan yang diajukan

Obat kontrak

a. Ijin industri farmasi pendaftar/pemberi kontrak b. Ijin industri farmasi penerima kontrak

c. Perjanjian kontrak

d. Sertifikat CPOB industri farmasi pendaftar/pemberi kontrak

e. Sertifikat CPOB industri farmasi penerima kontrak sesuai dengan bentuk sediaan yang diajukan

f. Untuk obat kontrak dengan sumber bahan baku, spesifikasi, formula, proses dan tempat produksi obat serta jenis dan spesifikasi kemasan sama dengan obat yang dimiliki oleh penerima kontrak harus dilengkapi dengan surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani pemberi dan penerima kontrak

Obat lisensi

a. Ijin industri farmasi penerima lisensi 4.

(2)

Ada c. Perjanjian lisensi

Obat khusus ekspor

a. Ijin industri farmasi pendaftar

b. Sertifikat CPOB sesuai dengan bentuk sediaan yang diajukan

c. Persetujuan tertulis dari negara tujuan yang disahkan oleh institusi berwenang di negara tujuan ekspor untuk obat yang tidak diijinkan beredar di Indonesia

d. Proforma invoice untuk obat yang tidak beredar di Indonesia

Obat impor

a. Ijin industri farmasi pendaftar

b. Surat penunjukan dari industri farmasi atau pemilik obat di luar negeri (LoA)

c. Certificate of Pharmaceutical Product terbaru dari negara produsen dan/atau negara dimana diterbitkan sertifikat pelulusan bets

d. Site master file industri farmasi di luar negeri, untuk produsen yang belum mempunyai obat dengan persyaratan sama yang disetujui beredar di Indonesia

e. Sertifikat CPOB dari produsen di luar negeri (kecuali sudah tercakup dalam dokumen lain)

f. Inspeksi terakhir oleh institusi yang berwenang terhadap industri farmasi yang terlibat dalam produksi obat jadi

5. Salinan Hasil Pra Registrasi (HPR) 6. Bukti pembayaran

Dokumen Terkait Paten

a. Surat Pernyataan Terkait Paten

b. Hasil Penelusuran Paten dari Ditjen HKI 7.

c. Pengkajian terkait Paten (Self Assessment) 8. Dokumen Lain

B. KELENGKAPAN INFORMASI OBAT DAN DESAIN Informasi Obat

a. Ringkasan karakteristik obat b. Brosur

1

c. Informasi obat untuk pasien Penandaan pada kemasan a. Penandaan bungkus luar b. Etiket

c. Blister/ strips 2.

(3)

Ada e. Catch cover/ amplop

f. Mock up

C. KELENGKAPAN DOKUMEN MUTU S. Zat Aktif

S1 Informasi Umum S1.1 Tata Nama

- International non–proprietary name (INN) - Nama farmakope

- Nomor registrasi dari Chemical Abstract Service

(CAS)

- Kode laboratorium (jika ada) - Nama kimia

S1.3 Sifat-sifat umum

- Sifat-sifat fisikokimia atau sifat-sifat lain yang relevan dari zat aktif termasuk aktifitas biologik untuk Bioteknologi

S2 Proses Produksi dan Sumber Zat Aktif S2.1 Produsen

Nama dan alamat lengkap termasuk kota dan negara produsen zat aktif

S4 Kontrol terhadap Zat Aktif S4.1 Spesifikasi

Informasi rinci spesifikasi, pengujian, dan kriteria penerimaan zat aktif (sesuai Farmakope).

S4.2 Prosedur analisa

Prosedur analisa yang digunakan untuk pengujian zat aktif harus rinci.

Baku Pembanding

Informasi baku pembanding atau bahan baku yang digunakan untuk pengujian zat aktif.

CoA/Informasi baku pembanding primer (USPRS, EPCRS, BPFI, ASEANRS, BPCRS, Sigma Aldrich, EDQOM)

CoA baku kerja untuk anallisa obat rutin dan trial dengan mencantumkan informasi baku pembanding primer yang digunakan untuk membakukan baku kerja tersebut.

