• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Mei 2017 Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,37 persen, dengan Indeks

Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,33. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari – Mei) 2017 sebesar 1,65 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,70 persen.

 Inflasi ditandai dengan kenaikan indeks yang terjadi pada kelompok sandang 0,89 persen;

kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,61 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,27 persen; kelompok bahan makanan 0,25 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,02 persen.

 Komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei 2017 antara lain: daging ayam ras,

tarif listrik, rokok kretek filter, ketela pohon, pisang, bawang putih, teri segar, tauge/kecambah, cumi-cumi, telur ayam ras, cabai merah, buncis, sawi hijau, sepeda motor, kangkung, baju kaos berkerah wanita, baju anak setelan, terasi udang, udang basah, tomat sayur, wortel, sandal, daging ayam kampung, upah pembantu rt, baju kaos tanpa kerah/t-shirt, kentang, rokok putih, dan daging sapi . Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: cabai rawit, bawang merah, tongkol/ambu-ambu, beras, jeruk, tongkol pindang, tarif pulsa ponsel, air kemasan dan semen.

 Inflasi terjadi di 70 kota dan deflasi terjadi di 12 kota dari seluruh kota yang menghitung angka

inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dan terendah di Sampit dan Bulukumba sebesar 0,02 persen, Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,13 persen dan

No. 06/06/Th.IV, 2 Juni 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

(2)

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks kelompok sandang 0,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,61 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,27 persen; kelompok bahan makanan 0,25 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,02 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2017 antara lain daging ayam ras, tarif listrik, rokok kretek filter, ketela pohon, pisang, bawang putih, teri segar, tauge/kecambah, cumi-cumi, telur ayam ras, cabai merah, buncis, sawi hijau, sepeda motor, kangkung, baju kaos berkerah wanita, baju anak setelan, terasi udang, udang basah, tomat sayur, wortel, sandal, daging ayam kampung, upah pembantu rt, baju kaos tanpa kerah/T-Shirt, kentang, rokok putih, dan daging sapi . Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: cabai rawit, bawang merah, tongkol/ambu-ambu, beras, jeruk, tongkol pindang, tarif pulsa ponsel, air kemasan dan semen.

Pada bulan Mei 2017, dari tujuh kelompok pengeluaran, seluruhnya memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1610 persen; kelompok bahan makanan 0,0745 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,0569 persen; kelompok sandang 0,0367 persen; kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,0350 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,0012 persen dan kelompok kesehatan 0,0010 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Mei 2016 – Mei 2017

0,02 0,13 0,88 0,80 0,07 -0,32 0,78 0,63 1,79 0,79 -0,20 -1,08 0,37 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

(3)

Tabel 1

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Singaraja Mei 2017

Kelompok Pengeluaran DeflasiAndil

(1) (2)

Umum 0,3663

1. Bahan Makanan 0,0745

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0569 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,1610

4. Sandang 0,0367

5. Kesehatan 0,0010

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0012 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,0350

Tabel 2

Laju Inflasi Kota Singaraja Mei 2017, Tahun Kalender Mei 2017, dan Mei 2017 terhadap Mei 2016 menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK April 2017 IHK Mei 2017 Laju Inflasi Mei 2017 *) Laju Inflasi Tahun 2017 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 136,83 137,33 0,37 1,65 4,70 Bahan Makanan 143,87 144,23 0,25 -1,14 3,88

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 145,83 146,23 0,27 1,60 3,03 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 136,36 137,19 0,61 3,24 5,32

Sandang 136,52 137,74 0,89 3,44 8,31

Kesehatan 115,20 115,23 0,03 2,51 6,19

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 121,44 121,47 0,02 -0,15 5,30 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 124,20 124,60 0,32 5,51 6,44 *) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap bulan sebelumnya

**) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap bulan Mei 2016

(4)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi Mei 2017 sebesar 0,37 persen, laju inflasi tahun kalender (Januari – Mei) 2017 sebesar 1,65 persen, dan laju inflasi ”Year on Year” (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 4,70 persen. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2016 : inflasi Mei 2016 sebesar 0,02 persen, laju inflasi tahun kalender (Januari – Mei) 2016 sebesar 1,52 persen, dengan tingkat inflasi ”Year on Year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,50 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, danYear on Year, di Kota Singaraja Tahun 2016 – 2017 Deflasi 2016 2017 (1) (2) (3) 1. Mei 0,02 0,37 2. Kumulatif Tahunan 1,52 1,65 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Singaraja bulan Mei tahun 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran

0,89 0,61 0,32 0,27 0,25 0,03 0,02 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00

SANDANG PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

BAHAN MAKANAN KESEHATAN

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2017 sebesar 144,23 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 143,87 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Dari sebelas subkelompok yang termasuk didalam kelompok ini, tujuh subkelompok mengalamipeningkatanindeks atau inflasi yaitu: subkelompok daging dan hasil-hasilnya 4,91 persen; subkelompok sayur-sayuran 3,44 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 1,79 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 1,24 persen; subkelompok buah-buahan sebesar 1,04 persen; subkelompok ikan segar 0,75 persen serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,01 persen. Tiga subkelompok mengalami

penurunanindeks atau deflasi yaitu: subkelompok bumbu-bumbuan 4,63 persen; subkelompok ikan diawetkan 1,26 persen dan subkelompok lemak dan minyak 0,16 persen. Sedangkan subkelompok kacang-kacangan tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: daging ayam ras 0,1692 persen; ketela pohon 0,0348 persen; pisang 0,0311 persen; bawang putih 0,0290 persen; teri segar 0,0260 persen; tauge/kecambah 0,0236 persen; cumi-cumi 0,0195 persen; telur ayam ras 0,0190 persen; cabai merah 0,0161 persen; buncis 0,0117 persen; sawi hijau 0,0112 persen; kangkung 0,0094 persen; terasi udang 0,0074 persen; udang basah 0,0064 persen; tomat sayur 0,0056 persen; wortel 0,0044 persen; daging ayam kampung 0,0041 persen; kentang 0,0035 persen dan daging sapi 0,0033 persen.

Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: cabai rawit 0,1718 persen; bawang merah 0,0982 persen; tongkol/ambu-ambu 0,0446 persen; beras 0,0337 persen; jeruk 0,0122 persen; tongkol pindang 0,0097 persen; daging babi 0,0024 persen; minyak goreng 0,0022 persen; apel 0,0018 persen; ekor kuning 0,0005 persen dan tepung terigu 0,0005 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu 0,0745 persen

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Mei 2017 adalah sebesar 146,23 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 145,83 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami

peningkatanindeks atau inflasi yaitu: subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,25 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalamipenurunanindeks atau deflasi sebesar 0,08 persen. Adapun subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks.

(6)

3. Perumahan,Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Mei 2017 adalah 137,19 sedangkan bulan sebelumnya 136,36 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,61 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan

indeks atau inflasi yaitu: subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,69 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,42 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu: subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,04 persen dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,02 persen.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah : tarif listrik 0,1632 persen; upah pembantu rumah tangga 0,0039 persen; sabun cair/cuci piring 0,0019 persen dan sabun detergen bubuk/cair 0,0004 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi di kelompok ini adalah: semen 0,0045 persen; bahan bakar rumah tangga 0,0034 persen; kulkas/lemari es 0,0003 persen dan setrika 0,0002 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1610 persen.

4. Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Mei 2017 adalah 137,74 sedangkan bulan sebelumnya 136,52 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,89 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok pengeluaran ini, keempat subkelompok mengalamipeningkatanindeks atau inflasi dengan urutan yaitu: subkelompok sandang anak-anak sebesar 1,69 persen; subkelompok sandang wanita 0,90 persen; subkelompok sandang laki-laki 0,45 persen serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,24 persen.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah: baju kaos berkerah wanita 0,0091 persen; baju setelan anak 0,0090 persen; sandal 0,0042 persen; baju kaos tanpa kerah/T-Shirt laki dewasa 0,0036 persen; sepatu wanita 0,0022 persen; sepatu anak 0,0018 persen; baju kaos tanpa kerah/T-Shirt anak 0017 persen; kemeja panjang katun 0,0015 persen; emas perhiasan 0,0012 persen; celana pendek laki-laki 0,0008 persen; celana pendek anak 0,0008 persen; kemeja pendek anak 0,0006 persen dan celana panjang jeans 0,0002 persen . Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0367 persen.

5. Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Mei 2017 sebesar 115,23 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 115,20 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya dua subkelompok yang mengalami peningkatan indeks atau

(7)

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Mei 2017 adalah 121,47 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 121,44 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya dua subkelompok yang mengalami

peningkatan indeks atau inflasi yaitu: subkelompok olahraga sebesar 0,65 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya yaitu: subkelompok pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan dan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah televisi berwarna dan sepatu olah raga pria sebesar 0,0006 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0012 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Mei 2017 adalah 124,60 sedangkan bulan sebelumnya sebesar 124,20 sehingga kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi sebesar 0,32 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu subkelompok yang mengalamipeningkatanindeks atau inflasi yaitu: subkelompok transpor sebesar 0,58 persen. Sedangkan satu subkelompok mengalami penurunan indeks atau deflasi, yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,38 persen. Adapun dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sarana dan penunjang transpor serta subkelompok jasa keuangan.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah : bensin 0,0319 persen dan sepeda motor 0,0054 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi di kelompok ini adalah: tarif pulsa ponsel sebesar 0,0077 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0350 persen.

(8)

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen Kota Singaraja Bulan April 2017 dan Mei 2017, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Subkelompok IndeksApril

2017 Indeks Mei 2017 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 136,83 137,33 0,37 0,3663 I. BAHAN MAKANAN 143,87 144,23 0,25 0,0745

a. Padi-padian, Umbi-umbian, danHasilnya 129,31 129,32 0,01 0,0006

b. Daging dan Hasil-hasilnya 127,35 133,60 4,91 0,1742

c. Ikan Segar 127,68 128,64 0,75 0,0116

d. Ikan Diawetkan 105,40 104,07 -1,26 -0,0070

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 129,37 130,97 1,24 0,0218

f. Sayur-sayuran 141,67 146,55 3,44 0,0721 g. Kacang-kacangan 158,33 158,33 0,00 0,0000 h. Buah-buahan 162,46 164,15 1,04 0,0171 i. Bumbu-bumbuan 271,09 258,55 -4,63 -0,2148 j. LemakdanMinyak 116,28 116,09 -0,16 -0,0022 k. BahanMakananLainnya 135,73 138,16 1,79 0,0011

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 145,83 146,23 0,27 0,0569

a. Makanan Jadi 143,99 143,99 0,00 0,0000

b. Minuman Tidak Beralkohol 136,57 136,46 -0,08 -0,0031

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 159,96 161,96 1,25 0,0600

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 136,36 137,19 0,61 0,1610

a. Biaya Tempat Tinggal 135,31 135,28 -0,02 -0,0045

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 144,72 148,61 2,69 0,1598

c. Perlengkapan Rumahtangga 141,23 141,18 -0,04 -0,0005 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 115,98 116,47 0,42 0,0062 IV. SANDANG 136,52 137,74 0,89 0,0367 a. Sandang Laki-Laki 145,28 145,93 0,45 0,0059 b. Sandang Wanita 130,52 131,70 0,90 0,0113 c. Sandang Anak-Anak 138,87 141,22 1,69 0,0183

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 126,34 126,64 0,24 0,0012

V. KESEHATAN 115,20 115,23 0,03 0,0010

a. Jasa Kesehatan 104,63 104,63 0,00 0,0000

b. Obat-obatan 123,44 123,56 0,10 0,0006

c. Jasa Perawatan Jasmani 111,05 111,05 0,00 0,0000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 123,51 123,54 0,02 0,0004

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 121,44 121,47 0,02 0,0012

a. Pendidikan 128,70 128,70 0,00 0,0000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 101,38 101,38 0,00 0,0000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 119,51 119,51 0,00 0,0000

(9)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA SINGARAJA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA MEI 2017

Pada bulan Mei 2017 tercatat 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dan terendah di Sampit dan Bulukumba sebesar 0,02 persen, Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,13 persen dan terendah di Pematang Siantar sebesar 0,01 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Mei 2017

