• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

30 JUNI 2017 DAN 30 JUNI 2016 (TIDAK DIAUDIT) KECUALI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

(2)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian 1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

(3)
(4)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2d , 3 107.915.503.354 115.865.761.398

Piutang Usaha - Pihak ketiga 2f , 4 10.740.532.960 10.276.286.000

Piutang lain-lain

Pihak berelasi 2m , 31 1.400.000.000 1.400.000.000

Pihak ketiga 5 1.324.381.895 976.837.918

Aset keuangan lancar lainnya

Dimiliki hingga jatuh tempo 6 1.000.000.000 1.000.000.000

Tersedia untuk dijual 2e , 7 5.253.355.868 5.124.898.438

Persediaan 2g , 8 33.141.053.314 31.771.219.374

Biaya dibayar di muka 2h , 9 517.590.527 372.779.981

Uang muka pembelian aset tetap 10 4.000.000.000

-Pajak dibayar dimuka 17a 6.588.898.904 8.119.594.345

Jumlah Aset Lancar 171.881.316.822 174.907.377.454

ASET TIDAK LANCAR

Properti Investasi 2j , 11 2.267.526.133 2.268.176.133

Aset tetap 2k , 12 10.916.576.927 11.927.709.719

Aset pajak tangguhan bersih 2p , 17d 10.332.375.672 10.501.356.310

Beban eksplorasi ditangguhkan 2l 29 100.096.782.840 96.522.406.168

Uang jaminan 1.100.000 2.540.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 123.614.361.572 121.222.188.330

JUMLAH ASET 295.495.678.394 296.129.565.784

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.

Direktur Pontianak, 24 Juli 2017

S.E. & O.

(5)

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha - pihak ketiga

13

5.626.183.905 8.347.674.977

Utang lain-lain - pihak ketiga

14

251.425.300 251.425.300

Utang dividen

15

3.348.273.015 1.361.493.303

Beban akrual

16

282.672.496 60.732.555

Utang pajak

17b

1.185.714.844 1.292.819.389

18

219.780.000 219.780.000

Jumlah liabilitas jangka pendek 10.914.049.560 11.533.925.524

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Kewajiban imbalan pasca kerja

2o , 19

21.656.960.129 21.331.236.675

Jumlah Liabilitas jangka panjang 21.656.960.129 21.331.236.675

JUMLAH LIABILITAS 32.571.009.689 32.865.162.199

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Modal saham

- Modal dasar 540.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh

lembar saham

pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016

20

82.782.488.000 82.782.488.000

Tambahan Modal Disetor

21

(1.884.250.047) (2.001.838.246)

Penghasilan komprehensif lainnya 3.574.511.982 3.602.383.084

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 5.950.000.000 5.600.000.000

Belum ditentukan penggunaannya 134.099.854.334 134.191.947.577

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

Pemilik entitas induk 224.522.604.269 224.174.980.415

Kepentingan nonpengendali

23

38.402.064.436 39.089.423.170

Jumlah Ekuitas 262.924.668.705 263.264.403.585

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 295.495.678.394 296.129.565.784

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.

Jaminan Sewa Kantor

Direktur S.E. & O. Budiono Pontianak, 24 Juli 2017 331.129.952

(6)

Beban Pokok penjualan 2n 25 40.623.975.978 47.304.459.908 LABA BRUTO 11.213.435.272 15.712.016.042 Beban usaha 26 (11.872.443.873) (12.699.291.752) Pendapatan lain-lain 27 3.184.696.958 4.787.293.199 Beban lain-lain 28 (181.551.168) (944.537.091) LABA USAHA 2.344.137.189 6.855.480.398

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.344.137.189 6.855.480.398

Penghasilan (beban) pajak penghasilan 2p 17c (669.221.255) (1.339.553.137)

LABA TAHUN BERJALAN 1.674.915.934 5.515.927.261

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN : Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program

pensiun manfaat pasti 19 (184.046.399) (893.861.714)

Pajak penghasilan terkait dengan pos yang tidak

direklasifikasi 17d 46.011.600 223.465.429

(138.034.799)

(670.396.285)

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Aset keuangan tersedia untuk dijual

keuntungan (kerugian) tahun berjalan 7 146.884.930 716.843.051

Transfer ke laba rugi - (671.020.101)

Pajak penghasilan terkait dengan pos yang

yang direklasifikasi 17d (36.721.233) (11.455.738)

110.163.697

34.367.212 (27.871.102)

(636.029.073) TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN 1.647.044.832 4.879.898.188 Laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan

kepada :

Pemilik entitas induk 2.244.686.469 6.121.218.961

Kepentingan nonpengendali (569.770.535) (605.291.700)

1.674.915.934

5.515.927.261

Total laba rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik entitas induk 2.216.815.367 5.485.189.888

Kepentingan nonpengendali 23 (569.770.535) (605.291.700)

1.647.044.832

4.879.898.188

Laba per saham dasar 2q 30 6,78 18,49

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.

