A. Profil Aktivitas Perusahaan
Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang pertama di Guui-dong, GangByeon, Seoul, Korea Selatan pada tanggal 1 April 1998. Pada tahun 2006, LotteMart membuka cabang pertama di luar negeri. Pada 8 Agustus 2011, LotteMart telah memiliki 199 cabang (di Korea 92 cabang, di China 82 cabang, di Indonesia 21 cabang, dan 2 cabang di Vietnam). Di Indonesia adalah cabang ritail yang menjual bahan makanan fresh food yang menggunakan packaging atau kemasan pada produknya agar makanan bersih,
hygienis dan menarik minat calon custamer. Maka packaging yang dibutuhkan
dalam waktu periode yang bertujuan untuk meminimalkan biaya total melalui penentuan apa, berapa, dan kapan pesanan atas persediaan dilakukaan secara optimal (optimal order point).
Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah mengenai sistem pemesanan atribut packaging dengan membandingkan melalui penerapan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order
Quantity (POQ) pada PT. LotteMart Divisi Fresh Food. Objek ini diteliti, karena
pembelian yang optimal saat melakukan pemesanan dan frekuensi proses pemesanan pada atribut packaging yang digunakan.
PT. LotteMart melakukan aktivitas berdasarkan produksi produk fresh
food yang mengacu kepada permintaan pelanggan. Namun perusahaan tetap
menyediakan gudang untuk menyimpan beberapa atribut packaging. Dalam hal ini PT. LotteMart ingin menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ) di mana proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan (pull system) namun tetap menekankan pada persediaan yang sebisa mungkin nol. Perusahaan berupaya untuk tetap menyediakan persediaan sebagai tempat penyimpanan packaging dan sarana untuk menghadapi ketidakpastian dalam permintaan produksi dan keterlambatan pengiriman barang.
Letak gudang PT. LotteMart berada di toko cabang Pasar Rebo, karena toko tersebut merupakan cabang pertama LotteMart di Indonesia yang menyediakan tempat yang cukup atau ruangan sebagai tempat penyimpanan berbagai macam atribut packaging sebagai persediaan. Di PT. LotteMart proses pemesanan untuk packaging fresh food dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1) Melayani permintaan/ pemakaian harian packaging serta mencatat keluar dan masuknya berbagai atribut packaging.
2) Menghitung, mendata, atribut packaging mencatat keluar dan masuk pemakaian packaging.
4) Memberi masukan kepada atasan mengenai kebijakan inventory stock. 5) Menggunakan fasilitas dalam pemenuhan tugas jabatan.
B. Biaya Persediaan
Biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan, yaitu: 1. Biaya Pemesanan (Ordering Cost atau Procurement Cost)
Pada umumnya biaya pemesanan (diluar biaya bahan baku/ produk dan potongan kuantitas), tidak naik apabila kuantitas pemesanan bertambah besar. Tetapi apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total akan turun. Hal ini berarti biaya pemesanan total per periode (tahunan) sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan. Biaya yang meliputi pemesanan adalah:
a) Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi b) Upah angkut
c) Biaya telepon
d) Biaya pengeluaran surat menyurat
e) Biaya pengepakan, penimbangan dan packing. f) Biaya pemeriksaan
g) Biaya pengiriman ke gudang h) Biaya utang lancar, dsb.
Berkenaan dengan dilakukannya pembelian packaging oleh perusahaan yang tidak di pengaruhi oleh kuantitas yang dipesan. Total biaya pemesanan adalah hasil dari perkalian antara frekuensi pemesanan dengan biaya per pesanan. Komponen biaya pemesanan terdiri dari biaya administrasi, biaya telepon, biaya transportasi (ongkos kirim). Secara terperinci biaya pesanan per pesanan atribut packaging terdapat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Komponen Biaya Pemesanan Per-Pesanan Atribut Packaging 2016 - 2017 No Komponen biaya Biaya Pemesanan per pesanan (Rp)
1 Biaya administrasi Rp 15.000 2 Biaya telepon Rp 25.000 3 Ongkos kirim Rp 212.000
Total Rp. 252.000
Berdasarkan tabel 4.1 bahwa total biaya pemesanan per pesanan yang paling besar adalah ongkos kirim yaitu sebesar Rp 212.000,-. Sedangkan untuk biaya administrasi sebesar Rp 15.000,- dan biaya telepon sebesar Rp 25.000,- untuk satu kali pesan. Sehingga total biaya pemesanan per pesanan adalah Rp 252.000,-.
