Sidang (P-3) Tugas Akhir
TeknikKelautan, FTK,Surabaya 2014
”Studi Karakteristik Respon Struktur Akibat
Eksitasi Gelombang pada Anjungan Pengeboran
Semi-Submersible dengan Tiga Kolom Miring
dan Pontoon Berbentuk Persegi Empat”
OLEH :
Firmansyah Raharja
NRP 4309.100.076
Dosen Pembimbing :
Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc., Ph.D.
Dr. Ir. Wisnu Wardhana, SE., M.Sc
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana karakteristik respon struktur
(shear force
dan
bending moment)
dari variasi kemiringan kolom
semi-submersible
akibat eksitasi gelombang regular pada saat
terapung bebas?
2.
Bagaimana karakteristik respon struktur
(shear force
dan
bending moment)
dari variasi kemiringan kolom
semi-submersible
akibat eksitasi gelombang acak khususnya
Tujuan
1.
Mengetahui karakteristik respon struktur
(shear force
dan
bending moment)
dari variasi kemiringan kolom
semi-submersible
akibat eksitasi gelombang regular pada saat
terapung bebas.
2.
Mengetahui karakteristik respon struktur
(shear force
dan
bending moment)
dari variasi kemiringan kolom
semi-submersible
akibat eksitasi gelombang acak pada saat
4
• Ukuran utama variasi semi-submersible berlambung persegi empat akan ditentukan dengan acuan parameter utama semi-submersible Essar Wildcat, khususnya meliputi displasemen, panjang dan lebarnya.
• Ukuran kolom dan ponton yang digunakan akan dirancang guna memenuhi parameter utama displasemen.
• Konfigurasi semi-submersible akan ditetapkan mempunyai bentuk yang simetri antara bagian haluan dan buritan.
• Berdasar komposisi jumlah kolom per sisi, akan di tinjau bentuk komposisi rancangan tiga kolom miring dengan sudut kemiringan 100, 200, dan 300.
• Analisa akan dilakukan terhadap semi-submersible pada kondisi bebas terapung dan tertambat.
• Pengaruh arah gelombang yang dikaji mulai dari arah haluan (sudut gelom-bang 180o
sampai dengan 90o) serta sudut propagasi lainnya yaitu : 165o, 135o dan 120o. Sudut arah
gelombang dari buritan tidak ditinjau dikarenakan bentuk semi-submersible yang simetri antara haluan dan buritan.
• Semi-submersible akan ditinjau dalam enam derajat kebebasan (full degree of freedom).
• Prediksi gerakan struktur pada gelombang regular dilakukan dengan menerapkan teori difraksi 3-dimensi.
• Prediksi gerakan struktur pada gelombang acak akan dilakukan dengan menerapkan analisis spektra menggunakan formulasi spektra JONSWAP.
• Beban angin dan beban arus diabaikan karena tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap respon struktur serta penelitian ini hanya meninjau dampak respon struktur akibat eksitasi gelombang.
• Daerah operasi semi-submersible ditetapkan di perairan Natuna.
• Perhitungan gerak dan respon struktur (Shear Force dan Bending Moment) pada semi-submersible dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MOSES 7.
Tinjauan Pustaka
•
Bangunan Apung
5
Anjungan terapung merupakan anjungan yang mempunyai karakter
bergerak mengikuti gerakan gelombang (Djatmiko, 2003)
Beban Hidup Beban Kecelakaan Beban Arus Beban Gelombang Beban Angin Beban Lingkungan
6
Teori Gelombang
Metode penghitungan beban gelombang terbagi atas dua
metode di bedakan berdasarkan ukuran dari struktur yang akan
di analisa (Chakrabarti, 1987).
Teori Difraksi
Bilamana suatu struktur mempunyai ukuran yang relatif besar,
yakni memiliki ukuran yang kurang lebih sama dengan panjang
gelombang, maka keberadaan struktur ini akan mempengaruhi
timbulnya perubahan arah pada medan gelombang disekitarnya
7
Respon Amplitude Operator
Fungsi respon terbentuk ketika frekuensi gelombang yang
mengenai struktur, hal inilah yang di sebut dengan
Response
Amplitude Operator
(RAO) atau di sebut juga dengan fungsi
transfer.
Menurut Chakrabarti (1987), persamaan RAO dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut :
8
Sedangkan amplitudo struktur (respon struktur) dapat
dirumuskan :
9
Spektrum Energi Gelombang
10
komputasi dari bangunan
semi-submersible
akibat beban
gelombang pada dasarnya dapat dilakukan melalui integrasi
sejumlah komponen tekanan seperti yang timbul pada benda
berosilasi.
