BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis efektivitas dan proyek perancangan sistem informasi inventarisasi aset Dearah, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Efektifivitas SIMDA terkait proses inventarisasi aset berdasarka 5 kriteria Pengukuran yaitu Availability, Timelines, Accuracy, Completeness dan
Presentation, dengan tolak ukur sebagai berikut :
a. Sub variabel availability menunjukkan pengguna dalam perolehan informasi mengenai kondisi aset yang diperoleh dari SIMDA dikategorikan sudah baik. Namun berdasarkan hasil wawancara, SIMDA belum mencakup seluruh aspek pengelolaan aset Kabupaten Bandung.
b. Sub variabel timelines menunjukkan ketepatan waktu dalam perolehan informasi mengenai aset dengan menggunakan SIMDA dikategorikan sudah baik. Namun berdasarkan hasil wawancara penyampaian informasi belum dilakukan secara akurat dan tepat waktu.
c. Sub variabel accuracy menunjukkan keakuratan informasi mengenai aset di dalam SIMDA dikategorikan sudah baik. Namun, berdasarkan hasil wawancara, informasi yang didapat mengenai kondisi aset belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi asli aset di lapangan dan laporan keuangannya.
d. Sub variabel completeness menunjukkan kelengkapan informasi mengenai aset SIMDA dikategorikan sudah baik. Namun berdasarkan hasil wawancara, masih banyak hal yang dibutuhkan dalam mengoptimalkan SIMDA.
e. Sub variabel presentation menunjukkan informasi mengenai status aset khususnya tanah dan bangunan yang disajikan SIMDA
dikategorikan sudah baik. Namun, berdasarkan hasil wawancara, untuk melengkapi SIMDA dibutuhkan foto kondisi aset terbaru agar data lebih update dan akurat.
Walaupun penggunaan SIMDA dalam penyampaian informasi mengenai kondisi aset sudah efektif, namun berdasarkan saran responden dari hasil penyebaran angket, sekitar 80% pengguna menginginkan sistem informasi yang ada saat ini yaitu SIMDA dapat dikembangkan berbasis web, terintegrasi secara jaringan (online), dan dapat diakses oleh SKPD terkait. Hal ini dikarenakan untuk lebih mengoptimalkan SIMDA dalam akses data untuk kebutuhan pengolahan data dengan tepat dan cepat serta terintegrasi kepada bagian keuangan, bagian pengelolaan aset, bagian pemeliharaan, kecamatan, dan SKPD terkait secara efektif.
2. Kondisi SIMDA yang sedang berjalan di BPKP belum optimal karena belum terdapat sistem khusus untuk memberikan informasi mengenai kondisi aset secara rinci, tepat, dan cepat. Sistem yang sedang berjalan saat ini memberikan informasi secara keseluruhan mengenai aset Pemda. Prosedur inventarisasi masih manual dan laporan keuangan belum terintegrasi dengan baik kepada BPKP sebagai operator sistem.
3. Rancangan Sistem Informasi Inventarisasi Aset Daerah , terdiri dari perancangan data flow diagram (DFD), perancangan entity relationship diagram (ERD), perancangan kamus data, perancangan input dan perancangan output. Perancangan DFD terdiri dari dua konstruksi, yaitu diagram konteks dan diagram level. Pada diagram level, terdiri dari dua level dan empat proses, yaitu proses input data, proses edit data, proses hapus dan proses cetak. Perancangan kamus data menjelaskan fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Penulisan kamus data hanya menggambarkan elemen data atau struktur data pada arus data dan data store. Kamus data diperoleh berdasarkan hasil perancangan DFD. Terdapat dua entitas dalam perancangan kamus data, yaitu pengguna dan aset. Perancangan ERD adalah perancangan diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entitas dengan entitas
lainnya atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan infromasi yang dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut. Terdapat dua etitas pada perancangan ERD, yaitu entitas penghuni dan entitas rumah. Perancangan input pada program aplikasi Sistem Informasi Inventarisasi Aset Daerah meliputi login¸
updating data dan cetak data. Sedangkan perancangan output merupakan bentuk tampilan dari isian input yang telah dimasukan pada field-field yang telah disediakan pada form input data.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan agar pihak Pengelola Aset Pemda Kabupaten Bandung merancang SIMDA menjadi lebih baik. Berikut saran yang dapat dipertimbangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
1. Sistem yang dirancang berbasis web dan online, serta terdapat informasi berupa kondisi aset terbaru di lapangan, laporan keuangan, dan prosedur inventarisasi.
