• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Konstruk Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makna Konstruk Psikologi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

a. Makna Konstruk Psikologi

Konstruk adalah konsep psikologi yang menjelaskan konsep itu sendiri. Konstruk adalah konsep psikologi yang menjelaskan konsep itu sendiri. Dalam psikologi konstruk itu antara lain self esteem, self ecacy, dsb. Dalam psikologi konstruk itu antara lain self esteem, self ecacy, dsb. Secara umum konstruk juga disebut dengan denisi.

Secara umum konstruk juga disebut dengan denisi. i. Konstruk dan Defnisi

i. Konstruk dan Defnisi

Denisi walaupun tidak sepenuhnya identik dengan konstruk namun Denisi walaupun tidak sepenuhnya identik dengan konstruk namun dapat menjadi dasar untuk menentukan konsep psikologi yang akan dapat menjadi dasar untuk menentukan konsep psikologi yang akan diukur. Denisi umumnya berisi dua aspek yaitu sifat umumnya dan diukur. Denisi umumnya berisi dua aspek yaitu sifat umumnya dan sifat khususnya.Sebagi contoh denisi sofa adalah benda yang

sifat khususnya.Sebagi contoh denisi sofa adalah benda yang

digunakan untuk duduk (umum yang memiliki bantalan busa (khusus. digunakan untuk duduk (umum yang memiliki bantalan busa (khusus. !alaupun tidak terlalu sama denisi bisa menjadi konstruk namun !alaupun tidak terlalu sama denisi bisa menjadi konstruk namun secara khusus konstruk bisa berupa berbagai aspek yang ada dalam secara khusus konstruk bisa berupa berbagai aspek yang ada dalam dirinya sendiri, misalnya sabar adalah kemampuan menahan pikiran, dirinya sendiri, misalnya sabar adalah kemampuan menahan pikiran, perkataan, emosi, atau perbuatan yang merupakan respon awal, perkataan, emosi, atau perbuatan yang merupakan respon awal,

bertujuan kebaikan, serta taat aturan yang disertai sikap optimis, tidak bertujuan kebaikan, serta taat aturan yang disertai sikap optimis, tidak mengeluh, pantang menyerah, serta semangat mencari ilmu dan

mengeluh, pantang menyerah, serta semangat mencari ilmu dan alternatif solusi. Dalam konstruk sabar tidak hanya menggambarkan alternatif solusi. Dalam konstruk sabar tidak hanya menggambarkan konse

konsep umum p umum (menahan pikiran, perkataan, emosi, atau (menahan pikiran, perkataan, emosi, atau perbuatanperbuatan namun juga sifat khusus (yang merupakan respon awal, bertujuan namun juga sifat khusus (yang merupakan respon awal, bertujuan kebaikan, serta taat aturan. Selain itu, konstruk juga berisi aspek lain kebaikan, serta taat aturan. Selain itu, konstruk juga berisi aspek lain yang melengkapi (disertai sikap optimis, tidak mengeluh, pantang yang melengkapi (disertai sikap optimis, tidak mengeluh, pantang menyerah, serta semangat mencari ilmu dan

menyerah, serta semangat mencari ilmu dan alternatialternatif solusi.f solusi. ii. Memilih Konstruk 

ii. Memilih Konstruk 

Salah satu permasalah penentuan konstruk psikologi yang akan digunakan Salah satu permasalah penentuan konstruk psikologi yang akan digunakan dalam penyusunan alat ukur adalah kesesuaian konstruk dengan kondisi dalam penyusunan alat ukur adalah kesesuaian konstruk dengan kondisi psikologis indi"idu yang akan diukur. #eberapa permasalahan yang dapat psikologis indi"idu yang akan diukur. #eberapa permasalahan yang dapat muncul antara lain$

