Edisi ke-13, September 2007
NEWSLETTER
NEWSLETTER
Siapa Pemirsa Ajang Pencari
Bakat?
1
Data Highlight
Edisi Ini:
Edisi Ini:
Edisi Ini:
Edisi Ini:
NEWSLETTER
p.1
Data Highlight
Client’s Update
Menjelajah Web dan
Menon-ton TV dalam Genggaman
2
AGBNielsen WAP & Web
Shop
3
Tanggal
Subjek
Level
6-Sept
PE
Beginner
20-Sept
VB
Beginner
Jadwal Training Arianna
Setiap Kamis, 09.30-12.00
Silahkan hubungi tim Client Service kami untuk keikutsertaan Anda.
T
T
T
T~{|ÜÇçt
~{|ÜÇçt
~{|ÜÇçt
~{|ÜÇçt
,
Mama Mia
(Indosiar) sampai pada babak final pada
Selasa lalu (11/09). Namun, di sini bukan
hendak berbicara tentang pemenang
ajang tersebut. Sebagai program hiburan
yang menghadirkan kedekatan di antara
ibu dan anak, Mama Mia menjadi salah
satu ajang yang menarik perhatian, baik
bagi para ibu maupun para gadis remaja.
Data kepemirsaan yang dikeluarkan oleh
AGBNielsen mewakili lirik dari lagu tema
Mama Mia, yaitu ”Ada Mama di
sampingku”. Data memperlihatkan
bahwa di antara pemirsa Mama Mia
(3.567.000 individu), ada sekitar 8,8%
remaja puteri berusia 10-19 tahun
(315.000) yang menonton Mama Mia
bersama dengan ibu mereka (wife of
head household) selama Juni-September
2007. Jumlah gadis remaja yang
menonton sendiri terlihat lebih sedikit
atau hanya sekitar 116.000 individu.
Sebaliknya, jumlah ibu yang menonton
sendiri tampak lebih banyak; mencapai
764.000 individu.
Dari sisi jumlah pemirsa, khususnya di
bulan Agustus 2007, Mama Mia berhasil
menarik perhatian pemirsa anak-anak
(5-14 tahun), remaja (15-19), dan dewasa
(20 tahun ke atas) dari semua SES. Di
antara jejeran program musik, Mama Mia
bersanding dengan ajang musik pencari
bakat yang sudah lebih dulu ada, seperti
Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 4 (TPI)
yang beraliran dangdut dan Indonesian
Idol (RCTI) yang beraliran pop.
Mengintip pada profil pemirsa di antara
ajang pencarian bakat bergenre pop,
pemirsa Mama Mia mirip dengan pemirsa
Akademi Fantasi Indosiar (AFI) dan
Indo-nesian Idol, yaitu perempuan, ibu
rumahtangga, dan pelajar.
Dibandingkan dengan AFI, pemirsa
Mama Mia berasal dari kelas menengah
bawah, sementara pemirsa AFI
kebanya-kan berasal dari kelas menengah atas.
Sementara kota yang kepemirsaan
Mama Mia cukup kuat, secara berurutan,
adalah Palembang, Bandung, Semarang,
Denpasar, Surabaya, dan Makassar,
TAM Excursion 2007: Selamat
Datang di Taiwan
3
Memprediksi dengan FPO
4
Brand Equity: Studi Winning
Brands untuk Stasiun TV
4
FAQ tentang Survei
Ke-pemirsaan TV (TAM)
5
Rating Harian Mencakup 80%
Populasi TV
6
Training Metodologi TAM
Bulan Ini: Kamis, 27 Sept
Jam: 14.00 - 17.00
Event
AGBNielsen Executive High
Tea
6
Seminar Komunikasi &
Edu-kasi tentang TAM
6
Siapa Pemirsa Ajang
Pencarian Bakat?
NEWSLETTER
E d i s i ke - 1 3 , S e p t e m b e r 2 0 0 7
N E W S L E T T E R
p.2
NEWSLETTER
sedangkan AFI menjangkau hampir semua kota, kecuali
Jakarta dan Medan. Indonesian Idol paling kuat
kepemir-saannya di Jakarta, kota yang kurang berhasil terambil
oleh AFI dan Mama Mia. Selain itu, ,dibandingkan
den-gan Indonesian Idol, kepemirsaan pekerja kantor atas
Mama Mia lebih tinggi.