2. Sistem dapat terintegrasi langsung kepada bagian keuangan, bagian pengelolaan aset, bagian pemeliharaan, kecamatan, dan SKPD terkait secara efektif.
3. Apabila kondisi aset rusak dapat lansung dilakukan tindakan perawatan dan pemeliharaan aset agar pemanfaatan aset daerah terlaksana dengan optimal.
4. Prosedur Inventarisasi juga membantu pengelola aset dalam melakukan proses inventarisasi aset dengan tertib sesuai alur manajemen aset yang ada.
5. Selain itu, pihak Pengelola Aset Pemda Kabupaten Bandung dapat merancang sistem informasi manajemen optimasi pemanfaatan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengelola aset yang idle atau tidak terpakai agar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan dapat membantu pemerintah untuk mengambil keputusan yang
tepat dalam pemanfaatan yang akan dilakukan terhadap aset Pemda Kabupaten Bandung yang jumlahnya banyak dan bernilai besar.
6.
Adanya pembinaan terhadap SDM pemerintah di bidang pengelola aset agar lebih kompeten dalam melakukan inventarisasi dan mengelola aset secaa tertib administrasi.7. Adanya Komitmen yang jelas dari SKPD kepada BPKP agar tidak ada gap antara keduanya serta dapat melakukan kegiatan pengelola aset dengan baik dan benar.
8. Tampilan sistem informasi inventarisasi berbasis web kurang lebih seperti gambar dibawah ini, tujuannya agar memudahkan pengelola dalam mengawasi kondisi aset.
DAFTAR PUSTAKA
AJ Hastings, Nicholas. (2010).
Physical Asset Management
.
Australia: Springer
Djumara, Noorsyamsa. (2007). Dasar-Dasar Manajemen Aset Barang Milik Daerah. Bandung: Lembaga Administrasi Negara.
Djumara, Noorsyamsa. (2007). Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah- Pemanfaatan Aset/Barang Milik Daerah (Modul 6). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Djumara, Noorsyamsa. (2007). Prinsip-prinsip Manajemen Aset. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Haag, Stephen. (2004). Management Information System For The Information Age. United States: Mc Graw Hill.
Hariyono, Arik. (2007). Prinsip & Teknik Manajemen Kekayaan Negara. Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum.
Hermanto, Agus. (2009). Pengelolaan Barang Milik Negara. Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum.
Kustiyahningsih, Yeni; Anamisa Devie, Rosa. (2011). Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP dan MYSQL. Yogyakarta: Graha Ilmu
Fauziyyah, Eva. (2012). Evaluasi Sistem Inventarisasi Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Bandung: POLBAN.
Margono, Subando Agus. (1994). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana
Pta Bandung. (2010). Pengadministrasian BMN. http://www.pta bandung.go.id/pengadministrasian-bmn.html. [12 Oktober 2011]
Raymond McLead, Jr. (2007). Management Information Systems. Pearson Prentice Hall
Sekaran, Umar. (2007). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Doli. (2004). Manajemen Aset. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sugiama, A Gima. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.
Sugiama, A Gima. (2011). Materi Kuliah tentang Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutabri, Tata. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
Stoner, James A.F. (1996). Manajemen Jilid 1. Jakartaa: PT Indeks, Gramedia Group,
Theresia Pontoh, Grace.(2001) Peranan Sistem Informasi dan Perancngan Sistem Informasi Dalam Organasi. Bandung: Jurnal POLBAN.
Umar, Husein. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
www.bandungkab.go.id [3 Februari 2012] www.wikipedia.com [19 Januari 2012] http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&sqi=2&ved=0CB0QFjAB &url=http%3A%2F%2F [13 Oktober 2011]
LANDASAN NORMATIF
Peraturan Bupati Nomor 13 tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung
Peraturan Menteri Keuangan 96/2007. (2008). Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindah Tanganan Barang Milik Negara (Cetakan Pertama). Bandung: CV Fokus Media
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17. (2007). Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.