• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Programa Penyuluhan Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Programa Penyuluhan Pertanian"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PERENCANAAN PENYULUHAN PERTANIAN I

PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

DESA JATISARI KECAMATAN KEDUNGREJA

KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh : EDI SUPRIYANTO NIRM 05.1.4.16.0682

Semester 1B

Dosen Pengampu : Hasan Azhari, SP Tanggal Penugasan : 12 Oktober 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA TAHUN 2016/2017

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan mata kuliah Perencanaan Penyuluhan Pertanian 1 ini dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Penyuluhan Pertanian 1 Semester 1 Tahun Akademik 2016/2017 STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta tentang menyusun programa penyuluhan pertanian. Laporan ini bersumber dari referensi yang disebutkan oleh narasumber. Mahasiswa diharapkan dapat menyusun programa penyuluhan pertanian dan bisa menentukan potensi wilayah di suatu daerah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Harapan penulis agar laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya bidang penyuluhan pertanian dan pembaca, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam peyusunan laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat di perlukan.

Yogyakarta, 12 Oktober 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar belakang...1 B. Tujuan...1 C. Manfaat...2 TINJAUAN PUSTAKA...3

BAB II KEADAAN WILAYAH...5

a. RUK...7

b. Sketsa Usaha Tani...8

c. Kalender Musim...9

d. Jadwal Kegiatan...10

e. Peta Sumber Daya...13

f. Peta Transek...14

g. Bagan Kecenderungan...15

BAB III MASALAH...16

1. Tabel Kompilasi Masalah dan Potensi...16

1. Pohon Masalah ...17

2. Uji Prioritas Masalah...18

3. Tabel Impact Point...19

BAB IV TUJUAN...20

BAB V CARA MENCAPAI TUJUAN...22

BAB VI MATRIK PROGRAMA PERTANIAN...23

BAB VII PENUTUP...26

a. Kesimpulan...26

(4)

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pada bab VII Pasal 23 menyebutkan bahwa Programa penyuluhan dimaksudkan untul memberikan arah, pedoman, dan alat pengendalian pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan. Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi dan programa penyuluhan nasional yang disusun dengan memperhatikan keterpaduan, dan kesinergian programa pada setiap tingkatan sebagaimana tersebut diatas.

Sedangkan keterpaduan dimaksudkan bahwa programa penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan programa penyuluhan tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota,tingkat provinsi dan tingkat nasional, kalau kesinergian dimaksudkan bahwa programa penyuluhan pertanian pada tiap tingkat mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung, sehingga semua programa penyuluhan pertanian selaras dan tidak bertentangan antara programa penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan

Programa penyuluhan disusun setiap tahun yang membuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-masing tingkatan yang mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan yang dalam implementasinya harus terukur, realistis, bermanfaat dan dapat terlaksana serta di lakukan secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis dan bertanggung jawab. b. Tujuan

Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan bagi para penyelenggara penyuluhan pertanian

1. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian

2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian di Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap

3. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama, pelaku usaha, penyuluh, dan petugas agar mereka mampu memecahkan permasalahan yang ada serta mampu memanfaatkan potensi sumber daya pertanian menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat.

(5)

 Rencana penyuluhan dapat tersusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan

 Memberikan arah dan pedoman dan alat pengendalian pencapaian tujuan penyuluhan, selanjutnya menjadi acuan dasar bagi penyuluh untuk menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP).

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian matrik programa

Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi programa penyuluhan pertanian Tingkat Desa yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluh terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan, atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.

Inti programa adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui sebuah lokakarya partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah/kebutuhan petani serta dukungan instansi/pihak terkait. Isi dari programa ini adalah kegiatan-kegiatan utama dalam penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja penyuluhan pertanian selama satu tahun.Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu kegiatan yang menunjang keberhasilan program perkembangan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi pertanian.

b. Alat-alat yang diperlukan dalam penyusunan matrik programa adalah : 1. RUK

2. Sketsa Usaha Tani 3. Kalender Musim 4. Jadwal Kegiatan 5. Peta Sumber Daya 6. Peta Transek

7. Bagan Kecenderungan 8. Pohon Masalah

9. Tabel Kompilasi Masalah 10. Tabel Impact Point 11. Uji Prioritas Masalah 12. Tabel Rumusan Keadaan

(7)

