• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M. Sc. Ph. D. NIP dan NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M. Sc. Ph. D. NIP dan NIP"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3) PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3)

l h l h oleh oleh::

Augene

Augene MahdarrezaMahdarreza (4305 100 009) (4305 100 009) (4305 100 009) (4305 100 009)

Dosen Pembimbing:

Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M. Sc. Ph. D.

NIP. 195812261984031002

dan

Ir Joswan Jusuf Soedjono M Sc Ir. Joswan Jusuf Soedjono, M. Sc.

NIP. 130 359 270

(2)

Topik Topik Topik Topik

Analisis Perilaku Floating LNG pada variasi Metocean terhadap External Turret Mooring System berbasis

simulasi Time Domain simulasi Time Domain

(3)

Latar

Latar Belakang Belakang Latar

Latar Belakang Belakang

y Sebuah pilihan alternatif yang banyak digunakan

y Sebuah pilihan alternatif yang banyak digunakan daripada struktur terpancang.

y Kestabilan posisi FLNG saat beroperasi.Kestabilan posisi FLNG saat beroperasi.

y Perilaku dari FLNG menyebabkan adanya gaya yang bekerja pada external turret mooring system.

y g j p g y

y Tetap terjaganya operabilitas.

(4)

Perumusan

Perumusan Masalah Masalah Perumusan

Perumusan Masalah Masalah

y Bagaimana statistik respon gerakan FLNG saat free floatingBagaimana statistik respon gerakan FLNG saat free floating beserta percepatan akibat gerakannya.

y Bagaimana statistik respon gerakan FLNG dengan external

t t i t b t t kib t k

turret mooring system beserta percepatan akibat gerakannya.

y Bagaimana statistik respon gerakan FLNG dengan LNGC beserta percepatan akibat gerakannya pada saat melakukan p p g y p offtake dengan cara side by side.

y Berapa besar tegangan yang terjadi di setiap line dalam mooring system tersebut serta penentuan line pada FLNG mooring system tersebut serta penentuan line pada FLNG yang mengalami tegangan paling besar.

y Kekuatan struktural mooring system pada FLNG akibat g y p beban ULS dan ALS.

(5)

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan

y Mengetahui statistik respon gerakan FLNG saat free floating besertaMengetahui statistik respon gerakan FLNG saat free floating beserta percepatan akibat gerakannya.

y Mengetahui statistik respon gerakan FLNG dengan external turret mooring system beserta percepatan akibat gerakannya

mooring system beserta percepatan akibat gerakannya.

y Mengetahui statistik respon gerakan FLNG dengan LNGC beserta percepatan akibat gerakannya pada saat melakukan offtake dengan cara side by side

cara side by side.

y Mengetahui besar tegangan yang terjadi di setiap line dalam mooring system tersebut serta line pada FLNG yang mengalami

t li b

tegangan paling besar.

y Mengetahui kekuatan struktural mooring system pada FLNG akibat beban ULS dan ALS.

(6)

Manfaat Manfaat Manfaat Manfaat

Mengetahui kekuatan struktural mooring system Mengetahui kekuatan struktural mooring system FLNG saat beroperasi serta pada kondisi ULS dan ALS yang dialami.y g

(7)

Metodologi Metodologi

Mulai

Studi literatur dan 

Metodologi

Metodologi

pengumpulan data  struktur maupun data 

lingkungan

Pemodelan FLNG saat  single body

Pemodelan LNGC dan  FLNG dengan konfigurasi 

external turret mooring  system

Validasi Validasi

Tidak

Ya Tidak

Analisis perilaku FLNG  dengan variasi kondisi 

Metocean

Penentuan kondisi ULS  dan ALS

Ya

Analisis perilaku FLNG  termasuk saat side by side

dan tension setiap line dengan variasi kondisi 

Metocean

Kesimpulan

Selesai

(8)

Data FLNG Data FLNG Data FLNG Data FLNG

Description Symbol Unit Quantity

Length (overall) Loa m 450

Molded breadth B m 73.8

Molded depth H m 33 48

Molded depth H m 33.48

Draught (designed load) T(L) m 14.36

Draught (ballast) T(B) m 14.02

Displacement (MT) ton abt. 470934

VCG (designed load draught) ZG m 22.78

VCG (ballast draught) ZG m 19.78

(9)

Data LNGC Data LNGC Data LNGC Data LNGC

Description Symbol Unit Quantity

Length overall Loa m 289.5

Length (B. P.) Lpp m 277.5

Molded breadth B m 49

Molded breadth B m 49

Molded depth H m 27

Draught (designed load) T m 11 4

Draught (designed load) T(L) m 11.4

Draught (ballast) T(B) m 9.4

Gross tonnage (GT) ton abt 118000

Gross tonnage (GT) ton abt. 118000

Capacity of cargo tank V m3 abt. 145000

Deadweight (MT) ton 76500

(10)

