BAB II
PERENCANAAN BISNIS CUPCAKES
2.1 DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : CUPCAKES JELITA 2. Bidang Usaha : Industri Rumahan 3. Jenis Produk / Jasa : Kue
4. Alamat Perusahaan : Jl.Gurilla No.2 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 9764 1099
6. Alamat E-mail : Ulfamawaddah@ymail.com 7. Situs Web :
8. Bentuk badan hukum : Usaha dagang
www.cupcakesjelita.com
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama : Ulfa Mawaddah
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 24 Februari 1990 4. Alamat Rumah : Jl. Gurilla No.2 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 9764 1099
6. Alamat E-mail : ulfamawaddah@ymail.com 7. Pendidikan Terakhir : Diploma III
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang, termasuk penulis yang terlibat dalam perencanaan bisnis ini. Diharapkan di masa mendatang tenaga kerja untuk bisnis cupcakes jelita akan lebih banyak lagi.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari masing-masing manajemen tim, diantaranya adalah :
Bagian Pemasaran Andini Putrianti Bagian Produksi Cyntia Anggraini Ulfa Mawaddah Pemilik
A. Pemilik
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha cupcakes hias jelita,
2. Merencanakan dan menyusun program kerja,
B. Produksi Job description:
1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,
2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,
3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin.
C. Pemasaran Job Description:
1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi,
2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran cupcakes jelita, meliputi : pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran,
4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar/solusi,
5. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran
2.4.1 Produk yang dihasilkan :Cupcakes
Cupcakes adalah kue kecil yang dipanggang dalam bentuk mangkuk atau gelas kecil terbuat dari kertas atau aluminium foil. Cupcakes biasanya terbuat dari beberapa bahan dasar yakni butter, gula, telur dan tepung. Cupcakes memiliki aneka rasa, hiasannya juga beragam. Sekarang ini banyak toko kue khusus menjual cupcakes cantik dengan hiasan yang disesuaikan dengan tema yang diinginkan oleh pembeli. Pada umumnya cupcakes ada rasa vanila atau cokelat. Namun seiring berkembangnya zaman kini cupcakes memiliki rasa yang beraneka ragam.
2.4.2 Keunggulan Produk a. Serbaguna.
Cupcakes memiliki berbagai keistimewaan dibandingkan kue pernikahan
konservatif, karena dapat disajikan dengan berbagai rasa. Tidak hanya satu rasa yang biasa terdapat di banyak kue pernikahan. Dengan menggunakan cupcakes berbagai rasa yang berbeda, maka para tamu dapat menemukan rasa yang mereka kehendaki. Cupcakes sangat praktis, karena tidak perlu memotong-motong kue lagi. Sedangkan sebagai suvenir, cukup dikemas dalam wadah kotak atau plastik mika. Pasangan pengantin yang memilih cupcakes sebagai kue pengantin mereka pun tetap dapat mengadakan upacara pemotongan kue. Mintalah pembuat kue untuk membuatkan kue berukuran kecil, untuk diletakkan di bagian atas. Kue berukuran kecil inilah yang akan digunakan pada acara pemotongan kue.
b. Laris.
Sebagian besar masyarakat sering mengkonsumsi cupcakes. Cupcakes layaknya kue-kue yang acap kali ditemukan di bakery-bakery tiap daerah. Cupcakes dapat disajikan sebagai oleh-oleh dan acara seperti pesta, yang sangat praktis dan tidak merepotkan. Oleh karena itu cupcakes sangat digemari penikmatnya.
c. Trendi.
Sekarang ini cupcakes ada di mana–mana, terlihat dari beberapa contoh cupcakes untuk kue pengantin di sejumlah media. Bentuk cupcakes dan
penataannya cukup banyak pilihan dan tampil memukau. Apalagi ketika ditumpuk bersama-sama pada setiap lapisan tempat cupcakes pernikahan, maka tampilan cupcakes akan sangat mengesankan.
d. Mudah dibuat.
Bagi baker atau pembuat kue yang berpengalaman, maka cupcakes dapat dibuat beberapa minggu sebelumnya dan dibekukan di tempat kedap udara. Namun demikian, dekorasi untuk menghiasi cupcakes relatif rumit karena dikerjakan satu persatu dan biasanya dibuat dalam jumlah relatif banyak. Apalagi bila pesta dihadiri oleh banyak tamu, dan cupcakes akan menjadi bagian dari jamuan untuk para undangan.
