• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

63 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D merupakan metode penelitian yang menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 407). Setelah dihasilkan produk, selanjutnya adalah menguji kualitas produk tersebut. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep IPA bagi peserta didik.

Desain yang digunakan dalam penelitian adalah desain penelitian pengembangan model 4-D (Four D Models). Menurut Sivasailam Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974: 5), desain penelitian pengembangan model 4-D (Four D Models ) terdiri dari define, design, develop, dan disseminate.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian untuk pengembangan LKPD ini dilakukan secara bertahap dengan mengacu 4-D model. Adapun untuk langkah pengembangan LKPD IPA model Learning Cycle dapat dilihat dari Gambar 6. Dalam prosedur penelitian ini terdapat tahapan yang dilakukan, antara lain yaitu: Define, Design, Develop dan Disseminate.

(2)

64 1. Tahap Define (Pendefinisian)

Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran. Dalam menetapkan kebutuhan hal yang perlu diperhatikan antara lain mengenai kesesuaian kebutuhan pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku, tingkat atau tahap perkembangan peserta didik, dan kondisi sekolah. Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis awal, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Melalui tahap pendefinisian ini, dianalisis mengenai kebutuhan pembelajaran IPA.

a. Analisis Awal

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan fakta pembelajaran IPA di lapangan serta menentukan produk yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Analisis ini meliputi pengumpulan informasi dari sumber-sumber yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran IPA di sekolah, analisis silabus, serta pemilihan materi (infoware), yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. b. Analisis Peserta didik

Analisis peserta didik sangat penting dilakukan pada awal perencanaan. Analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik, baik sebagai kelompok maupun individu. Analisis peserta didik meliputi kemampuan akademik, usia, tingkat kedewasaan, dan motivasi terhadap mata pelajaran.

(3)

65 c. Analisis Tugas

Analisis tugas bertujuan untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dicantumkan dalam lembar kegiatan peserta didik. Analisis dapat mencakup struktur isi, prosedural, konsep, sumber informasi, tujuan pembelajaran, dan indikator.

d. Analisis Konsep

Analisis ini berupa analisis konsep LKPD yang dibuat, berdasarkan metode eksperimen yang mencakup pemahaman konsep IPA. Metode ini akan diwujudkan dalam sebuah konsep yang didasari dari metode ilmiah, yaitu melibatkan peserta didik aktif (humanware)

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran

Penyusunan tujuan pembelajaran melalui tahap-tahap diantaranya yaitu (1) spesifikasi tingkah laku yang ingin dicapai, (2) menentukan situasi pembelajaran, (3) spesifikasi bahan dan alat yang digunakan dalam pembelajaran, dan (4) mengidentifikasi standar pemahaman yang diharapkan dapat dicapai melalui proses pembelajaran. Rangkaian tersebut merupakan dasar penyusunan desain LKPD dan penyusunan tes. 2. Tahap Design (Perancangan)

Tujuan dari tahap perancangan yaitu untuk merancang suatu format lembar kegiatan peserta didik untuk pembelajaran. Dalam tahap ini juga dilakukan perencanaan termasuk, merumuskan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan mendesain layout LKPD. Untuk memulai perencanaan

(4)

66

ini, sebelumnya dilakukan telaah kurikulum 2013 IPA SMP. Telaah kurikulum dilakukan untuk merumuskan tujuan pembelajaran dan menentukan urutan pelaksanaan proses pembelajaran. Setelah dilakukan telaah kurikulum selanjutnya menyiapkan bahan-bahan pengajaran dan buku acuan.

3. Tahap Develop (Pengembangan)

Pada tahap penelitian ini, adalah tahapan untuk menghasilkan produk pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing). Tujuan tahap pengembangan ini adalah menghasilkan bentuk akhir LKPD IPA setelah melalui revisi berdasarkan masukan para pakar ahli dan data hasil uji coba. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Validasi ahli dan guru IPA (expert appraisal)

Format yang dipilih ini merupakan format umum pengembangan LKPD IPA dengan berbagai penyempurnaan dan variasi penyajian yang diharapkan dapat membuat peserta didik lebih meningkat pemahamannya. Format yang dipilih meliputi rancangan isi pembelajaran, pemilihan model pembelajaran dan sumber belajar.

(5)

67

b. Uji coba pengembangan (developmental testing)

Rancangan awal yang dimaksudkan merupakan rancangan awal dari LKPD IPA. Rancangan ini berupa draft awal LKPD IPA yang harus dikerjakan oleh peneliti sebelum dilakukan penilaian oleh ahli dan guru IPA.

