• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014) Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014) Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

STEMAN 2014 ISBN: 978-979-17047-5-5

PROSIDING

Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014

(STEMAN 2014)

Tema:

Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk

Industri Nasional

Bandung, 19-20 Agustus 2014 RINEKAMAYA

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl. Kanayakan No. 21 Oago

Bandung - 40135

Penyelenggara:

~'"

::.(>:1

pot man

-

Pmf8'inExC€l/fYCe

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

Jln. Kanayakan 21, Dago-Bandung 40135

Hotnepeqe http://www.polman-bandung.ac.id

Telepon : (022) 250 0241, Fax: (022) 2502649 E-mail: steman@polman-bandung.ac.id

(2)

STEMAN 2014 ISBN: 978-979-17047-5-5

Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)

Tema:

Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional Bandung, 19-20 Agustus 2014,

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung RINEKAMAYA Editor: Siti Aminah, S.T., M.T. Nuryanti, S.T., M.Sc. Dewi Idamayanti, S.Sc., M.T. Desain Sampul: Pramudiya Tri Hartadi HakCipta (C)pada Penulis.

HakPublikasi pada Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (pOLMAN Bandung). Artikel pada prosiding ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis.

(3)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

KAT

A PENGANT AR

Prosiding ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan pada STEMAN2014, yaitu

seminar dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-37 Politeknik Manufaktur

Negeri Bandung (pOLMAN Bandung) dalam bidang Rekayasa dan Teknologi

Manufaktur di Indonesia. STEMAN2014 memilih tema Teknologi Manufaktur Sebagai

Produk Industri Nasional.

Tujuan utama dari seminar ini adalah:

1. Meningkatkan kontribusi akademisi dan profesional dalam pengembangan

rekayasa dan teknologi manufaktur.

2. Sebagai media diskusi dan pertukaran informasi dalam kegiatan penelitian

dan pengembangan di bidang rekayasa dan teknologi manufaktur.

3. Membangun komunikasi dan jaringan antara perguruan tinggi, industri,

lembaga penelitian dan pihak lainnya yang terkait.

Topik-topik yang dibahas di dalam seminar dan prosiding inr meliputi:

1. Rekayasa dan Teknologi Manufaktur untuk Pertanian, Pertambangan,

Otomotif, Elektronika, Lingkungan, Mitigasi Beneana, Energi Alternatif dan

Terbarukan, Industri Keeil, dll.

2. Peraneangan dan Pengembangan Produk Manufaktur

3. Teknologi Material

ft

Metalurgi

4. Proses dan Teknologi Manufaktur

5. Mesin dan Peralatan Industri Manufaktur

6. Sistem Manufaktur

7. Sistem Kendali dan Mekatronika Industri Manufaktur

8. Sosio-Manufaktur

9. Topik-topik lainnya yang terkait dengan rekayasa dan teknologi manufaktur

Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi

bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah dan stakeholder lainnya

dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. Panitia STEMAN 2014

menerima Extended Abstract sebanyak 75 hasil penelitian dari mahasiswa dan

dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas

Jenderal Aehmad Yani, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Syiah

Kuala Aeeh, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Merlimau dan Kolej Komuniti

Jasin, Malaysia, dan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung-LiPI. Setelah melalui

seleksi dan evaluasi oleh tim reviewer dan dewan editor, panitia memutuskan

sebanyak 70 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam STEMAN2014.

Hasil dari seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

untuk mendukung terbentuknya industri manufaktur nasional yang unggul dan

(4)

STEMAN 2014

SUSUNAN PANITIA STEMAN 2014

Komite Program :

Ketua Direktur POLMAN Anggota : Para Wadir POLMAN

Tim Pengarah :

Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (Direktur POLMAN Bandung) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (Dekan FTMD - ITB)

Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. (Universitas Indonesia) Dr. Zainal Arief, S.T., M.T. (Direktur PENS Surabaya)

Tim Penelaah :

Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (pOLMAN Bandung/ITB) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (FTMD ITB)

Engr. Dr. Md Saidin Wahab (UTHM - Malaysia)

Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D. (PENS - Surabaya) Dr. Ismet P. Ilyas, BSMET,M.Eng.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Carolus Bintoro, MT. (Politeknik Negeri Bandung) Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Noval Lilansa, MT. (pOLMAN Bandung)

Dr. Amang Sudarsono (PENS - Surabaya) Dr. Ali Ridho (pENS - Surabaya)

Dr. Dip!. Ing. Ahmad Taqwa, MT. (POLSRI-Palembang)

Pelaksana: Ketua Anggota

Emma Dwi Ariyani, S.Psi., M.Si.

Adies Rahman Hakim, ST., MT. Agus Surjana Saefudin, ST., MT. Dewi Idamayanti, ST., MT. Nuryanti, S.T, M.Sc.

Reza Yadi Hidayat, ST., MT.

