• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR TAHUN 2018 PENELITIAN DOSEN PEMULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR TAHUN 2018 PENELITIAN DOSEN PEMULA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKHIR

TAHUN 2018

PENELITIAN DOSEN PEMULA

NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PERAWATAN IBU

HAMIL DAN IMPLIKASINYA BAGI KESEHATAN JANIN

PADA KELUARGA HINDU DI BALI

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun 2018

TIM PENELITI:

Asthadi Mahendra Bhandesa, S.Pd.H.,M.Pd.H

0807108801

Ida Bagus Maha Gandamayu, SE.,MPH

0817128501

Ni Luh Adi Satriani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat

0820127401

Dibiayai oleh:

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan SK Dirjen Penguatan Risbang Nomor: 3/E/KPT, 3 Januari 2018 Tentang Penerima Pendanaan Penelitian Tahun 2018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

NOVEMBER 2018

Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 645/Agama Hindu

Bidang Fokus** : Sosial Humaniora-Seni Budaya- Pendidikan

(2)
(3)

iii

RINGKASAN

Penelitian yang dilakukan merupakan kajian terhadap nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil. Pendidikan manusia dimulai sejak masih dalam kandungan sampai dengan lanjut usia, sehingga agar anak mempunyai keutamaan dan kemuliaan maka pendidikan semasa kandungan harus terpelihara dan dijaga. Segala bentuk upaya untuk menyakiti sejak dalam kandungan, termasuk untuk menggugurkan merupakan perbuatan tercela, selanjutnya keutamaan dan kemuliaan harus diperlihara setelah lahir.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kejelasan tentang nilai pendidikan agama Hindu dalam keperawatan ibu hamil dan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali. Di samping itu, juga ingin mengetahui dan memahami fenomena pada kehamilan dalam persfektif Hindu. Pemerolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Selanjutnya teknik analisis data dilakukan melalui proses reduksi data atau dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam proses analisis data dilakukan sepanjang penelitian dan dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian. Melalui proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya. Luaran penelitian ini adalah (1) deskripsi kajian nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil, dan (2) artikel ilmiah tentang Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Perawatan Ibu Hamil dan Implikasi Perawatan Ibu Hamil Bagi Kesehatan Janin Pada Keluarga Hindu di Bali.

Hasil dalam penelitian ini adalah (1) nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil berupa nilai pendidikan psikologis, pendidikan etika, pendidikan teologi, pendidikan kesehatan; (2) dengan menerapkan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil secara psikologis ibu akan merasa nyaman dan bahagia, dapat menunjang kesehatan ibu hamil dan berimplikasi positif pada janin secara tidak langsung membentuk karakter yang baik.

Kata Kunci: Keluarga Hindu, Kesehatan Janin, Nilai Pendidikan Agama Hindu, Perawatan Ibu Hamil

(4)

iv PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian dosen pemula tahun 2018 dengan baik. Laporan akhir penelitian dosen pemula tahun 2018 ini dapat diselesaikan tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan dana pengabdian kepada masyarakat ini

2. Ketua STIKES Bali atas dukungan moril serta masukan-masukannya 3. Ketua P3M STIKES Bali atas dukungan moril serta masukan-masukannya

4. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali yang telah memberikan rekomendasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

5. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

6. Rektor IHDN Denpasar atas ijinnya menggunakan tempat melakukan penelitian. 7. Rektor STAH N Mpu Kuturan Singaraja atas ijinnya menggunakan tempat

melakukan penelitian.

8. Para informan serta semua pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam usaha mengumpulkan data di lapangan

9. Tim penelitian dosen pemula atas kerjasamanya yang baik dalam kegiatan penelitian ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan kemajuan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Denpasar, November 2018 Peneliti

(5)

v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ... I LEMBAR PENGESAHAN ... II RINGKASAN ... III DAFTAR ISI ... V BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT ... 9

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 15

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16 I ii iii iv 1 5 12 13 18 23 LAMPIRAN

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kelahiran sebagai manusia merupakan kelahiran yang paling utama. Manusia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh mahluk hidup lainnya, yaitu daya penalaran dan kemampuan untuk membedakan sesuatu yang baik dan benar. Manusia juga mampu mengenal jati dirinya, berusaha menjadi manusia yang berperi kemanusiaan dan menjadi manusia yang berkarakter mulia sesuai dengan tujuan pendidikan. Nilai pendidikan agama Hindu merupakan salah satu upaya dalam mengarahkan dan membentuk manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Penanaman nilai-nilai pendidikan sejatinya sudah dimulai semenjak kehamilan dan anak merupakan pusat perhatian dan kegiatan pendidikan.

Nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil adalah dua entitas yang erat berkait satu sama lain, yaitu untuk mencapai derajat kesehatan dan generasi yang berkaraker. Pendidikan manusia dimulai sejak masih dalam kandungan sampai dengan lanjut usia sehingga agar anak mempunyai keutamaan dan kemuliaan maka pendidikan semasa kandungan harus terpelihara dan dijaga, segala bentuk upaya untuk menyakiti sejak dalam kandungan termasuk untuk menggugurkan termasuk perbuatan tercela, keutamaan dan kemuliaan harus diperlihara setelah lahir (Agus, 2016). Pendidikan sejak masa kehamilan akan memberikan kemuliaan dan kebaikan bagi keluarga, sehingga perlu dijaga dan dipertahankan dalam bentuk pembinaan keluarga melalui ibu hamil.

Dalam pembinaan keluarga perempuan memegang peranan yang amat penting, sebab perempuan adalah merupakan pendidik yang utama dalam keluarga. Begitu juga anak-anak sentuhan yang pertama yang menyentuhnya adalah perempuan. Maka dari itu tidak berlebihan pendidikan anak sudah mulai sejak dalam kandungan ibunya, misalnya ketika perempuan sedang hamil dilarang keras mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama (Ratini, 2015). Pemberian dan penanaman nilai pendidikan agama Hindu selama ibu hamil diperlukan dan perhatian kepada perempuan sangatlah penting, oleh karena itu perawatan ibu hamil melalui nilai-nilai pendidikan bisa saja meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

(7)

2

Pendidikan agama Hindu memiliki fungsi sebagai motivator dan dinamisator yang dapat mendorong masyarakat Hindu untuk berbuat baik dan benar dalam mencapai tujuan hidup, sebagaimana dirumuskan di dalam Veda yaitu moksartham jagadhitaya ca iti dharma, yang artinya dengan memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Hindu, maka tujuan hidup yaitu sejahtera lahir dan batin, dunia dan akhirat akan tercapai. Karenanya, melalui pendidikan agama akan dipelajari dari hal-hal yang paling dasar atau sederhana hingga (kepada) hal-hal yang kompleks, dari hal-hal yang konkrit hingga hal-hal yang abstrak, dan dari hal-hal yang mudah sampai hal-hal sukar (Tim Penyusun, 2016).