1. Merumuskan keadaan 2. Menetapkan tujuan 3. Menetapkan masalah

4. Menetapkan rencana kegiatan 5. Melakukan wawancara 6. Mengumpulkan data

7. Menyusun data hasil wawancara

8. Memasukan data dalam tabel matrik programa d. Manfaat matrik programa

1. Dijadikan sebagai pedoman kerja bagi penyuluh dalam melaksanakan tugas penyuluhan sehingga menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik lokasi yang strategis dan mempunyai daya yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditi unggulan daerah dan pendapatan petani

2. Sebagai bahan informasi untuk dinas yang terkait dalam menentukan kebijakan pembangunan pertanian, perkebunan, peternakan dan Kehutan. 3. Memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan

penyuluhan pertanian

4. Menjadi acuan dasar bagi penyuluh untuk menyusun Rencana Kerja Tahuan Penyuluhan Pertanian (RKTP).

(8)

BAB II KEADAAN WILAYAH

a. Biofisik Desa Jatisari

Luas wilayah Desa Jatisari secara keseluruhan adalah 471,6 Ha yang terdiri dari tanah kering dengan luas 145,5 Ha dan tanah sawah 326,1 Ha. Dilihat dari segi astronomis, desa ini terletak pada koordinat 7.517823o LS dan 108.799295o BB. Batas-batas Desa Jatisari yaitu:

a. Batas sebelah utara dengan :Desa Ciklapa

b. Batas sebelah timur dengan : Desa Cisumur

c. Batas sebelah selatan dengan : Desa Bumireja

d. Batas sebelah barat dengan : Desa Kedungreja

b. Karakteristik lahan

Letak topografi tanah di desa ini datar, dengan lahan yang sebagian besar di manfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian, perkebunan dan perikanan sehingga sebagian besar masyarakat desa adalah petani dan petani penggarap.Wilayah pesawahan yang dimiliki sebagian besar merupakan lahan dengan sistem pengairan sederhana, dan berada dengan ciri topografi daratan yang relatif datar atau landai.Jenis tanah yang ada disebagian besar wilayah ini memiliki klasifikasi jenis tanah lempung liat berpasir dan lempung berpasir.

c. Keadaan Demografi

Dari wawancara simulasi yang di lakukan dengan salah satu keluarga tani yaitu Bapak Sarwoto yang terdiri dari 6 anggota keluarga yaitu bapak Sarwoto, istrinya ibu Sarinten dan ke-4 anaknya. Dari data tersebut presentase jenis pekerjaan sebagai berikut: petani 50%, PNS 10%, pedagang 20 %, buruh 10%, pekerja swasta 10%.

d. Keadaan Sosial Ekonomi

Sebagian besar masyarakat di Desa Jatisari memiliki jenis pekerjaan sebagai petanihanya sebagian kecil saja masyarakat di Desa Jatisariyang memiliki pekerjaan diluar pertanian seperti Pegawai Negri Sipil (PNS), Nelayan, Pedagang, Pekerja Swasta dan Buruh.Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan ketergantungan terhadap sektor pertanian cukup besar , sehingga peranan sektor pertanian menjadi penting. Karena merupakan kegiatan utama dalam menggerakan kegiatan ekonomi di DesaJatisari.

(9)

Dengan kata lain jika kondisi pertaniannya produktif maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Begitu pun sebaliknya jika kondisi pertanian mengalami penurunan produktivitasnya maka akan berimbas kepada tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu pembangunan masyarakat terhadap sektor pertanian perlu untuk ditingkatkan dan lebih dioptimalkan. Selain itu kondisi pertanian di Desa Jatisari dapat dijadikan potensi utama, jika dilihat dari kemampuan sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor ini.

