• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Produktivitas

Sumber daya manusia modal dan teknologi menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Penggunaan sumber daya manusia, modal dan teknologi secara ekstensif telah banyak ditinggalkan orang. Sebaliknya, pola itu bergeser menuju penggunaan secara lebih intensif dari semua sumber-sumber ekonomi.

Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasilguna yang tinggi. Artinya, hasil yang diperoleh seimbang dengan msukan yang diolah. Melalui beberapa perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan berbagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak hal yang bisa dihemat. Yang jelas waktu tidak terbuang secara sia-sia, tenaga dikerahkan secara efektif dan pencapaian usaha bisa terselenggara dengan baik, efektif, dan efisien.

(2)

7 Hal diatas inilah yang dimaksud dengan produktivitas. Pada dasarnya produktivitas mencakup sikap mental patriotic yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik dari hari ini. Kerja produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan cara kerja yang sudah baik.

Jika berbicara mengenai produktivitas muncullah suatu situasi yang bertentangan karena ada kesepakatan umum tentang maksud pengertian produktivitas serta kriterianya dalam mengukur petunjuk-petunjuk produktivitas. Dan tidak ada konsepsi, metode-metode penerapan maupun cara pengukuran yang bebas dari kritik.

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik ( barang-barang atau jasa ) dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja, “produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif.” Suatu perbandingan antara pengeluaran dan masuk atau output:input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa : “produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.”

(3)

antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi taotalitas masukan selama periode tersebut. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat hitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.

Dalam doktrin pada konferensi Oslo 1984, produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara produktivitas untuk menggunakan sumber – sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumberdaya manusia dan keterampilan, barang modal teknologi, managemen, informasi, energy, dan sumber-sumber lainnya menuju kepada pengembangan dan peningkatan standart hidup untuk seluruh masyarakat, melalui konsep produktivitas semesta total. Selain itu produktivitas juga merupakan pembagian nilai dari

output produksi terhadap biaya input produksi.

Produktivity = OUTPUT

INPUT

Rendahnya output karena banyaknya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan mengakibatkan produktivitas menjadi rendah.

Produktivity = OUTPUT

INPUT

Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan INPUT dan

(4)

meningkatkan OUTPUT.

Produktivity = OUTPUT

INPUT

Peningkatan produktivitas yang terbaik adalah meningkatnya OUTPUT jauh lebih besar dibandingkan meningkatnya INPUT.

Produktivity = OUTPUT

INPUT

2.2 Penjabaran pengertian

Telah dinyatakan bahwa produktivitas adalah interaksi terpadu antara tiga factor yang mendasar, yaitu: investasi, manajemen, dan tenaga kerja

2.2.1 Investasi

Komponen pokok dari investasi adalah modal, karena modal merupakan landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidak cukup, untuk itu harus ditambah dengan dengan komponen teknologi. Berkaitan erat dengan penguasaan teknologi ini adalah riset. Melalui riset maka akan dapat dikembangkan penyempurnaan produk atau bahkan dapat menghasilkan formula-formula baru yang sangat penting artinya bagi kemajuan suatu usaha. Karena keterpaduan antara modal teknologi dan riset akan membawa perusahaan berkembang dan dengan perkembangan itu maka outputnya pun akan bertambah pula.

2.2.2 Manajemen

Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas pokok menggerakkan orang-orag lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga

(5)

10 tujuan tercapai dengan baik. Hal-hal yang kita hadapi dalam manajemen, terutama dalam organisasi modern, ialah semakin cepatnya cara kerja sebagai pengaruh langsung dari kemajuan-kemajuan yang diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi distribusi, pemasaran, dan lain lain. Kemajuan teknologi yang berjalan cepat maka harus diimbangi dengan proses yang terus menerus melalui pengembangan sumber daya manusia, yakni melalui pendidikan dan pengembangan. Dari pendidkan, latihan dan pengembangan tersebut maka antara lain akan menghasilkan tenaga skill yang menguasai aspek-aspek teknis dan manajerial.

