• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. puluh juta rupiah) yang terbagi atas 500 helai saham, masing-masing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. puluh juta rupiah) yang terbagi atas 500 helai saham, masing-masing"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

32

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. BPR Kurnia Sewon 1. Sejarah Perkembangan Perusahaan

PT. BPR Kurnia Sewon berdiri pada tanggal 20 Maret 1995 dengan modal untuk memulai usaha sebesar Rp 250.000.000 (Dua ratus lima puluh juta rupiah) yang terbagi atas 500 helai saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah). Ada lima pemilik saham BPR Kurnia Sewon sekaligus pendiri BPR Kurnia Sewon, yaitu :

a. Drs. Albert Maruli Hutapea b. Hapsoro Soeryowidianto c. Maruap Tobing

d. Ratna Sihandari Hapsoro e. Rosy Anna Hutapea

Beberapa kali terjadi perubahan kepemilikan sejak pertama kali perusahaan ini didirikan. Pada tanggal 19 November 1999 perubahan kepemilikan sebagaimana dalam Akta Notaris Nomor 9 oleh Notaris Christ Arya Minarka, SH. Kemudian pada bulan Juni 2007 sesuai dengan Akta No 132 tanggal 23 Juli 2007 terjadi perubahan kepemilikan saham. Terjadi beberapa kali perubahan pengurus dan kepemilikan saham, yang terakhir bulan Desember 2015. Pemegang saham Tri Utami Ririn W dan Sarah Persaulian serta pemegang saham pengendali adalah Soeharjanto.

(2)

33 Setelah mendapatkan izin operasional pada tanggal 7 Juli 1995 berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Nomor : C2-8320 HT.01.01.TH.95 dan surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep.048/KM.07/1996, maka PT.BPR Kurnia Sewon mulai beroperasi untuk melayani masyarakat pada tanggal 1 April 1996 dengan menyewa gedung di Jalan Imogiri Barat 125, Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul.

Kantor BPR Kurnia Sewon sejak awal berdiri hingga sekarang terjadi beberapa kali perpindahan tempat. Diketahui BPR Kurnia Sewon pada tanggal 1 November 1999 pindah alamat di Jl. Imogiri Barat KM 5,5 Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Kemudian pada tanggal 4 November 2002 pindah alamat di Jl. Imogiri Barat Km 4 No 16, Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul hingga saat ini. Selain kantor pusat, PT. BPR Kurnia Sewon memiliki satu kantor pelayanan kas untuk membantu kegiatan transaksi keuangan yang beralamat di Jl. Imogiri Timur Km 15, Dukuh, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

2. Visi dan Misi Visi :

“Tumbuh dan Berkembang menjadi BPR yang Sehat dan Terpercaya dengan Dilandasi Nilai-Nilai Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas.” Misi :

a. Berperan aktif dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

(3)

34 b. Meningkatkan kualitas SDM yang memiliki integritas dan

kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Meningkatkan layanan masyarakat (service excellent).

d. Menyempurnakan ketentuan intern terkait dengan aktivitas pemasaran, operasional dan pengawasan intern.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Dengan adanya struktur organisasi akan menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi dalam operasional BPR Kurnia Sewon. Dibawah ini merupakan struktur organisasi di PT. BPR Kurnia Sewon.

(4)

35 D e w an K o m isar is W. Boni F red ian to, S.T P. D ire ktu r Suband i S.E D e w an K o m isar is D ar y adi S.E SPI C o en to W ib o w o T eller R is n a D. Y. T u tik U m u m Kad is Su b en u Did it L egal Erwin E.A CS Her v in a P .A A k un ting E n y An ita E k o P . FO Sri B . Ka rtikaw a ti D oku m en R ini K . Y og i P. AO Kar y ad i Ded i K . Sin g g ih T . Su jat m ik o Dian A . Hen i M . Izu d in An d ik a P . Sta f R e m ed ial Ag us R . L e n d in g R em ed ial F ron t O ff ice P er so na lia U m u m A Dia n a w ati F un din g Munfa rida h Cre dit Su p po rt D edi S. Manaj er O pera si onal Sum ar hadi Pu rw ant o SE M a na je m en P e m a sa ra n Sri An d ar y ati SE G a m bar 3. 1 St rukt ur O rga nisa si P T. BP R K ur nia Se w on

(5)

36 bagian teratas adalah Dewan Komisaris. Dewan Komisaris tersebut bertugas melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direktur Utama. Susunan organisasi berikutnya adalah Direktur Utama dan Direktur yang bekerjasama dengan SPI. Selanjutnya Direktur membawahi Manajer yang terbagi menjadi beberapa staf atau divisi.