(10)

KEADAAN

a. RUK

Nama Petani : Sarwoto

Kelompok Tani : Jaya Lestari

Desa : Jatisari

1. Profil Keluarga

a. Daftar Anggota Keluarga

Kepala Keluarga : Sarwoto (L)

Ibu : Sarinten (P

Anak: - Eka Budi Setiawan (L)

- Edi Supriyanto (L)

- Jerajat Subekti (L)

- Nia Wijiasih (P)

b. Luas dan Penggunaan Lahan  Luas lahan 1,1 Ha  Penggunaan lahan o Pertanian : 1. Cabai : 200 m2 2. Jagung : 100 m2 3. Pepaya : 100 m2 4. Kangkung : 100 m2 5. Tomat : 100 m2 o Padi : 1 Ha o Peternakan sapi : 30 m2 o Lahan kosong : 155 m2

2. Rumusan Cita-cita Keluarga

 Pencapaian hasil dalam pertanian keluarga semakin membaik  Menjadi petani sukses

 Perbaikan akses jalan ke lahan pertanian 3. Masalah

 Penggunaan lahan kurang optimal

 Teknologi pertanian yang digunakan masih tradisional

 Ketersediaan tenaga kerja yang belum memenuhi target pencapaian 4. Kegiatan yang diinginkan

 Pencapaian dalam satu tahun membangun lahan kosong menjadi area lahan pertanian yang lebih mengarah pada potensi daerah  Membeli alat-alat pertanian modern untuk menunjang kegiatan

pertanian 5. Potensi

 Tingkat kesuburan tanah tinggi

(11)

b. Sketsa Usaha Tani

Lahan yang dimiliki oleh Bapak Sarwoto dimanfaatkan untuk sawah, ternak, kebun, sumber air, dan masih ada lahan yang belum dimanfaatkan (lahan kosong)

1. Untuk ke sawah yaitu 500 m dari rumah

2. Untuk ke kandang ternak yaitu 25 m dari rumah 3. Untuk ke lahan pertaniannya yaitu 10 m dari rumah

4. Untuk mata air yang digunakan yaitu dari sumur yang berjarak 1m dari rumah.

Potensi yang ada pada sketsa usaha tani diatas adalah memiliki lahan yang luas dan terciptanya peluang bisnis dari tanaman hortikultura Masalah yang timbul akibat sketsa usaha tani di atas adalah kurangnya pemanfaatan kotoran

ternak,kurangnya tenaga ahli pertanian dan tidak dimanfaatkannya lahan kosong. c. Kalender Musim

(12)

N O KOMODITAS BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Padi 2 Jagung 3 Padi Keterangan :

: Masa Penanaman : Masa Perawatan

: Masa Panen : Bero

Pola tanam yang digunakan oleh Bapak Sarwoto untuk mengolah sawahnya yaitu dengan pola tanam Padi – Jagung – Padi. Padi ditanam pada bulan basah, sedangkan jagung di tanam pada bulan kering sehingga Bapak Sarwoto menanam Padi pada bulan Januari dan bulan September sedangkan penanaman Jagung dilakukan pada bulan Juni. Masa istirahat tanah (bero) pada bulan Mei

bermanfaat untuk memulihkan keadaan tanah dari racun yang terkandung akibat dari p;enyemprotan pestisida. Padi di panen pada bulan April dan Desember sedangkan Jagung di panen pada bulan Agustus.

Potensi yang ada dari kalender musim :

1. Tanah yang subur berpotensi untuk peningkatan produksi 2. Iklim dan cuaca yang mendukung

3. Penanaman yang sesuai musim mengurangi serangan hama dan penyakit Masalah yang ditimbulkan pada kalender musim :

1. Pembusukan saat panen di musim basah

2. Penanganan hama dan penyakit kurang terkendali dan belum efektif

d. Jadwal Kegiatan

(13)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menyemai benih Menggun

akan benih-benih yang unggul  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung  Pepaya 2 Menanam Waktu penanama n harus di sesuaikan dengan jenis tanamann ya  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung  Pepaya 3 Perawatan Pemberia n pupuk harus sesuai dosis yang telah ada a. Pemberianpu puk

(14)

 Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung  Pepaya b. Penyiangan Penyianga n di lakukan scara rutin 1x seminggu  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat c. Pembumbun an Pembumb unan dilakukan agar pori-pori tanah terbuka dan rutin  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung  Pepaya d. Pemberian pestisida Pemilihan pestisida di sesuaikan dengan hama dan jenis  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung

(15)

penyakit, dosis di sesuaikan  Pepaya 4 Penyiraman Apabila musim basah penyirama n di kurangi, begitupun sebalikny a 5 Panen Panen dilakukan sesuai dengan umur tanaman masing-masing  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung  Pepaya

6 Pasca panen Dilakukan

seoptimal mungkin untuk menamba h nilai jual hasil panen  Padi  Cabai, Jagung dan Tomat  Kangkung

(16)

 Pepaya

Keterangan :

= Padi = Cabai, Jagung, dan Tomat

= Kangkung = Masa Peyiraman Tanaman

= Pepaya

Proses produksi berbagai jenis tanaman yang di tanam oleh Bapak Sarwoto dalam satu tahun disusun dengan penjadwalan sesuai dengan musim tanam masing-masing tanaman.

