Menimbang
Mengingat
KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/'tBb/II.02/HK/2016
TENTANG
HASIL EVALUASI
RANCANGANPERATURANDAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021
GUBERNUR LAMPUNG,
a. bahwa
Rancangan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Larnpung
Selatan
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Tahun
2016-2021,
telah
dievaluasi
sesuai
dengan
ketentuan
Pasal 271 Undang-Undang Nornor 23 Tahun 2014
tentang
Pernerintahan
Daerah
sebagaimana
telah
diubah
beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nornor 9 Tahun
2015;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a
tersebut di atas,
perlu
menetapkan
Keputusan
Gubernur
Lampung
tentang
Hasil
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten Larnpung
Selatan
tentang
Rencana
Pernbangunan
Jangka
Menengah
Daerah Tahun 2016-2021;
1.
Undang-Undang Nornor 14 Tahun 1964 tentang Pernbentukan
Daerah Provinsi Larnpung;
2. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistern
Perencanaan Pernbangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nornor 23 Tahun 2014 tentang Pernerintahan
Daerah sebagairnana telah diubah beberapakali terakhir dengan
Undang-Undang Nornor 9 Tahun 2015;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan
Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2011;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nornor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
2
-MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG HASIL EVALUASI RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021. KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA
: Hasil
Evaluasi
atas
Rancangan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Lampung Selatan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum pada Lampiran
Keputusan
ini yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
Keputusan ini.
: Bupati
Lampung
Selatan
bersama
DPRD
Kabupaten
Lampung
Selatan
segera
melakukan
penyempurnaan
dan
penyesuaian
terhadap Rancangan Peraturan Daerah tersebut berdasarkan hasil
evaluasi sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu.
: Dalam
hal
Rancangan
Peraturan
Daerah
tersebut
telah
disempurnakan sesuai hasil evaluasi, Rancangan Peraturan Daerah
tersebut dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, dan apabila
Peraturan Daerah yang ditetapkan tidak sesuai dengan hasil evaluasi,
akan dilakukan pembatalan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
: Peraturan
Daerah
sebagaimana
dimaksud
pada
Diktum Ketiga
selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Gubernur
Lampung paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.
: Keputusan
ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam
Keputusan
ini
akan
diadakan
pembetulan
sebagaimana
mestinya.
~.PARAF
KO-ORDINASI
1 WAKIL GUBERNUR 2 5CKDA PROVIN61 3 ASS. BID.PEM.4 ASS.BID.EK BANG 5 AS'S. BID.KESRA
6 A96.. BIO. UMUM ~
7
6
•
~8
S
10 BIRO HUKUM 1\
Ditetapkan di Telukbetung
Ipada tanggal
~
rJ
d
iJ1
f}.0I
b-.:::--or-
G,
M.
Tembusan:1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta;
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionat/Kepala Bappenas di Jakarta;
NOMOR :Gj~B' jII.02jHKj2016
TANGGAL :
~19 6~'
JJorb
HASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2016-2021
I. TATA NASKAH RAPERDA
1. Diktum Menimbang, diubah menjadi
a. bahwa untuk menjamin koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan diperlukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun;
b.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1) Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016-2021 perlu ditetapkan dengan peraturan daerah;
2. Diktum Mengingat
Angka 9 dan 16 dihapus karena merupakan pedaman dalam penyusunan peraturan perundang-undangan
3. Batang Tubuh Pasal 1
a. Angka 2,4 dan 5 agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 3,4 dan 32 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah b. Angka 9 dan 10 agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 5 dan 6
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pe1akasanaan Rencana
Pembangunan Daerah
Pasal 11 dihapus, karena pada pasal-pasal sebelumnya tidak diamanatkan adanya pendelegasian kewenangan untuk mengatur dengan peraturan yang tingkatnya lebih rendah dari peraturan daerah (Peraturan Bupati)
4. Penetapan dan Pengundangan
Pada pojok kiri bawah diakhir lembar penetapan dan pengundangan agar
dicantumkan frase :
"NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG ... "
5. Lampiran
a. Raperda dan 1ampirannya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan, oleh karenanya agar dalam penyusunannya dijadikan satu dakumenjtidak terpisah.
