• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI BERBAHASA INDONESIA DI PLAYGROUP/KINDERGARTEN ANAK BINTANG PURWODADI-GROBOGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI BERBAHASA INDONESIA DI PLAYGROUP/KINDERGARTEN ANAK BINTANG PURWODADI-GROBOGAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI BERBAHASA INDONESIA DI PLAYGROUP/KINDERGARTEN ANAK BINTANG

PURWODADI-GROBOGAN

Jurnal Ilmiah

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh:

RIAS RISNAWATI A 310 080 150

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI BERBAHASA INDONESIA DI PLAYGROUP/KINDERGARTEN ANAK BINTANG

PUWODADI-GROBOGAN

Rias Risnawati. A 310080150, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 111 halaman.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) bentuk onomatope yang terdapat dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan,(2) struktur onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan, dan (3) fungsi onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan. Teknik dan

instrument pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data dengan metode baca markah dan teknik padan.

Hasil penelitian dapat diperoleh suatu simpulan. (1) wujud onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan diklasifikasikan ada empat (a) onomatope berupa suara khas benda, (b) onomatope suara khas hewan, (c) onomatope peristiwa atau tindakan, dan (d) onomatope berdasarkan perasaan manusia. (2) struktur onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan diklasifikasikan

berdasarkan jumlah silabel ada tiga macam; (a) onomatope berbentuk satu silabel (monosilabel), (b) onomatope berbentuk dua silabel (bisilabel), dan (c) onomatope berbentuk tiga silabel atau lebih (multisilabel); dan (3) fungsi onomatope dalam

(4)

lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan ada lima, yaitu: (a) fungsi membentuk tiruan suara hewan, (b) fungsi membentuk aktifitas fisik, (c) fungsi untuk menunjukkan peristiwa atau tindakan, (d) fungsi menunjukkan tiruan bunyi benda, dan (e) fungsi memberikan efek tertentu bagi pembaca lagu.

Kata Kunci: metode, baca markah, padan, onomatope, lagu anak usia dini 1. Pendahuluan

Bahasa dapat digunakan manusia dalam berkomunikasi, menyampaikan ide, gagasan, keinginan, serta pengalamanya kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi, berinteraksi antar individu maupun antar kelompok. Bahasa berupa perwujudan ungkapan bersifat komunikasi tertulis. Pemakaian variasi bahasa yang digunakan oleh seseorang disebut sebagai ragam bahasa (Panuju, 2001: 148).

Pendidikan anak usia dini (TK) sebagai salah satu bentuk pendidikan pra sekolah pada dasarnya turut berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berperan sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan taman kanak-kanak yang bertujuan untuk memberikan berbagai kemampuan dasar yang sangat penting kepada anak usia 3 sampai dengan 5 tahun dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang kelak akan sangat diperlukan dalam upaya menyesuaikan diri dengan lingkungan, pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengar, seolah-olah tak berhenti belajar. Anak juga bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara alamiah, merupakan mahkluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa potensial untuk belajar.

(5)

Lagu merupakan rangkaian syair yang indah dan memiliki nada-nada. Biasanya mengandung makna dan tujuan tertentu. Anak kecil tidak terlepas dari nyanyian karena ekspresi diri dari anak keluar ketika ia bernyanyi. Perasaan senang dan bahagia akan keluar ketika anak bernyanyi. Lagu yang dinyanyikan anak-anak khususnya di sekolah merupakan lagu yang mudah dipahami dan dihapal oleh anak.

Bernyanyi sebagai salah satu aktivitas yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan dianggap mampu mempengaruhi perkembangan pribadi anak, baik menyangkut aspek perkembangan motorik, perkembangan bahasa, perkembangan emosi dan perkembangan sosial. Lagu sebagai alat ungkapan diri karena mampu mengungkapkan pengalaman hidup manusia, baik yang telah dialami, maupun ide dan gagasan yang diinginkannya.

Onomatope merupakan kata yang terbentuk sebagai hasil peniruan bunyi. Maksudnya nama-nama benda atau hal tersebut dibentuk berdasarkan bunyi dari benda tersebut atau suara yang ditimbulkan dari benda tersebut (Chaer, 2009: 45).