Secara keseluruhan BPR Kurnia Sewon memiliki 33 karyawan yang bekerja sesuai dengan divisinya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah jumlah karyawan berdasarkan divisi kerja yang ada di PT. BPR Kurnia Sewon.

Tabel 3.1

Jumlah Karyawan Berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2015

No. Jabatan Jenis kelamin Jumlah

L P 1 Direktur Utama 1 - 1 2 Direktur 1 - 1 3 SPI 1 - 1 4 Manajer 1 1 2 Kepala Bagian 1 1 2 Kepala Staf 1 2 3 5 Staf AO 7 1 8 7 Staf Remedial 1 - 1

8 Staf Umum dan Personalia 4 1 5

9 Staf Administrasi Kredit /

Legal 1 2 3 10 Staf FO - 1 1 11 CS / Teller - 3 3 13 Pengemudi 1 - 1 15 Jaga Malam 1 - 1 Jumlah 21 12 33

(6)

37 4. Job Description

Di dalam spesifikasi jabatan ditentukan kemampuan dan bakat dasar yang harus dimiliki untuk menjalankan pekerjaan. Tugas masing-masing jabatan di BPR Kurnia Sewon yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Spesifikasi Jabatan di BPR Kurnia Sewon

No Jabatan Keterangan

1 Komisaris 1) Menyusun laporan untuk Bank Indonesia 2) Bersama-sama dengan Direktur Utama : a) Menindaklanjuti hasil evaluasi BI

b) Membuat kebijakan operasional BPR sesuai dengan peraturan perundang-undang.

3) Memberikan masukan kepada direktur utama dalam upaya meningkatkan kinerja BPR. 4) Menyetujui kebijakan penerapan Prinsip

Mengenai Nasabah (Know Your Customer Prinsiples).

5) Mengawasi pelaksanaan Prinsip Mengenai Nasabah oleh Direksi.

2 Direktur Utama 1) Menyusun anggaran

2) Menyusun strategi untuk mencapai anggaran. 3) Mengkoordinasi aktivitas penghimpunan

dana dan penyaluran kredit serta

keseimbangan likuiditas secara optimal. 4) Memastikan laporan keuangan tepat waktu

dan benar.

5) Mengkoordinasi aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6) Melakukan penilaian dan pembinaan seluruh karyawan.

7) Memastikan system/ prosedur operasional dan perkreditan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

8) Mereview aplikasi kredit sebelum menyetujui dan merekomendasi untuk direalisasi.

(7)

38 9) Melakukan penilaian secara menyeluruh

untuk mengetahui kelayakan usaha calon debitur.

10)Menindak lanjuti hasil evaluasi / pemeriksaan BI dan Komisaris.

11)Menjaga keseimbangan penghimpunan dana penyaluran kredit serta keseimbangan likuiditas secara optimal.

12)Memastikan prosedur operasional dan perkreditan dilakukan sesuai ketentuan. 13)Meningkatkan, memelihara dan

mengamankan harta BPR.

14)Merekomendasi penyelesaian pinjaman bermasalah melalui jalur hukum dengan tetap berpedoman pada cost and benefit.

15)Meningkatkan ketrampilan dan

profesionalisme sumber daya manusia. 16)Menggunakan sumber daya yang dimiliki

BPR secara optimal untuk mencapai efisiensi dan produktifitas yang telah ditetapkan. 3 Direktur 1) Bekerjasama dengan direktur utama dalam

menyusun anggaran.

2) Bekerjasama dengan direktur utama dalam menyusun strategi dan rencana kerja untuk mencapai anggaran.

3) Mengkoordinasi pelayanan dan proses operasional dengan baik, aman, dan lancar. 4) Mengontrol laporan keuangan dan laporan

terkait lainnya untuk disampaikan kepada Bank Indonesia, Komisaris, serta pihak terkait lainnya, bekerjasama dengan Direktur Utama.