Potensi dari jadwal kegiatan :

 Penanaman cabe dimusim basah bisa menambah nilai jual

Masalah yang ditimbulkan dari jadwal kegiatan :

 Penanaman cabai dimusim basah bisa menyebabkan tanaman banyak terserang hama dan penyakit dan gagal panen

(17)

Peta sumber daya Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Peta Sumberdaya desa adalah peta tentang keadaan sumber daya umum desa. Komoditas dominan yang ditanam di desa tersebut antara lain:

1. Kakao 2. Padi 3. Jagung 4. Pisang 5. Kelapa 6. Bambu

Potensi : - Lahan pertanian dan pemukiman seimbang - Irigasi

Masalah : - Aliran air sering tersumbat menyebabkan banjir di sekitar irigasi

(18)

f. Peta Transek Tipe Lahan Perumahan / pemukimanLahan SawahPerkebunanSungai Tekstur Lahan

 Lempung berpasir  Lempung liat

berpasir

 Lempung berpasir  Aluvial Tanaman Tahunan  Pisang  Kelapa  Mangga  Rambutan  Coklat  Jambu  Bambu  Jeruk  Kelapa  Pisang  Pisang  Kelapa  Mangga  Rambutan  Coklat  Bambu Tanaman Semusim  Bayam  Kangkung  Terong  Cabai  Tomat  Kacang panjang  Ubi kayu  Ubi jalar  Padi  Timun  Terong  Cabai  Jagung  Bayam  Kangkung  Terong  Cabai  Tomat  Kacang panjang  Ubi kayu  Ubi jalar Ternak/ Ikan  Ayam  Itik  Kambing  Sapi  Bebek  Ayam  Itik  Kambing  Sapi  Gabus  Mujair  Lele

Dari peta transek di atas dapat diketahui gambaran umum Desa Jatisari secara keseluruhan, sehingga diketahui kondisi desa seperti penggunaan lahan, tekstur lahan, komoditas yang di tanam, dan jenis hewan yang diternakkan.

Potensi:

 Banyaknya komoditas pisang yang bisa di jadikan olahan sale pisang Masalah:

 Kotoran ternak yang banyak belum dimanfaatkan menjadi biogas dan pupuk organik

(19)

g. Bagan Kecenderungan

Jenis usaha Tahun

2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2015 Luas lahan ******* ** ******* ***** *** Pertanian musiman ******* ****** ****** ***** Buruh tani ******* * ****** **** *** Dagang *** **** ***** ****** Jumlah penduduk ** *** **** *****

Teknik ini adalah teknik PRA yang dapat menggambarkan perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. Perubahan yang terjadi di Desa Jatisari dari tahun 2000 sampai 2015 adalah sebagai berikut

 Berkurangnya luas lahan di karenakan banyaknya pembangunan

 Buruh tani semakin sedikit dikarenakan mereka beralih profesi menjadi pedagang sehingga jumlah penduduk yang bekerja di buruh tani berkurang sedangkan jumlah pedagang meningkat karena hasil yang diperoleh lebih menguntungkan

 Jumlah penduduk yang ada semakin bertambah setiap tahunnya

 Pertanian semusim setiap tahunnya menurun karena penduduk setempat telah mengetahui informasi mengenai pergiliran tanaman.