S5

Prosedur penetapan dan penanganan baku kerja Dokumen Mutu Lain

1. Certificate of Suitability (Ph.Eur) jika diperlukan 2. Untuk zat aktif bentuk liofilisasi (bulk) :

- komposisi zat aktif

3. Untuk zat aktif berupa pellet : - formula

(4)

Ada 4. Hasil pemeriksaan zat aktif

- spesifikasi kemasan primer

P. Obat

P1 Deskripsi dan Komposisi

Uraian dan komposisi obat jadi harus dicantumkan, seperti: - Bentuk sediaan;

- Komposisi lengkap, jumlah masing-masing zat dalam satu bets produksi (termasuk overage, bila ada), fungsi masing-masing zat dan acuan yang digunakan (contoh : monografi farmakope atau spesifikasi dari produsen);

- Uraian cara rekonstitusi; dan

- Tipe kemasan yang digunakan dan pelarut rekonstitusi

(jika ada).

P2 Pengembangan farmasetika P2.2 Komponen Obat Jadi

P2.4 Pengembangan Proses Pembuatan

Pemilihan dan optimalisasi proses pembuatan yang tercantum dalam butir P 3.2 terutama pada tahap kritis harus dijelaskan. Metoda sterilisasi yang relevan harus dijelaskan.

P2.7 Kompatibilitas

Kompatibilitas antara zat aktif dan zat tambahan atau dengan pelarut untuk rekonstitusi atau dengan kemasan atau dengan alat bantu khusus, harus dicantumkan untuk menunjang informasi yang sesuai pada penandaan.

P3 Proses Produksi P3.1 Formula Bets

Formula harus mencantumkan nama dan jumlah semua zat aktif dan zat tambahan yang digunakan termasuk zat yang hilang selama proses pembuatan

P3.2 Proses Produksi dan Kontrol Proses

- Diagram alur proses pembuatan harus dicantumkan tahap demi tahap.

- Tahapan kritis pada proses control, uji intermediate atau control obat jadi harus diidentifikasi (dari tahap penimbangan sampai dengan pengemasan akhir termasuk IPC lengkap dengan parameter uji)

(5)

Ada P3.3 Kontrol terhadap Tahapan Kritis dan Produk

Antara

- Tahapan kritis

Pengujian dan kriteria penerimaan (dengan justifikasi termasuk data percobaan) yang dilakukan pada tahapan kritis proses pembuatan seperti pada bagian P3.3, untuk meyakinkan bahwa proses tersebut terkontrol.

- Produk Antara

Informasi mutu dan control intermediates yang diperoleh selama proses

P3.4 Validasi Proses dan/atau Laporan

Uraian, dokumentasi, dan hasil studi validasi dari tahapan kritis atau assays kritis yang dilakukan pada proses pembuatan harus diserahkan

(Contoh : validasi proses sterilisasi atau proses aseptik atau pengisian).

Protokol dan Laporan Validasi Proses (3 bets pertama skala produksi), lengkap dengan informasi :

- No bets

- besar bets + skala produksi/skala pilot - kualifikasi ruangan

- kualifikasi + kapasitas alat (gambar jika ada) - kecepatan dan lama pengadukan

- titik sampling Komitmen Validasi Proses

Jika laporan validasi proses 3 bets pertama skala produksi belum tersedia :

- Laporan validasi proses minimum 1 skala pilot - Komitmen Validasi proses :

Surat pernyataan sebagai komitmen menyerahkan laporan validasi proses 3 bets pertama skala produksi beserta prediksi waktu penyerahan laporan validasi tersebut dengan tembusan kepada Direktorat Pengawasan Produksi PT dan PKRT

- Obat impor : Laporan validasi proses harus menggunakan 3 bets skala produksi

Obat Steril

Metode Sterilisasi Akhir dengan Autoklaf • Suhu & Waktu

• Jika suhu & waktu sterilisasi selain kondisi 121ºC, 15 - 20 menit :

- Perhitungan Fo - Alasan & justifikasi

(6)

Ada Metoda Aseptis

• Jumlah dan ukuran filter • Uji ketegaran membran filter

• Laporan validasi media fill 3 bets (minimal 3000

vial/bets)

P4 Kontrol terhadap Zat Tambahan P4.1 Spesifikasi

- Spesifikasi zat tambahan yang digunakan. - CoA (sumber, tgl produksi, tgl kadaluarsa) P4.2 Prosedur analisa

Prosedur analisa yang digunakan pada pengujian zat tambahan.