Kesadaran akan nilai-nilai keagamaan yang tinggi di kalangan masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Nilai-nilai keagamaannya itu sedapat mungkin tercermin dalam sikap dan pola perilaku keagamaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fungsinya, agama memberikan tuntunan terhadap semua perilaku dan tindakan kita. Sehubungan dengan pembinaan sumber daya manusia, khususnya terhadap para generasi muda, melalui pelaksanaan pendidikan dapat disampaikan dan ditanamkan pesan moral serta nilai-nilai yang berharga seperti kejujuran, sopan santun, kedisiplinan, kerja keras, kebersamaan, keikhlasan, kerukunan, persatuan dan kesatuan, nasionalisme, idealisme, patriotisme, kearifan lingkungan, integrasi bangsa, harmoni antara kewajiban dan hak, penegakan hukum yang berkeadilan, gender dan lain sebagainya (Tim Penyusun, 2016).

Pemahaman dan aplikasi nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil cenderung kurang. Sebagai masyarakat yang sebagian besar cenderung dalam tipologi tradisional, terkait dengan perubahan jaman, untuk bisa hidup harmonis dan bahagia dalam lingkungan dunia baru (global) ini, diperlukan hadirnya Neotradisional Norm yaitu nilai-nilai baru yang berakar pada nilai-nilai tradisional (asli) dan dalam perkembangan dan perubahan nilai dapat disebut dengan dynamic integrated norm yaitu suatu perubahan nilai yang dianut masyarakat tetapi masih bersumber dan terintegrasi dengan nilai aslinya yang bisa berupa nilai-nilai luhur bangsa yang merupakan puncak-puncak nilai bangsa, maupun berupa nilai yang bersumber dari kearifan lokal (local geneus) (Dantes, 2008). Cara pandang holistik akan memposisikan nilai dan norma sejalan dengan kebudayaan dan kehidupan manusia, dalam hal ini adalah perawatan ibu hamil.

(8)

3

Pemikiran filsafat pendidikan selalu diarahkan agar berbagai kebijakan dan praktik pendidikan berada pada tujuan mulia pendidikan itu sendiri, yaitu menjadikan didik sebagai orang yang pintar sekaligus baik; orang yang mencapai aktualisasi potensi secara optimal (Rukiyati, 2015). Oleh karena itu tujuan dan visi pendidikan adalah karakter yang mulia, tentu visi pendidikan ini akan tecapai apabila dimulai semenjak kehamilan.

Ditinjau dari latar belakang filosofis, teoretik, dan empirik penelitian ini menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan adanya nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil yang berimplikasi bagi kesehatan janin, membentuk masyarakat hindu yang berkarakter dan berbudaya, yang mana anak sebagai pusat perhatian dan kegiatan pendidikan, dapat dimulai sejak masa kehamilan atau dalam kandungan. Masih kurangnya penelitian yang membahas nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil merupakan alasan utama pentingnya penelitian ini, berdasarkan filosofi dan tujuan pendidikan serta nilai pendidikan selama masa kehamilan merupakan bagian yang penting bagi kesehatan dan pembentukan karakter ibu dan bayi sejak kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil? 2. Bagaimanakah implikasi nilai pendidikan agama Hindu bagi kesehatan janin

pada keluarga Hindu di Bali?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil.

2. Untuk mendeskripsikan implikasi nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali.

(9)

4 1.4 Rencana Target Capaian Tahunan

No. Jenis Luaran Indikator Capaian 1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal nasional tidak

terakreditasi

Accepted / published

(10)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Kajian Pustaka

Kajian mengenai nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil menjadi hal yang sangat menarik dilihat dari persfektif agama dan budaya. Hal tersebut disebabkan adanya nilai dan upacara yang dilaksanakan yang perlu digali dan dikembangkan sehingga makna yang terkandung serta implikasi dapat tersebar lebih luas.

Penelitian ini mencoba untuk memahami nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dengan fokus kajian lebih diarahkan pada dua pokok permasalahan, yaitu (1) nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil, dan (2) implikasi bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali. Untuk menunjukkan penelitian ini berbeda dengan penelitian lain, maka diperlukan penelusuran bahan-bahan pustaka, baik hasil-hasil penelitian terdahulu maupun yang berkaitan dengan bahan-bahan pustaka buku-buku teks. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan penetapan pustaka-pustaka yang penjelasannya ditujukan untuk menyatakan bahwa masalah-masalah penelitian yang dilakukan belum pernah dikerjakan oleh para peneliti/ penulis terdahulu.

Studi yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah Lini Anisfatus dalam penelitiannya berjudul “Makanan Tabu pada Ibu Hamil Suku Tengger” (2014) pada Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Permasalahan yang diangkat mencakup makanan tabu dan alasannya pada ibu hamil suku Tengger di Ngadas, Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dianggap panas, dan makanan yang dianggap tidak lazim, seperti makanan dempet atau kembar. Alasan tabu makanan di Tengger karena adanya pendekatan secara simbolik, fungsional, dan nilai atau keagamaan. Penelitian ini sangat relevan sebagai acuan karena membahas makanan tabu dan alasannya pada ibu hamil yang merupakan salah satu nilai yang diangkat dari permasalahan yang dibahas dalam penelitian nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil.

Sri Wayuni (2013) meneliti perilaku perawatan kehamilan yang diberi judul “Konsep Perawatan Kehamilan Etnis Makassar Di kabupaten Janeponto”. Penelitian ini

(11)

6

menguraikan dalam perawatan kehamilan ibu hami rutin memeriksakan kehamilan di puskesmas, masih ada kepercayaan perpantang makanan dan mengadakan upacara adat tujuh bulanan „appassili‟. Dukungan keluarga baik suami maupun orang tua tidak

terlepas dari perawatan kehamilan ibu hamil. Penelitian ini memeberikan kontribusi kepada peneliti terkait implikasi bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu dalam memberikan dukungan kepada ibu hamil.

