1. Ir. Imam Rochani, M.Sc.
Sidang Tugas Akhir (P3)
Surabaya, 7 Agustus 2014
PERANCANGAN RISER DAN
EXPANSION SPOOL
PIPA BAWAH LAUT: STUDI KASUS KILO FIELD PT.
PERTAMINA HULU ENERGI
OFFSHORE NORTHWEST
JAVA
Oleh:
Hidayat Wusta Lesmana (4310100028)
2. Ir. Handayanu, M.Sc., Ph.D.
Dosen Pembimbing:
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
•
Pendahuluan
•
Metodologi Penelitian
•
Analisis & Pembahasan
•
Kesimpulan & Saran
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
BATASAN MASALAH
Oil & gas
need
LATAR BELAKANG
Pipeline
leakage
Redesign
Berapa
schedule
yang sesuai dengan hasil perhitungan
tebal
pipa, riser
,
dan
expansion spool
?
Berapa panjang
spool
yang dibutuhkan untuk mengakomodasi
ekspansi
yang terjadi?
Apakah hasil
pemodelan
riser
dan
pipeline
expansion spool
dengan perangkat lunak
autopipe
sudah
memenuhi batas keamanan berdasarkan
tegangan
Mengetahui
schedule
yang sesuai dengan hasil perhitungan
tebal pipa, riser
,
dan
expansion spool
Mengetahui panjang
spool
yang dibutuhkan untuk
mengakomodasi
ekspansi
yang terjadi
Mengetahui Apakah hasil
pemodelan
riser
dan
pipeline
expansion spool
dengan perangkat lunak
autopipe
sudah
memenuhi batas keamanan berdasarkan
tegangan
MANFAAT
Dapat diketahui bagaimana pemodelan
riser
dan
pipeline spool expansion
yang aman dengan
mengetahui besar kombinasi tegangan dan
regangan yang bekerja, serta mengetahui
perhitungan property yang dibutuhkan untuk tahap
desain seperti tebal yang dipilih berdasarkan hasil
perhitungan dan
schedule
, tebal lapisan beton untuk
menjaga stabilitas di dasar laut, panjang bentangan
bebas, dan panjang ekspansi termal yang terjadi
•
1. Studi kasus yang dipakai adalah proyek milik Pertamina Hulu Energi
Offshore North West Java, KILO field, pipeline dan riser dari platform KC-KA
•
2. Perhitungan yang dilakukan dalam perancangan adalah perhitungan tebal pipa,
ekspansi termal, stabilitas pipa di bawah laut, dan panjang bentang bebas pipa.
•
3. Perhitungan panjang bentang bebas pipa hanya pada sampai tahap screening
fatigue criteria.
•
4. Perhitungan cathodic protection dan pipeline crossing diabaikan.
•
5. Kode yang dipakai untuk perhitungan tebal pipa dan riser adalah ASME B
31.8 dan API RP 1111.
•6.Kode yang dipakai untuk perhitungan stabilitas pipa di bawah air
adalah DNV RP F-109.
•7.Kode yang dipakai untuk perhitungan bentangan bebas pada pipa
dan riser adalah DNV RP F-105.
•8.Kondisi yang dipakai adalah kondisi operasi.
•9.Perangkat lunak yang digunakan untuk desain riser dan pipeline
spool expansion adalah autopipe.
•10.Kondisi tanah pada pemodelan diasumsikan rata dan datar.
•11.Keamanan dan kegagalan model ditinjau berdasarkan tegangan
ekuivalen.