Melalui nyanyian yang sesuai, perbendaharaan bahasa, kreativitas serta kemampuan anak berimajinasi dapat mengembangkan daya pikir anak sehingga perkembangan inteligensinya dapat berlangsung dengan baik. Nyanyian juga dapat mengembangkan aspek sosial. Hal ini terutama dimungkinkan dalam kegiatan bermain bersama. Bernyanyi sambil belajar atau belajar sambil bernyanyi diringi gerak dan lagu permainan. Mungkin itulah sebabnya kegiatan nyanyian telah menjadi suatu tradisi dalam program kegiatan di TK. Dipilihnya lagu anak usia dini berbahasa Indonesia karena menggunakan aspek kebahasaan berupa onomatope yang lebih banyak dan beragam dibandingkan dengan lagu yang dinyanyikan orang dewasa, yang kebanyakan hanya menggunakan bentuk-bentuk onomatope terbatas. Alasan pemilihan judul Kajian Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini karena Onomatepe lebih banyak dilakukan pada komik sedangkan pada lagu masih jarang.

(6)

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian dipilih judul “Kajian Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan’’.

2. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif yakni suatu metode penelitian yang mengkaji masalah tanpa didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik. Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi dari daerah tertentu (Suryabrata, 2002: 18).

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus atau kajian penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan.

c. Data dan Sumber data

Data penelitian ini menggunakan data kualitatif, yakni data yang terkumpul berbentuk kata-kata pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan. Kata-kata yang dianalisis dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia yang mempunyai unsur-unsur onomatope. Sumber data yang diperoleh terdapat pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.

d. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuai masalah yang dihadapi. Adapun pengumpulan data, peneliti menggunakan metode sebagai berikut.

(7)

Teknik wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi berupa lagu yang ada di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti (Usman, 2000: 54). Observasi dalam penelitian ini adalah observasi aktif yaitu peneliti terjun langsung untuk melakukan pengamatan langsung dalam kegiatan yang diamati pada

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang untuk memperoleh lagu dalam

sekolah tersebut. 3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian tetapi melalui dokumen-dokumen baik resmi atau tidak resmi. Dokumentasi pada penelitian ini berupa kumpulan lagu anak usia dini berbahasa Indonesia yang ada di

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.

e. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca markah dengan teknik lanjut teknik padan.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Bentuk Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan

Berdasarkan hasil penelitian lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan ditemukan empat bentuk onomatope. Keempat bentuk tersebut adalah sebagai berikut. 1) Suara Khas Hewan (SKH), 2) Suara Khas Benda (SKB), 3) Perasaan Manusia (PM), dan 4) Peristiwa Atau Tindakan (PAT). Keempat bentuk onomatope tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Bentuk Onomatope Suara Khas Hewan

a. Kwek kwek kwek kwek kwek kwek adalah suara yang dikeluarkan

(8)

suara khas hewan bebek. Satu dalam data tersebut memiliki jumlah silabel 2 atau bisilabel).

b. Krog krog adalah suara yang dikeluarkan oleh hewan yang bernama

katak (memiliki jumlah silabel 2 / bisilabel). 2. Bentuk Onomatope Suara Khas Benda

Suara kereta api

1. Tuut tuut tuut tuut tuut tuut menunjukkan suara yang dikeluarkan

oleh kereta api.

2. Tuut tuut menunjukkan suara yang dikeluarkan oleh kereta api.

3. Jes jes jes jes jes jes menunjukkan suara yang dikeluarkan oleh

kereta api.

3. Bentuk Onomatope Perasaan Manusia

Perasaan senang dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan digambarkan dengan suara la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la. (terdapat 2 data bentuk onomatope perasaan manusia. 1 data terdapat jumlah silabel multisilabel digambarkan dengan suara la-la-la-la).

4. Bentuk Onomatope Peristiwa atau Tindakan a. Suara menggoyangkan pinggul

1) Dut dut adalah bentuk onomatope peristiwa atau tindakan

menggoyangkan pinggul (terdapat 4 data bentuk onomatope peristiwa atau tindakan. 3 data tersebut terdapat jumlah silabel satu atau monosilabel, 1 data terdapat jumlah silabel dua atau bisilabel).

