• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai postur besar dengan ayam ras petelur betina. Menurut Triswi (2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai postur besar dengan ayam ras petelur betina. Menurut Triswi (2016)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam Kampung Super

Ayam kampung super adalah hasil persilangan ayam kampung lokal yang mempunyai postur besar dengan ayam ras petelur betina. Menurut Triswi (2016) bahwa ayam kampung super mempunyai pertumbuhan lebih cepat dibandingkan ayam kampung lokal sehingga orang menyebutnya dengan ayam kampung super. Ayam ini banyak ditemukan di berbagai wilayah baik wilayah perkotaan maupun perdesaan, ayam ini banyak juga ditemukan di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Hamzah (2019) menyatakan penyebaran ayam kampung super yang cukup luas menjadikan sumber yang potensial untuh memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. Banyak peternak yang memeliharan ayam kampung untuk memenuhi kebutuhan daging ayam dalam negri.

Ayam kampung super memiliki karakteristik yang sangat disukai oleh banyak peternak yaitu dapat diproduksi dalam sekala besar dengan bobot seragam, laju pertumbuhan lebih cepat dibanding ayam kampung lokal,tingkat kematian yang rendah, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru serta memiliki citarasa yang mirip dengan ayam kampung. Penyebaran ayam kampung super cukup luas, sehingga menjadikan ayam kampung super sumber sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia (Wiranata dkk., 2013).

(2)

5 Ayam kampung super memiliki perbedaan yang sangat signifikan dari ayam kampung biasa hal itu bisa dilihat dari kemampuan menghasilkan daging. Daging pada umumnya sebagian besar bisa dapat pada bagian paha dan dadanya. Pertumbuhan daging sangat cepat pada ayam kampung super terletak pada bagian dada dan pahanya hampir menyerupai pertumbuhan daging pada ayam ras pedaging, meski proses pertumbuhan daging ayam kampung super tidak lebih cepat daripada ayam pedaging (Broiler) namun unggul dari ayam lokal biasa yang pertumbuhannya bisa dibilang sangat lama (Yaman, 2010).

Adanya ayam kampung super diharapkan mampu meninggkatkan ketersediaan daging ayam di tanah air sehingga mempu memenuhi permintaan kebutuhan daging ayam kampung super. Budidaya ayam kampung super ini banayk diminati karena lebih menguntungkan dan dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat. Ayam kampung ini berbeda pertumbuhanya dengan ayam kampung lokal. Ayam kampung lokal memperlukan waktu lebih kurang 5 samapai 6 bulan untuk mencapai bobot 1 kilo gram, maka untuk ayam kampung super hanya memperlukan waktu 60 hari sampai 75 hari untuk mencapai bobot 1 kilo gram (Tendy dkk., 2018).

2.2 Fisiologi Sistem Pencernaan Unggas

Sistem pencernaan merupakan rangkaian proses yang terjadi di dalam saluran pencernaan ayam untuk memanfaatkan nutrien dari pakan atau bahan pakan yang diperlukan tubuh untuk hidup, beraktivitas, berproduksi dan bereproduksi. Saluran pencernaan pada ayam terdiri dari berbagai organ yang berfungsi untuk memecah

(3)

6 pakan atau bahan pakan yang masuk ke saluran pencernaan, menyerap zat gizi yang dibutuhkan dan membuang sisa yang tidak dapat dicerna Jacob et al. (2011), sistem kecernan ayam dapat dilihat pada Gambar 1.1 pecernaan ayam.

Gambar 1.1 Pencernaan ayam (Jacob et al 2011) 1. Mulut (paruh)

Mulut pada ayam sebagai alat pengambilan pakan (prehension) Ayam tidak mempunyai gigi sehingga fungsi pemecahan partikel digantikan oleh paruh, Mulut hanya digunakan sebagai lewat sesaat bahan pakan (Yasin, 2010). Di dalam mulut terdapat lidah yang kaku untuk membantu penelanan makanan, Mulut menghasilkan saliva yang mengandung amilase dan maltase, tetapi pemecahan bahan pakan di mulut ini sangat kecil karena mulut hanya digunakan untuk lewat sesaat. Saliva pada mulut unggas selain mengandung enzim, juga berperan dalam proses membasahi

(4)

7 pakan agar mudah ditelan, sekresi saliva dipacu oleh saraf parasimpatik (Yuwanta, 2007).