Roni Kusnowo, ST., MT. Supriyadi Sadikin, S.IP., M.Si. Siti Aminah, ST., MT.

Wiwik Purwadi, ST., MT. Yoyok Setiyo Pamuji, ST. Kiki Sri Nur Endah, ST.

Ratih Suhartini, S.Pd. Yati Yulia, S.AP

Elis Siti Munawaroh, S.AP Idan Sukmara

Pramudiya Tri Hartadi Engkos Koswara

Alamat Sekretariat :

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Sdri. Ratih Suhartini

Jl. Kanayakan No. 21 Dago Bandung -40135 Tel. 022- 2500241; Fax. 022-250 2649 Email: steman@polman-bandung.ac.id Homepage: steman. polman-bandung. ac.id

(5)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

DAFTAR 151

Kata Pengantar Susunan Panitia ii Daftar Isi. . ... .... . . ... ... . .. . . ... . . iv Keynote Speaker

Universitas Indonesia

Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE.,M.S.

Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Ir. Agus Tjahajana, SE., M.Sc.

Chief Operation Officer PT Astra Otoparts-Winteq Direktur - PT Federal Izumi Mfg.

Reiza Treistanto

Abstrak Makalah Peserta

BIDANG KAJIAN : REKAYASA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNTUK PERTANIAN, PERTAMBANGAN, OTOMOTIF, ELEKTRONIKA, DLL

Aplikasi Metode Perancangan Pahl-Beitz pada Perancangan Lini Produksi

Iman Apriana . . . ............. .. .. . . .. 2

Design tor Sustainability (DFS) and Design tor Environment (DfE) Practices in

Automotive industry

SKH Muhammad Bin SKH Abd Rahim. 8

Pembuatan dan Pengujian Model Pahat Insert dari Baja 34CrNiMo6 Melalui Proses Pack Carburizing

Umen Rumendi ,..... 15

Pengaruh Temperatur dan Dwell Time Degassing terhadap Porositas Gas pada Aluminium JIS AC4C dengan Metode Gravity Casting

Balqis Mentari Etendi. 21

The Optimization at Power Conversion From Wind Energy

Norhana Binti Saiee. 27

Modifikasi Vessel Nissan CWB45-ALDN45 untuk Peningkatan Kapasitas Angkut Unit Truck

Herman Budi Harja. 32

(6)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

Kajian Pengaruh Jenis Pasir, Temperatur Tuang, dan Jumlah Deoksidasi Alumunium

terhadap Porositas Gas dalam Proses Gravity Sand Casting pada Nozzle Cup Material

13

Ade Rachman. 38

Pengembangan Sistem Pengendali Suhu pada Heater Reaktor Auger untuk Proses Piroiisis Cepat Cangkang Sawit

Izarul Machdar 48

Perencanaan strategis persediaan peralatan kebencanaan berdasarkan siklus kebencanaan

Muhammad Dirhamsyah..... 54

Perancangan Ulang Tool Holder Untuk Alur Dovetail Pada Ragum Palm an 125 Menggunakan Metode DFMA

Somantri. . . ...... ... .. ...... . .. .... . ....... . . .... .... . . ... . .. ... ......... ...... 57

Perbaikan Rancang-Bangun Kopling-Dog Pengendali Roda Traktor- Tangan Polman Bandung

Haris Sayoko, Isa Setiasyah Toha .. 63

Perancangan Coren-Baja Menggunakan Bantuan Perangkat Lunak Simulasi Coran Solidcast 8.2.5 Studi Kasus pad a Produk Link Track

Beny Bandanadjaja 71

BIDANG KAJIAN : PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR Implementasi Surfaces 3D Scanner.Menggunakan Metode Triangulation dan Tesselation untuk Reverse Engineering Obyek Sederhana

Bolo Dwiartomo. 78

Analisis Simulasi Reinforced Thermoplastic Pipe Dengan Metoda Elemen Hingga Melalui Pendekatan Pipa Multilayer Menggunakan Perangkat Lunak Rekayasa

Asep Indra Komara '" . .. ... .... .. .. .. ........ .. ...... .. .. .. .. 86

Optimasi Bentuk Pisau Penghancur Limbah Tempurung Kelapa Berbentuk Piringan Bertakik untuk Mendapatkan Berat Optimum

Aji Gumilar . . . . .. ..

92

Perancangan dan Pembuatan Prototipe Mesin Pengolah Air Bersih Sistem Mobile untuk Keadaan Darurat Air

(7)

c:

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

PE

RB

Al

KA

N

RA

N

CA

N

G BA

N

GU

N

KOPLI

NG-DOG

PENGENDALI

RODA TRAKTOR-T

AN

GA

N

PO

LMAN

BANDUNG

Haris Sayoko, Albertus B.Setiawan, Isa Setiasyah Toha

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung 11Kanayakan No. 21- Dago, Bandung - 40135

Phone/Fax: 022. 250 0241 /2502649

Email: isa_st@polman-bandung.ac.id

Abstrak

Polman Bandung sudah melakukan rancang-bangun traktor-tangan berdasarkan rekayasa-balik (reverse

engineering) untuk salah satu kelas traktor-tangan. Prototipe traktor-tangan yang dihasilkan menggunakan mesin penggerak disel satu silinder, daya 8 HP, putaran 2600 rpm; yang dilengkapi dengan kotak-transmisi yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan roda kiri dan roda kanannya. Pengendali roda traktor ini menggunakan prinsip kopling-dog (dog clutch) .

