• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN WEBSITE CONTENT STORE CHEER APP MARKET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN WEBSITE CONTENT STORE CHEER APP MARKET"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN WEBSITE

CONTENT STORE

“CHEER APP MARKET”

Fandi Halim, Gunawan, Christin, Muhammad Arief Setiawan

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Mikroskil Medan Jl. Tamrin No. 140 Medan 20212

Telp.: (+6261) 4573767, Fax.: (+6261) 4567789

E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Kebutuhan teknologi tidak dapat dipungkiri, termasuk gadget dan smartphone. Untuk memenuhi kebutuhannya, user seringkali meng-install aplikasi yang dibutuhkan, namun user harus berkeliling antar website untuk mencari aplikasi, atau memanfaatkan website content store seperti Google Play Store dan Ovi Store. Penelitian ini mengembangkan website content store dengan menggunakan pendekatan prototyping. Hasilnya adalah sebuah website content store (“Cheer App Market”) yang menggabungkan konsep proses bisnis dan mengadopsi beberapa fitur dari kedua website tersebut.

Technology needs can’t be denied, including gadgets and smartphones. To meet up their needs, users often install the required application, however, users need to surf on numerous websites to find the apps, or using content store websites such as Google Play Store and Ovi Store. This study intends to develop content store website through prototyping approach. The outcome is a content store website (“Cheer App Market”) which combines business process concepts and adopts several features of both website.

Kata Kunci: aplikasi, content store, prototyping 1. PENDAHULUAN

Pada awalnya, informasi penjualan content yang disediakan oleh para penyedia content sangat sulit didapatkan oleh masyarakat luas yang ingin

mendapatkan secara mudah content yang mereka

butuhkan. Para penyedia content cenderung menjual

secara individu content mereka. Cara

mempromosikan content ini tidak efektif karena

hanya mencakup wilayah produsen tertentu. Dengan adanya website content store, penyedia content akan lebih mampu untuk mempromosikan produknya kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi tentang produk mereka tanpa harus mencari di lebih dari satu tempat.

Website content store adalah sebuah website yang menyediakan jasa layanan untuk menjual dan memberikan informasi yang berguna tentang sebuah content yang disediakan oleh penyedia content. Website ini menyediakan berbagai macam jenis content beserta informasi dan keunggulan masing-masing, dan juga memberikan deskripsi popularitas

suatu content tertentu, sehingga lebih memudahkan

pengguna dalam memutuskan untuk membeli atau

hanya sekedar me-review content yang mereka

butuhkan. Website content store memiliki jasa

layanan yang unik dengan menawarkan berbagai aplikasi yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan akses yang mudah, sederhana, dan berkualitas, serta dilengkapi dengan berbagai fitur menarik yang disajikan baik kepada konsumen ataupun produsen suatu content.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk

mengembangkan sebuah sistem penjualan content

store, yaitu website yang menyediakan berbagai

content dari produsen ke konsumen. Dengan adanya website content store ini diharapkan dapat meningkatkan arus informasi dari pengembang dan

penyedia content kepada masyarakat luas untuk

mengakses informasi tentang content tersebut kapan saja dan di mana saja tanpa halangan yang berarti, serta memudahkan bagi siapa saja yang ingin

melakukan pembelian sebuah content. Dengan

ketersediaan informasi mengenai semua content

yang tersedia dan kemudahan dalam melakukan

pembelian, maka user dapat memilih sesuai dengan

keinginan mereka antara content gratis dan berbayar.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Prototyping

Metode prototyping dimulai dengan

pengumpulan kebutuhan, dimana pengembang dan pemesan bertemu dan mendefinisikan sasaran umum, mendefinisikan kebutuhan yang telah diketahui, dan mencari bidang yang masih memerlukan pendefinisian. Setelah itu, pengembang melakukan “perancangan kilat” terhadap kebutuhan yang telah teridentifikasi pada pertemuan. (Pressman, 2012)