1. Zat tambahan bersumber hewan : - Sertifikat Halal (jika ada) - Sertifikat Bebas BSE/TSE 2. Untuk bentuk sediaan kapsul :

- CoA Kapsul

- Sertifikat Halal (jika ada) - Sertifikat Bebas BSE/TSE 3. Zat warna (Colour Index), jika ada P5 Kontrol terhadap Obat

P5.1 Spesifikasi Spesifikasi obat P5.2 Prosedur analisa

Prosedur analisa yang digunakan untuk pengujian obat dan pustaka acuan (sesuai spesifikasi obat), misal :

- identifikasi - pemerian - kadar

- disolusi (bila dipersyaratkan) - waktu hancur,

- kerenyahan, - kekerasan - berat jenis, - viskositas, dll

(7)

Ada P5.3 Validasi Prosedur Analisa

Informasi validasi metode analisa untuk prosedur analisa yang digunakan pada pengujian obat

a. Metoda Analisa (MA) : - obat jadi

- pustaka acuan b. Metode kompendial :

Protokol dan laporan verifikasi MA (akurasi, presisi, linearitas)

c. Metode non kompendial

Protokol dan laporan validasi MA

(selektivitas/spesifisitas, akurasi, presisi, LOD, LOQ, linearitas, sistem suitabilitas, ruggedness,

robustness)

d. Laporan validasi kesesuaian metoda analisa dengan metoda kompendial (jika perlu)

e. Rekaman hasil analisa (untuk tiap parameter) P5.4 Analisis Bets

Uraian analisa dan hasil analisa bets (termasuk

Certificate of Analysis obat)

CoA obat jadi (no bets sesuai bets untuk uji stabilitas) • Bentuk konvensional min 2 bets;

• Bentuk non konvensional 3 bets (misal : tablet lepas lambat, liofilisasi) Mencantumkan informasi :

- no bets.

- besar bets & skala pilot/ produksi - nama produsen (jika toll manufacturing), - kemasan primer

- tgl produksi - tgl kadaluarsa

- tgl dan tandatangan Penanggung Jawab Mutu P6 Baku pembanding

Informasi baku pembanding atau bahan baku yang digunakan untuk pengujian obat.

CoA/Informasi baku pembanding primer (USPRS, EPCRS, BPFI, ASEANRS, BPCRS, Sigma Aldrich, EDQOM)

Kemasan

(blister, strip, ampul/vial, tube, botol plastik/gelas, dus, etiket, brosur, catch cover, amplop, sendok takar/dropper) 1. Spesifikasi (bahan/tipe gelas/lapisan dan ketebalan,

ukuran, warna, gambar (jika ada) sesuai kemasan obat jadi)

2. Metoda Pemeriksaan Kemasan primer & sekunder 3. Uji Kebocoran kemasan primer

P7

(8)

Ada Uji Stabilitas

(nomor bets sama dengan nomor bets CoA Obat, kecuali obat impor)

1. Bentuk konvensional min 2 bets;

2. Bentuk non konvensional 3 bets (misal : tablet lepas lambat, liofilisasi)

3. Format Laporan mengacu pada ASEAN GUIDELINE ON STABILITY STUDY OF DRUG PRODUCT

4. Protokol & Laporan Stabilitas dengan informasi : - nama obat - formula obat - besar bets - kondisi penyimpanan • Dipercepat/SuhuRH/bulan ke 0.3.6 • Jangka panjang/Suhu/RH/bulan ke 0,3,6,9,12,18,24 dst - jadwal pengujian

- jumlah sampel yang digunakan - spesifikasi obat

- jenis kemasan primer - tempat produksi obat

5. Jika data uji stabilitas jangka panjang yang tersedia belum sesuai dengan shelf life yang diajukan :

Surat Penyataan bermaterai untuk menyerahkan data Uji Stabilitas jangka panjang sampai shelf life yang diajukan.

Catatan : hanya untuk obat lokal

6. Shelf life yg diajukan

7. Laporan In Use Stability (setelah rekonstitusi, setelah kemasan dibuka),

P8

8. Jika kondisi pengujian stabilitas tidak sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan untuk Indonesia :

Surat Pernyataan bermaterai untuk melakukan dan melaporkan data uji stabilitas paska pemasaran

P9 Bukti Ekivalensi (jika dipersyaratkan) 1. In vitro

Studi disolusi terbanding

- Protokol dan laporan uji disolusi terbanding pada 3 pH dibandingkan terhadap innovator

- Perhitungan f2 - Profil Disolusi - Kesimpulan 2. In vivo Studi Bioekivalensi : - Laporan Uji BE

Referensi

Dokumen terkait