• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENDALA DAN KESESUAIAN SISTEM ARISAN LELANG SEPEDA MOTOR DENGAN SYARIAT ISLAM DI BMT “ANDA” SALATIGA TUGAS AKHIR - KENDALA DAN KESESUAIAN SISTEM ARISAN LELANG SEPEDA MOTOR DENGAN SYARIAT ISLAM DI BMT “ANDA” SALATIGA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KENDALA DAN KESESUAIAN SISTEM ARISAN LELANG SEPEDA MOTOR DENGAN SYARIAT ISLAM DI BMT “ANDA” SALATIGA TUGAS AKHIR - KENDALA DAN KESESUAIAN SISTEM ARISAN LELANG SEPEDA MOTOR DENGAN SYARIAT ISLAM DI BMT “ANDA” SALATIGA - Test Repository"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

KENDALA DAN KESESUAIAN SISTEM ARISAN

LELANG SEPEDA MOTOR DENGAN SYARIAT

ISLAM DI BMT “ANDA” SALATIGA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya Ekonomi Syariah

Oleh

Nur Hikmatur Rohmah

NIM 201 080 38

JURSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 3 (tiga) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah T ugas Akhir Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudari :

Nama : Nur Hikmatur Rohmah

NIM : 20108038

Judul : Kendala dan Kesesuaian Syari’at Islam Atas Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang di BMT “ANDA” Salatiga.

Demikian diajukan ke sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadi periksa.

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

Salatiga, September 2011 Pembimbing

(Desi Trisnawati, MM.)

(3)

PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR

KENDALA DAN KESESUAIAN SYARI’AT ISLAM ATAS

SISTEM ARISAN SEPEDA MOTOR DENGAN METODE LELANG

DI BMT “ANDA” SALATIGA

DISUSUN OLEH

NUR HIKMATUR ROHMAH

NIM : 20108038

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22

Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar A. Md. E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah)

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Drs. Miftahuddin, M. Ag. Sekertaris Penguji : Ari Setiawan, MM.

Penguji I : Mochlasin M. Ag.

Penguji II : Moh. Khusen M. Ag., MA. Penguji III : Desi Trisnawati, SE., MM.

Salatiga, September 2011 Ketua STAIN Salatiga

Dr. Imam Sutomo, M. Ag

(4)

MOTTO

“ D a n A l l a h t i d a k m en ci p t a k a n Ji n d a n M a n u si a , k ecu a l i

h a n y a u n t u k ber i ba d a h k ep a d a -N y a ”

“ B ek er j a l a h u n t u k d u n i a m u sea k a n -a k a n k a m u a k a n h i d u p

sel a m a n y a d a n bek er j a l a h u n t u k a k h i r a t m u sea k a n -a k a n

k a m u a k a n m a t i besok ”

(5)

ABSTRAK

Rohmah, Nur Hikmatur. 2011. Kendala dan Kesesuaian Syari’at Islam Atas Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang di BMT “ANDA” Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Desi Trisnawati, SE. MM.

Kata Kunci: kendala dan kesesuaian syari’at Islam.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui tentang sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang di BMT “ANDA” Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaiman sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang tertutup di BMT “ANDA” Salatiga?, (2) Apa kendala yang dialami dalam mengelola produk ini dan bagaimana strategi yang dilakukan BMT “ANDA” dalam menangatasi kendala yang ada?, dan (3) Apakah sistem arisan dengan metode lelang yang dijalankan BMT “ANDA” sudah sesuai dengan syari’at Islam?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan tipe penelitian diskriptif.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan dan mendapat gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Perbanka Syari’ah STAIN Salatiga.

Atas terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, serta motivasi yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Abdul Aziz NP., MM, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syari’ah

3. Bapak Drs. Mubasirun M. Ag, selaku Ketua Jurusan STAIN Salatiga 4. Ibu Desi Trisnawati, MM. selaku dosen pembimbing pada penulisan

Tugas Akhir.

5. Bapak Supardi, SE. beserta karyawan/karyawati BMT “ANDA” Salatiga. 6. Keluarga, teman-teman dan pihak-pihak yang mendukung yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga bagi pembaca.

Salatiga, 18 Agustus 2011 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii

Halaman Pengesahan Tugas Akhir ... iii

Halaman Motto ... iv

(8)

B. Kendala yang Dialami BMT “ANDA” Ketika

Mengelola Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode

Lelang dan Strategi BMT dalam Mengatasi Kendala ... 55

C. Kesesuaian Sistem Arisan dengan Metode Lelang di BMT “ANDA” dengan Syari’at Islam ... 56

BAB V PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 62

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasca krisis moneter tahun 1997, hingga saat ini Indonesia dihadapkan pada kondisi ekonomi yang sulit stabil. Bencana alam di berbagai propinsi semakin menambah beban berat pemerintah dalam pembangunan. Sedangkan dipihak masyarakat kecil, keterpurukan juga terus mengancam. Naiknya beberapa komponen harga yang menjadi kebutuhan masyarakat seperti naiknya harga BBM, listrik serta naiknya harga-harga sembako yang kesemuanya mengakibatkan makin terpuruknya kondisi ekonomi nasional (Muhammad, 2002 : 84).

Bagi masyarakat kelas bawah, kondisi ini semakin menambah kesulitan dalam berusaha dan beraktivitas dilini ekonomi. Diantara kesulitan yang mereka hadapi adalah kekurangan permodalan untuk membeli bahan dan alat produksi, atau untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena terus melambungnya harga. Para pedagang kecil dan pengusaha kecil sangat membutuhkan pihak lain dalam penyediaan pinjaman lunak untuk menambah modal usaha mereka.

(11)

Pinjam, Lembaga Keuangan Mikro, asuransi dan yang sudah mulai berkembang saat ini adalah lembaga keuangan dengan sistem syariah yang mengelola bisnis dan harta yang dinamakan dengan Baitul Maal wat- Tamwil (BMT).

Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba cukup ilmu pengetahuan ataupun materi, maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat (Heri Sudarsono, 2007 : 130).

Keunggulan Baitul Mall wat-Tamwil (BMT) terletak pada sistem yang berdasarkan atas prinsip bagi hasil (profit sharing) dan berbagi risiko (risk sharing).

Bagi hasil (profit sharing) adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pemabagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan nasabah penerima dana. Sedangkan berbagi risiko (risk sharing) adalah jika terjadi risiko, maka semua yang bersangkutan akan ikut menanggungnya.

Suatu lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank yang pada dasarnya mempunyai peranan sebagai perantara (financial

(12)

yang berhak untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat dituntut untuk menawarkan berbagai macam produk yang dapat menarik minat masyarakat sesuai kebutuhan dan peluang pasar.

Dalam lembaga Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT “ANDA” Salatiga menawarkan berbagai macam produk baik simpanan maupun pembiayaan dengan tujuan membantu penabung atau unit surplus melakukan investasi yang menguntungkan dan para peminjam dalam hal ini para pengusaha kecil dan menengah untuk memperoleh dana tambahan. Produk yang ditawarkan senantiasa harus sesuai dengan peluang dan kebutuhan pasar atau sesuai dengan permintaan nasabah (customer).

Kegiatan ekonomi dari masa ke masa terus mengalami perkembangan, yang dulu tidak ada sekarang ada atau sebaliknya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia melakukan inovasi, antara lain dalam melakukan kegiatan arisan. Arisan dimodifikasi sedemikian rupa dengan berbagai barang yang digunakan sebagai arisan. Arisan merupakan kegiatan sosial yang terjadi dalam masyarakat yang berfungsi sebagai ajang silaturrahim.

(13)

atau anggota koperasi dalam memenuhi kebutuhan tambahan yang berfungsi sebagai barang pembantu dalam mendapatkan penghasilan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menentukan Tugas Akhir dengan judul “Kendala dan Kesesuaian Syari’at Islam Atas Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang di BMT “ANDA” Salatiga.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal ini penulis memperoleh pokok masalah yang bersumber dari pengamatan langsung di BMT “ANDA” Salatiga. Ada beberapa pokok masalah yang penulis ungkapkan dalam Tugas Akhir ini, antara lain :

1. Bagaiman sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang tertutup di BMT “ANDA” Salatiga ?

2. Apa kendala yang dialami dalam mengelola produk ini dan bagaimana strategi yang dilakukan BMT “ANDA” dalam menangatasi kendala yang ada ?

