• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR (162K)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENAWARAN KONTRAKTOR

(162K)

Mandiyo Priyo1, Anita Widianti2dan Clara Shinta Yonhas Maharani3

1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan,

Yogyakarta Email: pmandiyo@yahoo.com

2

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Yogyakarta

Email: anitawidianti2@yahoo.co.id

3Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Kasihan, Yogyakarta

Email: clarashinta.csym@yahoo.com

ABSTRAK

Kegiatan pemilihan rekanan untuk melakukan pelaksanaan konstruksi merupakan bagian yang selalu dilakukan dan bersifat kritis dalam keseluruhan proses pengadaan suatu fasilitas fisik yang diperlukan. Dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborong/jasa lainnya, pada prinsipnya dilakukan melalui metode pelelangan umum. Namun, yang sering menjadi kendala dalam proses pelelangan tersebut adalah sistem evaluasi penawaran kontraktor yang kurang memadai baik dari segi teknis maupun biaya sehingga dapat mengurangi kualitas pekerjaan yang dilaksanakan. Sistem gugur dan sistem nilai (Merit Point System) merupakan solusinya. Cara evaluasi penawaran kontraktor dengan sistem nilai (Merit Point System) dan sistem gugur pada proses pelelangan sesuai dengan Keppres RI No. 80 Tahun 2003 menggunakan Keppres ini karena pada saat proyek berlangsung tata cara ini yang digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dokumen Owner Estimate (Harga Perkiraan Sendiri), Dokumen Rencana Anggaran Biaya Kontraktor dan Berita Acara Pelelangan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) – 2 Twin Block (Paket SLM – 3), Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian berlangsung dari bulan April 2013 hingga bulan Maret 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini hanya data sekunder karena proyek sudah berlangsung dan terselesaikan maka data yang digunakan adalah data sekunder. Dengan menggunakan metode sistem gugur didapatkan nilai gabungan teknis 70% dan biaya 30% untuk PT. Waskita Karya sebesar 89 sedangkan untuk PT. Nindya Karya yang juga menjadi penawar dalam pelelangan ini sebesar 84,75. Dapat dilihat bahwa PT. Waskita Karya mempunyai nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya, untuk itu dengan metode ini dimenangkan oleh PT. Waskita Karya. Dengan menggunakan metode Sistem Nilai (Merit Point System) digunakan 3 (tiga) varian bobot persentase untuk membandingkan nilai gabungan masing – masing penawar. Dapat dilihat bahwa PT. Waskita Karya mempunyai nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sehingga PT. Waskita Karya yang ditetapkan sebagai pemenang dalam penawaran ini.

Kata kunci: Pelelangan Umum, Sistem Gugur, Merit Point System, Penyedia barang/jasa,Penawaran

1. PENDAHULUAN

Kegiatan pemilihan rekanan untuk melakukan pelaksanaan konstruksi merupakan bagian yang selalu dilakukan dan bersifat kritis dalam keseluruhan proses pengadaan suatu fasilitas fisik yang diperlukan. Hal ini menjadikan proses pemilihan rekanan menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan fasilitas fisik tersebut. Keputusan untuk memilih rekanan yang akan melaksanakan konstruksi fasilitas fisik tersebut harus didukung oleh pertimbangan yang obyektif dan menguntungkan dalam pencapaian value (biaya, waktu dan mutu) yang ingin dicapai oleh pemilik fasilitas fisik tersebut tanpa mengabaikan kebutuhan akan pemberian imbalan jasa yang wajar bagi pelaksana konstruksi.

Procurement (pengadaan) diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan barang dan jasa konstruksi. Dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborong/jasa lainnya, pada prinsipnya dilakukan melalui metode pelelangan umum. Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Namun yang sering menjadi kendala dalam proses pelelangan tersebut adalah sistem evaluasi penawaran kontraktor yang kurang

(2)

memadai baik dari segi teknis maupun biaya sehingga dapat mengurangi kualitas pekerjaan yang dilaksanakan. Sistem gugur dan sistem nilai (Merit Point System) merupakan sistem evaluasi penawaran dengan menilai aspek administrasi, teknis dan biaya secara rinci sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan bobot penilaian terhadap aspek teknis dan biaya berdasarkan tingkat kompleksitas dan kebutuhan proyek, tetapi tidak menyimpang dari peraturan pemerintah serta kriteria yang ditetapkan oleh panitia pengadaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengkaji dan memahami cara evaluasi penawaran kontraktor dengan Sistem Gugur dan Sistem Nilai (Merit Point System) pada proses pelelangan sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Penawaran Kontraktor