muncul antara lain$ - masalah bahasa - masalah bahasa

%asalah bahasa dapat menyebabkan kesulitan untuk penyusunan alat ukut %asalah bahasa dapat menyebabkan kesulitan untuk penyusunan alat ukut psikologi yang diinginkan.&al ini terjadi karena masih sangat banyak konstruk psikologi yang diinginkan.&al ini terjadi karena masih sangat banyak konstruk psikologi yang merupakan konstruk yang berasal dari bahasa 'nggris. idak psikologi yang merupakan konstruk yang berasal dari bahasa 'nggris. idak semua kata)kata dalam bahasa 'nggris dapat diterjemahkan dengan baik ke semua kata)kata dalam bahasa 'nggris dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa 'ndonesia bahkan beberapa mungkin tidak dapat dijelaskan. dalam bahasa 'ndonesia bahkan beberapa mungkin tidak dapat dijelaskan. %isalnya ketika kita akan menyesuaikan kalimat *' break my leg+ terhadap %isalnya ketika kita akan menyesuaikan kalimat *' break my leg+ terhadap bahasa 'ndonesia menjadi *kaki saya patah+ padahal kedua kalimat itu bahasa 'ndonesia menjadi *kaki saya patah+ padahal kedua kalimat itu

berbeda dalam konsepnya. Konsep bahasa 'nggris lebih banyak menunjukkan berbeda dalam konsepnya. Konsep bahasa 'nggris lebih banyak menunjukkan sifat aktif yaitu

sifat aktif yaitu penyebab kaki saya patah adalah penyebab kaki saya patah adalah saya sendiri sedangkansaya sendiri sedangkan bahasa 'ndonesia lebih pasif yaitu kaki saya

bahasa 'ndonesia lebih pasif yaitu kaki saya patah diluar kesalahan indi"idu.patah diluar kesalahan indi"idu. Dengan demikian tidak sekedar menterjemahkan kata per kata tanpa memahami konsep dasar dimana konstruk itu dibuat.

masalah budaya

%asalah budaya tentunya akan mempengaruhi perbedaan konsep dalam sebuah konstruk. Salah satu contohnya adalah konstruk self esteem yang sangat mungkin berbeda dalam budaya eropa amerika dan budaya

indonesia. Self esteem dapat menjadi baik dalam budaya eropa amerika ketika seseorang menunjukkan kelebihan dirinya pada orang lain secara terbuka namun hal ini bisa dianggap kesombongan dalam budaya timur. - masalah kebaruan

Kajian psikologi terus berkembang dan sangat wajar konsep)konsep psikologi terus diperbaiki dari masa ke masa.Salah satu konsep yang berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan adalah konstruk kompetensi moral yang awalnya diajukan oleh Kohlberg.Saat ini konsep itu diperkaya dan

diperbaharui oleh ind dengan menambahkan beberapa aspek didalamnya. Kompetensi moral yang awalnya hanya dianggap proses kognisi (menurut Kohlberg kemudian diperbaharui sehingga menjadi konsep kognisi dan afeksi (ind.

iii. Konstruk dalam Psikologi

Adapun konstruk psikologis umumnya minimal memiliki salah satu dari tiga aspek berikut ini:

- aspek aekti 

-spek afektif berkaitan dengan faktor perasaan yang ada dalam

indi"idu.erkait dengan konstruk, maka konstruk psikologi dapat menjelaskan bagaimana dinamika emosi pada diri indi"idu berdasarkan konstruk

tersebut.%isalnya dalam konstruk kompetensi moral "ersi ind akan dilihat bahwa kompetensi moral diawali perasaan berupa rasa suka atau tidak suka indi"idu dalam menilai sesuatu. Suka dan tidak suka merupakan aspek afeksi dan oleh karenanya konstruk kompetensi moral merupakan salah satu konsep psikologi.

- aspek kogniti 

-spek kognisi adalah aspek pikiran yang ada dalam diri indi"idu.%isalnya konstruk ini adalah memori, yaitu kemampuan indi"idu untuk memasukkan informasi, menahan (menyimpan informasi tersebut dan mengeluarkan kembali.#erdasarkan konsep memori ini maka dapat kita pastikan bahwa memori merupakan konstruk psikologi.

