BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Tujuan dari desain ini adalah untuk mengetahui dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat,artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).Pada penelitian ini, melakukan penelitan terhadap hubungan komunikasi terapeutik dan ketrampilan klinis perawat terhadap kepuasan pasien dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia RSUD dr. R Goeteng Taroenadibhrata purbalingga.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2006). Populasi pada penelitian di ruang kelas tiga RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata yaitu berjumlah 129 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang diteliti (Sastro asmoro & Ismail, 2010).Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut (Notoatmodjo, 2005).
n=
𝑁 1+𝑁(𝑑2) Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampeld = Tingkat ketepatan yang diinginkan (10%).
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random samplingyaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang sesuai dengan yang di kehendakai oleh peneliti, dengan pembagian kuesioner pada pasien yang memenuhi kriteria. Adapun kriteria sampel penelitian yang di teliti sebagai berikut
n
=
129 1+129(0,12) N = 56,33a. Kriteria Inklusi
Merupakan kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Pasien dapat membaca dan menulis 2) Pasien bersedia menjadi responden 3) Pasien sudah dirawat 2 hari
b. Kriteria Eklusi
1) Pasien dalam pengawasan atau isolasi 2) Pasien mengalami penurunan kesadaran
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada ruang kelas tiga yaitu ruang Kenanga, ruang Lavender dan ruang Dahlia RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada bulan Juni 2017.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas ini yang merupakan sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen ini merupakan variabel bebas yang artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini komunikasi terapeutik dan ketrampilan klinis perawat.
2. Variabel dependen (dependen)
Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas.Variabel ini tergantung dari variabel
bebas terhadap perubahan.Variabeldependen pada penelitian ini adalah kepuasan pasien.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Saryono, 2011). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi operasional
No Variabel Definisi operasional Instrumen Hasil ukur Skala 1 Komunikasi
terapeutik
Komunikasi yang direncanakan secara lisan ataupun gerak isyarat
Kuisioner 1. Baik jika ,33-48 2. Kurang baik jika, 12-32 Ordinal 2 Ketrampilan klinis perawat Ketrampilan klinis adalah yang dilakukan oleh perawat dalam melakukan tindakan keperawatan, personal hygien, Pemberian obat, pemenuhan tidur
Kuisoner a. Baik jika > 7 b. Kurang baik
jika < 7
Nominal
3 Kepuasan pasien
Perasaan senang yang muncul setelah tercapainya kebutuhan pasien kenyamanan rumah sakit, pelayanan yang diberikan petugas rumah sakit, biaya yang terjangkau
Kuisioner 1. Puas jika 61-80 2. Kurang puas jika 20-60
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data dan pengukuran data (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian dengan menggunakan :
1. Kuesoner tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat, data ini dikumpulkan untuk mengetahui bagaimana penilaian pasien terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat. Pengukuran menggunakan 4 kategori yaitu selalu (4), sering (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1).
2. Kuesioner tentang ketrampilan klinis perawat data ini dikumpulkan untuk mengetahui penilaian pasien terhadap ketrampilan klinis perawat menggunakan 2 kategori yaitu ya (1), tidak (0).
3. Kuesioner kepuasan pasien, data ini diperlukan untuk mengetahui kepuasan pasien di ruangan kelas tiga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata setelah mendapatkan pelayanan yang di berikan oleh perawat. Kepuasan pasien dinilai dengan menggunakan 4 kategori yaitu selalu (4), Sering (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1).
Tabel 3.2 Komunikasi terapeutik
No Variabel No.Pertanyaan Jumlah
1 Verbal 1,2,34,5,6 6
Tabel 3.3 Keterampilan klinis perawat
No Variabel No. Pertanyaan Jumlah
1 Menjaga kebersihan pasien dengan cara memandikan pasien
1,2,3,4 4
2 Memberi lingkungan yang nyaman untuk pasien tidur atau istirahat
5,6,7,8 4
3 Memberikan obat kepada
pasien melalui suntikan 9,11,12 3
Tabel 3.4 Kepuasan pasien
No Variabel No. Pertanyaan Jumlah
1 Kehandalan (Reability) 6,7,8 3 2 Ketanggapan (responsivennces) 9,10,11 3 3 Keyakinan (assurance) 12,13,14,15,16 5 4 Perhatian (emphaty) 17,18,19,20 4 5 Bukti fisik (tangibel) 1,2,3,4,5 5
G. Pengumpulan Data dan Jenis Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dilakukan dengan cara wawancara dengan responden. Pengumpulan data untuk mengetahui hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik dan ketrampilan klinis dengan kepuasan pasien melalui daftar pernyataan atau kuesioner.