3. Apakah sistem arisan dengan metode lelang yang dijalankan BMT “ANDA” sudah sesuai dengan syari’at Islam ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

(14)

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang di BMT “ANDA” Salatiga.

b. Untuk mengetahui kendala yang dialami oleh BMT dalam mengelola produk arisan sepeda motor dengan metode lelang.

c. Untuk mengetahui strategi BMT dalam mengatasi kendala- kendala yang ada.

d. Untuk mengetahui apakah sistem arisan dengan metode lelang yang dijalankan BMT sudah sesuai dengan syari’at Islam.

2. Manfaat Penulisan

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis.

Diharapkan hasil penulisan ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai sistem arisan dengan metode lelang. Dan dapat mengetahui penerapan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam praktik.

b. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang.

c. Bagi Perusahaan.

(15)

d. Bagi Pembaca.

Semoga dapat menjadi bahan tambahan pengetahuan tentang arisan sepeda motor dengan metode lelang yang dilakukan oleh BMT.

D. Metode Penelitian

1. Objek penelitian

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil objek penelitian di BMT “ANDA” Salatiga dan kantor cabang BMT “ANDA” yang berada di Karanggede.

2. Tipe Penelitian

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini merupakan tipe penelitian deskriptif yaitu untuk menggambarkan sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang, kendala yang dialami serta strategi yang dilakukan BMT “ANDA” dalam mengatasi kendala-kendala yang ada dan menilai apakah sistem ini sudah sesuai dengan syari’at islam.

3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Adapun jenis data yang diperlukan terdiri dari : 1) Data primer

(16)

berupa catatan hasil wawancara dengan karyawan yang mengetahui tentang arisan sepeda motor.

2) Data sekunder

Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang dieroleh baik dari dokumen maupun observasi langsung ke lapangan. Antara lain berupa informasi tentang sejarah, tujuan, visi dan misi, serta struktur organisasi dari BMT “ANDA” Salatiga.

b. Metode Pengumpulan Data

1) Interview ( wawancara )

Yaitu data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan nasabah, karyawan dan pimpinan perusahaan yang berwenang memberi keterangan yang diperlukan.

2) Dokumentasi.

Dalam metode pengumpulan data ini penulis melihat dokumen-dokumen yang diperoleh dari BMT “ANDA” Salatiga. Sebagai pelengkap penulis mempelajari dan menggunakan literatur-literatur yang ada.

E. Sistematika Penulisan

(17)

Sedangkan gambarn umumnya adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, bab ini berisi tentang telaah pustaka, tinjauan pustaka dan tinjauan pustaka.

Bab III Laporan Objek, laporan objek pengamatan menjelaskan gambaran umum beserta data diskriptif perusahaan yang menjadi studi pengamatan, sehingga meliputi sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi berikut job diskripsinya, bidang usaha, dan permodalan.

Bab IV Analisis, pada bab ini disajikan data yang diperoleh peneliti dari hasil penelitiannya. Hal ini untuk menjawab rumusan masalah, atau menunjukkan tentang bagaimana sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang di BMT “ANDA”, kendala yang dialami dalam menjalankan sistem ini, strategi dalam mengatasi kendala yang ada, dan kesesuaian arisan sepeda motor dengan metode lelang di BMT “ANDA” dengan syari’at Islam.

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

Arisan yang sudah kita kenal selama ini, sekarang sudah mengalami modifikasi dan inovasi yang berkembang dengan cepat. Inovasi yang signifikan terdapat pada sistem atau tata caranya dan adanya prinsip kehati-hatian atau keamanan terhadap data nasabah.

Arisan yang dikembangkan oleh BMT “ANDA” yaitu arisan sepeda motor dengan metode lelang saat ini cukup banyak digemari oleh kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak. Mereka lebih memilih arisan sepeda motor di BMT “ANDA” karena lebih mudah dan lebih murah dari pada dengan kredit motor di dealer.

A. Telaah Pustaka

1. Penjelasan Istilah

a. Sistem

Sistem dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah sekelompok unsur atau unit yang saling berkaitan dan berfungsi untuk mencapai suatu tujuan dan unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas ( Purwadarminta, 2006 : 1134 ).

Definisi sistem secara umum dapat dirinci sebagai berikut : 1) Setiap sistem terdiri dari sub sistem.

2) Setiap sub sistem terdiri dari unsur-unsur.

(19)

4) Unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. 5) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

b. Metode

Kata metode berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya

ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat

memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

c. Arisan

Arisan adalah suatu bentuk kerja sama antar sekelompok orang yang kemudian menyerahkan sejumlah uang tertentu kemudian diundi untuk memutuskan siapa yang berhak mendapatkan uang atau barang. Dan pada waktu berikutnya , mekanisme itu diulang lagi hingga semua anggota memperolehnya dan yang telah memperoleh pada kesempatan sebelumnya tetap harus menyetorkan sejumlah uang dan dia tidak boleh melakukan penarikan uang atau barang lagi (Bashith, 2008 : 132).

d. Lelang

Lelang adalah menjual atau penjualan dihadapan orang banyak (dengan tawaran atas-mengatasi) dan dipimpin oleh pejabat lelang (Purwadarminta, 2006 : 682).

(20)

1) Lelang Sistem Terbuka

Lelang sistem terbuka adalah pelelangan yang dipimpin oleh pejabat lelang dimana setiap peserta lelang dapat secara langsung melakukan penawaran harga terhadap barang yang dilelangkan. Pemenang adalah peserta lelang dengan penawaran harga yang paling tinggi.

2) Lelang Tertutup

Lelang sistem tertutup adalah pelelangan yang dipimpin oleh pejabat lelang dimana setiap peserta lelang melakuan penawaran harga secara tidak langsung terhadap barang yang dilelangkan. Setiap peserta lelang menulis jumlah harga kemudian dimasukkan dalam amplop tertutup dan dikumpulkan didepan peserta lelang. Peserta yang menuliskan harga penawaran lelang tertinggi merupakan pemenang lelang.

Sistem lelang tertutup inilah yang digunakan oleh BMT “ANDA” Salatiga dalam sistem arisan sepeda motor.

2. Aturan Dasar Arisan

Demi kelancaran dalam menjalankan sistem arisan dengan metode lelang, maka panitia arisan membuat ketentuan-ketentuan arisan sebagai berikut: a. Panitia penyelenggara disebut pihak pertama yang menyelenggarakan

(21)

b. Dari setiap periode arisan dalam satu kelompok jumlah orang dan jumlah angsuran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di BMT “ANDA”.

c. Motor yang dimaksud dalam arisan tidak tertentu merknya, bisa menyesuaikan dengan keinginan dari pemenang lelang arisan, namun ada ketentuan standar motor yang dipakai.

d. Dalam penentuan siapa yang putus/menang lelang tiap bulannya diadakan sistem lelang tertutup. Bagi pelelang tertinggi pada saat arisan berhak mendapatkan motor, dan selisih uang tertinggi dan minimal lelang menjadi milik bersama seluruh anggota sebagai saldo peserta. Jika saldo peserta sudah menjadi angka yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di BMT ANDA maka bulan tersebut dilelang 2 (dua) motor.

e. Besarnya minimal lelang arisan telah ditentukan oleh BMT ANDA. Besarnya minimal lelang dapat berubah setiap saat, berdasarkan perubahan standar harga pasaran motor yang menjadi standar motor arisan.

(22)

g. Peserta arisan yang tidak mampu lagi melanjutkan setoran arisan bulanan karena halangan tetap maupun sementara, diwajibkan menanggung biaya administrasi yang timbul dan membuat surat pernyataan pengunduran diri. Uang yang sudah masuk dikembalikan 50% apabila tidak ada pengganti.

h. Apabila pemenang lelang tidak menghendaki motor dan akan diambil dalam bentuk dana tunai maka pemenang lelang harus menyerahkan surat berharga seperti BPKB atau sertifikat tanah dan bangunan dengan nilai minimal 30% lebih tinggi dari sisa angsuran yang tertanggung sebagai jaminan untuk tetap setor setiap bulannya sampai dengan selesainya arisan. Dan peserta pemenang juga harus mengganti komisi dealer sebesar ketentuan-ketentuan yang berlaku di BMT “ANDA”. i. Apabila peserta arisan meninggal dunia, maka perjanjian ini mengikat

ahli waris dari peserta arisan, sehingga ahli waris ikut bertanggung jawab melanjutkan setoran sampai dengan selesainya periode arisan. j. Apabila terjadi keterlambatan setoran 1 (satu) bulan maka peserta

arisan yang bersangkutan dikenakan denda sebesar Rp 5.000 per setoran per bulan. Denda semakin bertambah bila kekurangan belum dilunasi.