Sumber-sumber pustaka dan tulisan di atas telah memberikan wawasan, informasi dan bahan yang sangat berharga bagi penelitian ini. Dari kajian pustaka di atas diketahui bahwa penelitian tentang nilai pendidikan agama Hindu dalam keperawatan ibu hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penulis yakin bahwa penelitian ini menambah wawasan yang positif dalam rangka mengembangkan nilai-nilai pendidikan agama Hindu dan meningkatkan pemahaman akan perawatan ibu hamil pada keluarga Hindu. Di samping ada persamaan dengan kajian pustaka di atas juga jelas perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Jadi, keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

2.2Konsep

Penelitian ini membahas konsep-konsep yang terkait dengan penelitian sehingga dapat digunakan sebagai pendukung analisis dan memberikan bingkai sesuai dengan permasalahan penelitian. Terkait dengan itu, dikemukakan konsep yang mendukung penelitian, yaitu konsep nilai pendidikan agama Hindu, keperawatan ibu hamil, kesehatan janin.

2.2.1 Nilai Pendidikan Agama Hindu

Konsep nilai dalam bahasa Yunani axios, dan dalam bahasa Inggrisnya adalah

value biasa diartikan sebagai harga, penghargaan, mutu, kualitas, atau taksiran. Maksudnya adalah sesuatu yang memiliki harga, atau penghargaan tertentu. Pengertian nilai secara filsafat adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Hal ini berarti bahwa nilai sebagai sesuatu yang kompleks dan ada dalam diri manusia dan menjadi pertimbangan untuk menentukan segala sesuatu (Susanto, 2011).

(12)

7

Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sesuatu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu. Menilai sendiri berarti menimbang, yaitu suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil suatu keputusan. Sesuatu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik, dan lain sebagainya, sebagai sebuah kualitas yang bermanfaat lahir maupun batin (Sanjaya, 2010)

Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Konsep pendidikan merupakan semua usaha atau kegiatan baik jasmani maupun rohani yang menuntun, mengarah, dan bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Pendidikan secara sederhana dapat diartikan usaha manusia untuk membina kepribadian berdasarkan kebudayaannya. Dengan kata lain pendidikan sebagai proses pembudayaan, yang pada akhirnya menjadi sebuah peradaban, sehingga dalam peradaban banyak tersimpan nilai-nilai pendidikan.

Pendidikan sangat berkaitan dengan pembangunan nasional yang diarahkan kepada terbinanya manusia Indonesia seutuhnya. Acuan normatif terhadap arah pembangunan ini, menggambarkan cita-cita yang ingin dicapai bangsa Indonesia melalui pembangunan nasional yang relevan dengan kerangka budaya dan system nilai bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia, dan pada tingkat pendidikan tinggi, pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat sraddha dan bhakti (keimanan dan ketaqwaan) terhadap Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) sesuai dengan ajaran agama yang dianut oleh para mahasiswa dan dengan memperhatikan juga tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan memelihara kerukunan antar umat beragama (Tim Penyusun, 2016).

(13)

8

Tujuan agama Hindu adalah untuk mencapai jagadhita dan mokṣa yang diformulasikan dalam sebuah kalimat Saṅskṛta sebagai berikut: atmano mokṣārtham

jagadhitāya ca, maka tujuan pendidikan Hindu pada hakikatnya adalah sama dengan formulasi tujuan agama tersebut di atas, yaitu untuk mencapai jagadhita (kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia ini) dan mokṣa (kebahagiaan abadi, bersatunya ātman dengan

Brahman). Hal ini sebagai titik utama dari pelaksanaan pendidikan agama Hindu dalam berbagai jenjang. Baik jenjang formal, informal, dan non formal sama-sama menjadi sasaran utama dalam mengoptimalkan pencapaiannya. Pendidikan pada umumnya sejalan dengan pendidikan agama Hindu (Titib, 2007).

Seluruh ajaran agama Hindu meliputi berbagai aspek yaitu (1) tattva (filsafat agama); (2) suśila (etika); dan (3) ācāra agama Hindu (upācāra dan upakara). Ketiga bagian itu disebut tiga kerangka dasar agama Hindu (Titib, 2007).

Nilai pendidikan agama Hindu adalah suatu usaha sadar dan terencana sebagai upaya mencapai pengetahuan, membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan berlandaskan tri kerangka dasar agama Hindu yaitu tattva (filsafat), suśila (etika), ācāra (upācāra dan upakara) dalam ruang lingkup formal, informal dan non formal untuk meningkatkan śraddhā dan bhakti sehingga tercapai tujuan agama Hindu yaitu

jagadhita (kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia ini) dan mokṣa (kebahagiaan abadi, bersatunya ātman dengan brahman). Secara operasional pengertian nilai pendidikan agama Hindu dalam penelitian ini merupakan segala sesuatu yang baik, berharga, dan unik yang terdapat dalam pendidikan agama Hindu meliputi tiga kerangka dasar yaitu

tattva (filsafat), suśila (etika), ācarā (upācāra dan upakara), yang dapat dijadikan pedoman sehari-hari sehingga menjadi manusia seutuhnya agar mampu berkeperibadian baik, benar dan mulia. Nilai pendidikan agama Hindu berperan untuk membentuk pribadi yang berkarakter sesuai dengan tujuan pendidikan agama Hindu.

2.2.2 Perawatan Ibu Hamil

Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan berakhir pada kehamilan bayi. Ketika spermatozoa bertemu dengan ovum maka dimulailah awal kehamilan. (Wiknjosastro 1991 dalam Yongky 2012). Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.

(14)

9

Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998). Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.

Banyak tanda dan gejala yang menunjukkan seseorang sedang hamil. Beberapa tanda kehamilan tersebut antara lain: kepekaan atas bau-bauan, perubahan buah dada, tidak mendapat haid, keletihan, perubahan selera (mengidam), mual di pagi hari, meningkatnya keputihan, dan sering buang air kecil (Thompson, 2010). Perawatan kehamilan ini mencakup memeriksakan diri, persiapan persalinan dan melahirkan, seperti mengatasi masalah di ruang persalinana dan memahami setiap tahap yang berlangsung. Para calon orang tua dan perawat mendiskusikan perawatan kehamilan pada saat membuat perencanaan kelahiran.

