• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 1 IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan November 2015 (2012= 100)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 1 IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan November 2015 (2012= 100)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Memasuki bulan November 2015 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum kenaikan. Hal ini terlihat dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 127,68 pada bulan Oktober 2015 menjadi 128,10 pada bulan November 2015 atau terjadi kenaikan indeks (inflasi) sebesar 0,33 persen.

 Inflasi ini terjadi karena naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 1,13 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu sebesar 0,74 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,47 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,04 persen. Sementara pada kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu secara berturut-turut kelompok bahan makanan turun -0,20 persen; kelompok sandang turun -0,43 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun -0,05 persen.

 Komoditi yang dominan menyumbang inflasi pada bulan ini adalah upah tukang bukan mandor, rokok kretek filter, sewa rumah, bayam, rokok kretek dan tarip jalan tol.

 Laju inflasi tahun kalender 2015 tercatat sebesar 3,27 persen. Sedangkan Inflasi “Year on Year” (IHK November 2015 terhadap November 2014) tercatat sebesar 5,86 persen.

No. 57/12/36/Th.IX, 1 Desember 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

NOVEMBER 2015 BANTEN INFLASI 0,33 PERSEN

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa dari hasil

Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan,

dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan November 2015 ini sebanyak 241 komoditas

mengalami perubahan harga. Sebanyak 144 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya

sebanyak 97 komoditas mengalami penurunan harga.

Hal tersebut di atas menyebabkan inflasi pada November 2015 sebesar 0,33 persen dengan

kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,68 pada bulan Oktober 2015 menjadi 128,10 pada

bulan November 2015. Tingkat inflasi “Year on Year” tercatat sebesar 5,86 persen. Inflasi ini terjadi

karena naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 1,13

persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu sebesar 0,74 persen, kelompok

kesehatan naik sebesar 0,47 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,04 persen.

Sementara pada kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu secara berturut-turut

kelompok bahan makanan turun -0,20 persen; kelompok sandang turun -0,43 persen; dan kelompok

(2)

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan hargayang cukup tinggi selama bulan November 2015 antara lain kubis, majalah remaja, tarip jalan tol, bayam, tomat buah, tauge dan wortel. Sementara

komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain cabe rawit, buncis, sepatu wanita, ketimun, cabe

merah, jengkol, kangkung dan petai.

Tabel 1

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten

Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan November 2015 (2012= 100)

Kelompok Pengeluaran November IHK 2014 IHK Oktober 2015 IHK November 2015 Inflasi November 2015 *) Laju Inflasi Tahun 2015 **) Inflasi “Year on Year” ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 121.01 127.68 128.10 0.33 3.27 5.86 1. Bahan Makanan 127.99 133.40 133.13 -0.20 0.76 4.02 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 126.88 136.65 138.20 1.13 7.72 8.92 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 115.66 120.93 121.83 0.74 3.97 5.33 4. Sandang 107.74 110.23 109.76 -0.43 1.46 1.88 5. Kesehatan 112.83 126.61 127.21 0.47 12.45 12.75 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 117.75 124.80 124.85 0.04 5.92 6.03 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 122.86 128.25 128.19 -0.05 -2.66 4.33

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK Bulan November 2014

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten Bulan November 2015

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

UMUM 0.3322

1. Bahan Makanan -0.0440

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.2122 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0.1614

4. Sandang -0.0197

5. Kesehatan 0.0279

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0032

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok

Bahan Makanan

IHK Turun -0,20 persen

Andil Inflasi -0,0440 persen

Indeks kelompok bahan makanan pada

bulan November 2015 tercatat sebesar 133,13

dimana pada bulan lalu tercatat sebesar 133,40

atau terjadi penurunan indeks sebesar -0,20

persen. Andil Inflasi tercatat untuk kelompok ini

sebesar -0,0440 persen.

Lima dari sebelas sub kelompok yang ada

pada kelompok ini mengalami penuruan indeks.

