• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PERTAHANAN, KEAMANAN, DAN PERTANAHAN TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PERTAHANAN, KEAMANAN, DAN PERTANAHAN TAHUN 2014"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI

BIDANG PERTAHANAN, KEAMANAN, DAN PERTANAHAN

TAHUN 2014

KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

SEKRETARIAT KABINET RI

(2)

i KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk pertanggung-jawaban instansi Pemerintah kepada publik dan stakeholders terkait pengelolaan sumber daya yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis instansi secara transparan dan akuntabel. Laporan ini juga disusun untuk memenuhi amanah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan akuntabilitas kinerja yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Laporan kinerja ini disusun untuk menyampaikan informasi tentang keberhasilan dan/atau kegagalan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014 sebagai ukuran kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dalam pencapaian sasaran strategis yang dijalankan melalui pengelolaan program dan kegiatan secara akuntabel, efektif, dan efisien. Landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana Strategis (Renstra) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2012-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 beserta realisasinya.

Selama tahun 2014, secara umum sasaran strategis Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dapat dicapai. Hal ini dipengaruhi oleh implementasi manajemen kinerja yang telah dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) di Sekretariat Kabinet serta sinergi dengan program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi media pertanggungjawaban kepada publik dan stakeholders serta menjadi pemicu bagi penguatan dan peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, untuk mewujudkan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government).

Jakarta, Februari 2015 Asisten Deputi Bidang Pertahanan,

Keamanan, dan Pertanahan,

(3)

ii RINGKASAN EKSEKUTIF

Kesimpulan umum tentang pencapaian unit kerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 adalah sebagai berikut.

a. Dari Segi Anggaran

Sepanjang 2014, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan telah memanfatkan anggaran sebesar Rp. 608.465.680 (enam ratus delapan juta empat ratus enam puluh lima ribu enam ratus delapan puluh rupiah) atau 91,92% dari seluruh pagu anggaran 2014 (sebesar Rp. 661.915.000). Maka sisa anggaran tahun 2014 adalah sebesar Rp. 53.449.320 (lima puluh tiga juta empat ratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh rupiah).

b. Dari Segi Output

Seluruh dokumen yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 berjumlah 214 dokumen, atau 104,90% dari seluruh target output yang berjumlah 204 dokumen, dengan perincian:

- 47 dokumen atau 90,38% dari seluruh output (52) yang ditargetkan dalam RAB 2014

- 167 dokumen (berbentuk memo laporan) atau sekitar 109,86% dari seluruh output (152) yang pengerjaannya tidak dianggarkan dalam RAB 2014.

Dari sudut pandang perencanaan, angka-angka di atas dapat dikatakan memuaskan karena telah mencapai lebih dari 85%. Selanjutnya, untuk meningkatkan capaian kinerja di masa datang, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan senantiasa melakukan langkah-langkah perbaikan secara terkoordinasi.

(4)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Gambaran Organisasi Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan ... 2

C. Gambaran Aspek Strategis Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan ... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 11

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan ... 11

B. Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ... 15

C. Indikator Kinerja Utama Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ... 16

BAB III CAPAIAN KINERJA ... 18

A. Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ... 18

B. Realisasi Anggaran Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ... 27

BAB IV PENUTUP ... 34

A. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014 ... 34

B. Langkah-langkah Perbaikan untuk Peningkatan Kinerja ... 35 LAMPIRAN

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara filosofis, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk penyampaian pertanggungjawaban dari pihak yang melaksanakan pekerjaan kepada pihak yang memberi pekerjaan. Pihak yang memberi pekerjaan adalah rakyat/masyarakat/publik, sedangkan yang melaksanakan pekerjaan adalah instansi pemerintah. Untuk waktu tertentu (satu tahun), instansi pemerintah melaporkan kepada publik (atau yang diberi wewenang untuk itu) kinerja yang telah dicapai secara kuantitatif dan secara kualitatif.

Secara yuridis, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah membuat Laporan Kinerja (LKj). Teknik pelaporan diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKj merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan program kerja dalam mencapai tujuan dengan sasaran yang telah ditetapkan. LKj dimaksudkan untuk menggambarkan capaian kinerja suatu instansi pemerintah sebagai tolok ukur keberhasilan dan/atau kegagalan atas program kerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Rencana Anggaran Belanja untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun berjalan.

LKj mempunyai manfaat sebagai :

a. bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan; b. penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;

c. penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; dan d. penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

(6)

2 LKj memaparkan tingkat capaian kinerja suatu unit organisasi atau suatu unit kerja dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya terutama gambaran mengenai tingkat kesesuaian antara program dan kegiatan yang direncanakan dengan realisasinya. LKj ini juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana kinerja dan rencana anggaran di tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan hal-hal di atas, Keasistendeputian (Keasdepan) Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Sekretariat Kabinet menyusun LKj Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014.

B. Gambaran Organisasi Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 seba-gaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan mempunyai tugas membantu Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan.

Adapun fungsi Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan meliputi:

a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan;

b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan;

(7)

3 c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan;

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan

f. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Keasdepan Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan terdiri dari: a. Bidang Pertahanan dan Keamanan;

b. Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan; c. Bidang Pertanahan; dan

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Pertahanan dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pertahanan dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan;

(8)

4 b. penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan dan keamanan;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan; dan

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu.

Bidang Pertahanan dan Keamanan terdiri dari: a. Subbidang Pertahanan; dan

b. Subbidang Keamanan.

Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantau-an, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan;

(9)

5 b. penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan;

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kesatuan bangsa dan wilayah perbatasan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan

f. pelaksanaan fasilitasi operasional ketatausahaan, acara dan keprotokoleran, pengumpulan dan penyiapan data manajemen kinerja, serta pelayanan bagi Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan terdiri dari: a. Subbidang Kesatuan Bangsa;

b. Subbidang Wilayah Perbatasan; dan

c. Subbidang Fasilitasi Operasional Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Bidang Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah.

(10)

6 Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pertanahan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah;

b. penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah; dan

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang penatagunaan tanah, hak dan pendaftaran tanah, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu.

Bidang Pertanahan terdiri dari: a. Subbidang Penatagunaan Tanah; dan b. Subbidang Hak dan Pendaftaran Tanah.

Bagan struktur organisasi Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dapat digambarkan sebagai berikut.

(11)

7 ASISTEN DEPUTI BIDANG

PERTAHANAN, KEAMANAN DAN PERTANAHAN BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN BIDANG KESATUAN BANGSA DAN WILAYAH PERBATASAN BIDANG PERTANAHAN SUB BIDANG PERTAHANAN SUB BIDANG KESATUAN BANGSA SUB BIDANG PENATAGUNAAN TANAH SUB BIDANG KEAMANAN SUB BIDANG WILAYAH PERBATASAN SUB BIDANG HAK DAN PENDAFTARAN TANAH SUB BIDANG FASILITASI OPERASIONAL BIDANG POLHUKAM

Jumlah sumber daya manusia Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Kea-manan, dan Pertanahan pada akhir 2014 adalah sebagaimana dalam tabel berikut.

Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin

Gol. Jmlh Nama Jabatan Jmlh Tingkat Jmlh Jenis Jmlh S2 S1 D3 SLTA P L

IV/c 1 Asisten Deputi 1 1 - - - 1 - 1 1 IV/a 2 Kepala Bidang 2 2 - - - 2 - 2 2 III/d 2 Kepala Subbidang 7 2 4 1 7 3 4 7 III/c 3 III/b 2 III/a 2 Analis 2 - 2 2 2 - 2

(12)

8

Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin

Gol. Jmlh Nama Jabatan Jmlh Tingkat Jmlh Jenis Jmlh S2 S1 D3 SLTA P L

II/d 1 Staf 1 1 1 1 1

Jmlh 14 14 5 7 1 1 14 5 9 14

Komposisi kuantitas pegawai tersebut, apabila dibandingkan dengan tugas dan fungsi yang diemban Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, masih belum ideal, karena ada bidang dan sub bidang yang tidak memiliki dukungan SDM yang memadai, meskipun pada Maret 2014, unit kerja Asisten Deputi ini mendapatkan tambahan 2 staf baru. Bahkan, sejak 1 Maret s.d. 2 Juli 2014, unit kerja Asisten Deputi ini tidak memiliki pejabat Asisten Deputi, berhubung pejabat Asdep yang lama memasuki masa pensiun pada 28 Februari 2014, sedangkan pejabat Asdep penggantinya baru dilantik pada 3 Juli 2014. Sehubungan dengan kekurangan SDM tersebut, sebagian kegiatan kinerja harus dilakukan secara rangkap, dan upaya pencapaian target kinerja sering dilakukan dengan kerja lembur para staf.

C. Gambaran Aspek Strategis (Strategic Issues) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan menghadapi berbagai faktor pendukung dan penghambat, baik yang berasal dari luar (eksternal) maupun yang berasal dari dalam (internal). Faktor-faktor tersebut perlu dikenali, dihadapi, dan disikapi dengan tepat agar tidak mengganggu pelaksanaan kerja. Adapun faktor-faktor yang biasa dihadapi oleh Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Internal

Berdasarkan hasil analisis internal, maka kekuatan, kelemahan, dan potensi Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai berikut :

(13)

9 1) komitmen pimpinan dalam pelaksanaan rencana strategis dan

reformasi birokrasi 2) kebijakan organisasi

3) sumber daya manusia yang berkualitas

b. Kelemahan Organisasi

1) peningkatan kemampuan dan pengembangan sumber daya manusia belum sepenuhnya optimal

2) belum diterapkannya standar pelayanan secara konsisten dan menyeluruh.

c. Potensi Organisasi

1) komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk melaksanakan tugas dan fungsi organisasi,

2) tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi untuk dikembangkan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan

3) komitmen sumber daya manusia pelaksana untuk terus meningkatkan kinerja

2. Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi penetapan dan pencapaian tujuan dan sasaran adalah: perkembangan politik dan hukum nasional, teknologi, dan globalisasi. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor eksternal, maka peluang dan ancaman terhadap Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai berikut :

a. Peluang Organisasi

1) Undang-Undang Pelayanan Publik yang memperkuat landasan Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sebagai bagian dari lembaga pemerintahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat;

2) Penyempurnaan, perbaikan, penyederhanaan sistem manajemen, prosedur, dan kebijakan atau ketentuan perundang-undangan (deregulasi dan debirokratisasi) dalam penyelenggaraan pelayanan publik;

(14)

10 3) Pengembangan dan kemajuan teknologi informasi yang cepat dan dinamis dalam mendukung pengembangan e-government di setiap instansi pemerintah;

4) Dukungan kebijakan tentang penerapan tata pemerintahan yang baik (good governance) di semua lini dan tingkatan pada semua kegiatan.

b. Ancaman Organisasi

Ancaman terhadap Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah terhadap birokrasi pemerintah.

