• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1502177151Bab V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1502177151Bab V"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN

INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

5.1 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Muna

Didalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah tetap berpedoman pada Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 dan Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2006 tentang Pengelolaan keuangan Daerah serta di tindak lanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaannya melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangan dituntut untuk lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel.

Pengelolaan Keuangan Daerah meliputi seluruh kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Untuk menciptakan kondisi keuangan daerah yangdiharapkan, keuangan harus dikelola secara tertib, taat Perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan tanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Pengelolaan Keuangan Daerah yang efektif dan efisien merupakan persyaratan penting tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan pengelolaan keuangan yang mendukung, belanja-belanja prioritas dapat diberikan alokasi dana yang cukup, sehingga potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal.

(2)

dari pemerintah provinsi untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. I ni berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya.

Sehubungan dengan hal di atas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan.

5.1.1 Pengelolaan Pendapatan Daerah

5.1.1.1 I ntensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

(3)

5.1.1.2 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Secara umum selama tahun 2010 hingga tahun 2015 postur pendapatan daerah masih didominasi oleh pendapatan dana transfer. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) relative sangat rendah, dimana selama tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 Kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah secara berturut-turut mencapai 2.04.% ; 2,64% , 2,72% dan 4,26% . Tahun 2010 target Pendapatan Daerah sebesar Rp. 622,259,437,832.00 dan realisasi sebesar Rp. 558,390,283,298.00 atau 89,74% . Tahun 2011 target Pendapatan Daerah sebesar 691,128,088,000.00 dan realisasi sebesar Rp. 686,983,316,228.00 atau 99,40% . Tahun 2012 target Pendapatan Daerah sebesar Rp. 778,662,358,201.00 dan realisasi sebesar 781,796,243,983.00 atau 100,40% . Tahun 2013 target Pendapatan Daerah sebesar Rp. 917,394,420,136.00 dan realisasi sebesar Rp. 921,153,091,817.00 atau 100,41% . Tahun 2014 terget Pendapatan Daerah sebesar Rp. 984,244,880,362.21 dan realisasi sebesar Rp. 989,462,838,808.00 atau 100,53% . Terakhir, tahun 2015 target Pendapatan Daerah ditetapkan sebesar Rp. 819,641,916,226.00 dan realisasi Sampai Bulan Maret 2015 sebesar Rp. 128,587,835,050.00 atau 15.69% .

Gambaran target dan realisasi pendapatan daerah selama tahun 2010 hingga tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.1.

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Muna Tahun 2010 – 2015

No. Tahun Komponen Target Realisasi %

1 2010 Pendapatan

Asli Daerah 39,349,069,300.00 14,827,227,819.00 37.68 Pendapatan

Dana Transfer

537,723,737,400.00 543,563,055,479.00 101.09 Lain-lain

Pendapatan Daerah

(4)

yang Sah

Jumlah 622,259,437,832.00 558,390,283,298.00 89.74

2 2011 Pendapatan

Asli Daerah 22,162,666,704.00 16,202,790,575.00

73.11

Jumlah 691,128,088,000.00 686,983,316,228.00 99.40

3 2012 Pendapatan

Asli Daerah 23,972,355,050.00 20,675,589,616.00 86.25 Pendapatan

Jumlah 778,662,358,201.00 781,796,243,983.00 100.40

4 2013 Pendapatan

Asli Daerah 31,782,715,000.00 25,188,233,906.00 79.25 Pendapatan

Jumlah 917,394,420,136.00 921,153,091,817.00 100.41

5 2014 Pendapatan

Asli Daerah 41,910,776,659 42,127,731,036 100.52 Pendapatan

Jumlah 984,244,880,362.21 989,462,838,808.00 100.53

6 2015 (sampai

Pendapatan

(5)

dengan

Jumlah 819,641,916,226.00 128,587,835,050.00 15.69

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

5.1.1.2.1 Pendapatan Asli Daerah

Komponen Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Muna selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkandan Lain-Lain PAD Yang Sah. Uraian Target dan Realisasi PAD Tahun Anggaran 2010 sampai dengan Tahun 2015 disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5.2.

Target dan Realisasi PAD Kabupaten Muna Tahun 2010-2015

No. Tahun Jenis PAD Target Realisasi %

1 2010 Pajak Daerah

4,105,400,000.00 1,787,754,581.00

yang Sah 19,476,047,300.00 4,384,882,246.00

22.51

Jumlah 39,349,069,300.00 14,827,227,819.00 37.68

2 2011 Pajak Daerah

3,009,500,000.00 2,853,080,686.00

94.80 Retribusi

Daerah 10,011,640,000.00 8,331,381,211.00

(6)

Hasil

Yang Sah 6,962,030,780.00 2,838,832,754.00 40.78

Jumlah 22,162,666,704.00 16,202,790,575.00 73.11

3 2012

Pajak Daerah 3,816,685,050.00 2,744,461,924.00 71.91 Retribusi

Daerah 8,653,350,000.00 7,093,218,289.00 81.97 Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan 3,500,000,000.00 3,437,962,628.00 98.23 Lain-lain PAD

Yang Sah 8,002,320,000.00 7,399,946,775.00

92.47

Jumlah 23,972,355,050.00 20,675,589,616.00 86.25

4 2013

Pajak Daerah 3,807,500,000.00 2,694,856,520.00 70.78 Retribusi

Daerah 10,431,295,000.00 9,053,771,211.00 86.79 Hasil

Yang Sah 14,043,920,000.00 10,336,605,141.00

73.60

Jumlah 31,782,715,000.00 25,188,233,906.00 79.25

5 2014

Pajak Daerah 5,518,500,000.00 6,086,254,398.00 110.29 Retribusi

Daerah 15,232,060,185.00 16,338,898,675.00 107.27 Hasil

Yang Sah 18,441,000,000.00 16,983,361,489.00

92.10

(7)

6 2015

Jumlah 42,743,516,000.00 2,990,138,050.00 7.00

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

a. Pajak Daerah

Target Pajak Daerah Tahun 2010 direncanakan sebesar Rp. 4,105,400,000.00 dan realisasi sebesar Rp. 1,787,754,581.00 atau 43,55% . Target Pajak Daerah Tahun 2011 direncanakan sebesar Rp. 3,009,500,000.00 dan realisasi sebesar Rp. 2,853,080,686.00 atau 94,80% . Target Pajak Daerah Tahun 2012 direncanakan sebesar Rp.3,816,685,050.00 dan realisasi sebesar Rp. 2,744,461,924.00 atau 71,91% . Target Pajak Daerah Tahun 2013 direncanakan sebesar Rp. 3,807,500,000.00 dan Realisasi 2,694,856,520.00 atau 70,78% . Target Pajak Daerah Tahun 2014 direncanakan sebesar Rp. 5,518,500,000.00 dan Realisasi 6,086,254,398.00 atau 110,29% . Tahun 2015 Target Pajak Daerah direncanakan sebesar Rp. 5,558,500,000.00 dan realisasi Sampai Bulan Maret 2015 sebesar Rp. 260,256,636.00 atau 4,68%

(8)

Tabel 5.3.

Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Muna Menurut Jenis Pajak

Tahun 2010 - 2015

No. Tahun Jenis Pajak Target Realisasi %

1 2010 Pajak Hotel 16,500,000.00 16,220,000.00 98.30

Pajak Restoran 38,500,000.00 28,345,000.00 73.62

Pajak Hiburan 4,400,000.00 1,000,000.00 22.73

Pajak Reklame 46,000,000.00 35,298,250.00 76.74 Pajak Penerangan

Jalan 1,500,000,000.00 1,117,611,165.00 74.51

Pajak Bahan Galian C 2,500,000,000.00 589,280,166.00 23.57

Jumlah 4,105,400,000.00 1,787,754,581.00 43.55

2 2011 Pajak Hotel 17,000,000.00 17,390,000.00 102.29

Pajak Restoran 30,000,000.00 24,210,000.00 80.70

Pajak Hiburan 7,500,000.00 5,000,000.00 66.67

Pajak Reklame 55,000,000.00 70,985,750.00 129.07 Pajak BPHTB 100,000,000.00 41,816,313.00 41.82 Pajak Penerangan

Jalan 1,300,000,000.00 1,661,190,223.00 127.78 Pajak Bahan Galian C 1,500,000,000.00 1,032,488,400.00 68.83

Jumlah 3,009,500,000.00 2,853,080,686.00 94.80

3 2012 Pajak Hotel 17,000,000.00 28,550,000.00 167.94

Pajak Restoran 30,000,000.00 36,320,000.00 121.07

Pajak Hiburan 7,500,000.00 1,500,000.00 20.00

Pajak Reklame 55,000,000.00 117,551,000.00 213.73 Pajak BPHTB 100,000,000.00 64,241,205.00 64.24 Pajak Penerangan

Jalan 1,300,000,000.00 1,906,923,040.00 146.69 Pajak Bahan Galian C 2,307,185,050.00 589,376,679.00 25.55

Jumlah 3,816,685,050.00 2,744,461,924.00 71.91

4 2013 Pajak Hotel 50,000,000.00 27,200,000.00 54.40

Pajak Restoran 80,000,000.00 39,230,000.00 49.04

Pajak Hiburan 7,500,000.00 0 0.00

Pajak Reklame 120,000,000.00 130,909,250.00 109.09 Pajak BPHTB 1,950,000,000.00 1,872,852,414.00 96.04 Pajak Penerangan

Jalan 1,500,000,000.00 516,600,956.00 34.44

Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan 100,000,000.00 108,063,900.00

Jumlah 3,807,500,000.00 2,694,856,520.00 70.78

(9)

PajakRestoran 50,000,000.00 51,720,000.00 103.44

PajakHiburan 7,500,000.00 - 0.00

PajakReklame 90,000,000.00 116,434,875.00 129.37 PajakPeneranganJalan 1,900,000,000.00 2,026,452,305.00 106.66 PajakBahanGalian C 821,000,000.00 758,066,266.00 92.33 Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan Perkotaan

2,400,000,000.00 2,618,746,502.00 109.11 Pajak BPHTB 200,000,000.00 479,439,450.00 239.72

Jumlah 5,518,500,000.00 6,086,254,398.00 110.29

6 2015

(sampai dengan Maret 2015)

Pendapatan Pajak

Daerah 5,558,500,000.00 260,256,636.00 4.68

Jumlah 5,558,500,000.00 260,256,636.00 4.68

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

B.

Retribusi Daerah

(10)

Rincian target dan realisasi dari masing-masing jenis retribusi daerah selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 terlihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4.

Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Muna Tahun 2010 – 2015

No. Tahun Jenis

Retribusi

Target Realisasi %

1 2010 Retribusi

Jasa Umum 4,723,522,000.00 2,891,754,557.00 61.22 Retribusi

Jasa Usaha 2,389,050,000.00 976,426,324.00 40.87 Retribusi

Perizinan tertentu

5,395,005,000.00 2,275,408,013.00 42.18

Jumlah 12,507,577,000.00 6,143,588,894.00 49.12

2 2011 Retribusi

Jasa Umum 4,774,810,000.00 4,332,233,005.00 90.73 Retribusi

Jasa Usaha 1,958,000,000.00 1,198,769,891.00 61.22 Retribusi

Perizinan Tertentu

3,278,830,000.00 2,800,378,315.00 85.41

Jumlah 10,011,640,000.00 8,331,381,211.00 83.22

3 2012 Retribusi

Jasa Umum 6,483,150,000.00 5,644,917,391.00 87.07 Retribusi

Jasa Usaha 1,640,200,000.00 1,098,588,278.00 66.98 Retribusi

Perizinan Tertentu

530,000,000.00 349,712,620.00 65.98

Jumlah 8,653,350,000.00 7,093,218,289.00 81.97

4 2013 Retribusi

Jasa Umum 9,394,795,000.00 8,640,179,371.00 91.97 Retribusi

Jasa Usaha 812,500,000.00 254,504,400.00 31.32 Retribusi

Perizinan Tertentu

224,000,000.00 159,087,440.00 71.02

Jumlah 10,431,295,000.00 9,053,771,211.00 86.79

5 2014 Retribusi

Jasa Umum 13,244,144,185.00 14,690,184,800.00 110.92 Retribusi

(11)

Retribusi

Daerah 15,102,316,000.00 1,729,482,390.00 11.45

Jumlah 15,102,316,000.00 1,729,482,390.00 11.45

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

C. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Sumber PAD lain yang dinilai perlu untuk diinformasikan bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yakni yang bersumber dari pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hasil usaha BUMD yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Muna selama Tahun 2010 sampai dengan 2015 dari bagian laba BUMD disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5.5.

Target dan Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pemerintah Kabupaten Muna Tahun 2010 – 2015

No. Tahun Jenis

Pendapatan

Target Realisasi %

1 2010 PDAM Kab.

Muna 27,500,000.00 - 0

PD Soliwunto 55,000,000.00 - 0

Bank

Pembangunan Daerah (BPD)

3,177,545,000.00 2,511,002,098.00 79.02

Jumlah 3,260,045,000.00 2,511,002,098.00 77.02

2 2011 Bank

Pembangunan Daerah (BPD)

2,179,495,924.00 2,179,495,924.00 100.00

Jumlah 2,179,495,924.00 2,179,495,924.00 100.00

3 2012 Bank

Pembangunan Daerah (BPD)

3,500,000,000.00 3,437,962,628.00 98.23

(12)

4 2013 Bank

Pembangunan Daerah (BPD)

3,500,000,000.00 3,103,001,034.00 88.66

Jumlah 3,500,000,000.00 3,103,001,034.00 88.66

5 2014 Bank

Pembangunan Daerah (BPD)

2,719,216,474.00 2,719,216,474.00 100.00

Jumlah 2,719,216,474.00 2,719,216,474.00 100.00

6 2015

Jumlah 4,457,700,000.00 0.00 0.00

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

D. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Merupakan penerimaan yang berasal dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa giro, dan penerimaan lain-lain. Target dan realisasi penerimaan lain-lain PAD selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut.

Tabel 5.6.

Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Pemerintah Kabupaten Muna

Tahun 2010 - 2015

No. Tahun Jenis Pendapatan Target Realisasi %

1 2010 Hasil Penjualan Aset daerah yang Tidak

Dipisahkan

6,750,000,000.00 10,000,000.00 0.15 Penerimaan Jasa

Giro 1,500,000,000.00 246,713,774.00 16.45 Pendapatan

Lain-lain 8,929,047,300.00 3,284,287,390.00 36.78 Sumbangan Pihak

(13)

Penerimaan

Lain-lain 297,000,000.00 187,925,000.00 63.27

Jumlah 19,476,047,300.00 4,384,882,246.00 22.51

2 2011 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak

Dipisahkan

40,000,000.00 89,445,000.00 223.61 Penerimaan Jasa

Giro 1,944,750,000.00 2,310,313,755.00 118.80 Sumbangan Pihak

Ketiga 1,200,000,000.00 - 0.00

Penerimaan

Lain-lain 3,777,280,780.00 439,073,999.00 11.62

Jumlah 6,962,030,780.00 2,838,832,754.00 40.78

3 2012 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak

Dipisahkan

295,000,000.00 3,000,000.00 1.02 Penerimaan Jasa

Giro 2,100,000,000.00 5,346,454,984.00 254.59 Sumbangan Pihak

Ketiga 1,436,820,000.00 1,306,194,575.00 90.91 Penerimaan

Lain-lain 4,170,500,000.00 744,297,216.00 17.85

Jumlah 8,002,320,000.00 7,399,946,775.00 92.47

4 2013 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak

Dipisahkan

281,000,000.00 49,309,000.00 17.55 Penerimaan Jasa

Giro 3,500,000,000.00 6,179,605,373.00 176.56 Pendapatan

Lain-lain 10,262,920,000.00 4,107,690,768.00 40.02

Jumlah 14,043,920,000.00 10,336,605,141.00 73.60

5 2014 HasilPenjualanAset Daerah yang TidakDipisahkan

191,000,000.00 217,370,000.00 113.81 Penerimaan Jasa

Giro 6,000,000,000.00 8,168,608,894.00 136.14 Pendapatan

Lain-lain 12,250,000,000.00 8,597,382,595.00 70.18

Jumlah 18,441,000,000.00 16,983,361,489.00 92.10

6 2015

Jumlah 17,625,000,000.00 1,000,399,024.00 5.68

(14)

E. Dana Perimbangan

Pendapatan Dana Perimbangan terdiri dari bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan dana perimbangan dari provinsi. Target pendapatan Dana Perimbangan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 disajikan pada table berikut :

Tebel 5.7.

Target dan Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan Kabupaten Muna Tahun 2010-2015

No. Tahun Jenis Pendapatan Target Realisasi %

1 2010 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak

48,794,309,000.00 24,140,181,802.00 49.47 Dana Alokasi Umum 436,619,428,400.00 436,043,204,400.00 99.87 Dana Alokasi

Khusus 52,310,000,000.00 46,078,525,000.00 88.09

Jumlah 537,723,737,400.00 506,261,911,202.00 94.15

2 2011 Dana Bagi Hasil

Pajak 17,295,028,516.00 20,840,906,267.00 118,27 Dana Bagi Hasil

Bukan Pajak 4,169,030,900.00 3,703,102,052.00 98,07 Dana Alokasi Umum 425,648,391,000.00 425,401,023,000.00 99,94 Dana Alokasi

Khusus 65,746,100,000.00 65,746,100,000.00 100 Dana Bos 27,736,109,000.00 27,776,579,000.00 100,15 Dana Tunjangan

Profesi Guru 42,124,808,880.00 42,124,808,880.00 100 Dana Tambahan

Penghasilan Guru 8,956,500,000.00 8,956,500,000.00 100 Dana Penguatan

Jumlah 659,139,529,296.00 662,021,580,199.00 100.44

3 2012 Dana Bagi Hasil

(15)

Dana Bagi Hasil

Bukan Pajak 2,784,233,936.00 9,762,801,236.00 350.65 Dana Alokasi Umum 561,580,535,000.00 561,580,535,000.00 100 Dana Alokasi

Khusus 80,745,000,000.00 80,745,000,000.00 100

Jumlah 664,811,498,151.00 672,087,940,060.00 101.09

4 2013 Bagi Hasil Pajak 16,564,298,800.00 18,890,313,448.00 114,04 Bagi Hasil Bukan

Pajak 7,562,738,200.00 10,907,729,008.00 144,23 Dana alokasi umum 635,053,318,000.00 635,053,318,000.00 100 Dana alokasi khusus 105,851,250,000.00 105,851,250,000.00 100 Dana Penyesuaian 111,871,311,136.00 106,261,428,000.00 94,99 Bantuan Keuangan

dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

4,272,897,000.00 12,673,139,737.00 296,59

Bantuan Keuangan

Dari Provinsi 4,435,892,000.00 4,530,303,000.00 102,13

Jumlah 885,611,705,136.00 894,167,481,193.00 100.97

5 2014 BagiHasilPajak 10,300,867,679.00 11,636,313,595.00 112.96 BagiHasilBukanPajak 11,741,117,260.00 11,820,936,031.00 100.68 Dana alokasiumum 689,447,643,000.00 689,447,643,000.00 100 Dana alokasikhusus 81,175,060,000.00 81,175,060,000.00 100 Dana Penyesuaian 131,421,255,000.00 131,421,255,000.00 100 Bantuan Keuangan

Dari Provinsi 9,134,160,764.21 12,732,311,146.00 139.39

Jumlah 942,334,103,703.21 946,987,518,772.00 100.49

6 2015

Pajak 10,626,254,330.00 - 0

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

12,916,000,000.00 - 0

Dana Alokasi Umum 502,390,813,000.00 125,597,697,000.00 25.00 Dana Alokasi

Khusus 93,035,280,000.00 - 0

Jumlah 618,968,347,330.00 125,597,697,000.00 20.29

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

(16)

Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari penerimaan bagi hasil pajak dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara serta dana penyesuaian dan otonomi khusus yang diterima dari Pemerintah Pusat. Target dan Realisasi Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, Tahun 2010 ditargetkan sebesar Rp. 45.186.631.132,00 dengan Realisasi sebesar Rp. 37.301.144.277,00. Pada Tahun 2011 ditargetkan sebesar Rp. 9.825.892.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 7.587.199.798,00. Pada Tahun 2012 ditargetkan sebesar Rp. 12.065.907.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 11.220.116.307,0. Pada Tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp. Rp2.036.820.000,00 dan reaalisasi sebesar Rp 1.797.376.718,00. Pada Tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp. 0,00 dengan realisasi sebesar Rp. Rp347.591.000,00. Selanjutnya Tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp. 2,580,000,000.00 dan realisasi sampai dengan maret 2015 adalah sebesar Rp. 0.00.

5.1.1.3 Permasalahan dan Solusi

5.1.1.3.1 Permasalahan

Dalam optimalisasi perolehan pendapatan khususnya Pendapatan Asli Daerah, masih terdapat beberapa kendala/ permasalahan yang

mengakibatkan rendahnya pendapatan daerah. Permasalahan umum terkait dengan rendahnya pendapatan daerah Kabupaten Muna antara lain sebagai berikut.

a) Peran serta masyarakat dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah belum optimal disebabkan Tingkat kesadaran sebagian masyarakat selaku wajib pajak dan wajib retribusi masih rendah.