Prototyping adalah pengembangan cepat dan

pengujian terhadap model atau prototipe dari

aplikasi baru pada proses yang interaktif dan iteratif yang bisa digunakan oleh kedua spesialis sistem

informasi dan profesional bisnis. Prototyping

sebagai alat pengembangan, membuat proses pengembangan menjadi lebih cepat dan mudah,

khususnya untuk proyek dimana kebutuhan dari end

-user sulit untuk didefinisikan. (O’Brien dan Marakas, 2010)

(2)

Jadi, berdasarkan definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa prototyping adalah proses

pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan

dibuat. Model proses prototyping ditunjukkan pada

Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Model Proses Prototyping (Pressman,

2012)

Tahapan-tahapan prototyping yaitu (McLeod dan

Schell, 2009):

a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

Pada tahap analisis sistem akan dilakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai,

baik yang meliputi model interface, teknik

prosedural, maupun teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkan prototipe

Pada tahap kedua ini, analis sistem bekerja sama

dengan programmer mengembangkan prototipe

sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototipedapat diterima oleh

pemesan atau pemakai sistem

Tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan.

d. Mengadakan sistem operasional melalui

pemrograman sistem oleh pemrogram berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional

Pada tahap ini, pemrogram akan melakukan pengujian, baik menggunakan data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan pemakai.

f. Menentukan sistem operasional apakah dapat

diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dan harus mulai dari awal lagi.

g. Implementasi sistem

Tahap ini dilakukan jika sistem telah disetujui.

2.2 Content

Content adalah pokok, tipe, atau unit dari informasi digital. Content dapat berupa teks, citra, grafik, video, suara, dokumen, laporan, dan lain-lain.

Dengan kata lain, content merupakan semua hal

yang dapat dikelola dalam format elektronik. (Simarmata, 2010)

Content adalah apa yang harus disampaikan, bisa saja melalui teks, gambar, suara, video, kata-kata yang diucapkan, matematika, bahasa simbol, kode Morse, musik, bahasa tubuh, dan sebagainya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa content

merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan materi maupun informasi yang ingin disampaikan kepada publik (dipublikasikan), yang bisa dipresentasikan melalui teks, gambar,

suara, animasi, dan sebagainya. Content mengarah

pada materi yang dilihat oleh viewer.

Tujuh kualitas yang harus dipenuhi dalam contentwebsite supaya berhasil, antara lain (Danino, 2012):

a. Clarity

Penulisan yang jelas sama seperti menemukan

sebuah kebenaran yang ada. Penulisan harus

masuk akal, seperti juga halnya pada website.

Sebagai contoh, pemakai dapat mengerti bahwa

dengan mengklik tombol next, maka ia dapat

berlanjutke halaman berikutnya. b. Relevance

Jika pembaca tidak menemukan isi yang

berkaitan, maka mereka akan meninggalkansitus

website tersebut. Untuk meningkatkan

keterkaitan isi penulisan dapatdilakukan dengan

cara menyertakan link-link yang berhubungan

dengan penulisanpada website sebagai tambahan dan pendukung.

c. Brevity

Penulisan yang terletak pada website tersebut

hendaknya jelas, ringkas, tepat, dan tidak

berlebih-lebihan, karena selain membingungkan,

juga dapat merusak minat dari si pembaca

tersebut.

d. Scannability and Readability

User lebih memilih untuk melihat secara sepintas

daripada membaca secara detil, karena mereka

menginginkan teks yang pendek dan langsung ke

tujuan. Para peneliti mengatakan bahwa situs

website yang ringkas, scannable, dan mempunyai tujuan yang jelas dapat meningkatkan usability.

Oleh karena itu, penulisan yang agak panjang

dapat dibagi menjadi beberapa bagian dengan

menggunakan nomorsehingga user dapat melihat

sepintas dokumen dan mengambil poin-poin pentingnya.

e. Consistency

Navigasi yang konsisten dapat membantu user

mengetahui ke mana mereka dapat melangkah

selanjutnya. Semua halaman yang terdapat pada

sebuah situs website sebaiknya menggunakan

(3)

menyebabkan user bingung apakah mereka

masih berada pada website yang sama apabila

desainsetiap halaman berbeda satu sama lain. f. Free From Errors

Banyaknya kesalahan pada penulisan akan

menyebabkan dipandang sebagai amatiran.

Kesalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan spell checker atau menanyakan yang lainnya untuk mengecek penulisan.

g. Good Integration With Site Design

Sebuah desain website dapat memberikan

dampak yang sama isinya. Yang terlihat bagus

pada sebuah file teks mungkin dapat menjadi

rusak apabila digabungkandengan desain.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi pengembangan sistem yang

dierapkan adalah Prototyping, dimana

langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada tahapan-tahapan metodologi Prototyping itu sendiri. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Kebutuhan

Pada tahap awal perancangan didefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat dengan cara melakukan analisis terhadap website sejenis.

b. Membangun Prototipe

Membangun prototipe dengan membuat

perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pemakai (dalam hal ini dengan membuat format input dan format output).

c. Mengevaluasi Prototipe

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap

rancangan website berupa penambahan atau

pengurangan fitur yang ada pada website.

d. Mengkodekan Sistem

Pada tahap ini, prototipe yang sudah disepakati

diterjemahkan ke perangkat lunak dengan bahasa

pemrograman web PHP dan DBMS MySQL

untuk penyimpanan datanya. Pengujian dilakukan secara localhost dengan web browser Mozilla Firefox.

4. PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem merupakan tahapan yang dilakukan dengan cara mengamati prosedur atau cara kerja dari website sejenis. Website yang dianalisis adalah Google Play Store (https://play.google.com/store/) dan Ovi Store (http://store.ovi.com/).

Berdasarkan pengamatan pada berbagai fitur yang disediakan kedua website tersebut, maka dapat disajikan hasil perbandingannya pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Perbandingan

No. Fitur Play Store Ovi

Store 1. Account Member √ √ 2. Content Filter a.By Top Chart √ b.By Categories √ √ c.By Featured √ 3. View Content a.By Grid View √ √ b.By List View √ 4. Content Search √ √ 5. Download Method a.Via PC √ b.Via Phone √ √ 6. Payment Method a.Credit Card √ b.Google Wallet √ c.Cutting Pulse

Untuk memodelkan kebutuhan dari website yang

akan dibangun digunakan use case diagram sebagai

tools pemodelan. Gambar 2 berikut ini adalah use case diagram pemodelan kebutuhan website content store.

Gambar 2. Use Case Diagram Website Content

Store Usulan

4.2 Rancangan Prototipe Usulan

Pada pengembangan website content store ini

dilakukan tiga kali prototyping yang bertujuan untuk menyempurnakan fitur, fungsi, dan proses bisnis

(4)

content store yang dikembangkan diberi brandCheer App Market”.

a.Prototipe Pertama

Pada prototipe pertama terdapat fitur-fitur seperti login, sign up, categories, serta tampilan aplikasi berupa top paid, top free, top new paid, top new free, trending, dan search. Adapun beberapa perubahan yang dilakukan adalah:

1.Perubahan fitur tampilan aplikasi menjadi most downloaded, best rating, new apps, latest update, dan recommended for tablet.

2.Perubahan fitur sorting pada search.

3.Penambahan fitur notifications pada menu

developer.

4.Perubahan sistem pembayaran oleh developer

yang dialihkan menjadi sistem pembayaran sewa dan dilakukan melalui Paypal.

5.Perubahan menu admin yang terdiri dari

approval, package, dan info. b.Prototipe Kedua

Pada prototipe kedua dilakukan perubahan fitur tampilan aplikasi, search, menu developer, dan menu administrator. Adapun perubahan yang dilakukan adalah:

1.Perubahan desain tampilan detail aplikasi.