2. Kerongkongan (Oesophagus)

Oesophagus merupakan saluran pencernaan yang menghasilkan mukosa berlendir yang berfungsi membantu mempermudah pakan menuju tembolok, saluran tersebut lunak dan elastis yang mudah mengalami pemekaran apabila ada bolus yang masuk, oesophagus memanjang dari pharynk hingga proventrikulus melewati tembolok (Murwani, 2009).

3. Tembolok (crop)

Tembolok merupakan perpanjangan dari oesophagus yang menyerupai kantong. Fungsi utama tembolok adalah untuk menerima dan menyimpan makanan sementara sebelum masuk ke proventrikulus, terutama pada saat memakan makanan dalam jumlah yang banyak.Pada bagian dinding tembolok terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan mukus, berfungsi sebagai cairan lubrikasi yang bersifat melunakkan makanan Masyitha dkk. (2015).

4. Lambung Kelenjar (Proventrikulus)

Menurut Yasin (2015), lambung unggas terdiri dari dua yaitu lambung kelenjar (proventrikulus) dan ventrikulus (gizzard) berhubungan dengan usus halus. Menurut Usman (2010), proventrikulus merupakan perluasan oesophagus yang utama pada sambungan dengan gizzard, dan biasa disebut glandular stomach atau perut sebenarnya. Menurut Leeson and Summer (2008), proventrikulus merupakan

(5)

8 perbesaran dari bagian belakang esophagus dan tempat terjadi sekresi enzim-enzim pencernaan seperti pepsinogen dan HCl, proventrikulus merupakan tempat pencernaan makanan secara enzimatis, bobot proventrikulus ayam pedaging pada umur 42 hari adalah 0,33% dari bobot badan akhir. Proventikulus menghasilkan getah lambung, asam hidroklorida dan enzim pepsin melalui dingdingnya, yang akan berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan yang melawatinya, enzim tersebut secara terus- menerus menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton (Djunaidi et al., 2009).

5. Lambung Sejati (Gizzard/Ventrikulus)

Ventrikulus disebut juga empedal atau gizzard tersusun dari suatu struktur bertanduk yang berotot tebal. Kerja pencernaan terjadi secara tidak sadar oleh otot Ventrikulus memiliki kecenderungan untuk menghancurkan pakan seperti yang dilakukan oleh gigi (Harianda, 2017). Menurut Mahmudah (2014), ventrikulus berfungsi sebagai penggiling pakan menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus ventrikulus disebut juga muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian atas usus halus. Ventrikulus berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanik dengan bantuan grit dan batu batuan kecil yang ditelan oleh unggas. Ventrikulus menggiling makanan secara mekanis dibantu oleh adanya grit yang mampu meningkatkan kecernaan biji-bijian sampai 10% ( Yasin, 2015).

(6)

9 6. Usus Halus (small intestine)

Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum, menurut Yuwanta (2007), usus halus (small intestine) dinamakan juga intestinum tenue, panjangnya usus halus ayam potong mencapai 120 cm.

A. Duodenum

Duodenum merupakan bagian paling awal dari usus halus berbentuk loop melingkari pankreas berakhir di saluran dari hati dan memiliki panjangnya mencapai 24 cm, pada bagian ini terjadi pencernaan yang paling aktif dengan proses hidrolisis dari nutrien kasar berupa pati, lemak, dan protein, duodenum juga merupakan tempat penyerapan hasil akhir dan sekresi enzim dari pankreas serta getah empedu dari hati (Yuwanta, 2007).

