• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Nilai Visual Analog Scale dengan Skala Verbal Derajat Nyeri Kepala pada Penderita Nyeri Kepala Primer di RSUP H.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbandingan Nilai Visual Analog Scale dengan Skala Verbal Derajat Nyeri Kepala pada Penderita Nyeri Kepala Primer di RSUP H."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan Nilai Visual Analog Scale dengan

Skala Verbal Derajat Nyeri Kepala pada Penderita

Nyeri Kepala Primer di RSUP H. Adam Malik Medan

Kiki Mohammad Iqbal, Aldy S. Rambe, Hasan Sjahrir

Departemen Ilmu Penyakit Saraf FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan

Abstrak: Nyeri merupakan suatu pengalaman yang pribadi dan bersifat subjektif, dan nyeri kepala

merupakan salah satu keluhan subjektif yang tersering. Visual Analog Scale (VAS) merupakan alat ukur yang valid dan reliable pada pengukuran intensitas nyeri baik kronik maupun akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara nilai VAS dengan Skala Verbal derajat nyeri kepala.

Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan terhadap pasien nyeri kepala yang datang berobat ke Poliklinik Sefalgia Bagian Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan, periode 21 Januari 2004 sampai 7 Mei 2004. Dilakukan pemeriksaan dan pengisian nilai VAS dan Skala Verbal derajat nyeri kepala terhadap 55 penderita yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (penderita nyeri kepala primer berusia 15-60 tahun, kooperatif dan setuju ikut penelitian).

Dari 55 penderita, pria 20 (36,4%) dan wanita 35 (63,6%) dijumpai penderita migren 6 (10,9%) dan tension type headache 49 (89,1%). Pada penderita migren, Skala Verbal severe headache paling sering dijumpai (50%) dengan rerata nilai VAS 6,17. Sedang pada penderita tension type headache Skala Verbal moderate headache paling sering dijumpai (48,9%) dengan rerata nilai VAS 5,14. Rerata nilai VAS untuk Skala Verbal mild headache sebesar 3,47; moderate headache sebesar 5,42 dan severe headache sebesar 7,42.

Dijumpai perbandingan yang setara/sama antara nilai VAS dengan Skala Verbal derajat nyeri kepala terhadap pengukuran intensitas nyeri kepala.

Kata kunci: migren, tension type headache, nilai Visual Analog Scale (VAS), Skala Verbal derajat

nyeri kepala.

Abstract: Pain is a personal and subjective experience, and headache is one of the most frequent subjective

complaints. Visual Analog Scale (VAS) is a valid and reliable assessment/tool in assesing pain intensity for both of chronic and acute pain. The aim of this study was to find out the comparison between VAS and Verbal Scale for headache’s degree.

This was a cross sectional study with subjects consisted of the headache patients of the cephalgia policlinic of Neurology Department H.Adam Malik Hospital Medan during the periode of January 21st 2004 until May 7th 2004. The patients were examined and the both of VAS and Verbal Scale were filled in the 55 patients who met the inclussion criteria for this study (primary headache patients age 15-60 years, cooperative and agreed to enroll in the study).

From 55 patients, 20 males (36,4%) and 35 females (63,6%) was found 6 with migraine (10,9%) and 49 with tension type headache (89,1%). In the migraine patients, Verbal Scale of severe headache was the most frequent (50%) with the VAS mean of 6,17. While in the tension type headache patients, Verval Scale of moderate headache was the most frequent (48,9%) with the VAS mean of 5,14. The VAS mean for Verbal Scale of mild headache was 3,47; moderate headache was 5,42 and severe headache was 7,42.

There was an equal/similar comparison between the VAS and Verbal Scale for headache’s degree in the assessment of pain intensity in headache.

Key words: migraine, tension type headache, VAS and Verbal Scale for headache’s degree.

