• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE PROCESS OF STUDENT S THOUGHT IN GENERALIZING A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER THE PROCESS OF STUDENT S THOUGHT IN GENERALIZING A"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN

THE PROCESS OF STUDENT’S THOUGHT IN GENERALIZING A

PROBLEM OF NUMBER PATTERN BASED ON GENDER

PROGRAM STUDI

FAKULTAS

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

THE PROCESS OF STUDENT’S THOUGHT IN GENERALIZING A

PROBLEM OF NUMBER PATTERN BASED ON GENDER

Oleh:

MAR’ATUS SHOLICHAH

12.1.01.05.0085

Dibimbing oleh :

1.

Dr. Suryo Widodo, M.Pd.

2.

Nurita Primasatya, M.Pd.

RAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2017

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

BERDASARKAN GENDER

THE PROCESS OF STUDENT’S THOUGHT IN GENERALIZING A

PROBLEM OF NUMBER PATTERN BASED ON GENDER

PENDIDIKAN MATEMATIKA

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

(2)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

12.1.01.05.0085 Matematika

simki.unpkediri.ac.id || 1||

(3)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Dr. Suryo Widodo

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Pembelajaran tentang pola

generalisasi dalam memecahkan masalah merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan generalisasi tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari matematika maupun pelajaran lain di sekolah, namun juga dangat dibutuhkan pada saat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari

siswa laki-laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes dan melakukan wawancara berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek

Perception of Generality, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal

of Generality, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3) Tahap Symbolic Expression of Generality

menggunakan dugaan awal yang diperoleh membuat generalisasi. (4) Tahap

valid. Sedangkan subjek perempuan melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap

Generality, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal.

yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3) Tahap Symbolic Expression of Gener

membuat generalisasi. (4) Tahap

yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah

Kata Kunci: Generalisasi Matematis, Pemecahan Masalah, Pola Bilangan.

12.1.01.05.0085 Matematika

BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

MAR’ATUS SHOLICHAH 12.1.01.05.0085

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan – Prodi Pendidikan Matematika Email: maratus.sholichah@yahoo.co.id

Dr. Suryo Widodo, M.Pd. dan Nurita Primasatya, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Pembelajaran tentang pola menjadi pusat dari seluruh pembelajaran matematika

generalisasi dalam memecahkan masalah merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan generalisasi tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari maupun pelajaran lain di sekolah, namun juga dangat dibutuhkan pada saat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes dan melakukan wawancara berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek laki-laki melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap

, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal

, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang

Symbolic Expression of Generality, yaitu menyelesaikan masalah menggunakan dugaan awal yang diperoleh dan menggunakan data-data yang dapat mendukun

membuat generalisasi. (4) Tahap Manipulation of Generality, yaitu mendapatkan kesimpulan yang ubjek perempuan melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap

, yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal. (2) Tahap Expression of Generality

yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3)

Symbolic Expression of Generality, yaitu menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk (4) Tahap Manipulation of Generality, yaitu menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah dan mendapatkan kesimpulan yang valid.

: Generalisasi Matematis, Pemecahan Masalah, Pola Bilangan.

simki.unpkediri.ac.id || 2||

BERPIKIR SISWA DALAM GENERALISASI MASALAH

POLA BILANGAN BERDASARKAN GENDER

Prodi Pendidikan Matematika

Nurita Primasatya, M.Pd.

menjadi pusat dari seluruh pembelajaran matematika. Membuat generalisasi dalam memecahkan masalah merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan generalisasi tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari maupun pelajaran lain di sekolah, namun juga dangat dibutuhkan pada saat menyelesaikan hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes dan melakukan wawancara berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan oleh subjek. generalisasi dengan cara: (1) Tahap , yaitu memahami masalah dengan cara membaca soal. (2) Tahap Expression

, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang menyelesaikan masalah dengan data yang dapat mendukung untuk , yaitu mendapatkan kesimpulan yang ubjek perempuan melakukan generalisasi dengan cara: (1) Tahap Perception of Expression of Generality, yaitu membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk mencari yang ditanyakan. (3) data yang dapat mendukung untuk , yaitu menggunakan hasil generalisasi mendapatkan kesimpulan yang valid.

(4)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN

Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari. Matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari

dibekalkan sejak SD, bahkan sejak TK (Hudojo, 2005: 35). Hal ini ditunjukkan dengan pemberian pembelajaran matematika dari SD sampai SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi. Penguasaan terhadap materi matematika akan memudahkan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Rizal (2011: 21) menyatakan bahwa tugas pendidikan matematika adalah memperjelas bagaimana proses berpikir siswa dalam mempelajari matematika Proses berpikir merupakan suatu peristiwa mencampur, m

menggabungkan, menukar, dan mengurutkan informasi dari konsep konsep yang telah dipelajari, persepsi persepsi yang terbentuk, dan pengalaman sebelumnya

2013: 3). Nunsiyah (2011: menyatakan bahwa proses berpikir adalah suatu proses

dengan menerima data, mengolah dan menyimpannya di dalam ingatan serta memanggil kembali data yang telah disimpan dari ingatan pada saat

12.1.01.05.0085 Matematika

Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari. Matematika sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga dibekalkan sejak SD, bahkan sejak TK (Hudojo, 2005: 35). Hal ini ditunjukkan dengan pemberian pembelajaran matematika dari SD sampai SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi. Penguasaan terhadap materi matematika akan memudahkan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika di sekolah maupun dalam