3. Permasalahan

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, potensi, peluang, dan ancaman di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada selama ini dan kemungkinan yang akan dihadapi oleh Keasdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dalam tahun-tahun mendatang, yaitu :

a. Aspek Ketatalaksanaan

Koordinasi dan kerja sama yang kurang optimal antar lembaga pemerintah di pusat dan daerah maupun dengan unit kerja lain di lingkungan lembaga kepresidenan, yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan;

b. Aspek Sumber Daya Manusia

Kualitas sebagian SDM masih perlu terus ditingkatkan untuk mendukung tugas dan fungsi Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan.

c. Aspek Sarana dan Prasarana

Sistem manajemen informasi berbasis teknologi informasi belum terintegrasi sepenuhnya dan belum ada kesesuaian antara manajemen teknologi informasi dengan sistem yang sedang dan akan dikembangkan.

(15)

11 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menyelenggarakan kegiatannya berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra). Sekretariat Kabinet sebagai salah satu lembaga pemerintahan setingkat kementerian telah menyusun Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014 yang disahkan dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor Per-1/Seskab/II/2010. Berhubung pada 2011 Sekretariat Kabinet melakukan restrukturisasi organisasi, Renstra tersebut diperbarui dan disahkan dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012 tentang Penyempurnaan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014. Menindaklanjuti Peraturan Sekretaris Kabinet tersebut, Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kedeputian Polhukam) menetapkan Renstra Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2012-2014 pada Maret 2012 dengan mengacu pada penyempurnaan Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014.

Sebagai penjabaran lebih lanjut Renstra Sekretariat Kabinet dan Renstra Kedeputian Polhukam, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (Asdep 3) telah pula menyusun Renstra Asdep 3 sebagai pedoman dan arahan bagi seluruh jajaran Asdep 3 dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka.

Berikut dijabarkan unsur-unsur yang terkait dengan Renstra dan perkembangan implementasi manajemen kinerja Asdep 3.

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Renstra Sekretariat Kabinet menyatakan visi dan misi Sekretariat Kabinet, sebagai dasar bagi segenap jajaran Sekretariat Kabinet dalam

(16)

12 melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Visi dan misi ini ditindaklanjuti oleh Kedeputian Polhukam dan Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (Asdep 3) sesuai dengan tingkat hirarki, tugas, dan fungsi masing-masing.

Apabila disandingkan, visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut :

VISI

Sekretariat

Kabinet Kedeputian Polhukam

Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Menjadi

Sekretariat Kabinet yang profesional dan handal dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaaan pemerintahan

Menjadi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan yang profesional dan handal dalam

membantu Sekretaris Kabinet memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Menjadi Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang profesional dan handal dalam membantu

Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dengan

memberikan dukungan

perumusan, analisis, dan evaluasi atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan

MISI

Sekretariat

Kabinet Kedeputian Polhukam

Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan memegang teguh pada prinsip tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Meningkatkan kualitas dukung-an dukung-analisis kebijakdukung-an ddukung-an program pemerintah serta penyelesaian Perpres, Keppres dan Inpres di bidang politik, hukum, dan keamanan, dalam rangka membantu Sekretaris Kabinet memberi-kan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden, dengan memegang teguh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

Memberikan dukungan kepada Kedeputian Bidang Polhukam dengan

meningkatkan kualitas dukungan perumusan, analisis, dan evaluasi atas rencana kebijakan dan

program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan dan memegang teguh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

Dalam Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014, Sekretariat Kabinet menetapkan tujuan :

(17)

13 prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.

Tujuan ini ditindaklanjuti oleh Kedeputian Polhukam dan Asdep 3 sesuai dengan tingkat hirarki, tugas, dan fungsi masing-masing.

Apabila disandingkan, tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

Sekretariat Kabinet Deputi Bidang Polhukam Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekua-saan pemerintahan.

Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang politik, hukum, dan keamanan kepada

Sekretaris Kabinet dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.

Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan dalam rangka mendukung Kedeputian Bidang Polhukam membantu Sekretaris Kabinet melaksanakan tugas dan fungsinya

Guna mencapai tujuan, perlu dirumuskan sasaran-sasaran strategis organisasi. Dalam Renstra Sekretariat Kabinet, ditetapkan lima sasaran kinerja Sekretariat Kabinet. Dari kelima sasaran dimaksud, sasaran yang terkait erat secara hirarkis-fungsional dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Kedeputian Polhukam adalah :

1) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan; dan 2) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden.

Dengan mengacu pada kedua sasaran Sekretariat Kabinet di atas, maka untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi, dan mewujudkan visi organisasi, Kedeputian Polhukam dan Asdep 3 menetapkan sasaran sesuai dengan tingkat hirarkis, tugas, dan fungsi masing-masing.

Apabila disandingkan, sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Sasaran Sekretariat Kabinet yang terkait dengan Kedeputian Polhukam

Sasaran Kedeputian

Polhukam Sasaran Asdep 3

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis

Terwujudnya

(18)

14

Sasaran Sekretariat Kabinet yang terkait dengan Kedeputian Polhukam

Sasaran Kedeputian

Polhukam Sasaran Asdep 3

kebijakan

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan 2. Terwujudnya peningkatan

kualitas penyelesaian Per-aturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan

hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan

Perumusan sasaran ini telah memenuhi formulasi SMART, yaitu Specific

(spesifik), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant

(relevan) dan Time-bound (memiliki jangka waktu tertentu). Selanjutnya, dalam rangka mencapai tujuan strategis dan sasaran strategis tersebut, Asdep 3 menetapkan program operasional yaitu: “penyelenggaraan pelayanan

dukung-an kebijakdukung-an di biddukung-ang pertahdukung-andukung-an, keamdukung-andukung-an, kesatudukung-an bdukung-angsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan kepada Kedeputian Bidang Polhukam”.

Pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan melalui program penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada Presiden selaku kepala Pemerintahan. Program tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam program operasional, kegiatan, dan output/outcome sebagai berikut :

Sasaran Strategis

Program

Operasional Kegiatan Output/Outcome

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan Penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada presiden di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan 1. Perumusan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan; 2. Pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, baik di 1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan 2. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan

(19)

15

Sasaran Strategis

Program

Operasional Kegiatan Output/Outcome

dalam maupun di luar negeri; 3. Penyusunan laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan. pertanahan. 3. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

B. Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014

Target capaian kinerja yang ditetapkan oleh Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dalam Penetapan Kinerjanya tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

Terwujudnya

peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan,

keamanan, dan pertanahan secara tepat waktu

97%

2. Persentase laporan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan yang ditindaklanjuti

97%

3. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan secara tepat waktu

97%

4. Persentase laporan pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan yang ditindaklanjuti

97%

5. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

(20)

16

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan secara tepat waktu 6. Persentase laporan pemantauan,

evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan yang ditindaklanjuti

97%

C. Indikator Kinerja Utama Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014

Indikator Kinerja Utama (IKU) Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Sasaran

Strategis Uraian IKU Alasan

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

a. Persentase laporan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu Menunjukkan pencapaian kinerja Asisten Deputi yang spesifik, dapat dicapai, relevan, dapat dikuantifikasi, dan dapat diukur, sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan b. Persentase laporan analisis dan

rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti

c. Persentase laporan pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu d. Persentase laporan pengamatan

perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti

e. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu f. Persentase laporan pemantauan,

evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti

(21)

17 Output disebut tepat waktu apabila laporan diajukan/disampaikan oleh Asdep dalam jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan dalam standar operasional prosedur (yaitu: 7 hari), sedangkan output yang ditindaklanjuti adalah apabila laporan yang diajukan/ disampaikan oleh Asdep diterima, disetujui, atau mendapatkan tanggapan positif dari pimpinan.

(22)

18 BAB III

CAPAIAN KINERJA

A. Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014

Berdasarkan enam Indikator Kinerja Utama (IKU) di atas, capaian kinerja Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut.

Indikator Kinerja

Target Kinerja Realisasi dan Capaian Tahunan

Tahunan (%) Tahunan (Kuantitas) Output Tahunan (Kuantitas) Outcome Tahunan (Kuantitas) Outcome dibanding Output (%) [ (5) : (4) ] Outcome dibanding Target (%) [ (6) : (2) ] Outcome dibanding Target (Kuantitas) [ (5) : (3) ] (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Hasil analisis atas renca-na kebijakan dan prog-ram pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara tepat waktu

97% 170 186 186 100% 103,09% 109,41%

Hasil analisis atas renca-na kebijakan dan prog-ram pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang ditindaklanjuti

97% 170 186 186 100% 103,09% 109,41%

Hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Perta-nahan secara tepat waktu

97% 12 8 8 100% 103,09% 66,66%

Hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Perta-nahan yang ditindaklanjuti

97% 12 8 8 100% 103,09% 66,66%

Hasil pemantauan, evalu-asi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan,

(23)

19 Indikator Kinerja

Target Kinerja Realisasi dan Capaian Tahunan

Tahunan (%) Tahunan (Kuantitas) Output Tahunan (Kuantitas) Outcome Tahunan (Kuantitas) Outcome dibanding Output (%) [ (5) : (4) ] Outcome dibanding Target (%) [ (6) : (2) ] Outcome dibanding Target (Kuantitas) [ (5) : (3) ] (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keamanan, dan Perta-nahan secara tepat waktu Hasil pemantauan, evalu-asi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Perta-nahan yang ditindaklanjuti

97% 22 20 20 100% 103,09% 90,90%

Tabel di atas dapat dirangkum menjadi sebagai berikut.

Indikator Kinerja

Target Kinerja Realisasi dan Capaian Tahunan

Tahunan (%) Tahunan (Kuantitas) Output Tahunan (Kuantitas) Outcome Tahunan (Kuantitas) Outcome dibanding Output (%) [ (5) : (4) ] Outcome dibanding Target (%) [ (6) : (2) ] Outcome dibanding Target (Kuantitas) [ (5) : (3) ] (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Dokumen yang

disampaikan tepat waktu 97% 204 214 214 100% 103,09% 104,90%

Dokumen yang

ditindaklanjuti 97% 204 214 214 100% 103,09% 104,90%

Seluruh dokumen yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 berjumlah 214 dokumen, atau 104,90% dari seluruh target output yang berjumlah 204 dokumen, dengan perincian:

- 47 dokumen atau 90,38% dari seluruh output (52) yang ditargetkan dalam RAB 2014

- 167 dokumen (berbentuk memo laporan) atau sekitar 109,86% dari seluruh output (152) yang pengerjaannya tidak dianggarkan secara khusus dalam RAB 2014 (yaitu: dokumen hasil penanganan surat-surat masuk (antara lain: dari kementerian/lembaga lain dan dari masyarakat) termasuk dokumen-dokumen yang dihasilkan dari penyelenggaraan fasilitasi operasional

(24)

20 Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Kinerja ini merupakan pelaksanaan tugas dan fungsinya berdasarkan disposisi pimpinan. Hasil analisis disampaikan dalam bentuk memorandum laporan).