PENDAHULUAN

Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang paling sering dijumpai dalam kehidupan

manusia.1 Nyeri kepala mempengaruhi lebih dari 90% populasi pada beberapa waktu dalam

(2)

hidupnya, dan banyak diantaranya yang menderita nyeri kepala berulang.2

Dari sejumlah penelitian epidemiologi internasional didapati bahwa prevalensi “life time” dari nyeri kepala adalah 96%, di mana 70% adalah jenis nyeri kepala tipe tegang (tension type headache = TTH) dan 16% adalah migren dengan prevalensi migren pertahunnya 10%. Pada nyeri kepala tipe tegang, rasio wanita lebih banyak dari pria (4:5). Prevalensi migren 15-18% pada wanita dan 6-9% pada pria (rasio 3:1).3 Sedang jenis sefalgia kluster lebih jarang 0,1-0,3% dari populasi.4

Diketahui bahwa perasaan nyeri merupakan suatu pengalaman pribadi dan bersifat subjektif, para ahli memikirkan bahwa suatu pengukuran nyeri yang valid dan reliable dapat digunakan pada masalah klinis untuk mendiagnosa dan penatalaksanaan pada nyeri kronik.5

IHS (International Headache Society) Committee on Clinical Trials in Migraine merekomendasikan Skala Verbal derajat keparahan nyeri kepala terutama intensitas dan kemampuan fungsional, yang dibagi menjadi derajat no headache, mild headache, moderate headache dan severe headache. Mild headache, dapat melakukan pekerjaan sehari-hari/aktifitas normal. Moderate headache, aktifitas terganggu tetapi tidak sampai menghalangi kegiatan aktifitas normal sehari-hari. Severe headache, tidak dapat melakukan/meneruskan aktifitas kerja normal sehari-harinya (memerlukan istirahat tidur, bila perlu rawat inap di rumah sakit). 4

Cara lain untuk menilai intensitas nyeri kepala yaitu dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Skala berupa suatu garis lurus yang panjangnya biasanya 10 cm (atau 100 mm), dengan penggambaran verbal pada masing-masing ujungnya, seperti angka 0 (tanpa nyeri) sampai angka 10 (nyeri terberat).5 Nilai VAS 0 - <4 = nyeri ringan, 4 - <7 = nyeri sedang dan 7 - 10 = nyeri berat.6 VAS telah direkomendasikan untuk menilai keparahan nyeri pada IHS edisi pertama untuk trial kontrol obat-obat migren (1991).7

Bijur dkk (2001) melaporkan bahwa VAS merupakan alat ukur yang cukup reliable untuk digunakan pada pengukuran nyeri akut. Beberapa studi lainnya juga telah menunjukkan bahwa VAS merupakan alat ukur yang valid dan reliable pada pengukuran intensitas nyeri baik kronik maupun akut.8

Lines dkk (2001) membandingkan nilai VAS dan standard categorical four-grade scale

(4GS) pada 792 penderita migren yang mendapat pengobatan dengan Rizatriptan oral 5 mg, Sumatriptan oral 50 mg atau plasebo. Dalam analisanya didapati bahwa nilai VAS dan 4GS memiliki korelasi yang tinggi.7

Cull dan Dowson (1997) dari hasil studi pendahuluan mengenai efikasi Sumatriptan dengan menggunakan penilaian 4GS dan VAS, didapati bahwa pada pengukuran VAS dapat menunjukkan adanya perbaikan atau perburukan pada penderita yang tidak menunjukkan perubahan pada pengukuran 4GS.9

Skovlund dan Flaten (1995) juga membandingkan nilai VAS dan 4 poin Verbal Rating Scale (VRS) pada 268 penderita migren yang mendapat pengobatan Sumatriptan atau plasebo. Didapati bahwa VAS dan 4 point VRS menunjukkan kekuatan yang sama.10

Littman dkk (1985) membandingkan nilai VAS dan skala kategorikal pada data metaanalisa dari 1497 penderita dengan berbagai tipe nyeri non-migren (termasuk nyeri kanker kronik). Mereka menyimpulkan bahwa skala intensitas nyeri VAS sedikit lebih baik dibandingkan skala kategorikal dalam membedakan hasil suatu pengobatan.11

Validasi skala nyeri sebagai suatu skala rasio sangatlah penting karena skala rasio dapat memberikan pengukuran yang akurat dari rasio intensitas nyeri dan persentase perubahan dari nyeri.12

Kelly (2001) melaporkan bahwa tidak dijumpainya perbedaan statistik antara the minimum clinically significant difference (MCSD) pada nilai VAS dengan tingkat keparahan nyeri pada penderita nyeri akut.13 Dan sebelumnya Kelly (1998) juga melaporkan bahwa MCSD pada nilai VAS tidak berbeda dengan jenis kelamin, umur maupun penyebab nyeri.14