1. Memeriksakan diri

Selama halil, kesehatan harus dimonitor secara teratur. Pemeriksaan kehamilan dilakukan sampai usia kehamilan 28-32 minggu, pemeriksaan dua mingguan dilakukan sampai usia kehamilan 36 minggu, dan pemeriksaan mingguan dilakukan sampai saat melahirkan.

2. Perencanaan persalinan

Perencanaan kelahiran sebaiknya sudah lengkap sebulan atau 6 minggu sebelum hari kelahiran, agar rencana tersebut dapat didiskusikan dan dinegosiasikan dengan dokter atau bidan saat menghadiri kelas pra-lahir. 3. Melahirkan

Setelah iteratu bulan mengandung, maka bayi akan segera lahir. Pada kelahiran normal, bayi akan lahir dengan kepala terlebih dahulu tanpa bantuan khusus. Tetapi terkadang, operasi itera atau cara melahirkan lain yang dibutuhkan (Thompson, 2010).

Berikut ini yang merupakan tanda bahaya kehamilan, yaitu: perdarahan, nyeri hebat di daerah abdominopelvikum, sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka atau tangan, dan bayi kurang bergerak seperti biasa (Asrinah, 2010).

2.3Landasan Teori

Sesuai dengan latar belakang permasalahan dan perumusan masalah di atas, maka diperlukan konsep pemikiran yang dibangun untuk memberikan jawaban penelitian. Konsep pemikiran tersebut merupakan landasan teori untuk menggali

(15)

10

berbagai aspek dalam subjek penelitian, yang meliputi nilai pendidikan agama Hindu dan implikasi bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu.

2.3.1 Teori Nilai

Langeveld mengemukakan nilai atau value didefinisikan sebagai alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan (Robbins, 2007). Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seseorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, dan diinginkan. Nilai memiliki sifat isi dan intensitas. Sifat isi menyampaikan bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir dari kehidupan adalah penting. Sifat intensitas menjelaskan betapa pentingnya hal tersebut.

Nilai merupakan kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat orang menghayatinya menjadi bermartabat. Nilai tersebut diinginkan maupun dikejar apabila seseorang mengetahui kegunaan dan manfaat nilai tersebut, sehingga perlu untuk menggali dan memahami manfaat nilai dalam karya sastra yang nantinya dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan (Adisusilo, 2012). Oleh karena itu nilai yang tertuang baik dalam karya sastra agama Hindu maupun pustaka sucinya yang diketahui kegunaan dan manfaatnya sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan.

Nilai juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu sifat, sesuatu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu. Menilai sendiri berarti menimbang, yaitu suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil suatu keputusan. Sesuatu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik, dan lain sebagainya, sebagai sebuah kualitas yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin (Sanjaya, 2011: 150).

Berdasarkan paparan di atas, maka teori ini digunakan dalam membedah rumusan masalah mengenai nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil. Melalui penerapan teori nilai maka dapat ditentukan dan dikupas permasalahan mengenai nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil baik yang disampaikan secara tersirat maupun tersurat.

(16)

11 2.3.2 Teori Semiotika

Secara definitif, Paul Cobley dan Litza Janz menyatakan semiotika berasal dari kata seme, bahasa Yunani, yang berarti penafsir tanda. Literatur lain menjelaskan bahwa semiotika berasal dari kata semeion, yang berarti tanda. Dalam pengertian yang lebih luas, sebagai teori, semiotika berarti studi sistematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya, apa manfaatnya terhadap kehidupan manusia (Kutha, 2012). Menurut pierce ada tiga jenis tanda berdasarkan hubungan antara tanda dengan yang ditandakan, yaitu (1) ikon, yaitu tanda yang secara inheren memiliki kesamaan dengan arti yang ditunjuk; (2) indeks, yaitu tanda yang mengandung hubungan kausal dengan apa yang ditandakan; (3) simbol, yaitu tanda yang memiliki hubungan makna dengan yang ditandakan bersifat arbiter, sesuai dengan konvensi suatu lingkungan tertentu (Endraswara, 2011).

Menurut Saussure, tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Di mana ada tanda di sana ada sistem. Artinya, sebuah tanda (berwujud kata atau gambar) mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra yang disebut dengan signifier, bidang penanda atau bentuk, sedangkan aspek lainnya yang disebut signified, bidang petanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung dalam aspek pertama. Jadi, petanda merupakan kinsep atau apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama (Sumbo, 2008).

Selanjutnya dikatakan bahwa tanda dalam hubungan dengan acuannya dibedakan menjadi tanda yang dikenal dengan ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda antara tanda dan acuannya ada hubungan kemiripan dan biasa disebut metafora. Contoh ikon adalah potret. Indeks adalah ada hubungan kedekatan eksistensi. Contoh tanda panah penunjuk bahwa di sekitar tempat itu ada bangunan tertentu. Simbol adalah tanda yang diakui keberadaannya berdasarkan hukum konvensi. Contoh simbol adalah bahasa tulisan (Sumbo, 2008).

Berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan, maka teori semiotika digunakan sebagai acuan untuk menganalisisa permasalahan mengenai implikasi nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali.

(17)

12 BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT 3.1Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil 2. Mendeskripsikan implikasi nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan

ibu hamil bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali

3.2Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan deskripsi kajian nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil.

2. Publikasi artikel ilmiah mengenai Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Perawatan Ibu Hamil dan Implikasi Perawatan Ibu Hamil Bagi Kesehatan Janin Pada Keluarga Hindu di Bali.

(18)

13 BAB IV

METODE PENELITIAN

3.1Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini dilakukan dengan tahapan pengumpulan data yang dimulai dari studi pustaka, observasi, dan wawancara. Selanjutnya, diinventarisasi dan diidentifikasi serta diolah dan dianalisis berdasarkan metode kualitatif untuk menemukan jawaban permasalahan penelitian ini. Menurut Kutha (2010: 84), metode penelitian dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah dipecahkan dan dipahami.

Metode deskriptif digunakan untuk melihat sifat data penelitian, yaitu aspek nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali. Di pihak lain metode kualitatif digunakan saat pengambilan dan pembahasan data yang ditekankan pada aspek kualitas data. Di samping itu, alasan lain pemakaian metode penelitian kualitatif karena data yang diperoleh dari lapangan tidak terstruktur dan relatif banyak sehingga dimungkinkan untuk ditata, dikritisi, dan diklasifikasikan. Penelitian ini menguraikan atau mendeskripsikan mengenai (1) nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil; (2) mendeskripsikan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali.

