BIRD WEEKLY
(MNC Research Division)
25 Januari 2016—29 Januari 2016
Sepekan kemarin IHSG ditutup dengan pelemahan sebesar 1,49% di sertai arus net sell asing sebesar Rp 1,38 triliun, ditengah meredanya tekanan regional Asia dan masih melemahnya harga minyak global. Pada minggu terakhir pada bulan Januari, pergerakan IHSG diperkirakan akan berada pada rentang 4.361-4.552 ditengah penantian investor akan beberapa laporan keuangan emiten Full Year 2015 yang diprediksikan akan keluar pada akhir bulan ini.
Sejumlah bursa regional Asia kompak ditutup melemah ditengah rilisnya pertumbuhan ekonomi China dan masih mele-mahnya harga minyak dunia. Indeks Hang Seng mengalami pelemahan paling dalam dibandingkan dengan bursa re-gional Asia lainnya. Sebagian besar harga komoditas pada minggu lalu mengalami penguatan.
BURSA GLOBAL Index 15/01 +/- %chg DJIA 15.988,08 +105,43 +0,66 NASDAQ 4.488,42 +2,76 +0,06 NIKKEI 17.147,11 -188,58 -1,10 HSEI 19.520,77 -440,26 -2,26 STI 2.630,76 -53,67 -2,04 22/01 16.093,51 4.491,18 16.958,53 19.080,51 2.577,09
Hang Seng Index
HARGA KOMODITAS Komoditas 15/01 22/01 +/- %chg Nymex US/barrel 29,42 32,25 +2,83 +9,62 Batubara US/ton 45,35 45,85 +0,50 +1,10 Emas US/oz 1.088,60 1.098,20 +9,60 +0,88 Nikel US/ton 8.395 8.700 +305 +3,63 Timah US/ton 13.300 13.690 +390 +2,93 CPO RM/ton 2.412 2.460 +48 +1,99 Copper US/pound 1,94 2,00 +0,06 +3,10
BURSA EFEK INDONESIA
Closing (15/01/2016) 4.523,98 Closing (22/01/2016) 4.456,74 Perubahan -67,24 (-1,49%) Kapitalisasi Pasar (Rp tn) (22/01) 4.732 USD/IDR (15/01/2016—22/01/2016) 13.836-13.895 Support-Resistance (25/01—29/01) 4.361-4.552 Oil Gold
Dow Jones Index
Harga WTI crude oil yang rebound sebesar +9,21% ke level US$ 32,25 (setelah sebelumnya selama 2 minggu sebe-lumnya harga WTI crude oil turun terendah 12 tahun terakhir sebesar -20,64%) serta aksi short covering menjadi faktor DJIA menguat +210,83 poin (+1,33%) atau selama 1 minggu DJIA naik +105,43 poin (+0,66%) setelah se-lama 2 minggu sebelumnya turun tajam sebesar -1.436,95 poin (-8,25%).
2
www.mncsecurities.com
Wall Street dalam pekan ini
Musim dingin yang mulai terjadi di Amerika Serikat dan Eropa menimbulkan harapan akan kenaikan tajam harga min-yak global. Harga WTI crude oil akhirnya rebound sebesar +9,21% ke level US$ 32,25, setelah sebelumnya selama 2 minggu harga WTI crude oil turun terendah 12 tahun terakhir sebesar -20,64%. Walaupun mengalami kenaikan, na-mun Wall Street masih turun sebesar 7% pada 2016 akibat kekhawatiran investor akan masalah ekonomi China yang mengguncang pasar global. Selain itu, hal yang perlu dicermati adalah tren bearish harga minyak akibat OPEC tidak bersedia memangkas produksi meski kondisi oversupply. Tentunya hal tersebut masih akan membayangi market. Fokus minggu ini selain memperhatikan pergerakan WTI crude oil, investor di Wall Street akan memperhatikan FOMC rate decision, US Durable Goods Orders, US GDP serta release Laporan Keuangan Full Year 2015 dari nama emiten besar seperti: Amazon, Boeing, McDonald's, 3M, United Technologies, Apple, Halliburton & Hess.