2.2.3 Tenaga kerja

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan factor-faktor tenaga kerja ini adalah:

A. Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja produktivitas dan masa depannya.

B. Hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meskipun ada sejumlah perbedaan mengenai definisi produktivitas yang tergantung pada keadaan yang nyata dan tujuan-tujuan yang ada pendekatan umum (bukan definisi) bagi menyusun pola dari model produktivitas adalah menidentifikasikan output dan komponen-komponen input yang benar dan sesuai dengan tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek perusahaan, sektor maupun pembangunan Negara.

(6)

11 2.3 Teknologi mampu menciptakan profitabilitas dan memenuhi

harapan-harapan konsumen

Terkadang sangat sulit memenuhi harapan-harapan konsumen dengan cara lama, yaitu tidak mengubah cara dan tidak berpola pikir terbuka karena akan berdampak terhadap turunnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya perusahaan yang siap untuk mengahdapi tanangan dan belajar untuk memenuhi harapan-harapan konsumen dengan mengubah kebiasaan lama, memungkinkan akan terciptanya suatu solusi yang sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Harapan-harapan konsumen merupakan isyarat yang perlu ditanggapi secara bijaksana dan serius. Dengan cara memperhatikan harapan-harapan tersebut dan mengubah cara kerja dan berpikir terbuka, tidak jarang akan akan berdampak pada meningkatnya kualitas, produktivitas, efisiensi yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Dalam upaya memfokuskan diri kepada komponen nilai, perlu dipertimbangkan untuk mengubah cara kerja dan menampung harapan-harapan konsumen yang semakin meningkat secara bijaksana. Kegagalan sering terjadi karena kita buta dan tuli dalam menilai ancaman-ancaman yang terkandung dalam harapan-harapan konsumen yang dihadapi. Perubahan cara kerja dan pemanfaatan teknologi mampu menciptakan lingkungan dan kondisi kerja yang baik, antaralain dengan meningkatkan kemampuan merespon perubahan secar tepat, meningkatkan pemanfaatan inventaris, modal kerja (working capital) dan working space secara optimal, mengurangi tingkat kegegelan, keterlambatan dan kekelirun yang mampu mempercepat

(7)

12

lead time, meningkatkan kualitas, meningkatkan kemampuan control

manajerial dalam merencanakan perbaikan berikutnya secar terukur, dan meningkatkan kapabilitas dan efektifitas peralatan serta perlengkapan yang digunakan.

Pemanfaatan teknologi selain mampu memenuhi harapan-harapan konsumen juga akan menciptakan prifitabiltas secara terus menerus. Keinginanuntuk memenhuhi harapan-harapan konsumen tersebut di tindaklanjti dengan mengupayakan mengurangi biaya produk per unit, meningkatkan kualitas produk dan mempercepat waktu pengiriman produk, serta meningkatkan pelayanan.

Harapan dengan memanfaatkan eknologi agar opersional manufaktur mejadi lebih fleksibel, mampu mengikuti prubahan secara cepat, biaya produk per unit semakin turun, kualitas produk semakin baik bukanlah suatu harapan kosong. Pemanfaatan teknologi secara tepat guna mampu meningkatkan kapasitas bisnis, lead time menjadi lebih pendek, pemanfaatan modal kerja, terutama inventaris, serta empat kerja semakin optimal, control manajerial yang semakin mudah dan mampu menganalisa pemanfaatan teknologi secara terukur dan terus menerus dalam menciptakan profitabilitas, terutama dalam pemanfaatan investasi teknologi.

2.4 Penentu kemenangan persaingan : ‘skill man power’

Pemenang adalah mereka yang mengembangkan system infromasi agar informasi dapat mengalir keseluruh perusahaan dengan cepat, terus menerus, dan dapat dipelajari secara maksimum, serta digunakan dalam

(8)

13 pengembangan perusahaan kedepan. Pengembangan system informasi tersebut dapat berupa perampingan, peningkatan kapabilitas proses, peningkatan mutu penyempurnaan pelaksaan bisnis, dan penyederhanaan masalah yang kompleks dan sulit.

Implementasi teknologi dapat mengubah paradigm manajeman, cara kerja, dan cara memandang permasalahan industry. Teknologi selalu diasosiasikan dengan kecepatan dan kemudahan. Namun manusia harus sebagai penentu dalam memanfaatkan teknologi tersebut, dengan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam menjalankan dan mengimplementasikan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan secara berarti, sehingga mampu menciptakan profitabilitas secara terus menerus. Peningkatan kemampuan dan keterampilan sumberdaya manusia secara rutin and berkala dibutuhkan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, sehingga peningkatan produktivitas dan efisiensi dari waktu ke waktu semakin baik.

2.5 Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting disemua tingkatan ekonomi. Di beberapa Negara maupun perusahaan pada akhir-akhir ini telah terjadi kanaikan minat pada pada pengukuran produktivitas. Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alas an mengapa kita harus mengukur produktivitas.

2.5.1 Mengapa perlu mengukur produktivitas

(9)

14 kegunaannya dalam membantu mengevaluasi penampilan, perencanaan, kebijakan pendapatan, upah, dan harga melalui identifikasi factor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan, membandingkan sektor-sektor ekonomi yang berbeda untuk menentuka prioritas kebijakan bantuan, menentukan tingkat pertumbuhan suatu sektor atau ekonomi, mengetahui pengaruh perdagangan internasional terhadap perkembangan ekonomi dan seterusnya. Indeks produktivitas juga bermanfaat dalam menentukan

perbandingan antara negara dan antara temporal seperti tingkat pertumbuhan dan tingkat produktivitas. Perbandingan – perbandingan semacam itu melengkapi landasan untuk melacak sektor-sektor penghitungan pembangunan ekonomi. Untuk menentukan perubahan pelayanan masyarakat dari waktu ke waktu dan membandingkan efektivitas yang relative dari pemerintah daerah beberapa negara telah menggunakan pengukur produktivitas sektor masyarakat. Disamping itu produktivitas digunakan oleh pemerintah pusat untuk menyelidiki lingkup persoalan dan mengevaluasi pengaruh dari produktivitas basional yang telah dirancang, selain itu juga untuk melengkapi informasi untuk pengarahan kembali sumber-sumber masyarakat.

Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Pertama, dengan pemberitahuan awal, instalasi dan pelaksanaan suatu system pengukuran akan meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas. Kedua, diskusi tentang gambaran-gambaran yang berasal dari metode-metode yang relative

(10)

15 kasar ataupun data yang kurang memenuhi syarat sekali pun, ternyata member dasar bagi penganalisaan proses yang konstruktif atas produktif. Manfaat lain yang diperoleh dari pengukuran produktivitas mungkin terlihat pada penempatan perusahaan yang tetap seperti dalam menentukan target/sasaran tujuan yang nyata dari pertukaran informasi antara tenaga dan manajeman secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berkaitan. Pengamatan atas perubahan-perubahan dari gambaran data yang diperoleh sering nilai doagnostik yang menunjukan pada kemacetan dan dan rintangan dalam meningkatkan penampilan organisasi. Satu keuntungan praktis dari pengukuran produktivitas adalah pembayaran staf. Gambaran-gambaran data melengkapi suatu dasar bagi andil manfaat atas penampilan yang ditingkatkan.

Informasi produktivitas dalam bentuk trend di masa lalu, pelaksanaan dan proyeksi, memberikan petunjuk-petunjuk pada semua tingkatan manajeman dalam memberikan pedoman dan mengendalikan permasalahan perusahaan.

2.5.2 Metode-metode pokok pengukuran produktivitas

Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda.

1) Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

(11)

proses ) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relative.

3) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan tergetnya dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada saran/tujuan.

Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas.

Paling sedikit ada 2 jenis tingkat perbandigan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas parsial.

Total produktivitas = hasil total Masukan total

Produktivitas parsial = hasil parsial Masukan total

Produktivitas perusahaan dapat dinyatakan sebagai berikut : Pt = Qt

L + C + R + Q

Pt = Produktivitas total ( Total produktivitas )

L = Faktor masukan tenaga kerja ( Labour input factor ) C = Faktor masukan modal ( capital input factor ) R = Masukan bahan mentah dan barang-barang dibeli

O = Faktor masukan barang-barang dan jasa-jasa yang beraneka macam Ot = Hasil total ( total output )

Agar susuna daftar produktivitas dari waktu ke waktu sebanding, setiap susunan daftar harus disesuaikan dengan nilai waktu dasar yang menggunakan harga-harga paten. Oleh karena itu, melalui pengukuran produktivitas kita dapat menghitung tenaga kerja, modal serta factor-faktor

(12)

produktivitas lainnya. Akibatnya produktivitas factor total merupakan rat-rata tenaga kerja dan produktivitas modal yang diukur.

2.5.3 Pengukuran produktivitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat menarik, sebeb mengukur hasil-hasil tenaga kerja manusia dengan segala masalah-masalah yang bervariasi khususnya pada kasus-kasus dinegara-negra berkembang atau pada semua organisasi selam periode antara perubahan-perubahan besar pada formasi modal.

Pengukuran produktivitas tenaga kerrja menurut system pemasukan fisik perorangan / per-orang atau perjam kerjaorang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan / pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umunya tidak memuaskan dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja ( jam, hari /tahun ). Pengeluaran diubah kedalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpecaya yang bekerja menurut pelaksanaan standart. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana :

Hasil dalam jam-jam standar Masukan dalam jam-jam waktu

Masukan pada ukuran produktivitas tenaga kerja seharusnya menutup semua jam-jam kerja para pekerja, baik pekerja kantor, maupun pekerja kasar. Manager yang bermaksud mengevaluasi jalannya biaya tenaga kerja dan penggunaan tenaga kerja dapat membagi tenaga kerja perusahaan

(13)

18 kedalam beberapa komponen untuk dianalisa, misalnya, hasil yang sama dapat dihubungkan dengan produksi atau pekerja tata usaha.

Untuk mengukur suara produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam kerja yang harus

dibayar dan jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja

yang harus dibayar meliputi semua jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak dipergunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisi lainnya.

Indeks produktivitas tenaga kerja juga dapat dinyatakan menurut cara financial. Langkah awal adalah menghitung penjualan dalam dolar / nilai tukar uang lainnya. Tahap kedua adalah penyesuaian volume barang-barang yang dijual dalam jumlah produksi dengan membuat penentu penelitian yang tepat, penjualan dan pemasukan tenaga kerja dalam waktu tertentu mungkintidak cocok / memadai sebeb akumulasi penelitian atau pengurangannya berada / terjadi pada saat lalu. Langkah kerja adalah menyudutnya daftar gaji menurut tingkat upah dan gaji yang disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja.

2.6 Efisiensi Proses

Efisiensi proses merupakan kegiatan terus menerus untuk meningkatkan pengunaan kapasitas terpasang secara optimal untuk menghasilkan produks sesuai dengan spesifikasi yang diisyaratkan dan dapat

(14)

19 diterima pasar. Efisiensi ini terdiri komponen komponen yang saling berpengaruh.

2.6.1 Efisiensi working hour

Jam kerja efektif yang digunakan untuk proses produksi (working

time) diluar jam berhenti proses yang disebabkan oleh waktu berhenti (stopping time). Hilangnya jam kerja dapat disebabkan oleh:

• Problem disiplin man power

Hilangnya jam kerja disebabkan karena tidak disiplinnya tenaga kerja, seperti belum dimulainya suatu pekerjaan pada saat waktu bekerja sudah dimulai, berhenti bekerja sebelum waktunya, atau ketidakhadiran man

power.

• Problem mesin

Berhentinya proses produksi disebabkan oleh kerusakan mesin, sehingga perlu dilakukan break down mesin atau perawatan berkala mesin dalam

preventive maintenance

• Problem proses produksi

Berhentinya proses produksi karena kualitas yang dihasilkan tidak sesuai standar, sehingga diperlukan penyetelan ulang peralatan untuk menyesuaikan kualitas.

Berhentinya proses produksi karena menunggu material atau produk dari proses lainnya atau pasokan material dari gudang.

• Problem supporting

Berhentinya proses produksi karena mengalami kerusakan pada internal

(15)

Besarnya efisiensi working hour dinyatakan dalam rumus di bawah ini:

EFFICIENCY WORKING HOUR = WORKING TIME LOADING TIME

2.6.2 Efisiensi kapasitas

Perbandingan penggunaan kapasitas terpasang terhadap produk yang dihasilkan. Kehilangan waktu yang disebabkan oleh penambahan proses yang tidak ada nilai tambahnya dan perlambatan kecepatan operasi terhadap kecepatan standart disebut loss. Besarnya efisiensi kapasitas dinyatakan dalam rumus dibawah ini:

EFFICIENCY CAPACITY = NET WORKING TIME WORKING TIME

Kemungkinan loss speed dapat terjadi jika kecepatan cycle time real lebih tinggi dari cycle time standar. Perbaikan cycle time dapat dilakukan dengan cara:

• Cavity process

• Mempercapat kecepatan mesin dan kapabilitas mesin dengan cara melengkapi feeder atau alat pencegah cacat (defect preventive divice). Hal yang perlu diperhatikan disini adalah meningkatnya kapasitas mesin terutama kecepatan operasi tidak mengakibatkan penurunan efisiensi

kualitas.

• Memindahkan proses sesuai dengan tingkat kesulitannya ke proses lain. Contohnya dalam hal ini adalah dengan penggunaan alat tab inserter

(counter sheet) dapat mempercapat proses penghitungan kertas di area

(16)

sortir-finishing PT indah kiat.

• Mengurangi dan menghilangkan waktu loading – unloading pada proses produksi, sehingga mampu meningkatkan jam kerja mesin dan man hour. Perbaikan cycle time ini pada akhirnya meningkatkan kapasitas produksi dan secara tidak langsung juga akan memperpendek lead time produksi dan mengurangi biaya operasi produk.

2.6.3 Efisiesi kualitas

Perbandingan hasil produk dengan kualitas baik (sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan) terhadap total produk yang dihasilkan. Besarnya efisiensi kualitas dinyatakan pada rumus dibawah ini:

EFFICIENCY QUALITY = VALUE WORKING TIME NET WORKING TIME

Rendahnya efisiensi kualitas akan berdampak terhadap tingginya biaya perbaikan produk dan biaya metrial sebagai pengganti produk cacat yang tidak dapat diperbaiki lagi. Kebijakan jangka panjang perusahaan untuk melakukan pemusnahan terhadap produk cacat dan tidak melakukan distribusi ke pelanggan dimaksudkan untuk mengutamakan kualitas produk, reputasi, dan perlindungan terhadap desain produk. Namun, tidak jarang perusahaan membuat kebijakan mengelompokkan produk cacat dalam kelompok second

grade dengan harga jual dibawah harga standar untuk mengurangi kerugian

terhadap material. Produk yang serang mengalami perbaikan mengakibatkan kualitasnya tidak dalam posisi prima. Terkadang membuat produk baru lebih cepat disbandingkan dengan memperbaikinya.

Performance efisiensi proses merupakan efektivitas dalam

(17)

menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang dihasilkan oleh proses produksi terhadap total waktu yang tersedia. Besarnya dapat dirumuskan dibawah ini:

PERFORMANCE EFFICIENCY PROCESS = VALUE WORKING TIME LOADING TIME

Atau dapat juga dinyatakan terhadap perkalian 2 komponen efisiensi. Yaitu :

NET WORKING TIME x NET WORKING TIME x VALUE WORKING TIME LOADING TIME WORKING TIME NET WORKING TIME

2.7 Usaha meningkatkan produktivitas

Secara garis besar, peningkatan produktivitas bertujuan untuk menciptakan keuntungan secara terus menerus dengan pengorbanan biaya sekecil mungkin. Seperti yang telah didefinisikan di atas, besarnya keuntungan yang dihasilkan tergantung pada rumusan :

Keuntungan = (penjualan/unit – biaya/unit) x volume penjualan

Dari rumusan di atas dapat disimpulkan, ada beberapa usaha yang dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas secara terus menerus.

2.7.1 Meningkatkan keuntungan

Untuk meningkatkan keuntungan dapat dicapai dengan cara: • Meningkatkan harga jual

• Menurunkan biaya material maupun proses • Meningkatkan volume penjualan

Meningkatkan harga jual merupakan salah satu usaha untuk

(18)

23 meningkatkan profit, selama peningkatan harga jual tersebut tidak berdampak terhadap penurunan volume penjualan. Besarnya peningkatan harga jual ditentukan oleh mekanisme pasar, supplay (penawaran), dan demand (permintaan). Selama permintaan lebih besar dari penawaran, peningkatan harga jual tidak terlalu berpengaruh terhadap volume penjualan hingga pada besaran harga jual tertentu. Untuk produk yang sensitive terhadap harga jual dan pesaing bermain pada segmen yang sama, peningkatan harga jual harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena memungkinkan berubahnya perilaku pelanggan terhadap volume penjualan. Langkah kedua untuk meningkatkan keuntungan adalah dengan cara melakukan pencarian alternative-alternatif yang mampu menurunkan biaya material, biaya proses, dan operasional. Selanjutnya hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan menurunkan biaya per unit. Besarnya perbedaan penjualan per unit dengan biaya per unit akan sangat terasa apabila peningkatan volume penjualan sangat signifikan.

2.7.2 Menurunkan biaya per unit

Menrunkan biaya per unit mencakup beberapa hal, antara lain: • Biaya proses

• Biaya tenaga kerja per unit • Biaya peralatan per unit • Biaya investasi

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan aksesibilitas ataupun keterjangkauan pelayanan infrastruktur transportasi dapat lebih mempererat dukungan antar wilayah maupun pemerataan pembangunan antar

Hubungan hukum antara perusahaan pembiayaan insfrastruktur dengan perusahaan jasa konstruksi yaitu hubungan hukum yang timbul dari perjanjian dalam hal pemberian

Diagnosa keperawatan yang muncul pada saat intra operatif adalah resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan tindakan operatif ditandai dengan pasien

Metode MAK 1987 menetapkan nilai daya dukung tanah dasar, lintas ekivalen rencana, indeks permukaan dan factor regional untuk menentukan indeks tebal pekerasan (dengan

Judul penelitian “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas V SDN Karangkandri 04 Cilacap”. Adapun tujuan dari

Perbedaannya hanya terletak pada proses interaksi antarpribadi yang lebih luas dalam dinamika kelompok pada bimbingan kelompok.” (Prayitno 1995:78).. Teknik dalam

Dalam pengisian discharge planning itu dari awal dari pasien masuk sudah dikerjakan dari depan nanti kami yang di maintenance ini melanjutkan apa yang sudah dikerjakan

Dari pertanyaan 14, dapat dilihat prilaku responden dalam mengevaluasi informasi terhadap informasi yang telah diperoleh, 88,89% pada umumnya responden menjawab mendiskusikannya