4. Tahap Disseminate (Penyebaran)

Pada tahap ini, penyebarluasan produk berupa LKPD dilaksanakan di sekolah lain. Penyebarluasan dilaksanakan kepada para guru IPA kelas VIII di SMP N 1 Wates. Tahap 4-D Models penelitian ini sebagai berikut.

(6)

68

Beberapa tahapan diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 6. Desain pengembangan LKPD IPA Analisis Awal

Analisis Peserta Didik

Analisis Tugas Analisis Konsep

Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Penentuan Format LKPD

Desain Awal LKPD Draft 1

Validasi Pembimbing dan Dosen Ahli

Revisi I (Draft II)

Validasi Guru IPA

Revisi II (Draft III)

LKPD IPA (Produk Jadi)

Uji Coba Pengembangan

Revisi

(7)

69 C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Uji coba produk dilakukan peneliti untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas produk yang telah dibuat yaitu LKPD IPA. Tahapan uji coba produk ini dilakukan langsung pada skala terbatas yaitu 28 anak kelas VIII C SMP Negeri 1 Wates.

LKPD IPA hasil revisi kedua (draft III) digunakan dalam pembelajaran dikelas selama 3 kali pertemuan. Selanjutnya di akhir uji coba ini peneliti akan memperoleh data tentang persentase peningkatan pemahaman siswa melalui hasil evaluasi berdasarkan KKM. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan LKPD IPA berbasis Learning Cycle dengan tema “Sistem Transportasi Makhluk Hidup” untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik SMP kelas VIII. Uji coba terhadap peserta didik dilakukan dengan melakukan pembelajaran menggunakan LKPD IPA hasil pengembangan kemudian melakukan evaluasi di akhir pembelajaran. Nilai hasil evaluasi akan dijadikan pedoman analisis hasil peningkatan pemahaman peaerta didik selama pembelajaran menggunakan produk LKPD IPA dalam model “Learning Cycle”.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 antara bulan Januari sampai dengan Februari 2016 dengan tempat pengambilan data di SMP Negeri 1 Wates.

(8)

70 3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Peneliatian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Wates yang berjumlah 28 anak.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah LKPD IPA tema “Transportasi Makhluk Hidup” dalam model pembelajaran Learning Cycle untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

4. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. a. Data tingkat kelayakan kualitas LKPD pembelajaran IPA berdasarkan

hasil tinjauan dan masukan dari ahli media, ahli materi, dan guru IPA. b. Data observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan LKPD

IPA dalam model Learning Cycle.

c. Data peningkatan pemahaman peserta didik melalui tes tertulis. 5. Instrumen Pengumpulan Data

a. Angket Kelayakan Produk

Instrumen angket pada penelitian pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli media, ahli materi, dan guru sebagai bahan untuk merevisi dan mengevaluasi LKPD IPA yang dikembangkan, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kelayakan produk (LKPD IPA). Angket tersebut antara lain digunakan untuk memperoleh data

(9)

71

berupa kualitas produk ditinjau dari komponen kelayakan isi dan penyajian, komponen bahasa dan gambar, dan komponen kelayakan isi dan penyajian, komponen bahasa dan gambar, dan komponen kegrafisan.

Instrumen angket disusun menggunakan Skala Likert. Selain itu, angket ini juga disusun berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan pada Tabel 7.

Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Penilaian LKPD

Aspek Penilaian Indikator Jumlah

Butir A. Syarat Didaktik a. LKPD dapat digunakan oleh individu

dengan kemampuan yang berbeda (lemah, sedang, pandai)

5

b. LKPD mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep sehingga menimbulkan keingintahuan

c. LKPD berisi kegiatan/percobaan yang dapat memberi dorongan dalam proses pembelajaran bagi peserta didik d. LKPD menyediakan ruang untuk

peserta didik menuliskan hasil kegiatan/percobaan yang telah dilakukan dengan leluasa

e. Kebermaknaan materi yang disajikan bagi peserta didik

B. Syarat Kontruksi a. Kesesuaian penggunaan tata bahasa Indonesia pada materi yang disajikan

18 b. Kesesuaian dalam penggunaan istilah,

simbol, ejaan pada materi yang disampaikan

c. Kesesuaian materi yang disajikan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

d. Kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran

e. Kesesuaian tema LKPD dengan materi yang disajikan

(10)

