• Tidak ada hasil yang ditemukan

10. Bab III Jaringan Distribusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10. Bab III Jaringan Distribusi"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BAB III

SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

3.

3.11 PPENENGGENENALALAAN JN JARARIINGNGAN AN DIDISTSTRIRIBBUSUSII

Jaringan distribusi merupakan rangkaian terakhir dari sistem jaringan Jaringan distribusi merupakan rangkaian terakhir dari sistem jaringan listrik yan

listrik yang g besar sekali dan berfbesar sekali dan berfungsi mendungsi mendistribuistribusikan tenagsikan tenaga listrik kepadaa listrik kepada  pelanggan.

 pelanggan. Disini Disini terdapat terdapat dua dua titik titik pertemuan pertemuan antara antara dua dua kepentingan kepentingan dengandengan  persyaratan-persyaratannya

 persyaratan-persyaratannya masing-masing. masing-masing. Pihak Pihak pelanggan pelanggan membutuhkanmembutuhkan listrik dengan mutu yang baik, sedangkan pihak perusahaan listrik dihadapkan listrik dengan mutu yang baik, sedangkan pihak perusahaan listrik dihadapkan  pada masalah kemampuan dan kesanggupan

 pada masalah kemampuan dan kesanggupan jaringan distribusi.jaringan distribusi. T

Tetetapi api sebesebenarnarnynya a kedkedua ua kepkepententingingan an terstersebuebut t tidatidak k berbertententantangangan,, malahan mempunyai tujuan yang sama. Bagi pelanggan mutu tenaga listrik yang malahan mempunyai tujuan yang sama. Bagi pelanggan mutu tenaga listrik yang  baik

 baik akan akan memberikan memberikan kepuasan kepuasan sedangkan sedangkan bagi bagi perusahaan perusahaan listrik listrik menyedianmenyedian list

listrik rik dendengan gan mutmutu u dan dan keakeandandalan lan daldalamj amj menmenditditribribusiusikan kan berberarti arti menmenekanekan kerugian-kerugian jaringan sehingga akan beroperasi secara optimal.

kerugian-kerugian jaringan sehingga akan beroperasi secara optimal.

Pada sisi lain jaringan distribusi tergantung pada mutu dan keandalan Pada sisi lain jaringan distribusi tergantung pada mutu dan keandalan  jaringan

 jaringan transmisinya. transmisinya. Mutu Mutu dan dan keandalan keandalan yang yang baik baik dari dari sisi sisi transmisi transmisi akanakan memberikan dampak yang baik pula disisi jaringan distribusi.leh karena itu memberikan dampak yang baik pula disisi jaringan distribusi.leh karena itu dalam mengoperasikan jaringan kedua sisi ini haruslah selalu berkoordinasi agar  dalam mengoperasikan jaringan kedua sisi ini haruslah selalu berkoordinasi agar   penyaluran tenaga listrik dapat berjalan dengan baik.

 penyaluran tenaga listrik dapat berjalan dengan baik.

!uatu jaringan distribusi dinyatakan sebagai jaringan yang baik apabila !uatu jaringan distribusi dinyatakan sebagai jaringan yang baik apabila mem

memenuenuhi hi krikriteriteria-ka-kriteriteria ria terttertententu u daldalam am "el"elangangsunsungan pendigan penditritribusbusianian,, Tegangan dan #rekuensi. $ntuk sampai kepada tujuan tersebut harus dan perlu Tegangan dan #rekuensi. $ntuk sampai kepada tujuan tersebut harus dan perlu dikenal dengan baik jaringan distribusi secara fungsional, pada keadaan normal dikenal dengan baik jaringan distribusi secara fungsional, pada keadaan normal maupun keadaan gangguan. Pada keadaan normal masalah faktor daya rendah maupun keadaan gangguan. Pada keadaan normal masalah faktor daya rendah

%& %&

(2)
(3)

%% %%

dan

dan penpenuruurunan nan tegtegangangan an jarijaringangan n yanyang g berberleblebihaihan n sedsedangangkan kan padpada a keakeadaandaan gan

ganggugguan an masamasalahlahnynya a adaadalah lah manmanu'eu'er r bebbeban an yanyang g menmengalagalami mi pempemadamadaman.an. (angguan itu sendiri sedapat mungkin dicegah terjadinya, atau apabila tetap (angguan itu sendiri sedapat mungkin dicegah terjadinya, atau apabila tetap terjadi maka harus dapat dihilangkan dalam )aktu yang singkat.

terjadi maka harus dapat dihilangkan dalam )aktu yang singkat.

Perkembangan jaringan distribusi yang semakin banyak dan kompleks Perkembangan jaringan distribusi yang semakin banyak dan kompleks  bila

 bila pengendalian pengendalian dan dan super'isi super'isi dilaksanakan dilaksanakan secara secara manual manual maka maka akanakan dibutuhkan !DM yang cukup besar untuk melaksanakannya agar persyaratan dibutuhkan !DM yang cukup besar untuk melaksanakannya agar persyaratan mut

mutu u dan dan keakeandandalannlannya ya dapdapat at dipdipenuenuhi hi belbelum um laglagi i keskesalahalahan an penpengopgopersiersianan akibat manusia. Perkembangan teknologi !*+D+ memungkinkan pengendalian akibat manusia. Perkembangan teknologi !*+D+ memungkinkan pengendalian dan pegoperasian jaringan distribusi dilaksanakan melalui komputer sehingga dan pegoperasian jaringan distribusi dilaksanakan melalui komputer sehingga memudahkan dalam pengoperasian secara efektif dan efisien. uman error akan memudahkan dalam pengoperasian secara efektif dan efisien. uman error akan dapat diminimalisasi.

dapat diminimalisasi.

perasi jaringan distribusi dilaksanakan secara terpusat dengan bantuan perasi jaringan distribusi dilaksanakan secara terpusat dengan bantuan te

teknknolologogi i !*!*+D+D+ + yayang ng memenynyanangkgkut ut sesegagala la mamacam cam mamasalsalah ah susupeper'ir'isisi,,  pengendalian,

 pengendalian, pencatatan-pencatatan pencatatan-pencatatan dan dan setting setting semua semua kondisi kondisi dan dan semuasemua  peralatan

 peralatan termasuk termasuk tindakan-tindakan tindakan-tindakan selama selama keadaan keadaan darurat darurat karena karena gangguangangguan sampai pemulihan.

sampai pemulihan. $n

$ntutuk k memencncapapai ai tutujuajuan n opoperaerasi si fafaktktoror-f-fakaktotor r beberirikukut t haharurus s dadapapatt dipenuhi yaitu 

dipenuhi yaitu  &.

&. PenPengengenalan yanalan yang baik atas jaringg baik atas jaringan distrian distribusbusi, termai, termasuk segasuk segala macamla macam kondisinya.

kondisinya. %.

%. PedomPedoman opean operasi yanrasi yang mencg mencakup takup tujuanujuan, aturan, aturan, tug, tugas, aturaas, aturan pelen pelengkapngkap dan gambartabelformulir.

(4)
(5)

%% %%

dan

dan penpenuruurunan nan tegtegangangan an jarijaringangan n yanyang g berberleblebihaihan n sedsedangangkan kan padpada a keakeadaandaan gan

ganggugguan an masamasalahlahnynya a adaadalah lah manmanu'eu'er r bebbeban an yanyang g menmengalagalami mi pempemadamadaman.an. (angguan itu sendiri sedapat mungkin dicegah terjadinya, atau apabila tetap (angguan itu sendiri sedapat mungkin dicegah terjadinya, atau apabila tetap terjadi maka harus dapat dihilangkan dalam )aktu yang singkat.

terjadi maka harus dapat dihilangkan dalam )aktu yang singkat.

Perkembangan jaringan distribusi yang semakin banyak dan kompleks Perkembangan jaringan distribusi yang semakin banyak dan kompleks  bila

 bila pengendalian pengendalian dan dan super'isi super'isi dilaksanakan dilaksanakan secara secara manual manual maka maka akanakan dibutuhkan !DM yang cukup besar untuk melaksanakannya agar persyaratan dibutuhkan !DM yang cukup besar untuk melaksanakannya agar persyaratan mut

mutu u dan dan keakeandandalannlannya ya dapdapat at dipdipenuenuhi hi belbelum um laglagi i keskesalahalahan an penpengopgopersiersianan akibat manusia. Perkembangan teknologi !*+D+ memungkinkan pengendalian akibat manusia. Perkembangan teknologi !*+D+ memungkinkan pengendalian dan pegoperasian jaringan distribusi dilaksanakan melalui komputer sehingga dan pegoperasian jaringan distribusi dilaksanakan melalui komputer sehingga memudahkan dalam pengoperasian secara efektif dan efisien. uman error akan memudahkan dalam pengoperasian secara efektif dan efisien. uman error akan dapat diminimalisasi.

dapat diminimalisasi.

perasi jaringan distribusi dilaksanakan secara terpusat dengan bantuan perasi jaringan distribusi dilaksanakan secara terpusat dengan bantuan te

teknknolologogi i !*!*+D+D+ + yayang ng memenynyanangkgkut ut sesegagala la mamacam cam mamasalsalah ah susupeper'ir'isisi,,  pengendalian,

 pengendalian, pencatatan-pencatatan pencatatan-pencatatan dan dan setting setting semua semua kondisi kondisi dan dan semuasemua  peralatan

 peralatan termasuk termasuk tindakan-tindakan tindakan-tindakan selama selama keadaan keadaan darurat darurat karena karena gangguangangguan sampai pemulihan.

sampai pemulihan. $n

$ntutuk k memencncapapai ai tutujuajuan n opoperaerasi si fafaktktoror-f-fakaktotor r beberirikukut t haharurus s dadapapatt dipenuhi yaitu 

dipenuhi yaitu  &.

&. PenPengengenalan yanalan yang baik atas jaringg baik atas jaringan distrian distribusbusi, termai, termasuk segasuk segala macamla macam kondisinya.

kondisinya. %.

%. PedomPedoman opean operasi yanrasi yang mencg mencakup takup tujuanujuan, aturan, aturan, tug, tugas, aturaas, aturan pelen pelengkapngkap dan gambartabelformulir.

(6)
(7)

%/ %/

/.

/. PenPengengenalan !istalan !istem em !*+!*+D+ dan mengD+ dan mengusausasai penggsai penggunaunaan )orkstan )orkstatiationon 0k

0komompuputerter1 1 dedengngan an babaik ik sehsehiningggga a dadapapat t memengngopoperaerasisikakan n jarjariningagann distribusi dengan baik dan benar.

distribusi dengan baik dan benar. 2.

2. rrgaganinisassasi pei pelaklaksansanaanaan..

3n

3ndedeksks-i-indndekeks s yyanang g dadapapat t didipapakakai i ununtutuk k memembmbanandidingngkakan n ununjujuk k kekerjrjaa 00 performance performance1 1 sissistem tem disdistribtribusi usi daldalam am memmemberberi i pelpelayaayanannannynya a padpada a konkonsumsumenen sebagai tolok ukur kemajuan atau untuk menentukan proyeksi yang akan dicapai sebagai tolok ukur kemajuan atau untuk menentukan proyeksi yang akan dicapai adalah 

adalah  &.

&. !+3#3 !+3#3   !ystem !ystem ++''erage erage 3nteru3nteruption ption #re4u#re4uency ency 3nde53nde5 %.

%. !+3D3 !+3D3   !ystem !ystem ++'e'erage rage 3nteru3nteruption ption DuratiDuration on 3nde53nde5 /.

/. *+3#3 *+3#3   *usto*ustomer mer ++''erage erage 3nterup3nteruption tion #re4u#re4uency ency 3nde53nde5 2.

2. *+3D3 *+3D3   *usto*ustomer mer ++'e'erage rage 3nteru3nteruption ption DuratiDuration on 3nde53nde5 6.

6. +!+3 +!+3  + +'er'erage age !ystem !ystem ++''ailabiliailability ty 3nde53nde5

$ntuk

$ntuk melihat melihat unjuk unjuk kerja kerja 00 performance performance1 dari pengusahaan ketenaga listrikan1 dari pengusahaan ketenaga listrikan yang diusahakan PT P78 digunakan !+3D3 dan !+3#3.

yang diusahakan PT P78 digunakan !+3D3 dan !+3#3. 3

3..22 DDAASSAAR  R  DASAR SISTEM JARINGAN DITRIBUSI TENAGA LISTRIK DASAR SISTEM JARINGAN DITRIBUSI TENAGA LISTRIK  Dasar

Dasar sistem sistem ini ini merupmerupakan akan suatu suatu sistem sistem yang yang berisi berisi gambgambaran aran beberbeberapaapa sistem jaringan yang mendistribusikan ke pelanggan secara langsung. Dalam sistem jaringan yang mendistribusikan ke pelanggan secara langsung. Dalam sist

sistem em jarijaringangan n itu itu terterdapdapat at bebbeberaperapa a jenjenis is atauataupun pun macmacam am jarjaringingan an yanyangg terpasang di sistem jaringan distribusi listrik. +dapun beberapa yang mendasari terpasang di sistem jaringan distribusi listrik. +dapun beberapa yang mendasari sistem jaringan distribusi sebagai berikut konfigurasi jaringan distribusi, dasar  sistem jaringan distribusi sebagai berikut konfigurasi jaringan distribusi, dasar  sistem tenaga listrik, sop jaringan disstribusi, dan peralatan jaringan distribusi. sistem tenaga listrik, sop jaringan disstribusi, dan peralatan jaringan distribusi.

(8)
(9)

%2

3.2.1 Konfigurasi Jaringan Distriusi

!istem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berada  paling dekat dengan sisi bebanpelanggan dan bertugas menyalurkan dan

mendistribusikan tenaga listrik dari sisi hulu yaitu pembangkit ke pusat-puat  beban dalam hal ini gardu distribusi dan pelanggan melalui jaringan primer dan

sekunder.

!istem distribusi dalam seistem tenaga listrik dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu 

1. Sist!" Distriusi Pri"!r

!istem distribusi primer merupakan system yang menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber daya besar atau suatu (ardu 3nduk sampai ke pusat- pusat beban 0gardu distribusi1. Pada sistem ini mempunyai daerah tegangan 9 k:

sampai dengan /; k: atau disebut Jaringan Tegangan Menengah.

#aktor keandalan merupakan hal yang penting karena memberikan supply tenaga listrik secara kontinyu maka tidak terlepas dari system jaringan yang dipergunakan. leh sebab itu harus menggunakan cara dan bentuk atau tipe saluran yang tepat dan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah

a. #aktor <konomi

 b. #aktor tempat 0lokasi1 c. #aktor "elayakan

Jadi suatu system distribusi akan berhasil bila dipergunakan secara tepat,  bila digunakan cara dan bentuktipe system distribusi yang berbeda-beda dan

(10)
(11)

%6

disesuaikan terutama dalan keadaan beban dengan keadaan beban maupun hal lainnya yang mempengaruhi system seperti gangguan.

2. Sist!" Distriusi S!#un$!r.

!istem Distribusi sekunder adalah system distribusi yang bertugas menyalurkan tenaga listrikdari (ardu Distribusi sampai ke konsumenpemakai. Tegangan distribusi sekunder disalurkan dari tegangan system menegah yang diturunkan tegangannya adalah %%; :olt untuk tagangan fasa netral, dan /=; :olt untuk tegangan tiga fasa.

Ga"ar.3.1 Jaringan Tegangan Menengah Radial.

!uatu Jaringan Distribusi akan lebih berhasil bila digunakan bentuktipe  jaringan distribusi yang berbeda-beda dan disesuaikan, terutama dengan keadaan  beban.

3.2.2 Dasar Sist!" T!naga Listri#  PMT utgoing PMT 3ncoming >ecloser  >ecloser  >ecloser  Trafo

(12)
(13)

%9

$ntuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu sama lain yang mempunyai interrelasi dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik.

?ang Dimaksud dengan !istem Tenaga 7istrik adalah sekumpulan Pusat 7istrik dan (ardu 3nduk 0Pusat Beban1 yang satu sama lain dihubungkan dengan Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi

Tenaga listrik dibangkitkan oleh Pusat-pusat 7istrik seperti Pembangkit 7istrik Tenaga +ir 0P7T+1, Pembangkit 7istrik Tenaga $ap 0P7T$1, Pembangkit 7istrik Tenaga Panas Bumi 0P7TP1 dan Pembangkit 7istrik Tenaga Diesel 0P7TD1 kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangangnya oleh step up transformator yang ada di pusat listrik dan digambarkan oleh gambar %. !aluran transmisi tegangan tinggi kebanyakan mempunyai tegangan @; k:, &6; k:, dan 6;; k:.

(14)
(15)

%@

Ga"ar 3.2. Skema Pusat Listrik yang duhubungkan melalui saluran Transmisi ke Gardu Induk.

!etelah tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi maka sampai  pada (ardu 3nduk 0(31 untuk diturunkan tegangannya melalui step do)n

transformator menjadi tegangan menengah atau disebut tegangan distribusi  primer dan biasa dipakai adalah %; k:.

3.2.2.1 Sist!" Ra$ia%

Merupakan jaringan sistem distribusi primer yang sederhana dan murah  biaya in'estasinya. Pada jaringan ini arus yang paling besar adalah yang paling dekat dengan (ardu 3nduk. Tipe ini dalam penyaluran energi listrik kurang handal karena bila terjadi gangguan pada penyulang maka akan menyebabkab terjadinya pemadaman pada penyulang tersebut.

(16)
(17)

PMT INCOMING PMT OUT GOING

%=

Ga"ar 3.3. Pola Radial  3.2.2.2 Sist!" S&in$%!

Jaringan ini merupakan jaringan distribusi primer gabungan dari struktur  radial yang ujung-ujungnya dapat disatukan pada gardu hubungdan terdapat  penyulang ekspres. Penyulang ekspres 0e5press feeder1 ini harus selalu dalam

keadaan bertegangan, dan siap terus menerus untuk menjamin bekerjanya

Ga"ar 3.'. Sistem Spindel.

system dalam menyalurkan energi listrik ke beban pada saat terjadi gangguan atau pemeliharaan. Dalam keadaan normal tipe ini beroperasi secara radial. 3.2.2.3 Sist!" Ring(Loo& >ecloser  >ecloser  Trafo >ecloser  7B! PMT 3ncomming >ecloser  PMT utgoing Trafo

(18)
(19)

%A

Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan dari dua tipe  jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada keadaan normal tipe ini bekerja secara radial dan pada saat terjadi gangguan PMT dapat dioperasikan sehingga gangguan dapat terlokalisir. Tipe ini lebih handal dalam penyaluran tenaga listrik dibandingkan tipe radial namun biaya in'estasi lebih mahal.

Ga"ar 3.). LoopRing Sistem 3.2.2.' Sist!" M!s*

!truktur jaringan distribusi primer ini dibentuk dari beberapa (ardu 3nduk yang saling dihubungkan sehingga daya beban disuplai oleh lebih dari satu gardu 3nduk dibandingkan dengan dua tipe sebelumnya, tipe ini lebih handal dan biaya in'estasi lebih mahal.

PMT 3commin

PMT ut oin

7B!

(20)
(21)

/;

Ga"ar 3.+. System Mesh

3.2.2.) Sist!" ,%ust!r.

!truktur jaringan primer pola cluster ini pada dasarnya sama dengan  jaringan spindle, tetapi gardu hubungnya lebih dari satu. Biaya in'estasi  pembangunannya lebih mahal dari struktur spindle tetapi kehandalannya lebih

tinggi.

Ga"ar 3.-. Sistem !luster.

Trafo pada (3 distribusi Trafo pada (3 distribusi Trafo pada (3 distribusi Trafo pada (3 distribusi

!istem penarikan kabel  pada sistem clutser 

(22)
(23)

/&

3.2.2.+ Sist!" Marg!rit*!.

!truktur jaringan primer pola Margerithe merupakan gabungan dari struktur jaringan spindle. +pabila salah satu sisi terjadi gangguan maka beban dapat disuplai dari sisi yang lain. Biaya in'estasinya lebih mahal dari struktur   jaringan lain. !istem ini jarang dipakai pada sistem distribusi di 3ndonesia. 3.2.3 Po%a &!rasi Jaringan Distriusi

"ontinuitas pelayanan merupakan salah satu unsur dari mutu pelayanan yang tergantung pada macam jaringan distribusi dan peralatan proteksi. Jaringan distribusi mempunyai tingkat kontinuitas pelayanan yang tergantung  pada susunan saluranjaringan dan cara pengaturan operasinya yang

hakekatnya direncanakan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan serta sifat  beban. !eperti dijelaskan pada point &.&. perihal pola jaringan distribusi.

Tingkat kontinuitas pelayan dari suatu sistem jaringan disusun  berdasarkan lamanya upaya menghidupkan kembali suplai setelah mengalami  pemutusan karena adanya gangguan secara umum dinyatakan dengan !+3D3 0!ystem +'erage 3nteruption Duration 3nde51 dan !+3#3 0!ystem +'erage 3nteruption #re4uency 3nde51.

Masalah utama dalam operasi sistem distribusi adalah bagaimana mengatasi gangguan dengan cepat karena gangguan yang terdapat dalan sistem jaringan sistem distribusi primer ditentukan oleh macam atau jenis saluran distribusi dan sistem jaringan distribusi.

(angguan pada sistem distribusi tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai kejadia-kejadian yang dapat meyebabkan bekerjanya rele dan

(24)
(25)

/%

menyebabkan *ircuit Breaker 0*B1 bekerja di luar kehendak operator, yang mengakibatkan putusnya aliran daya yang melalui pemutus tersebut

Macam-macam gangguan pada sistem distribusi tergantung pada jenis dan macam sistem saluran distribusinya yaitu !"$TM 0!aluran "abel $dara Tegangan Menegah1 atau !$TM 0!aluran $dara Tegangan Menengah1 . Pada !"TM 0!aluran "abel $dara Tegangan Menegah1 gangguan dapat disebabkan dari dalam sistem dan luar sistem yaitu 

&. (angguan dari dalam sistem, antara lain  a. Tegangan dan arus abnormal  b. Pemasangan yang kurang baik.

c. Penuaan d. Beban lebih

%. (angguan dari luar sistem,antara lain 

a. (angguan mekanis 0pekerjaan penggalian dlsb1  b. "endaraan yang le)at diatasnya.

c. 3mpuls petir le)at saluran udara. d. Deformasi tanah.

/. !edangkan pada !$TM gangguan dapat disebabkan karena  a. Pohon dan binatang

 b. *uaca 0hujan, angin dan petir1.

c. "egagalan atau kerusakan peralatan dan saluran. d. Manusia dll.

3.2.' SP &!rasi Jaringan Distriusi

"egiatan operasi jaringan distribusi untuk suatu daerah tertentu dikoordinir oleh Pusat Pengatur Distribusi atau +rea Pengatur Distribusi yang  bertugas mengkoordinir operasi jaringan tegangan menengah.

perasi jaringan distribusi menyangkut segala macam masalah  penga)asan, pengendalian dan pencatatan dan setting semua peralatan, termasuk 

(26)
(27)

//

dalam hal ini melakukan tindakan-tindakan selama keadaan darurat karena gangguan.

$ntuk mencapai tujuan operasi diharuskan memenuhi faktor-faktor   berikut 

&. Mengenal dengan baik jaringan distribusi, termasuk kondisinya.

%. Menyusun pedoman operasi yang mencakup tujuan, aturan, tugas, aturan  pelengkap dan gambartabelformulir.

/. rganisasi pelaksana.

#aktor-faktor tersebut sangat terbantu dengan adanya fasilitas !*+D+ 0!uper'isory, *ontrol and Data +c4uisition1. Pola perasi sesuai dengan keadaan di lapangan sudah diantisipasi dengan faslitas ini. Jadi faktor-faktor  yang menyebabkan kesalahan operasi dapat diminimalisir. Pola operasi sesuai konfigurasi jaringan distribusi direprentasikan dalam bentuk !ingle 7ine Diagram dengan peralatan-peralatan manu'er atau s)itching. $ntuk  mengoperasikan peralatan tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam tahapan-tahapan yang harus dipenuhi, apabila salah satu tahapan tidak terpenuhi maka eksekusi atau menu'er jaringan tersebut tidak  dapat dilaksanakan. Jadi kesalahan yang diakibatkan oleh faktor manusia dapat dihilangkan.

!tanding peration Prosedure 0!P1 jaringan distribusi meskipun telah dibantu dengan faslitas !*+D+, operator harus tetap mengetahui prosedur  operasi pengaturan dan pengusahaan Jaringan Tegangan Menegah karena pada dasarnya merupakan pedoman dasar teknis pengoperasian jaringan distribusi tegangan menengah untuk menjamin kelangsungan pendistribusian tenaga

(28)
(29)

/2

listrik, mempercepat penyelesaian gangguan-gangguan yang timbul, serta menjaga keselamatan petugas pelaksana operasi dan instalasinya.

3.2.) P!ra%atan P!nga"an Jaringan Distriusi

Jaringan Distribusi sebagian besar terdiri dari !aluran Tegangan Menengah dalam menyalurkan tenaga listrik yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

&. !istem !aluran $dara

%. !istem !aluran Ba)ah Tanah.

!istem !aluran $dara Tegangan Menengah 0!$TM1 memiliki keuntungan sebagai berikut

&. 7ebih ekonomis.

%. 7ebih praktis dan mudah dalam pengerjaannya.

/. Bila terjadi gangguan mudah mencarinya, karena semuanya dapat terlihat langsung.

!edangkan kelemahannya adalah sebagai berikut

&. Mudah terganggu dari luar seperti petir, pepohonan, kendaraan, layang-layang dan faktor pencurian.

%. Mudah menimbulkan gangguan seperti ka)at putus dan medan elektromagnetik.

/. Dari segi estetika dapat mengurangi keindahan.

2. !istem !aluran "abel Tegangan Menegah 0!"TM1 adalah penyaluran tenaga listrik dengan menggunakan saluran ba)ah tanah dan memiliki keuntungan sebagai berikut 

(30)
(31)

/6

9. !istem bebas dari pemadaman, yang disebabkan oleh gangguan luar  seperti pepohonan, layang-layang dll.

@. Tidak menggangu saluran telekomunikasi. =. Dari segi estetika tidak ada masalah.

A. !edangkan kelemahannya adalah sebagai berikut  &;. Biaya in'estasi besar.

&&. Jika terjadi gangguan, sulit mencari karena tidak terlihat secara langsung.

&%. "emungkinan rusak karena penggalian.

Jaringan Tegangan Menengah atau disebut juga penyulang atau feeder  sepanjang pangkal penyulang sampai hilir terdapat peralatan-peralatan yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai pengaman 0proteksi1, manu'er jaringan, menaikkan tegangan atau sebagai memperbaiki faktor kerja. Diantara peralatan- peralatan tersebut adalah 

&. 7oad Break !)itch

!)ich pemutus beban 7oad Break !)itch,merupakan saklar atau  pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. !)itch dengan penempatan di atas tiang  pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan skema otomatisasi. !)ich pemutus beban juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas !#9 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel. !istem kabelnya yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang  pancang yang sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan  biaya yang rendah. !istem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada

(32)
(33)

/9

sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali 0user-friendly1 dan tahan segala kondisi cuaca. !istem monitoring dan pengendalian  jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa perlu menambahkan >emote

Terminal $nit 0>T$1. %. >ecloser 

>ecloser artinya membuka kembali , di pergunakan untuk  mengamankan peralatan listrikjaringan !TM bila terjadi gangguan hubung singkat temporer atau permanen

/. +B! 0 +ir Break !)itch 1

Peralatan ini berfungsi untuk membuka dan menutup rangkaian dalam keadaan berbeban maupun tanpa beban dengan media pemutus udara. +lat ini dioperasikan secara manual dan dalam pemasangannya dapat dioperasikan dalam keadaan terbuka 0normally open1 atau tertutup 0normally closed1 sesuai keperluan.

Pemasangan +B! 0 +ir Break !)itch 1 pada jaringan, antara lain digunakan untuk 

a. Penambahan beban pada lokasi jaringan  b. Pengurangan beban pada lokasi jaringan

c. Pemutusan aliran listrik secara manual pada saat jaringan mengalami gangguan.

2. +rrester 

Proteksi Tegangan 7ebih !urja, Pada system distribusi saluran udara, gangguan tegangan lebih surja disebabkan oleh sambaran petir. +kibat

(34)
(35)

/@

gangguan ini isolasi dari system dapat menagalami beakdo)n. leh karena itu dipakai suatu peralatan proteksi untuk melindungi jaringan dan peralatan yang ada pada jaringan tersebut.

6. #use *ut ut 0#*1

#use 0Pelebur1 merupakan suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya yang telah dirancang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu, membuka rangkaian dimana pelebur  tersebut terpasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam )aktu yang cukup. #use cut out 0sekring1 adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban lebih "o#er  load current$ yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat "short circuit$ atau beban lebih "o#er  load$

9. !ecsionaliser.

!kakelar !eksi tomatis!! 0sectionaliCer1, dipasang pada jaringan utama dan jaringan cabang yang fungsinya untuk melokalisasi gangguan 0khususnya1 untuk jaringan cabang yang kecil.

@. Plang net

Plang net ini adalah suatu alat berupa media yang bentuk fisiknya menyerupai jaring 0net1 yang terpasang di ba)ak kabel JTM. Plang net ini  berfungsi sebagai pengaman kabel JTM yang se)aktu-)aktu putus. Plang net biasanya terpasang pada JTM yang mele)ati tempat-tempat berbahaya seperti jalan tol, perlintasan kereta api, atau pada jalan raya yang padat. Tetapi dalam pemakainya kurang efektif,karena dalam pemasanganya harus diba)ah kabel JTM kung lebih 6;cm. Jadi jika dipasang pada jalan raya

(36)
(37)

/=

mungkin akan menggagu perlintasan.karena tinggi kendaraan yang melintas tidak mempunyai tinggi yang sama. +palagi tiang yang terpasang tidak  terlalu tinggi,sekita &; meter 

=. 7ighting rod

!ebuah sistem proteksi petir yang dirancang untuk melindungi struktur dari kerusakan akibat sambaran petir dengan mencegat serangan tersebut dan aman mele)ati arus mereka sangat tinggi ke tanah. !ebuah sistem proteksi petir mencakup jaringan terminal udara, konduktor ikatan, dan elektroda tanah yang dirancang untuk menyediakan jalur impedansi rendah ke tanah untuk serangan potensial.

A. Trafo tegangan 0PT1

+dalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan  berupa tegangan dengan cara perbandingan pada belitan primer atau

sekunder.

a. Memperkecil bahaya resiko adanya tegangan yang besar, baik untuk   peralatan terlebih orang.

 b. Memperkecil ratingdimensi alat ukur

c. Proses pemgukuran dapat dilakukan secara langsung.

d. asil deteksipengukuran lebih mendekati ketelitian yang tepatakurat. e. Trafo +rus dan tegangan biasanya digabung dalam satu koordinasi kerja,

misalnya untuk pengukuran daya, system pengaman, dan se bagainya.

3.3 PERASI REAL TIME SISTEM DISTRIBUSI

perasi !istem Distribusi Tenaga 7istrik berlangsung secara terus menerus selama %2 jam sehari sehingga perlu ada operator !istem Distribusi Tenaga 7istrik atau Dispatcher yang bekerja secara bergiliran %2 jam sehari.

(38)
(39)

/A

Biasanya dibagi dalam / regu piket dalam %2 jam. !etiap regu piket yang menggantikan regu sebelumnya harus mengadakan persiapan-persiapan sebelum melakukan tugasnya yaitu melaksanakan operasi harian dalam >eal Time.

Persiapan-persiapan yang harus dilaksanakan adalah

a. Mempelajari >encana perasi arian dari !istem Transmisi, baik yang menyangkut rencana pembangkitan maupun yang menyangkut  penyaluran. Dispatcher pengatur distribusi harus mengetahui kondisi  penyaluran dalam keadaan 8ormal, !iaga atau Darurat. al ini diperlukan untuk melaksanakan operasi pengaturan beban sistem distribusi. !umber 3nformasi ini didapat dari P/B.

 b. Mempelajari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap >encana perasi arian !istem terutama yang menyangkut gangguan yang terjadi dalam !istem Transmisi. "ondisi !istem transmisi harus diketahui setiap saat apakah dalam kondisi 8ormal, !iaga atau Darurat, !umber 3nformasi ini didapatkan dari P/B baik melalui eb site, atau informasi lainnya.

c. Mempelajari pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan yang dilaksanakan akan memerlukan pemadaman sehingga ada manu'er   jaringan. +pabila ada perubahan perubahan jaringan maka hal ini

memerlukan perhatian khusus agar jangan sampai terjadi kesulitan dalam operasi.

d. Mengecek kesiapan fasilitas untuk operasi seperti alat komunikasi, telemetering dan telekontrol !*+D+ sehingga Dispatcher yang akan melaksanakan tugas mengetahui kondisi fasilitas tersebut yang sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas.