Potensi :

 Meningkatnya usaha dagang untuk pemasaran

 Bertambahnya jumlah penduduk maka SDM pertanian bisa terpenuhi  Intensifikasi lahan

Masalah :

 Lahan pertanian semakin sempit

(20)

BAB III MASALAH 1. Tabel Kompilasi Masalah Dan Potensi

Menunjukan kumpulan masalah dari alat-alat PRA N

o. Nama Instrumen Potensi Masalah

1 RUK

 Tingkat kesuburan tanah tinggi

 Ketersediaan air memada

 Penggunaan lahan kurang optimal

 Teknologi pertanian yang digunakan masih tradisional

 Ketersediaan tenaga kerja yang belum memenuhi target pencapaian 2 SKETSA USAHA TANI

 Memiliki lahan yang luas

 Terciptanya peluang bisnis

 Kurangnya pemanfaatan kotoran ternak

 Kurangnya tenaga ahli tentang pertanian

 Tidak termanfaatkannya lahan kosong yang tersedia

3 JADWAL KEGIATAN  Penanaman cabai di musim basah bisa menambah nilai jual

 Penanaman cabai di musim basah menyebabkan tanaman banyak terserang hama dan gagal panen

4 KALENDER MUSIM

 Tanah yang subur berpotensi untuk peningkatan produksi

 Iklim dan cuaca yang mendukung

 Penanaman yang sesuai musim mengurangi serangan hama dan penyakit

 Penanganan hama dan penyakit kurang terkendali dan tidak efektif

 Banyak terjadi pembusukan saat panen di musim basah

5 PETA SUMBER DAYA

 Lahan pertanian dengan pemukiman seimbang

 Irigasi

 Aliran air sering tersumbat menyebabkan banjir di sekitar irigasi

 Pemasaran hasil pertanian kurang optimal 6 PETA TRANSEK  Banyaknya komoditas pisang yang bisa

dimanfaatkan untuk olahan sale pisang

 Belum termanfaatkannya kotoran ternak untuk dijadikan biogas ataupun pupuk

7 BAGAN KECENDERUNGAN DAN PERUBAHAN

 Meningkatnya usaha dagang untuk aspek pemasaran

 Bertambah jumlah penduduk maka SDM pertanian bisa terpenuhi

 Lahan pertanian semakin sempit

(21)

1. Pohon Masalah

Masalah utama yang menghambat kesejahteraan petani adalah tenaga kerja, sistem irigasi, cuaca serta hama dan penyakit. Kurangnya tenaga ahli Jumlah SDM petani rendah Pengendalian hama kurang optimal Teknologi masih tradisional Tidak termanfaatkan nya lahan kosong Pemasaran kurang optimal Cuaca tidak stabil Banyak tanaman terserang hama Pembusukan saat panen di musim basah Sistem irigasi kurang baik Kurangnya pemanfaatan kotoran ternak Ketersediaan tenaga kerja rendah Penggunaan lahan kurang optimal

(22)

2. Uji Prioritas Masalah N O Masalah SCORE Jumlah Nilai Jumlah Orang yang Memiliki Masalah Luasnya Akibat dari Masalah Manfaat Bagi Petani Perannya Terhadap Pendapatan Petani

1 Tidak termanfaatkannya lahan kosong 3 3 5 4 15

2 Kurangnya tenaga kerja ahli pertanian 3 4 5 5 17

3 Teknologi masih tradisional 4 4 3 4 15

4 Pengendalian hama kurang optimal 3 5 4 5 17

5 Pemasaran kurang optimal 1 4 5 5 15

Uji prioritas masalah adalah salah satu alat PRA yang menjelaskan tentang hubungan antara masalah dengan jumlah yang mengalami masalah, luasannya akibat masalah, manfaat untuk petani dan peranannya terhadap pendapatan petani. Dari tabel di atas,masalah yang harus diselesaikan terlebuh dahulu adalah tenaga kerja ahli pertanian dan pengendalian hama, karena faktor-faktor tersebut sangat penting peranannya untuk kesehjateraan petani di Desa Jatisari.

(23)

3. Tabel Impact Point

MASALAH PENGETAHUAN SIKAP KETERAMPILAN PENGATURAN JARINGAN KESWADAYAAN

Tidak termanfaatkannya lahan kosong

Tidak tau cara mengolah lahan secra optimal

Tidak bisa memanfaatkan lahan kosong

Kurangnya tenaga kerja ahli pertanian

Tidak mau menjadi petani karena pekerjaan petani dianggap remeh dan tidak

menguntungkan Pengendalian hama dan

penyakit kurang terkendali

Tidak bisa menggunakan alsintan yang modern

Kesepakatan dari para petani supaya tetap menggunakan sistem tradisional yang sudah ada dari zaman nenek moyang

Teknologi masih tradisional

Tidak tahu tentang pencegahan hama dan penyakit secara terpadu

Belum bisa melakukan pencegahan hama secara tepat Kurangnya bantuan pestisida dan teknologi modern dari perintah untuk pengendalian hama Pemasaran kurang

optimal

Tidak tahu teknik pemasaran yang baik

Tidak bisa memasarkan produk dengan baik

Tidak adanya kerja sama dengan pengepul

(24)

Tabel Impact Point adalah tabel yang menunjukan masalah yang di temukan termasuk kategori dalam ranah- ranah pengetahuan, sikap, ketrampilan, pengaturan, jaringan dan keswadayaan.