Rizal (2011: 21) menyatakan bahwa tugas pendidikan matematika adalah memperjelas bagaimana proses berpikir siswa dalam mempelajari matematika. Proses berpikir merupakan suatu peristiwa mencampur, mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan informasi dari konsep-konsep yang telah dipelajari, persepsi-persepsi yang terbentuk, dan pengalaman sebelumnya (Sunaryo, 2013: 3). Nunsiyah (2011: 12) menyatakan bahwa proses berpikir adalah suatu proses yang dimulai dengan menerima data, mengolah dan menyimpannya di dalam ingatan serta memanggil kembali data yang telah disimpan dari ingatan pada saat

dibutuhkan untuk pengolahan selanjutnya. Mason, dkk (2010: 24) memposisikan berpikir matematis sebagai sebuah kegiatan prosedural bersiklus yang terdiri tiga fase, yaitu: fase masuk (

menyelesaikan (attack phase meninjau ulang (

proses berpikir matematis adalah aktivitas yang diawali dengan memasukkan informasi,

dengan menyelesaikan, dan diakhiri dengan meninjau ulang.

pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya telah dimiliki siswa khususnya pada matematika akan mempengaruhi proses berpikir yang dilakukan siswa.

keberagaman proses berpikir siswa Proses berpikir siswa

mendapat perhatian dari guru terkadang guru hanya berfokus pada hasil akhir pemecahan masalah tanpa memperhatikan proses

siswa untuk mendapatkan hasil akhirnya. Padahal salah satu peran g dalam pembelajaran matematika adalah membantu siswa mengungkapkan bagaimana proses yang berjalan dalam pikiran siswa ketika menyelesaikan masalah. Sebagaimana menurut Nunsiyah (2011: 3) bahwa dalam

simki.unpkediri.ac.id || 3|| dibutuhkan untuk pengolahan selanjutnya. Mason, dkk (2010: 24) memposisikan berpikir matematis buah kegiatan prosedural bersiklus yang terdiri tiga fase, yaitu: fase masuk (entry phase), fase

attack phase), dan fase

meninjau ulang (review phase). Jadi proses berpikir matematis adalah aktivitas yang diawali dengan memasukkan informasi, dilanjutkan dengan menyelesaikan, dan diakhiri dengan meninjau ulang. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya telah dimiliki siswa khususnya pada matematika akan mempengaruhi proses berpikir yang dilakukan siswa. Sehingga timbul

proses berpikir siswa. Proses berpikir siswa kurang mendapat perhatian dari guru, erkadang guru hanya berfokus pada hasil akhir pemecahan masalah tanpa memperhatikan proses yang dilakukan siswa untuk mendapatkan hasil akhirnya. Padahal salah satu peran guru dalam pembelajaran matematika adalah membantu siswa mengungkapkan bagaimana proses yang berjalan dalam pikiran siswa ketika menyelesaikan masalah. Sebagaimana menurut Nunsiyah (2011: 3) bahwa dalam

(5)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

pembelajaran matematika harus memperhatikan proses ber

Salah satu standar aljabar yang harus dikaji dan dikuasai oleh siswa di tingkat 6 sampai dengan

memahami pola (NCTM

Salah satu standar konten yang dipelajari dalam matematika adalah bilangan dan operasi (

operations) dan aljabar (

di dalamnya berkaitan dengan pola bilangan (NCTM, 2000). Sehingga pembelajaran tentang pola menjadi sentral dari seluruh pembelajaran matematika.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa laki-laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan

Herlambang (2013: 15) menyatakan bahwa suatu masalah disebut sebagai masalah matematika jika membutuhkan prosedur matematika seperti prosedur aritmatika dan aljabar untuk memecahkannya. Ward

menyatakan bahwa masalah matematika dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu masalah rutin dan masalah non rutin. Jadi

matematika adalah pertanyaan matematika yang memiliki suatu tantangan yang harus diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan prosedur

12.1.01.05.0085 Matematika

pembelajaran matematika harus memperhatikan proses berpikir siswa.

Salah satu standar aljabar yang harus dikaji dan dikuasai oleh siswa di sampai dengan 8 adalah NCTM, 2000: 222). Salah satu standar konten yang dipelajari dalam matematika adalah bilangan dan operasi (number and ) dan aljabar (algebra) yang di dalamnya berkaitan dengan pola bilangan (NCTM, 2000). Sehingga pembelajaran tentang pola menjadi sentral dari seluruh pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan.

Herlambang (2013: 15) menyatakan bahwa suatu masalah disebut sebagai masalah matematika jika membutuhkan prosedur matematika seperti prosedur aritmatika dan aljabar untuk Wardhani (2010: 16) menyatakan bahwa masalah matematika dapat dibedakan menjadi masalah rutin dan masalah non rutin. Jadi masalah matematika adalah pertanyaan matematika yang memiliki suatu tantangan yang harus diselesaikan oleh enggunakan prosedur

tertentu yang sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa tersebut.

matematika dalam penelitian ini adalah masalah pola bilangan.

