PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA
Disampaikan oleh :
Disajikan pada
Rapat Kerja Kesehatan Nasional
Kementerian Kesehatan
Peraturan Teknis diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan
Sampai dengan saat ini terdapat 33 (tiga puluh tiga) PMK turunan dari PP 27/2014
BMN
BMD
PP
27/2014
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
/DAERAH
Peraturan Teknis diatur dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
Definisi BMN
B A R A N G M I L I K N E G A R A
Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah
01
02
03
04
dari hibah/sumbangan atau yang sejenis sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap 3
4
Siklus Pengelolaan BMN
Siklus Pengelolaan
Barang Milik
Negara
Perencanaan Kebutuhan Penganggaran Pengadaan Penggunaan Pemanfaatan Penilaian Pengamanan Pemeliharaan Pemusnahan Penatausahaa n Pemindah-tanganan Pembinaan Pengawasan Pengendalian Penghapusan Asas FungsionalAsas Kepastian Hukum
Asas Transparansi & Keterbukaan Asas Efisiensi
Asas Akuntabilitas Asas Kepastian Nilai 4
Monitoring Kapitalisasi
(LKPP)
RKBMN
Belanja K/L
909,6 T
Belanja Pemerintah Pusat
1.683,5 T Belanja Non K/L 773,9 T Hibah 0,5 T Penerimaan Perpajakan 1.865,7 T PNBP 367,0 T
Transfer Ke Daerah & Dana Desa 856,9 T Pembiayaan Anggaran Rp triliun Belanja Modal Tanah Bangunan Kantor Rumah Negara Kendaraan Dinas Perluasan Objek (2020-2023) Digitalisasi (2019-2021) Cost Efficiency Neraca Belanja Barang RKBMN Bangunan Kendaraan Lainnya > Rp100jt
Pemetaan per NUP (2020-2023)
Digitalisasi (2019-2021)
Monitoring Realisasi
(LKPP) Neraca
PENGELOLAAN BMN DALAM APBN 2020
Sertipikasi BMN Pemanfaatan BMN Pemindahtanganan BMN BMN idle Alihstatus PSP BMN untuk PSN Underlying SBSN Revaluasi BMN (2017-2019)
Integrasi Data SIMAN-SBSN (2019-2020)
Pemetaan per NUP (2020-2023)
Tarifisasi sewa (2019-2022) Perluasan skema (2021-2023) Koneksi MPNG2 (2020-2021) Penguatan Wasdal (2019-2022) Portofolio Aset (2019-2022) Asuransi BMN Piloting Kemenkeu (2019) Penuntasan (2019-2023)
Aktiva (Assets) 6.325,28 T
Kewajiban (77,74%)
4.917,47 T * belum termasuk hasil revaluasi
Ekuitas (22,26%) 1.407,80 T Kewajiban Jk. Pendek 750,50 T (15,26%) Kewajiban Jk. Panjang 4.166,97 T (84,74%) Aset Lancar 437,87 T (6,92%) Investasi Jk. Panjang 2.877,28 T (45,49%) Aset Tetap* (30,53%) 1.931,05 T Tanah 1.018,65 T P/M 590,29 T G/B 287,03 T JIJ 593,24 T ATL 55,54 T KDP 130,58 T Ak. Susut (744,28 T) Rp
BMN DALAM NERACA LKPP
Transaksi Antar Entitas (TKTM)
Monitoring underlying assets SBSN
Persediaan 112,59 T
Eliminasi transaksi manual (2021-2023)
Mapping reklasifikasi aset (2020-2021)
Koreksi Revaluasi (2019-2020)
SBSN
Penyempurnaan kodefikasi (2020-2021)
Harmonisasi akun belanja (2019-2020)
Piutang Jk. Panjang 57,18 T (0,9%) Aset Lainnya 1.021,88 T (16,16%) Kemitraan 142,7 T ATB 23,57 T Aset Lain-lain KL 214,39 T PERLUASAN KEBIJAKAN TL BPK Revaluasi BMN (2019-2020) TL BPK LKPP (2019-2020)
Normalisasi data SIMAK-BMN (2019)
Migrasi SIMAK-BMN ke SAKTI (2020-2022)
Interkoneksi SIMAN-SAKTI (2019-2020)
Penuntasan Sertipikasi BMN (2019-2023)
Pembentukan JFPLB (2020-2022)
Penguatan Wasdal BMN (2019-2022)
Implementasi Portofolio Aset (20219-2022)
Redefinisi Penggolongan & Kodefikasi BMN (2020-2021)
Analisis LBMN (2021-2023)
Pembentukan BUN Barang (2020-2021)
Penyelesaian BMN DK/TP (2020-2022)
Penyelesaian BMN Rusak Berat (2021-2023)
TL Barang Tidak Ditemukan (2019-2021)
MENGAPA ASSET MANAGEMENT PENTING?