Permasalahan yang terjadi pada prototipe traktor-tangan Polman Bandung adalah masih terjadinya hentakan

yang kuat pada pengendalian rodanya. Keadaan ini menyebabkan traktor-tangan tersebut masih belum dapat dioperasikan.

Penelitian tentang kopling-dog sebagian besar langsung difokuskan pada analisa jumlah roda-gigi dan kemiringan gigi. Penelitian yang lebih spesifik adalah penelitian yang memfokuskan pada proses penyatuan kopling-dog, yaitu memodelkan secara analitik pertemuan antara roda-gigi kopling-dog.

Berdasarkan permasalahan yang masih dihadapi pada kopling-dog hasil rekayasa-balik, penelitian ini melakukan perbaikan rancang-bangun kopling-dog pengendali roda traktor-tangan. Perbaikan rancang-bangun kopling-dog

ini melalui pengembangan model gaya-impak kopling-dog.

Dengan melakukan perbaikan rancang-bangun pada variabel yang mempengaruhi hentakan pada kopling-dog, yaitu menambah gigi kopling-dog dari dua menjadi ernpat, hasil rancang-bangun ini menunjukkan bahwa

hentakan yang terjadi secara signifikan menurun, yaitusebesar 29,30 %,dan relatif aman untuk dioperasikan.

Kata kunci: kopling-dog, pengendali-roda, traktor-tangan.

1. Pendahuluan

POLMAN Bandung telah diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam melaksanakan kebijakan pemerintah pada program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) 2011-2025 pada bidang Industri Alat Angkut. Program ini berupa Program Pengembangan Pendidikan Politeknik Negeri (Polytechnic Education Development Program) 2012-2016, dimana Polman Bandung memfokuskan pada pengembangan teknologi transmisi daya kendaraan untuk keperluan di pedesaan dan perkebunan/pertanian/lapangan.

Salah satu kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk mengisi program ini adalah melakukan rancang-bangun traktor-tangan berdasarkan rekayasa-balik (reverse engineering) terhadap salah satu kelas traktor-tangan. Prototipe traktor-tangan yang dihasilkan menggunakan

mesin penggerak disel satu silinder, daya 8 HP, putaran 2600 rpm; yang dilengkapi dengan kotak-transmisi yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan roda kiri

dan roda kanannya. Pengendali roda traktor ini

menggunakan kopling-dog (dog clutch). Kopling-dog digunakan oleh karena kesederhanaannya dan juga oleh karena tidak ada daya yang hilang karena gesekan. Sampai dengan saat ini, prinsip kopling-dog masih digunakan pada sistem transmisi untuk penggerak empat roda (jour wheel drive) [1],

[4], [6], serta pada sistem transmisi otomatis

[3], [5].

Permasalahan yang terjadi pada prototipe traktor-tangan Polman Bandung adalah masih terjadinya hentakan yang kuat pada pengendali roda yang menggunakan kopling-dog tersebut.

Keadaan ini menyebabkan traktor-tangan tersebut masih belum dapat dioperasikan.

(8)

STEMAN 2014

Penelitian tentang kopling-dog pada [I], [4],

dan [6] mernfokuskan pad a analisa jumlah gigi

dan kerniringan gigi, untuk menghadapi

perbedaan kecepatan putar kedua gigi

kopling-dog. Penelitian ini menggunakan simulasi

elemen hingga (Finite Element Simulation).

Perbedaan penelitian

r

4] adalah melibatkan

parameter lain yang berupa elemen-elemen

kendaraan lain, seperti poros, kotak transmisi,

as, clan roda. Penelitian [6] mengusulkan dan

menganalisis penggunaan roda-gigi dengan

sudut not derajat.

Penelitian [3] mernfokuskan pada proses

penyatuan kopling-dog. Penelitian ini

memodelkan secara analitik pertemuan antara

dua muka roda-gigi kopling-dog. Model

analitik yang diperoleh adalah persamaan

momen-impak yang dipengaruhi oleh

perbedaan kecepatan antar roda-gigi dan

parameter gigi kopling. Penel itian [2]

melakukan penelitian tentang mekanisme

transmisi energi kinetik yang cepat. Penelitian

ini melibatkan pemilihan berbagai alternatif

kopling, dan kopling yang terpilih adalah

kopling-dog.