(23)

pemenang lelang harus menanda tangani surat pernyataan sanggup diambil motor dan menandatangani surat kuasa mengambil motor. l. Bagi pemenang arisan yang diambil dana tunai, apabila terjadi

keterlambatan setoran sampai dua kali maka berdasar atas kesepakatan bersama peserta arisan yang lain, barang jaminan dapat dijual oleh penyelenggara arisan dengan sepengetahuan peserta yang lain. Dan hasil penjualan diambil sebesar kewajiban ditambah denda serta administrasi sisanya dikembalikan kepada pemilik barang jaminan. Untuk menjamin terlaksananya hal tersebut maka setiap pemenang lelang harus menandatangani surat pernyataan sanggup dijual barang jaminannya dan menandatangani surat kuasa menjual barang jaminan. m. Apabila terjadi kecelakaan atau kehilangan motor, itu adalah tanggung

jawab dari peserta itu sendiri, karena antara peserta dan panitia telah bersepakat untuk tidak menggunakan jasa asuransi. Dan peserta tetap berkewajiban membayar setorannya setiap bulan sampai selesainya arisan tersebut.

n. Apabila tidak ada peserta yang mau mengikuti lelang maka dilakukan pengundian nomor peserta arisan yang belum pernah menang lelang, kemudian diambil satu sebagai yang berhak mendapat sepeda motor dengan wajib membayar minimal lelang yang telah ditentukan.

(24)

penyelenggara sebagai jaminan untuk pemenuhan setoran per bulan, BPKB baru bisa diambil secara bersama-sama oleh peserta arisan pada akhir apabila peserta arisan sudah mendapatkan motor semua.

p. Peserta arisan dengan alasan apapun tidak boleh menjual, menyewakan, memindahtangankan, mengalihkan hak atau menjaminkan motornya pada pihak lain selain penyelenggara arisan, selama arisan belum selesai.

q. Kewajiban penyelenggara arisan adalah mengkoordinir seluruh peserta arisan agar arisan motor dapat diadakan setiap bulannya, dengan mengumpulkan setoran seluruh peserta arisan agar arisan tetap terselenggara.

r. Penyelenggara arisan berkewajiban menyimpan Surat Berharga Barang Jaminan/Agunan sampai dengan selesainya arisan, tidak boleh mengalihkan, menggadaikan, dan mengganti apabila menghilangkan. s. Apabila sampai selesainya arisan ada peserta yang belum mendapatkan

motor maka peserta arisan berhak untuk menuntut kepada penyelenggara arisan.

t. Penyelenggara berkewajiban membuat pembukuan atas uang kas dan melaporkan kepada seluruh peserta arisan setiap bulannya ketika pelelangan akan dilakukan.

(25)

v. Dimana dipandang perlu adanya perubahan ketentuan diluar perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan musyawarah, yang dibahas bersama-sama seluruh peserta arisan, serta dicatat didalam buku notulen atas kesepakatan semua peserta arisan minimal setengah dari peserta arisan dan satu kelompok.

w. Kedua belah pihak sepakat memilih kedudukan hukum yang tetap dikantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Salatiga.

x. Perjanjian ini ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun juga dan dibuat rangkap dua dihadapan notaris untuk dilegalisir.

3. Landasan Hukum

a. Hukum Arisan

Arisan secara umum termasuk muamalat yang tidak pernah disinggung dalam Al Qur’an dan as Sunnah secara langsung, maka hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu dibolehkan. Para ulama menyebutkan hal tersebut dengan mengemukakan kaedah fikih yang berbunyi:

ا

ُزاَﻮَﺠْﻟاَو ﱡﻞِﺤْﻟَا ِت َﻼَﻣ ﺎَﻌُﻤْﻟاَوِدْﻮُﻘُﻌْﻟا ﻲِﻓ ُﻞْﺻﻷَ

“Pada dasarnya hukum transaksi dan muamalah itu adalah halal dan

(26)

Dan Allah SWT juga berfirman :

َو ِﻢْﺛ ِ ا ﻰﻠَﻋ اﻮُﻧَوﺎَﻌَﺗ َﻻَو ۖ ٰىَﻮْﻘﱠﺘﻟاَوﱢﺮِﺒْﻟا ﻰَﻠَﻋ اﻮُﻧَو ﺎَﻌَﺗَو

ِنٰوْﺪُﻌْﻟ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran“ (Qs Al Maidah: 2).

Meskipun hukum arisan boleh, tapi ada beberapa bentuk arisan yang diharamkan, karena mengandung riba, penipuan dan merugikan pihak lain (http://hukum-arisan-dalam-islam.html).

b. Hukum Lelang

Di dalam literatur fikih, lelang dikenal dengan istilah

muzayadah. Muzayadah sendiri berasal dari kata ziyadah yang artinya

bertambah. Muzayadah berarti saling menambahi. Maksudnya, orang-orang saling menambahi harga tawar atas suatu barang.

Dan sebagaimana kita tahu, dalam prakteknya sebuah penjualan lelang, penjual menawarkan barang kepada beberapa calon pembeli. Kemudian para calon pembeli itu saling mengajukan harga yang bervariasi. Sehingga terjadilah semacam saling tawar menawar. Kemudian pembeli yang berani mengajukan harga tertinggi akan menjadi pemenang lelang. Lalu terjadi akad dan pembeli tersebut mengambil barang dari penjual.

(27)

sumber hukum yang berbeda. Berikut hadits yang membolehkan dan yang memakruhkannya.

1) Yang Membolehkan

Yang membolehkan lelang ini adalah jumhur (mayoritas ulama). Dasarnya adalah apa yang dilakukan langsung oleh Rasulullah SAW di masa beliau hidup. Ternyata beliau juga melakukan transaksi lelang dalam kehidupannya. Hadits yang membolehkannya yaitu :

“Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seorang lelaki Anshar yang datang menemui Nabi saw dan dia meminta sesuatu kepada Nabi saw. Nabi saw bertanya kepadanya,”Apakah di rumahmu tidak ada sesuatu?” Lelaki itu menjawab,”Ada. Dua potong kain, yang satu dikenakan dan yang lain untuk alas duduk, serta cangkir untuk meminum air.” Nabi saw berkata,”Kalau begitu, bawalah kedua barang itu kepadaku.” Lelaki itu datang membawanya. Nabi saw bertanya, ”Siapa yang mau membeli barang ini?” Salah seorang sahabat beliau menjawab,”Saya mau membelinya dengan harga satu dirham.” Nabi saw bertanya lagi,”Ada yang mau membelinya dengan harga lebih mahal?” Nabi saw menawarkannya hingga dua atau tiga kali. Tiba-tiba salah seorang sahabat beliau berkata,”Aku mau membelinya dengan harga dua dirham.” Maka Nabi saw memberikan dua barang itu kepadanya dan beliau mengambil uang dua dirham itu dan memberikannya kepada lelaki Anshar tersebut…”(HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa`i, dan at-Tirmidzi).

(28)

2) Yang Memakruhkannya

Namun ternyata ada juga ulama yang memakruhkan transaksi lelang. Seperti Ibnu Sirin, Al-Hasan Al-Basri, Al-Auza`i, Ishaq bin Rahawaih, memakruhkannya, bila yang dilelang itu bukan rampasan perang atau harta warisan. Maksudnya, kalau harta rampasan perang atau warisan itu hukumnya boleh. Sedangkan selain keduanya, hukumnya tidak boleh atau makruh. Dasarnya adalah hadits berikut ini:

“Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAw melarang seseorang di antara kalian membeli sesuatu yang sedang dibeli oleh saudaranya hingga dia meninggalkannya, kecuali rampasan perang dan waris”.

Sayangnya, banyak yang mengkritik bahwa hadits di atas kurang kuat. Untuk itu, menurut jumhur ulama, kesimpulannya masalah lelang ini dibolehkan, asalkan memang benar-benar seperti yang terjadi di masa Rasulullah SAW. Artinya, lelang ini tidak bercampur dengan penipuan, atau bercampur dengan trik-trik yang memang dilarang (http://berita-55-hukum-lelang.html).