B. Jejunum

Menurut Yaman (2010) Jejunum dan ileum merupakan kelanjutan dari duodenum, pada bagian ini proses pencernaan dan penyerapan zat makanan yang belum diselesaikan pada duodenum dilanjutkan sampai tinggal bahan yang tidak dapat tercerna. Pembatas antara Jejunum dan ileum disebut micele divertikum yang ditandai dengan adanya bintil. Ileum memanjang dari di ventrikulum sampai persimpangan ileo-caecal, dimana dua seka bersatu dengan usus (Usman 2010).

(7)

10 C. Illeum

Ileum merupakan bagian usus halus yang paling banyak melakukan absorbsi. Sepanjang permukaan ileum terdapat banyak vili. Permukaan vili terdapat mikrovili yang berfungsi untuk mengabsorbsi hasil pencernaan (Suprijatna et al., 2007).

7. Sekum (usus buntu)

Menurut Naufa ( 2013) sekum adalah dua kantong yang terdapat di antara usus halus dan usus besar yang disebut sebagai usus buntu, dalam keadaan normal panjang setian sekum sekitar 6 inch atau 15 cm, sekum berisi pakan lembut yang keluar masuk, serta terdapat pencernaan karbohidrat, protein, absorbs air serta sintesis vitamin A, sekum berperan dalam membantu pecernaaan serat kasar dalam pakan melalui peranan mikroorganisme.

8. Usus Besar (Rectum)

Usus besar berfungsi mengatur kadar air sisa makan, di dalam usus besar terdapat bakteri yang membantu pembusukan sisa makanan menjadi ekskreta, proses tersebut menyebabkan ekskreta lunak dan mudah dikeluarkan, bagian akhir usus besar tidak terjadi lagi penyerapan air (Mahmudah, 2014).

9. Kloala

Kloaka adalah saluran tempat pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara air kencing yang berbentuk bulat dan berada di akhir pencernaan, sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja (Sujana, 2017).

(8)

11 2.3 Kelenjar Pencernaan Unggas

1. Hati (liver)

Hati terletak di antara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari dua lobus yaitu lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi menyaring darah dan menyimpan glikogen yang dibagikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Salah satu peranan terpenting hati dalam pencernaan adalah menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsi lemak (Febry, 2015). Menurut Martahadi (2010), hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma pada mamalia, sedangkan pada unggas terletak di rongga abdomen. Hati ayam yang baru menetas berwarna coklat kekuning namun warna hati ini akan berubah menjadi coklat kemerahan setelah berumur sekitar dua minggu, hati ayam dewasa berwarna merah coklat sampai coklat cerah dengan konsistensi yang lunak.

Pada hati terdapat kantong empedu yang berfungsi untuk menyimpan sekresi empedu, hati juga berperan dalam ekskresi dengan formasi ureanya (Rahayu et al., 2011) Hati mensekresikan getah empedu yang disalurkan ke dalam duodenum, fungsi getah empedu adalah menetralkan asam lambung (HCl) dan membentuk sabun terlarut (soluble soaps) dengan asam lemak bebas.

2. Pankreas

Pankreas adalah organ yang terdapat di tengah duodenum, pankreas mempunyai dua fungsi yang semuanya berhubungan dengan penggunaan energi

(9)

12 ransum, yaitu eksokrin dan endokrin. Eksokrin berfungsi mensuplai enzim yang mencerna karbohidrat, protein, dan lemak ke dalam usus halus, sedangkan endokrin berfungsi menggunakan dan mengatur nutrien berupa energi untuk diserap dalam tubuh dalam proses dasar pencernaan (Yuwanta, 2004). Menurut Rahayu et al. (2011), pankreas mensekresikan enzim amilase, tripsin, dan lipase yang dibawa ke duodenum untuk menerima karbohidrat, protein, dan lemak.