2) Ngek ngak ngek ngok adalah bentuk onomatope peristiwa atau

(9)

Tabel

Bentuk Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan

Bentuk

Jumlah Silabel

Monosilabel Bisilabel Multisilabel

SKH 3 3 8

SKB - 4 10

PAT 12 2 7

PM - - 3

Sumber data primer yang sudah diolah

b. Struktur Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak bintang Purwodadi-Grobogan

Berdasarkan hasil perolehan data dan diketahui jumlah silabel dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak bintang terdapat tiga bentuk silabel, yaitu:

1. Onomatope terdiri atas satu silabel atau monosilabel. 2. Onomatope terdiri atas dua silabel atau bisilabel.

3. Onomatope terdiri atas tiga silabel atau lebih atau multisilabel.

c. Fungsi Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan

1) Fungsi Membentuk Tiruan Suara Hewan

Kwek kwek kwek kwek kwek kwek adalah suara yang dikeluarkan oleh

hewan yang bernama bebek (terdapat 4 data bentuk onomatope suara khas hewan bebek. Satu dalam data tersebut memiliki jumlah silabel 2 atau bisilabel).

2) Fungsi Membentuk Aktifitas Fisik

Fungsi membentuk aktifitas fisik menepukkan kedua tangan

Plok plok plok adalah bentuk onomatope peristiwa atau tindakan

menepukkan kedua tangan.

(10)

a. Suara Menggoyangkan Pinggul

Dut dut adalah bentuk onomatope peristiwa atau tindakan

menggoyangkan pinggul (terdapat 4 data bentuk onomatope peristiwa atau tindakan. 3 data tersebut terdapat jumlah silabel satu atau monosilabel, 1 data terdapat jumlah silabel dua atau bisilabel). 4) Fungsi Menunjukkan Tiruan Bunyi Benda

a. Suara Kereta Api.

Tuut tuut tuut tuut tuut tuut menunjukkan suara yang dikeluarkan oleh

kereta api.

5) Fungsi Memberikan Efek Tertentu Bagi Pembaca Lagu

Perasaan senang dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan

digambarkan dengan suara la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la. (terdapat 2 data bentuk onomatope perasaan manusia. 1 data terdapat jumlah silabel multisilabel digambarkan dengan suara la-la-la-la).

a. Pembahasan

Hasil penelitian ini hampir mirip dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetiaji (2011) melakukan penelitian dengan judul “Kajian Onomatope pada Lagu Anak-anak Berbahasa Indonesia dan Bahasa Jawa”. Prasetiaji membahas struktur onomatope dalam lagu anak ada tiga macam. (1) Onomatope berbentuk satu silabel (monosilabel). (2) Onomatope berbentuk dua silabel (bisilabel), dan (3) Onomatope berbentuk tiga silabel atau lebih (multisilabel). Fungsi onomatope lagu anak ada lima. (a) Fungsi membentuk tiruan suara hewan. (b) Fungsi membentuk aktifitas fisik. (c) Fungsi menunjukkan peristiwa atau tindakan. (d) Fungsi menunjukkan tiruan bunyi benda. (e) Fungsi memberikan efek tertentu bagi pembaca. Makna onomatope dalam penelitian ini analisis makna berdasarkan penggunaan vokal dibedakan atas makna yang bersifat kecil dan makna yang bersifat besar. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek penelitiannya yakni peneliti sebelumnya tentang lagu anak usia dini berbahasa Indonesia dan Jawa

(11)

sedangkan penelitian ini lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/Kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan.

4. Simpulan

Berdasarkan hasil perolehan data dan pembahasan yang mengkaji tentang onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi di atas, dapat diambil

simpulan.

a. Bentuk onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi

Bentuk onomatope dalam novel diklasifikasikan menjadi empat wujud, (a) Suara Khas Benda (SKB), (b) Perasaan Manusia (PM), (c) Tindakan atau Perbuatan (PAT), dan (d) Suara Khas Hewan (SKH). Jumlah bentuk onomatope yang paling banyak dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi adalah bentuk onomatope perbuatan atau tindakan (PAT) sebanyak 21 data, suara khas benda (SKB) sebanyak 14 data, perasaan manusia (PM) sebanyak 3 data, dan suara khas hewan (SKH) hanya terdapat 14 data. b. Struktur onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi

Struktur onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi diklasifikasikan berdasarkan jumlah silabel yang terbagi menjadi 3 macam, a) onomatope berbentuk satu silabel (monosilabel), b) onomatope berbentuk dua silabel (bisilabel), dan c) onomatope berbentuk tiga silabel atau lebih (multisilabel). Bentuk onomatope satu silabel seperti moo merupakan suara khas hewan sapi memiliki struktur K-V-V. Bunyi kwek kwek yang artinya suara khas hewan bebek memilki struktur K-K-V-K-K-KV-K merupakan onomatope berbentuk dua silabel atau bisilabel. Bentuk onomatope multisilabel seperti moo moo moo merupakan suara khas hewan sapi memilki struktur K-V-V-K-V-V-K-V-V.