Berdasarkan permasalahan yang masih

dihadapi pada kopling-dog traktor-tangan hasil

rekayasa-balik, dan hasil-hasil penelitian oleh

para peneliti lain. penelitian ini melakukan

perbaikan rancang-bangun kopling-dog

sebagai pengendali rocla traktor-tangan.

Perbaikan rancang-bangun kopling-dog ini

dilakukan agar hentakan yang terjadi pad a

traktor-tangan ini masih dalam batas-batas

kenyarnanan untuk pcngoperasiannya.

2. Kopling-dog pengendali roda traktor-tangan Polman Bandung

Traktor-tangan Polman Bandung diperlihatkan

pada Gambar-I berikut. Prototipe'

traktor-tangan ini menggunakan mesin penggerak disel

satu silinder, daya 8 HP, putaran 2600 rpm.

ISBN 978-979-17047-5-5

Gambar-I. Traktor-tangan Polman Bandung.

Traktor-tangan ini dilengkapi dengan kotak

transmisi yang memiliki kemampuan untuk

mengendalikan roda kiri dan roda kanannya.

Pengendali roda traktor ini menggunakan

kopling-dog (dog clutch). Kotak transmisi

traktor-tangan Polman Bandung hasil

rekayasa-balik yang telah dihasilkan diperlihatkan pad a

Gambar-Z berikut,

II,p.JT GEAR

GEAR-40T

INTERtoED<,t.TE GEAA

OU;PUTGEAR

Gambar-2. Kotak-transmisi traktor-tangan

Polman Bandung.

Berdasarkan pada Gambar-Z di atas, terlihat

bahwa gerakan roda traktor-tangan Polman

Bandung melibatkan Gear 40 T sebagai input.

dan dua buah Steering Gear sebagai output ke

roda penggerak kiri dan kanan. Mekanisme

pembelokkan dilakukan dengan melepas

(disengage) salah satu Steering Gear, dengan

prinsip kopling-dog. Untuk lebih jelasnya,

kopling-dog pengendali diperlihatkan pada

Gambar-J berikut, Pada kopling-dog ini, Gear

40 T sebagai roda-gigi penggerak, dan Steering Gear sebagai roda-gigi geser.

(9)

STEMAN 2014

Rodailigi penggerak

Rodailigi geser

I

Gambar-3. Kopling-dog pengendali gerakan roda.

Banyaknya gigi kopling penggerak pada Gear

40 T adalah 4 (empat), sedangkan banyaknya

gigi kopling geser pada Steering Gear adalah 2 (dua).

3. Pemodelan Kopling-dog

3.1. Model gaya-penyatuan, torsi-getar, dan gaya-impak

Kopling-dog (dog clutch) adalah perangkat kopling pengunci sederhana terdiri dari dua elemen, yang digunakan untuk mengunci elemen penggerak yang berupa roda-gigi pada porosnya. Kedua elemen tersebut berupa geometri dalam bentuk roda-gigi dan slot.

Elemen penghubung pertama disebut sebagai roda-gigi geser (sliding dog) yang akan terkunci ke roda-gigi penggerak (gear wheel), tetapi dapat dipindahkan secara aksial melalui pergeseran garpu/lengan yang digunakan.

Elemen kedua umumnya berupa roda-gigi penggerak yang terikat pada porosnya.

Penguncian diwujudkan melalui roda-gigi geser bergerak pada posisi aksial menuju roda-gigi penggerak poros.

Slot antara roda-gigi dipotong di dalam atau di luar permukaan silinder yang sejajar dengan sumbu pusat kopling atau pada permukaan dalam arah radial tegak lurus sumbu pusat.

Namun, penempatan slot tidak memainkan peran penting pada karakteristik kopling, yang penting adalah geometri perrnukaan roda-gigi.

Dari aspek itu, kopling-dog dapat dibagi

ISBN 978-979-17047-5-5

menjadi dua tipe dasar: kopling-dog standar dan kopling-dog datar [3]. .

... "

-

-

-

.

"

~ -', ,_';'<- J~-:

:.~.

)

;-; /' .". j; {'

Gambar-4. Kopling-dog standar [3].

Ujung dari roda-gigi kopling-dog standar memanfaatkan sudut (nose angle) pada kedua elemen roda-gigi. Roda-gigi kopling-dog datar memiliki area permukaan datar di daerah permukaan roda-gigi geser dan roda-gigi penggerak, yang memungkinkan untuk bergesekan satu sarna lain. Geometri dari kopling-dog diperlihatkan pada Gambar-4. Pada garnbar tersebut diperlihatkan kopling-dog standar dengan slot sejajar dengan sumbu pusat, dan sebagai fitur khusus, terdapat tepi miring pada daerah permukaan, yang membentuk potongan-potongan kecil dari permukaan kerucut yang sarna.