Pontianak, 24 Juli 2017 S.E. & O. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN

(7)

Modal Ditempatkan Ditentukan Belum Ditentukan Keuntungan (kerugian) Entitas Induk nonpengendali Ekuitas

Catatan dan Disetor Penggunaannya Penggunaannya aktuaria

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo 01 Januari 2016 82.782.488.000 93.450.650 (2.095.288.896) 5.250.000.000 124.911.840.170 618.110.771 2.564.063.394 214.124.664.089 27.171.414.955 241.296.079.044

Peningkatan modal 13.200.000.000 13.200.000.000

Uang muka setoran modal

Cadangan Umum 22 350.000.000 (350.000.000) -

-Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak -

-Deviden Tunai 22 (1.655.649.760) (1.655.649.760) (1.655.649.760)

Laba (rugi) 6.121.218.961 6.121.218.961 (605.291.700) 5.515.927.261

Pendapatan komprehensif lainnya 537.632.288 (670.396.285) (132.763.997) - (132.763.997)

- Transfer ke laba rugi (503.265.076) (503.265.076) (503.265.076)

82.782.488.000

93.450.650 (2.095.288.896) 5.600.000.000 129.027.409.371 652.477.983 1.893.667.109 217.954.204.217 39.766.123.255 257.720.327.472 Saldo 01 Januari 2017 82.782.488.000 93.450.650 (2.095.288.896) 5.600.000.000 134.191.947.577 813.513.404 2.788.869.680 224.174.980.415,0 39.089.423.170 263.264.403.585

Peningkatan modal -

-Uang muka setoran modal

-Cadangan Umum 22 350.000.000 (350.000.000) - -Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 117.588.199 117.588.199,0 (117.588.199)

-Deviden Tunai 22 (1.986.779.712) (1.986.779.712,0) (1.986.779.712)

Laba (rugi) 2.244.686.469 2.244.686.469,0 (569.770.535) 1.674.915.934

Pendapatan komprehensif lainnya 110.163.697 (138.034.799) (27.871.102,0) - (27.871.102)

- Transfer ke laba rugi - -

-82.782.488.000

93.450.650 (1.977.700.697) 5.950.000.000 134.099.854.334 923.677.101 2.650.834.881 224.522.604.269,0 38.402.064.436 262.924.668.705

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Saldo 30 Juni 2017

Tersedia untuk Dijual

Saldo 30 Juni 2016

perubahan ekuitas anak Agio Saham

(8)

Penerimaan dari pelanggan 52.814.696.080 67.036.772.340

Penerimaan kas lainnya 471.342.837 1.005.114.250

Pembayaran kepada pemasok (40.706.020.341) (34.897.258.536)

Pembayaran gaji dan tunjangan (14.646.335.667) (13.911.326.525)

Pembayaran beban operasi lainnya (3.528.938.266) (3.492.137.476)

Kas yang diperoleh (digunakan untuk) operasi (5.595.255.357) 15.741.164.053

Penerimaaan bunga dari aktivitas operasi 547.586.186 738.503.904

Pengembalian (pembayaran) pajak 2.655.518.238 1.588.867.460

Arus kas neto dari aktivitas operasi (2.392.150.933) 18.068.535.417

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:

Penerimaan bunga 2.079.160.655 3.071.671.395

Penerimaan dividen 39.890.411 51.475.527

Pencairan (penempatan) aset keuangan tersedia

untuk dijual - 2.588.501.351

Pembayaran uang muka pembelian aset tetap 10 (4.000.000.000)

-Pembayaran untuk perolehan aset tetap 12 (13.918.000) (424.859.091)

Penerimaan dari Penjualan aset tetap 12 88.000.000 70.000.000

Penambahan biaya eksplorasi ditangguhkan (3.574.376.672) (20.343.628.009)

