• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat 1. Pengertian Minat - FAOZAN FIKRI BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat 1. Pengertian Minat - FAOZAN FIKRI BAB II"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatau hal atau aktifitas. Menurut Syah (2003), minat kurang popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang

banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.Siswa

yang memiliki minat terhadap subjek tertentu (Slameto, 2002).Minat yang tinggi cenderung mendorong seseorang untuk meraih prestasi yang optimal (Djamarah, 2002).

Rumusan tentang minat dalam faktor psikologis yang mempengaruhi minat seseorang yaitu interest is presiting tendency to pay attention to and

enjoy some activity or content (kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan), maksudnya kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa senang

(2)

Minat diartikan sebagai kondisi yang terjadi apabila seseorang dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Oleh karena itu sesuatu yang dilihat

seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh hal yang dilihat mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Menurut Bernard

dalam Sardiman (2003), minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

2. Faktor Timbulnya Minat

Faktor timbulnya minat, menurut Crow dan Crow (1982) dalam Rosyadi (2013) terdiri dari tiga faktor :

a. Faktor Dorongan dari Dalam (Motivasi Intrinsik)

Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk

mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.

b. Faktor Motivasi Sosial

Yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami dari hasrat untuk mendapatkan

(3)

c. Faktor Emosional

Yakni minat yang berkaitan dengan parasaan dan emosi. Misalnya

keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

3. Kriteria Minat

Purwanto (2010), mendeskripsikan minat seseorang dalam 3 golongan yaitu : a. Minat Rendah

Minat seseorang dikatakan rendah jika orang tersebut tidak menginginkan obyek minat.

b. Minat Sedang

Minat seseorang dikatakan sedang jika seseorang menginginkan objek minat tersebut akan tetapi tidak dilakukan dalam waktu segera

c. Minat Tinggi

Minat seseorang dikatakan tinggi jika seseorang sangat menginginkan

objek minat tersebut dan dilakukan dalam waktu segera. 4. Aspek-Aspek Minat

Minat seseorang tidak didapatkan dari lahir, melainkan hasil dari

pengalaman belajar.Untuk mengerti bahwa minat berkembang perlu diketahui bukan saja minat dipelajari, melainkan juga berbagai aspek minat

(4)

Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori :

a. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan

penerima perhatian yang terpilih. Penerimaan adalah sensitivitas terhadap rangsang dari fenomena-fenomena tertentu, dimana individu tersebut mau

menerima atau memperhatikan rangsang dan fenomena tersebut. Kategori penerimaan ini dibagi menjadi tiga sub-kategori yang terdiri dari :

1) Kesadaran pada tarif ini adalah kesadaran terhadap sesuatu yang ada

dalam satu situasi, baik berupa fenomena atau objek.

2) Kemauan untuk menerima sub-kategori ini menggambarkan tingkah

laku individu yang mau menerima stimulus, atau dengan kata lain individu mempunyai kemauan untuk menerima rangsangan yang ditimbulkan oleh fenomena.

3) Pengontrolan atau perhatian yang terpilih merupakan perhatian terhadap rangsangan atau fenomena objek yang telah dipilih individu.

b. Menanggapi (responding) yang terjadi dari sub-kategori persetujuan untuk menenggapi kemauan dan kepuasan.

Menanggapi adalah kategori kedua.Kategori ini merupakan

perhatian yang aktif terhadap benda yang menimbulkan rangsangan pada individu atau fenomena-fenomena tertentu. Pada kategori ini, individu

(5)

1) Persetujuan untuk menanggapi, yang merupakan respon untuk menunjukan kepada adanya ketaatan atau kerelaan individu terhadap

aturan-aturan yang berkaitan dengan rangsangan fenomena dan objek.

2) Kemauan untuk menanggapi, yang merupakan kemauan sukarela individu (tanpa paksaan) untuk melakukan aktivitas.

3) Kepuasan untuk menanggapi, yang merupakan tindakan yang disertai

oleh perasaan puas setelah melakukan aktivitas.

c. Penilaian (Valuing) yang terjadi dari sub-kategori penerimaan, pemilihan

dan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu.