Dengan profil pemirsa yang hampir mirip di antara
sejum-lah program ajang pencarian bakat, tantangan
terbe-sarnya adalah bagaimana mengemas program agar
ber-hasil memancing perhatian pemirsa. Lalu setelah Mama
Mia, ada apa lagi?*
Photos: Courtesy of www.indosiar.com and www.rcti.tvClient’s Update
Nielsen’s Consumer Insight
Menjelajah Web dan
Menjelajah Web dan
Menjelajah Web dan
Menjelajah Web dan
Menonton TV dalam Genggaman
Menonton TV dalam Genggaman
Menonton TV dalam Genggaman
Menonton TV dalam Genggaman
Pada Juli 2007, CTIA – organisasi
perdagangan untuk industri
telekomu-nikasi nirkabel – mencatat ada lebih
dari 239 juta pelanggan teknologi
nirkabel di Amerika. Dengan
banyaknya pelanggan teknologi ini,
tingkah laku mereka atas teknologi ini
pun beragam. Siapa yang menyangka
pada 25 tahun yang lalu bahwa menonton video klip,
misalnya, bisa dilakukan di dalam genggaman tangan
kapanpun dan di manapun?
Berdasarkan data yang dihasilkan oleh Nielsen,
penggunaan mobile web (seperti WAP – wireless
application protocol sites dan web content) lebih cepat
menyebar dibandingkan penggunaan mobile video
(seperti short clips, streaming video, dan siaran TV).
Menurut Nielsen, lebih dari 14% warga Amerika yang
berusia 12 tahun ke atas mengakses mobile web pada
Q1 2007. dan di antara 18-34 tahun, 25% lebih banyak
atau satu di antara empat warga Amerika, menggunakan
teknologi mobile web. Di antara remaja usia 12-17 tahun,
penggunaannya lebih rendah, dengan 15% di
antaranya menggunakan telepon selular untuk
menjelajah web di Q1.
Di Q1 2007 juga, Nielsen memperkirakan 8% dari
remaja Amerika berusia 12-17 tahun mengakses
streaming video atau
siaran TV melalui telepon
selular mereka, dan
hanya 7% dari mereka
yang berusia 18-34
tahun. Meski demikian,
konsumsi mobile video
terhadap total
populasinya masih
termasuk rendah, dengan
hanya 3% dari total
warga Amerika berusia
12 tahun ke atas yang
mengakses.*
www.nielsen.com/ consumer_insight/
AGBNielsen menyediakan informasi
Daily New Programs and Products (Commercials)
. Untuk
infor-masi lebih lanjut, silahkan hubungi Tim Marketing Service: Hellen (193), Christina (228), Ardiansyah (239).
NEWSLETTER
E d i s i ke - 1 3 , S e p t e m b e r 2 0 0 7
N E W S L E T T E R
p.3
NEWSLETTER
Layanan Baru Pendukung Industri
Seiring dengan berjalannya rating harian, AGBNielsen juga mengembangkan layanan WAP (Wireless Application Protocol), yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh informasi rating harian melalui telepon selular di manapun dan kapanpun. AGB Nielsen juga mulai mengembangkan layanan Web Store sejak Agustus 2007. Toko virtual yang direncanakan untuk diluncurkan di awal 2008 ini menyediakan report standar dan cus-tomized (sesuai pesanan) prabayar.
A
A
A
AGB Nielsen WAP
GB Nielsen WAP
GB Nielsen WAP
GB Nielsen WAP
Terkait dengan penggunaan telepon selular sebagai media berjalan yang bisa mengakses web di manapun dan kapanpun, saat ini sudah dikembangkan teknologi WAP untuk mengirimkan informasi data harian kepemirsaan TV. Data ini bisa diperoleh hanya satu menit setelah data dikeluarkan. Namun kecepatan akses data ini tergantung pada koneksi dan telepon selular yang digunakan. Dan selama telepon selular yang digunakan memiliki fasilitas koneksi GPRS, data-data yang dibutuhkan bisa langsung diperoleh dalam genggaman.
Informasi-informasi yang bisa diperoleh adalah pada dua hari terakhir, di antaranya adalah performa masing-masing channel (Channel Performance by All Stations), tracking share berdasarkan stasiun TV (Channel Perform-ance Tracking), dan Top Program (Top Program by Channel). Pengguna bisa memilih informasi berdasarkan kota-kota tertentu (apakah JKT, BDG, SBY, atau JKT-BDG-SBY) atau berdasarkan target pemirsa tertentu (all people, SES AB, atau SES CDE).