Data

Data Lines Lines Data

Data Lines Lines

(11)

Konfigurasi

Konfigurasi Lines Lines Konfigurasi

Konfigurasi Lines Lines

(12)

Data 100

Data 100 tahunan Data 100 Data 100 tahunan tahunan tahunan

(13)

Arah

Arah pembebanan pembebanan Arah

Arah pembebanan pembebanan

North

(14)

Free floating

Free floating

Free floating

Free floating

(15)

Validasi

Validasi Model Model Validasi

Validasi Model Model

Parameter Unit Data MOSES Selisih (%)

Displacement ton 470934 464249.9 -1.419

Parameter Unit MOSES (total) MOSES (buoyancy) Selisih (%)

LCG (loaded) m 295.20 295.20 0

(16)

Moored

Moored

Moored

Moored

(17)

Side by side

Side by side

Side by side

Side by side

(18)

RAO

RAO single body single body RAO

RAO single body single body

Amplitudo surge tertinggi dengan nilai 0.99 m/m Amplitudo surge tertinggi dengan nilai 0.99 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s. Untuk amplitudo heave tertinggi dengan nilai 0.996 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s. Untuk amplitudo pitch tertinggi dengan nilai 0.355 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0 3065 rad/s kemudian terjadi pada frekuensi (ω) 0.3065 rad/s kemudian menurun hingga nilai 0.078 deg/m pada frekuensi (ω) 0.4488 rad/s dan mengalami kenaikan lagi dengan nilai 0.172 deg/m pada frekuensi (ω) 0.5027 rad/s. Sedangkan untuk amplitudo sway, roll, dan yaw bernilai sangat kecil bahkan hampir tidak terjadi.

A lit d t ti i d il i 0 015 /

Amplitudo surge tertinggi dengan nilai 0.015 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.5464 rad/s. Untuk amplitudo sway tertinggi dengan nilai 0.992 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s. Untuk amplitudo heave tertinggi dengan nilai 1.596 m/m p gg g terjadi pada frekuensi (ω) 0.5027 rad/s. Untuk amplitudo roll tertinggi dengan nilai 2.283 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.4833 rad/s. Untuk amplitudo pitch tertinggi dengan nilai 0.02 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0 5236 rad/s Untuk terjadi pada frekuensi (ω) 0.5236 rad/s. Untuk amplitudo yaw tertinggi dengan nilai 0.02 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.3307 rad/s

(19)

RAO

RAO side by side side by side RAO

RAO side by side side by side

Amplitudo surge tertinggi dengan nilai 1.074 m/m Amplitudo surge tertinggi dengan nilai 1.074 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s. Untuk amplitudo sway tertinggi dengan nilai 0.013 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.3808 rad/s. Untuk amplitudo heave tertinggi dengan nilai 0.993 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0 0811 rad/s Untuk terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s. Untuk amplitudo roll tertinggi dengan nilai 0.611 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.4054 rad/s. Untuk amplitudo pitch tertinggi dengan nilai 0.373 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.2992 rad/s. Untuk amplitudo yaw tertinggi dengan nilai 0.01 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.359 rad/s.

A lit d t ti i d il i 0 002 /

Amplitudo surge tertinggi dengan nilai 0.002 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.1056 rad/s. Untuk amplitudo sway tertinggi dengan nilai 1.037 m/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s. Untuk amplitudo heave tertinggi dengan nilai 1.054 m/m p gg g terjadi pada frekuensi (ω) 0.4333 rad/s. Untuk amplitudo roll tertinggi dengan nilai 1.325 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.4654 rad/s. Untuk amplitudo pitch tertinggi dengan nilai 0.055 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0 5027 rad/s Untuk terjadi pada frekuensi (ω) 0.5027 rad/s. Untuk amplitudo yaw tertinggi dengan nilai 0.027 deg/m terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s.

(20)

Spektrum

Spektrum JONSWAP JONSWAP Spektrum

Spektrum JONSWAP JONSWAP

Gerak FLNG single body di atas gelombang acak dapat dilakukan dengan mentransformasikan spektrum gelombang menjadi spektrum respon gerakan kapal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan harga pangkat dua dari RAO dengan wave spectrum pada frekuensi yang sama Pada penelitian ini spektrum dengan wave spectrum pada frekuensi yang sama. Pada penelitian ini spektrum gelombang (lingkungan) yang digunakan adalah JONSWAP dengan nilai

komponen spektrum yang berbeda-beda untuk setiap arahnya (heading).