Pendukung utama layanan publik/tugas dan fungsi
pemerintahan
Nilai Barang Milik Negara (BMN) yang tinggi
Nilai BMN tahun 2018:
Rp2.439 T
Penentu opini Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP)
Manfaat Asset Management baru terasa saat
terdapat permasalahan BMN
MENGAPA SEKARANG MENJADI LEBIH PENTING?
Proporsi signifikan dalam Neraca LKPP karena hasil revaluasi BMN
(nilai BMN naik
Rp4.190 T
dari Rp1.538 T menjadi Rp5.728 T)
Fokus pembangunan infrastruktur
PNBP dari Pengelolaan BMN diatur dalam UU 9/2018 tentang
PNBP
Penentu
quality spending
(Belanja Pemeliharaan dan Belanja
Modal)
Sumber pembiayaan APBN (BMN sebagai
underlying
penerbitan
Sukuk)
Sumber pendanaan Ibu Kota Negara (IKN)
Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2010 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014 31 Desember 2015 31 Desember 2016 31 Desember 2017 31 Desember 2018 Persediaan 36.606.824.405.660 36.366.060.681.005 59.214.846.453.160 62.016.561.796.415 63.205.251.965.209 67.600.353.672.687 96.195.367.619.467 80.306.059.604.541 84.301.758.170.225 112.590.656.928.185 Aset Tetap 979.004.124.298.695 1.184.301.167.405.580 1.567.974.174.587.750 1.895.501.446.206.080 1.709.855.072.863.180 1.714.588.328.953.210 1.852.047.660.298.950 1.921.794.337.569.440 2.034.803.553.929.060 1.931.051.040.187.630 Aset Lainnya Aset Tetap Persediaan
URAIAN ASET 31 Desember 2009 31 Desember 2010 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014 31 Desember 2015 31 Desember 2016 31 Desember 2017 31 Desember 2018
Tanah 468.627.411.873.568 565.920.545.473.098 806.436.356.598.744 996.878.472.254.880 1.041.019.298.252.410 945.677.266.992.956 991.835.474.000.677 1.014.770.924.509.300 1.037.757.720.329.050 1.018.648.023.083.730 Peralatan dan Mesin 145.766.663.539.492 150.868.673.195.411 184.852.199.595.042 238.129.446.805.797 282.940.410.570.636 331.484.412.353.590 362.763.460.752.647 429.336.179.594.261 519.896.090.337.204 590.286.694.016.479 Gedung dan Bangunan 123.197.516.471.880 137.042.921.053.205 152.223.086.918.162 170.243.266.954.328 191.278.171.370.296 210.934.630.857.630 225.506.826.098.999 248.289.310.177.760 275.152.781.045.431 287.028.466.749.583 Jalan, Irigasi, Jaringan 186.921.467.820.342 276.682.171.786.874 347.164.628.245.235 379.236.269.019.824 423.232.566.227.236 476.253.657.666.187 561.513.028.557.810 606.677.449.768.757 681.081.175.258.573 593.241.196.851.828 Aset Tetap Lainnya 5.885.891.367.838 7.748.128.178.913 11.517.129.897.802 14.566.662.581.210 38.607.829.866.402 49.856.505.381.076 60.753.506.670.762 58.830.898.663.776 51.165.291.629.744 55.538.219.173.610 Konstruksi Dalam Pengerjaan 48.605.173.225.576 46.038.727.718.084 65.780.773.332.765 96.447.328.590.044 119.419.040.145.511 113.946.714.499.490 120.253.318.672.938 119.108.395.644.759 121.959.328.341.308 130.585.126.268.737 Akumulasi Penyusutan - - - - (386.642.243.569.313) (413.564.858.797.715) (470.577.954.454.878) (555.218.820.789.172) (652.208.833.012.249) (744.276.685.956.335) Jumlah Aset Tetap 979.004.124.298.695 1.184.301.167.405.580 1.567.974.174.587.750 1.895.501.446.206.080 1.709.855.072.863.180 1.714.588.328.953.210 1.852.047.660.298.950 1.921.794.337.569.440 2.034.803.553.929.060 1.931.051.040.187.630 10
