• Tidak ada hasil yang ditemukan

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 10. Morphological Image Processing. Pemrosesan citra secara morfologis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 10. Morphological Image Processing. Pemrosesan citra secara morfologis."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

BAB 10.

Morphological Image Processing

Intelligent Computing and Multimedia (ICM)

1 0 /11/2014 1 12-CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa (yang telah kita pelajari):

–Dulu kita memandang sebuah citra sebagai suatu fungsi intensitas terhadap posisi (x,y)

–Dengan pendekatan morfologi, kita memandang suatu citra sebagai himpunan

–Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner (0 dan 1), walaupun tidak menutup kemungkinan dilakukan terhadap citra dengan skala keabuan (0-255)

–Untuk sementara yang akan kita pelajari adalah pemrosesan morfologi terhadap citra biner

2 1 0 /11/2014

Pemrosesan citra secara morfologis

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 3 1 0 /11/2014

Contoh citra masukan

S

A

S = {(0,0),(0,1),(1,0)} A = {(0,0),(0,1),(0,2), (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)}

Objek S dan A dapat direpresentasikan dalam bentuk himpunan dari posisi-posisi (x,y) yang bernilai 1 (1=hitam/abu-abu, 0 = putih)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mem-passing sebuah

structuring element terhadap sebuah citra dengan

cara yang hampir sama dengan konvolusi.

Structuring element dapat diibaratkan dengan

mask pada pemrosesan citra biasa (bukan secara morfologi) 4 1 0 /11/2014

Operasi Morfologi

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Structuring element dapat berukuran sembarang Structuring element juga memiliki titik poros

(disebut juga titik origin/ titik asal/titik acuan) Contoh structuring element seperti objek S dengan titik poros di (0,0) -> warna biru

5 1 0 /11/2014

Structuring Element

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah:

–Dilasi, Erosi

–Opening, Closing

–Thinning, shrinking, pruning, thickening, skeletonizing

–dll

6 1 0 /11/2014

(2)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titik latar (0) menjadi bagian dari objek (1),

berdasarkan structuring element S yang digunakan.

Proses melakukan dilasi :

Untuk setiap titik pada A, lakukan hal berikut:

•letakkan titik poros S pada titik A tersebut

•beri angka 1 untuk semua titik (x,y) yang terkena / tertimpa oleh struktur S pada posisi tersebut

7 1 0 /11/2014

Dilasi

S

A

S

A

D

(

,

)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 8 1 0 /11/2014

Contoh Dilasi(1)

S A D Posisi poros ( (x,y) ∈ A ) Sxy (0,0) {(0,0),(1,0),(0,1)} (0,1) {(0,1),(1,1),(0,2)} (0,2) {(0,2),(1,2),(0,3)} ... ... (2,2) {(2,2),(2,3),(3,2)} D S = {(0,0),(0,1),(1,0)} = {poros,(+0,+1),(+1,+0)} A = {(0,0),(0,1),(0,2), (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)}

Capture proses pada saat posisi poros S ada di (2,2) 12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 9 1 0 /11/2014

Contoh Dilasi (2)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 0 1 0 /11/2014

Contoh Dilasi (3)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar (0), berdasarkan structuring element S yang digunakan.

Proses melakukan erosi :

Untuk setiap titik pada A, lakukan hal berikut:

–letakkan titik poros S pada titik A tersebut

–jika ada bagian dari S yang berada di luar A, maka titik poros dihapus / dijadikan latar.

1 1 1 0 /11/2014

Erosi

S

A

S

A

E

(

,

)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 2 1 0 /11/2014

Contoh

Erosi (1)

S A E Posisi poros ( (x,y) ∈ A ) Sxy Kode (0,0) {(0,0),(1,0),(0,1)} 1 (0,1) {(0,1),(1,1),(0,2)} 1 (0,2) {(0,2),(1,2),(0,3)} 0 ... ... (2,0) {(2,0),(2,1),(3,0)} 0 E S = {(0,0),(0,1),(1,0)} = {poros,(+0,+1),(+1,+0)} A = {(0,0),(0,1),(0,2), (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)}

Capture proses pada saat posisi poros S ada di (2,0). Titik (2,0) akan dihapus karena ada bagian dari S yang berada di luar A

(3)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 3 1 0 /11/2014

Contoh

Erosi (2)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi.

Efek yang dihasilkan adalah menghilangnya objek-objek kecil dan kurus, memecah objek pada titik-titik yang kurus, dan secara umum men-smooth-kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek secara signifikan Rumusnya adalah: 1 4 1 0 /11/2014

Opening

S

S

A

S

A

(

)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 5 1 0 /11/2014

Contoh Opening (1)

A ⊗ S A ( A ⊗ S ) ⊕ S S 12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 6 1 0 /11/2014

Contoh

Opening (2)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi.