b. Pada pojok kanan atas lembaran pertama agar dicantumkan frase:
LAMPIRAN: PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
NOMOR:
TAHUN :
c. Diakhir lampiran Peraturan Daerah agar diberi ruang penandatanganan oleh Bupati
2
II. SUBSTANSI RPJMD
A. BAH I PENDAHULUAN
1. Bab I agar menyajikan visi dan misi Bupati pada saat kampanye serta
memuat periode kepemimpinannya.
2. Sub Bab 1.2. Dasar Hukum, agar ditambahkan peraturan
perundangan-undangan yang menjadi landasan penyusunan RPJMD yaitu sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
b. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentangt Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
c. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung 2009-2029;
d. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampug;
e. Angka9 dan 10 dihapus, karena sudah tidak berlaku lagi;
f. Teknis dan hirarki penulisan agar berpedoman pada Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
3. Sub Bab 1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya.
Agar menjelaskan hubungan antara dokumen RPJMD dengan
dokumen lainnya, dan mempedomani dokumen lain dalam penyusunan RPJMD seperti tercantum pada gambar 1.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Lampung Selatan dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan Lainnya. Khusus mengenai penje1asan hubungan dengan RTRW agar digambarkan keterkaitan program dalam RTRW dengan program dalam RPJMD. Hal ini untuk menjamin kebijakan dalam RPJMD selarasjtidak menyimpang dari arah kebijakan RTRW.
B. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
1. Penyajian Data pada Bab II, agar menampilkan data series 5 (lima) tahun
sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengolahan dan
analisis secara sistematis. Data-data dimaksud mencerminkan kondisi
hasil pembangunan masa lalu yang selanjutnya menjadi data pendukung
dalam analisis permasalahan yang akan dirumuskan dalam BAB
IV Analisis Isu-isu Strategis.
2. Penyajian data tidak perlu diulas tentang konsep dan definisi, serta tidak
menyajikan data rencana pembangunan serta potensi daerah. Apabila
akan menyajikan data potensi daerah agar disusun secara terpisah dalam sub-sub bab Potensi Pangembangan Wilayah.
3.
Pada sub bab2.4.
Aspek Pelayanan Umum belummenyaiikan
data capaianpelayanan sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 12 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang terdiri dari 6 urusan
wajib pe1ayanan dasar, 18 urusan wajib non pelayanan dasar serta 8
urusan pilihan yang disesuaikan dengan potensi wilayah .
4. Bab II huruf D Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat, belum menyajikan data-data berkaitan dengan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat. Agar dilengkapi dengan data-data
dimaksud, serta menghapus penjelasan tentang pertahanan dan
keamanan karena bukan merupakan kewenangan daerah serta penyajian penjelasan tentang hukum dan aparatur, agar dilengkapi dengan data pendukung.
5. Pada sub-sub bab 2.5.2. Fokus Fasilitas WilayahjInfrastruktur,
menyajikan rencana pengembangan wilayah. penje1asan tersebut agar
dicantumkan pada Bab I tentang hubungan antar
dokumen
atau menjadibagian dari Bab arah kebijakan
dalam
sub bab pembangunanC. BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKAPENDANAAN
1. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah agar disesuaikan dengan kebijakan
nasional dan provinsi. Dalam menetapkan proyeksi pendapatan agar dibentuk Tim untuk melakukan perhitungan proyeksi dengan metode dan kebijakan yang valid setiap tahunnya dengan kenaikan realistis berkisar antara 10%-20% setiap tahunnya.
2. Pada Bab disarnpaikan pemyataan "kebijakan alokasi anggaran ke dalam
proritas dipisahkan menjadi prioritas I, II, dan III. Agar Kerangka
anggaran yang disusun dapat disesuaikan dengan prioritas dimaksud.
D. BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
1. Agar menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan
menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang.
2. Permasalahan pembangunan yang disajikan merupakan
permasalahanan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan informasi pada
Bab II serta diuraikan secara kuantitatif'/kualitatif dan dibandingkan
dengan standarZindikator provinsi dan nasional. Pennasalahan pada
Bab IV. yang disajikan harus didukung dengan data pada Bab II. Sehingga tidak ditemukan lagi permasalahan pada Bab IV yang tidak
didukung analisis data pada Bab II,
3. Perumusan permasalahan pembangunan dan isue strategi.s,
permasalahan yang tidak menjadi agenda utama dalam RPJMD tidak
perlu disajikan. Sehingga pennasalahan yang disajikan adalah
permasalahan yang bersifat strategis.
4. Perumusan Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan, agar
disesuaikan dengan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah
kabupaten (pertahanan keamanan, yustisi, agama. moneter, luar negeri). Dalam dokumen Rancangan RPJMD ini masih ditemukan permasalahan
pembangunan yang bukan merupakan kewenangan pemerintah
kabupaten.
5. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012
tentang Pedoman Pe1aksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah, pelaksanaan KLHS dilakukan pada penyusunan atau pada saat
evaluasi Rencana Pembangunan (RPJP/RPJMD/Renstra). Bupati
membentuk Kelompok Kerja Pengendalian Lingkungan (Pokja PL) yang
merupakan bagian dari Tim Penyusun RPJMD. Tugas Pokja PL
merumuskan rekomendasi KLHS, yang digunakan oleh Tim Penyusun RPJMD dalam melaksanakan forum konsultasi publik yang bertujuan
menyelaraskan program prioritas dan kebutuhan pendanaan
berdasarkan hasil konsultasi publik. Hasil penyelarasan program
prioritas digunakan oleh Tim Penyusun RPJMD untuk perumusan
rancangan awal RPJMD. Sehingga penyusunan Dokumen KLHS
dilakukan sebelum Penyusunan Rancangan Awal RPJMD atau
bersamaan dengan Penyusunan Dokumen RPJMD, karena dalam
Dokumen KLHS berisi rekomendasi Kebijakan Rencana Program (KRP) yang akan diselaraskan Zdigunakan dalam Dokumen RPJMD.
6. Dalam rangka sinkronisasi kebijakan nasional, beberapa isue strategis
perlu dimasukkan seperti isue penanggulangan kemiskinan,
ketimpangan antar wilayah, SDGs, pembangunan infrastruktur dan pembangunan perdesaan dll,
E. BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
1. Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi, misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih, sebagai landasan perumusan tujuan
dan sasaran dari setiap misi dengan memperhatikan program
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Perumusan
setiap sasaran yang akan dicapai agar disertai dengan indikator
sasaran dan target capaian yang terukur setiap tahun untuk
mencapai target yang diinginkan pada akhir masa jabatan kepala
4
2. Sub Bab 5.1. tentang Sasaran pokok RPJPD Kabupaten Lampung Selatan
tahap 3 hendaknya diintegrasikan ke dalam Bab I tentang sub bab. hubungan antar dokumen
3. Tabel Pernyataan Tujuan dan Sasaran pada Sub Bab Tujuan dan
Sasaran, diubah dengan kolom tabe1 sebagai berikut :
Sebagai pedoman untuk menyusun mdikator kinerja tahunan yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
4. Penetapan indikator sasaran pokok pada Bab V sangat rind dan bersifat
mikro, sehingga jumlah sasaran pokok menjadi sangat banyak,
penetapan indikator sasaran pokok agar disederhanakan dan secara
selektif memilih sasaran pokok yang paling dominan pada setiap
sasaran. Indikator Kinerja Sasaran merupakan Indikator Kinerja
Darnpak yang representatif dan terukur menggambarkan kondisi sasaran yang akan dicapai.