Web Shop
Web Shop
Web Shop
Web Shop
Layanan yang juga sedang dikembangkan untuk industri adalah Web Shop; toko virtual yang menyediakan data dalam format standard dan customized (sesuai pesanan). Laporan dalam bentuk standar, di anta-ranya adalah Viewing Reports (tentang channel share), Program Reports (tentang program unggulan di setiap stasiun TV), dan TV Ad Reports (tentang iklan). Sementara Custom Reports, seperti Ad-Hoc Re-ports (sesuai permin-taan pengguna). Layanan ini berguna bagi para pemain industri yang belum bersentuhan dengan software, tetapi membutuhkan infor-masi untuk temuan-temuan data teratas, pitching, atau pen-gambilan keputusan ad-hoc.
TAM Excursion 2007 :
Selamat Datang di Taiwan
Selamat Datang di Taiwan
Selamat Datang di Taiwan
Selamat Datang di Taiwan
Apakah yang didapat dari studi banding ini? Research
Sehubungan dengan banyaknya channel TV yang tersedia di Taiwan, analis data tidak hanya dituntut untuk melakukan analisis yang lebih kompleks, tetapi juga lebih dalam terhadap rating.
Para analis data bisa belajar bagaimana membaca peluang pada kompetisi yang sangat ketat dari perspektif yang berbeda, misalnya dari sudut pan-dang TV terestrial, TV berlangganan, dan peneliti TV independen. Mereka juga bisa belajar bagaimana menghasilkan laporan dan analisis yang kom-prehensif dan mendalam untuk mendukung pengambilan keputusan. Programming & Produser
Meskipun penetrasi kepemirsaan TV Kabel mencapai 75%, top 10 program yang paling banyak ditonton berasal dari TV terestrial. Pemirsa Taiwan masih suka menonton produk lokal.
Satu hal yang bisa dipelajari adalah strategi bagi TV terestrial untuk bisa bertahan di tengah menjamurnya TV Kabel, aspek mana yang perlu
diper-hatikan saat mencari atau memproduksi program yang sesuai dengan kebutuhan setempat untuk memenangkan kompetisi. Hal lain yang juga bisa dipelajari adalah bagaimana informasi rating harian menguntung-kan bagi strategi programming (planning & scheduling) dan aspek apa yang juga perlu diperhatikan dalam menentukan hasil akhir. Marketing
Taiwan menggunakan jaminan CPRP dalam menjual airtime. Dengan jumlah pengiklan yang sama dan ukuran pasar yang lebih kecil daripada Indonesia, akan menarik untuk melihat bagaimana mereka berkompetisi untuk memperoleh billing commitment yang lebih besar dari klien. Pemasar bisa belajar bagaimana menjual airtime, tidak semata-mata menggunakan rating, tetapi juga analisis dan pertimbangan lainnya. Hal lainnya, mereka bisa mempelajari bagaimana membuat dan menjual paket yang menarik untuk klien mereka, bagaimana menghindari clut-ter, dan bagaimana informasi rating harian digunakan dalam aktivitas dan transaksi harian mereka.
bersambung —
AGB Nielsen akan mengadakan Studi Banding mengenai Survei Kepemirsaan TV atau TV Audience
Meas-urement (TAM) yang ke-2 di Taiwan. Mengapa Taiwan? Taiwan adalah salah satu pasar yang kompleks di
kawasan Asia. TAM di Taiwan sudah berjalan sejak tahun 1994 dan saat ini mencakup lebih dari 1.800
rumahtangga dengan lebih dari 70 channel TV, mulai dari TV terrestrial hingga TV kabel dan satelit.
Studi ini akan dilakukan dari kedua sudut pandang, yaitu TV terrestrial dan TV berlangganan.
N E W S L E T T E R
E d i s i k e - 1 3 , S e p t e m b e r 2 0 0 7
NEWSLETTER
p.4
Memprediksi dengan FPO
Memprediksi dengan FPO
Memprediksi dengan FPO
Memprediksi dengan FPO
FPO lahir karena adanya kebutuhan akan informasi rating mendatang secara akurat, baik dari pihak stasiun TV untuk menjual jam tayang, maupun dari pihak agensi iklan agar mencapai sasaran secara akurat. Bagi stasiun TV, FPO membantu dalam hal memprediksi rating pro-gram berdasarkan rating propro-gram kotor. Sementara bagi agensi ik-lan, FPO memprediksi rating iklan untuk kemudian melakukan peren-canaan dan optimalisasi kampanye.