BMN sebelum Penyusutan BMN setelah Penyusutan Akumulasi Belanja Modal
Perbandingan Total BMN dengan Total Aset pada
Neraca LKPP Tahun 2009
–
Tahun 2018 (Audited)
Total Aset pada Neraca
Total BMN
Data menurut Belanja Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda (akun 526) pada LKPP Tahun 2012 s.d. 2018
Tren Penerbitan SBSN Dan BMN yang Dijadikan
Underlying
SBSN (Dalam Triliun)
13,79 14,19 22,35 5,57 27,45 22,10 53,69 59,68 49,08 120,25 13,86 14,18 22,33 30,83 49,14 56,07 109,56 163,25 213,77 243,37 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 Nilai BMN Nilai SBSN Penerbitan SBSN BMN Underlying SBSN
.
Kemkes pada urutan 8 (024) memiliki 100.002.229. 866.461Profil Laporan BMN Kemkes
Semester I Tahun 2019
18 Aset Nilai Persediaan 8,77 triliun Tanah 64,2 triliunPeralatan dan Mesin 20 triliun Gedung dan Bangunan 14,6 triliun Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0,57 triliun Aset Tetap Lainnya 0,17 triliun Konstruksi Dalam Pengerjaan 3,1 triliun Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 0,002 triliun Aset Tak Berwujud 0,27 triliun Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan -Aset Yang Dihentikan Dari Penggunaan
Operasional 21,2 triliun
Total BMN 133,1 triliun
Total kenaikan nilai BMN atas penilaian kembali BMN tahun 2017-2018 sebesar 49,6 triliun (37% dari Total BMN)
LHP atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Per-UU-an
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
PNBP terlambat/belum disetor ke Kas Negara
atau kurang dipungut:
- Pengelolaan Kerja Sama Pemanfaatan Aset pada
RSCM Rp543.980.408 (BLU), RS Kariadi
Rp235.660.000 (BLU) dan BPFK Medan
Rp413.090.000 (PNBP), jumlah hari keterlambatan
4 s.d. 253 hari
- Hilangnya potensi PNBP Pengelolaan KSP pada
RSCM Rp3.489.563.798 (BLU), RS Kanker Dharmais
Rp168.443.320
a.
Menyusun rencana penyelesaian peraturan
pelaksanaan atas UU Nomor 9 Tahun 2018
tentang PNBP
b.
Meningkatkan kepatuhan atas ketepatan
waktu penyetoran PNBP ke Kas Negara,
penggunaan langsung PNBP dan
penatausahaan PNBP berikut piutangnya
sesuai ketentuan yang berlaku
LHP atas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
Permasalahan Signifikan Lainnya
Persediaan-
Penatausahaan dan
pengelolaan persediaan tidak
menggunakan First Expired First Out
(FEFO):
-Penatausahaan dan pengelolaan
persediaan belum memadai pada 2
satker yaitu distribusi persediaan obat
ARV dan distribusi obat buffer stock di
Instalasi Farmasi Direktorat Oblik
a.