Penilaian adalah kategori yang menunjukan penilaian dasar atas suatu rangsangan fenomena atau objek.Satu hal yang penting adalah

bahwa adanya aktivitas tersebut dikarenakan adanya niali atau harga dari fenomena, objek atau subjek. Kategori ini dibagi menjadi beberapa

sub-kategori:

1) Menerima nilai. Sub-kategori ini merupakan penerimaan secara emosional terhadap hal-hal atau fenomena terentu. Hal ini juga

diistilahkan dengan kepercayaan individu terhadap objek atau fenomena tersebut.

(6)

3) Tanggung Jawab. Sub-kategori ini menunjukan adanya keyakinan dan ketentuan seseorang yang bertingkah laku. Bertingkah laku pada

tingkatan ini benar-benar berperan pada suatu nilai.

d. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori

penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai. Sub-kategori ini diharapkan bertindak sebagai klasifikasi yang tepat untuk yujuan yang menggambarkan awal dari pembentukan system nilai. Kategori

ini dibagi menjadi dua sub-kategori:

1) Penggambaran suatu nilai. Hal ini merupakan sub-kategori yang

menunjukkan adanya kualitas abstraksi. Dalam sub-kategori ini, individu memperoleh kesempatan untuk melihat hubungan antar niali dengan konsep yang akan dilihat.

2) Pengorganisasian suatu nilai. Hal ini merupakan konsep yang diperoleh individu untuk dibawa bersama-sama dengan nilai yang

komplek dalam kumpulan suatu nilai. 5. Kondisi yang Brpengaruh Terhadap Minat

Menurut Nursalam (2008) faktor yang mempengaruhi minat yaitu :

1. Faktor Internal

a. Cita-cita dan aspirasi

(7)

terwujudnya cita-cita dan aspirasi akan mehasilkan aktualisasi diri. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang

berupaya lebih banyak, yang diindikasikan dengan: sifat ingin tahu yang lebih luas, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, kreativitas

tinggi, berusaha untuk bekerja sama. b. Kemampuan individu

Kemampuan seorang individu akan mempengaruhi minat dan

motivasinya. Kemampuan yang dimaksud adalah segala profesi yang berkaitan dengan intelektual dan intelegensi.

c. Kondisi individu

Kondisi individu yang sehat jasmani dan rohani akan memberikan motivasi yang positif pada seseorang. Kondisi individu secara

fisiologis yang mempengaruhi motivasi meliputi: kesehatan fisik dan panca indera. Sedangkan kondisi psikologis, meliputi: bakat,

intelegensi, sikap, persepsi, minat.

d. Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh seorang individu. 2. Faktor Eksternal

Menurut Hurlock (2007), beberapa kondisi yang mempengaruhi minat, diantaranya:

a. Status Ekonomi

(8)

laksanakan.Sebaiknya, kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka

orang cenderung untuk mempersempit minat mereka. b. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.

c. Situasional (orang dan lingkungan)

Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap perubahan status,

adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki, dan kurang penghargaan dari orang lain.

d. Keadaan Psikis

Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap minat adalah kecemasan.Kecemasan merupakan suatu respon

terhadap stres, seperti putusnya suatu hubungan yang penting atau bencana yang mengancam jiwa. Kecemasan juga bisa merupakan suatu reaksi terhadap dorongan seksual atau dorongan agresif yang

tertekan, yang bisa mengancam pertahanan psikis yang secara normal mengendalikan dorongan tersebut.Pada keadaan ini, kecemasan

(9)

beberapa tahun.Beratnya juga bervariasi, mulai dari rasa cemas yang hampir tidak tampak sampai letupan kepanikan(Potter&Perry, 2005).

