• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap dinamika kehidupan pada setiap negara pasti akan selalu ada perilaku dari warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan dan norma sosial yang berlaku,hal seperti ini disebut perilaku menyimpang (Budirahayu dalam Narwoko dan Suyanto, 2004:98). Perilaku menyimpang tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, baik orang dewasa, remaja, maupun anak-anak. Salah satu penyimpangan yang menyita perhatian adalah penyimpangan yang dilakukan oleh kaum muda atau remaja yang sering disebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan perbuatan yang melanggar atau melawan hukum yang di dalamnya terdapat sikap anti sosial, anti susila, dan melanggar norma agama serta norma-norma yang berlaku di masyarakat (Musbikin, 2013:13). Remaja yang nakal disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental yang disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada di tengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan” (Kartono, 1988:93).

Seperti di negara-negara lain. di negara Jepang juga terdapat fenomena kenakalan remaja. Di Jepang terdapat kelompok remaja pemberontak yang disebut dengan istilah yanki (Spacey, 2012). Yanki merupakan kelompok anak muda yang sering dihubungkan dengan kenakalan remaja di Jepang, seperti bergabung dalam geng dan lainnya. Yanki bila dibandingkan dengan kelompok remaja di belahan

(2)

dunia lainnya yang juga melakukan kenakalan, memiliki keunikannya tersendiri. Keunikan tersebut terletak pada penampilan mereka. Mereka biasanya memiliki berbagai gaya rambut yang unik, menggunakan pakaian yang mencolok, serta ada juga yanki yang mencukur habis alisnya (Sato, 1991: 110). Para Yanki juga sering tergabung ke dalam geng motor di Jepang yang disebut Bosozoku yaitu kelompok anak muda yang berkendara mengelilingi kota dengan menggunakan kendaraan baik motor ataupun mobil yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mengeluarkan suara bising dan memiliki bentuk yang mencolok.

Banyak remaja di Jepang memulai kehidupannya sebagai yanki ketika SMP. Mereka memulainya dengan merokok baik itu di rumah ataupun di sekolah, kemudian sering datang terlambat ke sekolah, lalu menggunakan seragam sekolah yang sudah dimodifikasi, mewarnai rambut dan mengeriting rambut, bolos sekolah, bergabung ke dalam boso driving (berkendara dengan kecepatan tinggi dan manuver ekstrim di tengah kota bersama kelompok bosozoku), berkelahi, hingga menghirup thinner atau lem dan menggunakan amphetamine (Sato, 1991: 116 – 123).

Di Jepang, berbagai fenomena sosial yang terjadi dapat diaplikasikan menjadi sebuah tema dari sebuah karya sastra, salah satu karya sastra tersebut adalah komik atau disebut dengan manga. Salah satu manga yang menceritakan tentang fakta-fakta sosial yang terjadi pada masyarakat Jepang adalah manga yang berjudul “Crows” karya Hiroshi Takahashi. Manga ini dikarang oleh seorang mangaka (sebutan untuk pembuat manga) Jepang yang juga seorang sutradara bernama Hiroshi Takahashi yang dikenal dengan karyanya yang bertemakan

(3)

kehidupan para yanki (sebutan untuk anak muda berandalan) di Jepang. Manga Crows diterbitkan pertama kali pada tahun 1990 dan serinya berakhir tahun 1998. Dalam manga ini, diceritakan tentang kehidupan siswa SMA khusus laki-laki yang mayoritas siswanya merupakan siswa nakal dan bermasalah. Di sekolah ini, segala hal diselesaikan dengan perkelahian, termasuk masalah siapa yang berhak “menguasai” sekolah ini. Hal ini menyebabkan mereka membentuk kelompok-kelompok kecil dan saling berkelahi demi merebut posisi nomor satu serta menghalalkan berbagai macam cara demi mencapainya. Karena menceritakan kumpulan dari siswa-siswa nakal dan bermasalah, di dalam manga ini dapat dijumpai berbagai kenakalan remaja yang dilakukan oleh para yanki atau remaja yang melakukan kenakalan di Jepang.

Manga Crows menarik untuk dinikmati karena di dalamnya terkandung cerita yang dikemas dengan menarik mengenai fenomena yang benar-benar terjadi di kalangan remaja di Jepang pada era tahun ‘90 an, bahkan hingga saat ini. Alasan komik ini dipilih sebagai objek penelitian adalah, pertama komik ini mencerminkan realita yang terjadi dalam masyarakat Jepang. Meskipun negara ini sangatlah maju, masih ada masalah sosial yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah yaitu masalah perilaku menyimpang dikalangan remaja. Karena dalam manga ini, sebagian besar tokohnya melakukan banyak perilaku yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang siswa SMA atau bahkan tidak boleh dilakukan sama sekali oleh siapapun.

Kedua, walaupun pada tahun 90’ an saat diterbitkannya komik ini banyak komik serupa yang mengangkat tema serupa mengenai kehidupan yanki, komik

(4)

ini dipilih karena komik ini sangat laku di pasaran dan sudah diadaptasi ke bentuk film. Film pertama berjudul “Crows Zero” pada tahun 2007, “Crows Zero II” di tahun 2009, dan “Crows Explode” yang dirilis pada tahun 2014.

Berdasarkan beberapa alasan tersebut maka dipilihlah manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi sebagai objek penelitian dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah karakteristik yanki pada masyarakat Jepang yang tercermin dalam manga Crows karya Hiroshi Takahashi?