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara nilai VAS dengan Skala Verbal derajat keparahan nyeri kepala pada penderita nyeri kepala primer.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan terhadap pasien nyeri kepala yang datang berobat ke Poliklinik Sefalgia Bagian Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan, periode 21 Januari 2004 sampai 7 Mei 2004. Dilakukan pemeriksaan dan pengisian kuesioner nyeri kepala yang diadaptasi dari penelitian Ho K-H dan Ong BK-C (2001) di Singapura, kuesioner ini merujuk kepada kriteria nyeri kepala berdasarkan IHS

(3)

(1988). Nyeri kepala diklasifikasikan sebagai migren tanpa aura (kode IHS 1.1), migren dengan aura (kode IHS 1.2), episodic tension type headache/ ETTH dan chronic tension type headache/ CTTH (kode IHS 2.1 dan 2.2), migren yang tidak memenuhi kriteria dan tension type headache yang tidak memenuhi kriteria (kode IHS 1.7 dan 2.3).

Setelah didapati 55 penderita yang memenuhi kriteria inklusi penelitian (penderita nyeri kepala primer berusia 15-60 tahun, kooperatif dan setuju ikut penelitian) dilakukan pengisian nilai VAS dan Skala Verbal derajat keparahan nyeri kepala.

Untuk analisa data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 11.5. Analisa deskriptif digunakan untuk menjelaskan variabel tunggal seperti karakteristik penderita dan karakteristik nyeri kepala. Untuk mengetahui gambaran antara usia, jenis kelamin, suku bangsa, tingkat pendidikan dan pekerjaan pada pengukuran VAS dan Skala Verbal derajat nyeri kepala digunakan uji Chi Square dengan taraf signifikan α 5%.

HASIL PENELITIAN

Dari 55 sampel penderita, pria 20 orang (36,4%) dan wanita 35 orang (63,6%) dijumpai 10,9% penderita migren (5,0% pria & 14,3% wanita) dan 89,1% tension type headache (TTH). Pada penderita TTH dijumpai lebih banyak tipe ETTH (58,2%) dibanding CTTH (16,4%). Yang tidak memenuhi kriteria sebesar 14,5%. (tabel 1)

Distribusi umur terbanyak pada umur 20-40 tahun (52,7%) baik penderita migren maupun TTH (50,0% dan 53,1%). Pada penderita migren paling banyak dijumpai suku Batak Toba dan Minang (33,3% dan 33,3%), sedang pada TTH juga paling banyak dijumpai suku Batak Toba (24,5%) diikuti suku Karo dan Jawa (22,4% dan 18,4%). Sebagian besar penderita migren dan TTH berpendidikan SLTA (66,6% dan 51,0%) dengan status pekerjaan pelajar/mahasiswa pada sebagian penderita migren (50,0%) dan ibu rumah tangga pada sebagian penderita TTH (30,6%) (tabel 2).

Tabel 1.

Klasifikasi nyeri kepala menurut IHS (1988) berdasarkan jenis kelamin

Pria Wanita Total 20 (36,4%) 35 (63,6%) 55 (100%) Migren :

Migren tanpa aura (1.1) Migren dengan aura (1.2) Migren tdk memenuhi kriteria (1.7) TTH : ETTH (2.1) CTTH (2.2) TTH tdk memenuhi kriteria (2.3) 1 (5,0) 5 (14,3) 6 (10,9) 1 (5,0) 0 (0) 1 (1,8) 0 (0) 2 (5,7) 2 (3,6) 0 (0) 3 (8,6) 3 (5,5) 19 (95,0) 30 (85,7) 49 (89,1) 13 (65,0) 19 (54,3) 32 (58,2) 2 (10,0) 7 (20,0) 9 (16,4) 4 (20,0) 4 (11,4) 8 (14,5)

ETTH = Episodic Tension Type Headache, CTTH = Chronic Tension Type Headache, TTH = Tension Type Headache

Tabel 2.