Secara umum, Forecasting memprediksi rating mendatang dengan tingkat akurasi yang tinggi, yang diperhitungkan untuk masing individu di setiap panel rumahtangga dan untuk masing-masing program yang tercantum pada rate card.
Sementara itu, Planning & Optimizing memungkinkan pengguna un-tuk mengoptimalkan kampanye berdasarkan GRP (Gross Rating Point), reach (jangkauan), dan bujet. Selain itu, pengguna juga bisa mengaplikasikan persentase bujet-nya pada slot waktu tertentu, mis-alnya, prime time. Bahkan pengguna bisa pula mengubah-ubah ren-cana secara cepat dan mudah. Penjadwalan kampanye juga bisa
dila-kukan secara otomatis pada kalender dalam periode kampanye ter-tentu.
Kelebihan yang bisa ditemukan dari FPO di antaranya adalah: • Mudah beradaptasi – bisa diatur pada lanskap TV yang
berbeda-beda
• Akurat – dapat diandalkan dalam memperkirakan rating mendatang
• Transparan – menghasilkan laporan yang mudah di-mengerti
• Mudah digunakan – alur kerjanya jelas dengan tampilan yang mudah dioperasikan
• Cepat dan Fleksibel – perubahan rencana bisa dengan cepat dan mudah diimplementasikan
• Terintegrasi – dengan alat analisis TV lainnya
Semenjak 15 Juni 2007, FPO sudah diujicobakan pada delapan agensi periklanan. Jika tertarik untuk bergabung dengan program trial ini, silahkan hubungi tim Marketing Service kami.
Brand Equity
Brand Equity
Brand Equity
Brand Equity
: Studi
: Studi
: Studi
: Studi
Winning Brands
Winning Brands
Winning Brands
Winning Brands
Sindikasi untuk Stasiun TV
Sindikasi untuk Stasiun TV
Sindikasi untuk Stasiun TV
Sindikasi untuk Stasiun TV
Winning Brands adalah suatu pengukuran yang digunakan untukmengungkap bagaimana suatu produk menciptakan perbedaan di antara produk-produk lainnya, termasuk memberi jawaban atas ber-bagai isu manajemen produk. Nielsen Winning Brands digunakan dalam hal manajemen produk untuk mengukur pengaruh dari semua aktivitas marketing atas Brand Equity.
Saat ini, Nielsen Winning Brands menawarkan studi atas stasiun TV. Salah satu keuntungan dari brand equity yang kuat adalah stasiun TV akan mendapatkan kesetiaan yang lebih besar dari pemirsanya. Dengan membangun brand equity, pada akhirnya profit atas produk pun akan berkembang. Selain itu, stasiun TV juga akan menjadi
pilihan utama bagi agensi media dan pengiklan.
Winning Brands menyediakan kemampuan untuk mendiagnosis indikator dari brand equity, seperti pengenalan (awareness), alasan (consideration), kualitas program (programming quality), citra merek (brand image), kualitas penerimaan (reception quality), atau citraan pemirsa (user imagery). Hal ini pada gilirannya akan membantu stasiun TV dalam berfokus pada area yang memerlukan pengembangan. Dengan Brand Equity Index yang dihasilkan dari diagnosis atas indikator-indikator tersebut, stasiun TV kemudian bisa menetapkan seberapa besar kesetiaan pemirsa terhadap stasiun TV (brand loyalty) dan berapa besar stasiun TV bisa menetapkan harga (price premium).
Winning Brands juga melakukan pengukuran tunggal atas performa dan Key Performance Index (KPI) untuk memonitor performa stasiun TV secara lebih efektif dan membandingkan performa stasiun TV dengan kompetitor. Hasilnya adalah Brand Equity Index, yang didasarkan atas respon pemirsa terhadap (1) stasiun TV favorit, (2) stasiun TV yang akan mereka rekomendasikan pada orang lain, (dan (3) kesediaan untuk membayar harga minimum (untuk produk konsumtif)) untuk mengetahui posisi stasiun TV di antara stasiun-stasiun TV lainnya.