3.2Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di dua daerah di provinsi Bali. Dari iteratu Kabupaten/Kota di Bali yaitu Kabupaten Buleleng, Tabanan, Negara, Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung dan Kota Denpasar dipilih dua kabupaten sebagai lokasi penelitian. Kabupaten yang dipilih adalah Kabupaten Buleleng (Bali Utara) dan Kota Denpasar (Bali Selatan). Provinsi Bali dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan mayoritas penduduk di Bali beragama Hindu dan sebagai tempat perubahan dan keberlanjutan nilai-nilai agama Hindu dan budaya masyarakat yang dijiwai oleh agama Hindu. Di samping itu lokasi penelitian yang dipilih dianggap

(19)

14

mewakili beberapa kabupaten/kota di Bali berdasarkan letak geografis. Alasan lainnya, yaitu secara teknis peneliti berada di lokasi penelitian yang secara intensif memberikan kemudahan mengjangkau subjek penelitian. Hal ini berarti mempermudah peneliti melakukan pengamatan, observasi dan wawancara secara langsung dengan narasumber.

3.3Jenis dan Sumber Data

Sebagian besar data dalam penelitian ini mencakup jenis data kualitatif. Data kualitatif berupa narasi, uraian, kata-kata, dan ungkapan yang berkaitan dengan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali. Penelitian nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti yang berasal dari hasil wawancara sejumlah informan (keluarga, tokoh masyarakat atau budayawan dan tokoh agama). Data sekunder adalah data yang diolah oleh peneliti yang diperoleh dari sejumlah tempat, kantor, dan lembaga untuk melengkapi data primer. Sehubungan dengan ini, Moleong (2005: 157) menyatakan bahwa sumber data dapat berupa, foto, dokumen, dan koran. Keseluruhan data tidak untuk memperoleh generalisasi temuan, tetapi lebih mengarah pada penjelasan fenomena yang diteliti secara mendalam dan bermakna.

3.3Penentuan Informan

Penentuan informan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Informan adalah orang yang dapat bercerita secara mudah, paham terhadap informasi yang dibutuhkan dan dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai tentang berbagai hal yang terkait dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa jaringan, seperti informasi dari akademisi dan budayawan yang ada di lokasi penelitian yang dipilih secara selektif berdasarkan sejumlah kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah individu-individu yang memiliki kompetensi di bidang agama hindu, keperawatan ibu hamil, tokoh masyarakat atau budayawan dan tokoh agama yang banyak memahami tentang keperawatan ibu hamil dalam persfektif Hindu. Di samping itu, diperlukan informan

(20)

15

lain, yaitu informan yang secara legitimasi mempunyai wewenang untuk memberikan keterangan yang secara umum diakui oleh masyarakat Hindu di Bali

3.4Instrumen Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, instrumen utama adalah peneliti sendiri. Menurut visi kualitatif kecanggihan teknologi belum mampu menyamai kecanggihan manusia. Alasannya adalah gejala yang diungkap bukan gejala yang tampak, melainkan justru yang ada di baliknya sebagai gejala yang „belum jelas„. Selain itu objek ilmu sosial humaniora bukan benda, melainkan manusia. Manusia harus didekati oleh manusia. Oleh karena itulah, instrumen utama metode kualitatif adalah manusia, yaitu peneliti itu sendiri, sebagai human instrument. Peneliti sebagai human instrument dilengkapi dan didukung oleh pedoman wawancara (interview guide), alat perekam, kamera, dan catatan. Pedoman wawancara dengan daftar pertanyaan terbuka dapat diarahkan ke hal-hal yang lebih spesifik, kemudian dijawab oleh informan secara lisan. Selain itu, juga berusaha menjalin hubungan yang wajar dan penuh keakraban dengan informan khususnya nilai pendidikan agama Hindu dalam keperawatan ibu hamil.

3.5Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Wawancara

Wawancara (interview) adalah cara-cara memperoleh data dengan berhadapan langsung, bercakap-cakap, baik antar individu maupun individu dengan kelompok. Wawancara melibatkan dua komponen pewawancara, yaitu peneliti itu sendiri dan orang yang diwawancarai. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan baik dengan formal maupun tidak formal dan berusaha menumbuhkan keakraban. Demikian juga waktu dan tempat wawancara tidak terikat, tetapi melihat situasi dan kondisi di lapangan. Wawancara adalah proses tanya jawab antara peneliti dan informan untuk mendapatkan keterangan secara lisan, yang berkaitan dengan permasalahan, pandangan, dan pendirian subjek yang diwawancarai.

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara peneliti dan informan. Teknik wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan berbagai informasi, keterangan lisan dari informan yang berkaitan dengan permasalahan

(21)

16

kajian. Pedoman wawancara telah disusun sedemikian rupa dan secara terbuka. Artinya, mudah dipahami oleh informan dan dengan mudah peneliti dapat menjaring data, informasi, keterangan melalui pengetahuan, pendapat, dan gagasan informan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Kegiatan wawancara di lapangan juga membutuhkan keahlian peneliti dalam mengajukan pertanyaan, menggali jawaban lebih jauh, dan mencatatnya. Catatan-catatan pertanyaan dan petanyaan ini dikembangkan di lapangan melalui pedoman wawancara sesuai dengan situasi dan konteks yang dihadapi selama melakukan wawancara menuju kedalaman percakapan.

3.5.2 Studi Dokumen

Di samping wawancara dan observasi, dalam penelitian ini juga digunakan teknik studi dokumen. Analisis dokumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menelusuri dokumen dan laporan yang terkait dengan permasalahan keberadaan dan segala permasalahan yang mengarah kepada nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil. Studi dokumen menunjuk pada masa lampau, sebagai catatan atau bukti suatu peristiwa, aktivitas, dan kejadian tertentu, tetapi berbeda dengan observasi dan wawancara karena studi dokumen merupakan data nonmanusia.

Dokumen diperoleh dari data sekunder, seperti foto dan artikel dengan tujuan untuk mengetahui data yang berhubungan dengan aspek nilai pendidikan agama Hindu. Studi dokumen juga dilakukan untuk memperoleh referensi yang dianggap relevan, seperti konsep, gagasan, dan teori yang relevan dan berkaitan dengan penelitian, baik proses pengumpulan data maupun proses pengolahan data.