Penurunan indeks yang cukup tinggi terjadi pada

sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -4,21

persen, disusul kemudian sub kelompok ikan

diawetkan yang turun sebesar -1,31 persen. Enam

kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks,

terutama pada sub kelompok sayur-sayuran yaitu

sebesar 2,49 persen, dan sub kelompok

buah-buahan sebesar 1,65 persen.

Dari 109 komoditi yang ada pada kelompok

ini, 100 diantaranya mengalami koreksi harga,

koreksi harga negatif atau penurunan harga

terjadi pada 52 komoditi, sedangkan 48 komoditi

mengalami kenaikan harga.

Komoditi yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara lain cabe merah sebesar

-0,0589 persen, daging ayam ras sebesar -0,0219 persen, beras sebesar -0,0183 persen, bawang merah

sebesar -0,0154 persen dan cabe rawit sebesar -0,0119 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan

andil inflasi antara lain: bayam sebesar 0,0419 persen, tauge sebesar 0,0241 persen, minyak goreng

sebesar 0,0150 persen, tomat buah sebesar 0,0107 persen dan kacang panjang sebesar 0,0107 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

IHK Naik 1,13 persen

Andil Inflasi 0,2122 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK)

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau pada bulan ini mengalami

kenaikan dari 136,65 pada bulan lalu menjadi

138,20 pada bulan November 2015 dengan

perubahan sebesar 1,13 persen. Andil inflasi

yang diberikan tercatat sebesar 0,2122 persen. Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Bahan Makanan 133.13 -0.20 0.76

Padi2an & umbi2an 110.58 -0.36 3.28 Daging & Hasilnya 148.19 -0.71 12.23 Ikan Segar 131.37 -0.13 -0.30 Ikan Diawetkan 133.07 -1.31 4.04 Telur, Susu & Hasilnya 141.63 0.32 2.77 Sayur-sayuran 151.20 2.49 6.62 Kacang-kacangan 118.28 0.07 -0.39 Buah-buahan 139.22 1.65 4.04 Bumbu-bumbuan 171.03 -4.21 -22.68 Lemak & Minyak 119.16 0.39 2.71 Bhn Mkn Lainnya 147.75 0.15 9.62

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 138.20 1.13 7.72 Makanan Jadi 137.93 0.69 5.56 Minuman Yg Tdk Beralkohol 130.41 0.50 7.82 Tembakau & Minuman beralkohol 145.43 2.82 13.68

(4)

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni sub

kelompok makanan jadi naik sebesar 0,69 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik

sebesar 0,50 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 2,82 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi rokok kretek filter

sebesar 0,0795 persen, rokok kretek sebesar 0,0374 persen, dan mie sebesar 0,00282 persen. Sementara

komoditi yang memberikan andil deflasi adalah coklat batang dan kacang kulit, namun andil yang

diberikan kurang dari -0,0001 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

IHK Naik 0,74 persen

Andil Inflasi 0,1614 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

mengalami kenaikan dari 120,93 pada bulan lalu

menjadi 121,83 pada bulan November 2015

dengan perubahan indeks sebesar 0,74 persen.

Tiga dari empat sub kelompok yang ada

pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks

yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik

1,30 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,62 persen dan sub kelompok

penyelenggaraan rumah tangga naik sebesar 0,14 persen. Sementara pada sub kelompok bahan bakar,

penerangan dan air kembali mengalami penurunan sebesar -0,04 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil

inflasi sebesar 0,1614 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh tukang bukan mandor

sebesar 0,0970 persen, sewa rumah dengan andil 0,0500 persen dan kulkas/lemari es dengan andil

sebesar 0,0051 persen. Sementara komoditi yang memberi andil deflasi di antaranya adalah semen

sebesar 0,0037 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0018 persen, dan tarip listrik sebesar

-0,0013 persen.

Kelompok Sandang

IHK Turun -0,43 persen

Andil Inflasi -0,0197 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada

kelompok Sandang tercatat mengalami penurunan

sebesar -0,43 persen yakni dari 110,23 pada bulan

lalu menjadi 109,76 pada bulan November 2015.

