• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembaran Data Keselamatan Bahan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Halaman: 1/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016

1. Zat/bahan olahan dan nama perusahaan

Tinuvin® 99-2

Penggunaan: stabilisator

Perusahaan: PT BASF Indonesia

DBS Bank Tower, 27th Floor, Ciputra World 1 Jakarta, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3 - 5 Jakarta 12940, INDONESIA

Telepon: +62 21 2988 6000 Nomer fax: +62 21 2988 5930 Informasi darurat:

+62 21 5437 1979

International emergency number: Telepon: +49 180 2273-112

2. Identifikasi bahaya

Klasifikasi dari zat tunggal dan campuran: Cairan yang mudah terbakar: Kat. 4

Berbahaya terhadap lingkungan perairan - akut: Kat. 2 Berbahaya terhadap lingkungan perairan - kronis: Kat. 2 Elemen label dan pernyataan kehati-hatian:

Piktogram:

(2)

Halaman: 2/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Peringatan

Pernyataan Bahaya:

Cairan yang dapat terbakar. Beracun terhadap biota perairan. Beracun terhadap biota perairan dengan efek selamanya.

Pernyataan Kehati-hatian (Pencegahan):

Hindari membuang ke lingkungan. Jauhkan dari panas/percikan api/api terbuka/permukaan yang panas - Dilarang merokok. Kenakan sarung tangan pelindung dan/atau masker wajah/pelindung mata.

Pernyataan Kehati-hatian (Respon):

Kumpulkan tumpahan. Bila terjadi kebakaran: Gunakan semprotan air, bubuk kering atau busa untuk pemadaman.

Pernyataan Kehati-hatian (Penyimpanan):

Simpan di tempat yang berventilasi baik. Jaga tetap dingin. Pernyataan Kehati-hatian (Pembuangan):

Buang isinya/kontainernya ke lokasi pembuangan sampah berbahaya atau yang khusus. Bahaya lainnya yang tidak mempengaruhi klasifikasi:

Tidak diketahui adanya bahaya yang khusus, jika mempertimbangkan regulasi/catatan lainnya untuk penyimpanan dan penanganan.

3. Komposisi/informasi ingredien

Sifat kimia

stabilizer terhadap cahaya, bahan olahan Ingredien yang berbahaya

Benzenepropanoic acid, 3-(2H-benzotriazol-2-yl)-5-(1,1- dimethylethyl)-4-hydroxy-, C7-9-branched and linear alkyl esters

Kadar (berat/berat): 80 % - 100 % Nomer CAS: 127519-17-9

Aquatic Acute: Kat. 2 Aquatic Chronic: Kat. 2

1-methoxy-2-propylacetate

Kadar (berat/berat): 1 % - 10 % Nomer CAS: 108-65-6

Flam. Liq.: Kat. 3

Benzenepropanoic acid, 3-(2H-benzotriazol-2-yl)-5-(1,1-dimethylethyl)-4-hydroxy-, methyl ester Kadar (berat/berat): >= 1 % - < 3

%

Nomer CAS: 84268-33-7

(3)

Halaman: 3/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016

4. Tindakan pertolongan pertama

Petunjuk umum:

Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Jika terhirup:

Jika ada kesulitan bernapas setelah menghirup uap/aerosolnya, segera pindahkan ke tempat yang berudara segar dan cari bantuan medis.

Jika kontak dengan kulit:

Cuci yang bersih dengan sabun dan air. Jika kontak dengan mata:

Bersihkan mata yang terkena minimal selama 15 menit pada air yang mengalir dengan kelopak mata terbuka.

Jika tertelan:

Kumur dan kemudian minum air yang banyak. Catatan untuk dokter:

Gejala: Gejala dan akibat yang terpenting dijelaskan di label (lihat bagian 2) dan atau bagian 11, Gejala dan akibat lebih lanjut sejauh ini tidak diketahui

Perawatan: Rawat sesuai dengan gejalanya (dekontaminasi, fungsi vital), antidot yang spesifik tidak diketahui.