(29)

B. Tinjauan Pustaka

Arisan adalah pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang, lalu diundi diantara mereka. Undian tersebut dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. Sedangkan lelang adalah menjual atau penjualan dihadapan orang banyak (dengan tawaran atas-mengatasi) dan dipimpin oleh pejabat lelang

Penelitian terdahulu didapat dari hasil penelitian yang disusun sebagai panduan untuk memecahkan masalah dan merumuskan masalah.

Menurut Efie Dwi Handayani (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang di BMT Amal

Mulia Suruh”, diperoleh bahwa sistem arisan dengan metode lelang di BMT

Amal Mulia Suruh sudah berjalan dengan professional dan baik, namun untuk beberapa prosedur masih bergantung pada satu bagian, yaitu bagian operasional. Semua hal yang bisa menjadikan arisan berjalan adalah hanya bagian operasional.

(30)

BAB III

LAPORAN OBJEK

Pada bab ini penulis akan menggambarkan secara umum tentang obyek penelitian sebagai langkah awal untuk mendapatkan informasi secara mendetail tentang perusahaan.

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Perekonomian dimanapun adanya membutuhkan lembaga keuangan sebagai basis dalam operasinya. Perbankan merupakan suatu institusi atau lembaga keuangan yang mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi. Kegiatan utama dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan dapat menjembatani antara pihak yang kelebihan dana (debitur) dengan pihak yang membutuhkan dana (kreditur). Dalam menjalankan fungsinya ini, perbankan mempunyai prinsip kehati-hatian dimana harus dapat memperkirakan pemasukan dan pengeluaran kas sehingga tidak terjadi penumpukan kas (iddle cash) maupun kekurangan kas (devisit). Oleh karena itu, jika kreditur ingin meminjam dana pada perbankan akan dilakukan penilaian terhadap usaha yang dilakukan dan asset yang dimiliki.

(31)

bank. Sebagai akibatnya banyak kalangan ekonomi lemah tidak dapat memanfaatkan fasilitas kredit dari bank karena memang para pedagang kecil mempunyai kelemahan terhadap faktor-faktor yang dinilai oleh bank, baik faktor manajemen, permodalan, administrasi, pemasaran maupun jaminan.

Pada sisi lain di sektor keuangan mikro, sebenarnya ada kegiatan individu dari masyarakat yang sudah memperhatikan hal tersebut sehingga kelompok individu tersebut memberikan permodalan yang dibutuhkan masyarakat ekonomi lemah, individu tersebut sering dikenal di masyarakat umum sebagai rentenir.

(32)

lingkaran hutang yang berkepanjangan, sehingga mampu mendorong ekonomi rakyat kecil sebagai hasil akhirnya.

Begitulah keadaan yang dialami oleh kalangan ekonomi lemah pada umumnya di Indonesia termasuk di kota Salatiga. Sebagai contoh di Pasar Blauran, Pasar Raya I, Pasar Raya II, dan Pasar shoping hampir 70% adalah pedagang ekonomi lemah, dan hampir 80% terjerat hutang kepada rentenir. Sebagai akibat langsung dari kondisi tersebut adalah kalangan ekonomi lemah semakain sulit untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

Dari latar belakang diatas maka lahirlah Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yaitu Baitul Mal wat-Tamwil (BMT) sebagai bentuk alternatif yang dikhususkan untuk menjangkau ekonomi lemah yang beroprasi dengan sistem bagi hasil sesuai syariat islam.

(33)

Melihat perkembangan yang baik pada tanggal 12 Juli 1998 didirikan Koperasi Serba usaha (KSU) “ANDA” oleh para tokoh masyarakat, ulama’ dan aghniya’ di Salatiga yang akhirnya menjembatani berdirinya BMT “ANDA” Salatiga. Legalitas BMT “ANDA” Salatiga didasari dengan keluarnya surat keputusan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor : 004/BH/KWK. 11.32/X/1998, tertanggal 16 Oktober 1998 Nomor B. 12/Kop 10/1998. Dan untuk memperluas wilayah gerak, maka pada tanggal 20 Maret 2003 mengajukan perubahan anggaran dasar ketingkat propinsi sehingga keluar

SK perubahan tertanggal 21 April 2003 No :

07/BH/PAD/KDK.II/VI/2003. Asset yang dimiliki oleh BMT “ANDA” sampai akhir juni sebesar 8,3 milyar dengan tiga kantor cabang di Ampel, Ngablak dan Karanggede dan satu kantor pusat di Salatiga.

Pada saat berdiri BMT “ANDA” Salatiga memiliki kepengurusan organisasi yang terdiri dari Penasehat, Ketua, Sekertaris, Bendahara, Dewan Syariah, Dewan Ekonomi, Direktur, Manajer Pemasaran, Manajer Operasional, dan Teller dengan jumlah karyawan 25 orang. BMT “ANDA” Salatiga mempunyai tujuan :

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya.

2. Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip syariah.

(34)

4. Menumbuhkan usaha- usaha produktif anggota.

5. Serta memperkuat posisi tawar menawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi antar anggota.

Melihat tujuan tersebut tidaklah mengherankan jika BMT “ANDA” berumur lebih dari 10 tahun dan mampu meraih nasabah kurang lebih sebanyak 5200 orang.

4. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama bagi suatu perusahaan agar dapat menjalankan usahanya dengan baik, lancar dan efisien , menguntungkan dapat memberikan manfaat yang banyak kepada anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya maka sangatlah diperlukan struktur organisasi yang jelas dan tegas yang menunjukkan garis kewenangan dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian.

(35)

Gambar 3.1

Bagan struktur organisasi pengurus BMT “ANDA” Salatiga

Gambar 3.2

Bagan struktur organisasi pengelola BMT ANDA Salatiga Sumber : BMT “ANDA”

Pengawas

Ketua

Sekertaris Bendahara

Dewan Syariah Dewan Ekonomi

Pengelola

Direktur

ManajerPemasaran Manajer Akunt ansi

(36)

Berikut adalah nama-nama yang menjadi pengurus di BMT “ANDA” Salatiga:

a. Pengawas : KH. Abdul Majid H. Ulin Nuha

b. Ketua : Budi Santosa, SE., MM.

c. Sekertaris : Supardi, SE

d. Bendahara : M. Fathurrahman, SE., MM. e. Dewan Syariah : KH. Hawari

Drs. KH. Nuh Muslim f. Dewan Ekonomi : M. Sholeh, A. Md. g. Direktur : Budi Santoso, SE., MM. h. Manajer Pemasaran: Ita Setyorini, A. Md. i. Manajer Akuntansi: Madyono, A. Md. j. Pemasaran : Agung Setyanto

Agung Wisoro Siku Muhammad Yazid k. Teller : Erni Afriyanti, A. Md.

5. Tugas dan Wewenang Pengurus

(37)

a. Pengawas

Pengawas mempunyai tugas untuk mengawasi dan memberikan masukan berupa nasehat kepada pengurus dan membantu ketua dalam menjalankan kegiatan operasional.

b. Ketua

Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh terhadap kerja para bawahan, pengurus dan anggota lainnya.

c. Sekertaris

Sekertaris mempunyai tugas mencatat dan mengarsipkan semua berkas transaksi, surat-surat serta arsip penting lainnya.

d. Bendahara

Bendahara mempunyai tugas menerima, memeriksa, dan mengatur sirkulasi uang yang masuk dan keluar, mencatat dan menyimpannya.

e. Dewan Syariah

Dewan syaria’ah mempunyai tugas sebagai pembimbing dan memutuskan suatu perkara yang dihadapi BMT apakah sesuai dengan syari’at Islam. Selain itu juga bertugas apakah kinerja BMT melaggar syari’ah atau tidak.

f. Dewan Ekonomi

(38)

memberikan gambaran dan peluang untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang.

g. Direktur

Direktur bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup, kemajuan dan pengembangan perusahaan serta menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara nyata. Disamping itu bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya.

h. Manager Pemasaran

Manager pemasaran bertugas untuk mencari peluang-peluang dana murah dari masyarakat, mengenalkan poduk, menganalisa dan memberikan pinjaman kepada nasabah pembiayaan, mencari calon nasabah baru, melakukan promosi baik tabungan maupun pembiayaan.

i. Manager Operasional

Manager operasional bertugas menerima berkas laporan dari teller, memeriksa dan memberikan tanda tangan jika sudah benar, bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan (neraca saldo, neraca, laporan laba rugi, inventaris, laporan arus kas dan perubahan modal). Selain itu juga menjalankan fungsi personalia dan bertanggung jawab terhadap kinerja para bawahannya.

j. Pemasaran

(39)

k. Teller

Memberikan pelayanan kepada anggota, dalam hal transaksi uang tunai seperti penyetoran simpanan, angsuran pembiayaan, penarikan simpanan, pembiayaan, ZIS, dan lain-lain. Melakukan pencatatan, pendataan, pelayanan informasi kepada anggota dan calon anggota. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah diseutjui oleh Direktur, Manajer pemasaran atau Manajer Operasional. Menandatangani formulir-formulir serta slip- slip dari anggota serta memasukkan data ke arsip atau komputer, membuat mutasi harian atau laporan kas harian.