Metoda evaluasi penawaran kontraktor yang paling umum adalah menggunakan kriteria penawaran harga terendah. Dalam hal ini, tentunya hanya penawaran - penawaran yang telah memenuhi syarat administrasi dan syarat teknis saja yang dibandingkan penawaran biayanya. Apabila meminjam istilah yang digunakan dalam Keppres 80/2003, metoda demikian dikenal sebagai “sistem gugur”. Sistem ini cocok digunakan pada berbagai kondisi, namun apabila pihak pengguna jasa ingin memilih calon kontraktor dengan mempertimbangkan aspek teknis sejalan dengan nilai penawaran biayanya, maka perlu digunakan “sistem nilai’.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, panitia membuat daftar urutan penawaran, yang dimulai dari urutan penawaran yang memiliki nilai tertinggi. Dapat pula diterapkan persyaratan nilai ambang lulus (passing grade). Dalam mengevaluasi dokumen penawaran, kriteria dan tata cara evaluasi harus disampaikan kepada peserta terlebih dahulu melalui dokumen pemilihan. Panitia tidak diperkenankan mengubah, menambah, atau mengurangi kriteria dan tata cara evaluasi tersebut, atau melakukan tindakan lain yang bersifat post bidding.

Metode Evaluasi Sistem Gugur

Sistem Gugur adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis dan kewajaran harga, terhadap penyedia barang/jasa yang tidak lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.

Tahapan Proses Evaluasi Dokumen Penawaran Sistem Gugur : a. Evaluasi Administrasi

- Surat Penawaran - Jaminan Penawaran - Surat Kuasa

- Kelengkapan Lampiran Penawaran

- Dokumen Penawaran

b. Evaluasi Teknis

- Metode Pelaksanaan - Jadwal Waktu Pelaksanaan - Spesifikasi Teknis

- Personil Inti

- Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan c. Evaluasi Kualifikasi - Penelitian Administrasi - Penilaian Keuangan - Penilaian Teknis - Personil - Peralatan - Manajemen Mutu - Ambang Batas

- Sisa Kemampuan Paket (SKP) d. Evaluasi Biaya

- Total biaya masing – masing calon pemenang dibandingkan dengan HPS (Harga Perkiraan Sementara). - Didapat nilai evaluasi biaya dari masing – masing calon pemenang.

(3)

Metode Evaluasi Sistem Nilai (Merit Point System)

Sistem nilai adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya.

Tahapan Proses Evaluasi Dokumen Penawaran Sistem Nilai (Merit Point System) : a. Evaluasi Administrasi

- Surat Penawaran - Jaminan Penawaran - Surat Kuasa

- Kelengkapan Lampiran Penawaran

- Dokumen Penawaran

b. Evaluasi Teknis

- Metode Pelaksanaan - Jadwal Waktu Pelaksanaan - Spesifikasi Teknis

- Personil Inti

- Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan c. Evaluasi Kualifikasi - Penelitian Administrasi - Penilaian Keuangan - Penilaian Teknis - Personil - Peralatan - Manajemen Mutu - Ambang Batas

- Sisa Kemampuan Paket (SKP) d. Evaluasi Biaya

Evaluasi Biaya dilakukan menggunakan sistem scoring total harga penawaran terhadap Owner Estimate (OE) dengan syarat sebagai berikut.

Tabel 1. Pedoman Scoring Total Harga Penawaran

> 110 % = 0 < 70 % = 0

Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point

109.1 – 110 0.063 102.1 – 103 0.500 95.1 – 96 0.938 108.1 – 109 0.125 101.1 – 102 0.563 94.1 – 95 1.000 107.1 – 108 0.188 100.1 – 101 0.625 93.1 – 94 0.960 106.1 – 107 0.250 99.1 – 100 0.688 92.1 – 93 0.920 105.1 – 106 0.313 98.1 – 99 0.750 91.1 – 92 0.880 104.1 – 105 0.375 97.1 – 98 0.813 90.1 - 91 0.840 103.1 - 104 0.438 96.1 – 97 0.875 89.1 - 90 0.800

Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point Range (%) thd OE Point

88.1 – 89 0.760 81.1 – 82 0.480 74.1 – 75 0.200 87.1 – 88 0.720 80.1 – 81 0.440 73.1 – 74 0.160 86.1 – 87 0.680 79.1 – 80 0.400 72.1 – 73 0.120 85.1 – 86 0.640 78.1 – 79 0.360 71.1 – 72 0.080 84.1 – 85 0.600 77.1 – 78 0.320 70 – 71 0.040 83.1 – 84 0.560 76.1 – 77 0.280 - -82.1 – 83 0.520 75.1 – 76 0.240 -

(4)

-3. METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini diuji 1 buah bangunan gedung bertingkat yaitu Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) – 2 Twin Block (Paket SLM – 3), Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan data primer yaitu berupa wawancara lisan kepada ketua panitia lelang di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, ESDM, Daerah Istimewa Yogayakarta dan data sekunder yaitu berupa Dokumen Owner Estimate (Harga Perkiraan Sendiri), Dokumen Rencana Anggaran Biaya Kontraktor dan Berita Acara Pelelangan.