(12)

c. Fungsi onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di

Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi

Fungsi onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia

di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang terbagi menjadi lima fungsi,

yaitu sebagai berikut.

1) Fungsi membentuk tiruan suara hewan seperti suara sapi dan suara bebek.

2) Fungsi membentuk aktifitas fisik seperti menepukkan kedua tangan. 3) Fungsi menunjukkan peristiwa atau tindakan seperti sengedipkan

mata dan menggoyangkan pinggul.

4) Fungsi menunjukkan tiruan bunyi benda seperti suara piano dan suara kereta api.

5) Fungsi memberikan efek tertentu bagi pembaca lagu dapat menimbulkan efek senang bagi pendengar lagu.

DAFTAR PUSTAKA

Ba’dudu, Abdul Muis. 2004. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia Cetakan kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjana. 2005. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa

Indonesia Edisi kedua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). Jakarta: Balai Pustaka. Diyanti, Anita. 2000. “Semantik Wujud Onomatope dalam Komik Serial Donal

Bebek”. Skripsi. Jogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Indarto, Sigit. 2000. “Tinjauan Kosakata Bahasa Jawa pada Anak TK Al Hidayah Klaten”. Skripsi. Sukoharjo: FKIP Universitas Feteran Bangun Nusantara. Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa Cetakan ke-15. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Fungsi dan Sikap bahasa Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia.

(13)

Kushartanti dan Yuwono, Untung. 2005. Pesona Bahasa (Langkah Awal

Memahami Linguistik). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, Septi Indah Tri. 2011. “Wujud Onomatope dalam Komik Serial Crayon

Sinchan Karya Yoshito Ushui”. Universitas Muhammadiyah Surakarta:

Skripsi.

Moeleong, Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Noorlaila. 2010. Panduan Lengkap Belajar PAUD Cetakan kesatu. Yogyakarya: Pinus Book Publisher.

Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi dari Konseptual-Teoritis ke Empirik. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Prasetiaji, Dwi. 2011. “Kajian Onomatope pada Lagu Anak-anak Berbahasa Indonesia dan Bahasa Jawa”. Skripsi: UMS.

Rosalina, Fuji. 2009. “Deskripsi Semantik Onomatope dalam Komik Serial

Detective Conan”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Srihandayani, Titik. 2008. “Analisis Penggunaan Onomatope dalam Buku Cerita Anak-Anak Ohisama”. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D Cetakan

keempat. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2002. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset Press. Susanti, Sandra. 2010. “Deskripsi Semantik Onomatope dalam Komik Serial

Avatar”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Umardani. 2006. “Kata di Taman Kanak-Kanak (TK) Darma Wanita”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Usman, Husaini. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wijana, I Dewa Putu. 2008. Semantik Teori dan Analisis Cetakan Pertama.

Referensi

Dokumen terkait

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun

22 Dengan demikian data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui guru, murid, kepala sekolah dan pihak-pihak yang. ada disekolah dicatat maka segera di analisis

Dengan mengucap syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmad, taufik dan hidayah-Nya serta dengan usaha

di Panti Sosial Parmadi Putra “ Insyaf” Sumut. Masalah penyalahgunaan NAPZA sangat menarik dan penting untuk diteliti. karena kita belum mengetahui sepenuhnya bagaimana sebenarnya

BabII (dua) yaitu tentang Kajian Pustaka, dimana dalam bab ini terdiri dari teori-teori yang berkaitan dengan penertiban dan pendayagunaan tanah Hak Guna Usaha (HGU)

Tahun 2012 tentang Statuta Universitas Negeri Malang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OI2 Nomor

Dalam penelitian ini dilakukan pembelajaran fisika menggunakan perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada HLT untuk menganalisis profil respon dan pemahaman

M aka H0=µ1≤ µ2 ditolak dan H1:µ1>µ2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan skor self-esteem dan keterampilan bola voli siswa yang mendapat pembelajaran