6. Visi dan Misi BMT “ANDA” Salatiga

Secara umum program kerja BMT “ANDA” Salatiga tetap konsisten dan berkesinambungan dalam upaya menjadikan BMT “ANDA” yang didalamnya ada unit simpan pinjam syari’ah sebagai lembaga keuangan koperasi yang sehat dan menjadi kepercayaan serta mendapat dukungan partisipasi penuh dari segenap anggota dan calon anggota secara bertahap dapat mewujudkan visi dan misinya yaitu:

a. VISI BMT “ANDA” Salatiga

1) Mengusahakan pemupukan modal anggota dengan sistem syari’ah dan usaha lain yang sesuai dengan misi koperasi.

(40)

3) Mengusahakan program pendidikan secara intensif dan teratur bagi anggota untuk menambah pengetahuan ketrampilan kewirausahaan para anggota.

4) Melakukan program pembinaan keagamaan bagi anggota.

5) Usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi anggota dan tidak bertentangan dengan misi koperasi dan syari’at Islam.

b. MISI BMT “ANDA” Salatiga

1) Tercapainya kebutuhan modal anggota yang akan menjalankan usaha dengan sistem syari’ah.

2) Meningkatkan pelayanan kepada para anggota dan calon anggota serta mengusahakan program pendidikan secara intensif dan teratur serta melakukan program pembianaan keagamaan bagi anggota dan calon anggota.

3) Meningkatkan kesejahteraan anggota, calon anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja pada umumnya.

4) Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menyimpan.

5) Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.

(41)

7. Bidang Usaha dan Wilayah Kerja

a. Bidang Usaha

1) Simpanan

Jenis-jenis simpanan di BMT “ANDA” Salatiga meliputi :

a) SISUKA (Simpanan Suka Rela)/ Simpanan Mudharabah

Yakni simpanan dari shahibul maal yang akan digunakan oleh BMT agar memperoleh keuntungan ganda karena simpanan dikelola dengan sistem bagi hasil sesuai dengan syariat Islam dan dimanfaatkan bagi pengambangan kualitas hidup masyarakat Islam.

b) SI BERKAH (Simpanan Berkala Mudharabah)

Adalah simpanan anggota yang sifatnya sama dengan simpanan mudharabah namun dalam pengambilannya dilakukan secara berkala sesuai produk yang diambil. Simpanan ini mendapat porsi bagi hasil yang lebih tinggi dari simpanan mudharabah biasa.

(42)

Simpanan Berkala Mudharabah terdiri dari :

a) Si Qurban (Simpanan Qurban)

Adalah simpanan yang dilakukan oleh anggota untuk persiapan pembelian hewan qurban. Simpanan ini dapat diambil pada bulan Dzulhijah setiap tahunnya.

b) Si Munik (Simpanan Mudharabah Nikah)/ Si Wali

(Simpanan Walimah)

Adalah simpanan anggota untuk persiapan pelaksanaan pernikahan. Simpanan ini dapat diambil pada saat nasabah akan melaksanakan pernikahan atau menikahkan orang lain yang menjadi tanggungannya.

c) Si Pendi (Simpanan Pendidikan)

Adalah simpanan anggota untuk persiapan biaya pendidikan. Simpanan ini dapat diambil pada tahun ajaran atau awal pelajaran baru (awal semester atau awal catur wulan) setiap tahunnya.

d) Si Fitri (Simpanan Idul Fitri)

Adalah simpanan anggota untuk persiapan menyambut Idul Fitri. Simpanan ini dapat diambil pada saat menjelang akan datangnya bulan Syawal.

c) TAMARA (Simpanan Masa Depan Sejahtera)

(43)

penarikan dapat langsung dilakukan di kantor atau dilayani di rumah dan di tempat usaha.

Setoran minimal Rp. 10.000,-, saldo minimal Rp. 10.000,-, Nisbah Bagi Hasilnya 35% dan diberikan setiap bulan sehingga langsung menambah saldo simpanan.

d) SI HAJI (Simpanan Haji/Umroh)

Simpanan ini diperuntukkan bagi umat Islam yang akan menjalankan ibadah Haji/Umroh. Dengan setoran minimal Rp. 100.000,- setiap bulan. Nisbah Bagi Hasil 40%.

Pendaftaran calon jammaah haji dilaksanakan jika simpanan mencukupi untuk pemesanan kursi calon haji tahun yang bersangkutan. Jika kekurangan dan bisa ditalangi oleh BMT dengan cara mengajukan permohonan terlebih dahulu.

e) Simpanan Berjangka

Adalah simpanan anggota yang dikelola oleh BMT dengan harapan BMT dapat memutar uang tersebut kepada calon debitur. Nasabah menyimpan uang tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan mengharap pembagian keuntungan sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan pada awal penyimpanan dana.

(44)

rumah, ataupun ditempat usaha. Setoran minimal Rp. 1.000.000,-.

Jangka waktu untuk simpanan ini adalah 3 Bulan dengan Nisbah bagi Hasil 40%, 4 Bulan 42,5%, 6 Bulan 45%, dan 12 Bulan 50%. Bagi hasil diberikan setiap bulannya. Jika jangka waktu habis, maka dapat diperpanjang secara otomatis.

f) Simpanan Dirham Barokah

Simpanan ini sistemnya seperti simpanan berjangka. Namun pembagian hasil keuntungan diberikan setelah akhir periode yaitu sebesar Rp. 200.000,-. Peserta Simpanan Dirham minimal 80 orang. Setoran per bulan sebesar Rp. 200.000,- selama 24 bulan. Disediakan doorprize menarik untuk seluruh peserta dan grandprize satu buah sepeda motor diakhir periode.

g) Simpanan Pensiun

Diperuntukkan bagi perusahaan maupun perorangan, dengan tujuan mensejahterakan karyawan setelah pensiun. Setoran minimal Rp. 25.000,- per bulan. Dengan pengambilan minimal 5 tahun. Nisbah bagi hasil untuk simpanan ini adalah 60% dan diberikan setiap bulan sehingga menambah saldo.

2) Pembiayaan

(45)

Jenis-jenis pembiayaan di BMT “ANDA” Salatiga antara lain :

a) Pembiayaan Musyarakah

Adalah pembiayaan yang diberikan kepada seorang anggota atau lebih berupa modal yang diberikan kepada anggota dari modal keseluruhan. Pihak BMT dapat dilibatkan dalam pengelolaannya. Pembagian keuntungan yang proporsional dilakukan sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak, bila terjadi kerugian semua pihak turut menanggung kerugian sebanding dengan penyertaan masing-masing.

b) Pembiayaan Murabahah

Adalah pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk pembelian barang-barang yang akan dijadikan modal kerja. Pembiayaan ini menggunakan akad jual beli. Pinjaman pokok dikembalikan pada jatuh tempo yang disepakati.

c) Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil

Yaitu pembiayaan untuk pembelian barang atau alat usaha. Pembiayaan ini mempunyai cara seperti murabahah, yang berbeda adalah pembayaran baik pokok maupun kenaikan harga angsuran rutin sesuai kesepakatan dan dalam jangka waktu yang disepakati pula.

d) Pembiayaan BBM

(46)

mendapatkan bagi hasil dari pembiayaan BBM ini, yaitu sebesar 16%. Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah untuk digunakan sebagai modal usaha. Dalam pembayarannya berupa angsuran. Lama pinjaman sesuai dengan kesepakatan. Nasabah diwajibkan membayar bagi hasil sesuai kesepakatan jika usahanya mendapatkan keuntungan.

e) Pembiayaan Qordhul Hasan

Adalah pembiayaan kebajikan yang diberikan oleh BMT kepada anggotanya yang kurang mampu. Dalam pembiayaan ini nasabah tidak ditekankan pada besarnya keuntungan yang diberikan, tapi lebih pada aspek sosial. Dimana nasabah hanya diwajibkan mengembalikan pokoknya saja pada saat telah jatuh tempo atau bisa diangsur. Namun jika ternyata nasabah tersebut usahanya maju dan sebagai tanda terima kasih memberikan keuntungan, maka BMT diperkenankan menerima keuntungan ini dan selanjutnya digunakan lagi untuk pembiayaan sosial. f) Ijarah (Sewa)

(47)

3) Produk Tambahan

Produk tamabahan yang ada di BMT “ANDA” antara lain berupa:

a) Arisan Sepeda Motor.