Karena tidak ada fitur antara, penguncian kopling dog dapat terjadi pada setiap perbedaan kecepatan antara roda-gigi penggerak dan roda-gigi geser, yang disebut sebagai beda-kecepatan (mismatch speed) [3]. Tahapan proses penyatuan kopling-dog datar ditunjukkan pada Gambar-5. Peran roda-gigi geser dimulai pada saat to ketika terdapat perbedaan kecepatan sebesar 110)0.

Kopling-dog belum mentransmisikan torsi, dan fase penyatuan ini disebut gerak-bebas (free fly),

yang berlangsung sampai roda-gigi geser mencapai roda-gigi penggerak pada saat I] Karena adanya gesekan, rnaka pada saat itu akan terj adi perubahan pada beda-kecepatan rnenjadi 110)]. Permukaan roda-gigi yang

pertama kali bersentuhan akan menyebabkan terjadinya gaya-impak. Gaya-normal antara roda-gigi geser dan roda-gigi penggerak, dan putaran relatif di antarnya menghasilkan torsi-gesekan-permukaan yang melawan putaran relatif. Puncak gaya-normal menghasilkan puncak torsi-gesekan-permukaan, sehingga beda-kecepatan tereduksi rnenjadi 110)2,

dirnana rentang waktu terjadinya impak 12 - I]

:::::O:.Setelah tetjadi gaya-impak dan gesekan pada kedua permukaan roda-gigi tersebut, maka roda-gigi berada pada slotnya pada saat

13. Fase ini disebut fase gesekan, dan torsi gesekan permukaan masih bekerja melawan 65

(10)

STEMAN2014

putaran relatif yang akan mengurangi bed

a-kecepatan ke ,10):1. Oleh karenai roda-

gigi-geser sekarang bebas untuk mernasuk i slot

pada roda-gigi-penggerak, maka terjadi

penyatuan an tara roda-gigi geser dan roda-gigi

penggerak, dan beda-kecepatan dengan cepat

berkurang menuju ke nol, yang mengakibatkan

terjadinya peredarnan torsi-getar (torsional

vibrations) yang berlangsung beberapa siklus.

~iI, "_',' I ;,\ • I. : •.~",1;; . 1 ; !:\ ~ , -Bcrptuur bcbas .\klmlil:'1.'g..:.~d,m l'cuyatuan

Gambar-S. Proses penguncian kopling-dog

-standar [3].

Penelitian kopling-dog pada [I] dan [6]

menggunakan simulasi elemen hingga.

Hasi Inya memperlihatkan bahwa penyatuan

kopling-dog untuk beda-kecepatan yang lebih

besar. dipengaruhi oleh: sudut pinggul

<chamfer), jarak pinggul, kelonggaran antar

gigi. dan gaya aksial. Secara teoritik, solusinya

adalah menggunakan gigi tegak (kemiringan

gigi nol) dan tanpa pinggul. Namun hal ini

akan menyebabkan konsentrasi tegangan pad a

ujung-ujung gigi kopling-dog, yang dapat

merusak gigi kopling-dog. Hasil penelitiannya

memperlihatkan bahwa sudut gigi kopling-dog

akan menyebabkan sulitnya melakukan

penyatuan (lihat Gambar-o) oleh karena

adanya gaya reaksi yang berlawanan dengan

arah penyatuan.

Gambar-o, Gaya-gaya pada saat proses

penyatuan [I].

Penyatuan akan terjadi apabila [I]:

F

R, <-+7', ( 1)

z

dimana:

R, adalah gaya reaksi pada arah x.

F adalah gaya aksial penyatuan,

ISBN978-979-17047-5-5

T, adalah gay a gesek pada arah x.

z

adalah banyaknya gigi pada kopling-dog.

Dalam hal ini, jika masa-inersia roda-gigi

rendah, maka gaya reaksi akan rendah. Hal

lainnya adalah kelonggaran antar gigi

kopling-dog. Semakin besar kelonggarannya, maka

akan semakin besar tegangan impaknya, yang

berarti akan memperbesar hentakan yang

terjadi.

Penelitian [3] menyatakan bahwa nilai terbesar

torsi-getar dapat diperkirakan berdasarkan

konservasi dari jumlah energi kinetik dan

energi regangan (strain), dan dirumuskan

sebagai berikut:

(2)

dimana:

8..(f)adalah perbedaan kecepatan roda-gigi

penggerak dan roda-gigi geser.

k

adalah kekakuan torsi kopling-dog,

J1 adalah inersia roda-gigi penggerak.

J~adalah inersia roda-gigi geser.

Berdasarkan persamaan (2). nilai terbesar

torsi-getar sebanding dengan beda-kecepatan

pada saat penyatuan. Penguncian yang tidak

terkontrol atau kesalahan penguncian pada

beda-kecepatan yang sangat tinggi dapat

menyebabkan kerusakan pada gigi

kopling-dog. \Beda-kecepatan pad a proses penguncian

tidak hanya menentukan beban mekanik dari

kopling-dog, tetapi juga kerasnya hentakan

yang dialami oJeh pengemudi dan kendaraan.