- aspek psikomotor

sikomotor adalah aspek perilaku.Dalam konsep psikomotor maka yang dimaksud adalah perilaku manusia baik perilaku makro (misalnya jalan dan perilaku mikro (misalnya tersenyum. Salah satu contoh konstruk ini adalah agresi yaitu perilaku yang dilakukan dengan tujuan menyakiti orang lain baik

rasa sakit secara sik maupun psikis. #erdasarkan konsep agresi yang dijelaskan diatas jelas terlihat bahwa agresi adalah perilaku dan oleh karenanya agresi merupakan konstruk psikologi.

b. Konstruk Vs teori

Konstruk berbeda dengan teori yaitu pada antecendent (sebab dan conse/uent (akibat dari konstruk tersebut.Konstruk belum memiliki sebab dan akibat sedangkan teori sudah menjelaskan hal yang yang menyebabkan munculnya konstruk tertentu dan akibat dari kemunculan konstruk tersebut.0leh karenanya dalam penentuan konstruk perlu juga diperhatikan apakah konsep tersebut sudah terlepas dari sebab dan akibatnya.

i. Antecendent

-ntecendent adalah hal yang mendahului konstruk dan menyebabkan akti"itas dalam konstruk yang dimaksud.%isalnya keberagamaan

(religiusitas menyebabkan meningkatnya kesabaran.Dalam contoh ini religiusitas menjadi antecendent dari konstruk kesabaran.

ii. onse!uent

1onse/uent adalah hal yang didahului oleh konstruk tertentu dan akibat dinamika dari konstruk maka muncul dinamika dari

conse/uent.%isalnya kemampuan berpikir kritis (konstruk berpikir kritis merupakan hal yang memperngaruhi perilaku menyontek siswa.

c.Aspek Dalam Konstruk 

i. aspek" dimensi" atribut.

Setiap konsep psikologi dalam bentuk konstruk memiliki unsur

pembentuk dari konsep konstruk tersebut.Konsep pembentuk konstruk ini dikenal dengan istilah aspek.Selain aspek, unsur ini juga dikenal dengan istilah dimensi dan atribut.

-spek ini merupakan hal)hal apa saja yang menjadi dasar konseptual dari tiap konstruk. Konstruk agresi, misalnya, terdiri dari dua aspek yaitu agresi "erbal dan agresi non)"erbal.Dengan demikian aspek atau dimensi dari konstruk agresi adalah non)"erbal dan "erbal.

#eberapa konstruk hanya memiliki satu aspek namun konstruk yang lain bisa terdiri dari beberapa aspek. Selain itu ada konstruk yang

memiliki aspek kompleks. #erdasarkan perbedaan jumlah aspek dalam konstruk maka alat ukur yang akan dibuat memiliki keunikan sesuai dengan konsep konstruknya.

0leh karena itu, penguasaan terhadap konstruk tersebut menjadi salah satu faktor penting dalam penyusunan alat ukur psikologi.

Ketidaktepatan dalam memahami konstruk psikologi yang akan dibuat alat ukurnya akan menjadikan "aliditas konstruk tersebut menjadi lebih rendah.

ii. Konstruk Dengan #atu Aspek 

 es kreatitas "erbal merupakan salah satu alat ukur yang dibuat dari konstruk psikologi yang memiliki satu aspek. #erdasarkan konstruk ini tes kreati"itas "erbal hanya akan menggali bagaimana kreatitas seseorang dilihat dari kemampuannya memproduksi kata)kata. #erdasarkan asumsi konstruk ini, makin mampu seseorang memproduksi kata)kata maka akan semakin kreatif orang tersebut.

iii. Konstruk Dengan $anyak Aspek 

 es intelegensi merupakan salah satu konstruk yang unik. #eberapa ilmuan menempatkan konstruk intelegensi sebagai konstruk dengan satu aspek yaitu kemampuan berpikir abstrak namun ilmuan lain menempatkannya dalam konstruk dengan beberapa aspek. Konsep terakhir lebih kuat daripada yang pertama.

Dalam konstruk intelegensi yang memiliki banyak aspek, intelegensi dianggap sebagai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan

seseorang dengan demikian tes intelegensi akan disesuaikan dengan permasalahan hidup dan kemampuan menyelesaikan permasalahan tersebut.