Rahman (Herdian, 2010) menyatakan bahwa generalisasi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dengan memeriksa keadaan khusus menuju kesimpulan umum. Penalaran tersebut mencakup pengamatan contoh

menemukan pola atau aturan yang melandasinya. Menurut Trisnadi (Herdian, 2010), generalisasi adalah menyatakan pola, menentukan struktur/ data/ gambaran/ suku berikutnya, dan memformulasikan keumuman secara simbolis. Jadi generalisasi adalah proses menarik kesimpulan dengan cara memeriksa hal

menghasilkan kesimpulan umum. Proses generalisasi pola diawali dengan memperhatika

dari pola khusus,

menganalisis hubungan antar bilangan yang terbentuk dengan menggunakan persamaan dan perbedaan dari contoh pola bilangan, selanjutnya siswa dapat memprediksi aturan umum yang berlaku pada contoh pola khusus tersebut. Namun pada kenyataannya tidak banyak siswa yang membuat generalisasi untuk memecahkan

simki.unpkediri.ac.id || 4|| tertentu yang sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa tersebut. Masalah matematika dalam penelitian ini adalah masalah pola bilangan.

Rahman (Herdian, 2010) menyatakan bahwa generalisasi adalah proses penarikan kesimpulan yang engan memeriksa keadaan khusus menuju kesimpulan umum. Penalaran tersebut mencakup pengamatan contoh-contoh khusus dan menemukan pola atau aturan yang melandasinya. Menurut Trisnadi (Herdian, 2010), generalisasi adalah menyatakan pola, menentukan struktur/ data/ gambaran/ suku berikutnya, dan memformulasikan keumuman secara Jadi generalisasi adalah proses menarik kesimpulan dengan cara memeriksa hal-hal khusus untuk menghasilkan kesimpulan umum.

Proses generalisasi pola diawali dengan memperhatikan contoh-contoh dari pola khusus, lalu siswa menganalisis hubungan antar bilangan yang terbentuk dengan menggunakan persamaan dan perbedaan dari contoh pola bilangan, selanjutnya siswa dapat memprediksi aturan umum yang berlaku pada contoh pola khusus Namun pada kenyataannya tidak banyak siswa yang membuat generalisasi untuk memecahkan

(6)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

masalah pola bilangan.

mengemukakan bahwa kemampuan membuat generalisasi masih rendah. Penyebabnya adalah

mengalami kesulitan dalam mema konsep matematika, khususnya menemukan ide pokok yang diinginkan dari permasalahan.

Proses generalisasi matematika menurut Mason (dalam Maarif, 2012: 40) terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1. Tahap Perception of Generality Pada tahap ini siswa baru

pada tahap mengenal sebuah aturan/ pola. Pada tahap ini siswa mempersepsi atau mengidentifikasi pola. Siswa juga mengetahui bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan menggunakan aturan/ pola.

2. Tahap Expression of Generality Pada tahap ini siswa menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur/ data/ gambar/ suku berikutnya. Pada tahap ini siswa juga menguraikan sebuah aturan/ pola, baik secara numerik maupun verbal.

3. Tahap Symbolic Expression of Generality

Pada tahap ini siswa menghasilkan sebuah aturan dan pola umum. Selain itu siswa juga

12.1.01.05.0085 Matematika

masalah pola bilangan. Putra (2011: 6) mengemukakan bahwa kemampuan membuat generalisasi masih rendah. Penyebabnya adalah siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami khususnya dalam menemukan ide pokok yang diinginkan

Proses generalisasi matematika menurut Mason (dalam Maarif, 2012: 40) terdiri dari 4 tahap, yaitu:

Perception of Generality Pada tahap ini siswa baru sampai pada tahap mengenal sebuah aturan/ pola. Pada tahap ini siswa mempersepsi atau mengidentifikasi pola. Siswa juga mengetahui bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan menggunakan aturan/

Expression of Generality Pada tahap ini siswa menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan struktur/ data/ gambar/ suku berikutnya. Pada tahap ini siswa juga menguraikan sebuah aturan/ pola, baik secara numerik maupun verbal.

Symbolic Expression of

Pada tahap ini siswa silkan sebuah aturan dan pola umum. Selain itu siswa juga

memformulasikan keumuman secara simbolis.

4. Tahap Manipulation of Generality Pada tahap ini siswa menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah, dan menerapkan aturan/ pola yang telah ditemukan pada berbagai persoalan. Berikut ini adalah

generalisasi yang terdapat

tahap generalilasi matematis dengan proses berpikir.

Tabel 1 Hubungan Proses Generalisasi pada Tahap Generalilasi Matematis dengan

Proses Berpikir

Tahap Proses Generalisasi

Tahap 1 Perception of Generality 1. Memahami informasi dan mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam soal yang disajikan (dengan

menyebutkan yang diketahui dan ditanyakan) 2. Mengidentifikasi

pola pada soal

3. Menentukan bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan aturan/ pola Tahap 2 Expression of Generality 1. Menguraikan aturan/ pola numerik maupun verbal 2. Menggunakan hasil identifikasi simki.unpkediri.ac.id || 5|| memformulasikan keumuman secara

Manipulation of Generality Pada tahap ini siswa menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah, dan menerapkan aturan/ pola yang telah emukan pada berbagai persoalan. Berikut ini adalah hubungan proses

yang terdapat pada tahap-generalilasi matematis dengan

Hubungan Proses Generalisasi pada Tahap Generalilasi Matematis dengan

Proses Berpikir

Proses Generalisasi Proses Berpikir Perception of Memahami informasi dan mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam soal yang disajikan menyebutkan yang diketahui dan ditanyakan) 1. Fase masuk (entry phase) Mengidentifikasi pola pada soal

2. Fase menyelesai kan (attack phase) Menentukan bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan menggunakan aturan/ pola 3. Fase meninjau ulang (review phase) Expression of Menguraikan aturan/ pola secara numerik maupun 2. Fase menyelesai kan (attack phase) Menggunakan hasil identifikasi 3. Fase meninjau