2.4.3 Gambaran Pasar
Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis cupcakes yang ditawarkan adalah cupcakes hias fondant.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut:
Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 80 cupcakes, berarti dalam sebulan dapat dijual 2400 cupcakes ( 80 cupcakes x 30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 28.800 cupcakes ( yaitu 2.400 cupcakes x 12 bulan). Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 28.800 x 20% = 5760 cupcakes, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 34.560 cupcakes yaitu berasal dari 90.000 + 18.000, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut ini disajikan tabel proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha cupcakes hias ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian Pasar ialah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan) maka segmentasi pasar Cupcakes Hias Jelita ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis : Jl. Gurilla No.2 Medan
Faktor Demografis : a. Usia : Anak-anak,remaja,dewasa. b. Jenis Kelamin : pria dan wanita
Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang cupcakes hias ini.
Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak terdapat mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost). Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai cupcakes sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut kosong.
Selain menentukan lokasinya,kita juga harus menentukan dekorasi atau penampilan toko. Kita harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang dapat menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita lakukan untuk menunjang aspek lokasi dari usaha cupcakes hias ini agar dapat membuat pelanggan tertarik untuk menikmati cupcakes.
Usaha cupcakes ini cukup menjanjikan, karena masih sedikitnya pesaing cupcakes di kota Medan. Selain harganya yang terjangkau, bentuk cupcakes ini sangatlah beragam. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk cupcakes disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau.
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi.
Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Tahun Jumlah Penjualan Harga per cupcakes Proyeksi Penjualan
2013 28.800 Rp 6000 Rp 172.800.000
2014 30.240 Rp 6000 Rp 181.440.000
2015 31.752 Rp 6000 Rp 190.512.000
2016 33.340 Rp 6000 Rp 200.040.000
2017 35.007 Rp 6000 Rp 210.042.000
TABEL 2.1 Proyeksi Penjualan Cupcakes Jelita ( Penjualan diperkirakan naik 5 % tiap tahunnya)
2.4.7 Analisis Pesaing
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger (2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu persaingan, tekanan tersebut adalah:
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan itu pada pasar yang sama,
2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti), 3. Tekanan pengusaha baru yang potensial,
4. Tekanan kekuatan menawar pembeli,
5. Tekanan kekuatan pemasok bahan atau barang, 6. Tekanan dari masyarakat dan serikat pekerja. Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi: a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan
Perusahaan harus melakukan identifikasi bproduk pesaingnya dalam jenis: 1. Persaingan merek,
2. Persaingan Industri,
3. Persaingan bentuk ( Fisik ),
4. Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ). b. Identifikasi strategi-strategi pesaing
Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.
c. Penentuan tujuan pesaing
Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh masing-masing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap perilaku pesaing?
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu:
1) Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi penjualan perusahaan dalam lingkungan industri
2) Share of Mind, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan “ sebutkanlah perusahaan yang pertama kali anda ingat dalam pikiran?”
3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi “sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli?”
e. Memperkirakan pola reaksi pesaing
Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:
1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,
2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,
3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,
4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yang terdiri atas :
1. Strength (Kekuatan)
a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik, b. Produk tanpa bahan pengawet,