Upcoming US Economic Data yang diumumkan Senin (25/01) - Jumat (29/01)
Monday
Earnings: McDonald's, Kimberly-Clark, DR Horton, Bancorp South, Graco, Halliburton, Steel Dynamics Tuesday
CB Consumer Confidence Wednesday
New Home Sales Crude Oil Inventories FOMC Statement Federal Funds Rate Thursday
Core Duable Goods Orders Unemployment Claims Friday
Advance GDP
Revised UoM Consumer Sentiment
Top Picks (1)
PT Indika Energy Tbk (INDY)
Last Price Rp 111
Target Price Rp 130
(Target Price end of year 2016)
Kinerja Kuartal III Tahun 2015:
•
Net Revenue naik +7.64% menjadi USD 845.29 juta;•
Gross Profit turun -37.06% menjadi USD 79.67 juta;•
Operating Profit turun -97.75% menjadi USD 1.08 juta;•
Net Loss naik +162.15% menjadi USD -25.44 juta;•
Debt Equity Ratio menjadi 1.65x•
Gross Profit Margin menjadi 9.43%•
Operating Profit Margin menjadi 0.13%•
Net Loss Margin menjadi -3.01%•
ROE menjadi -2.92%•
ROA menjadi -1.1%Proyeksi Kinerja Full Year 2016:
•
Net Revenue naik -17.9% menjadi USD 1.33 miliar;•
Operating Profit turun -10% menjadi USD 1.29 juta;•
Net Loss turun -10% menjadi USD 30.53 juta;•
Debt Equity Ratio menjadi 2.87x•
Gross Profit Margin menjadi 5.91%•
Operating Profit Margin menjadi 0.1%•
Net Profit Margin menjadi -2.3%•
ROE menjadi -3.27%3
www.mncsecurities.com
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Last Price Rp 10.300
Target Price Rp 12.500 (Target Price 12 Months)
Reasons:
•
Semen Indonesia merupakan pemain besar di pasar semen domestik, sehingga menjadi benchmark dan da-pat mengontrol harga jual jika tidak ada intervensi dari pemerintah. BUMN ini juga diuntungkan karena seba-gai perusahaan milik negara, program pertumbuhan infrastruktur pemerintah diprediksi akan meningkatkan permintaan semen perseroan.•
Semen Indonesia merupakan holding dari beberapa produsen semen yang terintegrasi Asia Tenggara se-hingga proses produksi se-hingga penjualan lebih efisien. Perseroan juga terus berekspansi dengan menambah beberapa pabrik penggilingan, pengantongan dan pembangkit listrik yang akan memastikan keberlangsungan Perseroan memimpin pasar semen.•
Tahun 2016 diperkirakan konsumsi semen nasional hanya tumbuh <8% dimana permintaan akan ditopang dari proyek infrastruktur pemerintah Indonesia yang mulai berjalan. Disisi lain, konsumsi semen dari sektor properti yang merupakan penyumbang terbesar permintaan semen diprediksi masih lemah.•
Tantangan datang dari bertambahnya kapasitas produksi semen nasional dari bertambahnya pabrik yang di-bangun oleh perusahaan-perusahaan semen yang mencapai 11 juta ton per tahun. Dengan demikian akan terjadi oversupply dimana total produksi semen 2016 mencapai 90 juta ton tidak diimbangi oleh permintaan semen yang diperkirakan kurang dari 70 juta ton.Kinerja Kuartal III Tahun 2015:
•
Sepanjang 9 bulan 2015, SMGR membukukan penjualan Rp 19,1 triliun, turun tipis -1,2% dibandingkan pe-riode yang sama 2014 sebesar Rp 19,3 triliun. Penurunan penjualan terjadi di tengah lambatnya pertumbu-han konsumsi semen yang pertumbu-hanya tumbuh 0,3% dalam 9 bulan pertama tahun 2015.•
Beban pokok penjualan mengalami kenaikan 6,46% sehingga laba kotor mengalami penurunan Rp -937,9 miliar (-11,1%) menjadi Rp 7,5 triliun.•
Tekanan pada pendapatan yang disertai kenaikan beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan membuat laba bersih perseroan jatuh -21,6% menjadi Rp 3,2 triliun dari 9M 2014 sebesar Rp 4,1 triliun.EPS 2016P Rp 845 PER 2016P 14,8 x PBV 2016P 2,4 x
Top Picks (3)
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Last Price Rp 7.150
Target Price Rp 8.750 (Target Price 12 Months)
Reasons :
•
Proyek JIIPE akan selesai pada tahun 2018. Termasuk pembuatan power plant, jalan tol penghubung dan jalur kereta api. Java Integrated Industrial and Ports Estate (“JIIPE”) adalah sebuah proyek yang telah di ran-cang untuk menjadi salah satu kawasan industri terbesar yang terintergrasi, permukiman dan pelabuhan laut dalam dengan total wilayah pembangunan sebesar 3.000ha.•
Pendapatan dari segmen kawasan industri sudah dirasakan. AKR Corporindo telah memperoleh pendapatan dari kawasan industri sebesar Rp 128,3 miliar pada Kuartal 3 tahun ini.•
Perseroan memacu pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pembangunan 40 SPBU akan rampung pada semester I 2015. Perseroan membidik pertumbuhan volume penjualan BBM antara 15%-20% tahun ini. Untuk BBM bersubsidi, Perseroan sudah mendapat kuota sebanyak 645.000 kilo liter (KL).•
Leverage ratio yang termaintain dengan baik. Manajemen Perseroan selalu menjaga posisi net gearing ratio.Pada Kuartal III tahun 2015 posisi net gearing ratio berada pada level 0,43x. Kinerja Kuartal III Tahun 2015 :
•
Laba bersih Perseroan mencapai Rp 845,30 miliar atau 46,08% (yoy).•
Pendapatan mencapai Rp 15,03 triliun atau menurun 11,51% dari tahun lalu sebesar Rp16,99 triliun.•
Beban pokok Perseroan dari Rp15,76 triliun menjadi Rp13,39 triliun atau turun 15,04%.•
Total aset mencapai Rp15,92 triliun, meningkat 7,64% dari asset tahun 2014 yaitu Rp14,79 triliun.•
Total utang Perseroan mencapai Rp 8,82 triliun, menurun dari Rp 8,88 triliun.EPS 2016P Rp 409 PER 2016P 21,26x PBV 2016P 4,29x
5
www.mncsecurities.com
Disclaimer
This research report has been issued by PT MNC Securities It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Securities has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Securities makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accu-racy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Securities and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting ser-vices for or relating to those companies.
MNC Securities
MNC Financial Center Lt 14—16
Jl. Kebon Sirih No.21—27 Jakarta 10340
P. 021-29803111
F. 021-39836857
Research
Edwin J. Sebayang Head of research
edwin.sebayang@mncsecurities.com ext.52233
mining, energy, company groups
Victoria Venny ext.52236
victoria.setyaningrum@mncsecurities.com
telecommunication, tower
Sharlyta L. Malique ext.52303
Sharlyta.lutfiah@mncgroup.com
miscellaneous industry
Gilang A. Dhirobroto ext.52235
gilang.dhirobroto@mncgroup.com
construction, property
Yosua Zisokhi ext.52234
yosua.zisokhi@mncgroup.com
plantation, poultry, cement
roro.harwaningrum@mncgroup.com
banking