Arus kas neto dari aktivitas investasi (5.381.243.606) (14.986.838.827)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:

Pembayaran dividen tunai -

-Arus kas neto dari aktivitas pendanaan -

-KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (7.773.394.539) 3.081.696.590

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 115.865.761.398 101.814.991.509

Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas (176.863.505) (711.478.972)

SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 107.915.503.354 104.185.209.127

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

(9)

a. Pendirian dan Informasi Umum

Dewan Komisaris 30 Juni 2017 31 Desember 2016

Komisaris Utama Tn. Ng Tjie Koang Tn. Ng Tjie Koang

Komisaris Tn. Budi Satria Sanusi Tn. Budi Satria Sanusi

Komisaris Independen Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA

Direksi

Direktur Utama Tn. Siang Hadi Widjaja Tn. Siang Hadi Widjaja

Direktur Tn. Ir. Winata Indradjaja Tn. Ir. Winata Indradjaja

Direktur Tn. Ir. Honky Widjaja Tn. Ir. Honky Widjaja

Direktur Tidak Terafiliasi Tn. Budiono Tn. Budiono

Komite Audit

Ketua Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA

Anggota Tn.Tjhin Khim Kiat, SE Tn.Tjhin Khim Kiat, SE

Tn. Drs. Halim Makopolo Tn. Drs. Halim Makopolo

PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.

Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl Tanjungpura No. 263 D,

Pontianak 78122 sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.

Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha

Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing 98 dan 101 orang.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:

Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 7.093.196.534 dan Rp13.349.619.719

(10)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan

c. Entitas Anak

Perusahaan memiliki saham Entitas anak, sebagai berikut :

Entitas Anak Domisili Jenis Usaha

PT Intitirta Primasakti Jakarta Pertambangan

d. Penerbitan laporan keuangan

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian

Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).

67% 119.180.947.277 120.932.151.550

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 pada tanggal 24 Juli 2017

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijadikan jaminan

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.

Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian

2017 2016 31 Desember 2016

Persentase

Kepemilikan Jumlah aset (Rp)

67%

Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No.

SI-118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8

Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta).

30 Juni 2017

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Sampai tanggal 30 Juni 2017, entitas anak sedang melakukan kegiatan geohidrologi di lokasi tambang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang bertujuan menunjang pembuatan Laporan JORC (The Joint Ore Reserves Committee) dan juga sedang mempersiapkan untuk mendapatkan proyek pembangunan tenaga listrik dari PLN di Jambi.

(11)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

- PSAK 1 (revisi 2015) : Penyajian laporan keuangan

- PSAK 4 (revisi 2015) : Laporan keuangan tersendiri pada entitas asosiasi dan ventura bersama

- PSAK 5 (revisi 2015) : Segmen Operasi

- PSAK 7 (revisi 2015) : Pengungkapan pihak-pihak berelasi

- PSAK 15 (revisi 2015) : Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama

- PSAK 16 (revisi 2015) : Aset tetap

- PSAK 19 (revisi 2015) : Aset tak berwujud

- PSAK 22 (revisi 2015) : Kombinasi Bisnis

- PSAK 24 (revisi 2015) : Imbalan kerja

- PSAK 25 (revisi 2015) : Kebijakan akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan

- PSAK 53 (revisi 2015) : Pembayaran berbasis saham

- PSAK 65 (revisi 2015) : Laporan keuangan konsolidasian

- PSAK 66 (revisi 2015) : Pengaturan bersama

- PSAK 67 (revisi 2015) : Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain

- PSAK 68 (revisi 2015) : Pengukuran nilai wajar

- ISAK 30 (revisi 2015) : Pungutan

- ISAK 31 (revisi 2015) : Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 “Properti investasi".

- PSAK/SFAS 70 : Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak

- PSAK 69 : Agrikultur

- ISAK 31 : Interpretasi atas ruang lingkup

- PSAK 13 : Poperti investasi

- Amandemen PSAK 1 : Penyajian laporan keuangan

- Amandemen PSAK 16 : Aset tetap

- Amandemen PSAK 2 : Laporan arus kas

- PSAK 3 (Penyesuaian 2016) : Laporan keuangan interim

- PSAK 24 (Penyesuaian 2016) : Imbalan kerja

- Amandemen PSAK 46 : Pajak penghasilan

- PSAK 58 (Penyesuaian 2016) :

- PSAK 60 (Penyesuaian 2016) : Instrumen keuangan: pengungkapan

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan.