Studi ini direncanakan akan mencakup lima kota besar dengan 1000 responden. Survei lapangan akan mulai berjalan di bulan November 2007. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi tim Marketing Service kami: Hellen (193), Christina (228), Ardiansyah (239).
sambungan … Layanan Baru Pendukung Industri
N E W S L E T T E R
E d i s i k e - 1 3 , S e p t e m b e r 2 0 0 7
NEWSLETTER
p.5
Client’s Update
(Q)
Bagaimana pengambilan data kepemirsaan televisi dila-kukan?(A) Pesawat-pesawat TV dan peralatan lain yang dihubungkan den-gan TV, misalnya DVD player, Play Station, dll di masing-masing rumah panel dipantau secara elektronik oleh sistem Peoplemeter. Masing-masing anggota rumahtangga diberikan sebuah tombol khusus pada handset Peoplemeter (misalnya tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu, dsb). Anggota rumahtangga diminta untuk menekan tombol handset pada saat menonton TV, dan menekan kembali ketika selesai menonton. Pengambilan data dilakukan melalui dua sistem, yaitu online dan offline. Pada sistem online, data diambil setiap malam melalui sistem telepon yang diset secara otomatis dan dihubungkan dengan sistem pengolahan data sentral di kantor AGB Nielsen Media Research. Sistem online ini dilakukan untuk penarikan data harian (daily rating) di kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan rumah panel yang masih offline di kota lainnya akan didatangi petugas Liasson Officer untuk mengganti modul (alat perekam data) setiap hari Minggu
untuk data kepemirsaan hari Minggu hingga Sabtu pada minggu sebelumnya.
(Q) Siapa saja yang dijadikan panel dalam pengukuran k e p e m i r s a a n t e l e v i s i ( T e l e v i s i o n A u d i e n c e Measurement)?
(A) Anggota dari rumahtangga yang memiliki pesawat televisi dalam kondisi berfungsi dengan baik dan berusia 5 tahun ke atas. Semua rumah tangga di 10 area survei AGB Nielsen Media Re-search memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi panel melalui penyaringan dan pemilihan den-gan metode stratified random sampling. Meski demikian, tidak ada satu rumahtangga pun yang dapat mengajukan diri untuk menjadi panel.
(Q) Bagaimana metode Stratified Random Sampling dilakukan dalam proses pemilihan panel?
(A) Pertama-tama, 50 unit rumah tangga dalam lokasi yang memiliki TV dan berada pada lokasi yang berdekatan dikelompokkan dalam sebuah Primary Sampling Unit (PSU). Kemudian, pada masing-masing PSU, rumah-rumah dalam interval tertentu didata demograf-inya. Kemudian hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih se-cara acak rumah tangga untuk dijadikan panel dengan mempertim-bangkan proporsi umur, gender, serta SES sesuai dengan kondisi populasi. Proporsi populasi didapatkan dari hasil TV Establishment Survey.
(Q) Apakah yang dimaksud dengan TV Establishment
Sur-vey ?
(A) TV Establishment Survey merupakan survei yang dilaksanakan secara tahunan dan bertujuan untuk :
1. Menetapkan ukuran dan profil demografi penduduk yang memiliki televisi di kota-kota yang dijadikan target Peoplemeter, juga karakteristik penerimaan televisi serta detail kepemilikan barang-barang rumah tangga dari rumah-rumah di area-area itu.
2. Untuk mengidentifikasi variabel-variabel demografik untuk pen-ghitungan jumlah populasi yang sebenarnya dan proyeksi se-lama pembuatan TV rating. Juga untuk mengetahui jumlah total masing-masing variable
3. Untuk membentuk kelompok rumah tangga menjadi panel Peo-plemeter.
4. Untuk menetapkan atau meninjau variabel kontrol dan matrix kontrol untuk pemeliharaan panel.
(Q) Berapa lama usia panel dan bagaimana prosedur penggantian panel ?
(A) Lamanya sebuah rumahtangga menjadi panel adalah maksimal 2 ta-hun, namun penggantian panel tidak dilakukan secara serentak. Tingkat ber-hentinya suatu rumahtangga sebagai panel secara normal adalah 20-25% dari rumahtangga yang ter-install setiap tahunnya. Tidak ada peng-gantian yang dipaksakan dalam keadaan normal.
Selain penggantian secara normal ter-jadi pula penggantian panel diakibatkan karena beberapa alasan, diantaranya:
•
Penolakan panel rumahtangga untuk meneruskan kerjasam•
Menolak karena tidak memperbolehkan meng-install semua TV•
Perubahan pada kondisi/keadaan anggota rumah tangga•
Pindah rumah/renovasiSuatu panel rumahtangga dimungkinkan untuk tidak menjadi panel lagi karena panel balance atau tidak dapat melakukan tugasnya un-tuk menekan tombol handset dengan baik.