(17)

c) Belum optimalnya pengelolaan pendapatan, meliputi pendataan, pendaftaran dan penagihannya.

d) Belum dikelolanya aset pemerintah daerah secara profesional dalam menciptakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

5.1.1.3.2 Solusi

a) Meningkatkan kesadaran sebagian masyarakat selaku wajib pajak dan wajib retribusi masih rendah untuk taat membayar pajak.

b) Perlu dilakukan pengelolaan Sumberdaya alam secara maksimal dan profesional sehingga memberikan konstribusi yang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

c. Perlu dilaksanakan sosialisasi produk perda yang telah ditetapkan. d. Perlu dilakukuan studi tentang metode pengelolaan pendapatan,

meliputi pendataan, pendaftaran dan penagihannya dalam rangka mengefektifkan dan mengoptimalkan penerimaan daerah yang berasal dari pajak daerah dan retrribusi daerah.

e. Perlu dilakukan pengeloaan aset pemerintah daerah secara profesional dalam menciptakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) .

5.1.2 Pengelolaan Belanja Daerah

5.1.2.1 Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Berkaitan dengan fungsi pemerintah yang bertugas memfasilitasi, membuat regulasi dan menyediakan barang dan jasa yang sifatnya publik, maka kebijakan-kebijakan dibidang keuangan daerah diarahkan sebagai berikut:

1.

Peningkatan kapasitas pendapatan daerah dengan mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli daerah.

(18)

dan hasil (outcome) yang lebih terukur dan berkesinambungan (sustainable).

3.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan SKPD lebih difokuskan terhadap upaya peningkatan I ndeks Pembangunan Manusia melalui pembangunan infrastruktur dasar wilayah yang berkualitas, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

4.

Peningkatan produksi, produktifitas, dan nilai tambah komoditi unggulan daerah dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, peningkatan income perkapita, dan peningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

5.

Meningkatkan efektivitas pengelolaan hibah dan bantuan sosial baik berupa uang maupun barang melalui verifikasi kelompok sasaran penerima bantuan khususnya dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

6.

Melakukan kerjasama dengan BPKP dalam rangka verifikasi administrasi

penyelesaian utang Pemerintah Daerah kepada Pihak ketiga.

5.1.2.2 Target dan Realisasi Belanja

Menurut Permendagri No. 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali dan yang terakhir dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Klasifikasi Belanja menurut jenis belanja, terdiri dari:

a. Belanja Tidak Langsung, meliputi: Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak terduga.

(19)

Target dan Realisasi anggaran belanja daerah selama Tahun

Anggaran 2010 hingga Tahun Anggaran 2015 disajikan pada tabel berikut : Tabel 5.8.

Target dan Realisasi Belanja Kabupaten Muna Tahun 2010 - 2011

No. Tahun Jenis Belanja Target Realisasi %

1 2010 Belanja Tidak

Langsung 412.670.537.207,00 402.551.673.248,00 97,55 Belanja

Langsung 218.674.087.428,00 157.453.885.926,00 72

Jumlah 631.344.624.635,96 560.005.559.174,00 88,7

2 2011 Belanja Tidak

Langsung 453.180.127.308,96 447.569.067.865,42 98,76 Belanja

Langsung 244.900.910.750,00 199.077.393.030,00 94,89

Jumlah 698.081.038.058,96 646.646.460.895,42 92,91

3 2012 Belanja Tidak

Langsung 520.619.928.577,45 508.938.346.275,75 97,76% Belanja

Langsung 298.714.407.619,00 267.804.431.090,00 89,65%

Jumlah 819.334.336.196,45 776.760.671.705,70 92,63

4 2013 Belanja Tidak

Langsung 583.728.972.295,00 545.047.914.810,00 93,37 Belanja

Langsung 371.039.306.400,00 345.335.384.619,00 93,07

Jumlah 954.768.278.695,00 890.383.299.429,00 93,26

5 2014 Belanja Tidak

Langsung 646.758.662.261,25 613.701.901.314,00 94,89 Belanja

Langsung 408.259.894.863,00 379.320.713.601,00 92,91

Jumlah 1.055.018.557.124,25 993.042.660.716,00 94,12

6 2015

Langsung 546,738,620,494.00 82,761,226,957.00 15.14 Belanja

Langsung 393,003,295,732.00 2,581,127,052.00 0.66

Jumlah 939,741,916,226.00 85,342,354,009.00 9.08

(20)

5.1.2.2.1 Belanja Tidak Langsung

Proporsi realisasi belanja tidak langsung APBD Kabupaten Muna tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.9.

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Kabupaten Muna Tahun Anggaran 2010 - 2015

No. Tahun Jenis Belanja Anggran Realisasi %

1 2010 Belanja Pegawai 380.296.079.389,00 376.115.707.657,00 98,9 Belanja Bunga 1.181.975.516,00 1.129.882.591,00 95,59

Belanja Subsidi 0 0 0

Belanja Hibah 18.073.500.000,00 17.126.000.000,00 94,76 Belanja Bantuan

Terduga 380.254.302,96 300.000.000,00 78,89

Jumlah 631.344.624.635,96 560.005.559.174,00 88,7

2 2011

Belanja Pegawai 426.912.665.000,00 423.841.915.154,00 99,28

Belanja Bunga 1.112.363.750,00 1.069.168.861,42 96,12

Belanja Subsidi 400.000.000,00 0 0

Belanja Hibah 14.209.741.000,00 12.476.455.250,00 87,8 Belanja Bantuan

Sosial 10.000.000,00 0 0

(21)

Belanja Bantuan

Terduga 1.085.024.558,96 731.633.100,00 67,43

Jumlah 453.180.127.308,96 447.569.067.865,42 98,76

3 2012 Belanja Pegawai 489.571.121.591,00 478.924.420.526,00 97,83% Belanja Bunga 2.182.806.250,00 1.781.464.570,70 81,61% Belanja Subsidi 2.000.000.000,00 1.925.378.179,00 96,27% Belanja Hibah 4.905.000.000,00 4.710.000.000,00 96,02% Belanja Bantuan

Sosial 10.490.000.000,00 10.249.500.000,00 97,71% Belanja Bagi Hasil

Terduga 200.000.736,45 80.000.000,00 40,00%

Jumlah 520.619.928.577,45 508.938.346.275,75 97,76%

4 2013

Belanja pegawai 554.755.658.451,00 518.688.529.591,00 93,5 Belanja bunga 1.957.200.000,00 1.949.162.219,00 99,59 Belanja hibah 8.540.000.000,00 6.845.000.000,00 80,15 Belanja bantuan

(22)

Belanja bantuan

terduga 37.275.844,00 0 0

Jumlah 583.728.972.295,00 545.047.914.810,00 93,37

5 2014

Belanja pegawai 613.603.913.401,25 584.387.934.314,00 95,24 Belanja bunga 1.374.000.000,00 1.374.000.000,00 100