Penerapan dari standar akuntansi dan interpretasi standar akuntansi baru yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) yang berlaku efektif 1 Januari 2016 meliputi:

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan perusahaan

(12)

b. Prinsip konsolidasian

c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

d. Kas dan setara kas

e. Aset keuangan lancar lainnya

f. Piutang usaha

g. Persediaan

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah hak suara.

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan

Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.

Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode first-in, first-out (FIFO).

(13)

h. Biaya dibayar dimuka

i. Sewa

Sebagai lesse (penyewa)

(ii) Sebagai lessor (yang menyewakan)

j. Properti investasi

Apabila aset sewa disewakan dengan sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan tangguhan.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebaga sewa operasi (Operating Lease).

Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu.

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (Finance Lease).

-Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu.

-Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 30 (revisi 2011), “Sewa. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.

(i)

Dalam sewa pembiayaan, setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat.

Apabila aset disewakan dengan sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Penghasilan sewa diakui selama masa sewa dengan menggunakan metode investasi neto yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan.

Dalam sewa operasi, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran langsung diatribusikan.

(14)

k. Aset tetap - pemilikan langsung

- Tanah

- Golongan bangunan dana prasarana

- Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri dari : Golongan II :

Golongan III :

Group II : 25% Group III : 10%

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.

Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.

Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount )

maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait.

Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan sesuai dengan golongannya disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut :

meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun.

(15)

l. Beban eksplorasi ditangguhkan

m. Transaksi hubungan berelasi

n. Pengakuan pendapatan dan beban

suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;

Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas anak ; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak ; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak ; b.

Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venture; d.

e.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika:

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

c.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak .

g. a.

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;

Suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f.

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan batubara yang ada.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian

(16)

o. Imbalan Pasca Kerja

p. Pajak Penghasilan

Pengukuran kembali yang timbul dari program pensiun manfaat pasti diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pengukuran kembali terdiri keuntungan dan kerugian aktuaria, imbal hasil aset program (diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset) dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset).

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya atau ekuitas.

Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian penyelesaian.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan yang berbeda.

Keuntungan dan kerugian atas kurtailmen diakui ketika terdapat komitmen untuk mengurangi jumlah karyawan yang tercakup dalam suatu program secara signifikan atau ketika terdapat perubahan ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan, pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi karyawan memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode vesting.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

(17)

q. Laba bersih per saham

r. Informasi segmen

s. Penggunaan Estimasi

t. Instrumen keuangan 1. Aset keuangan

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi di mana perusahaan beroperasi.

PSAK 60 (revisi 2014), antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.

PSAK 68 (revisi 2014) memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.

PSAK 55 (revisi 2014), antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK 50 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 68 (revisi 2014): “Pengukuran nilai wajar” PSAK 50 (revisi 2014) mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

(18)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t1. Aset keuangan (lanjutan)

Pengakuan awal

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan Entitas Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

(19)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t1. Aset keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) • • -t2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Investasi tersedia untuk dijual reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.

Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)]

Liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)]

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, biaya masih harus dibayar, dan liabilitas imbalan pasca kerja.

Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:

Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.

(20)

Instrumen keuangan (lanjutan) t2. Liabilitas keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •

t3. Saling hapus dari instrumen keuangan

t4. Nilai wajar instrumen keuangan

t5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam Laporan laba rugi konsolidasian.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Pinjaman dan utang

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui Laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

(21)

Instrumen keuangan (lanjutan)

t6. Penurunan nilai dari aset keuangan

t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada Laporan laba rugi.

Aset keuangan

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.

Liabilitas keuangan

Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

(22)

Instrumen keuangan (lanjutan) u. Penurunan nilai aset non-keuangan

Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

(23)

Kas : Rupiah Valas Jumlah Kas Pihak ketiga : Bank : Rupiah

Bank Permata, Pontianak Bank Mandiri, Pontianak Bank UOB Indonesia , Jakarta Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Mayapada, Pontianak Bank Windu, Jakarta

Bank UOB Indonesia , Pontianak Bank Central Asia , Pontianak Bank Windu, Pontianak Bank Mandiri, Jakarta Bank BII, Pontianak Bank BTPN, Jakarta Bank Nobu, Pontianak Bank Panin, Pontianak Bank CIMB Niaga, Jambi