#eberapa konsep lain juga menempatkan kreatitas sebagai salah satu aspek dalam konstruk intelegensi. #erdasarkan konsep ini maka intelegensi juga

melibatkan aspek kreatitas baik "erbal maupun non)"erbal.&al ini menunjukkan bagaimana pemahaman aspek dalam sebuah konstruk menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan "aliditas dari instrumen pengukuran psikologi.

i%. Konstruk Kompleks

Konstruk yang komplek adalah konstruk yang tidak sekedar memiliki beberapa aspek namun juga aspek dari konstruk dapat bertingkat dan masing)masing tingkat dapat memiliki satu atau lebih aspek didalamnya.#eberapa pengukuran psikologi yang memiliki konstruk yang kompleks adalah kompetensi moral dan kesabaran. %2 atau moral judgment test adalah salah satu alat ukur yang berupaya mengukur konstruk kompetensi moral. Kompetensi moral memiliki beberapa tingkatan

sebagaimana tingkat perkembangan moral menurut Kohlberg. Dalam setiap

tingkatan memiliki satu aspek yang mengarah pada konstruk psikologi kompetensi moral. 0leh karenanya, pengujian "aliditas dari konstruk ini juga memiliki konsep yang lebih rumit.

 es kesabaran memiliki konstruk yang cukup komplek karena didalamnya terdapat aspek utama dan aspek pendukung. iap aspek utama dapat melibatkan beberapa aspek pendukung namun aspek pendukung tidak dapat diukur terpisah dari aspek utama. Dengan demikian instrumen pengukuran kesabaran menjadi lebih kompleks dari sekedar konstruk yang memiliki satu atau beberapa aspek yang pararel.

d. &ndikator

Dalam sebuah konstruk, aspek merupakan sesuatu yang bersifat abstrak.0leh karena itu, aspek membutuhkan indikator yang dapat dijadikan standar

pengukuran. 'ndikator merupakan sesuatu yang sangat operasional dan sesuai dengan karakter budaya atau konsteks dimana instrumen pengukuran akan digunakan.

Dengan demikian indikator menjadi panduan untuk menentukan bagaimana sebuah aspek dapat terlihat nyata dalam kehidupan sehari)hari. %isalnya aspek optimis dapat diukur dengan melihat seberapa yakin seseorang akan masa depan yang lebih baik. Semakin orang tersebut akan masa depan yang lebih baik maka akan semakin optimis orang tersebut. Dengan demikian, aitem akan dibangun untuk melihat bagaimana keyakinan indi"idu akan masa depannya.

Setiap indikator merupakan standar untuk melihat bagaimana sebuah aspek muncul dalam kehidupan sehari)hari. 3amun karena indikator harus muncul dalam

kehidupan sehari)hari maka indikator tersebut akan terkena bias budaya dimana indidi"u itu hidup. -spek optimis sebagaimana yang dijelaskan diatas, misalnya, akan berbeda dalam tiap budaya dan mungkin berbeda dalam beberapa kajian agama. #egitu juga pada aspek lainnya.

Dengan demikian, pada saat menentukan indikator harus sesuai dengan karakter setempat dan karakter indid"u yang dikenakan instrumen pengukuran psikologi ini.

e. $lue Print

Setiap instrumen atau alat yang baik harus memiliki perencanaan.erencanaan adalah aspek yang tertuang dalam blue print. Sebagaimana penggunaan blue print pada konsep lain maka penggunaan blue print pada konsep alat ukur berkaitan dengan rancangan skema pengukuran psikologi berdasarkan instrumen yang akan kita buat.

Salah satu tujuan dari blue print adalah untuk menjaga agar setiap aitem sesuai dengan indikator dan setiap inditakor sesuai dengan aspek yang dimaksud dalam konstruk tersebut. Selain itu, blue print juga menjadi panduan dalam penentuan skor masing)masing aitem atau cara melakukan skoringnya.

Selain itu, blue print juga menjadi pedoman agar tidak terjadi pengulangan aitem yang dapat menyebabkan penurunan tingkat "aliditas dan reliabilitas dari aitem yang ada. Secara umum, blue print akan memastikan "aliditas instrumen dari tahap perencanaan hingga tahap penyusunan aitem.

. Aitem

-item merupakan ujung tombak dari sebuah pengukuran psikologis. -item adalah kalimat atau sesuatu yang menjadi stimulus untuk memancing munculnya indikator yang dimaksud sesuai dengan aspeknya. -item yang baik akan mendorong

munculnya indikator sebagaimana aspek yang ingin diukur. Semakin tinggi

kemunculan respon dari sebuah stimulus aitem maka akan semakin tinggi nilai yang dimaksud.