2.Perubahan tab menu aplikasi pada homepage

dimana bagian best rating dihilangkan. 3.Perubahan desain tampilan pesan informasi. 4.Perubahan desain tampilan menu approval. 5.Perubahan desain tampilan menu user info. c.Prototipe Ketiga

Yang dirancang pada prototipe ketiga adalah homepage yang menyediakan beberapa fituryang dapat diakses oleh pengunjung. Fitur-fitur tersebut di antaranya adalah:

1.Sign Up

Bagi para pengunjung yang ingin menjadi

anggota,pengunjung dapat mengakses link sign

up. Link ini akan men-direct pengunjung ke

halaman registrasi, dimana terdapat form yang

harus diisi oleh calon anggota. 2.Log In

Apabila pengunjung telah melakukan registrasi

sebelumnya, maka pengunjungdapat melakukan

login melalui link yang telah disediakan. 3.Categories

Pengunjung bisa melakukan pencarian aplikasi

yang diinginkan berdasarkankategori yang telah

disediakan. Apabila user memilih salah satu dari

kategori yang ada, maka halaman web akan

menampilkan aplikasi-aplikasi yang memenuhi kriteria dari kategori yang telah dipilih.

4.Application

Pada tampilan homepage terdapat

aplikasi-aplikasi yang dikategorikan berdasarkan

aplikasi yang banyak di-download, aplikasi

terbaru, dan aplikasi yang barudi-update. 5.Search

Kolom search memungkinkan user untuk

mencari secara cepat aplikasi yangdiinginkan.

4.3 Rancangan Basis Data

Basis data dirancang dengan menggunakan DBMS MySQL. Berikut ini adalah tabel-tabel yang digunakan pada website.

a.Tabel Aplikasi

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data

aplikasi pada saat di-upload. Struktur tabel

aplikasi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Struktur Tabel Aplikasi

No. Field Type Size

1. app_id int 6 2. app_name varchar 50 3. dev_id int 6 4. company_name varchar 50 5. category varchar 50 6. sub_category varchar 50 7. size float 3, 1 8. description longtext - 9. whatsnew text - 10. version varchar 20 11. upload_date timestamp - 12. update_date timestamp - 13. thumbnail varchar 50 14. screenshoot varchar 50 15. file_name varchar 50 16. android_ver varchar 50 17. downloaded bigint 9 18. approval text - b.Tabel User

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data user

pada proses registrasi. Struktur tabel user dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Struktur Tabel User

No. Field Type Size

1. user_id int 6 2. user_name varchar 50 3. password varchar 50 4. email varchar 50 5. security_q varchar 100 6. security_ans varchar 50 7. date_registered timestamp - 8. company_name varchar 50 9. chief_first_name varchar 50 10. chief_last_name varchar 50 11. company_website varchar 50 12. contact_person_ first_name varchar 50 13. contact_number varchar 20 14. contact_person_ last_name varchar 50 15. level char 20 16. approval text -

(5)

c.Tabel Penyewaan Aplikasi

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data penyewaan aplikasi yang dilakukan oleh developer. Struktur tabel penyewaan aplikasi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Struktur Tabel Penyewaan Aplikasi

No. Field Type Size

1. trans_id int 6 2. dev_id int 6 3. app_id int 6 4. uploaddate datetime - 5. duration int 11 6. ended datetime -

d.Tabel Paket Sewa

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data paket sewa yang ditetapkan oleh admin. Struktur tabel paket sewa dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Struktur Tabel Paket Sewa

No. Field Type Size

1. rent_id int 6

2. days varchar 2

3. cost int 3

4.4 Rancangan Struktur Menu

Rancangan struktur menu dibedakan tiga jenis berdasarkan hak akses, yaitu user, developer, dan admin.

a.User

Gambar 3. Rancangan Struktur Menu User

Tampilan halaman yang dapat diakses oleh user

(Gambar 3) adalah:

1.Hot Apps: halaman yang berisikan kumpulan aplikasi yang paling banyak di-download. 2.Newest Apps: halaman yang berisikan

aplikasi-apliksi yang terbaru.

3.Last Updated: halaman yang berisikan aplikasi-aplikasi yang baru di-update.