Arisan sepeda motor adalah produk untuk melayani nasabah yang menginginkan sepeda motor dengan cara cepat dan mudah. Pada produk ini terdiri dari dua paket, Paket 1 terdiri dari 70 orang dan paket 2 terdiri dari 80 orang. Besar setoran untuk paket 1 adalah Rp. 125.000,- sedangkan untuk paket 2 sebesar Rp. 100.000,-. Lama Arisan maksimal 70 putaran untuk paket 1 dan 80 putaran untuk paket 2.

b) Zakat, Infak, dan Shadaqoh (ZIS)

ZIS diperoleh BMT dari nasabah yang memberikan uang kepada BMT secara suka rela. Penyaluran ZIS yang dikelola BMT diberikan untuk 8 asnaf, yaitu fakir, miskin, ibnu sabil, mu’allaf, orang yang berjihad fi sabilillah, orang yang mempunyai hutang, orang yang memerdekakan budak, dan pengurus zakat.

c) PPOB (Payment Point On Line Bank)

Yaitu pelayanan BMT dalam hal pembayaran : i. Rekening Listrik.

ii. Rekening Telepon

Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.

(48)

b. Wilayah Kerja

BMT ANDA dahulu terletak di daerah yang sangat startegis, dimana tempat tersebut merupakan pusat perekonomian masyarakat Salatiga pada umumnya, yaitu di Blok Buah No. 06 Pertokoan Makuta Rama. Namun saat ini BMT “ANDA”Salatiga terletak kuarang strategis, karena daerahnya jauh dari pusat perekonomian dan jalan raya. Saat ini BMT “ANDA” Salatiga terletak di Jl. Merak Klaseman Sidomukti Salatiga untuk kantor pusat dan telah memiliki kantor cabang di daerah Pasar Karang Gede, Pasar Ngablak, dan Pasar Ampel. Dengan posisi yang berada di tempat-tempat strategis ini diharapkan BMT ANDA dapat memberikan brand image yang positif sebagai lembaga yang bernafaskan islam.

8. Permodalan

Modal BMT “ANDA” Salatiga berasal dari simpanan anggotanya. Karena BMT bukan bank, maka tidak dapat dan tidak boleh mengumpulkan simpanan dari masyarakat selain anggotanya. Simpanan yang merupakan modal BMT “ANDA” tersebut adalah sebagai berikut :

a. Simpanan Pokok Khusus

(49)

b. Simpanan Pokok

Yaitu uang yang dibayarkan setiap anggota BMT yang jumlahnya ditentukan dalam Anggaran Dasar. Simpanan pokok ini merupakan “tanda keanggotaan BMT”, oleh karena itu simpanan pokok tidak boleh diambil kecuali setelah anggota yang bersangkutan memutuskan keluar dari keanggotaan BMT. Jumlah simpanan ini ditetapkan tidak terlalu tinggi, sehingga masyarakat banyak yang ikut serta sebagai anggota BMT. Namun tidak pula terlalu rendah, sehingga nilainya dapat memiliki arti bagi modal BMT.

c. Simpanan Sukarela

Yaitu simpanan yang didapat dari anggota yang menabung di BMT “ANDA” Salatiga. Kemudian simpanan ini digunakan oleh BMT agar diperoleh keuntungan ganda karena simpanan dikelola dengan sistem bagi hasil sesuai dengan syari’at Islam dan dimanfaatkan bagi pengambangan kualitas hidup masyarakat Islam. d. Simpanan Berkala

(50)

e. Pinjaman Pihak Ketiga

Yaitu pinjaman yang didapat BMT dari instansi lain untuk menambah modal BMT. Kemudian pihak ke tiga akan mendapatkan bagi hasil dari BMT atas usaha yang dilakukan BMT untuk memperoleh pendapatan.

f. Donasi

Dana ini diperoleh dari para shahibul maal (donatur). Dana ini digunakan untuk mengembangkan usaha BMT.

g. ZIS

Dana ZIS diperoleh dari nasabah yang dengan ikhlas menyumbangkan uangnya kepada BMT, yang kemudian nanti uangnya akan dipergunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

9. Data Diskriptif BMT “ANDA” Salatiga

Sistem arisan sepeda motor di BMT “ANDA” Salatiga menggunakan metode lelang tertutup untuk mendapatkan pemenangnya. Sistem ini bersifat seperti simapanan, yaitu dengan cara peserta melakukan iuran disetiap bulannya. Besar iuran disesuaikan dengan masing-masing kelompoknya.

(51)

ingin mengikuti sistem arisan ini, maka akan diikutkan disalah satu kantor cabang tersebut.

Sistem arisan menggunakan metode lelang meliputi : a. Fungsi/Bagian yang Terkait

1) Bagian Koordinator

Ditunjuk oleh panitia arisan dan bertanggung jawab memberikan penjelasan yang sebaik-baiknya serta menerima pendaftaran calon peserta arisan. Demi kelancaran arisan bagian koordinator mempunyai wewenang untuk menerima iuran arisan dan memintakan validasi dari bagian akuntansi. Pada waktu pelelangan bagian koordinator dapat mewakili peserta yang tidak dapat hadir untuk melakukan lelang.

2) Bagian Akuntansi

Bagian ini dilakukan oleh seorang karyawan yang bertanggung jawab untuk membuat rekapitulasi dan validasi atas iuran seluruh peserta yang terkumpul, baik melalui peserta arisan itu sendiri ataupun melalui bagian koordinasi. Bagian ini dirangkap oleh karyawan akuntansi BMT “ANDA”, agar memudahkan prosedur akuntansi.

(52)

3) Bagian Operasional

Bagian ini bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan arisan. Juga bertanggung jawab dalam segala hal mengenai penyelenggaraan lelang dan mengantar pembelian sepeda motor untuk pemenang lelang, untuk keamanan dan kalancaran arisan, baik dalam sistemnya maupun kekuatan hukum.

b. Dokumen yang Digunakan 1) Rekapitulasi Keuangan

Pembuatan rekap ini dilakukan oleh bagian akuntansi yang digunakan untuk mencatat pendapatan dan iuran peserta arisan setiap bulannya.

2) Formulir Pendaftaran

(53)

3) Ketentuan Umum

Dokumen ini berisi tentang peraturan yang mengatur jalannya arisan sepeda motor secara lelang. Maka dari itu peraturan yang ada harus dipenuhi.

4) Surat Pengantar Pembelian Sepeda Motor

Surat pengantar pembelian sepeda motor berisi tentang identitas pemenang lelang yang berhak mendapatkan sepeda motor. Surat ini ditujukan kepada panitia arisan yang ada di BMT “ANDA” Salatiga agar membantu mengurus pembelian kendaraan, jika pemenangnya adalah peserta yang tinggal di Salatiga.

5) Buku Arisan Sepeda Motor

Buku arisan adalah buku yang digunakan untuk tanda setoran yang dilakukan peserta arisan sepeda motor. Jika peserta akan membayar iuran arisan, maka peserta harus membawa buku tersebut dan mengisi slip penyetoran sebagai tanda bukti setoran. 6) Kupon Lelang

Kupon lelang diberikan kepada setiap peserta arisan, kemudian diisi dengan nominal uang yang diinginkan untuk memenangkan pelelangan.

7) Surat Kuasa

(54)

menyita barang jaminan yang dipakai. Seperti simpanan berjangka atau BPKB sepeda motor yang telah dimenangkan.

8) Surat Pernyataan Pengambilan Tunai

Dokumen yang digunakan oleh panitia arisan yang memberikan keleluasaan pada pesertanya yang menjadi pemenang lelang untuk mengambil uang hasil arisan dalam bentuk uang tunai dengan menyerahkan barang jaminan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh panitia.