Belanja subsidi 1.908.396.540,00 0

-Belanja hibah 6.350.000.000,00 5.862.500.000,00 92,32 Belanja bantuan

social 3.305.000.000,00 2.287.500.000,00 69,21 Belanja bagi hasil

terduga 107.511.320,00 0 0

Jumlah 646.758.662.261,25 613.701.901.314,00 94,89

6 2015 (Sampai

Dengan Maret 2015)

Belanja pegawai 495.795.900.492.00 82.461.226.957,00 16,63

Belanja bunga 5.023.516.667,00 - 0

(23)

Jumlah 939,741,916,226.00 85,342,354,009.00 9.08

Sumber : Hasil analisa, DPPKAD Kab. Muna; Tahun 2015

a. Belanja Pegaw ai

Komponen Belanja Pegawai pada belanja tidak langsung meliputi Gaji/ Tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan Guru dan Tunjangan Profesi Guru, Gaji/ tunjangan Bupati dan Wakil Bupati, Gaji/ Tunjangan DPRD, I uran Keseharan PNS, belanja Penunjang operasional Bupati dan Wakil Bupati, Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD, Belanja Penunjang Komunikasi insentif Pimpinan dan Anggota DPRD, dan Biaya pungutan pajak dan retribusi daerah. Target dan realisasi belanja pegawai pada belanja tidak langsung pada tahun 2010 dianggarkan sebesar Rp. 380.296.079.389,00 dengan realisasi Rp. 376.115.707,00 atau 98,90% , selanjutnya tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 426.912.665.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 423.841.915.154,00 atau 99,28% , tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 489.571.121.591,00 dengan realisasi sebesar Rp. 478.924.420.526,00 atau 97,83% , tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 554.755.658.451,00 dengan realisasi sebesar Rp. 518.688.529.591,00 atau 93,50% , tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 613.603.913.401,25 dengan realisasi sebesar Rp. 584.387.934.314,00 atau 95,24% , terakhir tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 495.795.900.492,00 dengan realiasasi sampai dengan Maret 2015 sebesar Rp. 82.461.226.957,00 atau 16,63% .

b. Belanja Bunga

(24)

97,83% , tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. .957.200.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.949.162.219,00 atau 99,59% , tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 6131.374.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.374.000.000,00, terakhir tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 5.023.516.667.00 dengan realiasasi sampai dengan Maret 2015 sebesar Rp. 0.00 atau 0.00% .

c. Belanja Subsidi

Target dan realisasi Belanja Subsidi pada tahun 2010 – 2015, pada tahun 2010 belanja subsidi tidak dianggarkan pada APBD, tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 400.000.000,00 dengan realiasasi Rp. 0.00, tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 2.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.925.378.179,00 atau 96,27% . Tahun 2013 tidak dianggarkan pada APBD, tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 1.908.396.540,00 namun tidak direalisasikan, terakhir tahun 2015 Belanja Subsidi tidak dianggarkan pada APBD.

d. Belanja Hibah

Belanja hibah pada tahun 2010 dianggarakan sebesar Rp. 18.073.500.000,00 terealisasi sebesar Rp. 17.126.000.000,00 atau 97,46% . Tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 14.209.741.000,00 terealisasi sebesar Rp. 12.476.455.250,00 atau 87,80% . Tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 4.905.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 4.710.000.000,00 atau 96,02% . Tahun 2013 Belanja Hibah tidak dianggarkan pada APBD. Tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 6.350.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 5.862.500.000,00 atau 92,32% . Terakhir tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 16.890.000.000,00 dengan realisasi sampai dengan Maret 2015 sebesar Rp. 300.000.000,00 atau 1,78% .

(25)

Pada tahun 2010 Belanja Bantuan Sosial tidak dianggarkan dalam APBD, Tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000,00 namun tidak direalisasikan, tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 10.490.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 10.249.500.000,00 atau 97,71% , tahun 2013 dianggarkan sebesar RP 3.102.855.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 2.439.500.000,00 atau 76,82% , tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 3.305.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 2.287.500.000,00 atau 69,21% . Terakhir, untuk tahun 2015 Belanja Bantuan Sosial tidak dianggarkan dalam APBD.

f. Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintahan Desa

Pada tahun 2010 Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintahan Desa tidak direalisasikan, tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 9.433.333.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 9.433.333.000,00 atau 100% , tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 25.000.000,00 dengan realisasi sebesar RP. 25.000.000,00 atau atau 100% , tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 30.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 30.000.000,00 atau 100% , tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000,00 dengan realisasi sebesar 50.000.000,00 atau 100% . Terakhir, tahun 2015 dianggarkan sebesar 30.000.000,00 realisasi sampai dengan maret 2015 sebesar Rp. 0.00 atau 0,00% .

g. Belanja Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemeriontah

Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa

(26)

11.246.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 11.242.583.000,00 atau 99,97% , tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 15.305.983.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 15.095.723.000,00 atau 98,63% , tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 20.059.841.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 19.739.967.000,00 atau 98,41% . Terakhir, tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 28.735.797.896,00 dan realisasi sampai dengan Maret 2015 masih 0,00% .

h. Belanja Tidak Terduga

Anggaran dan realisasi Belanja Tidak terduga pada tahun 2010 dianggarkan sebesar Rp. 380.254.302,96 dan terealisasi sebesar Rp. 300.000.000,00 atau 78,89% , tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 1.085.024.558,96 dan terealisasi sebesar Rp. 731.633.100,00 atu 67,43% , tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 200.000.736,45 dan terealisasi sebesar Rp. 80.000.000,00, tahun 2013 dan tahun 2014 belanja ini tidak direalisasikan, selanjutnya untuk tahun 2015 dianggarkan sebesar 263.405.439,00 dan realisasi sampai dengan Maret 2015 masih belum terealisasi atu 0,00% .

5.1.2.2.2 Belanja Langsung

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung selama Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 terlihat pada tabel berikut.

Tabel 5.10.

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Kabupaten Muna Tahun Anggaran 2010 – 2015

No. Tahun Jenis

Belanja Target Realisasi %

1 2010 Belanja

Pegawai 11.606.249.750,00 9.551.020.778,00 82,29 Belanja

Barang dan Jasa

(27)