$eberapa hal yang harus diperhatikan dalam setiap aitem antara lain: i. Pertanyaan atau Pernyataan

-item dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. 4mumnya penggunaan masing) masing dapat berbeda. Secara umum pernyataan menjadi aitem dalam pengukuran aspek afeksi atau performa tipikal sedangkan pertanyaan merupakan aitem yang banyak digunakan dalam pengukuran ranah kognisi atau performa maksimal. ii. #ituasi atau Masalah

-item dapat menggambarkan situasi yang harus direspon atau masalah yang harus diselesaikan.enggunaan masing)masing ini harus sesuai dengan konsep yang ada dalam konstruk dan aspek psikologis yang ingin diukur.4ntuk penggunaan situasi umumnya diberikan pada tes yang berkaitan dengan aspek afektif atau pengukuran performa tipikal sedangkan penggunaan masalah untuk diselesaikan lebih pada aspek kognitif atau tes performa maksimal.

iii. #eberapa $anyak 

 2umlah aitem cukup mempengaruhi "aliditas secara umum. -item harus cukup berimbang ketika aspek yang ada dalam konstruk juga menunjukkan

keberimbangan namun ketika aspek tertentu dinyatakan lebih utama dibanding yang lain maka jumlah aitem juga harus bisa menujukkan keutamaan dari aspek tersebut.

g. Favorable dan unfavorable

Setiap aitem memiliki arah untuk tujuan pengukuran, respon terhadap aitem tertentu mungkin menunjukkan rendahnya indikator pada aspek yang dimaksud sedangkan respon terhadap aitem lain menunjukkan tingginya indikator pada aspek yang dimaksud. Istilah yang biasa digunakan dalam konsep ini adalah favorable dan unfavorable.

i. aitem sejalan dengan konstruk disebut dengan favorable karena semakin baik respon terhadap aitem akan menunjukkan semakin tinggi nilai yang didapat dari aspek tersebut. Dengan demikian aitem yang memiliki sifat favorable adalah aitem yang ak an memberikan skor lebih tinggi ketika individu merespon secara baik pada indikator yang dimaksud.

ii. aitem berlawanan dengan konstruk bersifat sebaliknya. Aitem ini biasanya disebut dengan istilah unfavorable. Respon positif terhadap aitem unfavorable akan mengarahkan pada skor yang lebih rendah dari konstruk yang dimaksud dalam setiap aitem. Semakin banyak dan

semakin kuat respon positif terhadap sebuah aitem unfavorable maka akan semakin rendah skor individu dalam konstruk psikologis yang dimaksud.

h. Bentuk Respon yang Diharapkan

Dalam setiap instrumen pengukuran psikologis, respon dapat beragam sesuai dengan ketepatan  pengukuran dari indikator yang dimaksud. eberapa respon akan lebih tepat jika di respon

dengan memberikan jawaban namun instrumen yang lain mungkin akan lebih baik ketika responnya dengan memperagakan.

i. Menjawab

Sebagian besar instrumen pengukuran psikologis menggunakan respon dengan

menjawab.Instrument ini yang paling mudah diarahkan pada model pengukuran sehingga

didapatkan skor dari setiap konstruk atau aspek. !amun demikian cara menjawab dapat berbeda"  beda. #ara menjawab pada aspek atau individu tertentu mungkin dapat dilakukan dengan c ara

menunjukkan respon yang dimaksud namun aspek atau individu lain mungkin dapat menjawab secara lisan.

$elebihan dan kekurangan masing"masing cara menjawab dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu atau kebutuhan aspek teoritisnya. $onstruk keratifitas verbal, misalnya, apakah dapat dilakukan dengan model jawaban tulis ataukah harus dengan jawaban lisan merupakan salah satu contoh bagaimana cara merespon jawaban perlu dipertimbangkan.

ii. Memperagakan

Respon lain yang dapat dilakukan individu adalah dengan memperagakan. Respon ini mungkin akan banyak dibutuhkan pada saat tes mengenai keahlian yang dimiliki individu. $onstruk keahlian yang dipilih kemudian dibuat aitem yang dapat menunjukkan pada saat apa keahlian tertentu dapat muncul. Salah satu konstruk yang dapat dilakukan dengan respon memperagakan adalah konstruk kemampuan presentasi.erdasarkan konstruk ini, individu dapat menunjukkan keahliannya mempresentasikan sesuatu.