Berikut ini merupakan total rincian komponen biaya per-atribut
packaging tahun 2017 pada tabel 4.2 berikut dibawah ini:
Tabel 4.2
Rician Komponen Biaya Per-atribut Packaging Tahun 2016 - 2017
NO Atribut Packaging Harga (Rp/ pcs) Total Pembelian (pcs) Frekuensi Pemesanan (Thn) Biaya Pemesanan (Rp) Biaya Penyimpanan (Rp) 1 TR 3 250 101500 12 252000 2537500 2 TR 11 400 94000 12 252000 3760000 3 TR 17 578 75140 12 252000 4343092 4 TR 3 hitam 236 65750 12 252000 1551700 5 Sarung Tangan (Latex) 56732 1320 12 252000 7488624
6 Meat Dry Lock 380 24000 12 252000 912000
7 Plastik Roll Bek 47294 1080 12 252000 5107752
8 Wrapping Film 150340 540 12 252000 8118360
9 Label
Timbangan 57804 3000 12 252000
17341200
10 Label Barcode 158900 480 12 252000 7627200
Sumber : Data Sekunder PT Lottemart, 2016 – 2017
2. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan merupakan biaya yang dikeluarkan karena perusahaan menyimpan berberapa atribut packaging digudang. Biaya penyimpanan adalah hasil perkalian dari tingkat persediaan rata-rata dengan penyimpanan produk per unit.
Untuk penyimpanan, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya tergantung jumlah barang yang disimpan - per bulan untuk per unit barang yang disimpan berdasarkan Holding Cost dan Insurance Cost. Biaya tersebut merupakan biaya akumulasi dari biaya listrik, biaya gudang, biaya perawatan dan biaya kerusakan. Namun besarnya biaya pemesanan dan penyimpanan merupakan hasil analisa konstan yang sudah ditetapkan oleh perushaan yaitu 10% dari jumlah harga per-atribut yang dipesan satuan pembelian dari pembelian atribut packaging.
Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan tersebut sebagai bahan acuan untuk mengolah data dalam perhitungan EOQ (Economic Order
Quantity) dan POQ (Periodic Order Quantity).
C. Kebutuhan Rata-rata Pemesanan Selama Periode Tahun 2016 – 2017
Pada tabel berikut diketahui kebutuhan bersih untuk atribut packaging selama tahun periode tahun 2016-2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kebutuhan Rata-rata Pembelian Atribut Packaging, Tahun 2016-2017
No. Atribut Packaging Bulan Jumlah Packaging (ball) Mar -16 Apr -16 May -16 Jun -16 Jul -16 Aug -16 Sep-16 Oc t-16 Nov -16 De c-16 Jan -17 Feb-17 1 TR 3 30 29 31 28 45 40 35 34 28 37 30 39 406 2 TR 11 27 30 28 30 40 35 35 29 27 36 25 34 376 3 TR 17 21 22 23 23 26 20 25 20 19 20 21 20 260 4 TR 3 hitam 20 21 20 22 25 20 25 20 19 20 21 17 250 5 Sarung Tangan (Latex) 9 9 10 10 15 15 15 10 9 10 10 10 132 6 Meat Dry Lock 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 7 Plastik Roll Bek 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 8 Wrapping Film 6 6 6 6 12 12 6 6 6 6 6 12 90 9 Label Timbangan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 10 Label Barcode 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24
Sumber : Data Sekunder PT LotteMart, 2016-2017
Berdasarkan Tabel 4.3, bahwa kebutuhan rata-rata pembelian atribut
packaging periode 2016-2017 yang terjadi sesuai perhitungan pembelian/ball/minimal order tiap bulannya. Total pesanan (ordering cost) ini pada setiap berbagai atribut packaging pada tahun 2016-2017, yaitu sebesar 406 ball TR3, 376 ball TR11, 260 ball TR 17, 250 ball TR 3 hitam, 132 Box Latex, 12 Dry Look, 60 Sak Plastik Roll Bek, 90 ball Plastik Wrapping Film, 60 ball Label Timbangan, 24 ball Label Barcode.