c. Higienis,
d. Cupcakes yang dilapisi fondant dihias sedemikian rupa agar menarik minat konsumen,
e. Harga terjangkau dan bersaing, f. Tenaga kerja yang sudah terlatih, g. Lokasi penjualan di tempat strategis. 2. Weakness (Kelemahan)
a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu, b. Daya tahan dimana cupcakes hanya bisa bertahan 3 hari saja. 3. Opportunity (Peluang)
a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,
b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. 4. Threat (Ancaman)
a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi cupcakes yg lebih bagus dari penulis,
2.5 Aspek Produksi
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per harinya): No Uraian Banyak Harga per Satuan Jumlah Harga
1 Mentega 3 kg Rp 3.000 Rp 9.000 2 Coklat bubuk 2 kg Rp 10.000 Rp 20.000 3 Tepung Terigu 4 kg Rp 8.000 Rp 32.000 4 Gula 2 kg Rp 7.000 Rp 14.000 5 Garam ± ¼ bungkus Rp 1000 Rp 1000 6 Telur 40 butir Rp 970 Rp 38.800. 7 Fondant 1 kg Rp 260.000 Rp 260.000 Total Rp 374.800
Tabel 2.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan proses produksi cupcakes,yaitu:
1. Panaskan oven pada suhu 180º C,
2. Kocok mentega, gula, garam hingga mengembang dan pucat, kemudian masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang,
3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk secara bergantian, sambil diaduk hingga rata,
4. Tuang ke dalam loyang cupcakes dan panggang hingga matang selama 30 menit,
Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Uraian Banyak Harga per Unit Jumlah Harga
Kompor gas 1 unit 219.000 219.000
Edible Pen 2 Set 20.000 40.000
Saringan tepung 1 unit 5000 5.000
Sarung tangan 2 pasang 10.000 20.000
Loyang cupcakes 5 unit 5.000 15.000
Oven 2 unit 200.000 400.000
Selang gas 1 unit 50.000 50.000
Gas 9 kg 1unit 250.000 250.000
Mixer 2 unit 75.000 150.000
Gas isi ulang 1 unit 75.000 75.000
Timbangan 1 unit 45.000 45.000
Talam 2 unit 14.000 28.000
Gelas takaran kecil 1 unit 12.000 15.000
Cup wrapper 1 set 15.000 15.000
Cetakan 5 unit 1200 6000
Kuas 2 unit 2.000 4.000
Fondant tools 1 set 20.000 20.000
Kulkas 1 unit 900.000 900.000
Mould 7 unit 8.000 56.000
Embossing Stick 5 unit 5.000 25.000
Total 2.138.000
Tabel 2.3 Peralatan baku dan peralatan penolong Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Air /Lisrtik Rp 100.000,-
2. Telepon Rp 20.000,-
2.6 Analisis SDM
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya. Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, kita akan memantau durasi bekerjanya, tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.
Rencana Pengembangan Usaha. 1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi marketing yang akan dilakukan adalah;
1) Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar sekolah, lingkungan rumah, kantor atau tempat-tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak,
2) Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos,
3) Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung,
4) Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang,
5) Memberikan sampel atau contoh cupcakes secara gratis, diharapkan konsumen menyukai produk cupcakes sehingga melakukan pembelian berulang-ulang,
6) Memberikan kupon kepada pembeli, sehingga pembeli bisa menghemat dalam membeli produk cupcakes tertentu,
7) Kemasan harga khusus atau paket harga. Potongan harga lebuh rendah daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.
2.7 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, cupcakes jelita menggunakan jaringan internet seperti facebook dan twitter untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
2.8 Analisis Keuangan 2.8.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :
A. Sumber Pendanaan
Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal. Modal ini digunakan untuk membeli peralatan, pembelian bahan baku dan bahan penolong. Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis cupcakes ini adalah Rp 17.629.500, dimana modal tersebut terdiri dari modal bahan baku dan bahan penolong sebesar Rp 11.221.500 + modal peralatan sebesar Rp 2.138.000 + biaya sarana penunjang Rp 120.000 + biaya kemasan sebesar Rp 500.000 + biaya transportasi sebesar Rp 100.000 + biaya promosi Rp 150.000+ biaya tak terduga Rp 1.000.000 + gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000 + gaji pimpinan sebesar Rp 1.200.000. Modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.