5) Memastikan bahwa sistem dan prosedur operasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

6) Menjaga keseimbangan likuiditas, pendanaan dan perkreditan secara optimal untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. 7) Menindaklanjuti hasil evaluasi BI dan

Komisaris.

(8)

39

No Jabatan Keterangan

9) Menjaga keseimbangan likuiditas, pendanaan dan perkreditan secara optimal untuk mencapai tingkat kesehatan yang baik.

10)Mengusulkan besarnya suku bunga pendanaan dan tarif jasa lainnya.

11)Mengusulkan karyawan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan.

12)Mengusulkan mutasi dan promosi karyawan. 4 Satuan

Pengendalian Intern (SPI)

1) Mengevaluaasi dan mengawasi : a) Pelaksanaan tata kerja perusahaan. b) Pelaksanaan sistem akutansi perusahaan. c) Kebenaran laporan keuangan.

d) Pelaksanaan prosedur perjanjian kredit. 2) Membantu Direktur dalam pengawasan

operasional perusahaan.

3) Memberikan saran, pertimbangan dan rekomendasi kepada Direktur mengenai masalah nasabah.

4) Melakukan prosedur audit yang dibutuhkan. 5 Manajer 1) Mengawasi kinerja setiap bagian.

2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian.

3) Bersama-sama dengan kepala bagian menyusun rencana kerja bulanan/ triwulan untuk masing-masing bagian berdasarkan situasi actual perusahaan.

4) Mengadakan evaluasi kinerja bulanan untuk setiap kepala bagian.

5) Membuat laporan hasil evaluasi kinerja bagian Operasional dan Personalia Umum kepada Direktur.

6) Membuat laporan hasil evaluasi kinerja bagian Marketing dan Legal Admin kepada Direktur Utama.

(9)

40 6 Analisis /

Remidial /

Appraiser

1) Menerima, menganalisa, mereview dan mengadministrasi setiap usulan kredit.

2) Membuat laporan masalah perkreditan ke Direktur.

3) Mengevaluasi kelayakan atas usulan kedit dari AO serta melakukan tindakan lebih lanjut atas usulan data yang tidak lengkap / tidak jelas.

4) Membuat memorandum dan memberi rekomendasi kepada Direksi atas usulan kredit yang diterima.

5) Bersama-sama dengan AO melakukan kunjungan penilaian jaminan kredit serta keabsahan dokumen perkreditan yang diperlukan.

6) Memberikan saran dan atau pendapat kepada AO mengenai kelengkapan serta keabsahan dokumen perkreditan yang diperlukan.

7) Mempersiapkan pengikatan kredit dan jaminan.

8) Mencari rumusan pengmbangan strategi dalam melakukan penagihan angsuran kredit bermasalah.

9) Mengkoordinasi penagihan angsuran kredit khususnya kredit bermasalah.

7 Kepala Bagian Marketing Lending

1) Mengkoordinasi kegiatan pemasaran, perkreditan dan penagihan serta customer service.

2) Menetapkan target pemasaran sampai ke tingkat Account Officer.

3) Memonitor pelaksanaan tugas pemasaran, perkreditan dan penagihan.

(10)

41

No Jabatan Keterangan

8 Account Officer 1) Memasarkan produk kredit dan jasa lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan. 2) Menjelaskan keunggulan produk kredit dan

produk lainnya kepada calon nasabah.

3) Melayani jemputan setoran / angsuran kredit. 4) Bersama-sama dengan appraisal melakukan

kunjungan penilaian jaminan kredit.

5) Mencari nasabah-nasabah potensial, memantau suku bunga pesaing.

6) Melaporkan hasil pencapaian target kepada Kepala Bagian Marketing.

7) Mencari informasi keberadaan barang jaminan.

Membantu bagian collection dalam membuat Laporan Bulanan Status Kredit Nasabah khususnya untuk analisa Nasabah berstatus Kredit Bermasalah.

9 Kepala Bagian Marketing Funding

1) Memasarkan produk penghimpun dana dan jasa lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan.

2) Menjelaskan keunggulan produk deposito, tabungan dan produk lainnya kepada calon nasabah.

3) Melayani jemputan setoran / angsuran tabungan/ deposito.

4) Mencari nasabah-nasabah potensial, memantau suku bunga pesaing.

5) Melakukan koordinasi masing-masing account officer funding.