Untuk memenuhi perhitungan, data-data yang diperlukan diambil dari kebutuhan atribut packaging selama satu tahun dimana data tersebut diambil untuk kebutuhan packaging pada tahun 2016-2017 yang paling tinggi kebutuhannya yang terdiri dari 10 (sepuluh) atribut packaging. Data kebutuhan packaging pada tahun 2016-2017 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut dibawah ini:
Tabel 4.4
Data Kebutuhan Berbagai Atribut Packaging Periode Tahun 2016 - 2017
NO Atribut Packaging Minimum Order / 1 ball (pcs) Total Pembelian (pcs) Harga per Ball (RP) Total Biaya Pembelian (Rp) 1 TR 3 250 101500 250 25375000 2 TR 11 250 94000 400 37600000 3 TR 17 289 75140 578 43430920 4 TR 3 hitam 263 65750 236 15517000
5 Sarung Tangan (Latex) 10 1320 56732 74886240
6 Meat Dry Lock 2000 24000 380 9120000
7 Plastik Roll Bek 18 1080 47294 51077520
8 Wrapping Film 6 540 150340 81183600
9 Label Timbangan 50 3000 57804 173412000
10 Label Barcode 20 480 158900 76272000
TOTAL 587874280
Sumber : Data Sekunder PT LotteMart, 2016 -2017
Berdasarkan pada tabel 4.4 kebutuhan dari 10 atribut packaging selama periode satu tahun 2016-2017, sebesar Rp 587.874.280,- dari beberapa atribut packaging di periode satu tahun. Kebutuhan packaging yang
tertinggi sebesar Rp 173.412.000,- dengan minimal order 50 gulung atau 3000 pcs, dengan harga Rp 57.804,-/pcs (label timbangan). Sedangkan kebutuhan packaging yang terendah sebesar Rp 9.120.000,- dengan minimal order 2000 lembar atau 24.000 pcs satuan harga Rp 380,-/ pcs (Meat Dry
Lock).
D. Jumlah Pembelian Optimal dan Frekuensi Pemesanan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Keputusan penting yang harus dilakukan oleh manajemen di dalam pengelolaan persediaan, yaitu berapa banyak jumlah barang atau item yang harus dipesan, untuk setiap kali pengadaan persediaan atau kapan pemesanan barang harus dilakukan. Setiap keputusan yang diambil tentunya mempunyai pengaruh terhadap besarnya biaya persediaan. Semakin banyak barang yang disimpan akan mengakibatkan semakin besar biaya penyimpanan barang. Sebaliknya, semakin sedikit barang yang disimpan dapat menurunkan biaya penyimpanan, tetapi menyebabkan frekuensi pembelian barang semakin besar, yang berarti biaya total pemesanan semakin besar.
Economic Order Quantity (EOQ) adalah kuantitas bahan yang dibeli
pada setiap kali pembelian dengan biaya yang paling minimal (Sutrisno, 2001). Metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat digunakan baik untuk barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Economic Order Quantity (EOQ) banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah dalam
penggunaannya, meskipun dalam penerapannya harus memperhatikan asumsi yang dipakai.
Asumsi dasar untuk menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) adalah sebagai berikut:
a. Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan sehingga biaya stock out dan yang berkaitan dengan kapasitasnya tidak ada.
b. Item yang dipesan independent dengan item yang lain. c. Pemesanan diterima dengan segera dan pasti.
d. Harga item yang konstan.