Gambaran karakteristik sampel berdasarkan tipe nyeri kepala

Migren TTH Total 6 (10,9%) 49 (89,1%) 55 (100%) Umur : - <20 thn - 20-40 thn - >40 thn Suku bangsa : - Karo - Batak Toba - Mandailing - Pakpak - Minang - Jawa - Tamil 2 (33,3) 5 (10,2) 7 (12,7) 3 (50,0) 26 (53,1) 29 (52,7) 1 (16,7) 18 (36,7) 19 (34,5) 1 (16,7) 11 (22,4) 12 (21,8) 2 (33,3) 12 (24,5) 14 (25,5) - 8 (16,3) 8 (14,5) - 1 (2,0) 1 (1,8) 2 (33,3) 7 (14,3) 9 (16,4) 1 (16,7) 9 (18,4) 10 (8,2) - 1(2,0) 1 (1,8)

(4)

Pendidikan : - SLTP - SLTA - Akademi / PT Pekerjaan : - Wiraswasta - Pegawai swasta - Pegawai negeri - Ibu rumah tangga - Pelajar / mahasiswa - Lain-lain 1 (16,7) 4 (8,2) 5 (9,1) 4 (66,6) 25 (51,0) 29 (52,7) 1 (16,7) 20 (40,8) 21 (38,2) - 9 (18,4) 9 (16,4) - 1 (2,0) 1 (1,8) - 10 (20,4) 10 (18,2) - 15 (30,6) 15 (27,3) 3(50,0) 10 (20,4) 13 (23,6) 3(50,0) 4 (8,2) 7 (12,7)

SLTP = Sekolah lanjut Tingkat Pertama, SLTA = Sekolah Lanjut Tingkat Akhir, PT = Perguruan Tinggi, TTH = Tension Type headache

Tabel 3.

Gambaran karakteristik sampel pada pengukuran VAS dan Skala Verbal

Nilai VAS Skala Verbal Nyeri Kepala 0-<4 4-<7 7-10 p Mild Moderate Severe p n (%) n (%) n (%) n (%) n (%) n (%) Jenis kelamin : - Pria - Wanita Umur : - <20 thn - 20-40 thn - >40 thn Suku bangsa : - Karo - Batak Toba - Mandailing - Pakpak - Minang - Jawa - Tamil Pendidikan : - SLTP - SLTA - Akademi / PT Pekerjaan : - Wiraswasta - Pegawai swasta - Pegawai negeri - Ibu rumah tangga - Pelajar / mahasiswa - Lain-lain 4 (7,3) 10 (18,2) 6 (10,9) 0,841 5 (9,1) 12 (21,8) 3 (5,5) 0,350 8 (14,5) 19 (34,5) 8 (14,5) 12 (21,8) 14 (25,5) 9(16,4) - 3 (5,5) 4 (7,3) 0,193 1 (1,8) 3 (5,5) 3 (5,5) 0,387 8 (14,5) 14 (25,5) 7 (12,7) 9 (16,4) 16 (29,1) 4 (7,3) 4 (7,3) 12 (21,8) 3 (5,5) 7 (12,7) 7 (12,7) 5 (9,1) 2 (3,6) 7 (12,7) 3 (5,5) 0,323 4 (7,3) 5 (9,1) 3 (5,5) 0,777 2 (3,6) 10 (18,2) 2 (3,6) 4 (7,3) 8 (14,5) 2 (3,6) 4 (7,3) 1 (1,8) 3 (5,5) 4 (7,3) 2 (3,6) 2 (3,6) - 1 (1,8) - - 1 (1,8) - 2 (3,6) 4 (7,3) 3 (5,5) 3 (5,5) 4 (7,3) 2 (3,6) 1 (1,8) 6 (10,9) 3 (5,5) 1 (1,8) 6 (10,9) 3 (5,5) 1 (1,8) - - 1 (1,8) - - 1 (1,8) 4 (7,3) - 0,668 1 (1,8) 3 (5,5) 1 (1,8) 0,909 7 (12,7) 14 (25,5) 8 (14,5) 10 (18,2) 12 (21,8) 7(12,7) 4 (7,3) 11 (20,0) 6 (10,9) 6 (10,9) 11 (20,0) 4 (7,3) 3 (5,5) 5 (9,1) 1 (1,8) 0,684 3 (5,5) 6 (10,9) - 0,378 - 1 (1,8) - 1 (1,8) - - 1 (1,8) 5 (9,1) 4 (7,3) 2 (3,6) 4 (7,3) 4 (7,3) 5 (9,1) 7 (12,7) 3 (5,5) 7 (12,7) 5 (9,1) 3 (5,5) 1 (1,8) 7 (12,7) 5 (9,1) 2 (3,6) 7 (12,7) 4 (7,3) 2 (3,6) 4 (7,3) 1 (1,8) 2 (3,6) 4 (7,3) 1 (1,8) Total : 12 (21,8) 29 (52,7) 14 (25,5) 17 (30,9) 26 (47,3) 12 (21,8) SLTP = Sekolah lanjut Tingkat Pertama, SLTA = Sekolah Lanjut Tingkat Akhir, PT = Perguruan Tinggi,

VAS = Visual Analog Scale

Tabel 3, sebagian besar penderita (47,3%) mengalami nyeri kepala dengan Skala Verbal moderate headache dengan hasil VAS terbanyak (52,7%) pada nilai 4 - <7 (nyeri sedang). Berdasarkan umur, penderita berusia 20 - 40 tahun paling banyak mengalami nyeri kepala dengan Skala Verbal moderate headache (29,1%) dengan hasil pengukuran VAS terbanyak (25,5%) pada nilai 4 - <7 (nyeri sedang). Pada usia <20 tahun banyak dengan Skala Verbal moderate (5,5%) dan severe headache (5,5%) dengan hasil VAS terbanyak (7,3%) pada nilai 7 - 10 (nyeri berat). Sedang pada usia >40 tahun banyak mengalami nyeri

kepala dengan Skala Verbal mild (12,7%) dan moderate headache (12,7%) dengan hasil VAS terbanyak (21,8%) pada nilai 4 - <7 (nyeri sedang).

Penderita suku Batak Toba, Karo, Pakpak, Minang dan Jawa banyak mengalami nyeri kepala dengan Skala Verbal moderate headache dengan pengukuran VAS terbanyak pada nilai 4 - <7 (nyeri sedang), sedangkan suku Mandailing dan Tamil banyak dengan Skala Verbal mild headache dengan hasil nilai VAS 0 - <4 (nyeri ringan).

Pada penderita dengan semua tingkat pendidikan dan pekerjaan sama-sama terbanyak

(5)

mengalami nyeri kepala dengan Skala Verbal moderate headache dengan hasil VAS terbanyak pada nilai 4 - <7 (nyeri sedang). Pada uji statistik setiap karakteristik penderita ini tidak dijumpai perbedaan bermakna terhadap pengukuran baik VAS maupun Skala Verbal (p>0,05).

Tabel 4, pada penderita migren paling sering dijumpai (50,0%) Skala Verbal nyeri kepala severe headache dengan rerata nilai VAS 6,17 (SD 1,94). Sedang pada penderita tension type headache paling sering dijumpai (48,9%) Skala Verbal moderate headache dengan rerata

nilai VAS 5,14 (SD 1,86). Rerata nilai VAS pada seluruh penderita nyeri kepala sebesar 5,25 (SD 1,90) dengan paling banyak dijumpai (47,3%) Skala Verbal nyeri kepala moderate headache.

Pada uji statistik tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara pengukuran Skala Verbal derajat nyeri kepala terhadap diagnosa nyeri kepala (p>0,05), begitu juga pada hasil rerata nilai VAS terhadap diagnosa nyeri kepala tidak dijumpai perbedaan yang bermakna pada uji statistik (p>0,05).

Tabel 4.

Diagnosa nyeri kepala pada pengukuran Skala Verbal & rerata nilai VAS Skala Verbal Nyeri Kepala

Mild Moderate Severe p

Rerata nilai

VAS (SD) p Migren :

1.1. Migren tanpa aura 1.2. Migren dengan aura

1.7. Migren tidak memenuhi kriteria Tension type headache :

2.1. Episodic tension type headache 2.2. Chronic tension type headache 2.3. TTH tidak memenuhi kriteria

1(16,7) 2(33,3) 3 (50,0) 0,152 6,17 (1,94) 0,112 - - 1 (8,3) 8,00(-) 1 ( 5,9) 1 (3,8) - 4,50 (2,12) - 1 (3,8) 2 (16,7) 6,67 (1,53) 16(32,7) 24(48,9) 9 (18,4) 5,14 (1,86) 7(41,2) 19(73,1) 6 (50,0) 5,56 (1,93) 5(29,4) 3(11,5) 1 (8,3) 4,33 (1,00) 4(23,5) 2 (7,7) 2 (16,7) 4,38 (2,07) Total : 17 (30,9) 26(47,3) 12 (21,8) 5,25 (1,90)

TTH = tension type headache, VAS = Visual Analog Scale, SD = Standart deviation

Tabel 5.