(21)

Sr

Sr single body single body Sr

Sr single body single body

Respon surge tertinggi dengan nilai 3.74E-05 Respon surge tertinggi dengan nilai 3.74E 05 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7854 rad/s.

Untuk respon sway tertinggi dengan nilai 0 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s.

Untuk respon heave tertinggi dengan nilai 9.89E- 06 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0 7392 06 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7392 rad/s. Untuk respon roll tertinggi dengan nilai 8.49E-17 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.4833 rad/s. Untuk respon pitch tertinggi dengan nilai 4.95E-06 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7854 rad/s. Untuk respon yaw tertinggi dengan nilai 0 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.0811 rad/s.

R t ti i d il i 0 0007

Respon surge tertinggi dengan nilai 0.0007 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7854 rad/s.

Untuk respon sway tertinggi dengan nilai 0.461 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6283 rad/s.

Untuk respon heave tertinggi dengan nilai 1.579 p gg g m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.5464 rad/s.

Untuk respon roll tertinggi dengan nilai 1.052 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.5027 rad/s.

Untuk respon pitch tertinggi dengan nilai 0.0002 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0 5464 rad/s deg /rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.5464 rad/s.

Untuk respon yaw tertinggi dengan nilai 1.48E-05 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7392 rad/s.

(22)

Sr

Sr side by side side by side Sr

Sr side by side side by side

Respon surge tertinggi dengan nilai 9.01E-06 Respon surge tertinggi dengan nilai 9.01E 06 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.9666 rad/s.

Untuk respon sway tertinggi dengan nilai 5.63E-08 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 1.0472 rad/s.

Untuk respon heave tertinggi dengan nilai 0.0005 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 1 0472 rad/s m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 1.0472 rad/s.

Untuk respon roll tertinggi dengan nilai 0.0001 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 1.0472 rad/s.

Untuk respon pitch tertinggi dengan nilai 5.81E-05 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.9666 rad/s.

Untuk respon yaw tertinggi dengan nilai 4.46E-08 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.8976 rad/s.

R t ti i d il i 7 76E 06

Respon surge tertinggi dengan nilai 7.76E-06 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.5984 rad/s.

Untuk respon sway tertinggi dengan nilai 0.212 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7854 rad/s.

Untuk respon heave tertinggi dengan nilai 0.479 p gg g m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.5464 rad/s.

Untuk respon roll tertinggi dengan nilai 1.925 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6283 rad/s.

Untuk respon pitch tertinggi dengan nilai 0.004 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0 5984 rad/s deg /rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.5984 rad/s.

Untuk respon yaw tertinggi dengan nilai 0.001 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6283 rad/s.

(23)

Statistik

Statistik respon respon single body single body Statistik

Statistik respon respon single body single body

Single Amplitude Motions (90o)

Surge Sway Heave Roll Pitch Yaw Mag

Root Mean Square 0 001 0 763 0 742 1 191 0 009 0 004 1 064 Root Mean Square 0.001 0.763 0.742 1.191 0.009 0.004 1.064 Ave of 1/3 Highest 0.002 1.526 1.484 2.381 0.018 0.007 2.128 Ave of 1/10 Highest 0.002 1.945 1.892 3.036 0.024 0.009 2.714

Maximum 0.003 2.838 2.76 4.429 0.034 0.014 3.959

Single Amplitude Accelerations (90o) Single Amplitude Accelerations (90 )

Surge Sway Heave Roll Pitch Yaw Mag

Root Mean Square 0 1.674 0.244 0.484 0.004 0.011 1.692 Ave of 1/3 Highest 0.001 3.348 0.488 0.968 0.007 0.023 3.384 Ave of 1/10 Highest 0.001 4.269 0.622 1.234 0.009 0.029 4.314

Maximum 0.001 6.228 0.908 1.8 0.014 0.042 6.294

(24)

Statistik

Statistik respon respon side by side side by side Statistik

Statistik respon respon side by side side by side

Single Amplitude Motions (90o)

Surge Sway Heave Roll Pitch Yaw Mag

Root Mean Square 0 002 1 412 0 527 0 968 0 051 0 035 1 507 Root Mean Square 0.002 1.412 0.527 0.968 0.051 0.035 1.507 Ave of 1/3 Highest 0.004 2.824 1.055 1.936 0.102 0.069 3.015 Ave of 1/10 Highest 0.005 3.601 1.345 2.468 0.131 0.089 3.844