6. Mengukur Minat

Minat dapat diketahui melalui suatu pengukuran dengan menggunakan

instrumen atau alat ukur tertentu.Kecenderungan minat seseorang pada suatu objek atau kegiatan dapat diketahui dengan mengukur minatnya.Minat dapat diukur dengan tes dan bukan tes. Pengukuran dengantes yaitu mengukur minat

dengan alat ukur yang tergolong sudah baku. Pengukuran bukan tes yaitu mengukur minat dengan menggunakan angket, daftar isian, dan lembar

pengamatan.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap minat seseorang, Hurlock (2007) menyatakan bahwa

pengukuran minat dapat dilakukan dengan jalan: a. Observasi

Pengukuran dengan metode observasi ini memiliki keuntungan karena dapat mengamati minat seseorang dalam kondisi wajar.Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, kelemahannya tidak dapat dilakukan

(10)

b. Interview

Interview baik digunakan untuk mengukur minat, sebab biasanya

seseorang gemar memperbincangkan hobinya atau aktivitas lain yang menarik hatinya. Pelaksanaan interview sebaiknya dilakukan dalam

situasi santai, sehingga percakapan dapat berlangsung secara bebas. c. Kuesioner

Dengan mempergunakan kuesioner, seseorang dapat melakukan

pengukuran terhadap sejumlah responden sekaligus.Selanjutnya berdasarkan pengertian bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa

yang menimbulkan rasa suka atau senang terhadap suatu objek atau aktifitas tertentu yang dapat menyenangkan dan memenuhi kebutuhan dirinya.Maka indikator-indikator untuk pengukuran minat dapat dilihat

dengan menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan atau objek-objek yang disenangi.

Terdapat beberapa indikator tingkah laku yang berhubungan dengan minat yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

1) Durasi kegiatannya (berupa kemampuan penggunaan waktunya untuk

melakukan kegiatan).

2) Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode

tertentu)

(11)

4) Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan mencapai tujuan.

5) Devosi (pengabdian), pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwa raga).

6) Tingkat aspirasi (maksud rencana, cita-cita, sasaran atau target dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukannya. 7) Tingkat kualifikasi dan prestasi atau output yang dicapai dari

kegiatan (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak).

8) Arah serta sikap terhadap sasaran kegiatan (suka atau tidak suka, positif atau negatif).(Purwanto, 2010).

Dalam pengukuran minat yang perlu diperhatikan adalah

pengalaman subyektif, sehingga tidak mudah untuk mengukur minat.Dengan demikian pengukuran minat bukan terhadap bagaimana mengukur atau menjelaskan senang atau tidak senang, tetapi mengacu

(12)

7. Pusat-Pusat Minat

Dalam kehidupan sehari-hari sering tidak dibedakan antara perkataan

minat dan perhatian, walaupun keduanya berbeda.Antara perhatian dan minat itu memeang erat sekali hubungannya.Orang yang mempunyai minat tentang

kesenian, dengan sendirinya perhatiannya menuju ke arah kesenian (Hurlock, 2007).

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke arah sesuatu yang

berharga bagi seseorang adalah yang sesuai dengan kebutuhnnya. Sementara perhatian itu memegang peranan sangat penting dallam proses pembelajaran.

Kalau bahan pembelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak, dengan sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan sangat baik (Hurlock, 2007).

B. Pengertian Prestasi

Beck (1990) mendefinisikan prestasi adalah “to overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as possible” “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.

(13)

aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan

pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan (Qohar, 2000).

Prestasi menyatakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan

dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan jalan keuletan kerja (Nasrun, 2000).

C. Pengertian Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang

berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat

perguruan.Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia.Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan

menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002:5). Dapat

(14)

Kegiatan akademik meliputi tugas-tugas yang dinyatakan dalam program pembelajaran, diskusi, obesrvasi, dan pengerjaan tugas.Dalam satu

kegiatan akademik diperhitungkan tidak hanya kegiatan tatap muka yang terjadwal saja tetapi juga kegiatan yang direncanakan (terstruktur) dan yang

dilakukan secara mandiri.

D. Pengertian Prestasi Akademik

Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, prestasi akademik dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai mahasiswa dalam proses

pembelajaran. Prestasi belajar merupakan salah satu bagian dari prestasi akademik karena pengertian akademik sendiri merupakan proses pembelajaran didalamnya yang meliputi kegiatan belajar, pemberian tugas dan

evaluasi.

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah

laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan

maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2006).

(15)

Sejalan dengan pandangan di atas, Qohar, (2000) berpendapat bahwa pengertian prestasi adalah hasil dari suatu yang telah dikerjakan, diciptakan,

baik secara individual maupun kelompok.Prestasi tidak pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan.

