• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menjelaskan mengenai jenis, metode, unit analisis dan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis & Metode Unit Analisis Time Horizon

T-1 asosiatif - survey Individu - konsumen KFC cabang Puri

Indah

cross-sectional

T-2 asosiatif - survey Individu - konsumen KFC cabang Puri

Indah

cross-sectional

T-3 asosiatif - survey Individu - konsumen KFC cabang Puri

Indah

cross-sectional

Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini yang terdiri dari 3 tujuan, yaitu

T – 1 = Menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian konsumen KFC

T – 2 = Menganalisis pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian konsumen KFC T – 3 = Menganalisis pengaruh promosi penjualan dan iklan terhadap keputusan pembelian konsumen KFC

Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini, yaitu

- penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

(2)

Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode survey dimana penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian - kejadian relatif, distribusi , dan hubungan - hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Time horizon menunjukkan time horison dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu cross sectional dimana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu ( Sugiyono 2004,p7).

3.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi Variabel menjelaskan mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Promosi Penjualan Kegiatan memasarkan produk KFC melalui paket – paket ataupun potongan harga - Paket - paket promosi KFC - Potongan harga pada periode tertentu - Paket Goceng - Paket Super Panas Jumbo - Paket Kombo Hemat - Program KFC Music Hitllist Tertarik atau tidak tertarik likert

(3)

- Potongan harga pada jam tertentu

- Paket Attack - Paket Chaki Kids Meal Iklan Kegiatan memasarkan produk KFC melalui iklan di berbagai media - Iklan KFC di media elektronik - Iklan KFC di media cetak - Slogan iklan - Grup band Juliette

- Iklan billboard - Iklan KFC di koran (surat kabar) Sesuai atau tidak sesuai likert Keputusan pembelian konsumen Proses dimana konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk KFC - Pengenalan Masalah - Pencarian Informasi - Evaluasi Alternatif - Konsumtif - Informasi yang didapat melalui orang lain - Paket-paket dalam promosi penjualan - Cita rasa - Layanan pesan antar Konsumen membeli atau tidak likert

(4)

- Keputusan Pembelian

- Perilaku Pasca Pembelian

- Iklan dan promosi penjualan

- Kepuasan konsumen

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap , pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data menjelaskan mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data

Tujuan Data Jenis Data Sumber Data

T-1 - promosi penjualan - keputusan pembelian konsumen - kualitatif - kualitatif - primer - primer T-2 - iklan - keputusan pembelian konsumen - kualitatif - kualitatif - primer - primer T-3 - promosi penjualan - iklan - keputusan pembelian - kualitatif - kualitatif - primer - primer

(5)

konsumen

Jenis data yang digunakan termasuk dalam jenis data kualitatif , yaitu data yang berbentuk kata , kalimat , skema dan gambar

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 2 sumber data, yaitu sumber primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menjelaskan mengenai cara data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan.

Tabel 3.4

Teknik Pengumpulan Data

Tujuan Data Teknik Pengumpulan Data

T-1 - promosi penjualan

- keputusan pembelian konsumen

- kuesioner - kuesioner

T-2 - iklan

- keputusan pembelian konsumen

- kuesioner - kuesioner

T-3 - promosi penjualan

- iklan

- keputusan pembelian konsumen

- kuesioner - kuesioner - kuesioner

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini , yaitu kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

(6)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Non Probability Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2004, p77). Teknik sampel dari Non Probability Sampling yang digunakan , yaitu Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai sampel (Sugiono, 2004, p77).

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini digunakan dengan penentuan suatu proporsi, di mana sampel tersebut dianggap dapat mewakili keseluruhan terhadap konsumen KFC yang tidak diketahui.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Rumus yang digunakan dari metode ini adalah rumus penentuan ukuran sampel untuk pendugaan proporsi (Sugiarto, 2003, p70).

Penghitungan jumlah sampel / responden

n = 2

.

2

e

q

p

a

Ζ

n = 2 1 , 0 25 , 0 . 96 , 1 = 97 responden

Jadi, jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah 97 responden.

3.7 Metode Analisis

Metode Analisis menjelaskan mengenai metode – metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang ada, dimana data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS 12 versi windows.

(7)

Metode Analisis

Tujuan Jenis Penelitian Metode Analisis

T - 1 Asosiatif - Analisis Korelasi & Regresi Sederhana

T - 2 Asosiatif - Analisis Korelasi & Regresi Sederhana

T - 3 Asosiatif - Analisis Korelasi & Regresi Berganda

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Simamora (2004, pp.58-59), validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Misalnya, meteran dapat mengukur tinggi badan dengan tepat (dalam hal ini tinggi badan adalah variabel penelitian).

Dalam menyusun kuesioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi subvariabel atau indikator. Apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur, sebenarnya kuesioner telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah penelitian, mengembangkan variabel penelitian, serta menyusun kuesioner.