Maximum 0.007 5.253 1.962 3.6 0.19 0.129 5.607

Single Amplitude Accelerations (90o) S g e p ude cce e o s (90 )

Surge Sway Heave Roll Pitch Yaw Mag

Root Mean Square 0.001 5.116 0.162 0.431 0.018 0.099 5.118 Ave of 1/3 Highest 0.002 10.232 0.324 0.863 0.036 0.199 10.237 Ave of 1/10 Highest 0.002 13.045 0.413 1.1 0.047 0.253 13.052

M i 0 003 19 031 0 602 1 605 0 068 0 37 19 04

Maximum 0.003 19.031 0.602 1.605 0.068 0.37 19.04

(25)

Tegangan

Tegangan lines Tegangan lines (ULS) (ULS) Tegangan lines lines (ULS) (ULS)

Pada FLNG single body untuk kondisi Pada FLNG single body untuk kondisi beban ULS arah 90o, gaya tegangan signifikan yang dialami line 1 sebesar 248.886 t, untuk line 2 sebesar

249.117 t, untuk line 3 sebesar 249.043 t, untuk line 4 sebesar 248.738 t, untuk line 5 sebesar 162 823 t untuk line 6 sebesar 162.823 t, untuk line 6 sebesar 161.53 t, untuk line 7 sebesar 160.259 t, untuk line 8 sebesar 158.938 t, untuk line 9 sebesar 160.398 t, untuk line 10 sebesar 161.672 t, untuk line 11 sebesar 163.005 t, dan untuk line 12 sebesar 164 461 t

164.461 t.

(26)

Tegangan

Tegangan lines Tegangan lines (ULS) (ULS) Tegangan lines lines (ULS) (ULS)

Pada FLNG side by side untuk Pada FLNG side by side untuk kondisi beban ULS arah 90o, gaya tegangan signifikan yang dialami line 1 sebesar 330.369 t, untuk line 2 sebesar 330.137 t, untuk line 3 sebesar 329.434 t, untuk line 4 sebesar 328.698 t, untuk line 5 sebesar 146 59 t untuk line 6 sebesar 146.59 t, untuk line 6 sebesar 144.229 t, untuk line 7 sebesar 141.546 t, untuk line 8 sebesar 139.166 t, untuk line 9 sebesar 149.416 t, untuk line 10 sebesar 151.972 t, untuk line 11 sebesar 154.977 t, dan untuk line 12 sebesar 158 311 t

sebesar 158.311 t.

(27)

Tegangan

Tegangan lines Tegangan lines (ALS) (ALS) Tegangan lines lines (ALS) (ALS)

Pada FLNG single body untuk kondisi Pada FLNG single body untuk kondisi beban ALS arah 90o, gaya tegangan signifikan yang dialami line 1 sebesar 295.217 t, untuk line 3 sebesar

295.131 t, untuk line 4 sebesar 294.811 t, untuk line 5 sebesar 147.697 t, untuk line 6 sebesar 145 596 t untuk line 7 sebesar 145.596 t, untuk line 7 sebesar

143.462 t, untuk line 8 sebesar 141.3 t, untuk line 9 sebesar 144.157 t, untuk line 10 sebesar 146.537 t, untuk line 11 sebesar 148.543 t, dan untuk line 12 sebesar 150.827 t.

(28)

Tegangan

Tegangan lines Tegangan lines (ALS) (ALS) Tegangan lines lines (ALS) (ALS)

Pada FLNG side by side untuk Pada FLNG side by side untuk kondisi beban ALS arah 90o, gaya tegangan signifikan yang dialami line 2 sebesar 404.438 t, untuk line 3 sebesar 403.963 t, untuk line 4 sebesar 403.158 t, untuk line 5 sebesar 128.004 t, untuk line 6 sebesar 124 29 t untuk line 7 sebesar 124.29 t, untuk line 7 sebesar 121.089 t, untuk line 8 sebesar 118.256 t, untuk line 9 sebesar 133.078 t, untuk line 10 sebesar 136.785 t, untuk line 11 sebesar 140.898 t, dan untuk line 12 sebesar 144.599 t

(29)

Trajectory free floating Trajectory free floating Trajectory free floating Trajectory free floating

Untuk trajectory akibat pembebanan 90odengan nilai maksimal sebesar 30484.041 m arah x, 0.689 m arah y, dan 11.506 m arah z, kemudian nilai minimal 265.836 m arah x, -1.4443E4 m arah y, dan 5.246 m arah z. Untuk acceleration akibat pembebanan 90o dengan nilai maksimal sebesar 0.145 m/s2 arah x, 0.078 m/s2arah y, dan 0.648 m/s2arah z, kemudian nilai minimal -0.148 m/s2 arah x, -0.069 m/s2arah y, dan -0.635 m/s2arah z.