Membuat/menyempurnakan SOP
atas pengelolaan persediaan
b.
Meningkatkan pengendalian dan
pengawasan atas kepatuhan
pelaksanaan
stock opname
dan
ketertiban penatausahaan
persediaan kepada seluruh satker
di lingkungan K/L
c.
Meminta APIP K/L untuk
LHP atas Sistem Pengendalian
Intern…(1)
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
Pengendalian atas Pengelolaan Aset
Tetap pada K/L Belum Memadai
Berdampak adanya Saldo BMN yang
Tidak Akurat serta Penatausahaan
dan Pencatatan Aset Tetap yang
Tidak Sesuai Ketentuan
:
-Terdapat aset tetap bersaldo minus
pada 8 NUP dengan total nilai minus
sebesar (4.472.397)
Meminta Menteri/Pimpinan Lembaga
meningkatkan pengendalian atas
penyelesaian aset tetap bersaldo minus
dan ketertiban penatausahaan aset tetap
sesuai ketentuan yang berlaku.
LHP atas Sistem Pengendalian
Intern…(2)
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
Pengendalian atas Pengelolaan Aset
Tetap pada K/L Belum Memadai
Berdampak adanya Saldo BMN yang
Tidak Akurat serta Penatausahaan dan
Pencatatan Aset Tetap yang Tidak
Sesuai Ketentuan
:
-Terdapat aset tetap yang
dikuasai/digunakan pihak lain tidak
sesuai ketentuan pengelolaan BMN
pada RSUP Dr. Hasan Sadikin dengan
nilai temuan Rp920.765.675
Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian pengelolaan BMN
dengan menyusun pemantauan
perkembangan tindak lanjutnya
LHP atas Sistem Pengendalian
Intern…(3)
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
Pengendalian atas Pengelolaan Aset Tetap pada K/LBelum Memadai Berdampak adanya Saldo BMN yang Tidak Akurat serta Penatausahaan dan Pencatatan Aset Tetap yang Tidak Sesuai Ketentuan:
-Aset Tetap KDP yang tidak mengalami mutasi dalam jangka waktu lama (KDP mangkrak) sehingga diragukan keberlanjutan penyelesaian dan penyajiannya sebagai Aset Tetap pada 2 satker Kemkes dengan nilai temuan
Rp549.401.253.959
a. Meminta Menteri/Pimpinan Lembaga meningkatkan pengendalian atas ketertiban penatausahaan aset tetap sesuai ketentuan yang berlaku
b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pengelolaan BMN dengan menyusun pemantauan perkembangan tindak lanjutnya
LHP atas Sistem Pengendalian
Intern…(4)
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
Pengendalian atas Pengelolaan Aset Tetap pada K/L Belum MemadaiBerdampak adanya Saldo BMN yang Tidak Akurat serta Penatausahaan dan Pencatatan Aset Tetap yang Tidak Sesuai Ketentuan-Permasalahan AT Signifikan Lainnya:
- Penatausahaan BMN Belum Tertib pada Poltekkes Denpasar - Pengelolaan kerja sama pemanfaatan lahan pada dua satker belum tertib (tidak didukung perjanjian kerja sama)
- Aset tetap belum dimanfaatkan pada 2 satker dengan nilai temuan Rp1.561.404.934
- Kerja sama aset tetap belum sesuai ketentuan pada 3 satker
a. Meminta Menteri/Pimpinan Lembaga meningkatkan pengendalian atas ketertiban penatausahaan aset tetap sesuai ketentuan yang berlaku b. Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian pengelolaan BMN dengan menyusun pemantauan perkembangan tindak lanjutnya
LHP atas Sistem Pengendalian
Intern…(5)
Temuan Kemkes
Rekomendasi BPK
Pengendalian atas Pengelolaan Aset Tak
Berwujud pada K/L Belum Memadai
Berdampak adanya Saldo BMN yang Tidak
Akurat serta Penatausahaan ATB yang tidak
sesuai ketentuan
:
- Penatausahaan dan pengelolaan ATB berupa
Hak Cipta belum memadai. ATB belum disajikan
dalam neraca BPPSDM Kesehatan
Meminta Menteri/Pimpinan
Lembaga meningkatkan
pengendalian atas ketertiban