iii. Menulis

Respon lain yang dapat dilakukan individu adalah menulis, baik menulis cerita, menulis jawaban atau membuat gambar. %es"tes tertentu memberi aitem sebagai stimulus berupa gambar yang harus direspon dengan gambar juga, misalnya wartegg. !amun tes yang lain meminta individu untuk menuliskan cerita yang umumnya akan dianalisa menggunakan konsep grafologi, dsb.

iv. Menceritakan

&odel respon ini banyak digunakan dalam tes yang mencoba menggali aspek afektif 'performa tipikal(.erdasarkan konsep ini, aitem dapat berupa gambar abstrak atau gambar orang dan situasi, atau gambar binatang dan situasi, atau yang lainnya.eberapa tes yang menggunakan konsep menceritakan dalam respon yang diharapkan adalah tes Ro, %A%, #A%, dsb.

)asil akhir dari setiap aitem adalah bagaiman menilai respon yang dilakukan oleh individu yang dikenakan tes dari instrumen pengukuran psikologi. *enilaian yang tepat akan mengarahkan pada hasil yang tepat dan otomatis akan meningkatkan validitas dari aitem yang dimaksud.

i. Benar-alah

&erupakan salah satu cara menilai respon dari individu. Respon dapat dikelompokkan benar apabila respon yang harusnya diberikan sesuai dengan respon yang diharapkan dan sebaliknya. &odel penilaian benar"salah dapat diberikan skor pada jawaban benar dan tidak diberikan skor  pada jawaban salah atau dapat diberikan skor ganda pada jawaban benar dan dikurangi pada  jawaban salah.

)al yang menjadi panduan dalam penilaian disesuaikan dengan tingkat kesukaran aitem sehingga aitem yang lebih sulit akan diskor lebih tinggi apabila individu menjawab dengan  benar.

ii. !idak "da yang alah

*enilaian ini umumnya diberikan pada tes yang bersifat menggali aspek afektif.%idak adanya  jawaban salah bukan berarti respon tidak dapat di skor.*enentuan skor ini dapat dilihat dari sifat

aitem apakah bersifat favorable atau unfavorable. +ika respon pada aitem yang favorable maka respon yang positif terhadap aitem akan mendapat skor tinggi dan sebaliknya.

iii. #eluasan Respon

Respon lain yang diharapkan dari individu adalah keluasan respon dari individu. $eluasan ini dapat berarti semakin banyak, semakin dalam, atau lainnya berdasarkan aitem yang diberikan  pada individu.%es kreatifitas verbal dapat menjadi salah satu contoh untuk instrument yang

melakukan pengukuran konstruk ini.

Sekian artikel tentangpesifikasi !es dan #onstruksi "lat $kur !es %sikologi.

http$55onpsikologi.blogspot.co.id567895865spesikasi.tes.dan.konstruksi.alat.tes.psiko logi.html

 

Referensi

Dokumen terkait

Pertemuan 11 : Konsep psikologi transpersonal: self-transendence Pertemuan 12 : Konsep psikologi transpersonal: diversity & unity Pertemuan 13 : Penerapan

Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa mampu menjelaskan dengan kalimat sendiri mengenai konsep dasar psikologi abnormal Jumlah pertemuan : 1 (satu) kali.

Metode-metode dalam antropologi psikologi : mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan metode-metode dalam antropologi psikologi yang meliputi.. Metode eksak atau metode

: memahami dan menjelaskan definisi dan tujuan pengukuran dalam psikologi, masalah-masalah dalam pengukuran psikologi serta berbagai skala-skala pengukuran..

Menjelaskan pengertian psikologi, obyek dan ruang lingkup psikologi, klasifikasi psikologi secara berurutan sambil berinteraksi dengan mahasiswa dengan cara:.. Meminta

Dalam perkuliahan ini dibahas konsep-konsep dasar mengenai: psikologi sebagai ilmu, pendekatan-pendekatan dalam ilmu psikologi, mekanisme psikologis dalam

Psikologi adalah sebuah cabang ilmu, dalam penerapannya, psikologi membutuhkan sebuah metode untuk membantu menjelaskan fenomena dan konstruk yang ingin dibahas. Pertanyaannya

Oleh karena itu mata kuliah Psikologi Lintas Budaya ini membahas tentang konsep psikologi lintas budaya, ruang lingkup psikologi lintas budaya, pewarisan dan perkembangan