Belanja

Modal 142.010.771.628,00 97.079.314.223,00 68,36

Jumlah 218.674.087.428,00 157.453.885.926,00 72

2 2011 Belanja

Pegawai 11.721.065.680,00 10.833.114.443,00 92,42 Belanja

Barang dan Jasa

78.650.100.320,00 72.985.653.710,00 92,8

Belanja

Modal 154.529.744.750,00 115.258.624.877,00 74,59

Jumlah 244.900.910.750,00 199.077.393.030,00 81,29

3 2012 Belanja

Pegawai 18.349.020.100,00 17.090.760.876,00 93,14% Belanja

Barang dan Jasa

94.827.312.949,00 86.229.715.242,00 90,93% Belanja

Modal 185.538.074.570,00 164.483.954.972,00 88,65%

Jumlah 298.714.407.619,00 267.804.431.090,00 89,65%

4 2013 Belanja

Pegawai 19.230.584.000,00 18.056.410.200,00 93,89 Belanja

Barang dan Jasa

132.711.430.198,00 122.848.235.325,00 92,57

Belanja

Modal 219.097.292.202,00 204.430.739.094,00 93,31

Jumlah 371.039.306.400,00 345.335.384.619,00 93,07

5 2014 Belanja

Pegawai 22.133.836.000,00 21.209.809.801,00 95,83 Belanja

Barang dan Jasa

169.715.620.161,00 161.099.116.446,00 94,91

Belanja

Modal 216.410.438.702,00 197.031.833.155,00 91,05

Jumlah 408.259.894.863,00 379.320.713.601,00 92,91

6 2015 Belanja

Pegawai 30,377,547,732.00 38,223,250.00 0.13 Belanja

Barang dan Jasa

84,374,472,500.00 2,542,903,802.00 3.01

Belanja

Modal 278,251,275,500.00 - 0.00

Jumlah 393,003,295,732.00 2,581,127,052.00 0.66

(28)

5.1.3 Pembiayaan

Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Muna pada Tahun 2010 hingga tahun 2015 dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 5.11.

Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Muna Tahun 2010 – 2015

No. Tahun Jenis Pendapatan Target Realisasi %

1 2010 Penerimaan

Pembiayaan : 14.590.750.659,96 14.590.750.659,96 100

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun 2010 14.590.750.659,96 14.590.750.659,96 100

Pengeluaran

Pembiayaan : 5.505.563.856,00 5.123.692.290,00 93,06

Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 270.000.000,00 0

Pembayaran Pokok

Utang 5.235.563.856,00 5.123.692.290,00

Pembiayaan Netto 9.085.186.803,96 9.467.058.369,96 104,2

2 2011 Penerimaan

Pembiayaan : 9.598.505.058,96 6.899.365.096,96 71,88

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun 2010 7.653.998.196,96 6.899.365.096,96 90,14 Penerimaan Piutang

Daerah 1.944.506.862,00 0 0

Pengeluaran

Pembiayaan : 2.645.555.000,00 2.005.538.434,09 75,81

Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 910.000.000,00 270.000.000,00 29,67 Pembayaran Pokok

Utang 1.735.555.000,00 1.735.538.434,09 99,99

Pembiayaan Netto 6.952.950.058,96 4.893.826.662,87 70,38

3 2012 Penerimaan

Pembiayaan : 45.230.681.995,45 45.230.681.995,45 90,14

Sisa Lebih Perhitungan

(29)

Pengeluaran

Pembiayaan : 4.558.704.000,00 4.533.692.289,73 99,45

Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 535.000.000,00 510.000.000,00 95,33 Pembayaran Pokok

Utang 4.023.704.000,00 4.023.704.000,00 100

Pembiayaan Netto 40.671.977.995,45 40.696.989.705,72 104,2

4 2013 Penerimaan

Pembiayaan : 46.717.865.959,00 44,970,390.660,96 97,63

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun 2010 45.217.865.959,00 44.896.461.360,96 100 Penerimaan Piutang

Daerah 1.500.000.000,00 73.929.300 26,09

Pengeluaran

Pembiayaan : 7.322.628.400,00 6.352.627.308,00 86,75

Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 3.556.000.000,00 3.186.000.000,00 89,6 Pembayaran Pokok

Utang 3.766.628.400,00 3.166.627.308,00 84,07

Pembiayaan Netto 39.395.237.559,00 38.617.763.352,96 99,65

5 2014 Penerimaan

Pembiayaan : 69.387.555.740,96 69.249.205.916.96 99,8

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun 2010 69.387.555.740,96 69.249.205.916.96 99,8 Penerimaan Piutang

Daerah 0 0 26,09

Pengeluaran

Pembiayaan : 0 0 0

Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 0 0 0

Pembayaran Pokok

Utang 0 0 0

Pembiayaan Netto 69.387.555.740,96 69.249.205.916.96 99,8

6 2015

Pembiayaan : 120.100.000.000,00 0 0

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun 2010 120.100.000.000,00 0 0

Pengeluaran

Pembiayaan : 0 0 0

Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 0 0 0

Pembayaran Pokok

Utang 0 0 0

Pembiayaan Netto 120.100.000.000,00 0 0

(30)

5.1.3.1 Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan Pada Tahun 2010 dianggarkan sebesar Rp. 9.085.186.803,96 dan terealisasi sebesar Rp. 9.467.058.369,96 atau 104,20% . Pada Tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 6.952.950.058,96 dan realisasi Rp. 4.893.826.662,87. Tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 40.671.977.995,45 dan realisasi sebesar Rp. 40.696.989.705,72. Tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp. 39.395.237.559,00 dan realisasi sebesar Rp. 38.617.763.352,96. Tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp. 69.387.555.740,96 dan realisasi sebesar Rp. 69.249.205.916.96. Terakhir Tahun 2015 dianggarkan sebesar Rp. 120.100.000.000,00 dan realisasi sampai dengan Maret 2015 sebesar Rp. 0,00.

5.1.3.2 Pengeluaraan Pembiayaan

Pada tahun 2010 Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 5.505.563.856,00 dan terealisasi sebesar Rp. 5.123.692.290,00,. Tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 2.645.555.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 2.005.538.434,09. Tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 4.558.704.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 4.533.692.289,73. Tahun 2013 daianggarkan sebesar Rp. 7.322.628.400,00 dan terealisasi sebesar Rp. 6.352.627.308,00. Tahun 2014 Pengeluaran Pembiayaan tidak dianggarkan. Terakhir, Pengeluaran Pembiayaan pada tahun 2015 tidak dianggarkan.

5.2

Profil I nvestasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

5.2.1

Perkembangan I nvestasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber

Dari APBN Dalam 5 Tahun Terakhir

(31)

Tabel 5.12.

Alokasi APBN untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna Tahun 2010 - 2014

SEKTOR Alokasi ( X Rp 1.000)

2010 2011 2012 2013 2014

Pengembangan Air

Minum 2.720.803 3.225.900 7.161.120 8.934.530 7.043.712 Pengembangan PLP 936.898 834.800 872.340 1.656.710 3.223.470 Pengembangan

Permukiman - 300.000 1.400.000 4.775.000 7.886.460

Penataan Bangunan

dan Lingkungan 500.000 2.350.000 250.000 5.570.000 5.750.000

T o t a l 4.157.701 6.710.700 9.683.460 20.936.240 23.903.642

Sumber : Dinas PU Prov. Sulawesi Tenggara, Tahun 2014

Di samping dana APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.

(32)

Perkembangan DAK untuk air minum dan Sanitasi Kabupaten Muna selama 5 tahun terakhir terlihat pada tabel berikut :

Tabel 5.13.