Dalam menentukan pengolahan data dengan menggunakan Economic
Order Quantity (EOQ) pada salah satu contoh packaging Try foam (jenis TR 3)
adalah sebagai berikut:
a. Jumlah kebutuhan try foam (TR 3) dalam satu tahun (D = 101.500) b. Biaya pemesanan TR 3 sekali pesan (S = Rp 252.000)
c. Biaya penyimpanan try foam (TR 3) (h = 10%) d. Harga barang per ball atau unit (Rp 62.500,-)
Jumlah pemesanan ekonomis try foam (TR 3) untuk setiap kali pesan diperoleh dengan menggunakan rumus:
Q* = Q* = ( )( . )
% ( )
= ×( . )
=
= √32739.84
= 181 ball / pesan
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) Periode Tahun 2016 – 2017
No Atribut packaging D = Qty Biaya Pemesanan (Rp) Biaya Penyimpanan (%) Harga / Ball (Rp) Hasil EOQ Frekuensi EOQ (D / EOQ) 1 TR 3 406 252000 10% 62500 181 2 2 TR 11 376 252000 10% 100000 138 3 3 TR 17 260 252000 10% 167042 89 3 4 TR 3 Hitam 250 252000 10% 62068 142 2 5 Sarung Tangan Latex 132 252000 10% 567320 34 4 6 Meat Dry Lock 12 252000 10% 760000 9 1 7 Plastik Roll Bek 60 252000 10% 851292 19 3 8 Wrapping Film 90 252000 10% 902040 22 4 9 Label Timbangan 60 252000 10% 2890200 10 6 10 Label Barcode 24 252000 10% 3178000 6 4
Sumber : Data Sekunder PT Lottemat, yang telah diolah peneliti, 2016-2017
Berdasarkan hasil perhitungan dan tabel 4.5 diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kebutuhan persediaan packaging selama periode
tahun 2016-2017 jika dengan menggunakan hasil perhitungan Economic Order
Quantity (EOQ) yaitu TR 3 sebanyak 181 ball/ pesan, TR 11 sebanyak 138 ball/
pesan, TR 17 sebanyak 89 ball/ pesan, TR 3 hitam sebanyak 142 ball/ pesan, sarung tangan Latex sebanyak 34 ball/ pesan, meat dry lock sebanyak 9 ball/ pesan, plastik roll bek sebanyak 19 ball/ pesan, wrapping film sebanyak 22 ball/ pesan, label timbangan sebanyak 10 ball/ pesan, label barcode sebanyak 6 ball/ pesan.
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai perhitungan frekuensi pemesanan atribut packaging dari masing-masing jenis yaitu menggunakan metode
Economic Order Quantity (EOQ), hasil yang didapat menggambarkan dalam satu
tahun periode pemesanan untuk yaitu atribut packaging TR 3 sebanyak 2 kali/ tahun, TR 11 sebanyak 3 kali/ tahun, TR 17 sebanyak 3 kali/ tahun, TR 3 hitam sebanyak 2 kali/ tahun, sarung tangan Latex sebanyak 4 kali/ tahun, meat dry
lock sebanyak 1 kali/ tahun, plastik roll bek sebanyak 3 kali/ tahun, wrapping film sebanyak 4 kali/ tahun, label timbangan sebanyak 6 kali/ tahun dan label barcode sebanyak 4 kali/ tahun.
E. Frekuensi Pemesanan Dengan Menggunakan Metode Periodic Order Quantity (POQ)
Metode Periodic Order Quantity (POQ) adalah pembelian dilakukan secara periodik dengan jangka waktu antar pemesanan selalu sama. Metode
dalam pengendalian persediaan produk yang bertujuan menghemat total biaya persediaan (Total Inventory Cost) dengan menekankan pada efektifitas frekuensi pemesanan agar lebih teratur. Metode Periodic Order Quantity (POQ) merupakan salah satu pengembangan dari metode Economic Order Quantity (EOQ), yaitu dengan menstransformasi kuantitas pemesanan menjadi frekuensi pemesanan yang optimal (Divianto, 2011).
1 2. .
Keterangan:
POQ : Frekuensi pemesanan bahan baku
P : Biaya pemasangan atribut packaging untuk tiap kali pesan D : Permintaan rata-rata perhorizon waktu perencanaan
D : Permintaan atau pemakaian rata-rata packaging perputaran produksi penjualan.