3. Empedu

Empedu memiliki senyawa-senyawa yang penting, diantaranya garam empedu, zat warna empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik, garam empedu mempunyai peran dalam absorpsi lemak dan vitamin-vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Garam empedu dapat merendahkan tegangan permukaan dan memperbesar dari daya pengemulsi lemak, dengan demikian akan memudahkan kerja lipase lebih lanjut. Garam empedu bereaksi terhadap asam lemak yang menghasilkan senyawa kompleks mudah larut dan mudah terabsorpsi sebagai hasil proses lipolysis (Syukron, 2007).

Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning kental dan mempunyai rasa pahit, selama 24 jam empedu menghasilkan cairan sebanyak 500 mL sampai 700 mL dan mempunyai pH antara 6,9 sampai 7,7. Kontraksi kemudian pengenduran kandung empedu diatur oleh hormon kolesistokinin yang pembentukanya terdapat dalam sel usus, terutama protein dan lemak. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3-, Cl-, Na+ dan K+ serta zat-zat organik, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol (Poedjiadi, 2009).

(10)

13 2.4 Kebutuhan Nutrisi Ayam Kampung

Pakan adalah kumpulan dari bahan-bahan pakan yang disusun menjadi satu untuk menciptakan suatu nutrisi dalam hal memenuhi kebutuhan hewan ternak, aturan ini meliputi kebutuhan gizi dan kandungan gizi yang digunakan (Zulfanita dkk., 2011). Menurut Abun (2009), pakan ternak unggas perlu mengandung lemak dalam jumlah yang cukup, lemak merupakan senyawa heterogen yeng terdapat pada jaringan tanaman dan hewan. Mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam bahan organik salah satu bahan pokok yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak.

Protein digunakan sebagai bahan pembentukan jaringan tubuh (Budiansyah, 2010), asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh disebut asam amino non esensial, sedangkan yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh disebut asam amino esensial (Widodo, 2010). Asam amino esensial yaitu, arginin, 6 histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin, tirosin, sistin, glisin (Ravindra, 2015).

Kelebihan protein disimpan dalam bentuk energi dan dibuang melalui urin, sedangkan kekurangan protein dapat mengakibatkan gangguan pemeliharaan jaringan tubuh dan pertumbuhan terganggu (Gultom et al., 2014). Efektivitas penggunaan energi dan protein dalam tubuh unggas tidak terlepas dari keberadaan mineral. Mineral merupakan komponen dari senyawa organik dan kimiawi jaringan tubuh yang berperan dalam proses metabolisme (Widodo, 2010), dan mineral juga merupakan unsur penting dalam pembentukan tulang (Widodo et al., 2012).

(11)

14 Kebutuhan nutrisi unggas tergantung pada umur, bobot badan, strain, aktivitas, suhu lingkungan, tujuan produksi dan kesehatan ternak tersebut (Amrullah, 2004). Imbangan protein dan energi dalam pakan ayam kampung yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan adalah 15% protein dan 2.600 kkal/kg energi metabolis (Resnawati, 2001), seperti terantum pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Kebutuhan Nutrisi Ayam Kampung

Nutrien Fase Starter Fase Grower Fase Finisher

Protein (%) 15,00 - 17,00 14,00 14,00

Energi Metabolis (kkal/kg) 2600 2400 2400 – 2600

Lisin (%) 0,87 0,45 0,68

Metionin (%) 0,37 0,21 0,22 – 0,30

Kalsium (%) 0,90 1,00 3,40

Fosfor tersedia (%) 0,45 0,40 0,34

Sumber : Resnawati 2001

2.5 Kencur Sebagai Bahan Tambahan

Taksonomi tanaman kencur (kaempferia galangal L) dalam kedudukan tanaman tata nama (sistematik) tumbuhan menurut Nurhayati (2008) sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberceae Genus : Kaempreria

(12)

15 Kencur (Kaemferia galangal L) merupakan obat herbal suku Zingiberales yang banyak tumbuh subur di Indonesia. Kencur diketahui memiliki manfaat antara lain sebagai antiseptik sebagai antibakteri (Sudrajat, 2017) dapat mencegah terjadinya perlemakan dalam sel-sel hati dan antioksida penangkal senyawa-senyawa radikal bebas yang berbahay. Kencur termasuk tanaman terna kecil yang sikluas hidipnya semusim atau beberapa musim susunan tamanan kencur terdiri atas: akar dan rimpang, batang dan daun, dan bungga dan buah.

