BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan unsur utama dalam pelaporan keuangan yang memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Tujuan Laporan keuangan adalah menyediakan informasi dari suatu perusahaan yang nantinya bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan keputusan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.
keputusan berkaitan dengan ketidakpastian aliran kas sekarang dan masa mendatang atas kualitas sekuritas perusahaan (Armadi dan Anggraeni, 2010).
Semakin tinggi voluntary disclosure yang diungkapkan suatu perusahaan maka semakin rendah cost of equity capital yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan yang mengungkapkan informasi tentang kondisi perusahaanya lebih banyak akan lebih diminati oleh para investor dari pada perusahaan yang mengungkapkan infomasi yang lebih sedikit, sehingga perusahaan yang mengeluarkan pengungkapan sukarela akan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit (Armadi dan Anggraeni, 2010).
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) selaku lembaga yang mengatur dan mengawasi pasar modal di Indonesia telah mengeluarkan beberapa aturan mengenai disclosure yang harus diterapkan oleh perusahaan-perusahaan go public. Peraturan tersebut dimaksudkan untuk melindungi para pemilik modal
dari adanya asimetri informasi (Putri, 2013). Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholder lainnya, di mana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan pemegang saham tersebut (Ifonie, 2012). Apabila asimetri informasi yang terjadi di antara manajer dengan pemegang saham semakin tinggi, maka biaya modal ekuitas (cost of equity capital) yang ditanggung oleh perusahaan akan semakin besar.
pemegang saham dan stakeholder lainnya. Ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimalkan biaya (Komalasari, 2000).
Dalam mengukur kinerja manajemen suatu perusahaan, biasanya para investor menggunakan informasi laba yang tersedia dalam laporan keuangan. Informasi laba dalam laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen sering menjadi sasaran tindakan oportunistik pihak manajemen untuk kepentinganya sendiri yang dapat merugikan pemegang saham. Upaya menyelewengkan informasi dilakukan manajer dengan mempermainkan besar kecilnya laba sesuai dengan kepentingan pelaksanaan manajemen tersebut. Tindakan manajemen dalam mengatur laba disebut juga dengan manajemen laba. Menurut Bagnoli dan Watts dalam Utami (2005), praktik manajemen laba banyak dilakukan oleh manajemen karena mereka menganggap bahwa perusahaan lain juga melakukan hal yang sama.
Penelitian yang dilakukan oleh Indayani dan Mutia (2013) yang meneliti tentang pengaruh informasi asimetri dan voluntary disclosure terhadap cost of equity capital menunjukan hasil bahwa tingkat voluntary disclosure berpengaruh positif terhadap cost of equity capital dan informasi asimetri secara individu berpengaruh negatif terhadap cost of equity capital, artinya setiap penurunan informasi asimetri akan menurunkan cost of equity capital, dan apabila semakin banyak perusahaan yang mengungkapkan mengenai jati diri dan identitas perusahaan maka akan semakin besar cost of equity capital yang dikeluarkan perusahaan.
Heriyanthi (2013), meneliti tentang pengaruh pengungkapan sukarela dan manajemen laba pada cost of equity capital dengan variabel asimetri informasi sebagai variabel intervening, menunjukan hasil bahwa pengungkapan sukarela tidak berpengaruh signifikan pada asimetri informasi dan cost of equity capital. Manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan pada asimetri informasi. Manajemen laba dan asimetri informasi berpengaruh negatif dan signifikan pada cost of equity capital. Pengungkapan sukarela melalui asimetri informasi tidak
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ifonie (2012) mengenai pengaruh asimetri informasi dan manajemen laba pada cost of equity capital pada perusahaan real estate yang terdaftar di bursa efek
indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu apabila dalam Ifonie (2012) variabel independen yang digunakan adalah manajemen laba dan asimetri informasi, sedangkan pada penelitian ini menambahkan satu variabel independen yaitu voluntary disclosure dan apabila pada penelitian terdahulu proksi yang digunakan untuk menghitung manajemen laba dengan menggunakan akrual diskreseneri, dalam penelitian ini menggunakan spesifikasi akrual yaitu modal kerja seperti pada penelitian Utami (2005). Alasan menambahkan variabel voluntary disclosure karena dalam penelitian-penelitian sebelumnya voluntary disclosure memiliki pengaruh terhadap cost of equity capital.
Pentingnya penelitian ini dilakukan karena masih terdapat ketidak konsistenan hasil pada penelitian-penelitian terdahulu sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kembali. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian skripsi dengan judul, “PENGARUH MANAJEMEN
LABA, VOLUNTARY DISCLOSURE, ASIMETRI INFORMASI
TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADA PERUSAHAAN
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah manajemen laba, voluntary disclosure dan asimetri informasi secara simultan berpengaruh terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah manajemen laba secara parsial berpengaruh positif terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah voluntary disclosure secara parsial berpengaruh positif terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah asimetri informasi secara parsial berpengaruh positif terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3Pembatasan Masalah
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk menguji dan memberikan bukti emperis tentang pengaruh manajemen laba, voluntary disclosure dan asimetri informasi terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk menguji dan memberikan bukti emperis pengaruh manajemen laba terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk menguji dan memberikan bukti emperis pengaruh voluntary disclosure terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk menguji dan memberikan bukti emperis pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis
2. Bagi investor dan kreditur
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan mengenai investasinya dengan menggunakan informasi pada laporan keuangan khususnya informasi mengenai laba perusahaan, serta diharapkan dapat membantu dalam mengantisipasi informasi akrual yang tersaji dalam laporan keuangan perusahaan ssehingga dapat dideteksi adanya praktik manajemen laba.
3. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam mempertimbangkan dan memutuskan suatu kebijakan yang berkaitan dengan praktik manajemen laba, sehingga dapat mengmbil langkah yang tepat dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas. .
4. Bagi kalangan akademis