2. Sumber data a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan didapat langsung dari responden pada saat penelitian
berlangsung.Data ini diperoleh berdasarkan pernyataan dalam bentuk kuesioner yang dibagi pada pasien.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain responden. Data sekunder digunakan sebagai data penunjang. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari RSUD dr. R Goeteng Taroenadhibrata.
H. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan instrumen (Riyanto, 2009).Suatu instrumen yang sahih atau valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Riyanto, 2009). Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan di RSUD Ajibarang.
Menurut Arikunto (2006), rumus korelasi yang dapat digunakan dalam uji validitas adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal rumus product moment.
r hit = 𝑛(∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√{𝑛.∑ 2 ∑ 2)}.{𝑛.∑ 2−(∑ 𝑦)2}𝑥 𝑥 𝑦
Keterangan :
r= Korelasi product moent n= Jumlah responden x= Skor pertanyaan y = Skor total
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi nilai masing-masing butir yang diperoleh responden dengan jumlah total item yang diperoleh dari responden dengan tingkat kepercayaan r = 5% dengan menggunakan level of signifikan 95%, maka apabila r hasil positif atau r hitung > r tabel (0,444), maka item pertanyaan tersebut valid. Sedangkan apabila r hasil negatif atau r hitung < r tabel (0,444), maka item pernyataan tersebut tidak valid.
Perhitungan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 16. Uji validitas ini dilakukan pada 20 pasien rawat RSUD Ajibarang. Hasil uji validitas diketahui bahwa secara keseluruahan variabel komunikasi terapeutik, ketrampilan klinis dan kepuasan pasien yang kuesionernya berjumlah 44 kuesioner dinyatakan valid 43 kuesioner dan tidak valid 1 kuesioner pada ketrampilan klinis pada nomer 10.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilakukan oleh orang yang berbedaataupun waktu yang berbeda.Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.Uji reliabilitas digunakan hanya untuk menguji item yang valid.Untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan metode Alpha Cronbach.Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
r =
𝑘
𝑘 − 1
1
𝛴𝑎²𝑏
𝑎²1
Keterangan :
K = reliabilitas instrument ∑𝑎2b = jumlah varian
𝑎21 = varian total
Untuk menentukan reliabilitas dengan nilai r alpha, keputusan diambil dengan dasar.
a. Jika r alpha > r tabel, maka instrumen tersebut reliable b. Jika r alpha < r tabel, maka instrumen tersebut tidak reliable
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford, 1955 dengan kriteria sebagai berikut :
a. 0,80 < r11≤ 1,00 realibilitas sangat tinggi
b. 0,60 < r11 ≤ 0,80 realibilitas tinggi
c. 0,40 < r11 ≤ 0,60 reliabilitas sedang
d. 0,20 < r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah
e. -1,00 ≤ r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)
Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 16. Uji Validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada 20 responden rawat inap di RSUD Ajibarang. Pada kuesioner komunikasi terapeutik jumlah 12 pernyataan dengan hasil uji 0,765 di katakan reliabilitasnya tinggi, kemudian pada kuesioner ketrampilan klinis dari 11 pernyataan dengan hasil uji 0,744 dikatakan reliabilitasnya tinggi, pada kuesioner kepuasan pasien dari 20 pernyataan dengan hasil uji 0,752 maka dikatakan reliabilitasnya tinggi.
I. Analisa Data
1. Analisa univariat
Analisis univariat bertujuan untuk atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel dan pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dari tiap variabel dengan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo,2010).
Keterangan : P : Persentase
X : Hasil objek yang di teliti
n : Jumlah seluruh objek yang diteliti
pada penelitian ini peneliti ingin menegtahui komunikasi terapeutik dan ketrampilan klinis terhadap kepuasan pasien dalam kebutuhan dasar manusia.