Efek yang dihasilkan adalah mengisi lubang kecil pada objek, menggabungkan objek-objek yang berdekatan, dan secara umum men-smooth-kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek secara signifikan

Rumusnya adalah: 1 7 1 0 /11/2014

Closing

S

S

A

S

A

(

)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 8 1 0 /11/2014

Contoh Closing (1)

A

A ⊕ S

( A ⊕ S ) ⊗ S

(4)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 1 9 1 0 /11/2014

Contoh Closing (2)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 2 0 1 0 /11/2014

Contoh opening dan closing

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Suatu structuring element S dapat

direpresentasikan dalam bentuk (S1,S2) dimana S1 adalah kumpulan titik-titik objek (hitam) dan S2 adalah kumpulan titik-titik latar (putih)

2 1 1 0 /11/2014

Hit-or-Miss transform (1)

)

(

)

(

A

S

1

A

S

2

S

A

c

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Contoh:

–S1= {b,e,h}

–S2={a,d,g,c,f,i}

Hit-and-miss transform A*S adalah kumpulan titik-titik dimana S1 menemukan match di A dan pada saat yang bersamaan S2 juga menemukan match di luar A. 2 2 1 0 /11/2014

Hit-or-miss transform (2)

a b c

d e f

g h i

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

A

S

A*S

Yang match dipertahankan

Yang tidak match dihapus

2 3 1 0 /11/2014

Contoh hit-or-miss transform

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Shrinking:

–Erosi yang dimodifikasi sehingga piksel single tidak boleh dihapus. Hal ini berguna jika jumlah objek tidak boleh berubah

Thinning:

–Erosi yang dimodifikasi sehingga tidak boleh ada objek yang terpecah. Hasilnya adalah berupa garis yang menunjukkan topologi objek semula.

Thickening, skeletonizing, pruning, dll

2 4 1 0 /11/2014

(5)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Tujuan: me-remove piksel tertentu pada objek sehingga tebal objek tersebut menjadi hanya satu piksel.

Thinning tidak boleh: - Menghilangkan end-point - Memutus koneksi yang ada - Mengakibatkan excessive erosi

Salah satu kegunaan thinning adalah pada proses pengenalan karakter/huruf

Ada banyak cara mengimplementasikan thinning, salah satu diantaranya adalah dengan hit-or-miss transform 2 5 1 0 /11/2014

Thinning (1)

12 -CR S-0 10 6 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Thinning dapat didefinisikan sebagai:

Thinning(A,{B}) = A – (A * {B})

= A – ((...(A*B1)*B2)..Bn) Dengan B1, B2, B3..Bn adalah

Structuring element. Catatan :

A - (A*B) berarti kebalikan dari A*B

Yang match dihapus

Yang tidak match dipertahankan

2 6 1 0 /11/2014

Thinning (2)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 2 7 1 0 /11/2014

Contoh

Thinning (1)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital 2 8 1 0 /11/2014

Contoh

Thinning (2)

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

Gonzales, Digital Image Processing, 3rd Ed,

Pearson

Prof.Dr. Aniati Murni & Dina Chahyati, M.Kom, Pengolahan Citra Dijital, FasilKom-UI

2 9 1 0 /11/2014

Sumber

12 -CR S-01 06 RE VI SE D 8 FE B 20 13

C IG4E3 / P engolahan C itra Digital

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Ciptakan keberuntungan dengan habits jangan menunggu keberuntungan (Siauw, 2014d: 94). Seorang pengemban dakwah yang selalu meluaskan pengetahuannya dengan membaca

Kampas rem cakram kendaraan bermotor terbaik yang memenuhi spesifikasi dipasaran adalah kampas rem dengan ukuran partikel silika 100 mesh (U 2 ), yaitu ketahanan aus 0,286 cm 3

Menerusi dasar ini, kerajaan bukan sahaja dapat memupuk perpaduan di kalangan penduduk berbilang kaum di Malaysia secara persefahaman antara kaum melalui perkongsian nilai dan norma

Perkembangan dilapangan yang ditemukan penulis pada Desember 2007 di ruang Yudistira Rumah Sakit Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor, 45% pasien setelah pemberian

Corak tafsir atau warna dari kitab Tafsir Ayat-ayat Hukum ini dari namanya jelas bercorak fiqih atau hukum. Tafsir fiqih ialah tafsir yang berusaha mengambil

Individu yang mengalami kesepian merasa bahwa internet memberikan banyak manfaat positif pada dirinya, salah satunya mengurangi rasa malu dan rasa takut untuk

Sebaliknya jika kolom lebih kuat daripada balok (strong column weak beam), maka drift akan tersebar merata dan keruntuhan lokal di satu lantai dapat meminimalkan. Konsep

mengkonsumsi alkohol minimal 1 gelas atau lebih tiap hari mempunyai risiko mengalami hipertensi7,917 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang