• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Riwayat Perusahaan

Perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini adalah PT Tripar Multivision Plus. Pada tahun 1990 perusahaan ini didirikan oleh Bapak Raam Punjabi. Perusahaan ini bertempat di Jakarta dengan kantor pusat yang terletak di jalan K.H. Hasyim Ashari Kav. 125 B blok C2 no. 30-34 Jakarta 10150.

PT Tripar Multivision Plus bergerak di bidang production house, dimana perusahaan ini memproduksi berbagai macam sinetron. Setelah beberapa tahun berjalan, PT Tripar Multivision Plus mengalami kemajuan dan berkembang menjadi production

house terbesar di Indonesia.

Visi pada perusahaan ini adalah membuat PT. Tripar Multivision Plus menjadi pelopor perindustrian film dan sinetron. Sedangkan misi pada PT. Tripar Multivision Plus ini adalah :

1. Meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia akan dunia persinetronan Indonesia 2. Meningkatkan mutu persinetronan Indonesia

3. Membuat sinetron Indonesia menjadi terkenal pada taraf Internasional terutama Asia Tenggara.

(2)

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dari PT. Tripar Multivision Plus dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut :

(3)

President Director

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Menentukan garis besar pengelolaan perusahaan

• Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

• Memantau semua kegiatan pada perusahaan

• Bertanggung jawab atas kesejahteraan perusahaan dan seluruh karyawan.

Vice President Director

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Membantu tugas-tugas dari President Director • Mengawasi data keuangan perusahaan

Secretary

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Mencatat segala agenda harian dari para director, segala acara yang akan dihadiri atau yang harus dilaksanakan.

• Menyampaikan perintah dari president director dan vice president director kepada

director setiap divisi.

Divisi Finance & Admin

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

(4)

• Memeriksa penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan

• Membuat dan menganalisa laporan keuangan seperti laporan neraca, laporan laba rugi, laporan kontrak artis, kontrak stasiun tv dan sebagainya

Divisi Film Production

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Bertanggung jawab pada President Director • Bertugas dalam memproduksi film layar lebar

• Membuat laporan semua kegiatan pada divisi film kepada President Director

Divisi Sinetron Production

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Terdiri dari beberapa divisi yaitu Director Production, Pimpinan Produksi, Manager

Casting, Casting Coordinator dan Database Coordinator.

• Bertugas dalam memproduksi sinetron • Merevisi skenario yang tidak sesuai • Mengatur persiapan sinetron

• Menentukan dan mengkoordinir crew dalam penggarapan sinetron

Divisi Script & Post Production

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Membagikan skenario kepada crew dan staff sesuai dengan produksi sinetron yang dipegang masing masing.

(5)

• Mengedit dan menerjemahkan skenario dari pengarang

Divisi Marketing

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Membuat laporan bulanan dan memberikan laporan langsung kepada President

Director

• Mencari sponsor sebanyak mungkin untuk mendukung produksi sinetron • Membuat schedule untuk kegiatan promosi sinetron terbaru

Finance and Accounting Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Memeriksa dan menganalisis laporan keuangan dari dari staff-nya untuk diberikan kepada President Director

• Mengontrol sistem keuangan perusahaan

• Menyiapkan laporan pengeluaran bulanan dan tahunan

HRD Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Mengatur administrasi kepegawaian

• Merekrut dan menyaring tenaga kerja

• Mengawasi kegiatan karyawan yang berhubungan dengan disiplin kerja • Memperhatikan kesejahteraan karyawan

(6)

Kontrak Adm Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Membuat persetujuan kontrak dengan artis

• Memeriksa dan menganalisis kontrak yang akan dibuat

• Bertanggung jawab memberikan laporan mengenai masalah kontrak kepada

President Director

Studio Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Mengawasi karyawan pada bagian gudang dan peralatan • Bertanggung jawab pada perlengkapan kostum

President Director

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Memantau semua kegiatan pada produksi sinetron yang ada

• Memberikan keputusan final dalam pemilihan pemain pada suatu sinetron dan budgetnya.

Casting Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Mengawasi kegiatan pada divisi casting

• Memonitor kegiatan dalam mempersiapkan sinetron • Memberikan laporan kepada Director Production

(7)

Casting Coordinator

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Mencari pemain dalam produksi sinetron baru maupun sinetron yang sedang tayang • Melakukan negosiasi budget pemain

Pimpinan Produksi

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Memantau pelaksanaan pembuatan sinetron di lapangan

• Mengkoordinir crew dan artis yang bekerja dalam pembuatan sebuah sinetron

Database Coordinator

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

• Menciptakan sistem yang handal dalam basis data pemain • Memantau sistem basis data

• Mengawasi semua orang yang berhubungan dengan basis data • Menyediakan semua data kepada casting coordinator

• Meng-update data data artis

Script Coordinator

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Menerima dan menyaring script dari penulis • Mengkoordinir para pembuat naskah

(8)

Marketing Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Mengawasi kegiatan pada divisi marketing • Memberikan laporan kepada Director Production

• Bertanggung jawab atas pencapaian target pemasaran sinetron

PR Manager

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : • Melakukan kerja sama dengan pihak stasiun TV • Menjaga nama baik perusahaan

• Membangun kerja sama dengan beberapa event organizer dan infotainment dalam acara seperti Penganugrahan Penghargaan, Pemilihan Model, Clubbing, dan acara penting lainnya.

3.3 Prosedur yang Sedang Berjalan

Pertama-tama yang dilakukan oleh Database Coordinator pada sistem yang sedang berjalan adalah menginput data artis untuk disimpan ke dalam database. Data-data artis tersebut digunakan sebagai Data-data untuk melakukan proses penentuan kandidat tokoh dalam proses pembuatan sebuah sinetron.

Pengolahan data dan laporan dalam proses persiapan dan pembuatan suatu sinetron, pada perusahaan ini masih dilakukan secara manual hingga saat ini. Pada bagian persiapan, mula-mula bagian Script dan Post Production memberikan script kepada Database Coordinator. Kemudian Database Coordinator akan memberikan

(9)

script tersebut kepada Casting Manager. Casting Manager akan memberikan script

tersebut kepada Casting Coordinator untuk diolah lebih lanjut.

Casting Coordinator akan menentukan tokoh-tokoh apa saja yang sesuai dengan script yang didapat. Kemudian Casting Coordinator menentukan beberapa karyawan

yang berperan dalam pembuatan sinetron tersebut. Setelah itu Casting Coordinator akan meminta persetujuan dari Director Production apakah pemilihan tokohnya sesuai atau tidak. Jika ya, Casting Coordinator akan mulai melakukan negosisasi budget dengan artis. Setelah melakukan negosiasi maka kontrak dengan artis dibuat oleh Kontrak

Administration Manager. Setelah artis tersebut setuju dengan kontrak yang ada, bagian Finance and Accounting akan memberikan pembayaran yang bersangkutan.

Setelah proses persiapan sinetron berhasil maka, tahap selanjutnya adalah pembuatan sebuah sinetron. Pada tahap pembuatan sinetron, Casting Coordinator dapat melakukan pemilihan artis yang perlu ditambahkan pada saat pembuatan sinetron sedang berjalan dan tahap tersebut hampir sama seperti pada tahap persiapan, yaitu: pemilihan artis, meminta persetujuan Director Production dan seterusnya. Selain casting coordinator karyawan lain juga dapat memberikan ide dalam hal pemilihan artis seperti misalnya manager, direktur, dsb. Selama pembuatan sinetron, Casting Coordinator juga mencatat semua pengeluaran yang dikeluarkan untu pembiayaan sebuah sinetron. Kemudian Casting coordinator membuat laporan yang ditujukan kepada Casting

Manager yang berisi tentang keterangan pengeluaran-pengeluaran yang telah

dikeluarkan.

Setelah sebuah sinetron diproduksi, maka sinetron tersebut akan dipromosikan kepada beberapa stasiun TV yang dilakukan oleh Divisi Marketing. Setelah sinetron

(10)

kontrak dengan perusahaan yang ditangani oleh Kontrak Administration Manager. Kemudian bagian Finance and Accounting akan membuat tagihan kepada stasiun TV yang bersangkutan. Divisi Finance and Administration juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan untuk kontrak artis dan kontrak stasiun TV.

Berikut ini contoh sinetron yang telah diproduksi PT.Tripar Multivision Plus yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

(11)