5. Tindakan pemadaman kebakaran

Media pemadam kebakaran yang sesuai: semprotan air, serbuk kering, busa

Media pemadam kebakaran yang tidak sesuai karena alasan keselamatan: air dengan tekanan tinggi

Bahaya yang spesifik: uap yang berbahaya

Pelepasan asap/kabut. Zat/gugus fungsi dari zat tersebut dapat dilepaskan jika terjadi kebakaran. Peralatan pelindung khusus:

Gunakan alat bantu pernapasan. Informasi lebih lanjut:

Derajat risiko ditentukan oleh zat yang terbakar dan kondisi kebakaran. Air pemadam kebakaran yang terkontaminasi harus dibuang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

6. Tindakan penanggulangan kecelakaan

Tindakan pencegahan diri:

(4)

Halaman: 4/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Tindakan pencegahan terhadap lingkungan:

Serap air yang terkontaminasi/air yang sudah digunakan memadamkan kebakaran. Jangan membuang pada saluran air/air permukaan/air tanah.

Metoda pembersihan atau pengambilan: Untuk jumlah yang banyak: Pompa produk.

Untuk residunya: Serap dengan absorben yang sesuai. Buang material yang terserap sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

7. Penanganan dan penyimpanan

Penanganan

Tidak perlu perlakuan khusus jika produk digunakan dengan benar. Perlindungan terhadap kebakaran dan ledakan:

Lakukan tindakan pencegahan terhadap muatan listrik statis.

Penyimpanan

Informasi lebih lanjut mengenai kondisi penyimpanan: Biarkan kontainer tetap tertutup rapat, simpan di tempat yang dingin.

8. Pengawasan paparan dan perlindungan diri

Komponen dengan batas pajanan kerja

Tidak diketahui batas pajanan kerja.

Alat pelindung diri Pelindung pernapasan:

Pelindung pernapasan yang sesuai untuk konsentrasi yang tinggi atau efek jangka panjang: Filter gas EN 141 tipe A untuk gas/uap dari senyawa organik (titik didih > 65 °C).

Pelindung tangan:

Sarung tangan pengaman yang tahan bahan kimia.

Material yang sesuai untuk kontak jangka waktu singkat (Direkomendasikan: minimal yang memiliki Protective index 2: menunjukkan waktu permeasi > 30 menit berdasarkan EN 374) :

karet butil (butil) - ketebalan coating 0,7 mm karet nitril (NBR) - ketebalan coating 0,4 mm

Catatan tambahan : Spesifikasi produk tergantung pada pengujian, dari data literatur dan informasi dari perusahaan manufaktur sarung tangan atau diturunkan dari produk yang memiliki bahan yang sama. Karena beberapa kondisi (misalnya temperatur) maka waktu pemakaian sarung tangan pengaman harus lebih singkat daripada waktu yang dibutuhkan untuk menembus berdasarkan pada EN 374.

Petunjuk penggunaan dari perusahaan manufakturnya harus diperhatikan karena tipenya yang sangat banyak.

Pelindung mata:

(5)

Halaman: 5/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Tindakan umum untuk keselamatan dan higien:

Tangani sesuai dengan praktek higiene industri dan keselamatan yang baik. Direkomendasikan menggunakan pakaian kerja tertutup.

9. Sifat fisika dan kimia

Bentuk: cair

Warna: kuning sampai coklat tua

Bau: tidak berbau

Batas bau: Tidak ditentukan karena berpotensi membahayakan kesehatan jika terhirup.

pH:

tidak ditentukan Titik leleh: < -29.4 °C

Informasi berdasarkan pada komponen utama.

(Directive 92/69/EEC, A.1)

Titik didih: 146.4 °C

Informasi berlaku untuk solven.

Titik nyala: 74.5 °C (Directive 92/69/EEC, A.9)

Laju penguapan:

tidak ditentukan

Kemudahan terbakar (padat/gas): Cairan yang dapat terbakar.