2. Bagaimanakah faktor penyebab terjadinya fenomena yanki dalam masyarakat yang tercermin dalam manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi?

3. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan oleh remaja Jepang yang menjadi yanki yang tercermin dalam manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi?

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai karya sastra yang dihasilkan oleh penulis-penulis asal Jepang dan meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra berupa manga.

1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah;

1. Untuk memahami karakteristik yanki pada masyarakat Jepang yang tercermin dalam manga Crows karya Hiroshi Takahashi

2. Untuk memahami faktor penyebab terjadinya fenomena yanki dalam masyarakat yang tercermin dalam manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi

3. Untuk memahamii dampak terjadinya fenomena yanki dalam masyarakat yang tercermin dalam manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi

(6)

1.4 Manfaat

Manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi manfaat teoretis dan manfaat praktis

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, memperkaya khasanah penelitian sastra, dan pengetahuan dalam menganalisis aspek sosiologi sastra, terutama yang berkaitan dengan fenomena yanki yang terdapat dalam manga Crows. Melalui pembahasan yang terdapat pada penelitian ini, diharapkan dapat memberi gambaran mengenai gambaran umum mengenai fenomena yanki di Jepang. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan data bagi para akademisi yang akan melaksanakan kajian penelitian sosiologi sastra dan dapat digunakan sebagai landasan bagi penelitian karya sastra selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis masyarakat diharapkan dapat memahami isi dari manga Crows karya Hiroshi Takahashi, khususnya fenomena yanki yang terdapat dalam komik tersebut beserta faktor penyebab dan dampaknya dalam masyarakat. Melalui pembahasan yang terdapat dalam penelitian ini, pembaca diharapkan dapat memahami dan memilah hal positif dan negatif dari keberadaan yanki. 1.5 Ruang Lingkup

Manga Crows karya Hiroshi Takahashi yang digunakan terdiri dari dua puluh enam volume dan ceritanya sudah tamat. Untuk membatasi ruang lingkup

(7)

penelitian, maka dalam penelitian ini hanya membahas mengenai fenomena yanki yang terdapat dalam manga Crows karya Hiroshi Takahashi, serta faktor penyebab dan dampaknya terhadap masyarakat yang tercermin dari manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi.

1.6 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berupa manga “Crows” berbahasa Jepang karya Hiroshi Takahashi volume satu sampai dengan volume dua puluh enam yang diterbitkan di Tokyo, Jepang oleh Akita Publishing Co.,Ltd. mulai tahun 1990 hingga tahun 1998. Manga ini tebalnya berkisar antara 188 hingga 205 halaman untuk setiap volumenya. Untuk membantu pemahaman terhadap sumber data primer yang berbahasa Jepang, digunakan manga “Crows” karya Hiroshi Takahashi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh M dengan judul “Crows” yang diterbitkan di Jakarta oleh PT. Elex Media Komputindo mulai tahun 2009 hingga tahun 2012 dengan tebal 188 hingga 205 halaman untuk setiap volumenya. Sumber data sekunder yang dipakai adalah buku-buku penunjang, artikel, makalah, dan data dari internet.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu:

(8)

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah metode studi kepustakaan dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Metode pustaka adalah metode penelitian yang menggunakan sumber pustaka sebagai acuan dalam penelitian yang diterapkan pada saat mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik catat adalah dilakukan dengan cara membaca, memahami, dan mencatat data-data penting yang relevan dengan objek penelitian (Ratna, 2009:53).

1.7.2 Metode dan Teknik Penganalisisan Data

Dalam menganalisis data, tahap pertama yang dilakukan adalah memeriksa data yang sudah dikumpulkan, dan kemudian dianalisis. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah metode kualitatif. Metode ini memberikan perhatian terhadap data ilmiah. Metode kualitatif ini dianggap sebagai multimetode sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang relevan (Ratna, 2004: 47).

Teknik yang digunakan dalam menganalisa data adalah teknik deskriptif analitik. Teknik deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Dengan menggunakan metode ini, data tidak semata-mata diuraikan, melainkan juga diberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2009: 53).

(9)

1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah penyajian hasil analisis data. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini akan menggunakan metode informal. Penyajian hasil analisis secara informal adalah penyajian hasil analisis melalui kata-kata, bukan dalam bentuk angka, bagan, atau statistik (Ratna, 2009: 50).

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: Kanwil DJP Jateng II.. Bidang Kerjasama Ekstensifikasi dan Penilaian Seksi Bimbingan Kerjasama Perpajakan Seksi Bimbingan EkstensifikasiPerpajakan Seksi BimbinganPendataan

Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode drill siswa mampu menghafal dan memahami hukum bacaan dalam surat al-‘Adiyat al dengan benar. Materi Pembelajaran

oleh suatu produk sangat bergantung dari bahan baku (buah) yang digunakan untuk pembuatannya, ditambah lagi konsentrasi gum arab paling tinggi pada perlakuan P 1

Struktur dan bagan organisasi (organization chart) dikemukakan secara singkat pada Tabel 1.5. di

Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu Dina serta beberapa peserta didik mengenai keteladanan guru. Peneliti memperoleh keterangan bahwa guru di sekolah menjadi teladan

Regina Endang Wijiati Semarang, √ SLTA √ Kantor Jateng Kendal Weleri Anggota

Simpangan baku(S) adalah nilai yang menunjukan tingkat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya... X = nilai rata-rata data n = jumlah data