penatausahaan ATB sesuai
ketentuan yang berlaku
PERMASALAHAN UTAMA PENGELOLAAN BMN
•Awarenesspimpinan KL (Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang) belum maksimal
•Kompetensi SDM yang melakukan pengelolaan BMN belum maksimal
MANAJERIAL & SDM
•Sistem aplikasi pengelolaan BMN belum terintegrasi dengan sistem pengelolaan keuangan
•Sistem aplikasi pengelolaan BMN belum komprehensif mengakomodasi lingkup pengelolaan BMN
SISTEM
•Pengawasan dan Pengendalian BMN masih lemah, sehingga berakibat:
•Penatausahaan/pencatatan BMN belum tertib
•Banyak BMN dikuasai pihak lain/dalam sengketa
•Pemanfaatan BMN tanpa persetujuan Pengelola Barang
•Masih banyak BMN idle dan underutilized
•Dan lain-lain yang berakibat selalu menjadi temuan pemeriksaan BPK
PENGAWASAN &
PENGENDALIAN
SOLUSI
•
Penerapan kinerja pengelolaan BMN disertai dengan
sistem reward and punishment
•
Pembentukan jabatan fungsional pengelola BMN
MANAJERIAL & SDM
•
Pengembangan sistem aplikasi pengelolaan BMN yang
komprehensif dan terintegrasi dengan sistem
pengelolaan keuangan
SISTEM
•
Peningkatan/mengefektifkan Pengawasan dan
Pengendalian BMN pada KPB/PB dan Pengelola Barang
•
Penerapan portofolio aset
PENGAWASAN &
PENGENDALIAN
ASSET ADMINISTRATOR
TERTIB ADMINISTRASI
TERTIB FISIK
TERTIB HUKUM
ASSET MANAGER
HIGHEST AND BEST USE
REVENUE CENTER
COST EFFICIENCY
W a t e r C o n f l i c t s
1
2
3
4
5
Mendukung penyelenggaraan fungsi pemerintahan
dan pelayanan publik
Penghematan Belanja Modal Pemerintah
Penghematan Belanja Pemeliharaan
Aset Negara
Peningkatan PNBP melalui Optimalisasi
Pemanfaatan BMN
Penyediaan pembiayaan dalam negeri melalui
SUKUK dengan aset negara sebagai
underlying asset
APBN
yang
efektif,
efisien
&
optimal
PENGELOLAAN BMN
DALAM APBN
UU NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PNBP
W a t e r C o n f l i c t s
PEMANFAATAN BMN
INFRASTRUKTUR NON INFRASTRUKTUR PINJAM PAKAI KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTU R SEWA KERJA SAMA PEMANFAA TAN BGS / BSG OPTIMALISASI BMN (PP 27 TAHUN 2014)Digunakan untuk Tugas dan Fungsi
Pemerintahan
(Kementerian/Lembaga)
Tidak digunakan untuk Tugas dan Fungsi
Pemerintahan
(Kementerian/Lembaga)
PEMINDAHTANGANAN BMN
DISERAHKAN KE PENGELOLA
BARANG (MEKANISME BMN
JUAL HIBAH TUKAR PMN
PMK 111/2016
-HIBAH
LATAR BELAKANG
•
Pasal 76 PP 27 Tahun 2014
“Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pemindahtanganan Barang Milik
Negara diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan”
•
Menyikapi perkembangan kondisi dan praktik Pengelolaan Barang Milik
Negara
Diperlukan adanya penyempurnaan pengaturan mengenai pemindahtanganan Barang Milik Negara yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
UU 17/2003 PMK Pengelolaan BMN UU 1/2004 2. Perbendaharaan Negara 1. Keuangan Negara PMK 111/2016 – (pemindahtanganan BMN) PMK 83/2016 – (pemusnahan dan penghapusan) KMK 218/2013- (pelimpahan wewenang pengelola) PMK 4/2015–(pendelegasian wewenang pengelola kepada pengguna barang)
DASAR HUKUM
PP 27/2014 3. Pengelolaan BMN/BMD 4.INSIDENTIL: REGULER: PERENCANAAN BMN Penjualan Hibah Tukar Menukar PMP PEMUSNAHAN PEMINDAHTANGANAN Sewa Pinjam Pakai BGS/BSG KSP KSP Infrastrukt ur PEMANFAATAN PENILAIAN PEMELIHARAAN PENGAWASAN & PENGENDALIAN PENATAUSAHAAN PENGHAPUSAN Slide 40 STATUS PENGGUNAAN Perolehan Lainnya APBN Slide 40
PEMINDAHTANGANAN BMN
Pengalihan kepemilikan BMN
PRINSIP UMUM
BMN yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dapat dipindahtangankan .