(40)
(41)

2;

Pelaksanaan operasi di dalam real time adalah pelaksanaan >encana perasi arian dan apabila terjadi penyimpangan dari kondisi 8ormal maka  penyimpangan ini harus dikendalikan dalam >eal Time peration dengan mengikuti Pedoman-pedoman perasi atau !tanding peration Procedure disingkat !P.

Prosedur pengaturan jaringan tegangan menengah secara umum dengan menggunakan fasilitas !*+D+ dilaksanakan dengan

a. Manu'er atau manipulasi jaringan melalui fasilitas telekontrol !*+D+ dimana telah disesuaikan dengan pola operasi konfigurasi jaringan distribusi yang ada..  b. Menerima informasi-informasi yang berhubungan dengan keadaan jaringan dari

orkstation dan kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk  menetapkan tindak lanjut.

c. Memonitor besaran-besaran pengukuran dengan fasilitas telemetering !*+D+  pada jaringan dan kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk 

menetapkan tindak lanjut.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaannya dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan operasi jaringan yaitu  >egion P/B, Petugas Pelayanan (angguan, Petugas Pemeliharaan dan perator (ardu 3nduk bila ada.

e. Menga)asi jaringan secara terus menerus dan tidak terputus putus oleh operatordispatcher dibantu oleh fasilitas !*+D+ yang berfungsi sebagai super'isi jaringan dimana bila terjadi kondisi abnormal akan memberi masukan  berupa alarm.

f. Mengusut dan melokalisasi jaringan terganggu dengan fasilitas !*+D+ melalui  perintah telekontrol dengan memperhatikan besaran-besaran telemeter yang ada  pada )orkstation.

(42)
(43)

NORMAL

DARURAT

GANGGUAN PEMULIHAN

2&

g. Mendeteksi gangguan sehingga titik gangguan dapat diketemukan untuk  diperbaiki.

Mode operasi sitem tenaga listrik dalam kondisi real time ada 2 0empat1 keadaan mode operasi yaitu, keadaan normal, gangguan, darurat dan pemulihan. Mode tersebut dapat digambarkan seperti di ba)ah ini.

Ga"ar 3./. %mpat keadaan sistem operasi tenaga listrik.

!eperti dijelaskan diatas bah)a sistem distribusi bila terjadi gangguan sedapat mungkin diatasi, sehingga kembali pada keadaan normal dan )aktu yang diperlukan juga semakin singkat, apabila dibantu dengan peralatan !*+D+. +pabila gangguan semakin meluas dapat menyebabkan sistem pada keadaan darurat yang berakibat meluasnya pemadaman. Bila kondisi ini sampai

(44)
(45)

2%

terjadi akan memerlukan )aktu lama untuk memulihkannya. Jadi sedapat mungkin sistem dijaga pada kondisi normal.

3.3.1 Kon$isi Nor"a%

Pada kondisi ini sistem jaringan distribusi berjalan normal tanpa gangguan eksternal. Pencatatan data-data temetering akan terrecord secara otomatis pada ser'er !*+D+ dalam bentuk historical data.

Pada kondisi ini yang harus diperhatikan oleh dispatcher adalah sebagai  berikut

&. arus mengetahui pelaksanaanpengeluaran PMT-PMT  penghantar &6; k:, kopel &6; dan @; k: dan trafo &6; dan @; k:

yang dilaksanakan oleh >egion P/B apabila hal tersebut dapat mempengaruhi penyaluran kepada konsumen

%. Memonitor posisi normal PMT %; k:, trafo TTTM dan semua  penyulangfeeder TM %; k: dari (3 adalah dalam keadaan masuk  /. Melakukan pencatatan data-data operasional yang diperlukan atas

sel %; k: dari )orkstation bila diperlukan.

2. Menerima pemberitahuan mengenai perubahan keadaan jaringan di (3 dari >egion P/B 0Pengatur Beban1.

6. Berkoordinasi dengan petugas P/B >egion terkait dalam hal  pengeluaranpemasukan PMT-PMT sampai sistem kembali

seperti kondisi normal.

9. Memonitor kondisi jaringan dimana posisi titik s)itch atu manu'er sesuai dengan pola operasi dari konfigurasi jaringan yang ada.

(46)
(47)

2/

Pada kondisi ini dispatcher menerima informasi dari )orkstation berupa alarm kondisi abnormal dari sistem jaringan distribusi.

&. Pada kondisi ini yang harus dilaksanakan oleh dispatcher adalah 

%. Menerima perintah ackno)ledge yang berarti menerima dan mengetahui adanya kondisi abnormal jaringan dengan cara mengklik ackno)ledge. /. Melihat penyulang, Cone atau section yang mengalami gangguan dari

)orkstation dan sebab gangguan dengan melihat informasi bekerjanya rele, kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk  menetapkan tindak lanjut.

2. Melaksanakan perintah reset rele dari )orkstation dengan cara memilih  perintah reset rele.

6. Melaksanakan isolasi jaringan terganggu dengan perintah eksekusi  peralatan s)itching atau manu'er jaringan setelah mengetahui  penyulang, Cone atau section terganggu. Perintah ini akan melalui tahapan-tahapan yang sudah diprogram sesuai keadaan operasional  jaringan, untuk mengantisipasi kesalahan operatordispatcher.

9. Menginformasikan terjadinya gangguan kepada petugas pelayanan gangguan, untuk segera melaksanakan pencarian dan perbaikan pada lokasi terganggu sesuai informasi dari dispatcher. Petugas Pelayanan gangguan selalu berkoordinasi dengan distpatcher selama percarian dan  perbaikan melalui fasilitas komunikasi suara.

@. !etelah perbaikan selesai adalah melaksanakan pemulihan jaringan sesuai kondisi normal dengan perintah eksekusi peralatan s)itching atau

(48)
(49)

22

manu'er setelah penyulang, Cone atau section terganggu telah diperbaiki. Perintah ini akan melalui tahapan-tahapan yang sudah diprogram sesuai keadaan operasional jaringan, untuk mengantisipasi kesalahan operatordispatcher.

=. Melaksanakan pencatatan atau record )aktu dan lokasi terganggu serta manu'er jaringan yang telah dilaksanakan pada form yang telah disediakan atau komputer. Pencatatan ini diperlukan untuk informasi dan e'aluasi lebih lanjut. !eperti informasi Tingkat Mutu Pelayanan 0TMP1,  pemeliharaan dan <nergi tidak terjual.