Tiga dari empat sub kelompok yang ada

mengalami penurunan indeks yaitu, sub kelompok

sandang wanita mengalami penurunan indeks

sebesar -0,34 persen sub kelompok sandang anak-anak turun sebesar -0,07 persen dan sub kelompok

barang pribadi & sandang lainnya turun sebesar -1,99 persen. Sementara sub kelompok sandang

laki-laki naik sebesar 0,27 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 121.83 0.74 3.97 Biaya Tempat Tinggal 113.38 1.30 4.63 Bhn Bakar, Penerangan & Air 144.75 -0.04 3.13 Perlengkapan Rumahtangga 126.83 0.62 4.24 Penyelenggaraan RT 116.54 0.14 2.92

121.83 0.74 3.97

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Sandang 109.76 -0.43 1.46

Sandang Laki-laki 118.01 0.27 3.47 Sandang Wanita 107.55 -0.34 -0.29 Sandang Anak-anak 112.76 -0.07 2.52 Brg Pribadi & Sandang lainnya 98.86 -1.99 -0.52

(5)

Komoditi yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar

-0,0194 persen, sepatu wanita sebesar -0,0056 persen dan sandal kulit wanita sebesar 0,0028 persen.

Sementara komoditi yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah baju kaos wanita sebesar 0,0034

persen, dan sandal kulit laki-laki sebesar 0,0015 persen.

Kelompok Kesehatan

IHK Naik 0,47 persen

Andil Inflasi 0,0279 persen

Indeks harga kelompok kesehatan pada

bulan ini mengalami kenaikan yaitu dari 126,61

pada bulan lalu menjadi 127,21 pada bulan ini

atau naik 0,47 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada

kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu

berturut turut: sub kelompok jasa kesehatan naik

sebesar 0,13 persen; sub kelompok obat-obatan

naik 1,48 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani naik 0,14 persen dan sub kelompok perawatan

jasmani dan kosmetik naik sebesar 0,60 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya adalah obat gosok sebesar 0,0088

persen, tarip dokter spesialias sebesar 0,0045 persen, dan obat dengan resep sebesar 0,0032 persen.

Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah sabun mandi sebesar -0,0004 persen.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

IHK Naik 0,04 persen

Andil Inflasi 0,0032 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada

kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga

tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen

yakni dari 124,80 pada bulan lalu menjadi 124,85

pada bulan ini.

Satu dari lima sub kelompok yang ada

mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok

rekreasi sebesar 0,37 persen. Satu sub kelompok

mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok

perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,20 persen. Sementara pada sub kelompok

kursus2/pelatihan sub kelompok sub kelompok jasa pendidikan dan sub kelompok olahraga tidak

mengalami koreksi indeks.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan

andil sebesar 0,0032 persen. Komoditi yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah majalah

remaja sebesar 0,0028 persen, vcd/dvd player sebesar 0,0016 persen dan tabloid sebesar 0,0011 persen.

Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah buku tulis dengan andil sebesar -0,0002

persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Kesehatan 127.21 0.47 12.45

Jasa Kesehatan 128.54 0.13 15.38 Obat-obatan 125.08 1.48 10.81 Jasa Perawatan Jasmani 149.77 0.14 34.19 Perawatan Jasmani &

Kosmetik 122.31 0.60 6.17

113.53 0.19 0.36

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Pendidikan, Rekreasi & OR 124.85 0.04 5.92

Jasa Pendidikan 120.53 0.00 2.28 Kursus2/Pelatihan 164.32 0.00 28.00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 135.68 -0.20 4.61 Rekreasi 121.87 0.37 13.08 Olahraga 146.07 0.00 27.61

(6)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Transpor, Komunikasi &

Jasa Keuangan 128.19 -0.05 -2.66 Transpor 140.62 -0.22 -3.92 Komunikasi & Pengiriman 98.99 -0.04 -0.18 Sarana & Penunjang Transpor 121.37 1.76 3.21 Jasa Keuangan 116.13 0.00 0.26

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

IHK Turun -0,05 persen

Andil Inflasi -0,0087 persen

Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini

tercatat mengalami penurunan sebesar -0,05

persen yakni dari 128,25 pada bulan lalu menjadi

128,19 pada bulan November.