SeteJah terjadi penguncian, gerakan relatif dari

elemen penguncian dibatasi oleh besamya

celah .,.OJeh karena celah terse but harus ada,

gigi dari kopling-dog pada roda-gigi geser

dapat memasuki slot kopling-dog pada

roda-gigi penggerak dengan segera, dalam hal ini

impak pada permukaan dan fase gesekan

dilewati.

Berdasarkan persamaan (2). untuk rancangan

kotak-transmisi (gear box) tertentu, penurunan

torsi-getar dan penyatuan yang halus hanya

dapat dilakukan dengan menurunkan

beda-kecepatan. Terdapat tiga kasus dalam proses

penyatuan kopling dog [3]: penyatuan mulus.

(11)

STEMAN 2014

lama, dan proses penyatuan gagal yang

berakhir dengan kontak pada permukaan gigi

kopling-dog yang permanen. Pada tiga

keadaan tersebut tidak ada perbedaan pada

beda-kecepatan awalnya, variasi yang terj adi hanya pada gerakan aksial roda-gigi geser.

Penelitian [3] membangun model untuk

menyelidiki kontak pada permukaan gigi

kopling-dog agar dapat mengurangi sifat

ketidakpastian pada proses penyatuannya.

Berdasarkan pada model dasar seperti yang dinyatakan pada persamaan (2), model yang dihasilkan adalah:

(2

.

7r

m)

»»:

T

=

2.k - - '-j,Jb .'--.---"''

-max Z sma (3)

dimana:

T

max adalah nilai terbesar torsi-getar.

k

adalah kekakuan torsi kopling-dog. z adalah banyaknya gigi kopling-dog.

<I>badalah sudut-kelonggaran (backlash

angle).

11

adalah gaya gesek tangensial. r adalah radius rata-rata daerah kontak.

Fact adalah gaya aksial pada roda-gigi

a

adalah sudut kemiringan permukaan gigi

kopling-dog.

Persamaan (3) sudah tidak mengandung lagi

parameter inersia. Persamaan ini hanya

mengandung parameter kopling-dog dan gaya aktuasi.

Penelitian [2] memodelkan gaya impak pada

kopling-dog menggunakan metode

energi-impak. Energi yang dimiliki oleh. objek

penabrak (roda-gigi penggerak) akan diredam secara elastis oleh objek yang ditabraknya (roda-gigi geser) pada defleksi terbesamya.

Dengan asumsi tidak tetjadi deformasi, obyek

yang menabrak adalah kaku, dan ~asanya

relatif lebih kecil dari masa yang ditabrak, diperoleh gaya-impak sebagai berikut:

F

;

= v),.,

.

m.k

(4)

dimana:

v adalah kecepatan roda-gigi penggerak

kopling-dog.

ISBN 978-979-17047-5-5

m

adalah masa roda-gigi penggerak

kopling-dog.

k adalah konstanta-pegas roda-gigi geser

kopling-dog.

1] adalah faktor hilangnya energi.

3.2. Model gaya-impak kopling-dog gigi-tegak

Untuk kopling-dog gigi-tegak (kemiringan gigi nol deraj at) , juga akan terjadi tahap gesekan

dan tahap penyatuan. Pada tahap gesekan,

seperti yang dinyatakan pada [1], kopling-dog

tegak tidak ada masalah. Pada tahap

penyatuan, gigi dari kopling-dog roda-gigi penggerak akan membentur gigi kopling-dog roda-gigi geser, yang kemudian akan terjadi

penyatuan dari kedua gigi tersebut seperti

diperlihatkan pada Ga~bar-7.

Roda-gigi geser

I

VI'

,

._. . _ Roda-gigl penggerak

I

Vg

,

Gambar-7. Tahap penyatuan roda-gigi kopling-dog.

Jika roda-gigi penggerak kopling-dog yang

memiliki masa mp dan berputar dengan

kecepatan vp membentur roda-gigi geser

kopling-dog yang memiliki masa mg dan

berputar dengan kecepatan vg , maka

energi-impak yang dihasilkan akan sebesar:

(5)

Dengan menganalogikan tumbukan ini sebagai

model pegas, maka terdapat hubungan antara

energi-impak dan pergeseran gigi kopling-dog

(diasumsikan tidak terjadi defleksi dan

deformasi pada material), yaitu:

E

=

1..

k

.

x

'

p (6)

dimana:

(12)

STEMAN 2014

k adalah konstanta pegas dari material roda

-gigi.

X adalah pergeseran gigi kopling-dog.

Energi-impak pada persarnaan (5) sama

dengan energi-impak pada persamaan (6),

yaitu:

E - N E - 1 1\,k ,.2

k - P -"201V •••• ,~ (7)

c····

dimana:

N adalah banyaknya gig: yang kontak pada

kopling-dog.