Batas bawah ledakan:

Untuk cairan, tidak relevan untuk klasifikasi dan labeling., Titik ledakan terendah berkisar antara 5 - 15 °C dibawah titik nyala.

Batas atas ledakan:

Untuk cairan, tidak relevan untuk klasifikasi dan labeling.

Temperatur pembakaran: 333 °C

Informasi berlaku untuk solven. Dekomposisi thermal: > 150 °C

Menyala sendiri: tidak dapat menyala sendiri Jenis percobaan: Menyala sendiri secara spontan pada temperatur kamar.

Bahaya ledakan: tidak mudah meledak

Sifat yang dapat membantu kebakaran: tidak menyebabkan penjalaran api

Tekanan uap: kira-kira 3.6 hPa (20 °C)

Informasi berlaku untuk solven.

(6)

Halaman: 6/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Massa jenis: 1.07 g/cm3

(20 °C) Massa jenis relatif: kira-kira 1.07

(20 °C) Massa jenis uap relatif (udara):

tidak ditentukan

Kelarutan dalam air: Informasi berdasarkan pada komponen utama.

< 0.18 mg/l (20 °C)

Koefisien distribusi n-oktanol/air (log Pow):

tidak berlaku untuk campuran Tegangan permukaan:

Tidak ada data. Viskositas, dinamis: 3,400 mPa.s

10. Stabilitas dan reaktivitas

Kondisi yang harus dihindari:

Hindari muatan listrik statis. Hindari sumber nyala. Lihat MSDS bab 7 - Penanganan dan penyimpanan

Dekomposisi thermal: > 150 °C Zat yang harus dihindari:

asam kuat, basa kuat, oksidator kuat Reaksi berbahaya:

Tidak ada reaksi yang berbahaya jika disimpan dan ditangani sesuai dengan instruksi. Produk hasil dekomposisi yang berbahaya:

Tidak ada produk hasil dekomposisi yang berbahaya jika disimpan dan ditangani sesuai dengan yang disarankan.

11. Informasi mengenai toksikologi

Toksisitas akut

Penilaian toksisitas akut:

Pada studi dengan binatang, zat ini tidak beracun setelah paparan tunggal melalui hidung. Dalam studi dengan binatang, zat ini sama sekali tidak beracun setelah Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Data percobaan/perhitungan:

LD50 tikus (oral): > 2,000 mg/kg (OECD Guideline 401)

Tidak ada kematian yang teramati. Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

(7)

Halaman: 7/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 tidak ditentukan

LD50 tikus (kulit): > 2,000 mg/kg (OECD Guideline 402)

Tidak ada kematian yang teramati. Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Iritasi

Penilaian mengenai efek iritasi.:

Tidak mengiritasi mata dan kulit. Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Data percobaan/perhitungan:

Korosi/iritasi kulit kelinci: tidak iritan (OECD Guideline 404)

Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya. Kerusakan/iritasi mata yang serius kelinci: tidak iritan (OECD Guideline 405)

Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Sensitisasi pernapasan/kulit

Penilaian mengenai sensitasi:

Efek sensitisasi terhadap kulit tidak teramati pada studi dengan binatang. Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Data percobaan/perhitungan:

Guinea pig maximization test marmot: Tidak menyebabkan sensitisasi. (OECD Guideline 406) Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Mutagenisitas Sel Induk

Penilaian mengenai mutagenisitas:

Pada sebagian besar uji yang dilakukan (bakteri/jasad renik/kultur jaringan) efek mutagenik tidak ditemukan. Efek mutagenik juga tidak teramati pada uji kadar logam in-vivo. Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Karsinogenisitas

Penilaian mengenai karsinogenisitas: Tidak ada data.

Toksisitas reproduksi

Penilaian terhadap toksisitas reproduksi:

Data yang ada untuk penilaian efek zat ini terhadap reproduksi tidak

Peningkatan toksisitas

Penilaian terhadap teratogenisitas:

Data yang tersedia tidak cukup untuk evaluasi penilaian dari pengaruh zat/bahan olahan ini terhadap peningkatan sifat racunnya.