(Q) Apa yang sesungguhnya diberikan oleh TAM untuk industri?
(A) TAM memberikan masukan (dalam kepemirsaan TV) bagi agensi periklanan dan pemilik produk yang menggunakan TV sebagai medium untuk mengkomunikasikan produk mereka.
bersambung ...
FAQ tentang Survei
FAQ tentang Survei
FAQ tentang Survei
FAQ tentang Survei
Kepemirsaan TV
Kepemirsaan TV
Kepemirsaan TV
Kepemirsaan TV
P a g e 6
NEWSLETTER
p.6
N E W S L E T T E R
E d i s i k e - 1 3 , S e p t e m b e r 2 0 0 7
Client’s Update
Rating Harian Mencakup 80% Populasi TV
Rating Harian Mencakup 80% Populasi TV
Rating Harian Mencakup 80% Populasi TV
Rating Harian Mencakup 80% Populasi TV
Pada 4 September silam, AGBNielsen mengadakan Executive High Tea Gathering di Ritz-Carlton Hotel. Lebih dari 70 pengambil keputusan dari stasiun TV, agensi periklanan, dan pengiklan berkumpul dalam acara ini. Ajang petang hari ini diselenggarakan untuk menyampaikan informasi terbaru kepada industri TV dan periklanan mengenai Survei Kepemirsaan TV dan pencapaian AGBNielsen dalam dua tahun tera-khir. Di antara berbagai kegiatan AGBNielsen, di antaranya adalah operasionalisasi rating harian di tiga kota (Jakarta, Bandung, dan Surabaya) dan program seminar Corporate Social Responsibility (CSR) ten-tang Survei Kepemirsaan TV di 9 kota survei, yang didukung oleh industri. Melalui ajang ini juga disampai-kan rencana-rencana pada sisa tahun 2007 dan rencana pada tahun mendatang bagi industri. Informasi-informasi tersebut disampaikan oleh Managing Director AGBNielsen Indonesia, Irawati Pratignyo dan Global CEO AGBNielsen, Rolando Stalli, yang menyampaikan investasi AGBNielsen yang berkelanjutan dalam rangka menjaga status currency dalam industri dan komitmen AGBNielsen untuk membawa industri di tanah air sejajar di tingkat global.*
AGBNielsen
AGBNielsen
AGBNielsen
AGBNielsen
Executive High Tea
Executive High Tea
Executive High Tea
Executive High Tea
Events
AGBNielsen mendukung industri dengan teknologi mutakhir untuk menyediakan Survei Kepemirsaan TV. Data yang dihasilkan oleh pengukuran ini tidak hanya kompleks dan tidak semata-mata mengenai rating. Analis, pengguna data, dan praktisi menggunakan data-data ini untuk diubah menjadi informasi yang berharga dalam mencapai performa terbaik di industri mereka. Di sisi lain, AGBNielsen dikenal publik sebagai penyedia rating semata yang tidak memiliki nilai manfaat bagi industri. Di sinilah, AGBNielsen melangkah untuk mengisi kesenjangan pemahaman mengenai Survei Kepemirsaan TV di antara praktisi, akademisi, dan publik.
Setelah Bandung dan Palembang, bulan lalu (28/08) giliran Makassar yang mendapat kesempatan un-tuk memperoleh pemahaman mengenai Survei Kepemirsaan TV, sebagai bagian dari program CSR AGBNielsen.
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta; sebagian besar di antaranya adalah akademisi. Ada pula praktisi lokal, baik dari stasiun TV maupun surat kabar. Selain Prof. Deddy Mulyana dan AGBNielsen sebagai pembicara tetap, Yeni P. Anshar (Division Head of Research and Development of SCTV) dan Mira Desliana (Group Head of Strategic Planning of Mindshare) juga ikut ambil bagian. Seperti halnya di Bandung dan Palembang, sebagian besar peserta menganggap seminar ini sebagai terobosan yang kreatif; mengingat sebelumnya tidak banyak infor-masi yang bisa mereka peroleh mengenai survei ini dan aplikasinya di dalam industri.
Melalui komunikasi dua arah dan diskusi di antara praktisi nasional dan lokal, serta akademisi dan publik, diharap-kan industri TV Indonesia bergerak maju ke arah yang lebih baik. Dan pembelajaran utama dari seminar ini bagi para akademisi adalah menghibahkan pengetahuan ini kepada anak didik mereka, memperkaya mereka dengan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan, serta mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang berkualitas yang siap terjun ke dalam industri.*