6) Melaporkan hasil pencapaian target kepada Kepala Manager.

7) Menjaga keseimbangan komposisi dana deposito dan tabungan.

8) Membuat dan memantau Maturity Propifile dana guna menjaga kecukupan dana dan likuiditas.

9) Mengembangkan produk penggalangan dana yang menarik.

10)Melaporkan pelaksanaan dan perkembangan kegiatan penghimpunan dana kepada Direksi secara periodik.

(11)

42 memantau hasilnya.

12)Menjaga portofolio simpanan tetap dalam kondisi cukup dana dan likuiditasnya.

13)Membuat laporan perkembangan simpanan dan portofolio simpanan minimal sebulan sekali kepada Direksi.

10 Account Officer

Funding

1) Memasarkan produk penghimpunan dana dan jasa lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan.

2) Menjelaskan keunggulan produk deposito, tabungan dan produk lainnya kepada calon nasabah.

3) Melayani jemputan setoran / angsuran tabungan / deposito.

4) Mencari nasabah-nasabah potensial, memantau suku bunga pesaing.

5) Melaporkan hasil pencapaian target kepada Kepala Bagian Funding.

11 Staf Bagian Legal

1) Melakukan proses kredit lanjutan setelah adanya persetujuan kredit dari komite kredit, yang terdiri dari :

a) Pengecekan kelengkapan dan validitas dokumen kredit.

b) Melakukan order dan kerjasama dengan notaris untuk proses penandatanganan akad atau pengikatan kredit.

2) Melakukan proses terkait masalah legal untuk kredit bermasalah, yang terdiri dari :

a) Untuk kredit bermasalah yang memiliki jaminan berbentuk BPKB motor/ mobil, membuat laporan kredit bermasalah kepada pihak kepolisian.

b) Untuk kredit bermasalah yang memiliki jaminan berbentuk sertifikat, membuat laporan kredit bermasalah ke pengadilan atau balai lelang.

3) Membantu bagian collectioni melakukan monitoring kredit bermasalah.

4) Membantu bagian Funding dalam penerapan KYC.

(12)

43

No Jabatan Keterangan

6) Melaksanakan proses penyiapan kartu kredit, slip transaksi droping kredit dan berbagai bukti dan catatan lainnya.

7) Mengadministrasi kartu pinjaman. 12 Kepala Bagian

Operasional

1) Membantu Direktur mengkoordinasi pelayanan dan pemrosesan operasional dengan baik, aman, dan lancar.

2) Membantu Direktur mengontrol laporan keuangan dan laporan terkait lainnya untuk disampaikan kepada Bank Indonesia, Komisaris, serta pihak terkait lainnya.

3) Mengkoordinir, memantau dan membantu tugas Teller, Staf Akuntansi dan Customer Service Officer.

4) Melakukan evaluasi kinerja bagian operasional minimal sebulan sekali dan membuat laporan kepada Direksi.

13 Kepala Bagian Personalia dan Umum

1) Melakukan administrasi korespondensi dan komunikasi kepentingan kantor.

2) Melakukan proses dan fungsi kepegawaian, meliputi : penerimaan tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, pembayaran gaji/ tunjangan karyawan, sampai pada pemutusan hubungan kerja. 3) Melaksanakan efisiensi di bagian karyawan. 4) Pencatatan harta BPR.

5) Pengadaan alat tulis kantor dan kebutuhan umum kantor.

6) Mengelola kas kecil dan membuat laporan pengeluaran biaya umum.

7) Mengelola, mengawasi, dan mengontrol kebersihan serta keamanan kantor.

8) Mengkoordinir tugas staf umum, satpam dan sopir.

9) Bertanggungjawab atas pengawasan, pemeliharaan dan pengarsipan harta tetap dan inventaris alat tulis kantor.

10)Melakukan evaluasi kinerja bagian personalia dan umum minimal sebulan sekali dan menyampaikan hasil evaluasi kepada Direksi.

(13)

44 14 Staf Umum 1) Membersihkan dalam dan luar kantor.

2) Membantu dalam pengiriman surat menyurat dan transfer.

3) Menyediakan makanan dan minuman karyawan dan tamu.