72

f. Kebenaran informasi pada materi yang diajarkan

g. Kemudahan materi yang disajikan untuk dipahami peserta didik h. Materi yang disampaikan

menggunakan bahasa yang komunikatif

i. Materi yang disajikan menggunakan kalimat yang mudah dipahami j. Kejelasan gambar yang digunakan k. Relevansi gambar dengan materi yang

disajikan

l. Gambar dapat mendukung kejelasan materi

m.Penyajian materi menimbulkan suasan menyenangkan

n. Penyajian materi melatih pemahaman peserta didik

o. Penyajian materi dilengkapi dengan gambar/ilustrasi yang menarik. p. Penyajian peta kompetensi q. Penyajian peta konsep r. Penyajian daftar pustaka

C. Syarat Teknis a. Tulisan dan gambar disajikan dengan proposional

6 b. Keterbacaan teks/tulisan

c. Kemenarikan warna gambar d. Kemenarikan disain background e. Kesesuaian desain dan format sampul

dengan materi yang disajikan f. Kemenarikan desain dan format

sampul/cover D. Kesesuaian dengan

Learning Cycle

a. Kesesuaian materi dalam penerapan fase Learning Cycle

2 b. Keruntutan isi materi dalam fase

Learning Cycle Diadaptasi dari : Santi Adi Wahyuni (2015:79)

(11)

73 b. Lembar Observasi Keterlaksanaan

Lembar observasi disusun untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan LKPD IPA berbasis Learning Cycle pada saat kegiatan pembelajaran. Lembar observasi ini disusun berdasarkan kisi-kisi sesuai dengan sintaks model Learning Cycle.

Tabel 8. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran NO Tahap Siklus

Belajar

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik 1 Engangement Membangkitkan minat

melalui kegiatan bertanya

Mengembangkan minat dan rasa ingin tahu dengan menjawab pertanyaan

2 Exploration Membentuk kelompok Bergabung dalam kelompok

Mendorong peserta didik menjelaskan konsep awal

Mencoba memberi penjelasan konsep awal 3 Explanation Memandu diskusi/

eksperimen

Berdiskusi bersama teman satu kelompok 4 Elaboration Mengingatkan peserta

didik dalam menyimpulkan

menggunakan data yang ada

Menyimpulkan hasil diskusi, percobaan maupun pengamatan

5 Evaluation Mengajukan pertanyaan tentang konsep yang baru saja dipelajari

Menjawab pertanyaan guru dengan baik sesuai hasil diskusi maupun praktikum

(12)

74 c. Tes tertulis

Tes tertulis merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman peserta didik. Tes ini disusun berdasarkan indikator yang telah dirumuskan dan mengacu pada ranah kognitif yang dikemukakan oleh Bloom yaitu aspek pemahaman (C2). Peserta didik dikatakan mengalami peningkatan pemahaman yang baik jika minimal persentase ketercapaian nilai hasil evaluasi telah memenuhi KKM yaitu 77,00 adalah 80%. Adapun kisi-kisi soal pretest dan soal evalusi dapat dilihat pada lampiran 3.2 halaman 126.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dari data yang diperoleh dari beberapa instrumen penelitian ini dilakukan sebagai berikut.

a. Angket validasi LKPD

Teknik analisis data untuk kelayakan LKPD melalui lembar validasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Tabulasi semua data yang diperoleh untuk setiap aspek penilaian, indikator, maupun butir penilaian LKPD dari setiap penilai.

2) Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian

3) Mengubah skor rata-rata yang dikonversikan menjadi data kualitatif skala empat, dengan kategori rumus yang dikutip dari Djemari Mardapi (2008: 123) yang disajikan pada Tabel 9.

(13)

75

Tabel 9. Konversi Skor Ideal Menjadi Skala 4

No Skor Nilai 1 X ≥ Xi + 1.SBx A 2 Xi + 1.SBx > X ≥ Xi B 3 Xi > X ≥ Xi – 1.SBx C 4 X < Xi ≤ Xi - SBx D Keterangan: Xi

= ½ (skor maksimal + skor minimal)

= rerata skor ideal

X = skor yang dicapai

SBx = simpangan baku skor ideal

= 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

Dalam penelitian ini nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimum “C” dengan kategori cukup baik. Jadi jika hasil penelitian oleh ahli dan guru reratanya memberikan hasil akhir minimal “C” maka produk pengembangan LKPD pembelajaran ini layak digunakan.

b. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.