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Periodic Order Quantity (POQ) Tahun 2016 – 2017
No Atribut Packaging Permintaan Rata-Rata Waktu Perencanaan Permintaan Rata-rata Perputaran Pembelian Biaya Pemesanan Biaya Simpan (RP) POQ 1 TR 3 203 34 3024000 62500 4 2 TR 11 188 31 3024000 100000 3 3 TR 17 130 22 3024000 167042 3 4 TR 3 Hitam 125 21 3024000 62068 5 5 Sarung Tangan Latex 66 11 3024000 567320 2
6 Meat Dry Lock 6 1 3024000 760000 7
7 Plastik Roll Bek 30 5 3024000 851292 4
8 Wrapping Film 45 8 3024000 902040 2
9 Label Timbangan 30 5 3024000 2890200 2
10 Label Barcode 12 2 3024000 3178000 3
Sumber : Data Sekunder PT LotteMart, yang telah diolah peneliti, 2016-2017
Berdasarkan hasil perhitungan Periodic Order Quantity (POQ) pada tabel 4.6 tersebut, diketahui bahwa frekuensi pemesanan atribut packaging selama 1 tahun adalah untuk frekuensi pemesanan atribut packaging try foam TR 3 sebanyak 4 kali/ thn, TR 11 sebanyak 3 kali/ thn, tr 17 sebanyak 3 kali/ thn, tr 3 hitam sebanyak 3 kali/ thn, sarung tangan latex sebanyak 2 kali/ thn, meat dry lock sebanyak 7 kali/ thn, plastik roll bek sebanyak 4 kali/ thn, wrapping film sebanyak 2 kali/ thn, label timbangan sebanyak 2 kali/ thn, label barcode sebanyak 3 kali/ thn. Berdasarkan hasil perhitungan Periodic Order Quantity (POQ) pada tabel 4.6 tersebut, diketahui bahwa pemesanan dengan menggunakan metode Periodic
Order Quantity (POQ) bahwa kebutuhan persediaan packaging jika menggunakan
hasil perhitungan Periodic Order Quantity (POQ) yaitu try foam TR 3 sebanyak 34 ball/ pesan, TR 11 sebanyak 31 ball/ pesan, TR 17 sebanyak 22 ball/ pesan, TR 3 hitam sebanyak 21 ball/ pesan, sarung tangan latex sebanyak 11 ball/ pesan,
meat dry lock sebanyak 1 ball/ pesan, plastik roll bek sebanyak 5 ball/ pesan, wrapping film sebanyak 8 ball/ pesan, label timbangan sebanyak 5 ball/ pesan dan
label barcode sebanyak 2 ball/ pesan.
F. Efisiensi Proses Pemesanan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ)
Ditinjau dari aspek efisiensi biaya persediaan, metode Economic Order
Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ) dapat membantu perusahaan
untuk menentukan berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu kali pemesanan kepada customer sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat diminimalkan pada titik yang paling optimal.