(8)

Halaman: 8/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Penilaian mengenai STOT tunggal:

Berdasarkan pada informasi yang ada, diharapkan tidak terjadi toksisitas pada target organ spesifik setelah paparan tunggal.

Toksisitas dengan dosis berulang dan Toksisitas terhadap Organ Sasaran Spesifik

(paparan berulang)

Penilaian mengenai dosis toksisitas yang diulang:

Paparan zat yang berulang dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan Data toksikologi mengacu pada ingredien aktifnya.

Bahaya jika terhirup

Tidak diharapkan ada bahaya pernapasan.

12. Informasi mengenai ekologi

Ekotoksisitas

Penilaian mengenai toksisitas perairan:

Bersifat racun yang akut terhadap organisme perairan. Beracun terhadap biota perairan dengan efek selamanya.

Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya. Toksisitas terhadap ikan:

LC50 (96 h) > 9.9 mg/l, Brachydanio rerio (OECD Guideline 203)

Tidak ada efek pada konsentrasi pengujian tertinggi. Data ekologi yang diberikan adalah data ekologi dari ingredien aktifnya.

Binatang air yang tidak bertulang belakang:

EC50 (48 h) 3.2 mg/l, Daphnia magna (OECD Guideline 202, part 1) Data ekologi yang diberikan adalah data ekologi dari ingredien aktifnya. Tumbuhan air:

EC50 (72 h) > 2 mg/l, Scenedesmus sp. (OECD Guideline 201)

Diuji di atas kelarutan maksimum. Tidak ada efek racun dalam rentang kelarutan. Tidak ada efek pada konsentrasi pengujian tertinggi. Data ekologi yang diberikan adalah data ekologi dari ingredien aktifnya.

Jasad renik/Efeknya terhadap lumpur aktif:

EC50 (3 h) > 100 mg/l, lumpur aktif (OECD Guideline 209)

Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya. Toksisitas kronis terhadap ikan:

Tidak ada data.

Toksisitas kronis terhadap binatang perairan yang tidak bertulang:

Konsentrasi tanpa efek yang teramati (21 hari), 0.425 mg/l, Daphnia magna (OECD Guideline 202, part 2, semi statis)

(9)

Halaman: 9/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2

(30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Penilaian mengenai toksisitas terrestrial:

Tidak ada data mengenai toksisitas terrestrial.

Mobilitas

Analisa transport antar kompartemen-kompartemen lingkungan.: Tidak ada data.

Ketahanan dan kemampuan terurai

Penilaian biodegradasi dan pemusnahan (H2O):

Produk belum pernah diuji. Pernyataan ini diturunkan dari sifat-sifat masing-masing komponennya.

Berpotensi bio-akumulasi

Evaluasi potensi bioakumulasi.:

Akumulasi yang signifikan dalam organisme tidak diharapkan. Berpotensi bio-akumulasi:

Faktor biokonsentrasi: < 3 (OECD Guideline 305 C)

Data ekologi yang diberikan adalah data ekologi dari ingredien aktifnya.

Informasi tambahan

Tambahan terhadap sifat dan konsekuensi lingkungan:

Perlakuan dalam instalasi pengolahan limbah cair biologis harus dilakukan sesuai dengan peraturan lokal dan administrasi.

Petunjuk mengenai ekotoksikologi lainnya:

Jangan membuang produk ke lingkungan tanpa kontrol. Produk mengandung zat yang diklasifikasikan sebagai zat berbahaya terhadap lingkungan.

13. Pertimbangan pembuangan

Harus ditimbun atau dibakar sesuai dengan peraturan pemerintah setempat. Kemasan yang terkontaminasi:

Kemasan yang tidak terkontaminasi dapat digunakan kembali.

Kemasan yang tidak dapat dibersihkan harus dibuang dengan cara pembuangan yang sama dengan isinya.