Perbandingan nilai VAS dan Skala Verbal derajat nyeri kepala

Nilai VAS

0-<4 4-<7 7-10 Rerata VAS (SD) p Skala Verbal derajat nyeri kepala:

1. Mild headache 2. Moderate headache 3. Severe headache 12 (21,8) 5 (9,1) - 3,47 (0,87) 0,000* - 22 (40,0) 4 (7,3) 5,42 (1,07) - 2 (3,6) 10 (18,2) 7,42 (0,99)

VAS = Visual Analog Scale, SD = Standart deviation * P < 0,05

Tabel 5, pada penderita dengan Skala Verbal derajat nyeri kepala mild headache memiliki hasil pengukuran VAS terbanyak (21,8%) pada nilai 0 - <4 (nyeri ringan) dengan rerata nilai VAS sebesar 3,47 (SD 0,87). Pada penderita moderate headache memiliki hasil pengukuran VAS terbanyak (40,0%) pada nilai 4 - <7 (nyeri sedang) dengan rerata nilai VAS sebesar 5,42 (SD 1,07). Sedang pada penderita severe headache memiliki hasil pengukuran VAS terbanyak (18,2%) pada nilai 7 - 10 (nyeri berat) dengan rerata nilai VAS sebesar 7,42 (SD 0,99). Secara uji statistik dijumpai hubungan yang bermakna antara hasil perhitungan nilai

VAS pada masing-masing pengukuran Skala Verbal derajat nyeri kepala (p<0,05).

DISKUSI

Angka prevalensi migren adalah 5-10% dari populasi, dengan penderita wanita dijumpai lebih banyak tiga kali dibanding pria.4 Pada penelitian ini dijumpai penderita wanita (63,6%) lebih banyak menderita nyeri kepala dibanding pria (36,4%) dengan penderita migren 10,9% (5,0% pria & 14,3% wanita) dan TTH 89,1%. Pada penderita TTH dijumpai lebih banyak tipe ETTH (58,2%) dibanding CTTH (16,4%). Dan TTH yang tidak memenuhi kriteria sebanyak

(6)

14,5%. Pada penelitian di negara Asia (Thailand) dari 241 populasi didapati rasio laki banding wanita 1:5,7 dengan penderita migren 2,9%, ETTH 16,2%, CTTH 2,1% dan tidak tergolongkan 33,6%.3

Pada penelitian di Singapura15 terhadap 2096 individu, berdasarkan kriteria klasifikasi IHS 1988, didapati migren tanpa aura 3,1% (2,4 % pria dan 3,6% wanita), migren dengan aura 13,1% (11,1% pria dan 14,9% wanita) dan migren yang tidak memenuhi kriteria 6,2% (4,7% pria dan 7,5% wanita). ETTH 39,9% (40,2% pria dan 39,5% wanita), CTTH 2,4% (1,6% pria dan 3,0% wanita). Pada penelitian ini didapati yaitu migren tanpa aura 1,8%, migren dengan aura 3,6% dan migren tidak memenuhi kriteria 5,5%. ETTH 58,2% dan CTTH 16,4%.

Penderita migren lebih sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda (20-40 tahun).4 Pada penelitian ini distribusi umur terbanyak terlihat pada penderita dengan umur 20-40 tahun (52,7%) baik migren maupun TTH.