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 TUAL 144,44 0,96 2 LHOKSEUMAWE 122,79 0,90 3 TANJUNG PANDAN 136,58 0,90 4 BANDAR LAMPUNG 129,92 0,89 5 BANDA ACEH 121,23 0,86 6 METRO 135,94 0,86 7 MALANG 129,88 0,82 8 PALU 131,11 0,81 9 KUDUS 135,30 0,80 10 TEGAL 125,10 0,74 11 TEMBILAHAN 132,20 0,69 12 KENDARI 123,74 0,68 13 PURWOKERTO 125,99 0,66 14 SUMENEP 125,44 0,66 15 PALEMBANG 126,31 0,64 16 CIREBON 123,83 0,64 17 BIMA 130,54 0,64 18 TASIKMALAYA 127,21 0,62 19 SERANG 136,51 0,62 20 MANOKWARI 122,20 0,60 21 CILACAP 131,37 0,59 22 SEMARANG 127,38 0,59 23 MADIUN 126,67 0,58 24 CILEGON 134,54 0,58 25 BOGOR 129,14 0,57 26 BENGKULU 137,31 0,56 27 BATAM 128,18 0,56 28 LUBUKLINGGAU 126,07 0,54 29 PALANGKARAYA 126,15 0,53

(10)

...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 34 DKI JAKARTA 128,60 0,49 35 SUKABUMI 127,96 0,49 36 MATARAM 126,43 0,49 37 BANDUNG 127,08 0,47 38 TANJUNG PINANG 127,35 0,41 39 SIBOLGA 131,42 0,39 40 SURABAYA 128,90 0,39 41 MAUMERE 122,26 0,38 42 SAMARINDA 131,56 0,38 43 PROBOLINGGO 125,31 0,37 44 SINGARAJA 137,33 0,37 45 JEMBER 125,23 0,36 46 SINGKAWANG 128,56 0,34 47 SURAKARTA 124,80 0,33 48 YOGYAKARTA 125,87 0,33 49 BANYUWANGI 124,49 0,33 50 BANJARMASIN 128,58 0,33 51 BALIKPAPAN 132,94 0,32 52 JAMBI 127,27 0,31 53 PONTIANAK 138,18 0,30 54 BEKASI 124,99 0,27 55 MAMUJU 127,66 0,27 56 WATAMPONE 123,80 0,23 57 MERAUKE 135,41 0,23 58 AMBON 125,96 0,20 59 TERNATE 131,45 0,20 60 GORONTALO 123,88 0,19 61 BAU-BAU 128,64 0,17 62 BUNGO 126,89 0,16 63 PEKANBARU 130,05 0,12 64 DUMAI 130,71 0,11 65 DENPASAR 125,58 0,11 66 MEDAN 131,73 0,08 67 MEULABOH 127,37 0,06 68 PARE-PARE 122,97 0,06 69 SAMPIT 129,86 0,02 70 BULUKUMBA 133,21 0,02 71 PEMATANG SIANTAR 132,80 -0,01 72 PADANG 133,56 -0,04 73 KUPANG 129,49 -0,06

Referensi

Dokumen terkait

Pada atom dengan banyak elektron, pengertian ini sering disebut sebagai potensial ionisasi yang pertama, karena sesudah ionisasi yang pertama ini bisa terjadi ionisasi lebih

Kegiatan keagamaan tersebut rajin dilakukan kecuali di desa Sidowayah yang merupakan salah satu dusun dari desa Sidoharjo.. Di desa Sidowayah tidak terdapat kegiatan

Karena menyesuaikan dengan metode kualitatif yang menyajikan secara langsung hakikat antara hubungan peneliti dan responden dalam hal ini novel Anak Kecil Yang Mengubah

Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai produk perbankan syariah Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahuinya penerapan dan sistem bagi hasil

Lagu Anak Domba Allah merupakan bentuk lagu inkulturasi untuk misa yang seringkali digunakan oleh awam maupun para rohaniawan di Gereja Assumpta yang bentuk lagunya tidak

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang mampu membantu mempermudah pekerjaan para engineer dalam mendeteksi availability sebuah perangkat

Suhu pengeringan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap organoleptik warna dan indeks pencoklatan, serta memberikan pengaruh berbeda tidak nyata

Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual harus dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun di sisi