• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Autobiografi Panjang Tentang Diri Sendiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Contoh Autobiografi Panjang Tentang Diri Sendiri "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Wahyu Reza Fahlevi. Sampai saat ini mereke belum dikaruniai seorang anak.

Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayah saya hanyalah seorang pemotong pohon sagu yang bekerja semnjak tamat SD dan sampai sekarang masih melakukan pekerjaan tersebut sedangkan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Namun, walaupun kami hidup dengan sederhana tapi kami hidup bahagia. Kedua orang tua kami mendidik mendidik kami dengan baik dan alhamdulillah kakak-kakak dan abang saya sukses semua dalam belajar menjadi seorang sarjana dari masing-masing universitasnya. Saya bangga akan pengorbanannya dan saya saying dengan mereka. Karena tanpa mereka kami tidak akan pernah tahu seperti apa bentuk dunia ini, tidak akan tahu seperti apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak akan pernah merasakan yang namanya hidup.

termasuk kedalam golongan orang-orang kafir. Ketika usia saya memasuki 5 tahun orang tua saya menyuruh kakak saya yang pertama untuk membawa saya kesekolah SD agar saya bisa belajar.

Sekitar usia saya menginjak 5 tahun setengah saya langsung menduduki bangku SD, mungkin sebagian orang berfikir kenapa tidak pada umur 6 tahun? Padahal pada umumnya anak-anak disekolahkan untuk memasuki Sekolah Dasar pada usia 6 tahun. Itu dikarenakan saya sudah bisa membaca dan berhitung dan kakak saya mengatakan saya sudah layak memasuki Sekolah Dasar dikampung saya sendiri. Saat itu saya bersekolah di SDN 6 Merbau. Selama sekolah di sana saya pernah mendapat peringkat 1 dan saya mendapatkan peringkat 2 sebanyak 2 kali. Saya berangkat kesekolah tidak diantar oleh orang tua saya, tapi saya berangkat dan pulang sekolah bersama kakak saya yang pertama. Karena waktu itu, orang tua saya setelah sholat subuh mereka berangkat untuk memotong karet dan tidak sempat untuk mengantarkan saya kesekolah.

lebih tinggi. Alhamdulillah saya di SMP pernah mendapat peringkat 3 dan 10 besar seperti peringkat 5, 6, dan 7. Di sekolah, saya pernah menjadi anggota OSIS yang menjabat sebagai bendahara OSIS dan saya juga ikut menjadi anggota pramuka yang semenjak dari SD yang saya jalani.

Pada tahun 2012, alhamdulillah saya lulus dari SMPN 7 Merbau dan mengambil jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya memilih SMA Negeri 1 Merbau. Alasan saya kenapa memilih sekolah disana karna sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang terkenal di Kecamatan Merbau. Lama perjalanan dari rumah kesekolah sekitar setengah jam dengan melewati jalan yang sangat buruk dan jelek. Beberapa kali saya pernah mengalami kecelakaan melewati jalan tersebut ketika berangkat kesekolah maupun pulang sekolah. Walau demikian, itu tidak menurunkan semangat saya untuk menuntut ilmu disana.

akhirnya kami tertangkap basah oleh kesiswaan. Kami dihukum satu kelas, dan yang pernah ikut main domino nama-namanya dimasukkan ke buku kasus. Tapi setalah itu kami tidak mengulanginya lagi.

Pada tanggal 12 April 2015 di kelas tiga SMA saya melaksanakan ujian nasional (UN). Saya ketakutan menghadapi ujian ini, karena ini merupakan ujian yang menentukan masa depan saya. Oleh Karen itu, seminggu sebelum UN dilaksanakan saya benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh. Karena saya tidak ingin mengecewakan kedua orang tua saya yang telah bersusah payah menyekolahkan ssaya sampai sekarang dengan ikhlas tanpa mengharapkan belas kasihan apapun dari anaknya. Yang selalu menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu saya harus memberika yang terbaik untuk mereka terutama pada ibu yang telah mengandung saya selama 9 bulan dengan mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan anaknya. Yang telah menyusui dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang yang mana sampai saat ini saya tidak akan bisa membalas semua itu. Tapi saya akan lakukan yang terbaik untuk membalas semua jasa yang telah diberikan kepada saya dan saya anggap jasa yang telah diberikan selama ini kepada saya merupakan hutang yang harus saya lunasi kepadanya.

orang tua bersusah payah untuk melengkapi kebutuhan sekolah anaknya.

Saya sangat ingin sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Sewaktu SMA saya mengikuti program SNMPTN saya mendaftarkan diri di Universitas Negeri Riau. Namun Allah belum berkehendak, saya sempat putus asa. Setelah SNMPTN berlalu, ada lagi program SBMPTN yang saya ikuti. Saya berusaha dan berdo’a agar saya bisa diterima di universitas negeri. Tapi tetap Allah belum berkehendak. Akhirnya saya mengikuti SPMB di Universitas Islam Riau (UIR) dengan jurusan budidaya perairan dan teknik perencanaan wilayah dan tata kota. Saya terus berusaha dan berdo’a dan Allah pun mengabulkan do’a saya. Saya lulus di jurusan budidaya perairan. Saya sangat bersyukur atas semua karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Saya tidak akan mampu melakukannya sendirian tanpa dukungan kedua orang tua saya, kaka-kakak dan teman-teman yang selalu member semangat saya untuk terus berusaha. Saya juga berterima kasih yang sangat dalam sekali kepada Universitas Islam Riau yang saya cintai yang telah memberi saya kesempatan untuk bisa kuliah disana.

 

Referensi

Dokumen terkait