(7)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

pada permasalahan untuk menentukan rencana proses penyelesaiannya Tahap 3 Symbolic Expression of Generality 1. Menggunakan pernyataan-pernyataan atau data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi 2. Menghasilkan

sebuah aturan dan pola umum serta memformulasikan keumuman secara simbolis 3. Terdapat atau tidaknya rencana alternatif Tahap 4 Manipulation of Generality 1. Mengecek kembali proses penyelesaian dan hasil jawaban yang telah didapatkan 2. Menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah 3. Menarik kesimpulan yang valid

Gender adalah jenis kelamin yang pada manusia dikenal dengan laki dan perempuan yang memiliki perbedaan antar keduanya.

dan Jacklyn mengemukakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kemampuan.

(2011: 3) menyatakan bahwa terdapat perbedaan keterampilan dalam

12.1.01.05.0085 Matematika pada permasalahan untuk menentukan rencana proses ulang (review phase) Symbolic Expression pernyataan atau data yang dapat mendukung untuk membuat 2. Fase menyelesai kan (attack phase)

sebuah aturan dan pola umum serta memformulasikan keumuman secara 3. Fase meninjau ulang (review phase) atau tidaknya rencana 3. Fase meninjau ulang (review phase) Manipulation of Mengecek kembali penyelesaian dan hasil jawaban yang

2. Fase menyelesai kan (attack phase) hasil generalisasi 3. Fase meninjau ulang (review phase) kesimpulan yang 3. Fase meninjau ulang (review phase)

Gender adalah jenis kelamin yang pada manusia dikenal dengan laki-laki dan perempuan yang memiliki perbedaan antar keduanya. Maccoby dan Jacklyn mengemukakan bahwa laki dan perempuan mempunyai perbedaan kemampuan. Nunsiyah (2011: 3) menyatakan bahwa terdapat perbedaan keterampilan dalam

pemecahan masalah antara laki dan perempuan.

penguasaan matemat

pemecahan masalah yang lebih unggul dibandingkan dengan perempuan. Sedangkan Nafi’an (2011: 574) mengemukakan bahwa perbedaan gender bukan hanya berakibat pada perbedaan kemampuan dalam matematika, tetapi cara memperoleh pengetahuan matematika juga

dengan perbedaan gender.

proses berpikir dipengaruhi oleh pengetahuan yang telah dipelajari dan pengalaman dalam pembelajaran, namun tidak menutup kemungkinan bahwa perbedaan gender juga akan mempengaruhi proses siswa dalam berpikir. Sehingg

dijadikan sebagai pembeda antara laki laki dan perempuan.

II. METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah

kualitatif yaitu

menggunakan data kualitatif kemudian membuat deskripsi data yang diperoleh untuk menghasilkan gambaran yang jelas dan terperinci tentang proses berpikir yang dilakukan oleh siswa

simki.unpkediri.ac.id || 6|| pemecahan masalah antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki memiliki penguasaan matematika dan pemecahan masalah yang lebih unggul dibandingkan dengan perempuan. Sedangkan Nafi’an (2011: 574) mengemukakan bahwa perbedaan gender bukan hanya berakibat pada perbedaan kemampuan dalam matematika, tetapi cara memperoleh pengetahuan matematika juga terkait dengan perbedaan gender. Meski proses berpikir dipengaruhi oleh pengetahuan yang telah dipelajari dan pengalaman dalam pembelajaran, namun tidak menutup kemungkinan bahwa perbedaan gender juga akan mempengaruhi proses siswa dalam Sehingga gender dapat dijadikan sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian dan Jenis

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan yaitu penelitian yang menggunakan data kualitatif kemudian membuat deskripsi data yang diperoleh untuk menghasilkan gambaran yang jelas dan terperinci tentang proses berpikir yang dilakukan oleh siswa

(8)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

dalam menggeneralisasi masalah pola bilangan. Sedangkan jenis penelitiannya adalah

kualitatif.

Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu: (1) Tahap persiapan yang meliputi kegiatan penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian dan validasi, permohonan izin penelitian kepada pihak sekolah. (2) Tahap pelaksanaan yang meliputi pemberian soal tes generalisasi dan wawancara pada subjek penelitian. (3) Tahap analisis data yang meliputi kegiatan analisis data yang diperoleh dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Penyusunan Instrumen

Terdapat dua jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu instrumen

instrumen utama dan instrumen pendukung. Intrumen utama yaitu peneliti sendiri. Instrumen pendukung yaitu soal tes generalisasi, pedoman wawancara, dan alat perekam. Instrumen yang berupa tes generalisasi dan pedoman wawancara disusun kemudian dilakukan validasi atas persetujuan dosen pembimbing. Validasi dilakukan oleh

dosen program studi Pendidikan Matematika Universitas Nusantara

12.1.01.05.0085 Matematika

dalam menggeneralisasi masalah pola Sedangkan jenis adalah deskriptif

Prosedur pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu: (1) Tahap persiapan yang meliputi kegiatan penyusunan proposal, penyusunan instrumen penelitian dan validasi, permohonan izin penelitian kepada hak sekolah. (2) Tahap pelaksanaan yang meliputi pemberian soal tes generalisasi dan wawancara pada subjek penelitian. (3) Tahap analisis data yang meliputi kegiatan analisis data yang diperoleh dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Penyusunan Instrumen Penelitian