Kencur memiliki kasiat sebagai obat untuk penambah napsu makan (miranti, 2009). Kencur mempunyai kandungan minyak atsiri dari rimpang kencur diantaranya terdiri atas miscellaneous compounds (misalnya etil p-metoksisinamat 58,47 persen, isobutil β-2furilakrilat 30,90 persen, dan heksil format 4,78 persen); derivat monoterpen teroksigenasi (misalnya berneol 0,03 persen dan kamfer 0,83 persen); serta monoterpen hidrokarbon (misalnya kamfen 0,04 persen dan terpinolen 0,02 persen (Sukari dkk., 2008).

Minyak atsiri adalah istilah yang digunakan untuk minyak mudah mengguap. Umumnya tidak berwarna akan tetapi bila dibiarkan lebih lama warnanya berubah menjadi kecoklatan karena terjadi oksidasi mencegahnya disimpan di tempat yang sejuk dan kering di dalam wadah tertutup rapat dan warnanya gelap.minyak atsiri memiliki bau yang aromatic tajam dengan komposisi tergantung pada umur rimpang kencur. Menurut Setyanto (2012) mengungkapkan minyak atsiri dapat membantu kerja enzim pencernaan sehingga laju pakan dapat meningkat dan seiring laju pertumbuhan maka produksi daging naik. Minyak atsiri dan kurkumin berperan

(13)

16 meningkatkan kerja organ pecernaan, merangsang getah pankreas yang mengandung enzim amylase, lipase, dan protease untuk meningkatkan bahan pakan.

2.6 Kecernaan Nutrisi

Kegunaan penentuan kecernaan adalah untuk mendapat nilai bahan makanan secara kasar sebab hanya bahan pakan yang dapat dicerna yang dapat diserap oleh tubuh. Kecernaan juga sangat erat kaitanya dengan konsumsi pakan yang akan dicerna oleh ayam. Kecernaan suatu bahan pakan merupakan pecerminan dari tingginya manfaat dari kandungan bahan pakan tersebut. Kecernaan tinggi maka manfaat kecernaan itu tinggi sebaliknya jika kecernaan rendah maka manfaat kecernaan itu rendah sukaryana (2011). Tingkat kecernaan nutrien dapat mengetahui kualiatas ransum. Bagian yang dicerna oleh ayam kampung super dapat dihitung dari selisih antara kandungan nutrisi dalam ransum yang dikomsumsi dengan nutrient yang keluar lewat feses atau berada daalam feses (Sa’duddin, 2015).

Kecernaan dapat diartikan banyaknya jumlah makanan yang ditahn atau diserap oleh tubuh zat yang berada dalam feses dianggap tidak diperlukan kembali. Kecernaan dapat dipengaruhi oleh pemberian pakan, sepesies hewan, kandungan lignin bahan pakan, defiensi zat makanan, pengolahan bahan pakan, pengaruh bahan pakan, dan gangguan saluran pencernaan Sukaryana (2011). Kecernaan Bahan Kering pada unggas terutama pada ayam lokal kisaran umumnya sebesar 70 sampai 86 persen (Kamal, 2006).

(14)

17 Kencernaan BK dapat dipengaruhi oleh kandungan zat-zat makanan dalam ransum dan jumlah yang dikonsumsinya, mengatur kencernaan dibutuhkan teknik khusus. Perbedaan tingkat kecernaan bahan kering dengan beberapa perlakuan yang berbeda dipengaruhi oleh jenis dan kandungan pakan yang diberikan. Selain itu perbedaan tingkat kecernaan ayam ini juga dpengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jumlah dan jenis pakan yang dikonsumsi, kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kondisi ternak dan lingkungan (Mulyana dkk., 2017).