Diagram Alir Penelitian (Umum)
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan data pipeline,
data lingkungan, dan data
operasi
Perhitungan
wall thickness
pipeline dan riser
Perhitungan
expansion
thermal
Perhitungan
Free span
pipeline & riser
Perhitungan
on bottom
stability
Diagram Alir Penelitian (Umum)
lanjutan
Check Tegangan Ekuivalen (Memenuhi kriteria)A
Pemodelan pipeline, expansion
spool, dan riser dengan autopipe
Selesai
Tidak
ya
Input properties pipa
yang telah dihitung
(wall thickness dan thermal expansion ) ke
dalam autopipe
Mengganti wall thickness
Mulai
Selesai
Memilih tebal pipa pada
schedule
berdasarkan diameter luar
Menghitung tebal pipa berdasarkan kegagalan akibat
pressure containment
Menghitung tebal pipa berdasarkan kegagalan akibat tekanan eksternal
Menghitung tebal pipa berdasarkan kegagalan akibat
propagation buckling
Menghitung tebal pipa berdasarkan kegagalan akibat kombinasi
bending
dan tekanan eksternalMenghitung tebal pipa nominal dan mencocokkan dengan tebal pipa yang telah dipilih sebelumnya
Diagram Alir Perhitungan
Diagram Alir Perhitungan
thermal expansion
MulaiPengumpulan data pipeline, data lingkungan, dan data
operasi
Perhitungan
axial force
(berbasis regangan)
Perhitungan
frictional strain
Perhitungan
pipeline expansion thermal
dananchor length
Diagram Alir Perhitungan
on bottom stability
Mulai
Selesai
Input data pipa dan lingkungan Penentuan Teori Gelombang
Perhitungan Kecepatan Arus Perhitungan Koefisiensi
Hidrodinamika
Perhitungan Koefisiensi Gesek
Tanah
Perhitungan berat terendam pipa dan berat minimal terendam pipa
Analisis Stabilitas Vertikal dan
Lateral
Diagram Alir Perhitungan
free span pipeline & riser
Mulai
Penentuan Teori
Gelombang
Perhitungan
Soil Stiffness
Perhitungan
Length Effective
Selesai
Parameters
Units
8” KC-KA 3 Phase
Pipeline
Design Pressure Psig 950 (6.2 MPa)
Max. Operating Pressure Psig 164 (1.13 MPa)
Hydrotest Pressure Psig 1330 (9.2 MPa)
Mechanical Design
Temperatur (Metal)(1) 0F 200 (93.3 0C)
Operating Temperature 0F 109 (42.78 0C)
Density of Content kg/m3 37.32
Parameters
Units
8” KC-KA 3 Phase Pipeline
Outer Diameter mm 219
Material - API 5L Grade X52MO or X52QO PSL2 CS Seam Type - SMLS, SAWL or HFW
SMYS MPa 360.0 (52.20 ksi) SMTS MPa 460.0 (66.70 ksi) Young Modulus MPa 2.07 x 105(30022.9 ksi)
Poison Ratio - 0.3 Density kg/m3 7850 Coefficient of Thermal Expansion /oC 1.1 x 10-5 Services - 3-Phase
Pipeline Data
Environmental Data
Item Unit Value
Minimum Water Depth m 28.96 Maximum Water Depth m 29.87
Item Units 1-YearReturn Period100-Year Storm Tide (Surge) m 0.152 0.244 Highest Astronomical Tide
(HAT) m 1.158
Return Period Maximum Wave Height Significant Wave Height1) Height (m) Period (sec) Height (m) Period (sec) 1-year 5.09 7.10 2.74 5.42 100-years 8.63 9.40 4.64 7.18
Parameter Units Value Soil Type1) - Very Soft Clay
Undrained Shear Strength1) kPa 2.0 – 5.0
Angle Friction 1) Deg 0.0
Percent of Depth (%)
Current Speed (
m/
sec)
1-year
100-years
0
0.914
1.219
10
0.853
1.128
20
0.792
1.036
30
0.732
0.975
40
0.671
0.884
50
0.610
0.792
60
0.549
0.732
70
0.488
0.671
80
0.427
0.610
90
0.366
0.518
100
0.244
0.305
Environmental Data
Environmental Data
No Temperature Length Remark
oC M 1 42.66 0 At LauncherPoint 2 42.51 0 3 42.49 5 4 42.47 9 5 39.65 24 6 37.34 38 Pipeline Start 7 29.32 138 8 27.30 238 9 26.80 338 10 26.69 438 11 26.67 538 12 26.66 638 13 26.66 738 14 26.66 838 Pipeline End 15 26.66 878 16 26.53 893 17 26.42 908 18 26.39 913 19 26.37 917 At Receiver Point
Wall Thickness
PIPELINE
(ZONE 1)
(mm)
RISER & SPOOL
(ZONE 2)
(mm)
Hydrotest Operating Hydrotest Operating
Required Thickness:
- Internal Pressure Containment
3.13
2.67
3.13
3.84
- Hydrostatic Collapse2.30
2.30
- Buckling Propagation
3.62
3.62
- Buckling akibat kombinasibending and tekanan eksternal
3.23
3.23
Allowance:- Corrosion Allowance
0.0
3.0
0.0
3.0
- Mill Tolerance1.23
1.42
- Construction Allowance0.80
0.80
Minimum Required Wall Thickness6.21
7.70
6.21
9.06
Location/Section
Required Wall
Thickness
(mm)
Selected API 5L
(mm) (in.)