Validitas logis belum memiliki bukti empiris. Sebuah kuesioner yang disusun secara hati – hati dan dapat dipertimbangkan valid logis, ada baiknya diuji untuk mengetahui validitas empirisnya.

Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti dapat melakukan try – out dengan memakai responden terbatas dahulu. Dari try – out ini, ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.

(8)

a. Validitas Eksternal

Validitas instrumen dapat dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel yang diteliti. Menurut Umar (2005, p.185), validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal, yang berupa alat ukur yang sudah valid.

b. Validitas Internal

Menurut Simamora (2004, pp.59-60), validitas internal dapat dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian – bagian kuesioner dengan kuesioner secara keseluruhan. Dengan kata lain, apabila setiap bagian di dalam kuesioner mendukung “misi” kuesioner secara keseluruhan, yaitu mengungkap variabel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian kuesioner dapat berupa butir – butir pertanyaan secara sendiri – sendiri, dapat pula berupa faktor, yaitu kumpulan beberapa butir yang memiliki keterkaitan. Sehubungan dengan kenyataan ini, maka dikenal adanya validitas butir dan validitas faktor.

Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas internal dengan menggunakan teknik validitas butir. Teknik ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir – butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (sebagai variabel Y).

Menurut Masrun (1979) sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2004, p.124), syarat suatu pertanyaan dianggap valid adalah bila korelasi antara butir dengan skor total lebih dari 0,3. Jadi bila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2005, p.194), “Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan suatu konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala yang

(9)

sama.” Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.

Menurut Simamora (2004, pp.63-69) “Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner.” Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang – ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal.

a. Reliabilitas Eksternal

Secara garis besar, reliabilitas eksternal adalah reliabilitas yang diperoleh dengan membandingkan hasil dua kelompok data. Ada dua jenis cara untuk menguji reliabilitas eksternal, yaitu teknik paralel dan teknik ulang.

b. Reliabilitas Internal

Reliabilitas internal diperoleh dengan menganalisis data yang berasal dari satu kali pengujian kuesioner. Adapun teknik reliabilitas internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Alpha.

Menurut Simamora (2004, pp.77-78), teknik reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha digunakan untuk mengukur reliabilitas kuesioner dengan kategorisasi jawaban selain 0 dan 1. Misalnya dari 1 sampai 5, 1 sampai 7, - 3 sampai 3, dan seterusnya.

Teknik Alpha dilakukan dengan menghitung varians tiap butir pertanyaan dan varians total dari pertanyaan – pertanyaan. Selanjutnya varians butir dan varians total tersebut dimasukkan ke dalam rumus Alpha :

r11 =

2 2

1

1

t b

k

k

σ

σ

Keterangan : r11 = reliabilitas kuesioner

(10)

k = banyaknya butir pertanyaan

2

b

σ

= jumlah varians butir

2 t

σ

= varians total

Langkah berikutnya adalah membandingkan angka tersebut dengan r product moment (r tabel).

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

- Bila rhasil (r11) > r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. - Bila rhasil (r11) < r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel.

3.9 Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana dan Berganda 3.9.1 Regresi

Persamaan matematik, yang menyatakan hubungan fungsional antara satu peubah tidak bebas (respons) dengan satu atau beberapa peubah bebas (teterminisitk), yang memungkinkan kita meramalkan nilai peubah tidak bebas berdasarkan nilai-nilai peubah bebas tertentu disebut persamaan regresi. (Lungan, 2004, p.337).

Menurut Supranto (2001, p178). Variable yang akan diramalkan harus dituliskan pada ruas kiri persamaan dan disebut variable tidak bebas(Y), sedangkan variable yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variable bebas(X). Untuk membuat ramalan (Forecasting) Y dengan menggunakan nilai dari X, maka X dan Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau tidaknya hubungan X dan Y diukur dengan

suatu nilai, yang disebut koefisien korelasi, sedangkan besarnya pengaruh X terhadap

Y adalah koefisien regresi.

3.9.1.2 Regresi Linear Berganda

Hubungan linear lebih dari dua variabel. Untuk memperkirakan/meramalkan nilai dari variabel Y, akan lebih baik apabila kita ikut memperhitungkan variabel-variabel lain

(11)

yang ikut mempengaruhi Y. Dengan demikian, kita mempunyai hubungan antara satu variabel tidak bebas (Y) dengan beberapa variabel lain yang bebas (

X

1,

X

2,

...,

X

k).

Untuk meramalkan Y, apabila semua nilai variabel bebas diketahui, maka kita dapat mempergunakan persamaan regresi linear berganda. Hubungan Y dan

k

X

X

X

1, 2,

...,

yang sebenarnya adalah sebagai berikut:

i ki k i i o i

B

B

X

B

X

B

X

Y

=

+

1 1

+

2 2

+

...