Tabel 3.1 Tabel contoh sinetron produksi PT.Tripar Multivision Plus

Contoh Produksi Sinetron

PT. Tripar Multivision Plus

Judul Casting Coordinator Produser Pelaksana Pimpinan Produksi

ABG Ade Reza Rajesh Punjabi Zulki Zakaria

Adilkah Sigit Michel Katwani Dyah Ayu S. Ekayanti

Ande-Ande Lumut Indah Adit Rajesh Punjabi Edward Chandra

Belahan Jiwa Firi Wicky V. Olindo -

Bidadari Memet Slamet Rajesh Punjabi Zulki Zakaria

Bidadari II Memet Slamet Rajesh Punjabi Zulki Zakaria

Bidadari III Memet Slamet Rajesh Punjabi Zulki Zakaria

Bujangan David Mandang Sukhdev Singh Marzuki Ibrahim

Cecep Andry Guska Sukhdev Singh Marzuki Ibrahim

Cecep II Andry Guska Sukhdev Singh Marzuki Ibrahim

Cintaku di Rumah Susun Andry Guska Sukhdev Singh Marzuki Ibrahim

Gengsi Gede-Gedean Firmansyah Rajesh Punjabi Zulki Zakaria

Habibi dan Habibah Firmansyah Dedy Abdurachman Taufik Husni

Hanya Tuhan yang Tahu Arief Kurniawan Dedy Abdurachman Ayu Yuhana Dewi

Jalan Jaksa Arief Kurniawan Rajesh Punjabi Zulki Zakaria

Jangan Berhenti Mencintaiku Indah Adit Dedy Abdurachman Syarief Azis

KaruniaMu Sigit Michel Katwani Dyah Ayu S. Ekayanti

Keluarga Yul dan Mbak Yul Arief Kurniawan Dedy Abdurachman Syarief Azis

Kurindu Jiwaku Sharon Adeliana Rajesh Punjabi Edward Chandra

Mukjizat Allah dan Titipan

Illahi Andry Guska Sukhdev Singh Marzuki Ibrahim

PadaMu Ya Robi Memet Slamet Dedy Abdurachman Ayu Yuhana Dewi

Pelacur Andry Guska Sukhdev Singh Marzuki Ibrahim

Samson Betawi Arief Kurniawan Dedy Abdurachman Syarief Azis

Semua Mimpi Indah Sigit Michel Katwani Dyah Ayu S. Ekayanti

Senyuman Ananda Sigit Michel Katwani Dyah Ayu S. Ekayanti

Sweet Seventeen Firmansyah Wicky V. Olindo Bagus Setyo Nugroho

Tangisan Anak Tiri Sigit Michel Katwani Dyah Ayu S. Ekayanti

Tersanjung Debby Debora Lantang Rajesh Punjabi Edward Chandra

Tersanjung II Debby Debora Lantang Rajesh Punjabi Edward Chandra

Tersanjung III Debby Debora Lantang Rajesh Punjabi Edward Chandra

Tersanjung IV Debby Debora Lantang Rajesh Punjabi Edward Chandra

Tersanjung V Debby Debora Lantang Rajesh Punjabi Edward Chandra

Tersanjung VI Debby Debora Lantang Rajesh Punjabi Edward Chandra

(12)

3.4 Diagram Sistem yang Berjalan 3.4.1 Data Flow Diagram

3.4.1.1 Diagram Konteks

Berdasarkan prosedur sistem yang berjalan maka dapat digambarkan diagram konteks seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan

3.4.1.2 Diagram Nol

Berdasarkan diagram konteks sistem yang berjalan maka dapat digambarkan diagram nol seperti pada gambar 3.3.

(13)

Gambar 3.3 Diagram Nol Sistem yang Berjalan

3.4.2 Decomposition Diagram

Berdasarkan prosedur sistem yang berjalan maka sistem dapat didekomposisi seperti pada gambar 3.2.

(14)

Gambar 3.4 Decomposition Diagram

3.5 Analisis Hasil Observasi Sistem Berjalan dan Wawancara

Masalah yang dihadapi oleh perusahaan pada sistem yang lama adalah :

1. Data dan informasi mengenai artis, karyawan dan stasiun TV belum dapat digunakan secara optimal dan masih dilakukan secara manual oleh casting coordinator.

2. Presentasi untuk artis yang terpilih sebagai kandidat dalam pembuatan suatu sinetron masih secara manual dengan melihat dari file yang ada.

3. Pengeluaran dalam pembuatan sinetron masih belum diolah secara terkomputerisasi.

4. Pembayaran artis dan penagihan ke stasiun TV yang membeli sebuah sinetron belum terkoordinasi dengan sistem.

5. Sulitnya membuat dan menyajikan laporan dalam pembuatan sinetron. 6. Sulitnya mencari data dokumentasi yang telah lama dibuat.

3.6 Solusi yang Ditawarkan

(15)

1. Membuat sistem terkomputerisasi sehingga data mengenai artis, karyawan dan stasiun TV dapat digunakan secara maksimal.

2. Presentasi untuk artis yang terpilih dapat dilakukan secara langsung pada sistem yang akan dibuat.

3. Pengeluaran dalam pembuatan sinetron dapat diinput per episode pada sistem yang akan dibuat.

4. Pembayaran artis dan penagihan ke stasiun TV yang membeli sebuah sinetron dikoordinasi dengan sistem yang terkomputerisasi.

5. Penyajian laporan dalam pembuatan sinetron dapat disesuaikan dengan data yang telah tersimpan dalam basis data.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Tripar Multivision Plus
Tabel 3.1 Tabel contoh sinetron produksi PT.Tripar Multivision Plus  Contoh Produksi Sinetron
Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan
Gambar 3.3 Diagram Nol Sistem yang Berjalan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan keperawatan untuk masalah defisit volume cairan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah teratasi dengan kriteria hasil

Dengan demikian, struktur divisional di pesantren Darul Huda Mayak berdampak positif terhadap pelaksanaan organisasi pesantren dalam rangka mencapai visi dan misi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat dari penelitian yang dilaksanakan adalah proses dalam

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kepadatan rotifera yang diberikan sebagai pakan berpengaruh nyata terhadap laju pemangsaan dan sintasan larva kepiting bakau..

Pada tahap pertama (2010) survey dilakukan terhadap 20 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Yogyakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, interview, dan

Data yang dipresentasikan pada Tabel 3 menunjukkan presisi dan akurasi yang secara statistik kurang memuaskan, diduga karena pengukuran radioaktivitas dilakukan dengan

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika seorang anak baru belajar meraut pensil dengan peraut elektronik,

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan PPM dalam bentuk pelatihan usaha souvenir khas wisata Merapi adalah 1) para remaja putri mampu membuat aksesoris dan merchandiser