Pemindahtanganan BMN berupa tanah dan/atau bangunan; atau selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari 100 miliar rupiah dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR, kecuali untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan:
Pemindahtanganan BMN berupa Tanah dan/atau Banguan nilai lebih dari 10 miliar rupiah atau BMN berupa selain Tanah dan/atau Banguan nilai lebih dari 10 miliar rupiah s/d 100 miliar rupiah dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden.
Usul untuk memperoleh persetujuan Presiden atau DPR diajukan oleh Pengelola
42
sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;
harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran;
diperuntukkan bagi pegawai negeri;
diperuntukkan bagi kepentingan umum; atau
dikuasai negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis.
BENTUK PEMINDAHTANGANAN
• pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang
Penjualan
• pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Pusat dengan pihak lain, dengan menerima penggantian utama dalam bentuk barang, paling sedikit dengan nilai seimbang.
Tukar Menukar
• pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada Pihak Lain, tanpa memperoleh penggantian.
Hibah
• pengalihan kepemilikan BMN yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara pada badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara.
Penanaman Modal
Pemerintah
SISTEMATIKA PMK NOMOR 111/PMK.06/2016
BAB I Ketentuan umum BAB II Kewenan gan dan tanggun g jawabBAB III
Penjua
lan
BAB IV
Tukar
Menuka
r
BAB V
Hibah
BAB VI
PMPP
BAB VII Pelaporan Pemindah tanganan Bab VIII Pembinaa n, Pengawas an, dan Pengendal ian BAB IX Ketentuan Lain-lain BAB X Ketentuan Peralihan BAB XI Ketentuan PenutupPOKOK-POKOK PERUBAHAN HIBAH
Penambahan pertimbangan hibahH
I
B
A
H
Penambahan pihak penerima Hibah Isi naskah HibahPertimbanagan
•kepentingan sosial; •kepentingan budaya;
•kepentingan keagamaan; •kepentingan kemanusiaan;
•kepentingan pendidikan yang bersifat non komersial; dan/atau
•penyelenggaraan pemerintahan negara/ daerah.
Syarat BMN
•bukan merupakan barang rahasia negara; •bukan merupakan barang yang menguasai
hajat hidup orang banyak
•tidak diperlukan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi dan penyelenggaraan pemerintahan negara
Penerima Hibah •lembaga sosial, lembaga budaya,
lembaga keagamaan, lembaga kemanusiaan, atau lembaga pendidikan yang
bersifat non komersial(dibuktikan dengan akta pendirian, anggaran dasar / rumah tangga, atau pernyataan tertulis dari instansi teknis yang kompeten);
•masyarakat, baik perorangan maupun kelompok, dalam rangka menjalankan program pembangunan nasional;
•pemerintah negara lain dalam kerangka hubungan internasional;
•masyarakat internasional yang terkena akibat dari bencana alam, perang, atau wabah penyakit endemik;
•Pemerintah Daerah;
•BUMN berbentuk perusahaan umum dalam rangka menjaga stabilitas ketahanan pangan atau BUMN lainnya dengan pertimbangan Pengelola Barang; atau
•Pihak Lain yang ditetapkan oleh Pengelola Barang.