Lemak kasar merupakan salah satu penyusun bahan organik suatu bahan pakan, sehingga naiknya kecernaan bahan organik akan berbanding lurus dengan kenaikan kecernaan lemak kasarnya. Kandungan lemak yang tinggi juga menyebabkan konsumsi lemak menjadi tinggi. pencernaan lemak memerlukan garam-garam empedu yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak dalam lekukan duodenum. Lemak yang berbentuk emulsi dipecah oleh enzim lipase dari pankreas menjadi asam lemak dan gliserol sebagai hasil akhir pencernaan lemak (Mulyana dkk., 2017).

Kecernaan lemak dapat dihitung dengan cara kandungan lemak bahan yang dikonsumsi dikuranggi kandungan lemak feses lalu dibagi dengan kandungan lemak bahan yang dikonsumsi kemudian dikali seratus persen. Lemak yang dikonsumsi dapat diketahui dari hasil analisis proksimat bahan dan lemak feses (Wirapati, 2008). Unggas melakukan pecernaan pakan akan disimpan di tembolok untuk menghindari kenaikan suhu lingkungan. Saat keadaan kandang sudah termasuk comfort zone, sehingga mengguranggi beban dalam mencerna lemak kasar. Kenaikan suhu dan

(15)

18 stress panas dapat menggurangi kecernaan bahn kering, protein dan karbohidrat. Lemak kecernaan relative tidak berpengaruh (Trisnanto, 2018).

Kecernaan serat kasar dapat dipengaruhi oleh kandunggan serat kasar dalam ransum dan jumlah pakan yang dikonsumsi. Kecerna serat kasar dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain kadar serat dalam pakan, konsumsi penyusunan serat kasar dan aktifitas mikrobiologi. Pakan akan dicerna kembali saat kondisi lingkungan kembali ke zona nyaman ayam. Hal tersebut mengakibatkan beban untuk mencerna serat kasar menjadi tidak berat sehingga kecernaan serat kasar cenderung lebih kecil dari pada aktivitas lain enzim pencernaan akan menurun selam cekaman panas (Trisnanto, 2008).

2.4 Hipotesis

1. Penggunaan tepung kencur sebagai campuran pakan tambahan berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering ayam kampung super.

2. Penggunaan kencur sebagai campuran pakan tambahan berpengaruh terhadap kecernaan lemak ayam kampung super.

Gambar

Gambar 1.1 Pencernaan ayam (Jacob et al 2011)
Tabel 1.1 Kebutuhan Nutrisi Ayam Kampung

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai upaya dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Lombok Barat untuk meningkatkan kualitas Guru atau tenaga pendidik seperti pelatihan Guru KKG/MGMP, short course

Setelah diperoleh hasil ADD yang optimum dicoba pada sterol dari hasil isolasi ampas tahu dengan kondisi sebagai berikut, penambahan inhibitor enzim α, α’-dipiridil dengan

Untuk membuat sebuah media pengenalan Monumen-monumen bersejarah di kota Surabaya kepada masyarakat khususnya remaja yang sesuai dengan hasil analisis data dan

Karena indikasi-indikasi pada layar osiloskop mengukur waktu antara pantulan pulsadari permukaan depan dan belakang, maka  jarak indikasi adalah merupakan ketebalan

Adapun strategi yang dapat dilakukan organisasi atau perusahaan untuk menciptakan dan meningkatkan daya saing dengan melaksanakan Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis

Bagi hutan yang berstatus sebagai Hutan Larangan Adat Rumbio yang memiliki potensi untuk ikut ambil bagian, namun saat ini Hutan Larangan Adat belum

Dari hasil penelitian menunjukkan kisaran nilai Zn (seng) berkisar antara 0,035 – 0,082 mg/l nilai ini belum memenuhi persyaratan menurut PP No.82 tahun 2001 tentang

Kawasan tersebut mempunyai fungsi sebagai daerah lidung, penyangga dan daerah tangkapan air dan di dalamnya terdapat kekayaan sumberdaya alam yang cukup tinggi dan beragam