4.Categories: menu yang terbagi atas dua kategori utama, yaitu Games dan Applications. Submenu Games yaitu Arcade & Action, Brain & Puzzle, Cards & Casino, Casual, Racing, dan Sport Games. Submenu Applications yaitu Books & Reference, Business, Comics, Communication, Education, Entertainment, Libraries, Lifestyle, Media & Video, News & Magazine, Photography,Personalization, Travel & Local, Social, dan Tools.

b.Developer

Gambar 4. Rancangan Struktur Menu Developer

Tampilan halaman yang dapat diakses oleh developer (Gambar 4) adalah:

1.Detail Apps: berisikan detil dari aplikasi yang dimiliki oleh developer.

2.Upload New Apps: berisikan form yang

diperlukan untuk meng-upload sebuah aplikasi

baru.

3.Notifications: sebuah fitur yang berfungsi untuk memberitahukan developer aplikasi yang segera berakhir masa aktifnya.

4.Update Apps: halaman yang berisikan form

yang diperlukan developer untuk meng-update

aplikasi.

5.Extend Apps: halaman yang berisikan form yang digunakan untuk memperpanjang masa aktif aplikasi.

c.Admin

Gambar 5. Rancangan Struktur Menu Admin Tampilan halaman yang dapat diakses oleh admin (Gambar 5) adalah:

(6)

1.Approval: halaman yang digunakan untuk melihat adanya aplikasi baru atau account baru yang membutuhkan persetujuan.

2.Package: halaman yang digunakan untuk menentukan atau mengubah paket sewa.

3.Info: halaman untuk mengakses informasi user

dan aplikasi.

4.User Info: halaman yang berisikan informasi mengenai user yang terdaftar pada website. 5.Apps Info: halaman yang berisikan informasi

mengenai semua aplikasi yang terdapat pada website.

4.5 Tampilan Bagian Front-End

Pada bagian front-end terdapat fitur-fitur yang dapat digunakan oleh pengguna website, baik user

maupun developer seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Homepage Front-End

Member dapat menggunakan button sign up untuk mendaftarkan diri pada website content store. User mengisi data diri pada form pendaftaran seperti Gambar 7.

Apabila user ingin mendaftar menjadi developer,

maka user dapat memilih pilihan Register as

Developer, sehingga bagian data developer akan menjadi aktif seperti Gambar 8.

Setelah sukses login ke website, user dapat

memilih menu categories untuk menampilkan jenis

aplikasi yang diinginkan. Tampilan halaman categories adalah seperti Gambar 9.

Apabila aplikasi diklik, maka sistem akan menampilkan halaman detil dari aplikasi tersebut. Halaman ini berisi informasi-informasi mengenai aplikasi yang dipilih. Halaman detil aplikasi ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 7. Tampilan Halaman Sign Up (Member)

Gambar 8. Tampilan Halaman Sign Up

(Developer)

Gambar 9. Tampilan Halaman Categories

Gambar 10. Tampilan Halaman Detil Aplikasi

Jika user merasa kesulitan untuk menemukan

aplikasi yang dicarinya, maka dapat menggunakan

(7)

halaman dan disediakan filter berdasarkan developer, kategori, dan sebagainya. Tampilan layanan search ditunjukkan pada Gambar 11.

Gambar 11. Tampilan Layanan Search

Developer yang melakukan login ke website

akan diarahkan ke halaman home developer yang

berisi menu-menu yang dapat dipergunakan oleh developer. Tampilanhalaman home untuk developer ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 12. Tampilan Homepage Developer

Pada halaman home developer terdapat menu

Upload New Apps, dimana jika menu tersebut

dipilih, maka sistem akan menampilkan sebuah form

pengisian data untuk aplikasi baru yang dapat dilihat pada Gambar 13 berikut ini.

Gambar 13. Tampilan Halaman Upload New Apps

Pada halaman home developer juga terdapat

menu Notifications untuk menotifikasi aplikasi yang akan segera habis masa aktifnya dan juga tersedia

menu extend apabila developer ingin menambah

masa aktif dari aplikasi tersebut. Tampilannya ditunjukkan pada Gambar 14.

Gambar 14. Tampilan Halaman Notifications

Apabila developer memilih link extend, maka

akan muncul sebuah halaman bagi developer untuk

melakukan transaksi perpanjangan masa aktif aplikasi. Tampilannya ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 15. Tampilan Halaman Link Extend

Jika developer menginginkan adanya perubahan

versi dari aplikasi yang dimilikinya, maka developer

dapat menggunakan halaman Update Application

untuk memperbarui aplikasi serta informasi yang dimilikinya. Tampilannya ditunjukkan pada Gambar 16.