Perkembangan DAK I nfrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Muna Tahun 2010 - 2014

JENI S DAK

Alokasi ( X Rp 1.000)

2010 2011 2012 2013 2014

DAK Air Minum 722.303 750.900 978.560 1.753.030 2.580.910

DAK Sanitasi 936.898 834.800 872.340 1.256.710 2.923.470

Total 1.659.201 1.585.700 1.850.900 3.009.740 5.504.380

Sumber : Dinas PU Prov. Sulawesi Tenggara, Tahun 2014

Dari tabel tersebut diatas bahwa perkembangan DAK untuk kedua sektor tersebut (Air Minum dan Sanitasi) mengalami peningkatan. DAK Air Minum Tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan setiap tahun. Namun untuk DAK Sanitasi pada tahun 2010 sebesar Rp. 936.898.000,- untuk tahun 2011 sebesar Rp. 834.800.000,- dan tahun 2012 sebesar Rp. 872.340.000,- mengalami penurunan dari tahun 2011, sedangkan untuk tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan setiap tahunnya. begitu pula dana pendamping dari APBD disesuaikan besarnya DAK sebesar 10% dari Total DAK.

5.2.2

Perkembangan I nvestasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber

Dari APBD Dalam 5 Tahun Terakhir

(33)
(34)

Tabel 5.14.

Perkembangan Alokasi APBD untuk pembangunan Bidang Cipta Karya Tahun 2011 – 2013

SEKTOR 2010 2011 2012 2013 2014

Alokasi %

APBD

Alokasi %

APBD

Alokasi %

APBD

Alokasi %

APBD

Alokasi %

APBD

Pengembangan

Air Minum 356.816.430,- 7,47 116.118.000,- 1,5 218.560.000,- 1,9

Pengembangan

PLP 1.644.372.645,- 34,43 2.594.103.500,- 33,5 3.798.088.556,- 33

Pengembangan

Permukiman 2.577.709.457,- 54 1.668.698.825,- 21,53 6.377.900.000,- 55,49

Penataan

Bangunan dan Lingkungan

196.545.000,- 4,11 3.371.544.500,- 43,5 1.122.430.400,- 9,74

Total Belanja

(35)

11.516.978.956,-Setelah didapatkan proporsi pendanaan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya maka dihasilkan grafik seperti gambar berikut.

Gambar 5.1.

Grafik Proporsi Belanja Cipta Karya Terhadap APBD

5.2.3 Perkembangan I nvestasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya

Dalam 5 Tahun Terakhir

Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi,yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial

(Social Oriented)sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (Profit Oriented).Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum, air limbah dan persampahan.

Pemerintah Kabupaten Muna mempunyai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) , sedangkan untuk sektor Air Limbah dan Persampahan pengelolaannya masih dikelola oleh SKPD Teknisnya yaitu Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Muna. Saat ini PDAM masih berjalan tetapi secara kontribusi terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Belum Memberikan kontribusi yang maksimal.

-100,000,000,000 200,000,000,000 300,000,000,000 400,000,000,000 500,000,000,000 600,000,000,000 700,000,000,000 800,000,000,000 900,000,000,000 1,000,000,000,000

2011 2012 2013

Belanja Cipta Karya

(36)

5.2.4

Perkembangan I nvestasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber

Dari Sw asta Dalam 5 Tahun Terakhir

Sehubungan dengan terbat asnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi Cost-recoveryatau

Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar

hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan I nfrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2014 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan I nfrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Dalam rangka menunjang pembangunan Cipta karya di daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna hingga saat ini belum melakukan KPS khususnya untuk kegiatan pembangunan Kecipta karyaan seperti tersebut pada Tabel berikut.

Tabel 5.15.

Perkembangan KPS Bidang Cipta Karya Kabupaten Muna Tahun 2010 - 2014

(37)

Pengembangan Permukiman

- - -

-……….

- - -

-……….

- - -

-Penataan Bangunan dan Lingkungan

- - -

-……….

- - -

-……….

- - -

-Catatan : Data Kosong, Kabupaten Muna belum melakukan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

5.3

Proyeksi Dan Rencana I nvestasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

5.3.1

Proyeksi APBD 5 Tahun Kedepan

Proyeksi APBD dalam lima tahun kedepan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima (5) tahun terakhir menggunakan asumsi dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima (5) tahun kedepan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun sebelumnya.

Adapun langkah-langkah proyeksi APBD ke depan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan prosentasi pertumbuhan per pos pendapatan

Setiap pos pendapatan dihitung rata-rata pertumbuhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan: Y0 = Nilai tahun ini

Y-1 = Nilai 1 tahun sebelumnya

(38)

Dalam menentukan presentase pertumbuhan dihitung setiap pos pendapatan yang terjadi dari PAD, Dana Perimbangan (DAU,DAK,DBH), dan lain-lain pendapatan yang sah.

2. Menghitung proyeksi sumber pendapatan dalam lima (5) tahun kedepan.

Setelah diketahui tingkat pertumbuhan pos pendapatan maka dapat dihitung nilai proyeksi pada lima (5) tahun kedepan dengan menggunakan rumus proyeksi geometris sebagai berikut :

Keterangan: Yn = Nilai pada tahun n

r = % pertumbuhan Y0 = Nilai pada tahun ini

n = tahun ke n (1-5)

(39)

Tabel 5.16.

Proyeksi Pendapatan APBD Kabupaten Muna dalam 5 tahun kedepan

No Uraian

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

I Penerima

an Daerah 531,893,921,894 ,- 692,763,529,676,- 795,890,844,362

,-836,207,683,664

,- 771,711,863,330,- 16.28 849,843,112,746,-

936,049,207,838,-1,031,182,776,848,

-1,136,188,776,669, -1 Pendapatan

Asli Daerah 16,202,790,575,- 20,675,589,616,- 25,188,233,906,- 42,127,731,038,- 42,743,516,000,- 37.51 15.00 49,155,043,400,- 56,528,299,910. ,- 65,007,544,896.50 74,758,676,630,-2

Dana Alokasi Umum

425,401,023,000,- 561,580,535,000,- 635,053,318,000,- 689,447,643,000,- 502,390,813,000,- 17.46 10.00 552,629,894,300,- 607,892,883,730,- 668,682,172,103,-

735,550,389,313,-3 Dana Bagi

Hasil 24,544,008,319,- 29,762,405,060,- 29,798,042,456,- 23,457,249,626,- 23,542,254,330,- -1.50 5.00 24,719,367,046,- 25,955,335,398. ,- 27,253,102,168,-

28,615,757,277,-4 Dana Alokasi Khusus

65,746,100,000,- 80,745,000,000,- 105,851,250,000,- 81,175,060,000,- 203,035,280,000,- 7.28 10.00 223,338,808,000,- 245,672,688,800,- 270,239,957,680,-

297,263,953,448,-I 297,263,953,448,-I Belanja

w ajib 449,574,606,299,- 513,472,038,564,- 551,400,542,118

,-613,701,901,314

,- 937,741,916,226,- 38.73 566,270,388,053,- 662,491,686,560.19 735,928,147,380,- 819,169,165,802,-a Belanj a

mengikat 447,569,067,865,- 508,938,346,275,- 545,047,914,810,- 613,701,901,314,- 495,795,900,492,- 11.10 12.50 557,770,388,053,- 627,491,686,560. ,- 705,928,147,380,-

794,169,165,802,-b

kewajiban/ Belanj a Daerah

2,005,538,434,- 4,533,692,289,- 6,352,627,308,- 0.00 393,003,295,732,- -100.00 pm 8,500,000,000,- 35,000,000,000,- 30,000,000,000,-