Berdasarkan suku bangsa, pada penelitian ini terlihat sebagian besar penderita terdiri dari suku Batak Toba (25,5%), diikuti suku Karo dan Jawa (21,8% dan 8,2%). Pada penelitian M.Yusuf dkk (2003) terhadap 395 pelajar pesantren di Medan didapati terbanyak pelajar bersuku Batak (43,0%) yang diikuti suku Jawa (20,8%).16

Pada penelitian ini karakteristik usia, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan dan pekerjaan tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada masing-masing pengukuran nilai VAS. Demikian juga semua karakteristik sampel tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada derajat nyeri kepala mild, moderate dan severe headache. Pada penelitian Bijur dkk (2001) terhadap 96 penderita nyeri akut juga mendapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, usia dan lokasi nyeri dengan perbedaan antara nilai VAS.8

Pada penelitian ini paling banyak dijumpai penderita dengan derajat nyeri kepala moderate headache sebesar 47,3%, diikuti 30,9% mild headache dan 21,8% severe headache berdasarkan pengukuran Skala Verbal derajat nyeri kepala. Lazuardi mendapatkan hasil penelitiannya pada anak sekolah bahwa derajat nyeri kepala ringan sebesar 43%, sedang 33% dan berat 23%.17

Dari hasil pengukuran derajat keparahan nyeri kepala berdasarkan Skala Verbal dan pengukuran VAS terhadap penderita pada penelitian ini didapati bahwa 50,0% penderita migren memiliki derajat severe headache

dengan rerata nilai VAS 6,17. Pada 48,9% penderita TTH memiliki derajat moderate headache dengan rerata nilai VAS 5,14.

Berdasarkan hasil perhitungan VAS pada penelitian ini didapati rerata nilai VAS pada seluruh penderita nyeri kepala sebesar 5,25 dengan rincian rerata nilai VAS untuk penderita dengan Skala Verbal mild headache sebesar 3,47 (tergolong nyeri ringan), penderita moderate headache sebesar 5,42 (tergolong nyeri sedang) dan severe headache sebesar 7,42 (tergolong nyeri berat). Secara uji statistik dijumpai hubungan yang bermakna antara hasil perhitungan nilai VAS pada masing-masing pengukuran Skala Verbal derajat nyeri kepala (p<0,05).

Lines dkk. (2001) membandingkan nilai VAS dan standard categorical four-grade scale (4GS) pada 792 penderita migren yang mendapat pengobatan, didapati nilai median VAS pada penderita dengan 4GS no headache (grade 0) sebesar 0, mild pain (grade 1) sebesar 20, moderate pain (grade 2) sebesar 55 dan severe pain (grade 3) sebesar 82 mm. Koefisien korelasi Pearson antara nilai 4GS dan nilai VAS sebesar 0,91 dengan p<0,001, menunjukkan bahwa kedua pengukuran tersebut memiliki korelasi yang kuat.7

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa penderita nyeri kepala tension type headache (TTH) lebih banyak dibanding penderita migren. Karakteristik usia, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan dan pekerjaan tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada masing-masing pengukuran nilai VAS. Demikian juga semua karakteristik sampel tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada derajat nyeri kepala mild, moderate dan severe headache.

Dari hasil perhitungan nilai VAS dijumpai hubungan yang bermakna pada masing-masing Skala Verbal derajat nyeri kepala. Dengan demikian dijumpai perbandingan yang setara antara nilai VAS dengan Skala Verbal derajat nyeri kepala untuk pengukuran intensitas nyeri kepala.

SARAN

Dalam pengukuran derajat keparahan (intensitas) dari nyeri kepala cukuplah digunakan salah satu alat ukur Skala Verbal atau VAS. Bila dalam mengamati perubahan intensitas nyeri kepala tidak terlihat adanya perubahan (perbaikan

(7)

atau perburukan) dengan menggunakan Skala Verbal, maka dapat digunakan pengukuran VAS untuk mengamati perubahan tersebut.

Penelitian ini juga masih banyak memiliki keterbatasan dan kekurangan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel lebih besar dengan lebih banyak populasi.

KEPUSTAKAAN

1. Silberstein SD, Lipton RB, Dalessio DJ. Overview, Diagnosis and Classification of Headache. In: Silberstein SD, Lipton RB, Dalessio DJ, editors. Wolff’s Headache and Other Head Pain. 7th ed. New York: Oxford University Press; 2001.p.6-26. 2. Saper J, MacGregor A. Clinician’s Manual

of Headache. 2nd ed. Science Press; 1998. 3. Konsensus Nasional Penanganan Nyeri

Kepala di Indonesia. Kelompok Studi Nyeri Kepala. PERDOSSI. Jakarta: 1999. 4. Sjahrir H. Nyeri Kepala dan Vertigo.