Terdapat dua jenis instrumen dalam instrumen, yaitu instrumen utama dan instrumen pendukung. Intrumen utama yaitu peneliti sendiri. Instrumen pendukung yaitu soal tes generalisasi, pedoman wawancara, dan alat perekam. umen yang berupa tes generalisasi dan pedoman wawancara disusun kemudian dilakukan validasi atas persetujuan dosen pembimbing. Validasi dilakukan oleh satu orang dosen program studi Pendidikan Matematika Universitas Nusantara

PGRI Kediri dan satu orang gur matematika MA N

Penentuan Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah 4 siswa yang berasal dari kelas XII IPA 1 MA Negeri 3 Kediri

Tahun Ajaran 2016/ 2017 yang dipilih berdasarkan gender yaitu laki

perempuan. Pemilihan subjek penelitian dengan bantuan pertimbangan guru. Hal ini dikarenakan guru lebih mengetahui siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi d

yang baik secara lisan, sehingga mampu mengemukakan pendapatnya dengan baik ketika proses wawancara. Sehingga terpilih 2 siswa laki

1 dan SL 2) dan 2 siswa perempuan (SP 1 dan SP 2).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang di

dalam penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data, r

reduction), penyajian data (

display), dan penarikan kesimpulan dan

verifikasi (conclusion drawing/

verification). Kesimpulan yang diambil

akan kredibel jika didukung o

data yang kredibel. Pada penelitian ini, untuk menguji kredibilitas data atau keabsahan data maka digunakan triangulasi yaitu triangulasi waktu.

simki.unpkediri.ac.id || 7|| PGRI Kediri dan satu orang guru matematika MA Negeri 3 Kediri.

Penentuan Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah 4 siswa yang berasal dari kelas XII IPA 1 Kediri semester genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 yang dipilih berdasarkan gender yaitu laki-laki dan perempuan. Pemilihan subjek penelitian dengan bantuan pertimbangan guru. Hal ini dikarenakan guru lebih mengetahui siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi dan komunikasi yang baik secara lisan, sehingga mampu mengemukakan pendapatnya dengan baik ketika proses wawancara. Sehingga terpilih 2 siswa laki-laki (SL 1 dan SL 2) dan 2 siswa perempuan

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data, reduksi data (data enyajian data (data enarikan kesimpulan dan

conclusion drawing/

. Kesimpulan yang diambil akan kredibel jika didukung oleh data-data yang kredibel. Pada penelitian ini, untuk menguji kredibilitas data atau keabsahan data maka digunakan triangulasi yaitu triangulasi waktu.

(9)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

Subjek diberikan beberapa kali tes generalisasi dan wawancara dalam waktu yang berbeda.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari proses berpikir siswa laki-laki dalam generalisasi masalah pola bilangan

tahap generalisasi berikut.

Tabel 2 Kesimpulan Subjek Laki

SL 1

Pada tahap Perception of Generality, SL 1 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL 1 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL 1 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

of Generality

memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjuk

SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL 2 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan ba SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression

of Generality, SL 1 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan Pada tahap of Generality mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan 12.1.01.05.0085 Matematika

Subjek diberikan beberapa kali tes generalisasi dan wawancara dalam

BAHASAN

asil penelitian dari proses berpikir dalam generalisasi pola bilangan pada setiap tahap generalisasi adalah sebagai

Tabel 2 Kesimpulan Subjek Laki-laki

SL 2 Pada tahap Perception of Generality, SL 2 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SL 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL 2 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression of Generality, SL 2 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan

proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan

bahwa SL 1

melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Symbolic

Expression of

Generality, SL 1

mencari yang

ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini

simki.unpkediri.ac.id || 8|| proses berpikir pada

fase menyelesaikan. at rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan

bahwa SL 1

melakukan proses berpikir pada fase SL 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini njukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada

proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan

bahwa SL 2

melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Symbolic Expression of , SL 1 mencari yang ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menggunakan

data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini

Pada tahap Symbolic

Expression of

Generality, SL 2

mencari yang

ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini

(10)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Manipulation of Generality, SL 1 melakukan

pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

Un. Sehingga SL 1 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 1 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Manipulation of Generality

melakukan

pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

Un. Sehingga SL 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Hasil penelitian dari proses berpikir siswa perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan pada setiap tahap generalisasi adalah sebagai berikut.

Tabel 3 Kesimpulan Subjek Perempuan

SP 1

Pada tahap Perception of Generality, SP 1 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP 1 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal.

Pada tahap

of Generality

memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegia

menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. 12.1.01.05.0085

Matematika

menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Manipulation of Generality, SL 2 melakukan

pemeriksaan kembali tentang temuan rumus . Sehingga SL 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan oses berpikir pada fase menyelesaikan. SL 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Hasil penelitian dari proses berpikir siswa perempuan dalam generalisasi bilangan pada setiap tahap generalisasi adalah sebagai

Kesimpulan Subjek Perempuan

SP 2

Pada tahap Perception of Generality, SP 2 memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase masuk. SP 2 menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal.