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan 1) Kas Pemasukan

Rekening ini digunakan untuk mencatat seluruh informasi penerimaan setoran iuran arisan setiap bulannya, baik melalui koordinator maupun dari peserta arisan sendiri yang menyetor langsung ke kantor BMT.

2) Buku Kas

Buku kas digunakan untuk pencatatan seluruh pemasukan ataupun pengeluaran. Dalam hal ini mengenai pendapatan dan biaya-biaya operasional kegiatan arisan.

Pendapatan diperoleh dari :

a) Biaya pengelolaan (biaya administrasi) yang dibebankan pada setiap peserta arisan.

(55)

Sedangkan biaya untuk operasional antara lain :

a) Biaya untuk mengadakan pelelangan setiap bulannya. b) Biaya doorprize.

c) Biaya operasinal kegiatan dan panitia arisan.

d. Penerapan Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang 1) Peserta arisan baru

a) Calon peserta arisan mendaftarkan diri kepada panitia arisan atau koordinator-koordinator yang telah ditunjuk dengan membawa foto copy kartu identitas diri (KTP/SIM/KK). Kemudian calon peserta mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh panitia. Formulir pendaftaran tersebut berisi tentang data-data pribadi dan ahli warisnya yang akan meneruskan hak dan kewajibannya. Setelah itu calon peserta resmi menjadi peserta arisan.

b) Koordinator mendistribusikan data-data peserta arisan kepada panitia arisan untuk diproses lebih lanjut.

c) Berdasarkan data-data yang diperoleh, panitia arisan yaitu bagian akuntansi BMT “ANDA” membuat surat perjanjian yang berisi data peserta dan ahli waris dengan bermaterai agar mempunyai kekuatan hukum.

(56)

arisan. Kemudian ditetapkan dan ditanda tangani di atas materai dan disaksikan oleh seluruh peserta dan pejabat-pejabat terkait.

2) Peserta arisan lama

a) Setiap bulan peserta arisan mambayar iuran arisan sampai semua pesarta arisan mendapatkan sepeda motor. Iuran dapat disetorkan langsung ke kantor ataupun lewat panitia dan koordinator yang telah ditunjuk oleh panitia.

b) Pada waktu tiba tanggal yang ditetapkan untuk pelelangan pada setiap bulannya, bagian operasional mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan lelang dan kemudian mengundang peserta arisan.

c) Seluruh dana arisan dari peserta arisan diserahkan oleh bagian akuntansi kepada bagian operasional.

(57)

yang ditulis oleh peserta arisan. Peserta yang menuliskan harga penawaran lelang tertinggi merupakan pemenang lelang. e) Bagian operasional mempersiapkan surat-surat kelengkapan

bagi pemenang lelang untuk melakukan pembelian di dealer yang telah terikat kontrak dengan panitia. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dan demi keamanan pemenang lelang bagian operasional mendampingi peserta dalam pembelian sepeda motor.

(58)

BAB IV

ANALISIS

Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana sistem arisan sepeda motor dengan metode lelang di BMT “ANDA”, kendala apa saja yang dialami BMT dalam mengelola produk ini serta bagaiman strategi untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dan tentang kesesuaian sistem arisan di BMT “ANDA” dengan syari’at Islam.

Dari berbagai produk BMT “ANDA” banyak anggota yang berminat untuk mendaftar menjadi peserta arisan, khususnya di cabang Karanggede. Ini semua tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi jual beli arisan motor dengan sistem lelang di BMT “ANDA”. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor keinginan untuk mendapatkan sepeda motor yang sesuai keinginan anggota dan faktor selanjutnya adalah karena rendahnya pendapatan.

A. Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang di BMT “ANDA”

1. Sistem Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang Tertutup di BMT

“ANDA”.

a. Arisan Sepeda Motor dilaksanakan dalam bentuk kelompok dengan jumlah anggota masing-masing kelompok adalah 80 orang. Di BMT “ANDA” terdapat dua kelompok.

Syarat menjadi peserta arisan :

(59)

3) Tanda tangan bermaterai.

4) Mengangsur iuran arisan per bulan sebesar Rp. 100.000,-. Peserta dapat menyerahkan iuran arisan kepada pihak koordinator maupun pihak bidang akuntansi secara langsung di kantor. Jika terlambat dua bulan maka terkena denda Rp 5.000,- per bulannya. b. Lama arisan maksimal 80 putaran. Karena akumulasi kas anggota pada

bulan tertentu dapat dilelang dua sepeda motor, maka lama arisan tidak mencapai 80 putaran.

c. Panitia melakukan pembukuan atas uang kas dan kemudian melaporkan kepada seluruh peserta arisan setiap bulannya ketika pelelangan.

d. Standar harga sepeda motor yang digunakan adalah Rp. 11.900.000,-. e. Biaya administrasi sebesar 8% dari harga standar sepeda motor, yaitu

sebesar Rp 952.000,-.

f. Panitia arisan menentukan batas minimal lelang untuk mempercepat waktu arisan. Arisan ditentukan dengan sistem lelang tertutup dengan batas minimal lelang (BML) Rp. 4.852.000,-.

Perhitungan untuk menentukan batas minimal lelang sebagai berikut : BML = (Standar Harga motor – jumlah iuran peserta dalam satu

bulan)+ Biaya Administrasi

(60)

g. Untuk mendapatkan haknya, maka peserta arisan sebaiknya datang pada waktu pelelangan. Pelaksanaan lelang dilakukan dengan cara menggunakan kupon lelang yang diisi oleh peserta arisan dengan jumlah harga lelang yang bervariasi, kemudian dimasukkan ke dalam amplop. Pelelang tertinggi merupakan pemenang lelang. Acara pelelangan dilaksanakan tanggal 25 setiap bulannya.

h. Pemenang lelang harus menyelesaikan administrasi paling lambat satu bulan dari tanggal lelang. Jika mengundurkan diri dari lelang dikenakan biaya administrasi sebesar 8% dari besar lelang.

i. Bagi pemenang arisan secara lelang dapat mengambil sepeda motor ataupun dana tunai. Motor yang dimaksud dalam arisan tidak tertentu merknya, karena menyesuaikan keinginan peserta pemenang. Namun ada ketentuan standar motor yang dipakai. Di BMT “ANDA” menggunakan standar sepeda motor buatan Jepang.

j. Bagi peserta yang memilih sepeda motor diatas harga standar sepeda motor yang telah ditentukan panitia, maka peserta wajib menanggung biaya kekurangannya. Dan jika sepeda motor yang dipilih ternyata harganya dibawah harga standar, maka jika ada kelebihan dana akan diberikan kepada peserta pemenang lelang.

Contoh perhitungannya :

(61)

Jika harga motor “x” Rp 15.000.000,-, standar harga motor Rp 11.900.000,-, dan peserta melelang dengan harga Rp 5.000.000,-. Maka = Harga Motor “x” – Standar Harga Motor

= Rp 15.000.000 – Rp 11.900.000 = Rp 3.100.000

Dari perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa peserta pemenang arisan wajib menyetor pada BMT sebesar

Rp 3.100.000 + Rp 5.000.000 = Rp 8.100.000,-.

2) Contoh perhitungan selisih harga yang menjadi hak peserta arisan pada waktu terjadi kelebihan standar uang arisan.

Jika harga motor “x” Rp 10.000.000,-, peserta melelang dengan harga Rp 5.000.000,-, dan standar harga motornya sebesar Rp 8.000.000,-.

Maka = Standar Harga Motor – Harga motor “x” = Rp 11.900.000 – Rp 10.000.000

= Rp 1.900.000,-

Dari perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa peserta pemenang arisan hanya akan membayar nominal lelang sebesar Rp 5.000.000 – Rp 1.900.000 = Rp 3.100.000,-.

(62)

Contoh perhitungan jika diambil dana tunai : Standar uang arisan Rp 11.900.000

Jumlah lelang Rp 6.500.000 _

Rp 5.400.000

Fee dealer Rp 250.000 _

Terima Rp 5.150.000

Hasil lelang yang diambil dalam bentuk dana tunai yang kemudian dimasukkan ke rekening simpanan berjangka tidak dimintai jaminan. Namun jika tidak, maka peserta pemenang harus menyerahkan barang jaminan seperti sertifikat tanah atau surat berharga lainnya.

l. BPKB akan diberikan bersama setelah semua peserta arisan mendapatkan kendaraan.