Gambar 16. Tampilan Halaman Update Application

4.6 Tampilan Bagian Back-End

Halaman back-end dipisahkan dari front-end.

Sistem mengenali account admin berdasarkan

username dan password user pada saat login. Setelah berhasil login dengan menggunakan account admin, maka admin akan di-direct ke halaman home

admin. Pada halaman home admin terdapat menu

approval, dimana admin dapat menyetujui registrasi account developer baru dan aplikasi baru serta

terdapat tombol refuse untuk menolaknya. Tampilan

(8)

Gambar 17. Tampilan Halaman Approval Jika admin ingin mengganti tarif sewa dari

layanan pada website, maka dapat di-update

informasinya melalui halaman Packages seperti

Gambar 18 berikut ini.

Gambar 18. Tampilan Halaman Packages

Selain itu, juga tersedia halaman Info untuk melihat informasi user dan aplikasi pada website.

Gambar 19 menunjukkan halaman info user,

sedangkan Gambar 20 menunjukkan halaman info aplikasi.

Gambar 19. Tampilan Halaman Info (User)

Gambar 20. Tampilan Halaman Info (Application)

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengembangan website Cheer

App Content Store, maka dapat disimpulkan:

a. Cheer App merupakan solusi bagi user yang

ingin melakukan pencarian content tanpa harus

mencari content ke tempat-tempat yang berbeda.

b. Cheer App membantu para developer untuk

mendistribusikan aplikasi mereka dengan cara menyewakan tempat.

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan ke depannya antara lain:

a. Diharapkan dapat dikembangkan fitur statistik

pada menu developer sehingga developer dapat memantau pendistribusian aplikasinya.

b. Diharapkan dapat dikembangkan alternatif

pembayaran oleh developer.

c. Diharapkan dapat dikembangkan fitur advance

search yang memungkinkan pencarian

berdasarkan developer dan kategori.

d. Diharapkan dapat dikembangkan pemecahan link

download untuk ukuran aplikasi yang terlalu besar.

PUSTAKA

Danino. 2012. 7 Quality of Web, (Online),

(http://www.sitepoint.com/article/783/2, diakses 28 Desember 2013).

McLeod, R. & Schell, G. P. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto & Afia R. Fitriati. Edisi Ke-10. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

O’Brien, J. A. & Marakas, G. M. 2010. Introduction to Information System. 15th Ed. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Pressman, R. S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak.

Terjemahan Adi Nugroho, George John Leopold Nikijuluw, Theresia Herlina Rochadiani, dan Ike Kurniawati Wijaya. Edisi Ke-7. Buku 1. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Simarmata, J. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta:

Gambar

Gambar 1. Model Proses Prototyping (Pressman,  2012)
Gambar 2. Use Case Diagram Website Content  Store Usulan
Tabel 2. Struktur Tabel Aplikasi
Gambar 6. Tampilan Homepage Front-End  Member  dapat menggunakan button sign up  untuk mendaftarkan diri pada website content store
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dimana dengan metode kualitas website ini memberikan informasi tentang kategori accessibility, speed, navigability, dan site content, sehingga dapat memberikan nilai manfaat,

Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain

Karena tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengembangkan sebuah website pemasaran untuk dapat melayani pemberian informasi seputar produk dan layanan yang

Umumnya w eb service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain,

Aplikasi berbasis website yang disediakan oleh pemerintah desa dapat memberikan informasi yang akurat dan akuntabel yang dapat di akses oleh semua lapisan

Maka untuk mengembangkan penyajian informasi yang berguna dalam menunjang kegiatan akademis berbasis website maka diperlukanlah suatu pengembangan dari sistem

Web Service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem

Simpulan Berdasarkan pada hasil dan pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode yang digunakan untuk merancang Sistem Informasi Voucher Game Berbasis Website di Nata