25,000,000,000,-I 25,000,000,000,-I 25,000,000,000,-I Net Public

Saving (Rp) 82,319,315,595,- 179,291,491,112,- 244,490,302,244

,-222,505,782,350

,- - 166,030,052,896,- 39.30 pm 283,572,724,693,- 273,557,521,278,- 295,254,629,468,- 317,019,610,866,-Net Public

Saving (% )

(40)

Dari data proyeksi APBD tersebut dapat dinilai kapasitas keuangan daerah dengan metode analisis Net Public Saving dan Kemampuan pinjaman daerah (DSCR)

1. NET PUBLI C SAVI NG

Net Public Saving atau Tabungan Pemerintan adalah sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/ pengeluaran yang mengikat. Dengan kata lain NPS menjadi dasar dana yang dapat dialokasikan untuk pembangunan. Besarnya NPS menjadi dasar dana yang dapat dialokasikan untuk bidang PU Cipta Karya. Berdasarkan proyeksi APBD, dapat dihitung NPS dalam 5 tahun ke depan untuk melihat kemampuan anggaran pemerintah berinvestasi dalam bidang Cipta karya.

Adapun rumus perhitungan NPS adalah sebagai berikut:

5.3.2 RENCANA PEMBI AYAAN PERUSAHAAN DAERAH

Kabupaten Muna memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam pelayanan bidang Cipta Karya yaitu Air minum Tirta Anoa. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut sudah memiliki rencana dalam lima (5) tahun kedepan dalam bentuk business plan. Business plan dari perusahaan daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Net Public Saving = Total Penerimaan Daerah – Belanja Wajib

NPS = ( PAD+ DAU+ DBH+ DAK) – ( Belanja mengikat + Kew ajiban

Daerah)

-

Belanja Mengikat

adalah belanja yang harus dipenuhi / tidak bisa

dihindari oleh pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi, belanja bagi hasil serta belanja lain yang mengikat sesuai sesuai

peraturan daerah yang berlaku .

-

Kew ajiban daerah

antara lain pembayaran pokok pinjaman,

(41)

Tampilkan Business Plan dari Perusahaan Daerah yang ada

RENCANA

KERJASAMA PEMERI NTAH DAN SWASTA BI DANG CI PTA KARYA

Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Daerah perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan financial dari program tersebut.Rencana kerjasama pemerintah dan swasta bidang Cipta karya di Kabupaten Muna hingga saat ini belum ada.

Tabel 5.17.

Proyek Potensial yang Dapat dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun Kedepan

Nama Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Biaya Kegiatan ( Rp)

Kelayakan Finansial ( I RR= ….)

Keterangan

- - - -

-- - - -

-- - - -

-- - - -

-Catatan : Data Kosong, Kabupaten Muna belum melakukan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

5.4

Analisis Tingkat Ketersediaan Dana Dan Strategi Peningkatan

I nvestasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

5.4.1

Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

Ketersediaan dana yang dapat digunakan untuk membiayai usulan program dan kegiatan yang ada dalam RPI JM dapat dihitung melalui hasil analisis yang telah dilakukan dengan penjabaran sebagai berikut:

a. Proyeksi dana dari pemerintah pusat (APBN) dengan menggunakan asumsi trend historis maksimal 10% dari tahun sebelumnya.

(42)

c. Rencana pembiayaan dari perusahaan daerah berdasarkan analisis sebelumnya

d. Hasil identifikasi kegiatan potensial untuk dibiayai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta berdasarkan hasil sebelumnya.

5.4.2 PENI NGKATAN I NVESTASI BI DANG CI PTA KARYA

Dalam rangka pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya di daerah, dan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPI JM, Pemerintah Daerah Kota Kendari telah menyusun strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Yang meliputi beberapa aspek antara lain :

1. Strategi peningkatan DDUB, meliputi:

Mengoptimalkan penggalian sumber-sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

Kerjasama dan Sinkronisasi antara Pemerimtah Kabupaten Muna dengan Pemerintah Propinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini Randal terkait dengan Program dan kegiatan secara menyeluruh, untuk memberikan pembobotan dan penajaman dalam dokumen RPI 2JM

Komitmen Pemerintah Kabupaten Muna Sharing pendanaan terhadap kegiatan yang dibiayai melalui APBN

2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:

Mengoptimalkan penggalian sumber-sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

(43)

Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serta rapat evaluasi penerimaan setiap tiga bulan.

Melengkapi sarana dan prasarana penunjang operasional.

Meningkatkan pengawasan internal khususnya para petugas di

lapangan dan eksternal, yaitu para wajib pajak dan retribusi yang tidak mematuhi PERDA.

Memperbaharui Perda-perda yang tidak sesuai dengan perkembangan.

Meningkatkan kegiatan investasi.

3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, meliputi:

Meningkatkan kualitas SDM

Memperbaiki Manajemen Perusahaan daerah Secara Keseluruhan

Melakukan Pengawasan terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Perusahaan daerah

4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya

Melibatkan masyarakat dan dunia usaha dalam proses perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya

Sosialisasi kepada masyarakat dan dunia usaha terhadap kegiatan bidang Cipta Karya

Perlunya ada Lembaga atau Organisasi yang dapat mengorganisasi dana CSR maupun Dana Swadaya Masyarakat.

(44)

Membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai badan pengelola terhadap infrastruktur permukiman yang terbangun

Perlu adanya Regulasi atau PERDA yang mengatur tentang biaya Operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pasca pembangunan infrastruktur.

6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.

Membangun Kemitraan dengan Kab/ Kota yang berdekatan

Menyiapkan Regulasi yang jelas

Koordinasi antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kab/ Kota

Menyiapkan Dokumen Perencanaan terkait dengan

Gambar

Tabel 5.2.Target dan Realisasi PAD Kabupaten Muna
Tabel 5.3.Target dan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Muna
Tabel 5.4.Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Muna
Tabel 5.5.Target dan Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sembilan mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang menjalin hubungan pertemanan dengan mahasiswa

Pada penelitian ini digunakan mikroalga jenis Chorella vulgaris yang bertujuan untuk mempelajari fase pertumbuhan yang ditinjau dari jumlah kerapatan sel dengan

diperlukan maka dari itu komunikasi menjadi hal yang penting, semakin bagus dan erat interaksi kita dengan orang lain maka pola bubllllgan kita akan semakin.. erat

selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing, memberikan koreksi, saran, memberikan motivasi dan dukungan yang sangat berarti bagi penulis sehingga perjalanan

ini untuk memecahkan masalah tersebut adalah model Problem Based Learning (PBL) melibatkankeaktifan siswa dalam bentuk kerja dalam tim karena memberikan kesempatan siswa

bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan

Kepentingan dan kebutuhan masyarakat akan hidup sejahtera lahir dan bathin, tempat tinggal dan lingkungan yang baik dan sehat yang terbebas dari dampak negative

dari pihak lain yang meminjamkan kepada Pemerintah Desa dengan syarat tertentu seperti jangka waktu, bunga ,' dan jaminan tertentu. Pengurusan sumber pendapatan dan