Jarak pergeseran gigi akan sebesar:

~2.Eh

X=

--N.k

Dengan demikian besarnya

tahap penyatuan adalah:

(8)

gaya-impak pada

(9)

dimana:

k adalah konstanta pegas dari material. Ek adalah energi penyatuan kopling-dog.

N adalah banyaknya gigi kopling-dog yang

kontak (menyatu) atau yang bertumbukkan.

4. Perbaikan rancang-bangun kopling

-dog

Traktor-tangan Polman Bandung

menggunakan enjin dengan daya 8 HP. putaran 2600 rpm. Daya dari enjin ditransmisikan ke pores input kotak transmisi menggunakan sabuk dengan diameter puli I : 2. Kopling-dog sebagai pengendali roda,

berupa kopling-dog tegak (sudut gigi adalah nol derajat), clan berada pada kotak-transmisi.

Perbandingan putaran an tara enjin clan

kopling-dog adalah I:9,375. sehingga putaran

roda-gigi penggerak sebesar 277.33 rpm.

Roda-gigi penggerak menggunakan empat gigi

dan roda-gigi-geser dengan clua gigi, seperti

yang diperlihatkan pada Gambar-S berikut.

ISBN 978-979-17047-5-5

. I.

I

I

Gambar-S. Kopling-dog semula.

Perrnasalahan utama yang dihadapi oleh

kopling-dog lrasil rekayasa-balik adalah

terjadinya gaya-impak yang relatif besar, yang

menyebabkan traktor-tangan tersebut tidak

aman untuk dioperasikan. Data dari

kotak-transmisi traktor-tangan ini, adalah:

- Daya enj in8 HP dan putaran 2600 rpm.

- Putaran roda-gigi penggerak 277,33 rpm,

diameter roda-gigi penggerak 40 mm,

sehingga kecepatan roda-gigi penggerak

adalah 0,5810 m/detik.

- Untuk kondisi tidak bergerak (roda dalam

keadaan diam), maka kecepatan roda-geser adalah nol.

- Masa roda-gigi penggerak adalah 886.678

gram, masa roda-gigi geser adalah 221.050

gram.

Banyaknya gigi kopling-dog pad a roda-gigi penggerak adalah 4, gigi kopling-dog pada roda-gigi geser adalah 2, maka banyaknya

gigi yang mengal ami penyatuan adalah 2 gigi.

- Konstanta pegas material yang digunakan adalah 32 kN/cm.

Berdasarkan data di atas, dan menggunakan

persamaan (9), maka energi-impak pada tahap

penyatuan akan sebesar 2,9860 kN.cm. Proses

penyatuan ini menghasilkan gaya-impak

sebesar 9.7750 kN. Gaya-impak sebesar ini

temyata masih menyebabkan traktor-tangan

(13)

STEMAN 2014

Mengacu pada persamaan (9), variabel yang

memungkinkan untuk menurunkan

gaya-impak tersebut adalah menurunkan

energi-impaknya (dengan menurunkan masa danJatau

perbedaan kecepatannya) darVatau rnenambah

giginya.Dari hasil analisis terhadap kebutuhan

daya, geometri dari kotak-transmisinya, dan

kemudahan modifikasinya, maka perbaikan

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menambah gigi dari kopling-dog. Oleh karena roda-gigi penggerak kopling-dog telah

memiliki ernpat gigi, sedangkan roda-gigi

geser kopling-dog hanya menggunakan dua

gigi, maka perbaikan yang dilakukan pada

penelitian ini adalab rnenarnbah jurnlah

roda-gigi geser rnenjadi ernpat gigi. Dengan

demikian keempat gigi kopling-dog pada roda-gigi penggerak dan roda-roda-gigi geser seluruhnya

aktif dalarn tahap penyatuan. Rancangan

kopling-dog rnenjadi seperti yang

diperlihatkan pada Gambar-9 berikut.

i "-:

;

.

- .'·.1

-.~.-..-.-t---

-.'

Gambar-9. Kopling-dog hasil perbaikan.

Menggunakan data yang sarna, maka dapat

diperkirakan besarnya gaya-irnpak pada tahap penyatuan untuk kopling-dog hasil perbaikan

(empat gigi) adalah sebesar 6,9120 kN.

Rancangan perbaikan tersebut kemudian

direalisasi rnenjadi kopling-dog hasil

perbaikan. Berdasarkan pada analisis terhadap kondisi semula dan hasil perbaikan

rancang-bangun, maka perbandingan dari energi-impak

ISBN978-979-17047-5-5

dan gaya-irnpak kopling-dog

diperlihatkan pada Tabel-l berikut.

seperti

Tabel-l. Perbandingan kopling-dog

traktor-tangan Polrnan Bandung.