Subsea Pipeline 7.70 8.2 mm (0.322”) Vertical Riser & ExpansionSpool 9.06 9.5 mm (0.375”)
Hasil Perhitungan
Wall Thickness
Based on API RP 1111
Based on schedule API 5 L
Hasil Perhitungan
Expansion Thermal
Kondisi
OD
(mm)
WT
(mm)
Temperature
(
oC)
Expansion
(mm)
Anchor Length
(m)
Inlet Outlet
Ambient At KC (Hot
End)
At KA (Cold
End)
At KC (Hot
End)
At KA (Cold
End)
Operasi
219
8.2
37.34
26.67
15.00
77
67
401
401
Nomograf untuk
menentukan panjang spool
OD
Expansion
H
8” 77mm (3.03”) 33 ft (10.05 m)
Untuk menyesuaikan dengan
panjang pipa di pasaran, maka
dipilih panjang bending spool
= 12 m
Hasil Perhitungan
On Bottom Stability
Tebal concrete coating
FD (N/m)
FL (N/m) FI (N/m)
SFV
SFL
Hasil Perhitungan
Free Span
L (m)
L
eff(m)
Fundamental Natural
Frequency (Hz)
Screening Fatigue
Criteria
In-Line
Cross-Flow
In-Line
Cross-Flow
In-Line
Cross-Flow
10.67
15.910
15.324
1.87E+00
1.97E+00
lolos
lolos
8.38
13.642
13.047
2.32E+00
2.47E+00
lolos
lolos
14.48
19.704
19.116
1.41E+00
1.47E+00
lolos
lolos
9.59
14.837
14.249
2.06E+00
2.18E+00
lolos
lolos
13.41
18.639
18.052
1.52E+00
1.58E+00
lolos
lolos
10.72
15.960
15.374
1.86E+00
1.96E+00
lolos
lolos
Riser Span
KC
KA
Hasil Perhitungan
Free Span
L (m)
L
eff(m)
Fundamental Natural
Frequency (Hz)
Screening Fatigue Criteria
In-Line
Cross-Flow
In-Line
Cross-Flow
In-Line
Cross-Flow
8
13.287
12.671
2.41E+00
2.58E+00
lolos
lolos
7
12.426
11.717
2.65E+00
2.90E+00
lolos
lolos
12
17.234
16.649
1.68E+00
1.76E+00
lolos
lolos
13
18.231
17.645
1.56E+00
1.63E+00
lolos
lolos
6
11.547
10.853
2.96E+00
3.26E+00
lolos
lolos
13
18.231
17.645
1.56E+00
1.63E+00
lolos
lolos
11
16.239
15.653
1.82E+00
1.91E+00
lolos
lolos
5
10.655
9.969
3.35E+00
3.72E+00
lolos
lolos
7
12.426
11.717
2.65E+00
2.90E+00
lolos
lolos
8
13.287
12.671
2.41E+00
2.58E+00
lolos
lolos
6
11.547
10.853
2.96E+00
3.26E+00
lolos
lolos
8
13.287
12.671
2.41E+00
2.58E+00
lolos
lolos
9
14.253
13.662
2.18E+00
2.31E+00
lolos
lolos
5
10.655
9.969
3.35E+00
3.72E+00
lolos
lolos
12
17.234
16.649
1.68E+00
1.76E+00
lolos
lolos
7
12.426
11.717
2.65E+00
2.90E+00
lolos
lolos
5
10.655
9.969
3.35E+00
3.72E+00
lolos
lolos
13
18.231
17.645
1.56E+00
1.63E+00
lolos
lolos
6