Membersihkan segala inventaris perusahaan. 15 Sopir 1) Mengantar karyawan perusahaan untuk dinas

serta untuk tujuan setoran dan penarikan dana Bank lain didampingi karyawan yang lain. 2) Mengambil / menyetor dana masyarakat yang

membutuhkan pelayanan cepat dengan radius cukup jauh.

3) Mengantar jemput tamu perusahaan yang memerlukan.

4) Melayani bagian kredit untuk melakukan on the spot secara team.

5) Menjaga merawat dan membersihkan kendaraan perusahaan.

6) Mengusulkan perbaikan kendaraan.

7) Mengontrol dan memastikan kesiapan kendaraan/ mobil kantor.

16 Kepala Kantor Kas

1) Menjaga keseimbangan penghimpunan dana dan penyaluran kredit serta keseimbangan likuiditas di kantor kas secara optimal.

2) Memastikan prosedur operasional dan perkreditan dikantor kas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

3) Meningkatkan, memelihara, dan mengamankan harta kantor kas BPR.

4) Membantu tugas kepala bagian kredit untuk ruang lingkup daerah operasional kantor kas. 5) Mencapai target kinerja yang ditentukan dan

ditetapkan oleh manajemen BPR yang mencakup kredit, penghimpunan dana, laba, dan NPL.

6) Melakukan evaluasi kinerja kantor kas dan membuat laporan kepada Direksi.

(14)

45 5. Produk PT. BPR Kurnia Sewon

Untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat dan menunjang usaha BPR, maka produk yang ditawarkan kepada masyarakat pun disesuaikan dengan karakteristik masyarakat menengah kebawah dan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Adapun produk – produk kredit yang ada di PT. BPR Kurnia Sewon adalah sebagai berikut :

1) Kredit Karyawan

Adalah kredit yang dikhususkan bagi karyawan baik yang swasta maupun pegawai negri sipil yang penggunaan kreditnya untuk keperluan konsumtif. Dalam membayar angsuran kredit, maksimal hanya mengangsur 40 persen dari jumlah gaji dengan bunga 0,6 persen perbulan. Jangka kredit yang diberikan untuk yang kolektif maksimal 2 tahun dan untuk perorangan maksimal 3 tahun. 2) Kredit Umum

Adalah kredit khusus untuk pengusaha baik pengusaha mikro maupun pengusaha kecil menengah. Biasanya kredit umum digunakan untuk menambah modal kerja dan investasi. Jangka kredit yang diberikan untuk kredit umum ini mulai dari 1satu tahun sampai empat tahun tergantung dari jumlah plafon kredit yang diajukan oleh pemilik usaha tersebut. dengan bunga 1,5 persen perbulan. Agunan yang menjadi syarat kredit adalah sertifikat tanah untuk agunan tetap

(15)

46 maksimal sebesar Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). B. Pembahasan

1. Kebijakan BPR untuk Meningkatkan Penyaluran Kredit UKM

BPR Kurnia Sewon memiliki kebijakan dalam menyalurkan kredit ke Usaha Kecil dan Menengah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran BPR dalam mengembangkan UKM di D.I. Yogyakarta khususnya di Kabupaten Bantul. Dalam mewujudkan tujuan BPR tersebut, dari hasil wawancara dengan Bapak Andhika posisi sebagai Account officer BPR menetapkan kebijakan, yaitu: meningkatkan pelayanan perkreditan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, dan meningkatkan kopetensi SDM di seluruh lini.

Kebijakan pertama BPR Kurnia Sewon untuk mendukung perkembangan pelaku UKM yaitu mengenai pelayanan perkreditan. Dalam penyaluran kredit, BPR mempermudah para nasabah untuk membayar kewajibannya. Cara yang digunakan marketing untuk mempermudah para nasabah yaitu mendatangi nasabah yang tidak dapat secara langsung datang ke kantor untuk melakukan penyetoran. Pelayanan ini digunakan untuk membantu nasabah yang bekerja sebagai pedagang pasar. Sehingga, cara ini dapat membantu nasabah membayar kewajiban tepat waktu.

(16)

47 Kebijakan ke dua yaitu efisiensi dan efektifitas operasional dengan memperhatikan sasaran pasar. Dengan efisiensi yang dilakukan, BPR dapat meminimalisir angka pengeluaran dan sebaliknya memaksimalkan angka pendapatan. Efisiensi dan efektifitas operasional di BPR Kurnia Sewon yaitu menekan biaya transportasi untuk keperluan kredit. Salah satu dari efisiensi yang dilakukan adalah BPR mengutamakan penyaluran kredit ke sektor perdagangan terutama pedagang pasar. Letak BPR yang dekat dengan pasar dan pedagang membuat kredit sektor tersebut menjadi kredit tertinggi.