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metoda Sistem Gugur dan Sistem Nilai (Merit Point System). Analisis dilakukan dengan cara mengikuti pedoman Kepres RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Tahapan Penelitian

Adapun urutan tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian Mulai

Permasalahan

Perbandingan

Studi Pustaka Kajian Metode Sistem Gugur dan

Merit System Point

Pengumpulan Data Proyek : - Dokumen Owner Estimate (HPS) - Dokumen Rencana Anggaran Biaya

Kontraktor

- Berita Acara Pelelangan

Analisis Data

Perhitungan Metode Sistem Gugur

Perhitungan Metode

Merit Point System

Diskusi

Kesimpulan

(5)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Gugur

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi didapat sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Evaluasi Administrasi

No Nama Perusahaan Evaluasi Administrasi

1 PT. Waskita Karya MEMENUHI

2 PT. Widya – Gariand (KSO) MEMENUHI

3 PT. Tamako Raya Perdana TDK MEMENUHI

4 PT. Paesa Pasindo Eng TDK MEMENUHI

5 PT. Gama Mulya Sakti TDK MEMENUHI

6 PT. Tata Bumi Raya MEMENUHI

7 PT. Mitra Gusnita Nanda TDK MEMENUHI

8 PT. Jaya Wibawaguna MEMENUHI

9 PT. Pulau Mas Utama MEMENUHI

10 PT. Nindya Karya MEMENUHI

11 PT. Adhi Karya TDK MEMENUHI

Penawar yang dilakukan evaluasi teknis adalah penawar yang lolos dalam evaluasi administrasi didapat sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Evaluasi Teknis

No Nama Perusahaan Evaluasi Teknis

1 PT. Waskita Karya MEMENUHI

2 PT. Widya - Gariand (KSO) TDK MEMENUHI

3 PT. Tata Bumi Raya TDK MEMENUHI

4 PT. Jaya Wibawaguna TDK MEMENUHI

5 PT. Pulau Mas Utama TDK MEMENUHI

6 PT. Nindya Karya MEMENUHI

Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi penilaian kualifikasi sebagai berikut: Tabel 4. Evaluasi Penilaian Kualifikasi

No Nama Perusahaan Penilaian Kualifikasi

1 PT. Waskita Karya LULUS

2 PT. Tata Bumi Raya TIDAK LULUS

3 PT. Jaya Wibawaguna TIDAK LULUS

4 PT. Pulau Mas Utama TIDAK LULUS

5 PT. Nindya Karya LULUS

Hasil evaluasi biaya yang dilakukan dengan cara membandingkan total biaya penawar dengan Owner Estimate (HPS), evaluasi dilakukan pada penawar yang lulus administrasi, teknis dan kualifikasi:

1. Evaluasi Biaya PT. WASKITA KARYA

=

















= 1,03

2. Evaluasi Biaya PT. NINDYA KARYA

=

















= 1,02

Dari hasil evaluasi Sistem Gugur didapat nilai gabungan yaitu evaluasi teknis sebesar 70% dan evaluasi biaya sebesar 30% untuk memperlihatkan nilai gabungan yang lebih tinggi diantara 2 penawar tersebut yaitu:

(6)

Tabel 5. Kesimpulan Evaluasi Teknis 70% dan Evaluasi Biaya 30% dalam Sistem Gugur

No Nama

Perusahaan

Nilai Teknis Nilai Biaya Nilai Gabungan Nilai 70 % Nilai 30 % 1 PT. Waskita Karya 83 58,10 103 30,9 89 2 PT. Nindya Karya 77,35 54,15 102 30,6 84,75

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Waskita Karya memiliki nilai gabungan yang lebih tinggi dari PT. Nindya Karya maka dari itu dalam Sistem Gugur ini yang keluar sebagai pemenang adalah PT. Waskita Karya.