Sepanjang 2014, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan menerima surat kategori substansi sebanyak 316 (tiga ratus enam belas) surat. Setelah surat-surat tersebut ditelaah dan diseleksi, tindak lanjut dari surat sebanyak itu adalah 167 memorandum laporan dari Asisten Deputi kepada Deputi. Dari 167 memorandum tersebut, 75 memorandum diajukan oleh Deputi Polhukam kepada Sekretaris Kabinet. Dari 75 memorandum yang diajukan oleh Deputi Polhukam kepada Sekretaris Kabinet, 47 memorandum diajukan oleh Sekretaris Kabinet kepada Presiden. Isu-isu penting yang disampaikan dalam memo-memo laporan tersebut

adalah:

1. Laporan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, di antaranya :

a. permohonan Penetapan Pemerintah berupa Keppres/Perpres/Inpres tentang pembelian/sewa beli Rumah Negara Golongan III yang Dikelola PT KA Persero.

b. perkembangan ancaman terorisme di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan menjelang Pemilu Presiden.

c. prediksi ancaman terorisme dalam Pemilihan Presiden tahun 2014. e. penyelesaian Outstanding Boundary Problems (masalah perbatasan

darat di Pulau Kalimantan) antara RI dan Malaysia.

f. rencana penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara yang Berhadapan dengan Laut Lepas.

g. rencana perubahan atas Perpres Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar.

h. Permohonan Perpanjangan Inpres No. 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2014.

(25)

21 i. Pengajuan izin prakarsa penyusunan RPerpres tentang Program

Pembangunan Kapal Selam.

2. Laporan dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah, di antaranya :

a. laporan pelaksanaan Jakarta International Defence Dialogue 2014 di

Jakarta Convention Center pada tanggal 19 – 20 Maret 2014.

b. laporan hasil Sidang Kesepuluh Komite Kebijakan Industri Pertahanan Tahun Anggaran 2013.

c. laporan kinerja triwulan keempat Badan Koordinasi Keamanan Laut Tahun 2013.

d. laporan program pembangunan kapal selam di PT PAL Indonesia (Persero).

e. laporan Sidang I Komite Kebijakan Industri Pertahanan Tahun Anggaran 2014.

f. persiapan Rapat Terbatas dalam rangka membahas konsep Komando Gabungan Wilayah Pertahanan.

g. keterlibatan Lead Integrator Alutsista Matra Laut dalam proyek Kapal Kombatan.

h. laporan kemajuan pembangunan kapal oleh PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

i. laporan pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal di PT PAL Indonesia (Persero).

j. laporan pembangunan Sistem Pertahanan Negara Periode 2004-2014. k. posisi Indonesia terhadap isu Laut China Selatan dan pelaksanaan

Peraturan Provinsi Hainan tentang Perikanan.

l. laporan hasil pengamatan serta pengumpulan data dan informasi terkait kemampuan dan kesiapan industri pertahanan dalam rangka menuju kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

m. penjelasan Menteri Pertahanan terkait urgensi Program Kapal Selam dan Pesawat Tempur KF-X/IF-X.

(26)

22 dan Panglima TNI tanggal 5 Juni 2014.

o. penyelesaian sengketa lahan di kawasan hutan Register 13.

p. permohonan audiensi H. Thenzur terhadap 4 permasalahan tanah miliknya.

q. Surat Dewan Pertimbangan Presiden terkait RUU Hak Masyarakat Adat.

r. permohonan pemblokiran perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 134/Gelora atas nama PT. Batara Indra di Timor Leste.

s. operasi penindakan Mujahidin Indonesia Barat di Ciputat. t. hasil evaluasi pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2013. u. laporan Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian.

v. Laporan Hasil Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Terhadap Gerakan ISIS.

w. Pengesahan Persetujuan Kerja Sama Industri Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki.

x. Optimalisasi Pengamanan Obyek Vital Nasional Strategis.

y. Upaya percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, khususnya di Kalimantan, NTT, dan Papua, untuk menciptakan wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI.

z. Analisis terhadap permasalahan tumpang tindih hak ulayat/masyarakat adat dengan pihak perusahaan.

3. Laporan dalam rangka pengamatan perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, di antaranya :

a. permohonan kepastian hukum lahan masyarakat Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang bekas HGU PTPN II.

b. pengaduan masyarakat terkait proses jual beli lahan di Pulau Sitabok, Kabupaten Sumenep.

c. permohonan audiensi dari Kesultanan Kasepuhan Cirebon. d. permohonan hak atas tanah negara eks tanah partikelir. e. status tanah Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur.

(27)

23 f. hasil telaahan terhadap pengaduan masyarakat terkait permohonan hak atas tanah negara eks tanah partikelir di Jl. Jenderal Sudirman Nomor 237, Kecamatan Semarang Barat.

g. penyelesaian tanah konsesi PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di Dumai.

h. perkembangan penyelesaian perbatasan darat antara RI dan Timor Leste.

i. perkembangan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar.

j. pengembangan infrastruktur untuk memudahkan aksesibilitas warga di daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan.

k. permasalahan lahan yang terkait dengan dugaan pelanggaran HAM. l. perkembangan penyelesaian masalah perbatasan dengan negara

tetangga, khususnya dengan Malaysia dan Timor Leste.