5. penetapan target kinerja sasaran pokok disesuaikan dengan kemampuan
fiskal dan sumber daya daerah sehingga target-target yang ditetapkan dapat dicapai.
6. Beberapa indikator, agar dilakukan penelaahan kembali, antara lain:
a. persentase lembaga pelatihan tenaga kerja swasta yang mendapat
pembinaan, cakupan anak korban kekerasan yang rnendapatkan penanganan, persentase PMKS yang menerima pemberdayaan sosial, pengelola kader pemuda yang difasilitasi dalam pe1atihan, cakupan K4 dan sebagainya.
b. Indeks pendidikan, kesehatan, profesionalisme aparatur, agar dalam
pengukuran kinerja, dilakukan evaluasij diukur.
c. angkaangka indikator, lebih realistis seperti TPT Perdesaan 5,76 -200, penurunan konflik intir dan antar ke1ompok masyarakat 98%, indeks pendidikan 53-7, indeks profesional;isme aparatur 80%
d. Sasaran peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat,
tetapi data kondisi gizi anak tidak disinggung pada Bab II.
e. Target angka harapan hidup pada tahun 2021 diubah menjadi sebesar 71 atau 72 tahun.
f. Cakupan desajke1urahan DCI dari 96,90% menjadi 100%; Indikator
UCI diganti dengan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL).
g. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dari 83,70% menjadi 100%, agar memasukkan kinerja SKPD pada RS dr Bob Bazar.
h. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
positif dari 49,30% menjadi 85%, Indikator CDR (hanya TB pam) agar diganti dengan CNR yaitu meningkatnya angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkanjcase notification rate) per 100.000 penduduk
i. Angka kece1akaan rnenjadi 100 (apakah 100%, atau 100 kejadian)
agar diperjelas.
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR RENCANA PENCAPAIAN
SASARAN 2015 I2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 I 6 7 8 9
~- 'I
F. BAH VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
1. Bab ini bertujuan untuk menjelaskan strategi yang dipilih dalam
mencapai tujuan dan sasaran serta merumuskan arah kebijakan
dari setiap strategi terpilih.
2. Dalam perumusan strategi dan kebijakan harus memperhatikan isu
strategis dan permasalahan daerah pada Bab IV, agar setiap kebijakan yang ditetapkan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh daerah, sehingga setiap kebijakan yang ditetapkan menjadi solusi terhadap permasalahan serta menjadi arah pencapaian sasaran pokok.
3. Penyusunan kebijakan pembangunan agar memuat kebijakan
pembangunan lintas sektoral seperti penanggulangan kemiskinan,
pembangunan sumberdaya manusia (peningkatan IPM), pembangunan ketahanan pangan serta memuat kebijakan pembangunan kewilayahan di daerah yaitu membagi kawasan kabupaten Lampung Selatan menjadi kawasan-kawasan tertentu (minapolitan, pariwisata, agropolitan, industri
am.
4. Penetapan kebijakan daerah agar memperhatikan program strategis
nasional dan provinsi, sehingga dapat dilihat dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan terhadap program strategis dimaksud,
seperti program gerbang desa, pembangunan kawasan industri,
pembangunan kawasan pariwisata, dll.
G. BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
1. Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi
arah kebijakan pembangunan daerah yang dirumuskan pada BAB VI
Strategi dan Arah Kebijakan untuk merumuskan program pembangunan
daerah dan indikator kinerja (outcome) dalam rangka mewujudkan visi,
rnisi, tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam BABV.
2. Kebijakan dan Program Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2021 agar disempurnakan sesuai dengan Tabel T-III.C.90 Lampiran III Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
SASAR STRATEGI INDIKATOR CAPAIAN KINERJA PROGRAM
No. DAN ARAH KINERJA KONDISI KONDISI SKPD
AN
KEBIJAKAN (OUTCOME) AWAL AKHIR PEMBANGUNAN
1 2 3 4 5 6 7 9
3. Kebijakan yang dibuat tidak didukung program pembangunan atau
masih dijumpai 3 kebijakan dilaksanakan oleh 1 program. Seharusnya
setiap kebijakan didukung minimal 1 program.
H. BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
1. Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait
beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Pada bagian ini disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.
2. Judul Bab VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas diubah menjadi
"Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan
Pendanaannya"
3. Penyajian Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan
Pendanaannya disajikan dalam tabel T.III.C.91.
4. Penyajiannya kebutuhan pendanaan masing-masing bidang urusan agar
dijumlah menjadi Sub Total per bidang urusan. Sehingga jumlah total be1anja langsung sama dengan proyeksi Kapasitas RiiI Keuangan Tahun 2014-2019. sesuai ketentuan Lampiran III Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, dan huruf C.1.13 Perumusan Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan.
5. Perumusan program disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Seluruh program yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dalam RKPD
Tahun
2016
agar dimasukkan dalam dokumen RPJMD, hal ini untukmenjaga konsistensi program RPJMD dengan RKPD.
7. Indikasi Rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan
agar disusun per misi, karena pelaksanaan program-program prioritas dimaksudkan untuk mencapai Misi yang te1ah ditetapkan.
6
8. Indikator program bercirikan HASILjOUTCOME bukan DAMPAK atau
OUTPUT
9. Beberapa indikator perlu dilakukan perbaikan dan penyesuaian antara
lain:
a. Indikator Kinerja Program masih ada yang level impact (AKI, AKB)
b. Indikator Kinerja Program SDM Kesehatan belum mendukung
indikator dalam pelaksanaan Akreditasi Puskesmas (Indikator :
Puskesmas dengan 5 atau 9 jenis tenaga) dan Akreditasi RS
c. Indikator Program P2PL juga masuk indikator kinerja program
pemberdayaan masyarakat, sebaiknya dipisahkan dan
dimasukkan
pada program tersendiri
d. Indikator program P2PL belum mengakomodir indikator Kementerian Kesehatan misal TB masih menggunakan CR/ angka kesembuhan TB paru agar menggunakan indikator CNR untuk semua kasus TB (baik TB paru maupun ekstra paru)
I. BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
1. Bab mi memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa j abatan.
2. Pencantuman setiap capaian indikator, agar disesuaikan dengan Tabel
T. III.C.92. "Penetapan Indikator Kinerja terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan". Indikator kinerja kondisi awal,
indikator kinerja tahunan, dan indikator kinerja kondisi akhir harns konsisten antara indikator yang dicantumkan dalam BAB VII dan BAB VIII dan mencerminkan azas rasionalitas dengan kriteria dapat bersifat kumulatif, konstan, meningkat atau menurun.
3. Perumusan target capaian setiap tahun dari 2016-2021 pada Tabel
9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah yang belum diisi target capaian hams dicantumkan target kinerjanya baik kinerja kondisi awal, indikator kinerja tahunan, dan indikator kinerja kondisi akhir.
4. Data yang disajikan pada kolom kondisi awal tahun (benchmark) agar
sama pada setiap Bab (Kondisi Tahun 2014 pada Bab II, V dan IX).
J. BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
1. Dalam Sub Bab Pedoman Transisi, agar dirumuskan kalimat "Sambi!
menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021-2026, maka Penyusunan
RKPD Tahun 2022 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2005-2025".
2. Dalam Sub Bab 10.2. Kaidah Pelaksanaan agar dirumuskan kalimat
"Dengan ditetapkannya RPJMD Kabupaten Lampung Selatan Tahun
2016-2021 maka dokumen RPJMDes dilakukan review untuk
menjamin keselarasan dan kesesuaian dengan RPJMD Kabupaten
Lampung Selatan".
"-,,
PARAF KOORDINASI
1 WAKILGUBER~R2 ~KDAPROVINGI 3 ASS. BID. PEM.
4 ASS. BID. EK BANG
5 AS'S. BID. KESRA
6 A~~BID. UMUM
r
7 ~~.
>-8