46
Uraian Pengguna Pengelola Tim Penerima 1. Pengguna Bentuk Tim Internal 2. Teliti data administrative dan Teliti Fisik 3. Hasil penelitian 4. Usulan hibah 5. Penelitian/proses 6. Naskah Hibah 7. BA Serah Terima 8. SK Hapus (DBP) 9. Laporan 10. SK Hapus (DBMN)
BUSINESS PROCESS
HIBAH BMN
Ditolak Selesai Setuju Mulai PMK 4/2015? Ya Lihat ketentuan internal di Bappenas terkait pendelegasian kewenangan
CHECK LIST
USULAN HIBAH BMN
Dokumen Pendukung Tanah dan/atau
Bangunan
Selain Tanah dan/atau Bangunan
a. Calon Penerima Hibah √ √
b. Pertimbangan/alasan Hibah √ √
c. Nilai Perolehan √ √
d. SK PembentukanTim Intenal Pengguna Barang √ √ e. Laporan hasil penelitian administrasi dan fisik Tim
Internal Pengguna Barang
√ √
f. Akta Pendirian √ √
g. Peruntukan Hibah √ √
h. Status dan Bukti Kepemilikan BMN atau yang setara √ √
i. Lokasi/data teknis √ √
j. Tahun perolehan √ √
k. Jenis/Spesifikasi BMN √ √
l. Surat Pernyataan kesediaan menerima Hibah dari calon Penerima Hibah
√ √ dokumen penganggaran pengecualian persetujuan Hibah ke Dewan Perwakilan Rakyat Hibah BMN yang dari sejak awal pengadaannya dimaksudkan untuk dihibahkan
NASKAH HIBAH DAN BAST
Naskah Hibah:
a. identitas para pihak; b. jenis dan nilai barang yang
dilakukan Hibah;
c. tujuan dan peruntukan Hibah; d. hak dan kewajiban para pihak; e. klausul beralihnya tanggung jawab
dan kewajiban kepada pihak penerima Hibah; dan
f. penyelesaian perselisihan.
Naskah Hibah ditandatangani oleh Pengguna Barang dan penerima Hibah paling lama 3 (tiga) bulan setelah tanggal persetujuan Pengelola Barang
Berita Acara Serah Terima ditandatangani oleh penerima Hibah dan Pengguna Barang atau pejabat struktural yang ditunjuk pada saat
penandatanganan naskah Hibah.
KETENTUAN PERALIHAN
BMN berupa persediaan yang dari awal
pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan dan telah terlanjur
dipindahtangankan oleh PB kepada penerima Hibah sebelum mendapat persetujuan Hibah dari Pengelola Barang yang telah dilaksanakan sebelum 1 Juli 2015
PB mengajukan
permohonan persetujuan Hibah kepada Pengelola Barang dengan ketentuan: a. PB/KPBmembuat surat
pernyataan atas pelaksanaan Hibah tersebut;
b. terdapat laporan APIP atas pelaksanaan Hibah yang dilakukan PB; c. permohonan PB
disampaikan kepada Pengelola Barang paling lama 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini diundangkan;
d. segala akibat hukum yang menyertai proses hibah sebelum diberikannya persetujuan Pengelola Barang sepenuhnya menjadi tanggung jawab PB/KPB.
Ketentuan lebih lanjut mengenai laporan APIP atas pelaksanaan Hibah yang dilakukan PB diatur tersendiri oleh masing-masing Menteri/
1
•
Asuransi BMN
2
•
Sertipikasi BMN
3
•
Perluasan RKBMN
4
•
Jabatan Fungsional Penatalaksana Barang
5
•
Integrasi sistem uang dan barang
6
•
Portofolio Aset
“Mari Kita Benahi Aset
Negara Untuk Generasi Masa
Depan Yang Lebih Baik”
Kementerian Keuangan Republik Indonesia