11.547
10.853
2.96E+00
3.26E+00
lolos
lolos
11
16.239
15.653
1.82E+00
1.91E+00
lolos
lolos
8
13.287
12.671
2.41E+00
2.58E+00
lolos
lolos
9
14.253
13.662
2.18E+00
2.31E+00
lolos
lolos
12
17.234
16.649
1.68E+00
1.76E+00
lolos
lolos
6
11.547
10.853
2.96E+00
3.26E+00
lolos
lolos
8
13.287
12.671
2.41E+00
2.58E+00
lolos
lolos
13
18.231
17.645
1.56E+00
1.63E+00
lolos
lolos
8
13.287
12.671
2.41E+00
2.58E+00
lolos
lolos
L
(m)
L
eff(m)
Fundamental Natural
Frequency (Hz)
Screening Fatigue
Criteria
In-Line
Cross-Flow
In-Line
Cross-Flow
In-Line
Cross-Flow
Hasil Perhitungan
Free Span
Hasil Pemodelan
Joint Name
Displacement (mm)
dx
dy
dz
BND3 -252.27 -0.27 -151.23 PS4 -147.94 0.00 -91.04 PS3 -70.61 0.00 -46.27 PS2 -24.55 0.00 -17.54 PS1 -0.02 0.00 0.15 BND2 10.89 -3.59 8.74 BND1 7.30 -21.82 22.66 RCL2 -0.88 -17.42 4.48 RCL1 1.72 -7.19 -0.65 HCGL 0.00 0.00 0.00Joint name Stress (N/mm2) Allowable stress (N/mm2) Ratio BND3 148.65 322.67 0.46 PS4 85.05 322.67 0.26 PS3 116.64 322.67 0.36 PS2 98.58 322.67 0.31 PS1 130.78 322.67 0.41 BND2 84.80 322.67 0.26 BND1 90.18 322.67 0.28 RCL2 84.01 322.67 0.26 RCL1 67.14 322.67 0.21 HCGL 71.71 322.67 0.22
Hasil Pemodelan
Joint Name
Displacement (mm)
dx
dy
dz
BND4 285.21 -13.94 91.22 A82 239.48 -11.16 62.12 A84 29.02 -4.86 -73.64 BND6 21.09 -3.06 -79.61 A85 1.98 -34.44 2.94 BND7 8.43 -115.25 6.41 RCL3 2.00 -109.85 2.00 RCL4 -2.00 -102.54 -2.00 RCL5 1.58 -95.18 -1.96 RCL6 2.00 -85.53 -1.90Hasil Pemodelan
Joint name Stress (N/mm2) Allowable stress (N/mm2) Ratio BND4 543.47 322.67 1.69 A82 224.65 322.67 0.70 A84 194.81 322.67 0.60 BND6 330.49 322.67 1.02 A85 172.73 322.67 0.54 BND7 381.94 322.67 1.18 RCL3 109.13 322.67 0.34 RCL4 75.52 322.67 0.23 RCL5 73.13 322.67 0.23 RCL6 69.62 322.67 0.22
Hasil Pemodelan
Wall thickness sebelum
redesign (mm)
Wall thickness setelah
redesign (mm)
riser spool Pipeline riser spool Pipeline
9.4 9.4 8.2 12.7 14.3 12.7
Joint Name Displacement (mm)
dx dy dz BND4 283.45 -17.03 86.81 A82 244.92 -14.49 62.07 A84 32.47 -6.33 -74.62 BND6 20.19 -3.46 -83.96 A85 0.82 -49.42 -1.40 BND7 4.99 -131.45 9.25 RCL3 2.00 -126.16 2.00 RCL4 -2.00 -119.01 -1.90 RCL5 2.00 -111.83 -0.12 RCL6 2.00 -102.19 2.00