M4 M6 M5 V3 V2 V1 x y zRespon Struktur Bangunan Apung
Semi-Submersible
11
Modulus Section
Metodologi Penelitian
Lanjutan
Masing-masing semisubmersible memiliki jumlah tiga kolom per
sisi serta sudut kemiringan 10
o, 20
o, 30
o14
Gelombang Reguler dan acakRespon Struktur
(Shear Force danBending Moment)
Konfigurasi Terbaik Respon Gerak Struktur
15
DESKRIPSI TRIVAR 10 TRIVAR 20 TRIVAR 30 SatuanPanjang Pontoon 108.2 108.2 108.2 m Tinggi Pontoon 6.71 6.71 6.71 m Lebar Pontoon 11.1 11.1 11.1 m
Panjang Kolom 30.33 31.78 34.49 m Jarak Memanjang Antar Kolom 30.22 30.22 30.22 m Jarak Melintang Antar Kolom 55.78 66.99 79.74 m Lebar Kolom 8.88 8.88 8.88 m Tinggi Kolom 26.2 26.2 26.2 m
Sarat Air 21.19 20.41 19.44 m Diameter Bracing 1.6 1.6 1.6 m
17
18
19
20
21
VALIDASI DISPLASMEN MODEL
22
Essar
Wildcat
Output
MOSES
24173
24173.6
24173
24173.3
24173
24173.9
TRIVAR 20
0.000
TRIVAR 30
0.000
ERROR (ERROR
≤ 0,05)
Displacement
VALIDASI
SEMI-SUBMERSIBLE
TRIVAR 10
0.000
RAO TRANSLASIONAL TRIVAR 10
24
25
90 deg 120 deg 135 deg 165 deg 180 degSurge m/m 0.089 0.451 0.63 0.852 0.882 Sway m/m 0.921 0.794 0.648 0.244 0.096 Heave m/m 1.208 1.206 1.202 1.187 1.173 Roll deg/m 1.105 0.906 0.705 0.472 0.449 Pitch deg/m 0.337 0.47 0.679 0.975 1.022 Yaw deg/m 0.095 0.452 0.203 0.377 0.093 MODA GERAKAN Unit RAO MAKSIMUM
RAO TRANSLASIONAL TRIVAR 20
27
28
Nilai maksimum RAO
semi-submersible
TRIVAR 20
090 deg 120 deg 135 deg 165 deg 180 deg Surge m/m 0.13 0.407 0.585 0.819 0.859 Sway m/m 0.94 0.815 0.669 0.255 0.048 Heave m/m 1.233 1.224 1.219 1.215 1.217 Roll deg/m 1.015 0.869 0.711 0.341 0.165 Pitch deg/m 0.442 0.534 0.654 0.964 1.002 Yaw deg/m 0.367 0.499 0.375 0.306 0.279 MODA GERAKAN Unit RAO MAKSIMUM
RAO TRANSLASIONAL TRIVAR 30
30
31
Nilai maksimum RAO
semi-submersible
TRIVAR 30
090 deg
120 deg 135 deg 165 deg 180 deg
Surge
m/m
0.378
0.501
0.644
0.863
0.886
Sway
m/m
0.905
0.788
0.639
0.214
0.112
Heave
m/m
1.503
1.487
1.469
1.433
1.422
Roll
deg/m
1.007
0.927
0.774
0.31
0.323
Pitch
deg/m
0.357
0.463
0.61
1.011
1.092
Yaw
deg/m
0.121
0.586
0.367
0.385
0.113
MODA GERAKAN
Unit
RAO MAKSIMUM
32
33
34
35
ANALISIS RESPON STRUKTUR (SHEAR FORCE DAN BENDING MOMENT)
Nilai ekstrem
shear force
dan
bending moment
pada satu puncak gelombang
37
Nilai ekstrem
shear force
dan
bending moment
45
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 2.25 M N.m e(rad/sec)Respon Maksimum Yaw Torsional Moment 90⁰ (World wide)
TRIVAR 10 TRIVAR 20 TRIVAR 30
Nilai Modulus Penampang
46
Moda Respon Unit Nilai Modulus Penampang Arah 900 (Perairan Natuna)
TRIVAR 100 TRIVAR 200 TRIVAR 300
Tranverse Bending Moment
0.12 0.26
M3
0.58 0.62 0.77
Longitudinal Bending Moment 0.11 0.25 0.28
Yaw Torsional Moment 0.06
Moda Respon Unit Nilai Modulus Penampang Arah 900 (Similarity)
TRIVAR 100 TRIVAR 200 TRIVAR 300
Tranverse Bending Moment
M3
1.67 1.76 2.18
Longitudinal Bending Moment 0.32 0.71 0.78
Yaw Torsional Moment 0.16 0.35 0.72
Moda Respon Unit Nilai Modulus Penampang Arah 900 (Perairan Worldwide)
TRIVAR 100 TRIVAR 200 TRIVAR 300
Tranverse Bending Moment
M3
2.85 3.00 3.71
Longitudinal Bending Moment 0.54 1.21 1.33
47
KESIMPULAN
1. Karakteristik respon struktur ketiga semi-submersible di atas gelombang reguler relatif
bervariasi untuk tiaptiap variasi semi-submersible, dimana tiaptiap variasi semi-submersible
memiliki keunggulan masingmasing , yang di tunjukkan dengan nilailongitudinal shear force,
transverse shear force, vertical shear fore, transverse bending moment, longitudinal bending momentdanyaw torsional momentberturutturut :
TRIVAR 10 : 6113 kN/m, 6220.91 kN/m, 9367.18 kN/m, 43210 kN.m/m, 36475.64 kN.m/m dan 4013.17 kN.m/m TRIVAR 20 : 4849 kN/m, 5658.41 kN/m, 6650.2 kN/m, 33285.82 kN.m/m, 43659.99 kN.m/m dan 6165 kN.m/m TRIVAR 30 :9716.51 kN/m, 5441.61 kN/m, 22582.33 kN/m, 30911.6 kN.m/m, 30894.63 kN.m/m dan 13670.73 kN.m/m
2. Karakteristik respon struktur Transverse Bending Moment maksimum ketiga semi-submersible
di atas gelombang acak berturutturut:
TRIVAR 10 : 356.58 MN.m
TRIVAR 20 : 376.02 MN.m
TRIVAR 30 : 463.95 MN.m
Nilai moment maksimum di atas berbanding lurus dengan nilai modulus section,dimana nilai
modulus penampang TRIVAR 10 adalah yang terkecil, sehingga struktur geladak melintang
semi-submersible TRIVAR 30 dapat dirancang dengan material yang lebih ringan, dari hal ini
dapat di simpulkan bahwa semi-submersible TRIVAR 10 merupakan konfigurasi yang paling