3.3.3 Kon$isi E"!rg!n0

Pada kondisi ini system mengalami degradasi dengan banyaknya PMT-PMT yang trip 0tebuka1 parameter lain adalah turunnya tegangan dan frekuensi sehingga pemadaman meluas. !ehingga diperlukan tindakan yang cepat untuk  mengatasi system yang mengalami degradasi. "ondisi ini bila dialami oleh !istem Transmisi akan menimbulkan dampak yang luas yang berakibat pula  pada sistem distribusi.

Pada kondisi ini yang harus dilaksanakan oleh dispatcher adalah 

&. Memonitor kondisi penyulang yang pada sistem distribusi pada kondisi seperti ini dibantu oleh $nder #re4uency >elay 0$#>1 atau >ele Tegangan yang secara otomatis akan melepaskan beban.

%. +pabila rele bekerja maka akan menerima perintah ackno)ledge yang  berarti menerima dan mengetahui adanya kondisi abnormal jaringan

(50)
(51)

26

/. Melihat penyulang yang padam dari )orkstation dan sebab gangguan dengan melihat informasi bekerjanya rele, kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk menetapkan tindak lanjut.

2. Melaksanakan perintah reset rele dari )orkstation dengan cara memilih  perintah reset rele.

6. Berkoordinasi dengan petugas P/B >egion terkait dalam hal  pengeluaranpemasukan PMT-PMT sampai sistem kembali seperti kondisi

normal.

9. Melaksanakan pencatatan atau record )aktu dan lokasi terganggu serta  pengeluaranpemasukan PMT-PMT yang telah dilaksanakan pada form yang telah disediakan atau komputer. Pencatatan ini diperlukan untuk  informasi dan e'aluasi lebih lanjut. !eperti informasi Tingkat Mutu Pelayanan 0TMP1, pemeliharaan dan <nergi tidak terjual.

3.3.' Kon$isi P!"u%i*an

!etelah terjadi trip secara simultan, sebagian atau pemadaman total  pemulihan sistem harus dilaksanakan.

Pada kondisi ini yang harus dilaksanakan oleh dispatcher adalah 

&. Berkoordinasi dengan petugas P/B >egion terkait dalam hal  pengeluaranpemasukan PMT-PMT sampai sistem kembali seperti

kondisi normal.

%. Melaksanakan pencatatan atau record )aktu dan lokasi terganggu serta  pengeluaranpemasukan PMT-PMT yang telah dilaksanakan pada form yang telah disediakan atau komputer. Pencatatan ini diperlukan untuk  informasi dan e'aluasi lebih lanjut. !eperti informasi Tingkat Mutu Pelayanan 0TMP1, pemeliharaan dan <nergi tidak terjual.

(52)
(53)

29

3.3.) Sist!" K!%istri#an Tiga asa E"&at Kaat D!ngan P!ntana*an N!tra% S!0ara Langsung.

!istem kelistrikan / fasa 2 ka)at dengan pentanahan netral secara langsung atau sesuai !P78 &%  &A@= 0Pola %1

Pada sistem ini 0Pola %1 mempunyai spesifikasi sebagai berikut  &. Tegangan nominal %; ":

%. !istem pentanahan dengan netral ditanahkan langsung sepanjang  jaringan

/. "a)at netral dipakai bersama untuk tegangan saluran udara tegangan menengah dan saluran udara tegangan rendah diba)ahnya.

'. "onstruksi jaringan terdiri dari saluran udara terutama dan saluran kabel tanah, sedang saluran udara terdiri dari 

6. !aluran utama terdiri dari ka)at fasa / 5 +++* %2; mm%dan ka)at

netral & 5 &%; mm%. !aluran cabang terdiri dari jaringan / fasa atau &

fasa 0% ka)at, untuk fasa dan netral1 dengan ukuran disesuaikan dengan  perencanaan beban.

9. !aluran kabel udara memakai +/*!.

@. !istem pelayanan radial dengan kemungkinan antara saluran utama yang berbeda penyulang dapat saling dihubungkan dalam keadaan darurat.

3.3.+ K!isti"!aan $ari sist!" 3 fasa $an ' #aat

!istem ini pendekatannya didasari dari jarak antara beban relatif jauh dan kepadatan beban rendah. !istem ini juga lebih sesuai untuk daerah yang tahanan spesifik tanahnya relatif tinggi.

Pada sistem ini ka)at netral diusahakan sebanyak mungkin dan merata ditanahkan. "a)at netral JTM dan JT> dihubungkan dan dipakai bersama,

(54)
(55)

2@

dimana pentanahannya dilakukan sepanjang JTM, JT> dan dihubungkan pula  pada pentanahan T> dari tiap instalasi konsumen.

!istem pelayanan JTM terutama menggunakan jaringan & fasa yang terdiri dari ka)at fasa dan netral, sehingga memungkinkan penggunaan trafo-trafo kecil & fasa yang sesuai bagi beban-beban kecil yang berjauhan letaknya.

Dengan adanya tahanan netral yang sangat kecil mendekati nol, maka arus hubung tanah menjadi relatif besar dan berbanding terbalik dengan letak  gangguan tanah sehingga perlu dan dapat digunakan alat pengaman yang dapat  bekerja cepat dan dapat memanfaatkan alat pengindera 0relay1 dengan

karakteristik )aktu terbalik 0in#ers time1.

"euntungan lain dari arus gangguan fasa tanah yang besar adalah dapat dilakukannya koordinasi antara PMT 0pemutus tenaga1 dan relay arus lebih atau recloser dengan pengaman lebur atau antara recloser dengan automatic  sectionali&er secara baik.

3.' P!ra%atan Sit0*ing Joint Kra&a# - Dan Kra&a# 12

+lat-alat untuk manu'er pelimpahan beban ini tergolong pada pemisah tenaga listrik. Definisi pemisah tenaga listrik merupakan alat pemutus rangkaian yang dioperasikan secara manual. al ini merupakan alasan utama, mengapa Disconnecting !)itch tidak boleh dioperasikan pada saat rangkaian dalam keadaan dilalui arus beban.

Pemisah didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang mele)atinya masih ada. Biasanya pemisah dipasang untuk mengisolasi  peralatan E perlatan yang mungkin tersupply daya besar. Pemisah biasanya

(56)
(57)

2=

dilengkapi dengan peringatan 'isual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir  maka 'isual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya. Tetapi ada pemisah yang tidak dilengkapi peringatan 'isual.