14. Informasi transportasi

Transportasi domestik:

Kelas bahaya: 9

'Packaging group': III No. Identifikasi: UN 3082

Label bahaya: 9, EHSM

'Proper shipping name': ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS SUBSTANCE, LIQUID, N.O.S. (mengandung BENZOTRIAZOLE DERIVATIVE)

(10)

Halaman: 10/10 PT BASF Indonesia Lembaran Data Keselamatan Bahan

Tanggal / Direvisi: 29.08.2016 Versi: 2.1

Produk: Tinuvin® 99-2 (30482075/SDS_GEN_ID/ID) Tanggal dicetak 30.08.2016 Transportasi laut IMDG Sea transport IMDG

Kelas bahaya: 9 Hazard class: 9

'Packaging group': III Packing group: III

No. Identifikasi: UN 3082 ID number: UN 3082

Label bahaya: 9, EHSM Hazard label: 9, EHSM

Polutan perairan laut: YA Marine pollutant: YES 'Proper shipping name':

ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS

SUBSTANCE, LIQUID, N.O.S. (mengandung BENZOTRIAZOLE DERIVATIVE)

Proper shipping name:

ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS SUBSTANCE, LIQUID, N.O.S. (contains BENZOTRIAZOLE DERIVATIVE)

Transportasi udara IATA/ICAO

Air transport IATA/ICAO

Kelas bahaya: 9 Hazard class: 9

'Packaging group': III Packing group: III

No. Identifikasi: UN 3082 ID number: UN 3082

Label bahaya: 9, EHSM Hazard label: 9, EHSM

'Proper shipping name':

ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS

SUBSTANCE, LIQUID, N.O.S. (mengandung BENZOTRIAZOLE DERIVATIVE)

Proper shipping name:

ENVIRONMENTALLY HAZARDOUS SUBSTANCE, LIQUID, N.O.S. (contains BENZOTRIAZOLE DERIVATIVE)

15. Informasi peraturan

Regulasi lainnya

16. Informasi lainnya

Karena merger CIBA dan BASF Group, semua MSDS telah dievaluasi untuk selanjutnya dijadikan dasar mengkonsolidasi informasi. Hal ini bisa mengakibatkan perubahan pada MSDS. Jika ada pertanyaan yang ingin disampaikan, silakan hubungi kami di alamat yang ditunjukkan di bagian I.

Garis vertikal di margin sebelah kanan menunjukkan perubahan dari versi sebelumnya.

Data yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan didasarkan pada pengetahuan terkini kami dan pengalaman dan menggambarkan produk hanya berkaitan dengan persyaratan keselamatan. Lembaran Data Keselamatan Bahan ini bukan merupakan Certificate of Analysis (CoA) atau Lembaran Data Teknis dan jangan disalah artikan sebagai perjanjian spesifikasi. Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan /

campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai dalam kontrak. Ini adalah tanggung jawab penerima produk untuk memastikan hak-hak kepemilikan dan mengamati hukum yang ada dan undang-undang yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, karena ketepatan dalam menentukan metode penelitian yang dilaksanakan, akan

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 30 November

Skripsi ini berjudul “Muhammadiyah Masa Orde Baru: Sikap Politik Muhammadiyah terhadap Kebijakan Pemerintah Orde Baru tahun 1968-1989” permasalahan yang akan

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya mendirikan sebuah Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Sadaqah bertujuan untuk menghimpun dana zakat, infaq, dan

Uji keterbacaan item dilakukan dengan memberikan angket kepada tiga orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Uji keterbacaan bertujuan untuk mengukur

adalah nilai manfaat yang didapatkan mereka setelah menggunakan layanan tersebut. Jika pengguna sudah bisa merasakan manfaat dari teknologi tersebut, itu artinya

Hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh langsung rasio kemandirian keuangan daerah dan rasio efektivitas bernilai positif terhadap belanja modal dan demikian

Berdasarkan dari uraian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan keuangan daerah dan sistem pengendalian internal