(30)

Trajectory moored Trajectory moored Trajectory moored Trajectory moored

Untuk trajectory akibat pembebanan 90odengan nilai maksimal sebesar 290.773 m arah x, 0 m arah y, dan 8.505 m arah z, kemudian nilai minimal 265.836 m arah x, -0.473 m arah y, dan 8.199 m arah z. Untuk acceleration akibat pembebanan 90o dengan nilai maksimal sebesar 0.058 m/s22

arah x, 0.001 m/s2 arah y, dan 0.048 m/s2 arah z, kemudian nilai minimal -0.063 m/s2 arah x, - 0.003 m/s2 arah y, dan -0.046 m/s2 arah z.

(31)

Trajectory side by side Trajectory side by side Trajectory side by side Trajectory side by side

Untuk trajectory akibat pembebanan 90odengan nilai maksimal sebesar 329.29 m arah x, 1.077 m arah y, dan 7.451 m arah z, kemudian nilai minimal 280.886 m arah x, -9.333 m arah y, dan 7.179 m arah z. Untuk acceleration akibat pembebanan 90o dengan nilai maksimal sebesar 0.048 m/s22

arah x, 0.009 m/s2 arah y, dan 0.056 m/s2 arah z, kemudian nilai minimal -0.046 m/s2 arah x, - 0.008 m/s2 arah y, dan -0.060 m/s2 arah z.

(32)

Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan

y Pembebanan following seas dan head seas, respon gerakan terbesar pada g , p g p FLNG kondisi designed load baik free floating maupun moored terjadi untuk gerakan surge sebesar 3.74E-05 m2/rad/s pada frekuensi 0.7854 rad/s.

Pembebanan beam seas, respon gerakan terbesar terjadi untuk gerakan sway sebesar 0 461 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0 6283 rad/s

sway sebesar 0.461 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6283 rad/s.

Pembebanan quartering seas, respon gerak surge dan sway memperlihatkan trend yang hampir sama dan dengan nilai masing-masing sebesar 0.0055 m2/rad/s dan 0.0028 m2/rad/s yang terjadi pada frekuensi (ω) 0.6981 rad/s, y g j p ( ) untuk gerakan yaw, puncak respon sebesar 0.0019 deg2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6283 rad/s.

y Pembebanan following seas dan head seas, respon gerakan terbesar pada FLNG-LNGC side by side system terjadi untuk gerakan surge sebesar

9.01E-06 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.9666 rad/s. Pembebanan beam seas, respon gerakan terbesar terjadi untuk gerakan sway sebesar 0 212 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0 7854 rad/s Pembebanan

0.212 m /rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.7854 rad/s. Pembebanan

quartering seas, respon gerak surge dan sway memperlihatkan trend yang hampir sama dan dengan nilai masing-masing sebesar 0.0054 m2/rad/s dan 0.0017 m2/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6981 rad/s, untuk gerakan yaw, puncak respon sebesar 0.0012 deg22/rad/s terjadi pada frekuensi (ω) 0.6283 rad/s.

(33)

Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan

y Untuk FLNG moored single body, SF minimal pada kondisi ULS dapat g y, p p

dipenuhi dengan gaya tegangan terbesar dimiliki oleh line 2 yang memiliki SF minimal 2,5 (>1,67). Sedangkan untuk kondisi ALS, dengan 1 tali tambat

putus yaitu tali tambat nomor 2, sehingga gaya tegangan terbesar dimiliki oleh line 3 yang memiliki SF minimal 2 (>1 25)

oleh line 3 yang memiliki SF minimal 2 (>1,25).

y Untuk FLNG side by side system, SF minimal pada kondisi ULS dapat

dipenuhi dengan gaya tegangan terbesar dimiliki oleh line 1 yang memiliki SF minimal 2 (>1 67) Sedangkan untuk kondisi ALS dengan 1 tali tambat putus minimal 2 (>1,67). Sedangkan untuk kondisi ALS, dengan 1 tali tambat putus yaitu tali tambat nomor 1, sehingga gaya tegangan terbesar dimiliki oleh line 2 yang memiliki SF minimal 1,43 (>1,25).

(34)

FINISH FINISH

AND

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui pengaruh parameter proses pengelasan, yaitu kecepatan putar, gaya gesek, dan waktu gesek terhadap respon kekerasan, kekuatan

Tujuan dari penelitian ialah mengetahui cara menentukan parameter PID proportional- integral-derivative untuk gerakan pitch dan roll pada hexacopter, mengetahui cara menganalisis respon