Demikian juga studi dokumen yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah seperti pengambilan foto dan perekaman dengan alat perekam. Di samping itu, dokumen dipandang penting dalam penelitian ini, yakni sebagai upaya untuk mendukung dan melengkapi data hasil wawancara dan observasi sehingga penelitian ini jelas dan lengkap. Karena objek penelitian ini berkaitan dengan manusia, budaya dan aktivitas suatu masyarakat, maka penerapan studi dokumen dipandang sangat penting.

3.6Teknik Analisis Data

Analisis data dalam suatu penelitian merupakan kegiatan mendasar untuk mencapai hasil penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan. Analisis data setelah

(22)

17

pengumpulan data dimaksudkan untuk klarifikasi agar ketepatan analisis dapat dipenuhi. Analisis data adalah aktivitas mendengarkan suara-suara orang lain. Dalam hubungan ini meliputi keseluruhan data, baik yang diperoleh melalui sumber primer maupun sekunder, yang kemudian digabungkan dengan pemahaman dan penjelasan peneliti sebagai proses interpretasi sehingga menghasilkan makna-makna baru.

Dalam penelitian nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu terlebih dahulu data direduksi atau dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Data-data kualitatif tersebut ditabulasi berdasarkan aspek nilai pendidikan agama Hindu, perawatan ibu hamil dan implikasi, sehingga dapat dilihat reliabilitas dan validitasnya. kemudian dilakukan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992) yang mencakup tiga kegiatan yang bersamaan, yaitu 1) reduksi data, 2) penyajian data dan 3) penarikan kesimpulan (verifikasi) (Basrowi dan Suwandi, 2008). Dalam proses analisis data dilakukan sepanjang penelitian dan dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian. Melalui proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya.

(23)

18 BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Perawatan Ibu Hamil

Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat tidak bisa terlepas dari nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, termasuk nilai keyakinan dan pendidikan agama yang dianut sebagai satu kesatuan wujud budaya di masyarakat. Kesehatan individu ditentukan oleh berbagai macam faktor dan lingkungan. Misalnya saja faktor biologi dan faktor perilaku. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah lingkungan fisik dan lingkungan social. Selain itu, kesehatan individu juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh dua hal yaitu akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan kebijakan serta intervensi yang dilakukan (Swarjana, 2017).

Upaya bidang kesehatan masyarakat seperti peningkatan taraf kesehatan perorangan, pendidikan, kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan keluarga berencana harus juga memperhitungkan pengetahuan pengetahuan lain mengenai kebiasaan, adat istiadat, dan tingkat pengetahuan traditional medicine masyarakat setempat (Lestaria, Bahar, & Munandar, 2017). Dari sudut pandang social interaksi terjadi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan. Upaya meningkatkan kesehatan juga dapat diajarkan melalui nilai pendidikan agama, salah satunya yang terdapat dalam nilai pendidikan etika.

Pendidikan agama Hindu merupakan kaidah-kaidah atau norma-norma yang menuntun manusia untuk selalu berbuat baik demi tercapainya hidup rukun secara damai dan membentuk manusia yang mulia serta selalu astiti bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan penuh pengabdian dan pengorbanan yang sesuai dengan ajaran agama Hindu. Pendidikan agama Hindu merupakan suatu ajaran mengenai pendidikan moral yang dibimbing menurut petunjuk ajaran agama berfungsi sebagai faktor pengamatan yang akan menjadi keselamatan seseorang. Jadi pendidikan agama itu tidak lain dari pada bimbingan atau tuntunan yang diberikan pada seseorang untuk menunjukkan perkembangan budi pekerti dalam menanamkan rasa cinta kepada ajaran agama dan mau berbuat sesuai dengan ajaran agama (Sudarsana, 2017). Bimbingan dan tuntunan yang terdapat dalam ajaran agama tersebut diperlukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

(24)

19

Pembahasan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali secara keseluruhan terdiri dari dua sub bab, yaitu subbab pertama memaparkan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil meliputi nilai pendidikan tattwa, susila dan acara, dan kedua implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di Bali.

Sebagai konsepsi, nilai adalah abstrak, sesuatu yang dibangun dan berada di dalam pikiran atau budi, tidak dapat diraba dan dilihat secara langsung dengan pancaindera. Nilai hanya dapat disimpulkan dan ditafsirkan dari ucapan, perbuatan dan materi yang dibuat manusia. Ucapan, perbuatan dan materi adalah manifestasi dari nilai (Marzali, 2014).

Nilai-nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dapat dijabarkan ke dalam nilai-nilai pendidikan psikologis, kemudian pendidikan etika, pendidikan teologi, pendidikan kesehatan. Pertama Pendidikan psikologi saat ibu hamil diajarkan seluruh keluarga untuk tidak bicara yang menyakitkan, mengmebangkan kasih saying, semua keluarga harus melindungi ibu yang hamil agar pikiran nyaman, tenang dan damai. Semua keluarga memiliki peran bagaimana ibu hamil selama masa kehamilan mempunyai perasaan seimbang, was-was, bimbang sehingga psikologisnya terjaga.

Kemudian etika, keluarga semuanya memberikan perlindungan kepada ibu yang hamil dan dilarang berbicara kasar, ibu hamil dilarang untuk duduk di pintu keluar, dilarang masuk ke tempat tempat yang tidak benar, kemudian masuk ke tempat tempat yang kotor, dilarang ke kuburan, dilarang memakan sisa upacara orang meninggal, dilarang berkata kasar, ditekankan agar hormat kepada suami, hormat kepada mertua dan keluarga, minta supaya mendekatkan diri kepada tuhan, diminta supaya memeilhara pikiran supaya bersih, menjaga ucapannya, mengatur perilakunya gar terjaga dengan baik, dilarang bertengkar, dilarang membicarakan kejelekan orang lain, dilarang bergaul dengan orang jahat, dilarang lama-lama ngobrol di tetangga, menjaga kata-kata agar tidak kotor, rajin melakukan persembahan kepada leluhur dan ida sang hyang widhi, rajin berdoa, dilarang makan makanan busuk yang bersifat tamas, demikian juga yang bersifat rajas, makanannya bersifat satwam, diajarkan makan yang sebelum makan untuk berdoa, memilih makanan atau memasak dengan hati yang bhakti, tidak boleh makan makanan pemberian orang yang tidak jelas, dilarang marah saat makan.