Prestasi akademik adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

Perwujudan bentuk hasil proses tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat

dinilai atau diukur dengan menggunakan test yang terstandar (Sobur, 2006). Selain itu, prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha

belajar telah dilakukan seseorang secara optimal (Setiawan, 2000).

Secara umum, pencapaian akademik adalah penentu kepada taraf

pencapaian individu dalam sesuatu pemeriksaan yang standar.Pencapaian adalah sebagai penyelesaian dan efisiensi yang diperoleh dalam sesuatu kemahiran, pengetahuan atau kemajuan yang diperoleh secara alami yang

tidak terlalu bergantung kepada kecerdasan akal pikiran.Selain itu, prestasi akademik adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar (Azwar,

(16)

Menurut Azwar (2004) secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti

penglihatan dan pendengaran.Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental.Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial.Faktor fisik

menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar.Faktor sosial menyangkut dukungan

sosial dan pengaruh budaya.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Menurut Sobur (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

prestasi akademik, yaitu: 1) Faktor Endogen

Merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri atau personal, meliputi :

a. Fisik

Faktor fisik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok antara lain faktor kesehatan dan anak yang mengalami kebutuhan khusus.

(17)

dan menderita epilepsi menjadi hambatan dalam perkembangan anak untuk berinteraksi terhadap lingkungan dan menerima mata

pelajaran, terutama pada anak yang duduk di bangku sekolah dasar.

b. Psikis

Terdapat beberapa faktor psikis, yaitu: • Intelegensi atau Kemampuan

Anak yang memiliki intelegensi yang rendah mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran dan dapat tertinggal dari

teman-temannya yang lain. Karena anak ini membutuhkan proses belajar yang lebih lambat dan membutuhkan lebih

banyak waktu untuk belajar. Sebaliknya anak yangmemiliki intelegensi yang tinggi akan lebih mudah untuk menangkap dan memahami pelajaran, lebih mudah untuk mengambil

keputusan dan kreatif. • Minat

Bagi seorang anak, mempelajari sesuatu hal yang menarik bagi dirinya akan lebih mudah untuk diterima dan dipahami.

(18)

• Bakat

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu. Misalnya anak yang memiliki bakat dalam bidang studi matematika akan lebih mudah dalam memahami

bidang studi tersebut. Kendalanya terkadang orang tua kurang memperhatikan bakat yang dimiliki anak, sehingga orang tua

memaksakan anak untuk masuk pada keahlian atau bidang tertentu tanpa mengetahui bakat yang dimiliki anak.

• Motivasi

Faktor motivasi memiliki peranan dalam proses belajar. Ketiadaan motivasi baik internal maupun eksternal akan

menyebabkan kurang semangatnya anak dalam melakukan proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Jika

orang tua atau guru memberikan motivasi kepada anak, maka timbul dorongan pada diri anak untuk belajar dan anak akan mengetahui manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai. • Kematangan

Kematangan adalah tingkat perkembangan yang dialami oleh

(19)

itu setiap usaha belajar akan lebih berhasil bila dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu.

• Kepribadian

Kepribadian mempengaruhi keadaan anak dalam belajar.

Dalam proses pembentukan kepribadian, terdapat beberapa fase yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangan

anak. Seorang anak yang belum mencapai fase tertentu akan mengalami kesulitan jika orang tua menagajarkan sesuatu yang belum sesuai dengan fase tersebut kepribadinnya.

2) Faktor Eksogen

Merupakan faktor yang berasal dari luar individu atau

lingkungan, meliputi : a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak dan

juga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan anak karena keluarga merupakan tempat anak belajar dan

menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungannya dengan interaksi sosial. Dalam hubungan dengan belajar, faktor keluarga memiliki hubungan yang sangat penting.

(20)

menentukan bagaimana anak dalam belajar dan usaha yang dicapai oleh anak. Faktor keluarga dapat dibagi menjadi 3

faktor, yaitu :

• Kondisi ekonomi keluarga

Keluarga yang memiliki kondisi ekonomi yang kurang baik menjadi salah satu penyebab kebutuhan anak tidak

dapat terpenuhi. Selain itu, faktor ekonomi membuat suasana rumah menjadi kurang nyaman yang menyebabkan anak malas untuk belajar. Tetapi terkadang

masalah ekonomi menjadi dorongan anak untuk berhasil. • Hubungan emosional orang tua dan anak

Hubungan emosional antara orang tua dan anak dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

Suasana rumah yang selalu ribut dalam pertengkaran dapat mengakibatkan terganggunya konsentrasi anak dalam belajar, sehingga anak tidak dapat belajar dengan baik.