Pemisah harus benar - benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang  jika terjadi hal E hal tesebut akan membahayakan operator. Tugas utama alat ini

umumnya digunakan untuk memutus rangkaian dalam rangka perbaikan atau  pemeliharaan. !aklar pemisah merupakan suatu peralatan yang merupakan  pasangan circuit breaker. #ungsi saklar pemisah yaitu memisahkan suatu  bagian beban dari sumbernya pada keadaan tidak berbeban, sehingga dapat dilihat atau dipisahkan dengan pasti bagian yang hidup dengan bagian yang tidak. ubungan rangkaian pemutus daya dan saklar pemisah adalah menempatkan pemutus daya diantara dua buah saklar pemisah.

/.2.&. 7B! 07oad Break !)itch1

perasi 7oad Break !)itch diuraikan sebagai berikut. 7oad Break  !)icth menggunakan puffer interrupter di dalam sebuah tangki baja anti karat yang dilas penuh yang diisi dengan gas !#9. 3nterrupter tersebut diletakkan secara berkelompok dan digerakkan oleh mekanisme pegas. 3ni dioperasikan  baik secara manual maupun dengan sebuah motor D* dalam kompartemen

(58)
(59)

2A

motor di ba)ah tangki. 7istrik motor berasal dari batere-batere %2: dalam ruang kontrol.

Ga"ar 3.4 puffer interupter 

Dari gambar di atas dapat dilihat ketika puffer interupter akan membuka atau menutup timbul suatu busur api, pada 7oad Break !)itch /-)ay 8FB busur api tersebut dipadamkan dengan gas sf9.

(60)
(61)

6;

Ga"ar 3.11 +ubungan kontak Load 'reak S(itch )*(ay

Dari gambar hubungan kontak maka ada beberapa kemungkinan posisi kontak & dan kontak %.

&. "ontak & on kontak % off %. kontak & off kontak % on /. kontak & off kontak % off  2. kontak & on kontak % on.

!emuanya tergantung pada penggunaanya, tetapi dalam pemasangan di feeder "rapyak @ dan "rapyak &% pada saat normal kontak & on kontak % off.

(62)
(63)

6&

Ga"ar 3.12 Load 'reak S(itch yang terpasang di feeder ,rapyak -. Dengan kata lain feeder "rapyak @ merupakan kontak pertama yang berfungsi sebagai feeder utama dan "rapyak &% sebagai feeder backup. Pada 7oad Break  !)itch ini menggunakan motor D* tegangan %2 'olt D*.

/.2.%. Trafo Penurun Tegangan.

Trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa tegangan dengan cara perbandingan pada belitan primer atau sekunder.

&. Memperkecil bahaya resiko adanya tegangan yang besar, baik untuk   peralatan terlebih orang.

(64)
(65)

6%

/. Proses pemgukuran dapat dilakukan secara langsung.

2. asil deteksipengukuran lebih mendekati ketelitian yang tepatakurat. 6. Trafo +rus dan tegangan biasanya digabung dalam satu koordinasi kerja,

misalnya untuk pengukuran daya, system pengaman, dan se bagainya. Trafo yang dipakai trafo PT 0potensial transformer1 untuk mengisi  bateray yang ada di panel control untuk menggerakan motor kontak 

"s(itch$.

Ga"ar 3.13 trafo tegangan

/.2./. +ir Break !)itch

+ir Break !)itch ini sering disebut +B!, peralatan ini berfungsi untuk membuka dan menutup rangkaian dalam keadaan tanpa beban. +lat ini dioperasikan secara manual dan dalam pemasangannya dapat dioperasikan dalam keadaan terbuka 0normally open1 atau tertutup 0normally closed1 sesuai keperluan. Peralatan ini sangat mudah ditemui, karena setiap feeder di

(66)
(67)

6/

semarang barat khususnya pasti ada +B! untuk joint atauun membagi section.

+dapun fungsi pemasangan +B! pada jaringan, antara lain digunakan untuk 

&. Joint dengan jaringan lain %. Membagi section pada feeder 

/. Memisahkan feeder yang terkena gangguan.

2. Membaypass recloser ketika recloser mengalami gangguan.

(ambar /.&2 +B!

+ir Break !)itch ini diganti dengan 7oad Break !)itch untuk mendapat keamaan saat manu'er.

/.2.2. +rrester  

Proteksi Tegangan 7ebih !urja, Pada system distribusi saluran udara, gangguan tegangan lebih surja disebabkan oleh sambaran petir. +kibat gangguan ini isolasi dari

(68)
(69)

Saluran

Celah Batang Isolator

d

62

system dapat mengalami breakdo)n. leh karena itu dipakai suatu peralatan proteksi untuk melindungi jaringan dan peralatan yang ada pada jaringan tersebut.

Ga"ar 3.1) arrester 

Penggunaan lighting arrester pada sistem distribusi adalah untuk melindung  peralatan terhadap gangguan akibat sambaran petir. +rrester juga digunakan untuk 

melindungi saluran distribusi dari flasho'er. +rrester dipasang dekat atau pada peralatan yang dihubungkan dari fasa konduktor ke tanah.

Pada prinsipnya arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja, arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi mele)atikan aliran arus yang tinggi ke tanah. !etelah itu hilang arrester harus dengan cepat kembali menjadi isolator.

Pada arrester ini terdiri dari dua unsure yaitu  &. !ela api 0spark gap1 %. Tahanan kran 0'al'e resistor1. "eduanya dihubungkan secara seri. Batas atas dan ba)ah dari tegangan percikan ditentukan oleh tegangan sistem maksimum dan oleh tingkat isolasi peralatan yang dilindungi. !ering kali masalah ini dapat dipecahkan hanya dengan mengeterapkan cara E cara khusus pengaturan tegangan 0'oltage control1 oleh karena itu sebenarnya arrester terdiri dari tiga unsure diantaranya yaitu 

(70)

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tahun 2012 Penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Program Studi Agroteknologi Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Peternakan Universitas

10.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Dalam pelaksanaan usaha dan kegiatan pembangunan di bidang Pekerjaan Umum adalah beberapa kegiatan

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

ANALISIS PENGARUH SERIKAT KERJA, MOTIVASI KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA (Studi: PT. KPJB PLTU Tanjung Jati Unit 3&amp;4

Setelah dilakukan pengukuran dan penghitungan seperti yang tercantum pada Tabel 1, diketahui Ekstrak air perasan mentimun (Cucumis Sativus L) dengan konsentrasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang sintasan dan produksi rajungan, udang vanamei, ikan bandeng, dan rumput laut yang dipelihara

JABATAN PENDIDIKAN NEGERI SARAWAK JALAN DIPLOMATIK, OFF JALAN BAKO,... Jawatan

Menurut Anizar (2009:4) kondisi tidak aman (unsafe condition) meliputi : Peralatan yang sudah tidak layak pakai atau rusak, pelindung atau pembatas tidak memadai, alat