(25)

20

Secara teologi diajarkan membaca cerita-cerita tentang ketuhanan, mitologi tentang para dewa, diajarkan mendengarkan kidung-kidung suci, mengucapkan namsmaranam, melakukan pelayanan, membaca cerita cerita kepahlawanan, membaca kitab suci, diajarkan tentang panca sradha, diajarkan tentang hubungan manusia dengan sang pencipta, dengan demikian wanita yang hamil ini akan terjamin kesehatannya baik secara lahir dan batin, dilarang begadang, dilarang memakan makananan yang dilarang oleh agama, dalam begadang diajarkan yoga, diberikan cara-cara hidup sehat bagi ibu hamil, diajarkan supaya merawat bayi dalam kandungannya dengan baik dan benar, tidak diperbolehkan melakukan hubungan kelamin, pada saat-saat hari suci termasuk pada saat kelahirannya karena akan mempengaruhi si janin, dilarang meminum minuman keras, dilarang bepergian jauh sendirian.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa, nilai-nilai pendidikan Agama Hindu yang mencakup perawatan ibu hamil antara lain larangan melangkahi ibu hamil, larangan membuat kaget ibu hamil, larangan membayangi ibu hamil yang sedang makan, larangan berkata dan berbuat kasar pada ibu hamil. Selain itu, secara umum pendidikan lain juga mengutamakan kesehatan dan kenyamanan ibu hamil hanya disampaiakan dengan Bahasa yang berbeda.

Terdapat korelasi antara ilmu kesehatan dengan nilai Pendidikan agama. Ilmu kesehatan menjabarkan nilai Pendidikan agama hindu dalam bahasa ilmiah, sehingga masyarakat lebih mudah menerima, khususnya masyarakat dengan pemikiran logis moder. Misalnya: larangan berkata dan berbuat kasar dimana ilmu kesehatan mampu mengkaitkan dengan keadaan psikologis dari ibu hamil yang harus dijaga untuk menghindari gangguan pada ibu dan janin.

5.2Implikasinya Bagi Kesehatan Janin Pada Keluarga Hindu Di Bali

Pada hakikatnya semua nilai pendidikan agama bersinergi dengan nilai pendidikan yang lain, semua nilai itu saling melengkapi. Nilai Pendidikan agama hindu bersifat konvensional sedangkan teori lain sudah menggunakan metode ilmiah, karena kedua ini sifatnya memberikan pencerahan kepada ibu yang hamil. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yang telah ditunjuk diperoleh hasil bahwa segala hal yang dialami oleh ibu hamil, menurut agama hindu pasti berpengaruh kepada janin dalam kandungan, ketika anak itu lahir maka karakter yang lahir akan seperti apa yang ibu alamai selama

(26)

21

kehamilan. Oleh karena itu, sifat bawaan dari seorang ibu, dapat memperanguhi sifat bawaan dari sang bayi yang di kandung. Terdapat korelasi antara nilai pendidikan agama Hindu dengan psikologis ibu dari bayi. Korelasinya ketika nilai Pendidikan agama hindu diterapkan maka secara psikologis ibu akan merasa nyaman. Psikologis yang terjaga berdampak baik pada kesehatan karena beberapa penyakit muncul akibat tekanan pikiran. Ibu yang keadaan psikologisnya baik akan memberikan implikasi positif pada janin, seperti perkembangan otak bagus, kesehatan fisik normal serta karakter yang baik.

Perawatan kehamilan adalah menjaga dan merawat kesehatan ibu ketikahamil. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta istirahat yang cukup. Merawatpayudara secara rutin selama kehamilan, memakan makanan yang bergizi dan seimbang. Perawatan ibu hamil berdasarkan nilai Pendidikan agama hindu sangat menekankan pada kepercayaan bahwa ibu hamil memiliki kekhususan, yaitu dilindungi oleh Betara sehingga pantangan yang sifatnya menlindungi kenyamana ibu hamil. Selain itu perawatan ibu hamil sesuai dengan agama hindu, memiliki beberapa perawatan khusus yang berkaitan dengan keselamatan bayi yang sedang dikandung.

Selain itu, adapun strategi pembentukan karakter berdasarkan nilai Pendidikan agama Hindu menyasar psikologis ibu. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan psikologis seorang ibu yang nyaman dan bahagia secara tidak langsung membentuk karakter yang cenderung ceria dan percaya diri. Strategi pembentukan karakter berdasarkan nilai Pendidikan kesehatan dan keperawatan sepengetahuan saya juga menekankan dari keadaan mental ibu saat hamil, sehingga karakter yang dibentuk diharapkan berbanding lurus dengan keadaan ibu. Strategi pembentukan karakter pada bayi semasa dalam kandungan memiliki pengaruh terhadap kelahiran bayi serta sifat bayi, maka oleh sebab itu, pembentukan karakter bayi pada saat dalam kandungan sangat penting dilakukan, agar terbentukan karakter bayi sesuai dengan ajaran agama hindu.

(27)

22 BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6. 1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil dan implikasinya bagi kesehatan janin pada keluarga Hindu di bali, maka dapat dipaparkan beberapa simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil terdapat beberapa aspek nilai yaitu pendidikan psikologis, kemudian pendidikan etika, pendidikan teologi, pendidikan kesehatan.

2. Menerapkan nilai pendidikan agama Hindu dalam perawatan ibu hamil secara psikologis ibu akan merasa nyaman dan bahagia, dapat menunjang kesehatan ibu hamil dan berimplikasi positif pada janin secara tidak langsung membentuk karakter yang baik.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas adapun yang adapat disarankan dalam laporan penelitian ini adalah nilai yang ada di masyarakat terkait dengan perawatan ibu hamil perlu dipertahankan dan dilaksanakan, secara tidak langsung hal tersebut menjadi nilai-nilai pendidikan yang mampu memberikan implikasi positif bagi keluargaHindu. Sehingga peneliti menyarankan agar dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengkaji peran sosial budaya agama dalam perawatan ibu hamil pada masyarakat.

(28)

23

DAFTAR PUSTAKA

Agus S. 2016. Menjaga Kehamilan dan Kelahiran Mewujudkan Keluarga Berkualitas. BKKBN.

Adisusilo, Sutarjo, J.R. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asrinah, Shinta S. P., Dewie S., Ima S. M., Dian N. S. (2010). Asuhan kebidanan masa kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Biyas Wihantari. 2013. Studi Etnografi Penanaman Nilai Agama Hindu pada Anak Oleh Anggota Banjar Surabaya, hal 238-254. AntroUnairDotNet, Vol.2/No.1/Jan-Pebruari 2013

Dantes, I Nyoman. 2008. Pendidikan Teknohumanistik (Suatu Rangkaian Perspektif Dan Kebijakan Pendidikan Menghadapi Tantangan Global). Makalah.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra (Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta: CAPS.