SP 1 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression of Generality, SP 1 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan

bahwa SP 1

melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Symbolic

Expression of

Generality, SP 1 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk

simki.unpkediri.ac.id || 9|| SP 1 juga menyatakan

bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada

SP 2 juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Expression , SP 1 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada menyelesaikan. SP 1 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses pada fase menyelesaikan. SP 1 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan jutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada

Pada tahap Expression of Generality, SP 2 mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

ditanyakan. Kegiatan ini menunjukkan

bahwa SP 2

melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 mencari keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Symbolic

Expression of

, SP 1

-data yang dapat mendukung untuk

Pada tahap Symbolic

Expression of

Generality, SP 2 menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk

(11)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menghasilk pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Manipulation of Generality, SP 1 melakukan

pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

Un. Sehingga SP 1 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 1 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 1 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Manipulation of Generality

melakukan

pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

Un. Sehingga SP 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Berdasarkan hasil proses berpikir siswa laki

perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan yang telah dipaparkan, berikut ini adalah analisis pada proses berpikir dalam generalisasi masalah

12.1.01.05.0085 Matematika

membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menghasilkan pola umum secara simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Manipulation of Generality, SP 2 melakukan

pemeriksaan kembali tentang temuan rumus . Sehingga SP 2 menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP 2 mendapatkan kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP 2 melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Berdasarkan hasil penelitian dari proses berpikir siswa laki-laki dan perempuan dalam generalisasi masalah pola bilangan yang telah dipaparkan, analisis pada proses berpikir dalam generalisasi masalah

pola bilangan subjek. Tabel 4 Analisis dalam Generalisasi Kategori Subjek Subjek Laki-laki

Pada tahap Perception of Generality, SL memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase

masuk. SL

menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Expression of Generality, SL mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

ditanyakan. Kegiatan

simki.unpkediri.ac.id || 10|| berdasarkan kategori

Tabel 4 Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Generalisasi Kategori Subjek Subjek Perempuan Perception , SL memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase

masuk. SL

menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SL juga menyatakan bahwa ikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase

Pada tahap Perception of Generality, SP memahami masalah dengan cara membaca soal. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase

masuk. SP

menyebutkan yang diketahui dan yang ditanyakan secara lisan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menetapkan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan melihat soal. SP juga menyatakan bahwa soal yang disajikan dapat diselesaikan dengan menggunakan pola. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Expression , SL mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

encari yang

ditanyakan. Kegiatan

Pada tahap Expression of Generality, SP mencoba mengerjakan dengan menggunakan yang diketahui. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP membuat rencana untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan yang diketahui untuk mencari keteraturan pola yang nantinya akan digunakan untuk

mencari yang

(12)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan.

SL mencari

keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan.

SP mencari

keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyel SP menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Symbolic

Expression of

Generality, SL

mencari yang

ditanyakan dengan menggunakan dugaan awal yang diperoleh.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi.

Kegiatan ini

menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL menghasilkan pola

umum secara

simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Pada tahap

Expression of

Generality

menggunakan data data yang dapat mendukung untuk membuat gen yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menghasilkan pola

umum secara

simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Manipulation of Generality, SL melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

Un. Sehingga SL menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini Pada tahap Manipulation of Generality melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus

Un. Sehingga SP menyimpulkan bahwa temuannya b Kegiatan ini 12.1.01.05.0085 Matematika ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan.

SP mencari

keteraturan yang akan digunakan untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menggunakan hasil identifikasi untuk menentukan suku selanjutnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Symbolic

Expression of

Generality, SP menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menghasilkan pola

umum secara

simbolis. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Pada tahap Manipulation of Generality, SP melakukan pemeriksaan kembali tentang temuan rumus . Sehingga SP menyimpulkan bahwa temuannya benar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL mendapatkan

kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang.

Sehingga didapatkan bahwa pada tahap Perception of Generality

SP memahami informasi dan mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam soal yang disajikan, mengidentifikasi pola pada soal dan menentukan bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan menggunakan aturan/ pola. Pada tahap Expression of Generality

menguraikan pola secara numerik maupun verbal, menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan rencana penyelesaian dan suku berikutnya. Pada tahap

Expression of Generality

menyelesaikan masalah dengan menggunakan dugaan awal, menggunakan data

mendukung untuk membuat generalisasi dan menghasilkan pola

simki.unpkediri.ac.id || 11|| menunjukkan bahwa

SL melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SL kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SL melakukan proses berpikir pada fase

menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP menggunakan hasil generalisasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase menyelesaikan. SP mendapatkan

kesimpulan yang valid. Kegiatan ini menunjukkan bahwa SP melakukan proses berpikir pada fase meninjau ulang. Sehingga didapatkan bahwa pada

Perception of Generality, SL dan

memahami informasi dan mengetahui permasalahan yang ditemukan dalam soal yang disajikan, mengidentifikasi pola pada soal dan bahwa masalah yang disajikan dapat diselesaikan menggunakan aturan/ pola. Pada tahap

Expression of Generality, SL dan SP

menguraikan pola secara numerik maupun verbal, menggunakan hasil identifikasi pola untuk menentukan rencana penyelesaian dan suku berikutnya. Pada tahap Symbolic

Expression of Generality, SL

menyelesaikan masalah dengan menggunakan dugaan awal, n data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi dan menghasilkan pola

(13)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

umum secara simbolis, sedangkan SP menggunakan data-data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi dan menghasilkan pola umum secara simbolis. Pada tahap

Manipulation of Generality

mengecek kembali proses penyelesaian dan hasil jawaban yang didapatkan serta menarik kesimpulan yang valid, sedangkan SP mengecek kembali proses penyelesaian dan hasil jawaban yang didapatkan, mengunakan hasil generalisasi untuk menyelesai masalah serta menarik kesimpulan yang valid.