Dollar Amerika Serikat

Bank Permata , Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Windu, Pontianak Bank UOB Indonesia , Jakarta Bank Commonwealth, Pontianak

Deposito Berjangka :

Rupiah

Bank Mayapada , Pontianak Bank Permata, Pontianak Bank UOB Indonesia, Jakarta Bank Windu, Pontianak Bank Windu, Jakarta Bank BII , Pontianak

Bank OCBC NISP, Pontianak

US Dollar

Bank Windu, Pontianak Jumlah

Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun Tidak ada kas dan Setara kas pada pihak berelasi

2% 6,75% - 8,00% 15.249.860.000 6,75% - 8,38% 2% 181.837.433 36.707.719.250 79.714.175 31.739.857 25.108.414 4.000.000.000 4.000.000.000 3.580.419.610 444.267.654 127.409.823 1.555.395.163 4.202.107.416 15.117.065.000 5.000.000.000 265.693.894 188.608.416 119.832.197 282.998.484 433.770.505 197.940.753 3.978.962.013 746.345.088 37.012.914 154.252.899 664.324.690 1.085.554.351 27.714.541.143 16.250.729.973 282.998.484 197.940.753 99.366 138.373.056 31.603.180 124.092.657 981.041.807 1.949.164.793 435.613,21 298.743,30 262.850.321 115.953.502 558.752.414 18.670.787 23.412.383.455 8.000.000.000 1.963.730.653 5.852.899.090 87.886.891 15.000.000.000 7.906.866.052 1.240.680 115.865.761.398 55.803.375.343 62.966.366.189 6.136.690.226 5.000.000.000 107.915.503.354 35.000.000.000 -1.108.738 92,34 82,52 10.000.000.000 779.428 13.803.375.343 8.966.366.189 10.000.000.000 1.135.000,00 1.595.747,07 1.723.483,63 460.747,07 588.483,63 1.135.000,00 15.600,57 146.154,41 146.344,68 6.541,15 58,52 207.783.992

(24)

Pihak ketiga :

a. Rincian piutang usaha berdasarkan debitur: PT Sabak Indah

PT Erna Djuliawati CV Surya Utama

PT Harjhon Timber Limited PT Putra Kalimantan Sukses jumlah

Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih

b. Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan adalah sebagai berikut :

Pontianak Jambi Jumlah

Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih

c. Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah

USD Jumlah

Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih

d. Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo

Lewat jatuh tempo: 1 s.d 30 hari 31 s.d 60 hari 61 s.d 90 hari

> 150 hari Jumlah

Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang Usaha-Bersih

e. Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai: Saldo awal

Penghapus bukuan piutang usaha yang tidak dapat ditagih Saldo akhir

Rp 30 Juni 2017

10.276.286.000

Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan. 10.276.286.000 10.276.286.000 10.276.286.000 10.740.532.960 10.740.532.960 3.840.570.000 5.317.376.000 98.252.000 31 Desember 2016 10.740.532.960 10.740.532.960 196.504.000 2.095.500.000 4.800.532.960 10.740.532.960 4.664.000.000 5.940.000.000

Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak berelasi.

10.276.286.000 Rp 5.940.000.000 196.658.000 Rp 4.664.000.000 370.296.960 10.276.286.000 10.276.286.000 5.612.286.000 393.162.000 10.740.532.960 7.647.286.000 10.276.286.000 1.210.000.000 5.968.227.840 10.740.532.960 2.676.805.120 31 Desember 2016 30 Juni 2017

Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Apabila berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan.

10.276.286.000 Rp 1.419.000.000 10.740.532.960

(25)

Pihak ketiga:

Karyawan

Bunga deposito / obligasi Dividen reksa dana Pendapatan Sewa Lain-lain

Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah

ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA - DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO

Pihak ketiga

Deposito Rupiah Bank BTPN, Jakarta

Jumlah Deposito Rupiah

Jumlah aset keuangan lancar lainnya dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun

ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA - TERSEDIA UNTUK DIJUAL

Efek Ekuitas tersedia untuk dijual :

Biaya perolehan :

Saham Bank OCBC NISP : sebanyak Lembar

Saham PT Berlian Laju Tanker : sebanyak Lembar

Laba (rugi) yang belum direalisasi

Nilai Pasar Efek Harga pasar saham per lembar Bank OCBC NISP

Harga pasar saham per lembar PT Berlian Laju Tanker Tbk

Reksa dana Terproteksi - (Rupiah)

Bank Permata

BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 1

Laba (rugi) yang belum direalisasi

Nilai Pasar Reksa dana

27.000.000 31 Desember 2016 1.000.000.000 Rp 267.121.963 30 Juni 2017 14.904.110 14.210.000 Rp 976.837.918 Rp 1.324.381.895 30 Juni 2017 976.837.918 7,50% 26.630.000 452.899 Rp196 849.821.868 452.899 425.777.969 977.232.438

Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.