Dari hasil perhitungan total biaya persediaan, maka dapat diketahui perbandingan total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan dalam pembelian atribut packaging yang paling vital. Perbandingan total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan total biaya persediaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan dalam pengendalian persediaan produk yang bertujuan menghemat total biaya persediaan
(Total Inventory Cost) pada Periodic Order Quantity (POQ) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
= + 2
Berdasarkan pengolahan data Economic Order Quantity (EOQ), maka sebagai salah satu perhitungan biaya persediaan pada contoh jenis atribut
packaging try foam TR 3 yaitu:
Total biaya persediaan try foam TR 3, adalah:
TC =
x Rp 252.000 +
x (10% x Rp 62500)
TC = Rp 113.0885
Dari perhitungan contoh diatas pada tipe packaging try foam diperoleh
total cost (TC) EOQ sebesar Rp 113.0885. Sedangkan untuk mengetahui hasil
dari kesimpulan biaya persediaan EOQ dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Biaya Persediaan Economic Order Quantity (EOQ)
No Atribut Packaging Harga/ Ball
(Rp) D Q Biaya Pemesanan (Rp) Biaya Simpan (RP) TC EOQ (Rp) 1 TR 3 62500 406 181 252000 6250 1130885 2 TR 11 100000 376 138 252000 10000 1376609 3 TR 17 167042 260 89 252000 16704 1479508 4 TR 3 Hitam 62068 250 142 252000 6206 884228
5 Sarung Tangan
Latex 567320 132 34 252000 56732 1942797
6 Meat Dry Lock 760000 12 9 252000 76000 678000
7 Plastik Roll Bek 851292 60 19 252000 58129 1348015
8 Wrapping Film 902040 90 22 252000 90204 2023153
9 Label Timbangan 2890200 60 10 252000 289020 2957100 10 Label Barcode 3178000 24 6 252000 317800 1961400
TOTAL 15781695
Sumber : Data sekunder PT.Lottemart yang telah diolah peneliti, 2016 – 2017
Mengacu pada hasil perhitungan biaya persediaan Economic Order
Quantity (EOQ) dapat diketahui untuk total Cost (TC) try foam TR 3 adalah
sejumlah Rp 1.130.885, try foam TR 11 sejumlah Rp 1.376.609, try foam TR 17 sejumlah Rp 1.479.508, try foam TR 3 hitam sejumlah Rp 884.228, sarung tangan latex sejumlah Rp 1.942.797, meat dry lock sejumlah Rp 678.000, plastik roll bek sejumlah Rp 1.348.015, wrpping film sejumlah Rp 2.023.153, label timbangan sejumlah Rp 2.967.100 dan label barcode sejumlah Rp 1.961.400. Jadi total cost
(TC) dari semua packaging dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) sejumlah Rp 15.781.695.
Berdasarkan pengolahan data Periodic Order Quantity (POQ), maka sebagai salah satu perhitungan biaya persediaan pada contoh atribut packaging (Try Foam TR 3), yaitu:
TC=
x Rp 252.000 + 2 x (10% x Rp 62.500 ) TC = Rp 1.130.885
Dari perhitungan contoh diatas pada atribut packaging (try foam TR 3) diperoleh total cost (TC) EOQ sebesar Rp 1.130.885. Sedangkan untuk mengetahui hasil dari kesimpulan biaya persediaan EOQ dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Biaya Persediaan Periodic Order Quantity (POQ)
No Atribut Packaging Harga / Ball
(Rp) D Q Biaya Pemesanan (Rp) Biaya Simpan (Rp) TC POQ (Rp) 1 TR 3 62500 406 34 252000 6250 1130885 2 TR 11 100000 376 31 252000 10000 3211516 3 TR 17 167042 260 22 252000 16704 3161926 4 TR 3 Hitam 62068 250 21 252000 6206 3065163 5 Sarung Tangan Latex 567320 132 11 252000 56732 3406026
6 Meat Dry Lock 760000 12 1 252000 76000 3662000
7 Plastik Roll Bek 851292 60 5 252000 58129 3169322
8 Wrapping Film 902040 90 8 252000 90204 3195816
9 Label Timbangan 2890200 60 5 252000 289020 3746550 10 Label Barcode 3178000 24 2 252000 317800 3341800
TOTAL 31091004
Sumber : Data sekunderPT.LotteMart yang telah diolah peneliti, 2016 – 2017
Mengacu pada hasil perhitungan biaya persediaan Periodic Order Quantity
(POQ) dapat diketahui untuk total cost (TC) try foam TR 3 adalah sejumlah Rp
1.130.885, TR 11 sejumlah Rp 3.211.516, TR 17 sejumlah Rp 3.161.926, TR 3 hitam sejumlah rp 3.065.163, sarung tangan latex sejumlah Rp 3.406.026, meat
film sejumlah Rp 3.195.816, label timbangan sejumlah Rp 3.746.550 dan label barcode sejumlah Rp 3.341.800. Jadi total cost (TC) dari semua atribut packaging
dengan menggunakan metode Periodic Order Quantity (EOQ) sejumlah Rp 31.091.004.