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa yang digunakan untuk melihat hubungan dua variabel bebas dan satuvariabel terikat yang berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).Uji yang di gunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi square. 𝑥2: ∑(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ) 2 𝑓ℎ Keterangan :
%
100
x
n
X
P
𝑓𝑜 ∶ Frekuensi Observasi
𝑓ℎ ∶ Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
J. Pengelompokan Data
Data diolah secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS, setelah terkumpul data kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing
Pada proses editing peneliti melihat kembali jawaban kuesioner dari responden, menghitung kembali jumlah kuesioner yang dikumpulkan sesuai kuesioner yang disebarkan.
2. Coding
Pada proses codingpeneliti memasukan jawaban yang di berikan oleh responden ke dalam microsoft exel, sesuai dengan kode-kode yang sudah di tentukan.
3. Scoring
Pada proses scoringpeneliti menghitung jumlah skor dari hasil data yang sebelumnya di codingterlebih dahulu.
4. Entry data
Pada tahap entry data peneliti memasukan hasil yang sudah di hitung jumlahnya ke dalam SPSS untuk mengetahui hasil dari penelitian.
5. Tabulating
Pada tahap tabulating peneliti memasukan hasil yang sudah diolah dengan menggunakan SPSS kemudian di masukan pada tabel.
6. Cleaning
Pada tahap cleaningpeneliti memeriksa kembali data yang sudah di entry apa ada kesalahan dan menghapus data yang tidak diperlukan.
K. Prosedur Penelitian
1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan pada tanggal 6 oktober untuk melihat masalah yang terjadi dan layak diteliti di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata.
2. Peneliti mengajukan surat izin untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas kepada institusi pendidikan dan memberikanya kepada Direktur RSUD Ajibarang. Setelah mendapatkan rekomendasi dari rumah sakit, peneliti meminta izin kepada kepala ruang kepodang bawah dan ruang camar. Setelah itu peneliti mengambil sampel yaitu 20 responden dan memberikan kuesioner tentang komunikasi terapeutik, ketrampilan klinis dan kepuasan pasien, setelah di olah menggunakan SPSS dari total 44 pernyatan yang di jawab oleh responden terdapat 1 pernyataan yang tidak valid pada kuesioner ketrampilan klinis, sehingga total pernyataan yang digunakan untuk melakukan penelitian berjumlah 43 pernyatan yang terbagi 12 pernyataan pada kuesioner komunikasi terapeutik, 11 pernyataan pada kuesioner ketrampilan klinis dan 20 pernyataan pada kuesioner kepuasan pasien.
3. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari institusi pendidikan dan memberikan kepada KESBANGPOL setelah di proses peneliti mendapatkan tembusan ke BAPEDA , setelah di proses maka
peneliti di berikan surat untuk diberikan ke pihak RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata pada bulan Juni 2017
4. Selanjutnya peneliti melakukan penelitian pada ruangan kelas tiga yaitu ruang kenanga, dahlia dan lavender. Pada saat penelitian, peneliti menjelaskan terlebih dahulu dan menanyakan kesedianya untuk menjadi respon, setelah responden menyetujui peneliti menyebarkan kuesioner kepada setiap responden.
5. Setelah hasil penelitian terkumpul, peneliti melakukan tabulasi data menggunakan komputer. Setelah itu hasil yang didapatkan dituangkan dalam tabel untuk melengkapi laporan hasil penelitian.
L. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2008), etika penelitian meliputi :
Lembar persetujuan penelitian diberikan pada responden (informed consent). Tujuan agar respondenmengetahuimaksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Subjek bersedia menjadi responden, maka harus mendatangani lembar persetujuan menjadi responden dan subjek menolak menjadi responden, maka penelitian tidak akan memaksa dan tetap menghormati. Responden yang diteliti sebelumnya sudah diberi tahu maksud dan tujuan penelitian dan menyatakan kesedianya menjadi responden dengan menanda tangani surat persetujuan menjadi responden.
1. Tanpa nama (Anonimity)
Pada penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama responden tetapi di gantikan dengan kode atau inisial.
2. Kerahasiaan
Pada saat penelitian, peneliti menjamin kerahasiaan responden dengan cara hanya melaporkan kelompok data dari hasil penelitian.
3. Keadilan
Peneliti tidak melakukan diskriminasi terhadap responden, peneliti mengambil respoden yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitan.
4. Non – Maleficience
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan intervensi yang dapat membahayakan responden.
5. Beneficience
Peneliti melakukukan tindakan ini untuk mempertahankan hak responden, peneliti memberika kebebasan kepada responden untuk menentukan pilihan bersedia atau tidak bersedia untuk menjadi responden.