471.891 1.000.000.000 423.591.000 423.591.000 1.000.000.000 Rp Rp 1.000.000.000 1.026.630.000 15.075.000 235.758.808 553.188.539 1.000.000.000 684.100.000 14.684.932 75.000 7,00% 6 1.324.381.895 Rp2.070 Rp196 1.000.000.000 31 Desember 2016 7 2.133 1.014.210.000 1.000.000.000 Rp 1.042.500.000 1.000.000.000 Rp1.800

(26)

Obligasi - Rupiah

Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap 1 2012

Obligasi - US Dollar

Laba (rugi) yang belum direalisasi Jumlah obligasi USD

Jumlah obligasi Jumlah aset keuangan lancar lainnya tersedia untuk dijual Suku bunga reksa dana Rupiah

Kupon Obligasi Rupiah

Kupon Obligasi Pemerintah US Dollar (Indon 42)

Harga nominal, harga beli dan harga pasar penempatan Indon42 adalah sebagai berikut :

Bank Permata, Pnk

Jumlah unit dan Nilai Aset Bersih (NAB) atas reksa dana :

Bank Permata

BATAVIA PROTEKSI CEMERLANG 1

Mutasi laba (rugi) yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

Efek Ekuitas Obligasi Reksa dana

Pencairan reksa dana Pencairan Obligasi 200.000 - - (513.975.851) 4.021.786.399 1.231.569.469 157.500 2.597.742.500 26.630.000 Belum direalisasi Rp 424.043.899 Nilai Perolehan (2.731.569.750) Nominal Nilai Wajar Beli 1.027,2600 8.370.444.039 - - - (657.044.250) 1.084.684.539 (500.000.000) US$ - 108,000% 5.253.355.868 977.232.438 517.286.000 3.376.904.000 2.876.904.000 5,25% 779.161.500 8% 216.000 9,40% Nilai Perolehan 5.253.355.868

Indon42 di Bank Permata, Pontianak

Harga Harga 2.097.742.500 (2.074.525.500) Rp US$ 30 Juni 2017 NAB 1.755.704.640 849.821.868 200.000 2.633.456.000 2.116.170.000 (13.975.851) 553.188.539 28.185.851 6.614.739.399 4.040.213.899 Unit 31 Desember 2016 1.014,2100 216.000 Unit 1.000.000,0000 Rp 1.174.330.250 NAB 424.043.899 Rp 1.000.000,0000 196.000 Belum direalisasi 157.500 laba (rugi) Rp 31 Desember 2016 98,000% laba (rugi) 500.000.000 196.000 5.124.898.438 31 Desember 2016 9,40% 1.528.185.851 5.865.025.750 4.690.695.500 1.500.000.000 US$ US$ 5,25% 3.133.456.000 6 - 8% 500.000.000 % % 30 Juni 2017 Harga Pasar 31 Desember 2016 425.777.969 Rp 1.000.000.000 Nilai Wajar 5.253.355.868 1.231.569.469 4.021.786.399 5.124.898.438 3.376.904.000 1.000.000,0000 1.026.630.000 30 Juni 2017 779.161.500 Rp 1.000.000,0000 30 Juni 2017 Rp

(27)

Saldo awal

Laba (rugi) selama tahun berjalan

Keuntungan yang direalisasi atas pencairan reksa dana Saldo akhir

Tidak ada penempatan deposito, reksa dana dan Obligasi pada pihak berelasi.

PERSEDIAAN

Barang jadi

Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang

Jumlah

Cadangan penyisihan persediaan usang Jumlah

BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Asuransi Tenaga Kerja

Pengurusan surat kendaraan

Sewa tanah dan ruang kantor dan parkir Jumlah

UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP

31 Desember 2016

Pada bulan Juni 2016 dicairkan obligasi Indon42 di Bank Commonwealth, atas pencairan tersebut Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp

614.437.250,-Rp

31.771.219.374

9 8

Tahun 2016 diterima pencairan sebagian Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XIX, atas pencairan tersebut Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp

13.975.851,-Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,262,258 pada 30 Juni 2017 dan US$ 2,760,466 pada 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.