Perbandingan jumlah dokumen yang diterima dan dilaporkan kepada pimpinan dari tahun ke tahun sejak Mei 2011 adalah sebagai berikut.

Mei - Des

2011 2012 2013 2014

Jumlah surat substansi yang diterima Asdep

Pertahanan, Keamanan, Pertanahan 254 470 356 316

Jumlah surat substansi yang diproses dan dilaporkan kepada pimpinan dalam bentuk memorandum laporan

140 247 200 214

Tidak semua surat yang diterima oleh Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan diproses dan dilaporkan kepada pimpinan, karena surat-surat tersebut perlu ditelaah lebih dulu dan kemudian diseleksi untuk menetukan surat-surat mana yang perlu diproses dan dilaporkan atau ditindaklanjuti, dan mana yang tidak.

Kinerja Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan juga tidak terlepas dari berbagai kendala. Adapun kendala yang biasa dihadapi oleh Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan adalah sebagai berikut:

1. Data yang telah diminta melalui korespondensi belum disiapkan oleh instansi yang dikunjungi pada saat pemantauan ke daerah.

(28)

24 2. Disposisi dari pimpinan instansi terkait dalam hal penunjukan pejabat yang menerima kunjungan sering kali belum turun pada saat melakukan kunjungan

3. Kejadian tidak terduga (seperti:kerusuhan, demo, ada kunjungan pejabat tinggi dari pusat) yang menjadikan pejabat yang bersangkutan tidak bisa ditemui

4. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (Staf/Pegawai) dalam pelaksanaan pekerjaan

5. Prasarana dan sarana (komputer, printer, fax, dll) kurang memadai

6. Biaya perjalanan dinas belum diterima oleh pejabat dan/ atau pegawai pada saat pelaksanaan tugas

7. Penyerapan anggaran tidak maksimal karena:

- Kegiatan yang direncanakan seringkali di luar kendali unit kerja sehingga harus segera dilakukan perubahan anggaran

- Seringkali terjadi kekurangan UP (uang persediaan)

8. Ketersediaan buku-buku referensi pendukung kerja masih kurang sehingga selama ini staf/pejabat mengupayakan sendiri buku-buku referensi tersebut secara pribadi. Koleksi buku di perpustakaan Sekretariat Kabinet masih sangat terbatas sehingga belum bisa diandalkan sebagai tempat referensi utama.

Pada umumnya, kendala-kendala tersebut belum sampai menimbulkan gangguan signifikan terhadap kinerja Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, sebagaimana terlihat bahwa sejauh ini, Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan masih bisa mengatasi kendala-kendala tersebut dan masih bisa memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU).

Selain kemampuan mengatasi kendala, faktor-faktor lain yang berperan dalam keberhasilan Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan memenuhi IKU antara lain adalah: jumlah pegawai yang sedikit (hanya 14 orang, dari Asdep hingga staf) sehingga memudahkan koordinasi dan konsolidasi, kompetensi dan latar belakang pendidikan para pegawai yang mendukung, dan koordinasi yang baik dengan instansi-instansi terkait.

(29)

25 Rencana Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan yang dinilai berhasil dalam realisasinya pada 2014 terutama adalah kegiatan pemantauan dan pengamatan di daerah. Kegiatan ini menghimpun berbagai informasi tentang pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah di daerah, seperti: produksi alat-alat pertahanan dan keamanan, pembinaan wawasan kebangsaan di daerah, pengelolaan kawasan perbatasan, dan penanganan masalah dan sengketa pertanahan.

Selain melakukan pemantauan dan pengamatan ke beberapa daerah di Indonesia, pada April 2014, Bidang Pertanahan juga mengikuti workshop

internasional bertajuk “Appropriate Expropriation: Securing Land and Property

Rights in Southeast Asia” di Kota Siem Reap, Kamboja. Dalam workshop yang ini, Bidang Pertanahan melakukan serangkaian studi perbandingan yang terkait dengan perlindungan hak-hak pertanahan pada umumnya. Hasilnya disampaikan kepada pimpinan dalam bentuk laporan dan rekomendasi untuk langkah-langkah perbaikan kebijakan di bidang pertanahan.

Pegawai Bidang Pertanahan Sekretariat Kabinet bergabung bersama para peserta workshop internasional “Appropriate Expropriation: Securing Land and Property Rights in Southeast Asia”

(30)

26 Pemantauan Industri Pertahanan Galangan Kapal Nasional

Ke PT. Dok Perkapalan Surabaya

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (bersama Staf Ahli Sekretaris Kabinet) memantau kegiatan industri pertahanan galangan kapal nasional di PT Dok Perkapalan Surabaya, dan mendapat penjelasan langsung dari Direktur Utama (Mei 2014).

Pegawai Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan Sekretariat Kabinet melakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Gianyar Bali di bidang kesatuan bangsa, dan bertemu langsung dengan Bupati Gianyar Bapak A.A. Gde

(31)

27 B. Realisasi Anggaran Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan,

dan Pertanahan Tahun 2014

Pada tahun anggaran 2014, Keasdepan Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan mendapatkan alokasi anggaran sebanyak Rp. 661.915.000,00 (enam ratus enam puluh satu juta sembilan ratus lima belas ribu rupiah). Jumlah tersebut berbeda dengan jumlah anggaran yang ditetapkan sebelumnya pada awal 2014 dalam dokumen Penetapan Kinerja Sekretariat Kabinet Tahun 2014 (yaitu Rp. 800.000.000,00). Perbedaan tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden tersebut, pagu definitif awal dikurangi / dipotong sebesar Rp. 138.085.000,00, sebagaimana dikonfirmasi oleh Deputi Bidang Administrasi melalui memorandum nomor M.296/Adm/06/2014 tanggal 18 Juni 2014, dan dirinci lagi oleh Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan melalui memorandum nomor M.395/Adm-1/06/2014 tanggal 24 Juni 2014. Perubahan jumlah anggaran ini sekaligus juga mengubah jumlah target output (dari semula 55 menjadi 52).