Penilaian terhadap keterlaksanaan pada fase-fase sintaks pembelajaran menggunakan LKPD IPA berbasis Learning Cycle dilakukan oleh observer. Kriteria setiap fase dalam sintaks yang dimaksud adalah keterlaksanaan dan tidak keterlaksanaan. Adapun skala persentase untuk menetukan keterlaksanaan sintaks LKPD IPA dalam model Learning Cycle menggunakan rumus sebagai berikut.

% keterlaksanaan =∑ 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑡𝑡𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑡𝑡𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿

(14)

76 c. Tes tertulis

Analisis pemahaman peserta didik dapat diketahui dengan menggunakan gain score. Gain score disebut juga dengan peningkatan atau perbedaan skor yang merupakan selisih antara skor pretes dengan skor postes. Hasil dari analisis data gain score menunjukkan pencapaian peningkatan kemampuan peserta didik dengan memperhatikan kemampuan awalnya. Dengan demikian hasil perhitungan gain score dapat mengetahui keefektifan pengembangan LKPD IPA model Learning Cycle terhadap pembelajaran. Analisis menggunakan gain score dapat dilakukan menggunakan langkah berikut. Analisis tes tertulis untuk mengetahui pemahaman konsep pada pembelajaran dapat diketahui dengan menghitung nilai akhir peserta didik. Nilai evaluasi tersebut kemudian akan dibandingkan dengan KKM sehingga dapat diketahui peningkatan pemahaman peserta didik pada materi tema “Sistem Transportasi Makhluk Hidup”.

Gain score = 𝑡𝑡𝐿𝐿𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑡𝑡𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑡𝑡 – 𝑡𝑡𝐿𝐿𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑡𝑡𝐿𝐿𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑝𝑝𝐿𝐿𝐿𝐿𝑡𝑡𝑚𝑚𝑝𝑝𝑚𝑚𝑝𝑝 −𝑡𝑡𝐿𝐿𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑡𝑡

Menentukan kriteria peningkatan pemahaman peserta didik sesuai dengan kriteria pada Tabel 10.

Tabel 10. Kriteria Ketuntasan Berdasarkan KKM Rentang Skor Keterangan

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(15)

77

Berdasarkan ketuntasan hasil tes akhir (posttest) dari peserta didik keseluruhan, persentase ketuntasan belajar peserta didik dapat dihitung sebagai berikut:

Persentase Ketuntasan =𝐽𝐽𝑚𝑚𝑝𝑝𝑝𝑝𝐿𝐿 ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡𝑝𝑝𝑝𝑝𝑡𝑡𝐿𝐿 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑚𝑚𝐿𝐿 𝑦𝑦𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑡𝑡𝑚𝑚𝐿𝐿𝑡𝑡𝐿𝐿𝑡𝑡

Gambar

Gambar 6. Desain pengembangan LKPD IPA  Analisis Awal
Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Penilaian LKPD
Tabel 8. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan  Pembelajaran   NO  Tahap Siklus
Tabel 10. Kriteria Ketuntasan Berdasarkan KKM

Referensi

Dokumen terkait

niger dengan aktivitas amiloglukosidase dari limbah ampas sagu dan Ekawaty (2009) isolat lokal tersebut difermentasikan ke dalam media yang mengandung pati sagu,

Selain mengajukan gugatan terhadap kelalaian produsen, ajaran hukum juga memperkenalkan konsumen untuk mengajukan gugatan atas wanprestasi. Tanggung jawab produsen yang dikenal

Untuk analisis, berbagai misi segmen, atau “legs,” diberi nomor, dimana nomor nol menunjukkan dimulainya misi. Misi leg “satu” biasanya engine warmup dan takeoff

lama febris kurang dari 5 hari tidak diindikasikan terapi antibiotika karena lebih mengarah ke infeksi virus, lama febris lebih dari 5 hari diindikasikan terapi

perhitungan property yang dibutuhkan untuk tahap desain seperti tebal yang dipilih berdasarkan hasil perhitungan dan schedule , tebal lapisan beton untuk menjaga stabilitas di

Setelah permainan drama peran selesai dimainkan anak diajak untuk melakukan densitas main selanjutnya yaitu kegiatan individu dengan mewarnai gambar foto keluarga

Saragih (2001) menambahkan bahwa dasar pemikiran strategi pengembangan industri berbasis pertanian adalah sebagai berikut : (1) agroindustri memiliki keterkaitan yang besar, baik

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana implementasi kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Palu?; dan (2)