BPR Kurnia Sewon memiliki kebijakan memaksimalkan biaya pelatihan kerja bagi karyawan dan mengadakan pelatihan rutin. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kopetensi SDM di BPR. Pelatihan kerja dilakukan bukan hanya di luar kantor namun juga di Kantor BPR. Pelatihan yang dilakukan di kantor merupakan kegiatan rutin. Kegiatan rutin tersebut adalah pelatihan marketing yang dilakukan sekali dalam seminggu setiap hari Jumat. Pelatihan ini diberikan bukan hanya untuk bagian marketing, namun juga dilakukan pada unit supporting dan operasional. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM agar menjadi SDM yang kuat, terlatih, dan berintegritas tinggi.

(17)

48 2. Peran BPR Kurnia Sewon dalam Pembiayaan Kredit UKM per Sektor

Ekonomi

Kredit produktif yang disalurkan BPR Kurnia Sewon selalu meningkat setiap tahunnya. Gambar 3.2 di bawah ini menunjukkan perkembangan kredit BPR Kurnia Sewon selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2013 hingga tahun 2015.

Gambar 3.2

Total Kredit Produktif BPR Kurnia Sewon Tahun 2013-2015 (Rp. Ribu) Sumber : BPR Kurnia Sewon, diolah.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa dalam tiga tahun yaitu 2013-2015 kredit produktif yang disalurkan BPR Kurnia Sewon selalu meningkat. Meskipun kredit investasi turun di tahun 2015, namun tidak mempengaruhi total penyaluran kredit BPR. Total kredit yang disalurkan tetap meningkat hingga 50 persen di tahun 2015 dimana kredit modal kerja mendominasi hingga 95,7 persen dari total kredit yang disalurkan BPR

(18)

49 atau mencapai Rp50,6 miliar. Selain mendominasi penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon, perkembangan kredit modal kerja di tahun 2015 juga meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 78,2 persen.

Penyaluran kredit modal kerja yang semakin meningkat akan semakin mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. Begitu pula dengan memudahkan akses permodalan UKM dapat mendukung dan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya. Sehingga pinjaman tersebut dapat digunakan untuk modal pembelian barang-barang atau alat-alat yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi produk UKM tersebut.

Pertumbuhan kredit BPR Kurnia Sewon yang selalu meningkat tersebut konsisten dengan pertumbuhan kredit UKM BPR Konvensional di Kabupaten Bantul yang menunjukkan kenaikan tiga tahun terakhir. Dibawah ini merupakan gambar pertumbuhan kredit UKM BPR konvensional di Kabupaten Bantul.

(19)

50 Perkembangan Kredit UKM 14 BPR Konvensional

di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2015 (Rp. Ribu) Sumber: www.bi.go.id

BPR Kurnia Sewon dalam menyalurkan kredit cukup baik di Kabupaten Bantul. Kantor Cabang BPR Kurnia Sewon yang berjarak ±15 km dari kantor pusat sangat membantu administrasi nasabah. Dari tabel diatas dapat dilihat penyaluran kredit BPR selalu meningkat dimana total penyaluran kredit UKM BPR Konvensional di Bantul juga meningkat. Penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon di tahun 2015 mencapai 15,4 persen dari total kredit yang disalurkan BPR Konvensional di Kabupaten Bantul. Sedangkan jumlah BPR Konvensional di Bantul sebanyak 13 berupa Perusahaan Terbuka (PT) dan satu Perusahaan Daerah (PD).

Apabila dilihat dari sektor ekonominya, selama tiga tahun terakhir penyaluran kredit oleh BPR Kurnia Sewon yang paling mendominasi adalah kredit perdagangan besar dan eceran. Dibawah ini merupakan

(20)

51 persentase penyaluran kredit per sektor ekonomi BPR Kurnia Sewon tahun 2013 hingga 2015.

Gambar 3.4

Perkembangan Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi BPR Kurnia Sewon Tahun 2013-2015

Sumber : BPR Kurnia Sewon, diolah.

Penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon di tahun 2015 sama dengan dua tahun sebelumnya, dimana sektor perdagangan besar dan eceran selalu mendominasi penyaluran kredit. Penyaluran kredit sektor perdagangan besar dan eceran di tahun 2015 mencapai Rp47,8 miliar atau 90,20 persen dari total kredit yang disalurkan. Sedangkan di tahun sebelumnya, yaitu tahun 2013 penyaluran kredit sebesar 59,27 persen dan tahun 2014 turun 58,03 persen.

Letak geografis BPR Kurnia Sewon yang berada di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul dan berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta menyebabkan penyaluran kredit sektor perdagangan besar dan

(21)

52 dengan sektor lainnya. BPR Kurnia Sewon berada dekat dengan berbagai pabrik, pasar tradisional, berbagai warung makan, toko-toko kelontong, kios-kios pedagang kaki lima dan sebagainya.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Struktur perekonomian Kabupaten Bantul tahun 2014 didominasi oleh sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan sektor penyedia akomodasi dan makan minum. Secara keseluruhan dari 17 sektor, ketiga sektor tersebut menyumbang PDRB sekitar 40 persen. Di bawah ini merupakan persentase kontribusi sektor perekonomian di Kabupaten Bantul tahun 2014.

(22)

53 Gambar 3.5

Kontribusi Sektor Perekonomian Terhadap PDRB Kabupaten Bantul Tahun 2014

Sumber: BPS Kabupaten Bantul (2015)

Keterangan:

1. Industri Pengolahan 2. Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan 3. Penyediaan Akomodasi dan

Makan 4. Konstruksi

5. Perdagangan Besar dan Eceran

6. Informasi dan Komunikasi

7. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

8. Jasa Pendidikan 9. Real Estate 10.Transportasi dan

Pergudangan

11.Jasa Keuangan dan Asuransi 12.Jasa Lainnya

13. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

(23)

54 Penggalian

15. Jasa Perusahaan

16. Pengadaan Listrik dan Gas

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur ulang.

Dari Gambar 3.5 di atas dapat dilihat bahwa kontribusi tertinggi PDRB terhadap perekonomian Kabupaten Bantul terbesar adalah Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 15,25 persen atau sekitar Rp2,2 triliun. Industri Pengolahan merupakan usaha pengubahan bahan dasar menjadi barang jadi/setengah jadi. Jenis industri pengolahan di Kabupaten Bantul dengan subsektor tertinggi yaitu industri makanan dan minuman yang mencapai Rp1,1 triliun.

Tabel 3.3

Persentase Kredit BPR Kurnia Sewon Tahun 2015

Sumber : BPR Kurnia Sewon, diolah.

Sektor ekonomi yang memiliki kontribusi tertinggi PDRB Kabupaten Bantul adalah industri pengolahan, namun justru penyaluran kredit industri pengolahan di BPR Kurnia Sewon sangat kecil. BPR

No Lapangan Usaha 2015 Persentase

1 Perdagangan Besar dan Eceran 47.855.418.906 90,20%

2 Jasa Lainnya 4.994.048.139 9,41%

3 Konstruksi 78.643.415 0,15%

4 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 49.680.312 0,09%

5 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 38.253.837 0,07%

6 Jasa Pendidikan 27.044.260 0,05%

7 Transportasi dan Pergudangan 6.803.288 0,01%

8 Industri Pengolahan 6.665.622 0,01%

9 (9 sektor lainnya) - 0%

53.056.557.779

100%

(24)

55 Kurnia Sewon belum memaksimalkan penyaluran kredit ke sektor tersebut. Penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon hanya sebesar 0,01 persen di tahun 2015 dari total kredit yang disalurkan. Hal tersebut menunjukkan penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon belum sepenuhnya menjangkau sektor industri pengolahan.

Kontribusi sektor perdagangan besar dan eceran terhadap PDRB di Kabupaten Bantul tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan dengan selisih -0,02 persen atau kontribusinya sekitar Rp1,2 triliun. Meskipun di tahun 2014 kontribusi sektor tersebut turun dan juga kredit BPR Kurnia Sewon menurun, namun laju pertumbuhan PDRB di tahun tersebut meningkat. Dibawah ini adalah gambar laju PDRB sektor perdagangan besar dan eceran di Kabupaten Bantul.