Maccoby dan Jackl Subarinah (2013: 547) bahwa laki-laki lebih kemampuan matem perempuan. Sedangkan

574) dan Subarinah, at al (2014: 484) berpendapat bahwa kemampuan perempuan lebih unggul daripada anak laki-laki. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini,

laki-laki dan subjek perempuan memiliki keunggulan pada aspek tertentu.

IV. PENUTUP Simpulan

Siswa laki-laki menyelesaikan masalah dengan menggunakan dugaan awal

12.1.01.05.0085 Matematika

umum secara simbolis, sedangkan SP data yang dapat mendukung untuk membuat generalisasi dan menghasilkan pola umum secara simbolis. Pada tahap

f Generality, SL

mengecek kembali proses penyelesaian dan hasil jawaban yang didapatkan serta menarik kesimpulan yang valid, sedangkan SP mengecek kembali proses penyelesaian dan hasil jawaban yang didapatkan, mengunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah serta menarik kesimpulan

klyn (1974) dan Subarinah (2013: 547) berpendapat lebih unggul dalam matika daripada Sedangkan Nafi’an (2011: Subarinah, at al (2014: 484) berpendapat bahwa kemampuan anak perempuan lebih unggul daripada anak . Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, subjek laki dan subjek perempuan memiliki keunggulan pada aspek-aspek

menyelesaikan masalah dengan menggunakan dugaan awal

yang diperoleh tanpa membuat generalisasi terlebih dahulu. Selanjutnya siswa laki

generalisasi lalu mem

hasil generalisasinya dan mendapatkan kesimpulan akhir. Sehingga hasil generalisasi yang didapatkan oleh subjek laki-laki hanya menjadi kesimpulan akhir tanpa digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan siswa perempuan

generalisasi terlebih dahulu lalu memeriksa

generalisasinya. Selanjutnya siswa perempuan menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah dan mendapatkan kesimpulan akhir. Sehingga hasil generalisasi yang didapatkan oleh subjek perempuan tidak hanya menjadi kesimpulan akhir, namun juga digunakan dalam menyelesaikan masalah

disimpulkan bahwa

jenis kelamin memiliki keunggulan pada aspek-aspek tertentu.

Saran

1. Guru hendaknya juga memberikan perhatian serta pengajaran yang tepat kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan dan

generalisasi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika.

simki.unpkediri.ac.id || 12|| yang diperoleh tanpa membuat generalisasi terlebih dahulu. Selanjutnya siswa laki-laki membuat generalisasi lalu memeriksa kebenaran hasil generalisasinya dan mendapatkan kesimpulan akhir. Sehingga hasil generalisasi yang didapatkan oleh laki hanya menjadi kesimpulan akhir tanpa digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan siswa perempuan membuat terlebih dahulu lalu kebenaran hasil generalisasinya. Selanjutnya siswa perempuan menggunakan hasil generalisasi untuk menyelesaikan masalah dan mendapatkan kesimpulan akhir. Sehingga hasil generalisasi yang didapatkan oleh subjek perempuan tidak hanya menjadi kesimpulan akhir, namun juga digunakan dalam menyelesaikan masalah. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing jenis kelamin memiliki keunggulan

aspek tertentu.

Guru hendaknya juga memberikan perhatian serta pengajaran yang tepat kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan generalisasi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika.

(14)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

2. Sebaiknya guru dapat memberikan waktu dan perhatian lebih pada siswa agar dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menggeneralisasi masalah dan dapat menimbulkan berbagai alternatif pemecahan yang berbeda.

V. DAFTAR PUSTAKA Herdian. 2010. Generalisasi Matematika Tersedia: https://herdy07.wordpress.com/ /05/27/kemampuan-matematis/#more-1026 Januari 2016. Herlambang. 2013.

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII

Negeri 1 Kepahliang tentang

Bangun Datar Ditinjau Dari Teori

Van Hiele. Tesis. Tidak

dipublikasikan. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Hudojo, Herman. 2005.

Kurikulum Dan Pembelajaran

Matematika. Malang: Universitas

Negeri Malang (UM PRESS) Maarif, Samsul. 2012.

Kemampuan Analogi dan

Generalisasi Matematis Siswa SMP

Menggunakan Pembelajaran

dengan Metode Discovery 12.1.01.05.0085 Matematika

ebaiknya guru dapat memberikan waktu dan perhatian lebih pada siswa agar dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menggeneralisasi masalah dan dapat menimbulkan berbagai alternatif pemecahan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Herdian. 2010. Kemampuan

Generalisasi Matematika. (online).

https://herdy07.wordpress.com/2010 -generalisasi-1026. Diunduh 27

Herlambang. 2013. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII-A SMP

Negeri 1 Kepahliang tentang

Bangun Datar Ditinjau Dari Teori . Tesis. Tidak publikasikan. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan

Kurikulum Dan Pembelajaran

. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS).

Maarif, Samsul. 2012. Meningkatkan

Kemampuan Analogi dan

Generalisasi Matematis Siswa SMP

Menggunakan Pembelajaran

dengan Metode Discovery. Thesis.

Tidak dipublikasikan. Bandung: UPI.

Maccoby, E.E & Jacklin, C.N. 1974. The Psychology of Sex Differences California: Stanford University Press.

Mason, J., Burton, L., dan Stacey, K. 2010. Thinking

Edition, Harlow: Prentice Hall. Nafi’an, M. Ilman. 2011.

Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Dari Gender di Sekolah Dasar

dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pend Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 3 Desember.