Roda-gigi Roda-gigi Energi- Geya- Pengcperasian

"", •• erak aeser imDak imDak di lanan ea n Sernula 4 gigi 2gigi 2,9&60 9,7750 H..:ntUlUlyang

kN.ClD kN TJriundal:anl3nuntuk dioncruibn. Hasil 4gigi 4 gigi 2.9860 6,9120 HcntakltnlidRk pebeikan leN.em kN lalalu JruaL Rcl.tiraman untuk di"""'""""'ilcan.

Hasil perbaikan rancang-bangun kopling-dog

rnenurunkan gaya-irnpak sebesar 29,30 %, dan

relatif aman untuk dioperasikan.

5. Kesimpulan

Rancang-bangun kopling-dog traktor-tangan

Polman Bandung adalah kopling-dog tegak

yang menggunakan roda-gigi penggerak empat

gigi kopling dan roda-gigi geser dua gigi

kopling. Rancang-bangun ini masih

menghasilkan gaya-irnpak yang cukup besar,

sehingga traktor-tangan tersebut tidak aman

untuk dioperasikan.

Berdasarkan pada model impak kopling-dog

tegak yang dikernbangkan, faktor yang secara

langsung akan rnernpengaruhi pada besarnya

gaya-impak adalah: masa roda-gigi, kecepatan

roda-gigi, dan banyaknya gigi. Dengan

mernpertimbangkan kebutuhan daya, geometri

dari kotak-transmisinya, dan kemudahan

perubahannya, perbaikan yang dilakukan

adalah dengan rnenambah gigi pada roda-gigi

kopling-dog. Hasil rancang-bangun ini secara

signifikan telah rnenurunkan gaya-irnpak dari

traktor-tangan sehingga relatif arnan untuk

dioperasikan.

Hal-hal yang masih memerlukan penelitian

lanjut adalah: pengukuran langsung besarnya

gaya-impak yang akan dirasakan oleh

operator, mendapatkan standar gaya-impak

minimum yang rnasih boleh dirasakan oleh

operator, serta rnelakukan penelitian

rancang-bangun jenis roda-gigi yang paling baik untuk kopling-dog traktor-tangan.

(14)

STEMAN 2014

lJcapan terima kasih

Terima kasih karni sampaikan kepada TESDC

Polman Bandung, khususnya Sdr. Maman

Suherman clan Sdr. Ari Permana atas

bantuannya sehingga penelitian ini dapat

berjalan dengan lancar.

Daftar Pustaka

[I] Andersson, M. & Goetz. K., 20I0, FE analysis of a dog clutch for trucks with

all-whee l-drive. Master Thesis, School of

Engineering, Linnaeus University.

[2] Benson, B., 20J I, Design and analysis of

a rapid kinetic energy transmission

mechanism, Master Thesis. Worcester Polytechnic Institute.

[3J Rob. G.. Marialigeti. L Lovas. L

Trencseni, 8.. 20IO. Face dog clutch

engagement at low mismatch speed,

Periodica Polvtechnica. Transportation

Engineering, 3XiI. pp. 29--35.

[4] Mehari, A.. Eriksson. F. & Joseph. L.K..

2013. Parametric study of a dog clutch

used in a transfer case for trucks. Moster Thesis, School of Engineering. Linnaeus University.

[5] Stelzeneder, F.X. & Aitzetmuller, H..

2000; A new drive-train management.

Seolll 2()()(J FfSITA World Automotive

Congress, June 12-15, Seoul. Korea.

[6] Nyagolov, D.N., Abbas, 8. & Genovski,

F.P.. 20 IO. Simulation or the geometry

influence on curvic coupled engagement.

Master Thesis. School of Engineering.

Linnaeus University.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan mengenai kecepatan putar dari generator yang dikopelkan dengan motor listrik sebagai penggeraknya dipasang switch controller bank kapasitor

Pada gambar 5.1 (a, b, c, d, dan e) menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka daya output generator induksi akan semakin tinggi, hal ini terjadi karena tingginya

Teori Dua Faktor (Two-Factor Theory) yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg merupakan kerangka kerja lain untuk memahami implikasi motivasional dari lingkungan kerja dan

Secara psikologis, individu yang normal yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah).Dengan adanya integritas yang

Area ini memiliki kategori S1 (sangat sesuai) dengan nilai IKW 87.50 %. Kegiatan wisata yang dapat dikembangkan antara lain, Flying Fish dan Rolling Donuts guna melengkapi

Dalam pemberitaan tentang selebriti Kristiani tersebut, tentunya proses framing sudah terjadi ketika wartawan yang merupakan bagian tak terpisah dari Majalah Bahana

Pergaulan suami istri secara ma’ruf dalam hal hubungan seksual antara mereka berdua pun seharusnya dilakukan dengan cara yang baik bagi kedua pihak, tidak cukup

Jurnalisme Damai SKH Kompas Terkait Adanya Klaim Tari Pendet Sebagai Budaya Malaysia (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Damai Pada SKH Kompas Terkait Pemberitaan Klaim