2. Keuntungan Jika Mengikuti Sistem Arisan Sepeda Motor dengan

Metode Lelang di BMT “ANDA”

Keuntungan sistem arisan dengan metode lelang di BMT “ANDA” adalah sebagai berikut :

a. Sistem arisan ini dapat saling menguntungkan sesama peserta arisan karena antara peserta satu dengan yang lainnya dapat saling membantu untuk mendapatkan sepeda motor.

(63)

c. Sistem ini ditangani secara professional dan berkekuatan hukum. Akad pejanjian antara peserta arisan dan panitia bertanda tangan diatas materai, dan harus ada tanda tangan ahli waris.

d. Jangka waktu arisan bisa lebih cepat dari perkiraan. Karena jika saldo peserta sudah mencapai angka yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan, maka dalam bulan tersebut dapat dilelang dua motor. e. Pemenang lelang terakhir bebas minimal lelang.

f. Jika masih ada kas setelah putaran selesai, sisa kas akan dibagikan kepada seluruh peserta.

g. Setoran ringan dan murah dibandingkan dengan kredit langsung di dealer. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

1) Jika mengikuti arisan di BMT “ANDA” dengan harga lelang terrendah

Uang arisan Rp 100.000 x 80 bulan Rp 8.000.000

Biaya Administrasi Rp 952.000

Harga lelang dengan nilai minimal Rp 4.855.000 +

Harga motor Rp 13.807.000

2) Jika kredit di dealer dengan angsuran rendah

Uang muka Rp 3.000.000

Angsuran Rp 367.000 x 47 bulan Rp 17.249.000 +

Harga sepeda motor Rp 20.249.000

Maka selisih dari harga motornya adalah

(64)

3) Jika mengikuti arisan di BMT “ANDA” dengan harga lelang tertinggi

Uang arisan Rp 100.000 x 80 bulan Rp 8.000.000

Biaya Administrasi Rp 952.000

Harga lelang dengan nilai minimal Rp 8.005.000 +

Harga motor Rp 16.957.000

4) Jika kredit di dealer dengan angsuran tinggi

Uang muka Rp 2.000.000

Angsuran Rp 402.000 x 47 bulan Rp 18.894.000 +

Harga sepeda motor Rp 20.894.000

Maka selisih harga motornya adalah

Rp 20.894.000 – Rp 16.957.000 = Rp 3.937.000,-.

B. Kendala yang Dialami BMT dan Strategi BMT “ANDA” dalam

Mengatasi Kendala yang Ada pada Produk Arisan Sepeda Motor

1. Kendala yang ada

a. Untuk di BMT ANDA Salatiga kendalanya adalah mencari peserta arisan, dikarenakan di daerah ini kebanyakan sudah memiliki sepeda motor.

(65)

2. Strategi yang dilakukan BMT untuk mengatasi kendala yang ada

Untuk mengatasi kendala yang ada, maka BMT melakukan cara-cara sebagai berikut:

a. Melakukan sosialisasi kepada anggota BMT maupun masyarakat luas, agar mereka tertarik dan kemudian ikut dalam sistem arisan sepeda motor ini.

b. Agar pembayarannya tepat waktu, maka peserta harus ditegasi.

c. Jika ada anggota yang keluar dari peserta arisan, maka panitia akan mengembalikan 50% dari uang yang telah disetor. Kemudian buku arisan peserta yang keluar tersebut akan dijual dengan harga setengah.

B. Kesesuaian Sistem Arisan dengan Metode Lelang di BMT “ANDA”

dengan Syari’at Islam

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai sistem arisan dengan metode lelang di BMT “ANDA”, sistem ini menggunakan akad jual beli (Bai’

al-Murabahah). Bai’ al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan sebagai tambahannya. Selain itu agar jual beli sah di mata Islam, maka harus memenuhi rukun dan syarat jual beli.

1. Rukun Jual Beli

(66)

Jika dalam arisan sepeda motor ini yang menjual adalah BMT “ANDA”, sedangkan peserta arisan adalah pembeli.

b. Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan dan barang penukar seperti uang, dinar, dirham, barang atau jasa.

Dalam sistem arisan ini yang diperjual belikan adalah sepeda motor. Sedangkan barang penukarnya adalah uang.

c. Ada ijab qabul yaitu ucapan transaksi antara penjual dan pembeli barang.

Dalam hal ini ijab qabul dilakukan oleh panitia dan peserta arisan. Dengan menggunakan perjanjian tertulis.

2. Syarat jual beli

a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

Jika dalam arisan di BMT “ANDA”, panitia memberitahukan harga sepeda motor kepada nasabah.

b. Kontrak (ijab qabul) harus sah sesuai rukun yang ditetapkan. Serta tidak mengandung riba.

Untuk rukun kontrak sudah terpenuhi dan kontrak juga tidak mengandung unsur riba, karena antara panitia dan peserta arisan sudah menyetujui aturan-aturan yang telah ditetapkan bersama atau bisa dikatakan sudah saling rela.

(67)

Panitia arisan memberitahukan tentang standar motor yang boleh dibeli, sehingga peserta arisan mengetahui bagaimana kualitas barang yang akan dibelinya.

d. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian.

Dalam praktik yang dilakukan panitia arisan BMT “ANDA”, mereka memberitahukan bahwa pembelian sepeda motor di dealer dilakukan secara cash. Namun peserta arisan sebelumnya harus menyetorkan iuran kepada panitia, sehingga uang tersebut terkumpul dan cukup untuk dibelikan sepeda motor untuk peserta pemenang lelang.

(68)

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Sistem dan Prosedur Arisan Sepeda Motor dengan Metode Lelang Tertutup di BMT “ANDA”

a. Sistem arisan dengan metode lelang:

1) Sistem arisan di BMT “ANDA” dilakukan secara berkelompok. Jumlah anggota arisan sebanyak 80 orang per kelompok, dengan besar setoran Rp 100.000,-.

2) Kemudian setiap bulannya panitia dan peserta arisan berkumpul untuk melakukan lelang tertutup. Peserta arisan yang melelang dengan harga tertinggi adalah pemenang lelang, sehingga peserta tersebut yang akan mendapatkan sepeda motor. Minimal batas lelang adalah Rp 4.825.000,-.

3) Peserta pemenang harus membayar biaya administrasi sebesar Rp 952.000,-. Pemenang lelang harus menyelesaikan administrasi paling lambat satu bulan dari tanggal lelang, jika mengundurkan diri dari lelang dikenakan biaya administrasi sebesar 8% dari besar lelang.

(69)

5) Panitia melaporkan saldo kas tiap bulan ketika acara lelang dilaksanakan.

6) BPKB akan diserahkan setelah semua peserta mendapatkan sepeda motor.

b. Keuntungan sistem arisan dengan metode lelang a) Saling menguntungkan antar nasabah.

b) Peserta dapat menentukan sendiri kapan ingin mendapatkan sepeda motor.

c) Sistem ini ditangani secara professional dan berkekuatan hukum. d) Jangka waktu arisan bisa lebih cepat dari perkiraan.

e) Pemenang lelang terakhir bebas minimal lelang.

f) Setoran ringan dan murah dibandingkan dengan kredit langsung di dealer.

g) Sisa kas peserta akan dibagikan kepada seluruh peserta.

b. Kendala yang Dialami BMT “ANDA” Ketika Mengelola Sistem Arisan Sepeda motor dengan Metode Lelang dan Strategi BMT dalam Mengatasi Kendala yang Ada

(70)

b. Untuk diwilayah cabang kendalanya adalah ketika penarikan iuran arisan dan ketika ada orang yang mengundurkan diri. Strategi panitia arisan dalam mengatasi masalah ini dengan cara :

a) Agar pembayarannya tepat waktu, maka peserta ditegasi.

b) Untuk mengatasi anggota yang ingin keluar dari arisan ini, maka BMT membuat peraturan bahwa jika yang ingin mengundurkan diri maka uang yang telah disetor hanya akan dikembalikan 50%. c) Jika ada anggota yang sudah keluar dari peserta arisan, maka

panitia akan menjual buku arisan tersebut dengan harga setengah sehingga tidak akan menimbulkan kerugian.

c. Kesesuaian Sistem Arisan dengan Metode Lelang di BMT “ANDA” dengan Syari’at Islam

Gambar

Gambar 3.2

Referensi

Dokumen terkait