NCTM. 2000. Principle and Standards for School Mathematics.

The National Council of Teacher Mathematics, Inc.

Nunsiyah, Siti. 2011.

Siswa Dalam Memecahkan Masalah

Soal Cerita den

Langkah Polya pada Pokok

Bahasan Bentuk Aljabar Ditinjau dari Prespektif Gender

Solo: UNS. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/6092/

Diunduh 16 Desember 2015. Putra, Harry Dwi. 2011.

Geometri dengan Pendekatan SAVI simki.unpkediri.ac.id || 13|| Tidak dipublikasikan. Bandung:

Maccoby, E.E & Jacklin, C.N. 1974.

The Psychology of Sex Differences.

California: Stanford University

Mason, J., Burton, L., dan Stacey, K.

Thinking Mathematically, 2nd

Edition, Harlow: Prentice Hall. Nafi’an, M. Ilman. 2011. Kemampuan

Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Dari Gender di

Sekolah Dasar. Makalah disajikan

dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 3 Desember.

Principle and Standards

for School Mathematics. Reston:

The National Council of Teacher Mathematics, Inc.

Nunsiyah, Siti. 2011. Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah

Soal Cerita dengan

Langkah-Langkah Polya pada Pokok

Bahasan Bentuk Aljabar Ditinjau

dari Prespektif Gender. Skripsi.

Solo: UNS. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/6092/. Diunduh 16 Desember 2015.

Putra, Harry Dwi. 2011. Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI

(15)

Mar’atus Sholichah | 12.1.01.05.0085 FKIP – Pendidikan Matematika

Berbantuan Wingeom untuk

Meningkatkan Kemampuan Analogi dan Generalisasi Matematis Siswa SMP. Thesis. Tidak Dipublikasikan. Bandung: UPI.

Rizal, Muhammad. 2011.

berpikir siswa SD Berkemampuan

Matematika Tinggi

Melakukan Estimasi Masalah

Berhitung. Makalah disajikan dalam

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 14 Mei. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/7169/

Diunduh 10 Februari 2016.

Subarinah, Sri. 2013. Profil Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Tipe Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Gender Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika.

Pendidikan Matematika FMIPA

12.1.01.05.0085 Matematika

Berbantuan Wingeom untuk

Meningkatkan Kemampuan Analogi dan Generalisasi Matematis Siswa . Thesis. Tidak Dipublikasikan.

Rizal, Muhammad. 2011. Proses berpikir siswa SD Berkemampuan

Matematika Tinggi Dalam

Melakukan Estimasi Masalah

. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 14 Mei.

ny.ac.id/7169/. Diunduh 10 Februari 2016.

. Profil Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Tipe Investigasi Matematik

Ditinjau dari Perbedaan Gender.

Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

UNY, Yogyakarta, 9 November. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/10793/

Diunduh 26 September 2016. Subarinah, Sri et al. 2014.

Processes of Elementary School

Students in Mathematical

Investigation Based on Gender

Difference. Makalah disajikan

dalam Proceeding of International

Conference on Research,

Implementation and Education of Mathematics And Sciences 2014,

Yogyakarta State University

Yogyakarta, 18

http://eprints.uny.ac.id/11590/

Diunduh 6 Agustus 2016. Sunaryo, Wowo K. 2011.

Berpikir. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wardhani, Sri. 2010.

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di

PPPPTK.

simki.unpkediri.ac.id || 14|| UNY, Yogyakarta, 9 November.

http://eprints.uny.ac.id/10793/. Diunduh 26 September 2016.

Subarinah, Sri et al. 2014. Cognitive Processes of Elementary School

nts in Mathematical

Investigation Based on Gender . Makalah disajikan Proceeding of International

Conference on Research,

Implementation and Education of Mathematics And Sciences 2014,

Yogyakarta State University.

Yogyakarta, 18-20 Mei. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/11590/. Diunduh 6 Agustus 2016.

Sunaryo, Wowo K. 2011. Taksonomi . Bandung: Remaja

Wardhani, Sri. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah

Gambar

Tabel 1 Hubungan Proses Generalisasi  pada Tahap Generalilasi Matematis dengan
Tabel 2 Kesimpulan Subjek Laki
Tabel 3 Kesimpulan Subjek Perempuan
Tabel 4 Analisis Proses Berpikir Siswa  dalam Generalisasi  Kategori Subjek  Subjek Perempuan  Perception  ,  SL  memahami  masalah  dengan  cara  membaca  soal

Referensi

Dokumen terkait

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan diterima. Ibu senang dengan kehamilan ini. Reaksi orang tua, keluarga, dan suami sangat mendukung kehamilan ini. Pengambil

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa lamakah waktu tunggu (lead time) perusahaan ketika memesan bahan baku, mengetahui berapa jumlah permintaan dan

2) Perbankan syariah belum mampu bersaing dengan perbankan konvensional karena perbaikan kinerja perbankan konvensional terutama aspek penyaluran kredit yang lebih

Sewa adalah pemanfaatan aset tetap oleh mitra dalam jangka waktu tertentu. dan menerima imbalan

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit yang mengandung fosfat tinggi yang melebihi baku mutu yang akan menyebabkan masalah lingkungan hidup sehingga

menjelasakan materi ajar.. 31 membagi dengan menggunakan media sempoa sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan. Saya bertanya jawab dengan peserta didik mengenai

Sebagai contoh pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota kepolisian dipolres ini, maka kami mengcounter berita tersebut dengan berita- berita positif dari polres,