Dalam rangka realisasi anggaran dimaksud, telah ditetapkan kegiatan (yaitu “Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan”, dengan kode 5017), output (yaitu “Dokumen Hasil Analisis Kebijakan di Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan”, dengan kode 5017.001), dan komponen (yaitu 5 komponen dengan kode 111, 112, 113, 114, 115, di mana masing-masing komponen terbagi menjadi sub komponen dengan kode AA, AB, AC). Perincian pembagian tersebut, pemanfaatan anggaran, dan jumlah output yang dihasilkan per komponen dan sub komponen adalah sebagaimana dalam tabel berikut.

(32)

28

(33)

29

(34)

30

(35)

31

(36)

32

(37)

33

(38)

34 BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Dari data-data di atas, kesimpulan umum tentang pencapaian unit kerja Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 adalah sebagai berikut.

a. Dari Segi Anggaran

Sepanjang 2014, Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan telah memanfatkan anggaran sebesar Rp. 608.465.680 (enam ratus delapan juta empat ratus enam puluh lima ribu enam ratus delapan puluh rupiah) atau 91,92% dari seluruh pagu anggaran 2014 (sebesar Rp. 661.915.000). Maka sisa anggaran tahun 2014 adalah sebesar Rp. 53.449.320 (lima puluh tiga juta empat ratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh rupiah).

b. Dari Segi Output

Seluruh dokumen yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan sepanjang 2014 berjumlah 214 dokumen, atau 104,90% dari seluruh target output yang berjumlah 204 dokumen, dengan perincian:

- 47 dokumen atau 90,38% dari seluruh output (52) yang ditargetkan dalam RAB 2014

- 167 dokumen (berbentuk memo laporan) atau sekitar 109,86% dari seluruh output (152) yang pengerjaannya tidak dianggarkan dalam RAB 2014.

Dari sudut pandang perencanaan, angka-angka di atas dapat dikatakan memuaskan karena telah mencapai lebih dari 85%.

Selanjutnya, Laporan Kinerja ini diharapkan dapat menjadi informasi akuntabilitas Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan serta menjadi masukan bagi peningkatan akuntabilitas kinerja pada masa yang akan datang.

(39)

35 Peningkatan kinerja diperlukan agar Asdep Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dapat lebih meningkatkan kontribusinya dalam rangka memberikan dukungan staf dan administrasi serta pemikiran dalam rangka pengambilan dan pengendalian kebijakan pemerintah.

B. Langkah-langkah Perbaikan untuk Peningkatan Kinerja

Sepanjang 2014, Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan telah dapat mempertahankan kinerjanya, sebagaimana terlihat dari keberhasilan Asdep ini memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan mencapai persentase pemanfaatan anggaran yang memuaskan. Untuk terus mempertahankan keberhasilan ini, dan juga sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kendala yang timbul, Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan senantiasa melakukan langkah-langkah perbaikan, seperti :

1. meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan, seminar, forum group discussion (FGD), dan forum-forum semacamnya

2. mengadakan pertemuan rutin yang dipimpin oleh Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan untuk koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan tugas dan fungsi

3. memaksimalkan efektivitas prasarana dan sarana yang tersedia

4. membuat sitem monitoring surat masuk dan keluar untuk memantau posisi, penanganan, dan kemajuan pemrosesan surat-surat tersebut, sehingga masalah-masalah yang timbul dapat langsung diketahui

5. memutakhirkan (meng-update) secara berkala informasi yang terkait dengan capaian output dan pemanfaatan anggaran oleh Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

6. menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kinerja Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, seperti: membuat electronic media group dengan menggunakan aplikasi whatsapp untuk memfasilitasi koordinasi para pegawai Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan secara online, dan menciptakan database isu-isu aktual di

(40)

36 bidang-bidang dalam lingkup kerja Asdep Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

7. mengikutsertakan staf dalam tim-tim yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi seperti: Tim Desk Informasi, Tim SAKIP, atau Tim Reformasi Birokrasi Sekretariat Kabinet

8. menjalin koordinasi dengan instansi-instansi terkait

(41)

28

Tabel Pemanfaatan Anggaran oleh Asisten Deputi Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014

Kode Kegiatan/ Komponen/ Sub Komponen

TARGET REALISASI % Realisasi

Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 111

Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang

pertahanan, keamanan, dan pertanahan

5 3,660,000 4 3,093,000 80.00% 84.51%

AA

Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyiapan peru-musan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan prog-ram pemerintah di bidang perta-hanan, keamanan, dan pertanahan

2 440,000 1 220,000 50.00% 50.00%

biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi

AB

Rapat koordinasi dalam rangka penyiapan perumusan dan

penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

2 3,000,000 2 2,653,000 100.00% 88.43%

fasilitasi penyelenggaraan rapat dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

AC

Diskusi dalam rangka penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan, dan pertanahan

1 220,000 1 220,000 100.00% 100.00%

biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi

(42)