Gambar 3.6

Laju PDRB Lapangan Usaha Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Kabupaten Bantul

(25)

56 percepatan pertumbuhan dibandingkan tahun 2013. Walaupun laju pertumbuhan PDRB tahun 2014 naik dari tahun sebelumnya sebesar 6,55 persen, namun pertumbuhannya masih dibawah pertumbuhan tahun 2012 yang mencapai 8,92 persen. Semakin tinggi PDRB suatu daerah maka semakin besar pendapatan masyarakat. Dengan demikian, meningkatnya PDRB akan mendukung pertumbuhan UKM di suatu daerah.

Gambar 3.7

Perkembangan Kontribusi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran terhadap PDRB Kabupaten Bantul

Sumber: BPS Kabupaten Bantul (2015)

Perdagangan Besar dan Eceran memberikan kontribusi sebesar Rp1,2 triliun di tahun 2014 dimana kontribusi tahun tersebut turun dibandingkan 2 tahun sebelumnya, namun lebih baik dari tahun 2010 dan 2011. Kategori perdagangan besar dan eceran sebagian besar disumbangkan oleh subkategori perdagangan besar dan eceran bukan

(26)

57 mobil dan sepeda motor, sisanya disumbang oleh perdagangan mobil dan motor.

BPR Kurnia Sewon telah menyalurkan kredit sektor perdagangan besar dan eceran hingga 90 persen dari total penyaluran 17 sektor kredit. Penyaluran kredit perdagangan terutama untuk pedagang pasar berpotensi sangat tinggi walaupun dana yang disalurkan tidak besar. Letak BPR lebih dekat dengan sektor perdagangan eceran dan besar menjadi salah satu alasan mayoritas pemberian kredit sektor tersebut.

3. Hambatan BPR Kurnia Sewon dalam Penyaluran Kredit UKM

Hambatan yang sering dihadapi oleh BPR Kurnia Sewon dalam menyalurkan kredit untuk usaha kecil dan menengah dari hasil wawancara dengan Bapak Andhika posisi sebagai Account officer yaitu mengenai :

a. Persyaratan pengajuan kredit

Persyaratan pengajuan kredit oleh nasabah sering tidak memenuhi prinsip kredit 5C. Sehingga, proses pengajuan kredit tidak dapat dilanjutkan atau akan dilanjutkan setelah persyaratan pengajuan kredit memenuhi prinsip 5C. Penggunaan prinsip 5C tersebut digunakan untuk memperkecil resiko kredit macet.

b. Penggolongan pemberian kredit pada sektor tertentu

Alokasi pemberian kredit BPR didasarkan atas pertimbangan lokasi kantor pusat. Fakta di lapangan menunjukkan banyak industri kecil

(27)

58 industri kecil pada umumnya lebih dominan digolongkan pada sektor perdagangan. Hal tersebut membuat marketing harus lebih teliti dalam mengklasifikasikan kredit antara sektor industri kecil, perdagangan atau jasa.

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan Teman Sebaya yang positif akan membawa dampak yang positif juga dalam proses belajar karena teman sebaya akan mengajak kearah yang lebih baik

Reply Yudho Setyo January 6, 2014 at 3:07 PM Halo Fasdheva, You’re welcome.. Semoga bermanfaat. Monggo gan, langsung aja  Reply 19. 

Ukuran yang telah ditetapkan untuk purse seine bertali kerut dengan alat bantu penangkapan ikan (rumpon atau cahaya) dan ikan target tongkol atau cakalang memiliki panjang

Fusi protoplas intraspesies Pichia manshurica DUCC-015 telah memperoleh fusan dengan a menghasilkan aktivitas inulinase tinggi mencapai 0,965 IU/mL dibandingkan induk

Tidak jarang juga pembelian konsumen di pengaruhi oleh harga promosi, dalam penelitian ini juga membahas tentang pengaruh orang yang berpemahaman agama

Menurut Rahmawaty (2004), pada permukaan tanah di lahan hutan, terdapat cukup banyak serasah yang berasal dari vegetasi sekitarnya, mesofauna tanah akan melakukan kegiatan

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Brian (2011, hlm. 281) “kegemukan atau obesitas dapat diartikan sebagai lebih dari 20% di atas berat badan ideal, atau lebih dari 20% lemak untuk