Dua dari empat sub kelompok yang ada

mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok

transport sebesar -0,22 persen dan sub kelompok

komunikasi & pengiriman naik sebesar -0,04

persen. Sementara pada sub kelompok sarana & penunjang transpor mengalami kenaikan indeks sebesar

1,74 persen. Sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami koreksi indeks.

Komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu tarip jalan tol sebesar 0,0175 persen, ban

luar motor sebesar 0,0032 persen, dan mobil dengan andil sebesar 0,0021 persen. Sementara itu, andil

deflasi pada kelompok ini adalah pada bensin sebesar 0,0175 persen, tarip angkutan udara sebesar

(7)

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SERANG, TANGERANG DAN CILEGON

BULAN NOVEMBER 2015

Pada bulan November 2015 perkembangan harga barang dan jasa di 3 (tiga) kota IHK di Banten

adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,79 persen, Kota Tangerang 0,31 persen dan Kota Cilegon -0,07

persen. Laju inflasi tahun kalender untuk Kota Serang 3,50 persen; Kota Tangerang 3,28 persen dan

Kota Cilegon 2,93 persen.

Tabel 3

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan November 2015 (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran

Serang Tangerang Cilegon

IHK November 2015 Inflasi November 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK November 2015 Inflasi November 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK November 2015 Inflasi November 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) U M U M 127.38 0.79 3.50 128.92 0.31 3.28 124.46 -0.07 2.93 1. Bahan Makanan 130.76 0.56 -1.40 134.06 -0.28 0.84 130.75 -0.59 2.83 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau

138.82 0.11 6.84 140.42 1.50 8.10 125.31 0.17 6.50 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas &

Bahan Bakar

120.47 3.13 5.55 121.59 0.39 3.63 124.69 0.09 4.10 4. Sandang 107.24 -0.50 2.87 110.29 -0.50 0.69 109.74 0.05 4.23 5. Kesehatan 122.12 0.43 11.03 131.08 0.51 14.24 111.77 0.30 3.67 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 121.59 0.00 7.19 123.69 0.06 5.05 134.92 -0.01 9.12 7. Transpor, komunikasi & Jasa

Keuangan

131.22 0.12 -0.50 129.29 -0.11 -2.70 118.69 0.08 -4.99

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014

Tabel 4

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Bulan November 2015 (%)

Kelompok Pengeluaran Cilegon Serang Tangerang

(1) (2) (3) (4)

UMUM -0.0701 0.7851 0.3112

1. Bahan Makanan -0.1492 0.1187 -0.0587

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.0344 0.0253 0.2835 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0.0169 0.6290 0.0903

4. Sandang 0.0032 -0.0314 -0.0215

5. Kesehatan 0.0115 0.0225 0.0320

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga -0.0008 0.0002 0.0045 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.0139 0.0208 -0.0189

(8)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100) Bulan November 2015

Umum Bahan

Makanan

Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Serang 127.38 130.76 138.82 120.47 107.24 122.12 121.59 131.22 Tangerang 128.92 134.06 140.42 121.59 110.29 131.08 123.69 129.29 Cilegon 124.46 130.75 125.31 124.69 109.74 111.77 134.92 118.69 Banten 128.10 133.13 138.20 121.83 109.76 127.21 124.85 128.19 100.00 110.00 120.00 130.00

(9)

Tabel 5

Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota Di Pulau Jawa dan Banten Bulan November 2015

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Bulan November 2015 terhadap IHK Bulan November 2014

Pada bulan November 2015, dari seluruh kota IHK yang ada di Pulau Jawa (26 kota), 24 kota

diantaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kota Serang yaitu sebesar 0,79 persen

disusul Tasikmalaya sebesar 0,41 persen dan Surakarta sebesar 0,32 persen. Inflasi terendah terjadi di

kota Bekasi sebesar 0,02 persen. Sementara itu adad 2 kota yang tercatat mengalami deflasi, yaitu di

kota Cilegon sebesar -0,07 persen dan di Surabaya sebesar -0,02 persen.

Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Kota Serang yaitu sebesar 6,68 persen.

Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi berturut-turut adalah Tangerang sebesar 5,75 persen;

Cilegon sebesar 5,55 persen dan Bandung sebesar 5,54 persen. Sedangkan laju inflasi year on year

terendah terjadi di kota Cirebon sebesar 3,09 persen. Berturut-turut berikutnya adalah Depok sebesar

3,18 persen; Bekasi sebesar 3,32 persen; dan Kediri sebesar 3,45 persen . Kota IHK November 2014 IHK Oktober 2015 IHK November 2015 Inflasi November 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kaleder 2014 **) Inflasi Year on Year ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jakarta 116.22 122.32 122.47 0.12 2.56 5.38 2. Bogor 116.33 120.45 120.77 0.27 1.92 3.82 3. Sukabumi 116.51 121.00 121.34 0.28 1.68 4.15 4. Bandung 114.43 120.54 120.77 0.19 3.13 5.54 5. Cirebon 115.06 118.42 118.62 0.17 1.29 3.09 6. Bekasi 115.20 118.99 119.02 0.03 1.30 3.32 7. Depok 116.49 119.91 120.19 0.23 1.03 3.18 8. Tasikmalaya 114.18 119.83 120.32 0.41 2.86 5.38 9. Cilacap 119.07 123.13 123.38 0.20 1.82 3.62 10. Purwokerto 115.06 119.02 119.21 0.16 1.58 3.61 11. Kudus 121.17 126.79 127.05 0.21 2.33 4.85 12. Surakarta 114.23 118.28 118.66 0.32 1.56 3.88 13. Semarang 115.95 120.27 120.52 0.21 1.51 3.94 14. Tegal 112.86 117.87 118.15 0.24 2.98 4.69 15. Yogyakarta 114.82 119.15 119.31 0.13 2.11 3.91 16. Jember 114.50 119.46 119.77 0.26 1.91 4.60 17. Banyuwangi 114.80 119.15 119.25 0.08 1.34 3.88 18. Sumenep 114.33 119.09 119.45 0.30 1.83 4.48 19. Kediri 116.04 119.91 120.04 0.11 0.91 3.45 20. Malang 116.01 121.83 122.03 0.16 2.41 5.19 21. Probolinggo 116.22 120.67 120.73 0.05 1.69 3.88 22. Madiun 114.32 119.09 119.34 0.21 2.15 4.39 23. Surabaya 115.24 120.73 120.71 -0.02 2.46 4.75 24. Tangerang 121.91 128.52 128.92 0.31 3.28 5.75 25. Cilegon 117.92 124.55 124.46 -0.07 2.93 5.55 26. Serang 119.40 126.38 127.38 0.79 3.50 6.68 27. BANTEN 121.01 127.68 128.10 0.33 3.27 5.86

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Nilai moral “ sopan santun “ terdapat dalam film La Vie En Rose. Sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma – norma yang berlaku didalam masyarakat.

Benar saja, ketika pihak FA melakukan penyelidikan sedikitnya federasi sepakbola Inggris tersebut menemukan ada tujuh pemain dari kedua kesebelasan yang terlibat dalam

Dari beberapa komponen yang telah dijelaskan, Kasab juga merupakan komponen benda adat yang sangat penting perannya bagi masyarakat suku Aneuk Jamee dalam

Dokumen merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang berupa dokumen (poto) dan informasi dari masyarakat yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu

Panti Jompo kelas premium memiliki fasilitas lebih banyak dan perawatan yang lebih baik, di lingkungan yang aman untuk membantu warga lansia dapat hidup

Sebagai pisau analisis dalam penulisan hukum ini tinjauan pustaka yang digunakan antara lain tinjauan mengenai kedudukan anak didalam perkawinan, pengakuan

x Produk model TASC untuk meningkatkan kemampuan mencipta peserta didik dalam fisika yang dihasilkan telah memenuhi kategori valid, terbaca, dan praktis namun belum

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) kondisi dan potensi sekolah mendukung dikembangkannya modul PPKn karena siswa tidak memiliki bahan ajar sendiri yang