Sistem Nilai (Merti Point System)

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi didapat sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Evaluasi Administrasi

No Nama Perusahaan Evaluasi Administrasi

1 PT. Waskita Karya MEMENUHI

2 PT. Widya – Gariand (KSO) MEMENUHI

3 PT. Tamako Raya Perdana TDK MEMENUHI

4 PT. Paesa Pasindo Eng TDK MEMENUHI

5 PT. Gama Mulya Sakti TDK MEMENUHI

6 PT. Tata Bumi Raya MEMENUHI

7 PT. Mitra Gusnita Nanda TDK MEMENUHI

8 PT. Jaya Wibawaguna MEMENUHI

9 PT. Pulau Mas Utama MEMENUHI

10 PT. Nindya Karya MEMENUHI

11 PT. Adhi Karya TDK MEMENUHI

Penawar yang dilakukan evaluasi teknis adalah penawar yang lolos dalam evaluasi administrasi didapat sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Evaluasi Teknis

No Nama Perusahaan Evaluasi Teknis

1 PT. Waskita Karya MEMENUHI

2 PT. Widya - Gariand (KSO) TDK MEMENUHI

3 PT. Tata Bumi Raya TDK MEMENUHI

4 PT. Jaya Wibawaguna TDK MEMENUHI

5 PT. Pulau Mas Utama TDK MEMENUHI

6 PT. Nindya Karya MEMENUHI

Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi penilaian kualifikasi sebagai berikut: Tabel 8 Evaluasi Penilaian Kualifikasi

No Nama Perusahaan Penilaian Kualifikasi

1 PT. Waskita Karya LULUS

2 PT. Tata Bumi Raya TIDAK LULUS

3 PT. Jaya Wibawaguna TIDAK LULUS

4 PT. Pulau Mas Utama TIDAK LULUS

5 PT. Nindya Karya LULUS

Hasil evaluasi biaya dilakukan menggunakan sistem scoring total harga penawaran terhadap Owner Estimate (OE), evaluasi dilakukan pada penawar yang lulus administrasi, dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

(7)

Tabel 9. Hasil Evaluasi Biaya PT. Waskita Karya dan PT. Nindya Karya

No Nama Perusahaan Nilai

1 PT. Waskita Karya 14.385

2 PT. Nindya Karya 11.229

Hasil evaluasi biaya yang terdapat pada Tabel 10 diatas merupakan hasil dari penilaian Merit Point System menggunakan pedoman scoring total harga penawaran terhadap Owner Estimate (OE). Dari hasil evaluasi Sistem Nilai didapat nilai gabungan yaitu evaluasi teknis sebesar 70% dan evaluasi biaya sebesar 30%, kemudian terdapat 2 varian bobot persentase yaitu evaluasi teknis 60% dan evaluasi biaya 40% selanjutnya evaluasi teknis 80% dan evaluasi biaya 20%, varian tersebut digunakan agar dapat terlihat urutan calon pemenang yang tetap.

Tabel 10. Kesimpulan Evaluasi Teknis 70% dan Evaluasi Biaya 30% dalam Sistem Nilai

No Nama

Perusahaan

Nilai Teknis Nilai Biaya Nilai Gabungan Nilai 70% Nilai 30% 1 PT. Waskita Karya 83 58.10 14.385 4.316 62.42 2 PT. Nindya Karya 77.35 54.15 11.229 3.369 57.52

Tabel 11. Kesimpulan Evaluasi Teknis 60% dan Evaluasi Biaya 40% dalam Sistem Nilai

No Nama

Perusahaan

Nilai Teknis Nilai Biaya Nilai Gabungan Nilai 60% Nilai 40% 1 PT. Waskita Karya 83 49.80 14.385 5.754 55.55 2 PT. Nindya Karya 77.35 46.41 11.229 4.492 50.90

Tabel 12. Kesimpulan Evaluasi Teknis 80% dan Evaluasi Biaya 20% dalam Sistem Nilai

No Nama

Perusahaan

Nilai Teknis Nilai Biaya Nilai Gabungan Nilai 80% Nilai 20% 1 PT. Waskita Karya 83 66.40 14.385 2.877 69.28 2 PT. Nindya Karya 77.35 61.88 11.229 2.246 64.13

Dari ke 3 (tiga) tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Waskita Karya memiliki nilai gabungan yang lebih tinggi dari PT. Nindya Karya maka dari itu dalam Sistem Nilai (Merit Point System) ini yang keluar sebagai pemenang adalah PT. Waskita Karya.