Fandiar Nur Isdiaty, dkk. Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No 1, Maret 2013, hal 18-24 p ISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203

Geriya, I Wayan. 2008. Transsformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI. Surabaya: Paramita.

Kozier, E.B, Erb, G. L, et. All. 1995. Fundamental of Nursing: Concept, Process and Practice.5 th ed. California: Addison-WesleyPubl

Kutha Ratna, Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kutha Ratna, Nyoman. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lestaria, W. O. P., Bahar, H., & Munandar, S. (2017). Peran Bidan dan Dukun dalam Perawatan Kehamilan Ibu Hamil di Wilayah Pesisir Kecamatan Abeli (Studi Kasus) Kota Kendari 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(4).

Lini Anisfatus Sholihah, Ratu Ayu Dewi Sartika. 2014. Makanan Tabu Pada Ibu Hamil Suku Tengger. Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/372

(29)

24

Marzali, A. (2014). Pergeseran Orientasi Nilai Kultural dan Keagamaan di Indonesia (Sebuah Esai dalam Rangka Mengenang Almarhum Prof. Koentjaraningrat).

Antropologi Indonesia.

Marriner-Tommey, A. 1994. Nursing Theorist and Their Work, 3rd ed. St. Louis: MosbyCompany

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Singaraja: PT Remaja Rosda Karya.

Ratini Ni Made. 2015. Perempuan Dalam Sastra Hindu. STAHN-TP Palangka Raya.

Roy S.C-Andrews H.A. 1991. The Roy Adaptation Model: The Definitive Statement,

California: Appleton & Large

Rokeach dikutip dari Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat, 146 – 160.

Rukiyati, dkk. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan: UNY

Sanjaya, Putu. 2011. Filsafat Pendidikan Agama Hindu. Surabaya: Paramita

Sri Wahyuni, dkk. 2013. Konsep Perawatan Kehamilan Etnis Makassar di Kabupaten Jeneponto. Jurnal Publikasi Bagian PKIP Fakultas Kesehatan Masyarakat Univ. Hasanuddin. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5702

Susanto, Ahmad. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudarsana, I. K. (2017). Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Hindu Melalui

Efektivitas Pola Interaksi Dalam Pembelajaran Di Sekolah. Prosiding Semaya 2, 134-142.

Thompson, J. (2010). Kehamilan dari pembuahan hingga kelahiran. (Gila Leiter, MD., Ed.). Jakarta: Dian Rakyat

Tim Penyusun. 2016. Pendidikan Agama Hindu. Direktoral Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI

Titib I Made. 2007. Studi Agama Hindu (Masalah dan Solusi). IHDN Denpasar

Yongky, Judha, M., Rodiyah, & Sudarti (2012). Asuhan pertumbuhan kehamilan, persalinan, neonatus, bayi, dan balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

(30)

25 LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Peralatan Penunjang

Modem-Mifi Huawei

Mencari literatur penelitian 1 buah 675.000 675.000

Subtotal (Rp) 675.000

2. Pembelian Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pembelian Kuantatis Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun ke-1 Kertas HVS Mencetak penelitian, artikel

dan laporan penelitian

8 rim 50.000 400.000

Tinta printer warna

Mencetak penelitian 6 buah 175.000 1.050.000

Tinta printer hitam Mencetak penelitian 6 buah 150.000 900.000

Pulpen Alat tulis dalam membantu pengumpulan data penelitian

12 buah 5.000 6.000

Stabilo Alat tulis dalam membantu pengumpulan data penelitian

1buah 8.000 8.000

Internet Mencari literatur terkait penelitian

3 paket 300.000 900.000

Flasdishk 32 GB Menyimpan dan

membackup data penelitian dan laporan penelitian

1 buah 205.000 205.000

Foto copy

proposal dan jilid

Persiapan penelitian dan pengurusan ijin penelitian

8 eksemplar 50.000 400.000

Foto copy laporan kemajuan dan jilid

Melaporkan hasil kemajuan penelitian ke reviewer internal maupun eksternal

5 eksemplar 50.000 250.000

Foto copy laporan akhir dan jilid

Melaporkan hasil penelitian ke reviewer internal maupun eksternal

10 eksemplar 50.000 500.000

Publikasi sesuai target luaran

Diseminasi hasil penelitian dalam jurnal

2 3.000.000 3.000.000

Subtotal (Rp) 7.673.000

(31)

26

Material Justifikasi Pembelian Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Harga Peralatan Penunjang Tahun ke-1 Perjalanan 1 Transport dan konsumsi

pengurusan ijin, Transport dan konsumsi pengumpulan data (wawancara,

pengamatan dan studi

literatur) ke beberapa tempat dan keluarga Hindu di Bali

52 150.000 7.752.000

Sub total (Rp) 7.752.000 . Analisis Data

Transkripsi Mentranskripsikan hasil rekaman ke dalam bentuk teks

6 audio 150.000 900.000

Subtotal (Rp) 900.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp) 17.000.000

Gambar

Foto copy

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan tahun 1921 mengirimnya ke Parlemen di kepala tiga puluh lima deputi Fasis, perakitan ketiga gerakannya melahirkan sebuah partai nasional, Partai Fasis Nasional,

Ide dasar dari komunikasi kooperatif adalah diantara pemancar sumber dan penerima tujuan terdapat satu atau lebih titik penerima lain atau penerima relay, sehingga

- Mahasiswa program Magister Sains di SPs IPB yang telah mengikuti perkuliahan selama 2 (dua) semester dengan beban 24 SKS dengan pencapaian IPK ≥ 3.75, mempunyai makalah

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat fisik ekstrak etanol daun kembang bulan dapat diformulasi dalam bentuk gel pembersih

Dari hasil pengujian terhadap kode komputasi yang telah dikembangkan, untuk analisis burnup pada reaktor cepat ini diperoleh harga-harga perubahan densitas untuk

Responden yang menyatakan cukup dengan sikap terdapat 84 dan 66 responden (78,6%) yang menyatakan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada instalasi rawat inap kelas III

Dalam rangka Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dapat diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

$tenosis mitral  merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan aliran darah pada tingkat katup mitral oleh karena adanya perubahan pada struktur lea$lets# yang menyebabkan