(25)

BAB IV TUJUAN

Bab ini menjelaskan tujuan-tujuan yang ingin di capai dari permasalahan yang ada

Keadaan Rumusan

Masalah

Tujuan Metode Materi

Tidak termanfaat kan nya lahan kosong Petani tidak tahu cara mengolah dan memanfaat kan lahan secara optimal Agar petani tahu cara mengolah dan memanfaatk an lahan secara optimal  Ceramah  Penyuluhan  Pelatihan Cara memanfaatkan lahan secara optimal Rendahny a jumlah tenaga kerja ahli pertanian Kurangnya pengetahua n petani di dunia pertanian dan minat menjadi petani itu rendah sehingga banyak yang beralih profesi Agar petani tau tentang dunia pertanian dan mau menjadi petani sejati  Ceramah  Penyuluhan Pentingnya tenaga kerja ahli

Teknologi masih tradisional Rendahnya iptek petani, tidak handal dalam menggunak an alsintan modern serta budaya nenek Agar petani mampu menguasai iptek serta mau mencoba sistem yang modern kemudian beralih perlahan-lahan  Pelatihan  Diskusi  Pentingn ya iptek pertania n  Keuntun gan penggun aan sistim modern dalam dunia

(26)

moyang yang masih di pertahanka n pertania n Pengendal ian hama kurang terkendali Petani tidak tau cara menangani hama secara terpadu dan bisa mencegah hama dengan cara yang tepat  Pelatihan  Diskusi  Ceramah Pengendalian hama secara terpadu Pemasaran kurang optimal Petani belum tahu teknik pemasaran yang baik serta tidak bisa memasarka n produknya dengan baik Petani mengetahui teknik pemasaran yang baik serta mampu memasarkan produknya dengan baik  Pelatihan  Ceramah Teknik pemasaran

(27)

BAB V CARA MENCAPAI TUJUAN

Agar tujuan diatas dapat tercapai hal pertama yang perlu di atasi yaitu program dari pemerintah desa setempat, harus ada program – program tentang pertanian yang disusun secara baik yang berpihak kepada petani.

Setelah di desa tersebut telah membuat program – program tentang pertanian pasti akan terbentuk yang namanya kelompok tani, kelompok tani ini sangat penting apabila ada bantuan – bantuan dari desa disalurkannya lewat kelompok tani ini agar mudah untuk komunikasinya. Jadi dalam pelaksanaannya bisa membantu petani untuk meningkatkan hasil produksinya.

Dan yang terkhir caranya yaitu pemerintah desa harus ada program untuk mendatangkan penyuluh sebagi tempat petani belajar bersama dalam mengatasi permasalahan yang biasa terjadi pada saat bertani, agar petani mempunyai dorongan semangat dan penyuluhan yang akan menggerakkan mereka untuk bertani.

(28)

BAB VI MATRIK PROGRAMA PERTANIAN No K ea da an T uj ua n M as al ah

Sasaran Kegiatan Penyuluhan Ke

t. Pelaku utama Pelak u U sa ha Pet ug as W T T T P D L P L P M at er i M et od e/ ke g V ol um e L ok as i W ak tu S um be r B ia ya Pen an gg un g ja w ab pe la ks an aa n 1 Tidak termanf aatkan nya lahan kosong Petani tahu cara mengol ah dan memanf aatkan lahan secara optima l Petani tidak tahu cara mengolah dan memanfaat kan lahan secara optimal  √ √ √ √ Cara memanfaatk an lahan secara optimal  Ceramah  Penyuluhan  Pelatihan 2 kali dal am 1 bul an Desa Jati Sari, Kec. Kedu ngrej a, Kab Cilac ap Sept embe r 2016 Da na pri bad i Petugas pihak terkait Pelaku utama