31 Desember 2016 Rp Rp 31.771.219.374 375.279.462 146.884.930 31 Desember 2016 1.229.961.251 24.404.616.542 1.222.633.681 33.141.053.314 33.141.053.314

Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan,peralatan pabrik, kendaraan dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. 30 Juni 2017 3.991.263.040 824.147.694 1.755.704.640 517.590.527 Rp

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.

372.779.981

Persediaan tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

107.221.444 Rp 1.231.569.469 30 Juni 2017 Rp (671.020.101) 1.231.569.469 60.145.000 2.145.378.541 78.254.400 187.304.137 1.780.632.441 39.166.065 27.004.718.612 3.133.068.580 1.084.684.539 - 1.084.684.539 30 Juni 2017 43.000.000 931.556.946 10

Uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah) per 30 Juni 2017 adalah rekening atas pembayaran uang muka pembelian tanah untuk persiapan lokasi pembangkit listrik dari entitas anak.

(28)

Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung : Tanah Bangunan Akumulasi penyusutan: Bangunan Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung : Tanah Bangunan Akumulasi penyusutan: Bangunan

Rincian properti berupa tanah adalah sebagai berikut:

Kelurahan Kebon Jeruk, Kec.Kebon Jeruk,Jakarta Barat Hak Guna Bangunan Kelurahan Kebon Jeruk, Kec.Kebon Jeruk,Jakarta Barat Hak Guna Bangunan Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak Hak Guna Bangunan

1.533.150.000 468.276.250 202.250.000

Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

30 Juni 2017 228 Rp 31 Desember 2016 1.432.461.364 Luas 1.449.694.697 Jenis Hak 1.533.150.000 30 Juni 2017 m2 2.252.242.800 Rp 31 Desember 2016 Rp Reklasifikasi Rp 1.449.694.697 1.434.411.364

Properti investasi bangunan berupa ruang perkantoran seluas 222m2 berlokasi di Menara Sudirman lt.7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Umur manfaat bangunan 20 tahun. Beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus dan dialokasikan ke beban administrasi dan umum.

3.701.937.497 1.300.000 1.433.761.364 2.268.176.133 1.300.000 2.203.676.250 Rp 202.250.000 468.276.250 94.750 1.449.694.697 30 Juni 2017 1.433.761.364 3.701.937.497

Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp 19.986.955.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.

Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan dengan menggunakan model biaya.

Rp 31 Desember 2016 01 Januari 2017 931 Pengurangan 1.434.411.364 2.203.676.250 Penambahan 2.252.242.800 Rp Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Penambahan Rp 01 Januari 2016 650.000 1.432.461.364 Lokasi 2.269.476.133 Rp 2.267.526.133 3.701.937.497 3.701.937.497 2.252.242.800 650.000 1.449.694.697 2.268.176.133 1.433.761.364 1.433.761.364 Rp 2.252.242.800

(29)

ASET TETAP

Rincian dan mutasi aset tetap per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :

Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung :

Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor

Aset dalam penyelesaian Nilai Perolehan Penyisihan

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor

Nilai buku

Mobil Nissan New X-Trail Mobil minibus

45.434.929

88.000.000

1. 353.223.000 45.434.929 80.000.000 34.565.071 2. - 8.000.000 8.000.000

Harga Perolehan Nilai buku Harga Jual Laba

Rp Rp Rp Rp 2.382.807.063 44.893.303.491 2.695.000 42.565.071 625.577.862 -9.913.754.210 10.191.544.001 (7.749.706.281) 13.918.000 393.223.000 31.045.164.659 2.914.789.724 347.788.071 350.483.071 5.244.512.786 55.809.880.418 1.704.402.150 5.886.050.747 56.191.880.418 2.695.000 13.918.000 Rp 11.927.709.719 44.264.170.699 40.000.000 393.223.000 -979.615.863 2.903.566.724 14.652.696.138 (7.749.706.281) 7.749.706.281 26.831.909.121

Rincian penjualan aset tetap per 30 Juni 2017 sebagai berikut :

2.304.025.479 81.476.584 5.214.481.889 31.045.164.659 -Rp 1.704.402.150 30.030.897 395.918.000 -12 Rp 10.916.576.927 14.259.473.138

Ruang perkantoran di Menara Sudirman disewakan kepada PT Swisstime Perkasa International. Jumlah pendapatan sewa ruang kantor sebesar Rp 389.610.000 per 30 Juni 2017 dan Rp.329.670.000 per 30 Juni 2016.