+

+

ε

(untuk populasi) i ki k i i o i

b

b

X

b

X

b

X

Y

=

+

1 1

+

2 2

+

...

+

+

ε

(untuk sampel)

Dimana, i = 1, 2, 3, ...., n (banyak sampel)

b0

,

b

1

,

b

2

,...,

b

k

dan

ε

i adalah pendugaan atas B0

,

B

1

,

B

2

,...,

B

k

dan

ε

i

Mengujian Hipotesis Koefisien Regresi Parsial

Menurut Supranto (2001, P.235 – P.249). Untuk menguji hipotesis bahwa

koefisien regresi parsial

b

j mempunyai nilai

B

j0,maka hipotesis tersebut dirumuskan

sebagai berikut.

H0

:

B

j

=

B

j0 tidak ada pengaruh X terhadap Y)

1. Ha

:

B

j

>

B

j0 (ada pengaruh positif dari Xj terhadap Y)

2. Ha

:

B

j

<

B

j0 (ada penagruh negatif dari Xjterhadap Y)

3. Ha

:

B

j

B

j0 (ada pengaruh Xjterhadap Y)

Dalam pengujian hipotesis, digunakan statistik uji t.

1 0 0 b j j

S

B

b

t

=

0

t

mempunyai fungsi t dengan derajat kebebasan sebesar (n – k) – 1.

Dalam regresi berganda terdapat satu variabel dependent dan lebih dari satu variabel independent. Dalam praktek bisnis, regresi berganda justru lebih banyak

(12)

digunakan, selain karena banyaknya variabel dalam bisnis yang perlu dianalisis bersama, juga banyak kasus regresi berganda lebih relevan digunakan modul praktikum lab statistik manajemen, universitas Bina Nusantara (2006, p.25). Perasamaan regresi berganda adalah y = a + bx1 + cx2 + … + zxn. Dimana variabel tanggapan y berhubungan dengan sejumlah variabel peramal x1, x2, …, xn. Model regresi berganda jika disusun dengan benar maka dapat memberikan model yang baik untuk banyak variabel tanggapan dalam bisnis. Tetapi kita harus berhati-hati untuk tidak “terlalu cocok” (overfit) model kuadrat terkecil. Persamaan prediksi yang dihasilkan sering memberikan pendugaan yang baik dari rata-rata tanggapan untuk nilai variabel peramalan tertentu atau memberikan peramalan yang baik dari nilai y yang mungkin diamati di masa yang akan datang.

Analisa regresi berganda linear sebetulnya di dasarkan pada 3 asumsi:

1. Distribusi probabilitas bersyarat variabel dependent bagi serangkaian variabel

independent mengikuti pola normal atau kurang lebih normal.

2. Distribusi bersyarat variabel dependent bagi tiap kombinasi variabel independent

memiliki varians yang sama.

3. Nilai-nilai variabel dependent harus independent satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan ketiga asumsi diatas, persamaan regresi berganda dapat diturunkan atas dasar metode kuadrat minimum.

Di dalam model peramalan regresi berganda ini terdapat beberapa pengertian, yaitu:

♦ Variabel bebas kuantitatif, adalah variabel yang dapat mengambil nilai

sesuai dengan titik-titik pada suatu garis riil.

♦ Variabel bebas kualitatif, adalah variabel bebas (independent) yang

(13)

♦ Multikolinearitas, merupakan sebagian informasi yang diberikan oleh dua atau lebih variabel bebas untuk meramalkan y yang bisa berbeda, tetapi sebagian informasi bisa sama (identik).

3.9.2 Korelasi

Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang diminat, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi saja. Perlu dicatat bahwa dalam korelasi itu kita belum menentu kan dengan pasti variabel independent dan dependent-nya seperti yang kita lakukan dalam analisis regresi. Dalam modul praktikum lab statistik manajemen, Universitas Bina Nusantara (2006, P.23).

Koefisien korelasi dapat diartikan juga sebagai suatu analisis korelasi yang mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah melalui sebuah bilangan. Koefisien korelasi linear sapat didefinisikan sebagai suatu ukuran hubungan linear antara dua peubah acak X dan Y yang dilambangkan dengan r.

Hubungan dua variabel ada yang positif dan ada yang negatif. Hubungan x dan y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y, dan sebaliknya jika dikatakan negatif kalau kedua variabel tersebut mengalami kenaikan (penurunan) secara tidak bersamaan. Korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah terjadi bila titik-titik menggerombol mengikuti sebuah garis lurus dengan kemiringan positif, jika kemiringannya negarif maka terjadi korelasi negatif yang tinggi.

