• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

63

MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. PEKALONGAN

A. Analisis Profil Keluarga Tidak Mampu

Masyarakat desa Bulakpelem merupakan masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya petani, hal ini dikarenakan lebih dari setengah luas lahan di desa Bulakpelem merupakan lahan sawah. Sehingga bagi yang tidak mempunyai lahan yang luas atau tidak mendapatkan pekerjaan yang lain, mereka mudah untuk mengambil keputusan bekerja sebagai buruh tani disamping itu sebagai buruh tani tidak memerlukan pendidikan yang tinggi.Secara umum keluarga buruh tani bertempat tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian utama sebagai buruh tani, kehidupan sehari-hari yang dirasa kurang mencukupi sehingga, banyak dari para istri dan anak keluarga buruh yang ikut serta bekerja membantu perekonomian keluarga, dan banyak dari anak-anak mereka hanya mengenyam pendidikan ditingkat SD, para anak-anak mereka lebih memilih bekerja di konveksi-konveksi atau lebih memilih merantau ke kota-kota besar. Biasanya keluarga buruh ini menghendaki agar keturunannya sebagai petani, pendidikan dianggap kurang penting, sekolah dianggap kurang penting, sekolah dianggap menghabiskan biaya saja. Pada umumnya hubungan antara orang tua dan anak pada keluarga buruh tani di dukuh Gombong desa Bulakpelem cenderung kurang intensif

(2)

(jarang) artinya orang tua jarang memperhatikan pergaulan dan kebiasaan yang dilakukan anak sehari-hari didalam maupun diluar lingkungan keluarga.

B. Analisis Pola Asuh Orang Tua dalam Pembelajaran Akhlak Al-karimah di Lingkungan Keluarga tidak Mampu Desa Bulakpelem

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa pola asuh adalahgambaran yang dipakai oleh orang tua dalam mengasuh, membesarkan, merawat, dan mendidik anak yang berpengaruh secara langsung terhadap kemandirian anak dalam belajar.

Mengasuh anak adalah mendidik dan memelihara anak, seperti mengurus makanannya, pakaiannya dan kebersihannya, dalam periode yang pertama sampai dewasa. Hakikat mengasuh anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, ketika dewasa menjadi bertanggung jawab. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian yang kuat, tidak mudah putus asa dan tangguh menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya pola asuh yang salah menjadikan anak rentan terhadap stres, mudah terjerumus pada hal-hal yang negatif. Pola asuh orang tua merupakan cara mendidik orang tua kepada anaknyabaik secara langsung maupun tidak langsung. Cara mendidik secara langsung artinya bentuk-bentuk asuhan orang tua yang berkaitan dengan pembentukan kepribadian, kecerdasan dan ketrampilan yang dilakukan secara sengaja baik berupa perintah, larangan, hukuman, penciptaan situasi maupun pemberian hadiah sebagai alat pendidikan, sedangkan pendidikan secara tidak langsung adalah merupakan

(3)

contoh kehidupan sehari-hari baik tutur kata, sampai kepada adat kebiasaan dan pola hidup, baik itu hubungan dalam keluarga maupun dimasyarakat.

Sebagaimana yang terjadi di dukuh Gombong desa Bulakpelem pola asuh orang tua yang bekerja sebagai buruh tani sangat bermacam-macam dan bervariasi cara asuh dari keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.

Adapun berbagai pola asuh orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di desa Bulakpelem Kecamatan Sragi adalah sebagai berikut :

1. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak-anaknya, dan kemudian anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung kepada orang tua.1

Pola asuh seperti ini orang tua memberikan sedikit kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang dikehendaki dan apa yang diinginkanya dan terbaik bagi dirinya, anak diperhatikan dan didengarkan saat anak berbicara, dan bila berpendapat orang tua memberi kesempatan untuk mendengarkan pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan terutama yang menyangkut dengan kehidupan anak itu sendiri. Anak diberi kesempatan untuk belajar bertanggungjawab dengan apa yang telah dilakukannya, anak juga diberi kesempatan untuk memilih jalan hidupnya.

1

(4)

Seperti yang dikemukakan oleh salah satu orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Bulakpelem, bahwa kewajiban orang tua adalah mendidik anak agar menjadi orang yang baik, berakhlak mulia dan berguna dikehidupannya kelak.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Bapak Li’in mengenai pola asuh yang diterapkan kepada anaknya beliau mengatakan bahwa.

“Dalam menumbuhkan sifat terpuji pada anak saya hanya memberikan contoh-contoh yang baik agar anak menirukannya, misalnya mengaji, solat lima waktu, jujur, sopan santun, menghormati orang tua dan orang lain, dan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih jalan hidupnya, menurut saya dengan saya membiasakan seperti itu anak akan terbiasa dan timbullah sifat terpuji, akan tetapi jika anak say melakukan kesalahan saya lebih sering menegurnya dan menasehatinya”.2

2. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan ketat, sering kali memaksa anak untuk berprilaku seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi.

Anak jarang diajak komunikasi, bercerita-cerita dan, bertukar pikiran kepada orang tua, melainkan justru orang tua menganggap bahwa semua sikapnya yang dilakukan itu dianggap sudah benar sehingga tidak perlu anak dimintai pertimbangan atas semua yang menyangkut permasalahan anak-anaknya. Pola asuh yang sifatnya otoriter juga ditandai dengan hukuman-hukumannya yang dilakukan dengan keras,

2Li’in, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten

(5)

mayoritas hukuman tersebut sifatnya hukuman badan, anak juga diatur segala keperluan dengan aturan yang ketat dalam membatasi perlakuannya dan masih diberlakukan meskipun anak sudah dewasa.

Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Saumi salah satu orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Bulakpelem sebagai berikut.

“Perilaku mengasuh dan mendidik anak sudah menjadi pola yang sadar tidak sadar keluar begitu saja ketika menjadi orangtua, tugas dari orang tua adalah mengasuh anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti dan berguna, dari dulu saya menerapkan kedisiplinan kepada kedua anak saya dari kecil mereka saya didik agar terbiasa melakukan hal-hal yang baik, meski hidup kami susah tapi saya selalu memberi contoh yang baik kepada anak-anak saya seperti solat lima waktu, jujur, menghormati orang tua, dan ajaran-ajaran agama lainnya, menurut saya dengan kebiasaan dan kemauan dari anak, anak akan terbiasa untuk berperilaku baik dan menjalankan kewajibannya, dari kecil mereka mengaji diTPQ, mereka bersekolah meski tidak sampai kejenjang yang tinggi, tapi saya bangga dengan mereka sudah mau bekerja, yang laki-laki bekerja di jakarta berbekal ijasah SMA dya pergi kejakarta.3

3. Pola Asuh Permisif/ Laisses Fire

Pola asuh permisif adalah pola asuh dengan cara orang tua mendidik anak secara bebas, anak dianggap orang dewasa atau muda, ia diberi kelonggaran seluas-luasnya apa saja yang dikehendakinya. Kontrol orang tua terhadap anak sangat lemah, juga tidak memberikan bimbingan pada anaknya. Semua apa yang dilakukan anak adalah benar dan tidak perlu mendapat teguran, arahan, atau bimbingan.4

Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Slamet salah satu orang tua yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Bulakpelem sebagai berikut.

3

Saumi, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 7 Desember 2014

(6)

“Saya tidak pernah menerapkan atau memberikan pengajaran langsung kepada anak-anak saya, saya saja sekolah tidak lulus, saya hanya memberikan contoh-contoh yang umumnya dilakukan, saya tidak pernah mengarahkan anak-anak saya untuk bekerja sejak dini, hanya saja mereka yang mau bekerja, mungkin mereka sadar kalo tidak bekerja mereka tidak bisa seperti teman-temannya, mereka bekerja setelah lulus SD ada yang belum lulus tapi memaksa untuk bekerja, untuk membentuk akhlak yang baik terhadap anak tidaklah mudah, yaa gimana ya saya saja tidak lulus SD jadi saya didak mengerti cara-cara mendidik anak dengan benar, biyar mereka belajar dengan sendirinya, saya tidak pernah melarang anak saya, mereka mau berbuat apa silahkan”.5

Sejalan dengan ungkapan diatas Bapak Noto beliau menuturkan sebagai berikut.

“Menurut saya banyak anak itu banyak membawa rejeki, bagaimana tidak sekarang anak-anak saya sudah pinter mencari uang mereka merantau, tapi masalah pendidikan dan mendidik anak saya memang kurang, pasalnya ke 7 anak saya saja sekolah hanya sampai tingkat SD, saya juga kurang begitu paham dengan ajaran agama sehingga saya tidak pernah mengajarkan atau mencontohkan nya kepada mereka, yang menghambat adalah kurangnya pemahaman saya terhadap ajaran agama, terserah mereka mau berbuat apa dalam memilih jalan hidup mereka”.6

Akhlak merupakan sifat yang dimiliki dan tertanam dalam jiwa manusia. Akhlak merupakan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Akhlak merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antara sesama manusia saja tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara sesama manusia, Tuhan dan alam semesta.

Secara umum tujuan akhlak al karimah dalamkehidupan sehari-hari adalah agar dapat membimbing dan mengarahkan masyarakat untuk

5Slamet, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten

Pekalongan 2 Desember 2014 6

Noto, Buruh tani, Wawancara pribadi, Desa Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 7 Desember 2014

(7)

hidup sesuai dengan norma sopan santun dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, dan dapat menumbuhkan sifat-sifat yang baik agar tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama islam.

Referensi

Dokumen terkait

Program Penelitian kompetitif dosen dan Penelitian kompetitif kolaboratif dosen dan mahasiswa adalah program bantuan dana yang diberikan secara kompetitif dan

(1) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf d digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang, dan/atau jasa kepada pemerintah

Selain melihat video dari ip camera pada perangkat android, pengguna juga dapat menggunakan fitur-fitur khusus yang terdapat pada ip camera diantaranya

Kemasukan agama Islam ke Buton adalah melalui tiga gelombang: pertama, agama Islam diterima secara rasmi dengan Raja Buton ke-6 La Kilaponto (bergelar Sultan Murhum) sekitar abad

Kabupaten Sleman merupakan salah satu dari 5 daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada disisi utara. Wilayah Kabupaten Sleman membentang dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 kasus ibu dengan preeklamsia banyak terjadi pada kelompok usia 20-35 tahun (76,92%), pada ibu hamil primigravida (82,05%),

Dari hasil rancangan yang telah dilakukan pada tahap ini maka tampilan dari masing- masing halaman, sebagaimana cara penggunaannya dan penjelasan mengenai menu-menu