29

Kode Kegiatan/ Komponen/ Sub Komponen

TARGET REALISASI % Realisasi

Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 112

Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

13 132,744,000 15 97,194,400 115.38% 73.22%

AA

Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyiapan pendapat atau pandangan atas penyeleng-garaan pemerintahan di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

2 440,000 1 220,000 50.00% 50.00%

biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi

AB

Rapat koordinasi dalam rangka penyiapan pendapat atau

pandangan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang

pertahanan, keamanan, dan pertanahan

11 132,304,000 14 96,974,400 127.27% 73.30%

- fasilitasi rapat koordinasi dalam rangka penyiapan pendapat atau pandangan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang

pertahanan, keamanan, dan pertanahan

- biaya perjalanan dinas ke Kabupaten Banjar (Jawa Barat), Kota Padang (Sumatera Barat), Kota Surabaya (Jawa Timur, sebanyak 2 kali untuk 2 kesempatan yang berbeda), Yogyakarta, Sentul (Jawa Barat, sebanyak 3 kali untuk 3

kesempatan yang berbeda), dan Kota Malang (Jawa Timur)

(43)

30

Kode Kegiatan/ Komponen/ Sub Komponen

TARGET REALISASI % Realisasi

Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 113 Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan dan program pemerin-tah di bidang perpemerin-tahanan, keamanan, dan pertanahan, berikut permasalahan yang timbul dan pemecahannya

9 115,687,000 7 115,246,330 77.78% 99.62%

AA

Pengumpulan data dalam rangka pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, berikut

permasalahan yang timbul dan pemecahannya

2 440,000 0 0 0.00% 0.00%

AB

Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan, berikut

permasalahan yang timbul dan pemecahannya

7 115,247,000 7 115,246,330 100.00% 99.999%

biaya perjalanan dinas ke Provinsi Jawa Tengah (Kota Solo), Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau (sebanyak 2 kali untuk 2 kesempatan yang berbeda, yaitu di Kota Tanjung Pinang dan Batam), Sulawesi Selatan (Kota Makassar), Jawa Timur, dan Kalimantan Timur (Kota Samarinda)

(44)

31

Kode Kegiatan/ Komponen/ Sub Komponen

TARGET REALISASI % Realisasi

Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 114

Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

22 352,776,000 20 352,554,900 90.91% 99.94%

AA

Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka pemantauan dan evaluasi serta penyampaian

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

5 550,000 3 330,000 60.00% 60.00%

biaya transpor dalam kota untuk menghadiri rapat di kementerian atau lembaga lain dalam rangka pengumpulan data untuk bahan analisis dan evaluasi

AB

Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan, keamanan, dan pertanahan

17 352,226,000 17 352,224,900 100.00% 99.9997%

biaya perjalanan dinas ke Provinsi Sulawesi Selatan (Kota Makassar), Sumatera Selatan (Kota

Palembang), Jawa Tengah (Kota Semarang), Sumatera Barat (Kota Bukittinggi), Jawa Timur (Kota Surabaya), Bangka Belitung (Kabupaten Belitung), Papua (Kota Jayapura), Bali (3 kegiatan untuk 3 bidang yaitu bidang hankam, bidang kesatuan bangsa, dan bidang pertanahan), Kalimantan Barat (Kabupaten Singkawang), Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar), Bengkulu (Kota Bengkulu), Sulawesi Utara, NTB (2 kegiatan untuk 2 bidang yaitu bidang hankam

(45)

32

Kode Kegiatan/ Komponen/ Sub Komponen

TARGET REALISASI % Realisasi

Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

dan bidang kesatuan bangsa), dan Lampung (Kota Bandar Lampung)

115

Pengamatan terhadap

perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun di dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademik, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu

3 57,048,000 1 40,377,050 33.33% 70.78%

AA

Rapat konsultasi dalam rangka pengamatan terhadap

perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun di dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademik, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu

(46)

33

Kode Kegiatan/ Komponen/ Sub Komponen

TARGET REALISASI % Realisasi

Keterangan Pemanfaatan Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output (dokumen) Anggaran (Rp) Output Anggaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) AB Pengamatan terhadap

perkembangan umum di bidang pertahanan dan keamanan baik di luar negeri maupun di dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademik, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu

2 56,828,000 1 40,377,050 50.00% 71.05% biaya perjalanan dinas ke negara Kamboja (Kota Siem Reap)

T O T A L

5017

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden di bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (5017)

52 661,915,000 47 608,465,680 90.38% 91.93%

Gambar

Tabel di atas dapat dirangkum menjadi sebagai berikut.
Tabel Pemanfaatan Anggaran oleh Asisten Deputi Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan / campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai

Data kerusakan tanaman oleh penyakit karat daun juga diamati karena penyakit karat daun secara nyata menurunkan hasil panen kopi bila tidak dilaksanakan pengendalian,

Edi Purwandi (2014): Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Kartu Arisan di Kelas IV B SD Negeri

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

Pemahaman terhadap masalah takdir di atas, sebenarnya merupakan sebagian konsekuensi penting dalam memahami dan mengimani rukun iman pertama secara benar, yaitu beriman kepada

[r]

Skripsi yang berjudul Aktivitas Dakwah Islam Penyuluh Agama Honorer (PAH) di Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala, ditulis oleh Muhammad Sayuti telah diujikan

dari peserta didik. Kurikulum 2013 yang diterapkan relevan dengan ilmu pengetahuan alam salah satunya pada pembelajaran Fisika. Fisika merupakan ilmu alam yang kaitannya