Medan: USU Press; 1998.

5. Keefe FJ, Holzberg AD, Beaupre PM. Contributions of Pain Behavior Assessment and Pain Assessment to the Development of Pain Clinics. In: Cohen MJ, Campbell JN, editors. Pain Treatment Centers at a Crossroads. A Practical and Conceptual Reappraisal. Seattle: IASP Press; 1996.p.79-99.

6. Meliala L. Prinsip Terapi Farmaka Nyeri. Dalam: Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA, editor. Nyeri Neuropatik. Kelompok Studi Nyeri. PERDOSSI. 2001.hal.191-212.

7. Lines CR, Vandormeal K and Malbecq W. A comparison of visual analog scale and categorical ratings of headache pain in randomized controlled clinical trial with migraine patients. Pain 2001; 93:185-90. 8. Bijur PE, Silver W, Gallagher J. Reliability

of the Visual Analog Scale for Measurement of Acute Pain. Academic Emergency Medicine 2001;8:1153-7.

9. Cull RE, Dowson AJ. The use of visual analogue scales in measuring changes in migraine severity (Abstract 01-A 20). Cephalalgia 1997;17:263.

10. Skovlund E, Flaten O. Response measures in the acute treatment of migraine. Cephalalgia 1995;15:519-22.

11. Litmann GS, Walker BR, Schneider BE. Reassessment of verbal and visual analog ratings in analgesic studies. Clinical Pharmacologic Therapeutic 1985;38:16-23. 12. Price DD, Bush FM, Long S, Harkins SW.

A comparison of pain measurement characteristics of mechanical visual analogue and simple numerical rating scales. Pain 1994;56:217-26.

13. Kelly AM. The minimum clinically significant difference in visual analogue scale pain score does not differ with severity of pain. Emergency Medicine Journal 2001;18:205-7.

14. Kelly AM. Does the clinically significant difference in visual analog scale pain scores vary with gender, age or cause of pain? Academic Emergency Medicine 1998;5:1086-90. (Abstract) Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=Pub

Med&listuids=9835471&dopt=Abstract&it ool=iconabstr

15. HoK-H, Ong BK-C. A community-based study of headache in Singapore. Cephalalgia 2003;23:6-13.

16. Yusuf M, Djali D, Sjahrir H. Karakteristik Nyeri Kepala Migren dan Tension Type Headache pada Pelajar Pesantren Raudhatul Hasanah Medan. Dibacakan pada Pertemuan Nasional Perdossi V Bali; Juli 2003.

17. Lazuardi S. Nyeri Kepala pada Anak dan Remaja. Kumpulan Makalah, 3rd ed. National Congress of Indonesian Nurological Association: 1996.hal.1-25.

Referensi

Dokumen terkait

Delay time merupakan salah satu faktor yang mengurangi produktivitas alat gali muat. Nilai delay time ini akan mempengaruhi nilai efisiensi kerja dari alat

Yanes Petrus Sarwa, dkk (2017) menjelaskan Komunikasi merupakan suatu kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti dan hal ini perlu di pahami oleh pihak–pihak

HTML juga merupakan file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang yaitu yang dikenal sebagai web page atau dokumen yang disajikan dalam web browser..

Ada 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai BPS Kabupaten Kuningan pada tahun 2016, yaitu: (1) Peningkatan kualitas data statistik, (2) Peningkatan pelayanan prima hasil

Total padatan adalah bagian padat yang terdiri dari bahan yang dicampurkan dan nutrisi yang terkandung didalamnya yaitu lemak, protein, karbohidrat, mineral,

Penelitian dilaksanakan pada Sekolah Dasar Kota Padang, dengan sampel Sekolah Dasar Negeri Percobaan Kota Padang (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional), Sekolah

Klaim secret pada parameter A dapat digagalkan dengan skenario yaitu Eve melakukan impersonasi Bob, sehingga pesan send_1 yang harusnya dienkripsi dengan kunci

Penelitian ini menemukan bahwa variabel coupon berpengaruh terhadap Unplanned Purchases, variabel display berpengaruh terhadap Unplanned Purchases, variabel hedonicity