(29)

nya jumlah tenaga kerja ahli pertania n tau tentang dunian pertania n dan mau menjadi petani sejati pengetahua n petani di dunia pertanian dan minat menjadi petani itu rendah sehingga banyak yang beralih profesi tenaga kerja ahli  Penyuluhan kali dal am 1 bul an Jati Sari, Kec. Kedu ngrej a, Kab Cilac ap embe r 2016 na pri bad i pihak terkait utama 3 Teknolo gi masih tradisio nal Agar petani mampu mengua sai iptek serta mau mencob a sistem yang modern kemudi Rendahnya iptek petani, tidak handal dalam menggunak an alsintan modern serta budaya nenek moyang √ √ √ √ √ √  Penti ngny a iptek perta nian  Keun tunga n peng guna an  Pelatihan  Diskusi 2 kali dal am 1 bul an Desa Jati Sari, Kec. Kedu ngrej a, Kab Cilac ap Sept embe r 2016 Sw ada ya Petugas pihak terkait Pelaku utama

(30)

an bralih sepenuh nya yang masih di pertahankan sisti m mode rn dala m dunia perta nian 4 Pengen dalian hama kurang terkend ali Agar petani mampu mengen dalikan hama secar optimal dengan teknolo gi modern Petani tidak tau cara menangani hama secara terpadu dan bisa mencegah hama dengan cara yang tepat √ √ √ √ √ Pengendalia n hama secara terpadu  Pelatiha n  Diskusi  ceramah 4 kali dal am 1 bul an Desa Jati Sari, Kec. Kedu ngrej a, Kab Cilac ap Sept embe r 2016 sw ada ya Petugas pihak terkait Pelaku utama

(31)

5 Pemasar an kurang optimal Petani mengeta hui teknik pemasar an yang baik, mampu memasa rkan produk. Petani belum tahu teknik pemasaran yang baik serta tidak bisa memasarka n produknya dengan baik √ √ √ √ Teknik pemasaran  pelatiha n  ceramah 1 kali dal am 1 bul an Desa Jati Sari, Kec. Kedu ngrej a, Kab Cilac ap Sept embe r 2016 Da na pri bad i Petugas pihak terkait Pelaku utama

(32)

BAB VII PENUTUP a. Kesimpulan

Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali tujuan penyuluhan pertanian.

Rencana tentang kegiatan matrik memadukan aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin di capai, masalah, dan alternatif pemecahannya.

b. Saran

Setelah menerapkan pengetahuan ini dalam kegiatan pembelajaran pasti akan menemui banyak kendala dan permasalahan-permasalahan baru di lapangan. Untuk itu para penyuluh harus selalu mengembangkan diri, untuk selalu belajar, mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik dan akhirnya di dapatkan hasil yang optimal.

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Penyuluh merupakan petugas fungsional yang harus permanen, agar mampu memberikan hasil yang optimal dalam mencerdaskan kehidupan petani dan masyarakat pertanian pada

Ketika pengolahan lahan pertanian di Kecamatan Alla petani menggunakan alat-alat tradiosional untuk mengolah lahan mereka seperti pembuatan bedeng masih

Faktor pembatas utama dalam pengelolaan lahan sub-optimal untuk kegiatan pertanian adalah kelangkaan air pada lahan sub-optimal kering, kelimpahan air dengan pH rendah pada

Optimalisasi lahan pada rusun Cigugur merupakan pemanfaatan lahan yang kosong agar dapat berfungsi dan dimanfaatkan secara optimal serta tidak menjadi ruang yang tidak

Kemudian penggunaan benih bersertifikat, pemanfaatan akses kredit formal, luas lahan, serta frekuensi interaksi antara petani dan penyuluh pertanian berpengaruh nyata secara

Dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan di Desa Rambah Muda akibat limbah cair  produksi tahu yang dibuang ke sungai dengan mengolah limbah cair dari produksi tahu

Optimalisasi lahan pada rusun Cigugur merupakan pemanfaatan lahan yang kosong agar dapat berfungsi dan dimanfaatkan secara optimal serta tidak menjadi ruang yang tidak

1. Penentuan kelompok sasaran secara tepat. Pemilihan pokok pembicaraan secara paut. Penetapan cara menghampiri orang-orang dalam kelompok sasaran secara efektif. Semua langkah