Orang tua yang terlalu keras kepada anak dapat menyebabkan jauhnya hubungan antara keduanya yang

(21)

• Cara mendidik anak

Setiap keluarga memiliki caranya tersendiri dalam mendidik anak. Ada keluarga yang mendidik anak secara diktator militer, demokratis, pendapat anak diterima oleh

orang tua tetapi ada keluarga yang kurang perduli dengan anggota keluarganya yang lain. Cara mendidik ini baik

secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi belajar anak.

b. Faktor Sekolah (institusi pendidikan)

Faktor lingkungan sekolah seperti pendidik dan kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik mempengaruhi

semangat peserta didik dalam belajar. Pada faktor pendidik, pendidik yang menunjukkan sikap dan perilaku yang rajin dapat mendorong peserta didik untuk melakukan hal yang

sama. Selain itu juga cara mengajar pendidik seperti sikap dan kepribadiannya, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki,

bagaimana cara pendidik mengajarkan pengetahuan dapat menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Disisi lain, hubungan antara pendidik dan peserta didik juga dapat

(22)

didikyang dekat dan mengagumi pendidiknya akan lebih mudah untuk menangkap pelajaran dan memahaminya.

c. Faktor Lingkungan Lain

Faktor lingkungan lain seperti kondisi keluarga, guru dan

fasilitas sekolah. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang memiliki guru dan fasilitas pelajaran yang baik belum tentu menjamin anak

untuk dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah. Selain itu juga,

teman-teman anak di sekolah dan aktivitas yang dilakukan anak dapat mempengaruhi kegiatan belajarnya. Aktivitas di luar sekolah dapat membantu perkembangan anak akan tetapi

tidak semua aktivitas tersebut bisa membantu. Apabila anak banyak menghabiskan waktu pada aktivitas di luar sekolah dan

(23)

E. Kerangka Teori

Berdasrkan landasan teori tentang minat yang dikemukakan oleh Teori

Crow & Crow (1982), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu: faktor dorongan dari dalam, faktor motivasi sosial dan faktor emosional. Teori

tentang prestasi akademik yang dikemukakan oleh Sobur (2003), tentang salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah minat. Maka dapat digambarkan suatu kerangka teori sebagai berikut:

Gambar 2.1Kerangka Teori (Crow dan Crow, 1982, Sobur,2003))

Prestasi Akademik

Faktor timbulnya minat:

(24)

F. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori, maka dapat digambarkan suatu kerangka konsep

penelitian sebagai berikut:

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

G. Hipotesis

Ada hubungan antara faktor-faktor minatterhadap prestasi akademik mahasiswa keperawatan S1 dalam mengambil program studi keperawatan S1

di Fikes UMP.

Prestasi akademik Faktor Dorongan dari Dalam

Faktor Motivasi Sosial

Gambar

Gambar 2.1Kerangka Teori (Crow dan Crow, 1982, Sobur,2003))
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

melakukan pemilihan pemasok. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi penerimaan memeriksa dan menrima barang yang dikirim oleh

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke dalam objek biaya, seperti produk, jasa, atau

anak. Dari penyebab utama kematian yang terjadi karena diare, yaitu adanya.. Etiologi5. Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa

Bagi santri yang dapat beradaptasi sudah terbiasanya santri terhadap aktivitas yang dilakukan di pesantren sedangkan bagi santri yang memutuskan untuk keluar

1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya, media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan

3. Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang telah disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung seluruh

Zoom Extents, Zoom Extents Selected berfungsi untuk zoom semua objek atau pada objek tertentu yang dipilih hingga ukuran maksimal pada viewport yang aktif.. Zoom Extents

diakses pada 9 Januari 2014.. Informasi ini berkaitan dengan presentasi perusahaan, produk baru atau layanan dari perusahaan yang menawarkan, atau perubahan nama