Kuat dan tidaknya hubungan antara X dan Y, apabila hubungan X dan Y dapat dengan fungsi linear (paling tidak mendekati). Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1

(14)

dan paling besar 1. jadi jika r = koefisien korelasi, nilai r dapat dinyatakan sebagai

berikut: -1

r

1. Artinya kalau r = 1 hubungannya sempurna dan positif (mendekati

1, hubungan sangat kuat dan positif, jika r = -1 hubungannya sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif, jika r = 0, hubungannya lemah sekali.

3.9.2.1 Korelasi Sederhana dan Berganda

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p.61),

”Korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).”

Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana) :

}

{

2 2

{

2 2

}

)

(

.

.

)

(

.

)

).(

(

)

(

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

r

XY

=

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p.62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interprestasi Nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.6 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

0.60 – 0.799 Kuat

0.40 – 0.599 Cukup Kuat

(15)

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

Sumber : Riduan (2005:136)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut :

KP = r² x 100%

Dimana: KP = Nilai Koefisien Korelasi r = Nilai Koefisien Korelasi

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007,p.62), pengujian signifikansi

yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikasi sebagai berikut .

Hipotesis:

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Dasar Pengambilan Keputusan:

Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 ≤

Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05

≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p.63), Analisa Korelasi

Ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Rumus Korelasi Ganda sebagai berikut :

(16)

2 . 1 2 2 . 1 . 2 . 1 . 2 2 . 1 2 . 2 . 1

1

)

).(

).(

(

2

X X X X y X Y X Y X Y X Y X X

r

r

r

r

r

r

R

+

=

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikasi Korelasi Ganda bandingkan antara probabilitas 0.05 dengan probabilitas Sig sebagai berukut :

Hipotesis:

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y

3.10 Rancangan Uji Hipotesis

Hipotesis Penelitian 1 : Ada pengaruh dari promosi penjualan yang dilakukan KFC (Kentucky Fried Chicken ) terhadap keputusan pembelian konsumen

Ho : Tidak ada pengaruh dari promosi penjualan yang dilakukan terhadap keputusan pembelian konsumen

H1 : Ada pengaruh dari promosi penjualan yang dilakukan terhadap keputusan pembelian konsumen

Hipotesis Penelitian 2 : Ada pengaruh dari iklan yang dilakukan KFC (Kentucky Fried Chicken ) terhadap keputusan pembelian konsumen

Ho : Tidak ada pengaruh dari iklan yang dilakukan terhadap keputusan pembelian konsumen

H1 : Ada pengaruh dari iklan yang dilakukan terhadap keputusan pembelian konsumen

Hipotesis Penelitian 3 : Ada pengaruh dari promosi penjualan dan iklan yang dilakukan KFC (Kentucky Fried Chicken ) terhadap keputusan pembelian konsumen

Ho : Tidak ada pengaruh dari promosi penjualan dan iklan yang dilakukan terhadap keputusan pembelian konsumen

(17)

H1 : Ada pengaruh dari promosi penjualan dan iklan yang dilakukan terhadap keputusan pembelian konsumen

Pengambilan keputusan penerimaan hipotesis didasarkan pada :

Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (5%) maka Ho diterima H1 ditolak

Jika probabilitas kurang dari atau sama dengan 0,05 (5%) maka Ho ditolak H1 diterima

3.11 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Pada sub bab Rancangan Implikasi Hasil Penelitian ini akan dijelaskan bagaimana rancangan implikasi dari hasil penelitian ini terhadap perusahaan, yaitu

- Hasil dari penelitian ini digunakan untuk menunjukkan pengaruh dari dilakukannya promosi penjualan dan iklan terhadap keputusan pembelian konsumen. Untuk mengetahui pengaruh dari promosi penjualan dan iklan ini terhadap keputusan pembelian konsumen dilakukan analisis regresi dan korelasi sederhana serta berganda. Analisis regresi dan korelasi sederhana dan berganda ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh dari promosi penjualan dan iklan ini terhadap keputusan pembelian konsumen, apakah konsumen tertarik untuk membeli atau tidak dengan adanya promosi penjualan dan iklan ini.

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.6 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Amin Johanda. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

[r]

Ide dasar dalam pengembangan metode Kano adalah (Berger, dkk, 1993), yaitu: 1) atribut kualitas yang sulit untuk dilihat dapat dipahami dengan mengkategorikan

Kesimpulan penelitian ini bahwa : (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri

Pada Penelitian ini dilakukan pengolahan dan intrepetasi data magnetik sekunder yang diperoleh dari hasil pengukuran bawah permukaan Kendalisodo Kabupaten Semarang

Berdasarkan gambar 5 diatas dapat dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki Status Gizi baik sesudah OAT sebanyak 49 orang (81.7%), untuk responden yang

Hasil menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang di ukur dengan Return on

Analisis regresi yang digunakan untuk menguji ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, laba/rugi perusahaan, reputasi KAP dan opini auditor terhadap audit