B. Bahan Baku dan Bahan Baku Penolong selama 1 bulan
No Uraian Banyak Harga per Satuan Jumlah Harga
1 Mentega 90 kg Rp 3.000 Rp 270.000 2 Coklat bubuk 60 kg Rp 10.000 Rp 600.000 3 Tepung Terigu 120 kg Rp 8.000 Rp 960.000 4 Gula 60 kg Rp 7.000 Rp 420.000 5 Garam ±7 ½ bungkus Rp 1000 Rp 7.500 6 Telur 1200 butir Rp 970 Rp 1.164.000 7 Fondant 30 kg Rp 260.000 Rp 7.800.000 Total Rp 11.221.500
Tabel 2.5 Bahan Baku & bahan penolong selama 1 bulan C. Laporan Cash Inflow
Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis cupcakes jelita adalah penjualan. Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan cupcakes jelita untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 Cash Inflow
No Bulan Penjualan (cupcake) Penjualan (Rupiah)
1 Januari 2400 Rp 14.400.000 2 February 2424 Rp 14.544.000 3 Maret 2448 Rp 14.688.000 4 April 2472 Rp 14.832.000 5 Mei 2496 Rp 14.976.000 6 Juni 2520 Rp 15.120.000 7 Juli 2495 Rp 14.970.000 8 Agustus 2519 Rp 15.114.000 9 September 2544 Rp 15.264.000 10 Oktober 2569 Rp 15.414.000 11 November 2594 Rp 15.564.000 12 Desember 2620 Rp 15.720.000 Total Rp 180.606.000
D. Laporan Cash Outflow
Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow cupcakes jelita adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Jumlah Biaya/bln Biaya/thn % Naik 2014 2015 2016 2017
Bahan Baku & Bahan Penolong Seluruh bahan utk 4 kg tepung terigu 141.028.000 3 % 145.259.000 149.617.000 154.106.000 158.730.000 Gas 1 unit 75.000 900.000 2 % 918.000 936.000 955.000 974.000
Total biaya bahan baku & penolong 141.928.000 146.177.000 159.030.000 155.061.000 159.704.000 Biaya Overhead
Listrik, air, Telepon
120.000 1.440.000 2% 1.468.800 1.498.000 1.528.000 1.559.000
Transportasi 100.000 1.200.000 2% 1.224.000 1.248.000 1.498.000 1.528.000
Biaya Tenaga Kerja
Pimpinan 1 orang 1.200.000 14.400.000 3% 14.832.000 15.277.000 15.735.000 16.207.000 Bagian produksi 1 orang 500.000 6.000.000 3% 6.180.000 6.365..000 6.541.000 6.737.000 Bagian pemasaran 1 orang 500.000 6.000.000 3% 6.180.000 6.365.000 6.541.000 6.737.000
Total Biaya tenaga kerja 12.000.000 12.360.000 12.730.000 13.082.000 13.474.000
CUPCAKES JELITA RENCANA ARUS KAS
Tahun 2013 (dalam ribuan rupiah)
I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII
A. Penerimaan Penjualan 14.400 14.544 14.688 14.832 14.976 15.120 14.970 15.114 15.264 15.414 15.564 15.720 Sub Total Penerimaan 14.400 14.544 14.688 14.832 14.976 15.120 14.970 15.114 15.264 15.414 15.564 15.720 B. Pengeluaran Pembelian bhn baku 11.244 11.356 11.470 11.581 11.694 11.806 11.689 11.805 11.919 12.036 12.153 12.275 Gaji Pimpinan 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 Gaji Karyawan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Listrik, Air, Telepon 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Gas 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 Sub Total Pengeluaran 13.739 13.851 13.965 14.076 14.189 14.301 14.184 14.300 14.414 14.531 14.648 14.770 C. SELISIH KAS 661 693 723 756 787 819 786 814 850 883 916 950 D. SALDO KAS AWAL 0 661 1354 2077 2833 3620 4439 5225 6039 6889 7772 8688 E. SALDO KAS AKHIR 661 1354 2077 2833 3620 4439 5225 6039 6889 7772 8688 9638
Perkiraan Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita
2013-2017 (dalam ribuan rupiah)
Tabel 2.9: Perkiraan Arus Kas Untuk 5 tahun (Penjualan naik 5% per tahun) URAIAN Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 A. Cash Inflow (Penjualan) Rp 180.606 Rp 181.440 Rp 190.512 Rp 200.038 Rp 210.040 B. Cash Outflow (Pengeluaran) Rp 170.968 Rp 161.229 Rp 174.506 Rp 171.169 Rp 176.265 C. Arus Kas Bersih Rp 9.638 Rp 16.755 Rp 16.006 Rp 28.869 Rp 33.775 D. Saldo Kas Awal 0 Rp 9.638 Rp 26.393 Rp 42.399 Rp 71.268 E. Saldo Kas
Akhir
E. Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa uniy yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut
Diketahui: VC = Rp 11.244.000 FC = Rp 2.138.000 Q = 2400 unit P = Rp.6.000
=
1625,855513Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi ketika memproduksi 1626 cupcakes. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :
TR = TC P.Q = FC +V.Q
6.000 x 1625,855513 = 11.244.000 + (2.138.000/2400 x1625,855513) 9.755.133 = 9.755.133
Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.
F. Payback Period
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain, payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
Pengembalian modal (payback period) bisnis cupcakes jelita adalah sebagai berikut:
Payback period = (Initial investmet
÷
Cash flow) x 12 bulan = (17.629.500÷
9.368.000) x 12 bulan = 1,88 x 12 bulan= 22,5 bulan = 22 bulan 5 hari.