30 Juni 2017

Rp Rp

Reklasifikasi

Tanah berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta disewakan kepada PT Berkat Bukit Emas berlimpah. Jumlah pendapatan sewa tanah sebesar Rp 54.000.000 per 30 Juni 2017 dan per 30 Juni 2016.

Pengurangan 5.886.050.747 01 Januari 2017 Penambahan 7.749.706.281 27.074.439.641 242.530.520 30 Juni 2017

(30)

Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung :

Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor

Aset dalam penyelesaian Nilai Perolehan Penyisihan Alat pengangkutan

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Kendaraan & alat pengangkutan Inventaris kantor

Nilai buku

Alat angkutan :

Motor air KM Mutiara Kapuas GT 29 NT8 Mobil tanki

Mobil Honda CRV Sepeda motor Honda

Beban Overhead Pabrik Beban Usaha Saldo akhir 55.067.364.168 1.747.942.341 623.426.091 445.514.887 -26.831.909.121 (7.749.706.281) 9.913.754.210 26.365.776.561 466.132.560 9.090.363.586 31 Desember 2016 5.886.050.747 31 Desember 2016 1.704.402.150 1.268.905.511 445.514.887 11.927.709.719

Rincian penjualan aset tetap per 31 Desember 2016 sebagai berikut :

Harga Perolehan Nilai buku Rp 133.488.796 2.304.025.479 12.324.438.849 42.742.925.319 1.966.760.267 -Reklasifikasi - 2.873.123.474 30.443.250 - - 2.903.566.724 56.191.880.418 7.749.706.281 -(7.749.706.281) 1.704.402.150 -13.601.973.138 1.674.149.091 623.426.091 -31.001.814.659 43.350.000 - -5.886.050.747 - - -Rp Rp Rp Pengurangan Rp Penambahan 14.652.696.138 Rp 7.749.706.281 31.045.164.659 35.000.000 5.214.481.889 Rp 20.000.000 5.152.277.579 62.204.310 2.134.507.593 169.517.886

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:

Harga Jual 44.264.170.699 20.000.000 Laba 375.423 Rp Rp 738.645.222 1.228.115.045 8.000.000 1.024.577 01 Januari 2016 Rp Rp 1.400.000 30 Juni 2017 177.911.204 623.426.091 311.400.000 31 Desember 2016 363.172.066 979.615.863 1.966.760.267

Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 9.616.500.000 dan US$ 3,867,742 pada 30 Juni 2017 dan Rp 10.473.615.000 dan US$ 3,864,534 pada 31 Desember 2016.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal pelaporan. 616.443.797 62.464.219 240.000.000 1. 2. 147.809.091 4. 3. 50.000.000 432.617.000 177.535.781 50.000.000

Referensi

Dokumen terkait

P2 Luapan kebahagiaan dan sukacita yang mereka rasa dan alami menerima anugerah Allah bertumbuh dalam hati dan berbuah dalam hidup.. Alangkah indahnya m adah yang

Merisuo-Stormin (2006) mukaan suomalai- set pojat lukevat tosiasiassa paremmin kuin pojat monessa muussa OECD-.. maassa ja jopa paremmin kuin joidenkin OECD-maiden

Quick ratio yaitu rasio yang menunjukan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan

Berdasarkan hal tersebut maka keaslian dari penelitian dalam rangka penyusunan tesis berjudul Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perceived usefulness sebagai variabel intervening pada hubungan kualitas sistem informasi terhadap

Tingginya kandungan phosfor (P) pada pupuk organik cair kombinasi jerami padi, daun kelor, dan penambahan kotoran burung puyuh sebagai bioaktivator berdasarkan

Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap kesedaran terhadap amalan keselamatan di makmal kejuruteraan dalam kalangan pelajar yang merangkumi tiga aspek utama iaitu

pemeliharaan, Penyiapan dan Pengukuran Petak Ukur Permanen (PUP), serta Inventarisasi Hutan Menyeluruh Setiap Lima Tahun serta. 2) Rencana Teknis Restorasi Habitat Flora dan