Pembahasan

Dari hasil uraian masing – masing metode evaluasi penawaran kontraktor diatas, didapatkan beberapa hasil pembahasan yaitu pada Sistem Gugur dan Sistem Nilai (Merit Point System) mempunyai hasil pemenang yang sama. Pemenang dalam proses pelelangan ini adalah PT. Waskita Karya karena dalam evaluasi biaya mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada PT. Nindya Karya. Evaluasi biaya dapat dibuka ketika penawar sudah lolos dalam tahap evaluasi administrasi dan evaluasi teknis. Dalam Sistem Gugur terdapat bobot persentase untuk evaluasi teknis sebesar 70% dan untuk evaluasi biaya sebesar 30%, bobot ini digunakan untuk menghasilkan nilai gabungan yang dapat dijadikan acuan lebih untuk urutan calon pemenang. Dalam Sistem Nilai (Merit point System) terdapat 3 (tiga) varian bobot persentase yaitu untuk evaluasi teknis 70% dan evaluasi biaya 30% kemudian evaluasi teknis 60% dan evaluasi biaya 40%, kemudian evaluasi teknis 80% dan evaluasi biaya 20%. Varian dalam Sistem Nilai ini digunakan juga untuk menentukan nilai gabungan masing – masing penawar dan dapat lebih memperjelas urutan calon pemenang karena adanya 3(tiga) varian tersebut.

(8)

5. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis terhadap data yang diperoleh dari proses pelelangan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) – 2 Twin Block (Paket SLM – 3), Pringwulung, Depok, Sleman, Yogyakarta maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Metode Sistem Gugur yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan 1 (satu) pemenang yaitu PT. Waskita Karya berdasarkan bobot persentase evaluasi teknis 70% dan evaluasi biaya 30% sebesar 89 yang memiliki nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 84,75.

2. Metode Sistem Nilai (Merit Point System) yang digunakan dalam penelitian ini juga menghasilkan 1 (satu) pemenang yaitu PT. Waskita Karya berdasarkan varian bobot persentase evaluasi teknis 70% dan evaluasi biaya 30% sebesar 62,42 yang memiliki nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 57,52.

3. Metode Sistem Nilai (Merit Point System) untuk varian bobot persentase selanjutnya yaitu evaluasi teknis 60% dan evaluasi biaya 40% sebesar 55,55 untuk PT. Waskita Karya yang memiliki nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 50,90.

4. Dalam Metode Sistem Nilai (Merit Point System) varian bobot yang digunakan selanjutnya yaitu evaluasi teknis 80% dan evaluasi biaya 20% untuk PT. Waskita Karya sebesar 69,28 memiliki nilai gabungan lebih tinggi dari PT. Nindya Karya sebesar 64,13.

5. Pada sistem gugur untuk evaluasi biaya menggunakan perbandingan total biaya penawar yang lulus administrasi,teknis dan kualifikasi dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sedangkan pada sistem nilai menggunakan sistem scoring total penawaran terhadap Owner Estimate (OE). Point yang dihasilkan menggunakan sistem ini akan digunakan sebagai langkah awal untuk menentukan calon pemenang.

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, M., Wirahadikusumah, D Reini, Model Penawaran Kewajaran Harga Penawaran Kontraktor Dengan

Sistem Evaluasi Nilai, Jurnal Teknik Sipil, Vol.12, No. 3, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknologi

Bandung, Bandung.

Keputusan Presiden RI No. 80, 2003, Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Presiden Republik Indonesia, Jakarta.

Peraturan Presiden RI No. 54, 2010, Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Jakarta.

Tanubrata, Maksum., Setiaputri Milsa., Proses Evaluasi Penawaran Kontraktor Dengan Sistem Nilai, Jurnal Teknik Sipil, Vol.6, No.2, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Gambar

Tabel 1. Pedoman Scoring Total Harga Penawaran
Gambar 1. Tahapan PenelitianMulai
Tabel 3. Hasil Evaluasi Teknis
Tabel 5. Kesimpulan Evaluasi Teknis 70% dan Evaluasi Biaya 30% dalam Sistem Gugur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tunjangan Umum adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah seluruh mahasiswa PTIK*FKIP Universitas Bung Hatta yang sudah mendapatkan ID dari Microsoft partner sebanyak 60

Sehubungan dengan selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PAGAR GEDUNG KUA BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI

Pengumpulan data dilakukan setelah KBM berakhir pada setiap pertemuan (Pertemuan 1 dan 2), dimana guru membagikan lembar soal MMI dan UM yang berkaitan dengan

1 Padatahun 960, di wilayah Aceh Timur telah berkuasa seorang raja diNegeri Tamiang bernama Tan Ganda.Negeri ini berpusat di Bandar Serangjaya,.. bandar ini pernah diserang oleh

Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada diagnosis dan penatalaksanaan PPOK, dapat digunakan dan dilaksanakan hal-hal diagnosis awal seperti anamnesa gejala

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan.. Metode Course Review

modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga