• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja : studi kasus perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur-Kuningan Jawa Barat - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja : studi kasus perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur-Kuningan Jawa Barat - USD Repository"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA

DENGAN MOTIVASI KERJA

Studi Kasus: Perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur-Kuningan,

Jawa Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Kresentia Renata Dwitriliani

NIM : 021334059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk Kemuliaan Allah, sekaligus merupakan hadiah yang dapat kuberikan untuk Papa, Mama,

kakak dan adik-adik tersayang, serta suami dan anakku tercinta, juga orang-orang yang kusayangi.

(5)

MOTTO

Di belakangku ada kekuatan tak

terbatas,

Di depanku ada kemungkinan tak

berakhir,

Di sekelilingku ada kesempatan tak

terhitung,

Jadi, mengapa aku harus takut?

( Gede Prama )

(6)
(7)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA

Kresentia Renata Dwitriliani Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang ositif antara kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan

nansial dengan motivasi kerja.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di umah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur, Kuningan Jawa Barat pada bulan Februari ampai Maret 2007. Populasi penelitian adalah perawat sebanyak 82 orang.

ampel penelitian ini adalah perawat tetap sebanyak 30 orang. Teknik engambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposif. Teknik pengumpulan ata adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik analisis data penelitian dalah korelasi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik dan finansial dengan

motivas ).

DENGAN MOTIVASI KERJA

Studi Kasus Pada Perawat Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur-Kuningan Jawa Barat

p fi

R s S p d a

i kerja (R = 0,686 dan Fhitung sebesar 5,555 lebih besar dari Ftabel 2,76

(8)

ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN WORKING SATISFACTION

Kresentia Renata Dwitriliani

Sanata Dharm University Yogyakarta

2007

The research aimed to figure out whether there was a positive relation between working satisfaction, from psychological, social, physical, and financial factors, and working motivation.

This research was a case study. The research was held at Sekar Kamulyan Hospital Cigugur, Kuningan, Jawa Barat in February to March 2007. The research population were nurses: 82 people. The samples of this research were 30 permanent nurses. The sampling technique was purposive sampling. The data was gathered from observation, interview, and questionnaire. And the technique of research data analysis was multiple correlation.

The result of this was a positive relation between working satisfacti al, physical, and financial factors, and working motivation (R = 0,686 and Fmeasure as much as 5,555 higher than Ftable 2,76).

AND WORKING MOTIVATION

A Case Study towards the Nurses of Sekar Kamulyan Hospital Cigugur-Kuningan, Jawa Barat

a

research showed that there on, from psychological, soci

(9)

KATA PENGANTAR

ber psi

ban

kerendahan hati penulis

n

1.

tiknya.

s penyusunan skripsi hingga selesai.

t berarti dalam penyusunan skripsi ini.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Kasih, atas

kat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan studi serta menyusun skri

ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini terwujud atas kehendakNya, usaha dan

tuan serta dukungan dari berbagai pihak.

Melalui kesempatan ini, dengan segala

me gucapkan banyak terimakasih yang tiada terhingga kepada :

Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi dan Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kri

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang

telah meluangkan waktunya ,memberikan bimbingan, petunjuk dan saran

dalam prose

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah membantu memberikan dorongan dengan penuh kesabaran, masukan

serta saran yang sanga

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang

telah mendidik, memberi keteladanan, dan ilmunya kepada penulis.

(10)

7. Bapak B.M. Abdianto, SH selaku Seksi SDM RS Sekar Kamulyan yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam melakukan penelitian ini.

8. Perawat Rumah Sakit sekar Kamulyan Cigugur yang telah bersedia menjadi

responden, sehingga memberikan kemudahan bagi penulis dalam penyusunan

9.

lankan dan

10. utten OSC, Tante Suster Bernadina, SSpS,

11.

angati penulis dalam menyelesaikan studi.

13.

enyelesaikan

skr

15.Seluruh Staf Perpustakaan Sanata Dharma, yang telah banyak membantu

dalam meminjamkan buku-buku sebagai referensi pembuatan skripsi sehingga skripsi ini.

Kedua orang tuaku tercinta, Papa dan Mama yang telah memberikan kasih

sayang, perhatian, doa, dan dukungan selama penulis menja

menyelesaikan studi.

Oom Pater Amatus SVD, Pastor R

serta Mama Ambrosia terimakasih banyak atas dukungan yang selalu kalian

berikan.

Kakakku “Irene”, kembaranku “Rianita”, dan adik-adikku tersayang “Adisti

dan Ellen”, yang selalu menyem

12.Suamiku “Robert” dan anakku tercinta “William”, yang selalu memberikan

dukungan, senyuman yang penuh semangat dan kasih sayang kepada penulis.

Sahabat-sahabatku: Indri, Imas, Abel, Charlie yang selalu membesarkan hati

dengan memberikan semangat, dorongan dan dukungan dalam m

ipsi ini, serta mengenalkan pada persahabatan yang penuh arti.

14.Selutuh Staf Tata Usaha Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,

terimakasih pula atas bantuannya.

(11)

akhirnya skripsi dapat ter t terim

dan kerja sama kepada penulis.

6.Untuk siapapun khususnya angakatan 2002 Pendidikan Akuntansi Sanata

di hati, yang mengulurkan tangan untuk persahabatan dan

menguatkannya dengan sapaan serta membantu dalam proses pembuatan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini.

Semoga Allah, senantiasa melimpahkan Berkah dan RahmatNya kepada

emua yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis, serta

emoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 10 Agustus 2007

selesaikan ser a akasih juga atas dukungannya

1

Dharma yang dekat

s

s

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HAL HAL HAL MOT PERN ... vii

ABST KATA DAF DAFTA DAFTA BAB I. A B D E BAB II AMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

AMAN PENGESAHAN... iii

AMAN PERSEMBAHAN ... iv

TO ... v

YATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... RACT... viii

PENGANTAR ... ix

TAR ISI... xii

R TABEL... xvi

R LAMPIRAN... xvii

: Pendahuluan . Latar Belakang Masalah... 1

. Batasan Masalah... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

. Tujuan Penelitian ... 6

. Manfaat Penelitian ... 6

.: Kajian Pustaka A. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

(13)

B. Kepuasan Kerja ... 11

1. Pengertian Kepuasan... 11

D E BA II A B ... 36

G H 2. Pengertian Kerja... 11

3. Pengertian Kepuasan Kerja ... 13

4. Teori Kepuasan Kerja ... 14

5. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja... 17

C. Motivasi Kerja ... 23

1. Pengertian Motivasi ... 23

2. Macam-Macam Motivasi ... 24

3. Teori-Teori Motivasi... 28

. Paradigma Penelitian... 32

. Kerangka Teoritik... 32

F. Hipotesis Penelitian ... 35

B I.: Metode Penelitian . Jenis Penelitian... 36

. Tempat Dan Waktu Penelitian... 36

C. Populasi Dan Sampel... D. Data Yang Dicari... 37

E. Variabel Penelitian Dan Pengukurannya ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data... 42

. Teknik Analisis Instrumen ... 47

. Pelaksanaan Penelitian ... 49

1. Uji Validitas ... 50

(14)

... 53

BAB A B ... 62

BAB uasan Kerja ... 69

2. Motivasi Kerja... 71

B. Analisis Data ... 72

1. Uji Normalitas... 73

2. Uji Linearitas... 73

2. Uji Reliabilitas ... 51

I. Teknik Analisis Data ... 52

1. Uji Normalitas... 52

2. Uji Linearitas... 53

3. Uji Hipotesis ... IV.: Gambaran Organisasi . Sejarah Rumah Sakit Sekar Kamulyan ... 57

. Lokasi Rumah Sakit ... 60

C. Visi, Misi, Nilai Dan Tujuan Operasional... 60

1. Visi ... 60

2. Misi ... 61

3. Nilai... 61

4. Tujuan Operasional ... 62

D. Struktur Organisasi... E. Aspek Personalia ... 65

F. Penentuan Tarif Kamar ... 68

V.: Analisis Data Dan Pembahasan A. Deskripsi Data ... 69

1. Kep

(15)

C. Uji Hipotesis... 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

AB VI.: Kesimpulan, Saran Dan Keterbatasan Penelitian A. Kesimpulan ... 79

B. Saran... 80

C. Keterbatasan Penelitian... 81

AFTAR PUSTAKA ... 82

AMPIRAN

B

D

L

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 :

... 43

Tabel III.3 :

Kepuasan kerja ... 50

abel III.4 : Sebaran Item Valid dan Tidak Valid dari Variabel

Motivasi kerja... 51

abel III.5 : Tabel Interpretasi Nilai R... 54

abel V.1 : Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja ... 69

abel V.2 : Penilaian Acuan Patokan II

Variabel Kepuasan k ... 70

abel V.3 : Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja ... 71

Variabel

ikat ..

Skala Likert... 40

Tabel III.2 : Kisi-kisi Kuesioner ...

Sebaran Item Valid dan Tidak Valid dari Variabel

T

T

T

T

erja ...

T

Tabel V. 4 : Penilaian Acuan Patokan II

Motivasi kerja... 72

Tabel V.5 : Bobot Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel

Ter ... 75

(17)

LAMPIRAN

L INSTRUMEN PENELITIAN ... 85

A-1 KUESIONER KEPUASAN KERJA ... 86

A-2 KUESIONER MOTIVASI KERJA... 97

AMPIRAN A ... 107

AMPIRAN C D-1 DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PAP ... 125

D-2 UJI NORMALITAS ... 133

D-3 UJI LINEARITAS ... 135

D-4 UJI HIPOTESIS... 137

AMPIRAN E DATA INDUK PENELITIAN ... 139

LAMPIRAN F PERHITUNGAN UNTUK KORELASI GANDA ... 142

LAMPIRAN G PERHITUNGAN SUMBANGAN RELATIF DAN SUMBANGAN EFEKTIF ... 150

LAMPIRAN H PEDOMAN WAWANCARA... 153

LAMPIRAN I DATA RUMAH SAKIT ... 155

LAMPIRAN B DATA PENELITIAN ... 102

B-1 DATA KEPUASAN KERJA... 103

B-2 DATA MOTIVASI KERJA... L UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN ... 109

C-1 VARIABEL KEPUASAN KERJA... 110

C-2 VARIABEL MOTIVASI KERJA... 119

LAMPIRAN D HASIL PENELITIAN... 124

L

(18)

LAMPIRAN J SURAT IZIN PENELITIAN ... 161

LAMPIRAN K TABEL... 164

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu fenomena yang sekarang ini terjadi adalah bergesernya dari abad

industri ke abad informasi, yang mana kualitas pelayanan menempati posisi yang

berarti dalam kehidupan perusahaan. Pelayanan yang diberikan kepada orang dan

oleh orang harus mencerminkan suatu pelayanan yang terbaik. Ini berarti bahwa

orang yang memberikan suatu pelayanan merasa senang akan dirinya sendiri dan

pekerjaannya itu.

Pelayanan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari sumber daya manusia.

Sumber daya manusia (SDM) atau man power merupakan suatu kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh suatu individu. Perilaku

dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi

kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Daya pikir

adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar), sedangkan kecakapan

diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Daya fisik adalah kekuatan dan

ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan maupun ketahanan dalam

menghadapi serangan penyakit. Manusia adalah orangnya, sedangkan sumber

daya manusia (SDM) adalah kemampuan totalitas daya pikir dan daya fisik yang

terdapat pada orang tersebut. Teknologi yang canggih pun bila tanpa peran aktif

manusia, tidak akan berarti apa-apa.

(20)

Rumah Sakit merupakan suatu organisasi nirlaba yang pada dasarnya

mempunyai ciri berorientasi pada jasa dan sumber daya manusianya mencurahkan

lebih b

ndisi fisik lingkungan kerja, dan faktor

finansi

anyak sumber dayanya untuk memberikan pelayanan dan mengolah

informasi dan pengetahuan. Sumber daya manusia yang dimaksud disini adalah

perawat. Merekalah yang bekerja keras memberikan pelayanan kepada para

pasien secara langsung. Oleh karena itu, rumah sakit sangat perlu memperhatikan

bagaimana tingkat kepuasan kerja perawatnya agar motivasi kerja yang ada dalam

diri perawat semakin meningkat pula. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan suatu penilaian dari seseorang tentang seberapa jauh pekerjaannya

secara keseluruhan dapat memuaskan kebutuhannya (Hoppeck dalam Moh. As’ad,

2004:104). Ada empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktor

psikologis, seperti minat, bakat dan keterampilan. Faktor sosial, yaitu interaksi

sosial kemudian faktor fisik, seperti ko

al, yaitu gaji dan macam-macam tunjangan.

Berdasarkan faktor psikologis, para perawat dituntut untuk bertindak

profesional dalam menangani para pasiennya. Misalnya, ketika ada pasien yang

sakit atau terluka parah maka, perawat harus dapat segera memberikan

pertolongan di ruangan UGD. Namun, seringkali perawat pun merasa bosan

karena pekerjaan mereka yang monoton. Setiap hari mereka harus selalu

menangani para pasien yang memiliki berbagai macam penyakit dan karakteristik.

Apalagi pasiennya rewel biasanya mereka hanya ingin dilayani oleh perawat

pilihannya sendiri. Mereka harus berhati-hati dalam berbicara dengan pasien

karena yang dihadapi oleh mereka adalah manusia. Mereka harus selalu bersikap

(21)

ramah dan sabar meskipun sedang terjadi masalah dalam hidup mereka yang

dapat mengganggu konsentrasi bekerja.

Dalam hubungannya dengan faktor sosial yang terjadi di rumah sakit ini,

jalur komunikasi berlangsung antara atasan dengan bawahan maupun antar rekan

kerja d

kesempatan

melanj

ngan

lancar.

apat berjalan dengan lancar. Hal ini didukung dengan adanya kebebasan

dalam mengemukakan pendapat yang dapat disalurkan melalui rapat antar perawat

kemudian disampaikan melalui perantaraan direktur medis atau direktur

perawatan kepada pimpinan rumah sakit. Dan adanya penilaian yang dilakukan

oleh pimpinan, maka perawat yang berprestasi akan mendapat penghargaan.

Namun, masih ada beberapa hal yang dianggap kurang adil. Ketidakadilan itu

antara lain adanya nepotisme dalam hal penerimaan karyawan dan

utkan pendidikan. Tidak semua perawat dapat melanjutkan pendidikan

kembali. Hanya perawat tertentu saja yang dapat melanjutkan pendidikan. Dalam

hal ini adanya istilah anak emas. Selain itu, bila diketahui bahwa ada

karyawannya yang sedang menjalin hubungan kasih maka, salah seorang dari

mereka tersebut akan dimutasikan.

Dalam kaitannya dengan faktor fisik, yaitu dengan adanya pengaturan jam

kerja dan istirahat yang tepat membuat rumah sakit dapat beroperasi de

Dalam melaksanakan pekerjaan, keadaan ruangan dan pertukaran udara

serta penerangan dan kebersihan mendapat perhatian yang penting pula. Namun,

peralatan kerja yang digunakan di rumah sakit ini masih terbatas. Itu disebabkan

karena keterbatasan dana. Peralatan yang dimiliki berasal dari rumah sakit induk

yaitu Rumah Sakit Borromeus yang sudah tidak dipergunakan lagi.

(22)

Adanya macam-macam tunjangan seperti dana pensiun, tunjangan hari

raya (THR), jamsostek yang diwajibkan bagi setiap karyawan merupakan suatu

fakta yang terjadi di rumah sakit ini dalam hubungannya dengan faktor finansial.

Menya

gar rumah sakit dapat

berope

vasi memegang pe lam meningkatkan prestasi kerja

perawa

dari pentingnya sumber daya manusia terhadap operasi rumah sakit maka

sudah selayaknya sumber daya manusia dikelola sebaik mungkin, karena kunci

sukses suatu rumah sakit bukan hanya keunggulan teknologi dan ketersediaan

dana saja, tetapi faktor manusia juga merupakan faktor yang cukup penting.

Perawat merupakan salah satu kekayaan utama suatu rumah sakit, karena

aktivitas yang dilakukan oleh mereka mempunyai tujuan a

rasi dengan lancar. Dalam mencapai tujuannya pun perlu diberikan

motivasi kepada para perawat. Motivasi itu sendiri merupakan keadaan dalam

pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang

merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku yang

diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Handoko, 1998:252).

Moti ranan penting da

t. Dengan adanya motivasi, diharapkan seorang perawat akan mencapai

hasil kerja yang memuaskan. Motivasi seseorang sangat tergantung pada

pengetahuan tentang hal-hal yang dibutuhkan orang itu karena pada hakekatnya

setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sehingga proses

pemberian motivasi untuk setiap orang juga berbeda-beda.

Keterkaitan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja seperti yang

dijelaskan dalam salah satu teori motivasi yaitu content theory bahwa motivasi

(23)

atau kebutuhan akan mendorong orang untuk memenuhi kebutuhannya tersebut

yang diwujudkan dalam suatu tindakan misalnya bekerja. Dengan terpenuhi

kebutuhannya maka, orang tersebut akan merasa puas. Kepuasan inilah yang

akan menimbulkan motivasi atau kebutuhan baru (Ranupandojo dan Husnan,

1984:199).

Dan menurut Hani Handoko (2001:195) yaitu bahwa dalam

kenyata

ghargaan tersebut

dirasakan adil dan memadai, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat

ma penghargaan dalam proporsi yang sesuai dengan prestasi

rja m

aktu yang akan datang. Jadi, hubungan

ntara motivasi dan kepuasan kerja menjadi suatu sistem yang berlanjut annya, banyak pendapat yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang

lebih tinggi terutama dihasilkan oleh motivasi untuk memenuhi kebutuhan seperti

kebutuhan akan prestasi kerja, bukan sebaliknya. Prestasi kerja yang lebih baik

mengakibatkan penghargaan yang lebih tinggi. Bila pen

karena mereka meneri

ke ereka. Di lain pihak, bila penghargaan dipandang tidak mencukupi untuk

suatu tingkat prestasi kerja mereka, ketidakpuasan cenderung terjadi. Kondisi

kepuasan atau ketidakpuasan kerja tersebut selanjutnya menjadi umpan balik yang

akan mempengaruhi prestasi kerja di w

a

(kontinyus)

Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai “HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA

DENGAN MOTIVASI KERJA” dengan melakukan studi kasus pada perawat di

Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur Kuningan, Jawa Barat.

(24)

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada hubungan

antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja. Adapun variabel kepuasan kerja ini

ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik, dan finansial menurut persepsi

karyawan yang bekerja sebagai perawat.

as dalam penelitian ini sebagai

berikut apakah kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik

dan finansial berhubungan positif dengan motivasi kerja perawat?

mencap

ditinjau , fisik dan finansial mempunyai hubungan

pos

E. Man

manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan: C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, maka

penulis merumuskan masalah yang akan dibah

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk

ai tujuan sebagai berikut untuk mengetahui apakah kepuasan kerja yang

dari faktor psikologis, sosial

itif dengan motivasi kerja perawat.

faat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan

(25)

1. Bagi R

ngan dan pemikiran untuk membantu Rumah Sakit

dalam meningkatkan kepuasan kerja perawatnya dengan cara

meningkatkan motivasi kerja.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulis berharap agar hasil penelitian tentang kepuasan kerja

dengan motivasi kerja perawat ini dapat digunakan sebagai bahan acuan

penelitian selanjutnya atau dapat menambah referensi perpustakaan Sanata

Dharma.

3. Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama di bangku

kuliah serta dapat menam alaman dan pengetahuan dalam

melakukan penelitian. umah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi

sebagai bahan pertimba

bah peng

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ma e

1. Pen

1)

erian, balas jasa dan pengelolaan

rhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.

umber daya manusia didefinisikan sebagai perencanaan, perngorganisasian, penggunaan (penggerakkan) dan penilaian sumber daya manusia sedemi ngga di satu pihak sumber daya manusianya memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada

akro) dan organisasi (mikro) dan di pihak lain sumber daya manusia merasa diperlakukan seadil-adilnya sehingga kualitas

3)

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

saha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

Fun

adalah seba

naj men Sumber Daya Manusia

gertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Henry Simamora (1995:6)

Manajemen sumber daya diartikan sebagai pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemb

te

2) Menurut Ndraha (1995:52)

Manajemen s

kian rupa sehi

masyarakat (m

hidup dan matinya setinggi-tingginya.

Menurut T. Hani Handoko (1998:8)

Manajemen

dan pengawasan u

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan.

gsi-fungsi manajemen menurut Ranupandojo & Husnan (1984:5)

gai berikut:

8

(27)

1)

berarti menentukan terlebih dahulu program personalia

embantu pencapaian tujuan perusahaan yang telah

2)

nkan oleh

) Pengarahan

Fungsi ini berarti mengusahakan agar karyawan mau bekerjasama

4)

Me

sumber da

dimasukka operasional adalah sebagai

berikut

Perencanaan

Perencanaan

yang akan m

ditetapkan.

Pengorganisasian

Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Jika

perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijala

para karyawan maka manajer personalia haruslah membentuk

organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara

jabatan, personalia dan faktor lingkungan.

3

secara aktif.

Pengawasan

Setelah fungsi-fungsi personalia dilaksanakan, selanjutnya dilakukan

pengawasan yaitu mengamati dan membandingkan pelaksanaan

dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan, atau

bila perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.

nurut Ranupandojo & Husnan (1984:7) agar definisi dari manajemen

ya manusia menjadi lengkap maka fungsi-fungsi operasional harus

n kedalamnya. Adapun fungsi-fungsi

:

(28)

1)

n

t tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan

, seleksi dan penempatannya. Manajer menentukan

ga kerja, pembahasan formulir-formulir

est psikologis dan wawancara.

2)

enting karena semakin berkembangnya

3)

sumbangan mereka untuk

an organisasi dan

masyarakat. Dengan demikian kita perlu memahami perasaan dan

para karyawan untuk dipertimbangkan dalam pembuatan

n organisasi. Pengadaan

Merupakan suatu cara dalam memperoleh jumlah dan jenis karyawa

yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi ini terutama

menyangku

penarikannya

kebutuhan tenaga kerja menyangkut baik mutu maupun jumlah tenaga

kerja. Sedangkan seleksi dan penempatan menyangkut masalah

memilih dan menarik tena

lamaran, t

Pengembangan

Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan lewat

latihan yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.

Kegiatan ini semakin menjadi p

teknologi.

Kompensasi

Fungsi ini didefinisikan sebagai pemberian penghargaan yang adil dan

layak terhadap para karyawan sesuai dengan

mencapai tujuan organisasi.

4) Integrasi

Fungsi ini menyangkut penyesuaian keingin

sikap dari

berbagai kebijaka

(29)

5) Pemeliharaan

Fungsi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi

yang telah ada. Fungsi ini tentu saja mengharuskan dilaksanakannya ke

enerus.

akan suatu tugas

yang d

aupun mental manusia dalam mencapai tujuannya. Pada

diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang akan membentuk tujuan-tujuan empat fungsi lainnya secara terus m

Salah satu dari fungsi operasional di atas yang berkaitan dengan judul

yang penulis ambil adalah fungsi pemeliharaan, dimana fungsi ini bertujuan untuk

mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.

B. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan

Menurut Kotler (2002: 42) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan persepsi atau kesannya terhadap

kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapanya.

2. Pengertian Kerja

Menurut Moh. As’ad (2004:47) kerja berarti melaksan

iakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang

bersangkutan. As’ad juga mengungkapkan bahwa seseorang yang beraktivitas

didorong oleh harapannya bahwa hal ini akan membawa pada keadaan yang lebih

memuaskan daripada sekarang, sehingga bekerja dapat diartikan sebagai bentuk

aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan dan aktivitas ini melibatkan

fungsi fisik dan mental. Sedangkan Gilmer menjelaskan bahwa bekerja

merupakan proses fisik m

(30)

yang a

n

peran

idup pasien.

nggung jawab terhadap keseluruhan koordinasi

dan ma

kan dicapai dan dipenuhinya, untuk mencapai tujuan tersebut manusia

terdorong untuk melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja.

Franz Von Magnis dalam bukunya Anoraga (1992:11) mengungkapkan

bahwa pekerjaan merupakan aktivitas yang direncanakan, yang dilaksanakan tidak

hanya karena pelaksanaan kegiatan itu sendiri menyenangkan, tetapi karena

manusia mau dengan sungguh-sungguh mencapai suatu hasil yang berdiri sendiri

atau sebagai benda, karya, tenaga, atau sebagai pelayanan terhadap masyarakat

termasuk dirinya sendiri. Kegiatan tersebut dapat berupa penggunaan tenaga

jasmani maupun rohani.

Salah satu pekerjaan yang memberikan pelayanan berupa jasa adalah

perawat. Berdasarkan rumusan dari Departemen Kesehatan Indonesia (1997:3),

seseorang yang disebut perawat adalah orang yang telah menyelesaikan

pendidikan formal keperawatan serta diberi kewenangan untuk melaksanaka

dan fungsinya. Dalam memberikan pelayanan keperawatan, seorang

perawat haruslah komprehensif. Seorang perawat dituntut untuk mampu

mengidentifikasi kebutuhan pasien, mengembangkan potensi pasien, serta

menolongnya untuk mengatasi keterbatasan dalam menggunakan sumber daya

secara tepat bagi pemenuhan kebutuhan h

Secara umum perawat berta

najemen keperawatan terhadap pasien, karena itu seorang perawat perlu

memiliki berbagai macam pengetahuan, antara lain: pengetahuan tentang

kebutuhan manusia, perilaku manusia, komunikasi, dan proses belajar mengajar.

(31)

Dalam menjalankan fungsinya, seorang perawat harus mampu bekerja

secara perorangan maupun bekerja dalam tim secara profesional. Menurut

Departemen kesehatan Indonesia (1997:10) ciri perawat yang profesional adalah

per dirinya sendiri, profesi,

masyar

3

Setiap

sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya

per emakin banyak aspek-aspek dalam

pekerja

tingkat , 2004:104).

Adapun definisi kepuasan kerja menurut beberapa ahli:

a.

b. 4:104)

rhubungan erat dengan sikap dari karyawan

c. 104)

d. Moh As’ad (2004:104)

awat yang memiliki tanggung jawab terhadap pasien,

akat, serta bangsa dan tanah air.

. Pengertian Kepuasan Kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.

individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

bedaan pada masing-masing individu. S

an yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi

kepuasan yang dirasakannya atau sebaliknya (Moh. As’ad

Wexley dan Yukl (dalam Moh. As’ad, 2004:104)

Kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaannya

Tiffin (dalam Moh. As’ad, 200

Bahwa kepuasan kerja be

terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan

dengan sesama karyawan.

Blum (dalam Moh. As’ad, 2004:

Kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap faktor-faktor pekerjaan,

penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.

(32)

Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya ini

berarti bahwa konsep kepuasan kerja sebagai hasil dari interaksi manusia

rjanya.

e.

n) adalah keadaan emosional yang tau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

me

Jad

per pun

terhadap s

men

4

teo

a

yang menurut perasaannya atau persepsinya

au dicapai melalui pekerjaan. Dengan demikian, orang akan

xxxii dengan lingkungan ke

Hani Handoko (2001:193)

Kepuasan kerja (job satisfactio

menyenangkan a

mandang pekerjaan mereka.

i yang dimaksud dengan kepuasan kerja perawat adalah perasaan seorang

awat terhadap pekerjaannya dalam memenuhi kebutuhan pasien mau

ituasi kerjanya yang melibatkan aktivitas fisik dan mental dalam

capai tujuannya.

. Teori Kepuasan Kerja

Menurut Wexley dan Yukl (dalam Moh. As’ad, 2004:104) ada tiga macam

ri kepuasan kerja yang dikenal, yaitu:

. Discrepany Theory

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter (1961). Porter mengukur

kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang

seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan (difference there “is now”). Kemudian Locke (1969) menerangkan bahwa kepuasan kerja

seseorang bergantung kepada discrepancy antara should be (expextation, needs atau values) dengan apa

(33)

merasa

ative discrepancy, maka makin besar pula ketidakpuasan seseora

b

terhadap

pekerja

puas bila tidak ada perbedaan yang diinginkan dengan persepsinya atas

kenyataan, karena batas minimum yang diinginkan telah terpenuhi.

Apabila yang didapat ternyata lebih besar daripada yang diinginkan,

maka orang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy,

tetapi merupakan discrepancy yang positif. Sebaliknya, makin jauh dari kenyataan yang dirasakan itu atau di bawah standar minimum sehingga

menjadi neg

ng terhadap pekerjaan.

. Equity Theory

Equity Theory dikembangkan oleh Adams (1963). Adapun pendahulu dari teori ini adalah Zalenik (1958) dikutip dari Locke (1969). Prinsip dari

teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung

apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di

tempat lain.

Menurut teori ini elemen-elemen dari equity ada tiga, yaitu: input, out comes, comparison person, dan equity-inequity. Input adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan

an. Misalnya: education, experience, skills, amount of effort expected, number of hours worked, and personal tools dan sebaginya. Out comes adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai “hasil” dari

pekerjaannya seperti misalnya: pay, fringe benefits, status symbols,

(34)

recognition, opportunity for achievement or self-expression. Sedangkan yang dimaksud dengan comparison person adalah orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio input-out comes yang dimilikinya.

Comparison person bisa berupa seseorang di perusahaan yang sama, atau di tempat

nimbulkan kepuasan tetapi bisa pula

a orang yang moralis). Perbandingan yang tidak seimbang

dan merugikan (under compensation in-equiuty), akan menimbulkan ketidakpuasan (Wexley&Yukl dalam Moh. As’ad, 2004:106).

Adapun kelemahan dari equity teori adalah kenyataan bahwa kepuasan orang juga ditentukan oleh individual differences (misalnya saja pada waktu orang melamar pekerjaan apabila ditanya besarnya gaji/upah yang diinginkan).

Selain itu tidak liniernya hubungan antara besarnya kompensasi (misalnya

upah) dengan tingkat kepuasan lebih banyak bertentangan dengan kenyataan

(Locke dalam Moh. As’ad, 2004:107).

c. Two Factor Theory

lain, atau bisa pula dengan dirinya sendiri di waktu lampau.

Menurut equity teori, setiap karyawan akan membandingkan rasio

input-out comes dirinya dengan rasio input-out comes orang lain (comparison person). Bila perbandingan itu dianggapnya cukup adil (equity), maka ia akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan

(over compensation in-equity), bisa me tidak (misalnya pad

Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan

kerja (job dissatisfaction) itu merupakan dua hal yang berbeda (Hezberg dalam Moh.As’ad, 2004:108).

(35)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Hezberg (1959). Berdasarkan

atas hasil penelitian beliau, membagi situasi yang mempengaruhi sikap

seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu: kelompok

satisfier atau motivator dan kelompok dissatisfier atau hygiene factors.

Satisfier (motivator) adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari: achievement, recogn

ng terbukti

menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari: company policy and al, salary, interpersonal relations, working con

oleh Hezberg, bahwa yang bisa memacu orang untuk

bek

5. Fakt

Ban k rupakan faktor utama

untuk timb n raf tertentu hal ini memang bisa

ition, work it self, responsibility and advancement. Faktor–faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya faktor–faktor

tersebut tidaklah selalu mengakibatkan ketidakpuasan.

Dissatisfier (hygiene factors) adalah faktor-faktor ya

administration, supervision technic

ditions, job security and status. Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan

menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber kepuasan kerja.

Jadi, menurut teori ini, perbaikan salary dan working conditions tidak akan menimbulkan kepuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan.

Selanjutnya dikatakan

erja dengan baik dan bergairah hanyalah kelompok satisfiers.

or-FaktorKepuasan Kerja

ya orang berpendapat bahwa gaji atau upah me

ul ya kepuasan kerja. Sampai ta

(36)

diterima, t t g berkembang dimana uang

merupakan kebutuhan yang vital. Akan tetapi kalau masyarakat sudah dapat

memenuhi cara wajar maka gaji atau upah bukan

merupak

Menurut Herold E. Burt faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan

kerja adala d

a. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain:

sosial di an awan

teman sekerja

engan:

• Sikap orang terhadap pekerjaannya

ktu bekerja

c.

Me

kerja (dala

eru ama dalam suatu negara yang sedan

kebutuhan keluarganya se

an faktor utama.

h ( alam Moh. As’ad, 2004:112) :

• Hubungan antara manajer dengan karyawan

• Faktor fisik dan kondisi kerja

• Hubungan tara kary

• Sugesti dari

• Emosi dan situasi kerja

b. Faktor individual yaitu berhubungan d

• Umur orang sewa

• Jenis kelamin

Faktor-faktor luar yang berhubungan dengan:

• Keadaan keluarga karyawan

• Rekreasi

• Pendidikan

nurut Ghisili dan Brown ada lima faktor yang menimbulkan kepuasan

m Moh. As’ad, 2004:112) antara lain:

(37)

a.

manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada

an yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka

b

g mendasarkan perbedaan tingkat (golongan),

ikan kedudukan tertentu pada

kenaikan pangkat dan kebanggaan

ya akan merubah perilaku dan perasaan

c.

n Kedudukan (posisi)

Umumnya

pekerja

yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah.

. Pangkat (golongan)

Pada pekerjaan yan

sehingga pekerjaan tersebut member

orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan upah maka sedikit

banyaknya akan dianggap sebagai

terhadap kedudukan ng baru itu

seseorang.

Umur

Umur diantara 25 tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahu

merupakan umur–umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas

terhadap pekerjaan.

d. Jaminan finansial dan jaminan sosial

Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh

terhadap kepuasan kerja.

e. Mutu pengawasan

Kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui perhatian hubungan baik

dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa

bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja.

(38)

Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum (dalam

s’ad, 2004:114) sebagai berikut: Moh. A

a.

an berekreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan

kemasyarakatan.

c.

ntuk maju. Selain itu juga

adap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan,

ndapat lain dari Gilmer (dalam

Moh. As’ad, 2004:114) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

sebagai berikut:

patan untuk maju

b.

bagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan.

b. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,

kesempat

berpolitik, dan hubungan

Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman

kerja, kondisi kerja, dan kesempatan u

penghargaan terh

ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan

diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.

Berbeda dengan pendapat Blum ada pe

a. Kesem

Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman

dan peningkatan kemampuan selama kerja.

Keamanan kerja

Faktor ini sering disebut se

karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi

perasaan karyawan selama kerja.

(39)

c.

ng

erjanya dengan sejumlah uang yang

d.

yang baik adalah yang mampu memberikan

disi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan

e. pervisi)

ianggap sebagi figur ayah dan sekaligus

f.

tribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu.

ukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan

ngi kepuasan.

g.

h.

t digambarkan tetapi dipandang

ktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja. Gaji

Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang ora

mengekspresikan kepuasan k

diperolehnya.

Perusahaan dan manajemen

Perusahaan dan manajemen

situasi dan kon

kerja karyawan.

Pengawasan (su

Bagi karyawan, supervisor d

atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.

Faktor intrinsik dari pekerjaan

A

S

atau mengura

Kondisi kerja

Termasuk disini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan

tempat parkir.

Aspek sosial dalam pekerjaan

Merupakan salah satu sikap yang suli

sebagai fa

(40)

i.

alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya

enimbulkan rasa puas terhadap kerja.

ah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan, merupakan

tan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa

h.

a hal-hal yang menyebabkan rasa puas

ada

a.

b.

d.

s dapat dirangkum mengenai faktor-faktor

yang m

a.

Komunikasi

Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak

dipakai

kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui

pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam

m

j. Fasilitas

Fasilitas rum

standar suatu jaba

puas.

Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool (dalam Mo

As’ad, 2004:115) menemukan bahw

lah:

prestasi

penghargaan

c. kenaikan jabatan

pujian

Dari berbagai pendapat di ata

emenuhi kepuasan kerja yaitu:

Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan

karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap

kerja, bakat, dan keterampilan.

(41)

b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial

baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang

berbeda jenis pekerjaannya.

Faktor fisik, merupakan

c. faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan,

aktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan

rangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan,

oses pemberian motif bekerja kepada para

bawaha

menyebut motivasi,

antara lain kebutuhan, desakan, keinginan, dan dorongan (Handoko, 1998:269). pengaturan w

ruangan, suhu, pene

umur dan sebagainya.

d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan

serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji,

jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan,

promosi dan sebagainya.

C. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu pr

n sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja secara ikhlas demi

tercapainya tujuan organisasi secara efisien (Sarwoto, 1977:135). Motivasi juga

merupakan suatu pandangan hidup yang dibentuk berdasar kebutuhan dan

keinginan karyawan. Banyak istilah yang digunakan untuk

(42)

Dan m

i manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan

mengorganisasikan tingkah lakunya.

kebutu

yang

membe

2. Ma

dapat d

a. if

menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan

ntuk mendapatkan hadiah. Pada motivasi positif, kita

mungkinan untuk mendapat hadiah, mungkin berwujud

ambahan pengahargaan dan lain sebagainya. Penggunaan

ositif akan meningkatkan semangat dan produktivitas dalam

eberapa cara untuk menggunakan motivasi positif, yaitu: enurut Martin Handoko (1992: 9) bahwa motivasi adalah sutu tenaga atau

faktor yang terdapat di dalam dir

Jadi yang dimaksud dengan motivasi kerja perawat adalah dorongan atau

han yang timbul dalam diri seseorang yang berprofesi sebagai perawat

mengarahkan tingkah lakunya untuk mencapai tujuannya berupa

rikan perawatan bagi pasien secara fisik dan mental.

cam-Macam Motivasi

Menurut Ranupandojo dan Husnan (1984:204) motivasi yang diberikan

ibagi menjadi dua, yaitu:

Motivasi Posit

Merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar

kemungkinan u

memberikan ke

tambahan uang, t

motivasi p

jangka panjang. B

1) Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan

2) Informasi

3) Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai seorang

individu

(43)

4) Persaingan

5) Partisipasi

6) Kebanggaan

7) Uang

Motivasi Negatif b.

inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah

tivasi dibedakan menjadi 2, yaitu: Merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan

sesuatu yang kita

melalui kekuatan ketakutan. Pada motivasi negatif, apabila sesorang tidak

melakukan sesuatu yang kita inginkan, kita akan memberitahukan bahwa

ia mungkin akan kehilangan sesuatu, dapat kehilangan pengakuan, uang

atau mungkin jabatan. Penggunaan motivasi negatif akan meningkatkan

produktivitas dan penurunan semangat dalam jangka pendek. Dalam

motivasi negatif, biasanya menggunakan unsur ancaman untuk memaksa

seseorang melakukan sesuatu.

Menurut Martin Handoko (1992:41), mo

a. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah tindakan yang

digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam diri individu. Atau

menurut Irwanto (1994:216), bahwa motivasi intrinsik mempunyai sumber

dorongan dari dalam individu dan motivasi ini lebih tahan lama dan lebih

kuat dibandingkan motivasi ekstrinsik. Proses terjadinya adalah bahwa

adanya inisiatif dari dalam individu, kemudian berdasarkan inisiatif

(44)

tersebut individu mencari objek yang relevan. Contohnya adalah motif

giat, dan lain-lain.

b.

leh suatu sebab yang datang dari luar diri individu. Atau

mpunyai

n dari luar individu. Proses terjadinya adalah bahwa

ang dari luar, kemudian rangsang tersebut individu

dividu untuk berbuat. Contohnya adalah orang bekerja

a.

ia untuk

butuhan ini dapat digolongkan ke dalam dua

jen

1). eliputi kebutuhan-kebutuhan akan:

is ini intensitasnya sangat relatif dan

g kepada

2). uti kebutuhan-kebutuhan akan: ingin tahu, motif ber

Motivasi ekstrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah tindakan yang

digerakkan o

menurut Irwanto (1994:217), bahwa motivasi ekstrinsik me

sumber doronga

adanya rangs

menggerakkan in

giat demi uang atau pujian.

Menurut Sarwoto (1977:136), kebutuhan manusia ada dua jenis yaitu:

Kebutuhan Materiil

Merupakan kebutuhan alamiah dan naluriah manus

melangsungkan hidupnya. Ke

is, yaitu:

Yang sifatnya ekonomis m

1. Makanan

2. Pakaian

3. Perteduhan

Keinginan yang sifatnya ekonom

subyektif dalam arti batas-batas terpenuhinya sangat tergantun

aspirasi masing-masing individu.

Yang sifatnya biologis melip

(45)

i

b. Keb

Kebutuhan ini walaupun tidak secara langsung berhubungan dengan

kelangsungan hidup seseorang namun tidak dapat dianggap bahwa

keb

Keb dalam dua golongan, yaitu:

1). Yang coraknya psikologis antara lain kebutuhan akan:

restige)

nour)

dengan lainnya (sense to be different)

1. Kelangsungan hidup

2. Perkembangan

3. Pertumbuhan jasman

utuhan Non Materiil

utuhan ini tidak fundamental.

utuhan ini dapat diklasifikasikan

1. Pengakuan (recognition)

2. Kasih sayang (affection)

3. Perhatian (attention)

4. Kekuasaan (power)

5. Keharuman nama (p

6. Kedudukan social (status)

7. Kehormatan (ho

8. Rasa berprestasi (sense of achievement)

9. Kebebasan pribadi (privacy)

10. Rasa bangga (pride)

11. Penghormatan (respect)

12. Nama baik (reputation)

13. Perdamaian (peace)

14. Rasa berbeda

(46)

15. Keadilan (justice) rogress)

sosiologis antara lain kebutuhan akan:

ya kerjasama (compagnionship)

3. Teor

Menuru

1.Teori Pet

Meru

Teori ini

2.Teori

Memusat terjadi

dan b

faktor in g termasuk

dalam

a. Hierar b

16. Kemajuan (p

17. Dan lain-lain

2). Yang coraknya

1. Adanya jaminan keamanan (security)

2. Adanya persahabatan (partnership)

3. Adan

4. Adanya rasa menjadi bagian suatu kelompok (sense of belonging)

5. Adanya semangat dan solidaritas kelompok (I’esprit d’corp)

6. Dan lain-lain

i-Teori Motivasi

t Handoko (1998:255-267), teori motivasi itu ada 3, yaitu:

unjuk

pakan teori yang menemukan bagaimana memotivasi karyawan.

didasarkan atas pengalaman coba-coba.

Isi

kan perhatiannya pada apa penyebab-penyebab perilaku

erhenti. Teori ini menekankan pentingnya pengertian akan

faktor-ternal individu dan faktor-faktor eksfaktor-ternal. Yan

teori isi, yaitu:

ki kebutuhan A raham Maslow:

(47)

xlvii

1. Kebutuhan fisiologis (phisiological needs), seperti makan,

atisfiers) yang bersangkutan dengan sebut dengan istilah motivators atau motiv

n menggabungkan kedua istilah

yang dikembangkan oleh Hezberg dikenal sebagai teori

suk dalam kategori

bijaksanaan dan administrasi minum, perumahan, dan seks.

2. Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs), seperti perlindungan dan stabilitas.

3. Kebutuhan sosial (social needs), seperti cinta, persahabatan, perasaan diterima oleh kelompoknya, dan kekeluargaan.

4. Kebutuhan harga diri (esteem needs), seperti status, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prestasi.

5. Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self actualization needs), seperti penggunaan potensi diri, pertumbuhan, dan pengembangan diri.

b. Teori Motivasi-Pemeliharaan dari Hezberg

Menurut Hezberg ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi

motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfiers) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job diss

suasana pekerjaan. “Satisfiers”di

asi dan “dissatisfiers” disebut faktor-faktor higienis (hygiene factors) atau pemeliharaan. Denga

tersebut, teori

motivasi dua faktor atau teori motivasi-higienis (motivation-hygiene theory) atau sering disingkat teori M-H. Yang terma

(48)

perusahaan, pengawasan, teknis gaji, hubungan-hubungan antar pribadi,

penyelia (mandor), kondisi kerja dan kategori motivasi, antara lain

prestasi, pengakuan, penghargaan, pekerjaan itu sndiri, tanggung jawab,

promosi atau kenaikan pangkat.

c. Teori Prestasi dari McClelland

3

i ini menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan dapat

ataan: para karyawan menentukan terlebih dahulu

Perilaku

erkenalkan oleh B.F. Skinner yang didasarkan atas Bahwa ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi dengan

prestasi dan suskes pelaksanaannya.

. Teori Proses

Teori ini berkenaan dengan bagaimana perilaku timbul dan

dijalankan. Yang termasuk dalam teori proses, yaitu:

a. Teori Pengharapan (expectancy theory) Teor

dijelaskan dengan keny

apa perilaku mereka yang dapat dijalankan dan nilai yang diperkirakan

sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya.

b. Pembentukan

Teori ini dip

hukum pengaruh (law of effect) yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang,

sedangkan perilaku yang diikuti konsekuensi-konsekuensi hukuman

cenderung tidak diulang. Jadi perilaku (tanggapan) individu terhadap

suatu situasi atau kejadian (stimulus) adalah penyebab konsekuensi

tertentu.

(49)

c. Te

adanya

n di dalam diri manusia. Tingkah laku manusia timbul

karena adanya suatu kebutuhan, dan tingkah laku manusia tersebut

mengarah pada suatu tujuan yang dapat memuaskan kebutuhan itu.

Begitu seterusnya sehingga terjadi suatu lingkaran motivasi

(motivational cycle). Kebutuhan karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri individu membuat individu yang bersangkutan melakukan

suatu tindakan, tindakan itu mengarah pada suatu tujuan. Tujuan tersebut

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Bila kebutuhan yang

pertama sudah terpenuhi, terjadilah keadaan tidak seimbang pada taraf ori Porter-Lawler

Merupakan teori pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi

masa mendatang, dan juga menekankan antisipasi tanggapan-tanggapan

atau hasil-hasil.

d. Teori Keadilan

Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung

membandingkan antara 1) masukan-masukan yang mereka berikan pada

pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha,

dengan 2) hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima,

seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima karyawan

lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama.

Menurut Martin Handoko (1992:18), ada teori motivasi yang

dikenal dengan nama Teori Keseimbangan (Homeostatis). Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia terjadi karena

ketidakseimbanga

(50)

yang lebih tinggi. keadaan inilah yang menimbulkan kebutuhan baru dan

se rnah diam.

D. Paradig

X3

E. Ker

terusnya, sehingga manusia dapat dikatakan tidak pe

ma Penelitian

X1 : Kepuasan kerja ditinjau dari faktor psikologis

X2 : Kepuasan kerja ditinjau dari faktor sosial

: Kepuasan kerja ditinjau dari faktor fisik

X4 : Kepuasan kerja ditinjau dari faktor finansial

Y : Motivasi kerja

angka Teoritik

Hubungan antara kepuasan kerja dtinjau dari faktor psikologis,

sosial, fisik dan finansial dengan motivasi kerja:

Kepuasan kerja merupakan suatu sikap karyawan terhadap

pekerjaan yang dihubungkan dengan situasi kerja, kerjasama antar X1

Y X2

X3

X4

(51)

karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja dan hal lain. Sikap terhadap

pekerjaan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.

ng harus dilakukan. Sedangkan

karyaw

faktor yang

berhub

Adapun faktor psikologis merupakan suatu faktor yang berkaitan

dengan kejiwaaan seseorang. Menurut Strauss dan Sayles (dalam

Handoko, 2001:196) bahwa karyawan yang tidak memperoleh kepuasan

kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada

akhirnya akan menjadi frustasi. Karyawan yang seperti ini memiliki

semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil

serta sering absen dan melakukan kesibukan yang yang tidak ada

hubungannya dengan pekerjaan ya

an yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan

kehadiran yang baik dan berprestasi lebih baik daripada karyawan yang

tidak memperoleh kepuasan kerja.

Dalam kaitannya antara kepuasan kerja ditinjau dari faktor sosial

dengan motivasi kerja bahwa faktor sosial merupakan

ungan dengan lingkungan sekitar khususnya lingkungan kerja dan

bagaimana interaksinya dengan orang-orang dalam lingkungan kerja itu

sendiri. Orang yang mempunyai motivasi ingin diakui dan dihargai dalam

kelompoknya, maka ia akan melakukan interaksi dengan sesamanya. Jika

ia merasa dirinya diakui dan dihargai, maka timbulah rasa puas yang dapat

memicu timbulnya kebutuhan baru.

Kebutuhan sosial juga diperoleh dari hubungan antara atasan dan

bawahan. Setiap karyawan menginginkan perlakuan yang adil. Mereka

(52)

ingin agar suara mereka didengar kalau atasannya melakukan tindakan

yang salah. Mereka menginginkan agar diakui kalau mereka melakukan

pekerjaan yang baik (Ranupandojo dan Husnan, 1984:188).

Dalam kaitannya antara kepuasan kerja ditinjau antara faktor fisik

dengan motivasi kerja bahwa faktor fisik merupakan faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan pekerjaan dan kondisi fisik

perawat. Seperti usia yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang.

Menurut Handoko (2001:198) bahwa semakin tua umur karyawan, mereka

cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Ada

sejumlah alasan yang melatarbelakangi kepuasan kerja mereka, seperti

pengaharapan-pengharapan yang rendah dan penyesuaian yang lebih baik

terhadap situasi kerja karena mereka lebih berpengalaman. Para karyawan

yang lebih muda, di lain pihak cenderung kurang terpuaskan, karena

berbagai pengharapan yang lebih tinggi dan kurang penyesuaian.

Dalam kaitannya antara kepuasan kerja ditinjau dari faktor

finansial dengan motivasi kerja bahwa faktor finansial merupakan faktor

ryawan. Gaji merupakan salah satu

sosial di masyarakat kita pun masih tergantung pada besarnya penghasilan

yang diperoleh oleh seseorang dan memperoleh penghasilan yang baik

memberikan karyawan perasaan puas terhadap prestasinya. Atau juga

tunjangan hari tua yang dapat memberikan keamanan di hari tua dan juga yang berkaitan dengan kesejahteraan ka

faktor finansial. Besar kecilnya gaji dapat mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan. Menurut Ranupandojo dan Husnan (1984:186) bahwa status

(53)

memberikan kepuasan sehingga orang akan lebih termotivasi dalam

bekerja. Segera setelah karyawan bekerja ia menginginkan agar

penghasilannya dapat digunakan untuk mencapai kehidupan yang layak.

F. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan positif antara kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor

psikologis, sosial, fisik dan finans l dengan motivasi kerja perawat. ia

(54)

BAB III

A. Jenis Penelitian

suk jenis penelitian studi kasus. Maksudnya penelitian

ini

usaha

penelit ugur-Kuningan, Jawa Barat,

seh

B. Tem

1.

2.

C. Pop

n adalah keseluruhan subjek penelitian yang dijadikan

2.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini terma

adalah tentang sesuatu subjek dan objek pada area terbatas atau pada unit

tertentu di dalam rumah sakit. Dalam penelitian ini penulis melakukan

ian di Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cig

ingga kesimpulannya hanya terbatas pada subjek dan objek yang diteliti.

pat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur- Kuningan

Jawa Barat

Waktu Penelitian : Bulan Februari-Maret Tahun 2007

ulasi dan Sampel

1. Populasi penelitia

sasaran populasi dari penelitian. Ini adalah semua karyawan yang bekerja

sebagai perawat dari Rumah Sakit tersebut.

Sampel penelitian yang ideal akan meneliti seluruh populasi yang ada.

Namun seringkali populasi cukup besar dan tidak mungkin diteliti

seluruhnya, karena peneliti mempunyai keterbatasan waktu, biaya, dan

tenaga maka peneliti mengambil sampel. Populasi yang ada berjumlah 81

orang dan dari 81orang tersebut yang menjadi perawat tetap adalah 62

36

(55)

orang. Maka, yang menjadi sampel adalah 62 orang perawat tetap dengan

perincian yang menjadi sampel uji validitas dan reliabilitas adalah 30

orang dan 30 orang lainnya menjadi responden dalam penelitian.

3. eknik sampling

digunakan adalah sampling purposif. Artinya pengambilan

akukan berdasarkan pertimbangan peneliti. Peneliti

cukup. Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa

emahami mengenai kepuasan kerja dan motivasi kerja.

D.

dari responden secara

responden.

2 aan,

T

Sampling yang

sampel dil

mengumpulkan data tentang sesuatu yang telah diperinci terlebih dahulu,

dalam pelaksanaannya peneliti mengumpulkan data yang diperlukan

menurut pertimbangan. Jadi, pengambilan unit samplingnya ditentukan

oleh peneliti sampai dirasa

yang menjadi sampel penelitian adalah para perawat. Pertimbangan

sampel para perawat adalah para perawat yang telah menjadi karyawan

tetap dalam jangka waktu yang lebih dari tiga tahun sehingga benar-benar

mengerti dan m

Data yang Dicari

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh

langsung, adapun data yang dicari meliputi tingkat kepuasan kerja

responden ditinjau dari faktor psikologis, sosial, fisik, dan finansial dan

motivasi kerja

. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pimpinan perusah

bagian keuangan dan pihak lain yang dapat membantu. Adapun data yang

(56)

dicari meliputi sejarah singkat, lokasi, struktur organisasi, kegiatan us

dan lain-lain.

riabel Penelitian dan Pengukurannya

aha,

E. Va

Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang

m ).

D

a. V , yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel

k

Y n kerja adalah kepuasan yang diperoleh

seseorang di sekitar pekerjaannya yang berwujud lingkungan pekerjaan yang

m kepuasan seseorang terhadap pekerjaan yang dapat

ial,

ktor yang berhubungan

dengan kejiwaan seseorang. Variabel faktor psikologis ini diukur

b

rjaan

enjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1984:102

alam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah:

ariabel bebas (Independent Variable)

epuasan kerja.

ang dimaksud dengan kepuasa

enyenangkan atau

dinikmati diluar kerja yang dapat berupa kepuasan sewaktu menerima gaji.

Variabel kepuasan kerja ini ditinjau dari empat fakor yaitu psikologis, sos

fisik dan finansial.

Yang dimaksud dengan faktor psikologis adalah fa

erdasarkan indikator sebagai berikut:

1). Minat

2). Keamanan dalam kerja

3). Sikap terhadap peke

4). Bakat

5). Keterampilan

(57)

Y or sosial adalah faktor yang berhubungan

d awan, dengan atasannya,

a jenis pekerjaannya. Variabel faktor sosial

i berikut:

asi

tik

enyelesaikan konflik

1 untuk maju

11). Penghargaan terhadap kecakapan

12). Perasaan diperlakukan adil

erikut:

tu kerja dan istirahat

n kerja ang dimaksud dengan fakt

engan interaksi sosial baik antara sesama kary

maupun karyawan yang berbed

ini diukur berdasarkan indikator sebaga

1). Hubungan dengan pimpinan

2). Hubungan sosial diantara rekan

3). Sugesti dari teman sekerja

4). Emosi dan situasi kerja

5). Mutu pengawasan

6). Komunikasi

7). Kesempatan berekre

8). Kebebasan berpoli

9). Ketepatan dalam m

0). Kesempatan

Yang dimaksud dengan faktor fisik adalah faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Variabel faktor

fisik ini diukur berdasarkan indikator sebagai b

1). Jenis pekerjaan,

2). Pengaturan wak

3). Perlengkapa

4). Keadaan ruangan

(58)

5). Pertukaran udara

8). Umur

Yang dimaksud dengan fak dalah faktor yang berhubungan

dengan jami jahteraan k n. Va inansial ini

diukur berdasarkan indikator sebagai berikut:

1). Sistem aji

2). Jaminan s

3). Tunjang

4). Fasilitas yang diberikan

5). Pro

6). Kebersihan

7). Penerangan

tor finansial a

nan serta kese aryawa riabel faktor f

dan besarnya g

osial

an

mosi

Masing-masing indikator selanjutnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

yang masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam skala likert.

Tabel III.1

Skala Likert

Pernyataan Skor Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

(59)

ndent Variable), yaitu variabel yang merupakan akibat atau tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat

d si kerja.

Motivasi kerja adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

k n kegiatan-kegiatan tertentu guna

dimensi yang

m tersebut diukur berdasarkan indikator sebagai

berikut: yaitu : 1). Kebutuhan Fisiologis, 2). Kebutuhan Keamanan dan rasa

am an Sosial, 4). Kebutuhan Harga Diri, 5). Kebutuhan

A .

1). Indikator kebutuhan fisiologis, yaitu:

2). Indikator kebutuhan keamanan dan rasa aman, yaitu:

embangan karyawan

erja yang aman

erja

n

n

b. Variabel terikat (Depe

alam penelitian ini adalah motiva

einginan individu untuk melakuka

mencapai tujuan. Variabel motivasi kerja terdiri dari lima

ana masing-masing dimensi

an, 3). Kebutuh

ktualisasi diri

1. Sarana dan Prasarana

2. Waktu istirahat

3. Udara bersih untuk bernapas

4. Cuti dan libur

5. Balas jasa dan jaminan sosial

1. Peng

2. Kondisi k

3. Serikat k

4. Tabunga

5. Uang pesango

6. Sistem penanganan keluhan

(60)

3). Indikator kebutuhan sosial, yaitu:

2. Ego

ualisasi diri, yaitu:

1. Pengembangan keterampilan

lesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat menantang

m skala likert.

F. T

1

gamatan langsung untuk mencatat bukti-bukti yang berkaitan 1. Kelompok-kelompok kerja formal dan informal

2. Acara-acara peringatan

4). Indikator kebutuhan harga diri, yaitu:

1. Kekuasaan

3. Promosi

4. Hadiah

5. Jabatan

6. Penghargaan

5). Indikator kebutuhan akt

2. Menye

3. Melakukan pekerjaan-pekerjaan kreatif

Masing-masing indikator selanjutnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

yang masing-masing pertanyaan dinyatakan dala

eknik Pengumpulan Data

.Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan pen

dengan kegiatan perusahaan.

(61)

2.Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data de aj y

a e inan perusahaan atau n lain bes rta stafn

tuk memperoleh n.

3.Kuesioner

Kuesioner adalah me pulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara tertulis kep ek penelitian. Penyusunan kuesioner bertujuan

untuk memperoleh data tentang hubungan antara kepuasan kerja dengan

motiva

Kisi-kisi kuesioner yang akan diajukan kepada responden sebagai berikut:

I.2 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Item

Positif(+)

Item

Negatif(-)

Total

Item ngan meng ukan pertan aan

secar

un

langsung k pada pimp bagia e ya

gambaran umum perusahaa

tode pengum ada subj si kerja. Tabel II Indikator a. Kepuasan Kerja

Psikologis 1. 1,2,3

5,6,7

10 Minat

2. Keamanan dalam kerja

3. Sikap terhadap

pekerjaan

4. Bakat

5. Keterampilan 10

4 8 9 Sosial diantara r

Gambar

Tabel III.3 : Sebaran Item Valid dan Tidak Valid dari Variabel
Tabel III.1
gambaran umum perusahaa
Tabel III.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Shafi Fauzi Rahwan.2009.Pertumbuhan Kekuatan Tarik dan Mulur Serat rami dan. Pemberian Asam Giberelat dan Variasi Ketersediaan

[r]

dibagi kedalam dua kelompok yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cimahi yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola 1 yang merupakan kelompok pembelajaran olahraga permainan

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 5.3 juga didapati bahwa lokasi terbanyak pada penderita benda asing pada traktus trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 – Oktober 2014 adalah

Yang dimaksud dengan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali adalah kegiatan Pendaftaran Tanah yang dilakukan terhadap objek Pendaftaran Tanah yang belum didaftar berdasarkan Peraturan

Rehabilitasi dalam Islam hanya dilakukan pada tindak pidana pembunuhan (korban) walaupun saksi tidak tercantumkan, akan tetapi saksi disini termasuk bagian dari korban karena

By placing the forefinger in the nostril to fix the lesion, we also established the proper curvature for an incision across the base of the lesion which was