• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis sambungan pada pipa beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis sambungan pada pipa beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing:"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Berbagai macam jenis sambungan pada pipa- Halo, artikel kali ini akan membahas tentang jenis-jenis sambungan pada rangkaian pipa. Suatu sistem perpipaan pada lokasi industri tentu memiliki berbagai macam tipe pipa dengan fungsinya masing-masing yang digunakan untuk mengalirkan/transportasi fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Penyambungan pipa sangat diperlukan karena satu potong pipa (spool) yang dibeli memiliki ukuran panjang yang berbeda-beda, sehingga satu spool harus disambungkan dengan spool lain supaya dapat membentuk rooting yang diinginkan.

Pada instalasi pipa, banyak kita temui sambungan, perubahan arah, perubahan diameter dan belokan, mengapa hal tersebut dilakukan? hal ini dilakukan karena keterbatasan ukuran dan bentuk pipa dalam memenuhi segala kebutuhan instalasi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini telah diproduksi berbagai macam jenis alat penyambungan yang tentunya disesuaikan dengan ukuran pipa, jenis pipa dan material penyusun pipa.

Tipe-Tipe Sambungan Pipa

Dalam proses penyambungan antar pipa, biasanya kita mengenal penyambungan dengan cara pengelasan, tetapi sebenarnya masih terdapat cara lain, yaitu dengan cara penyambungan ulir. Jadi apa perbedaan cara penyambungan tersebut? berikut penjelasannya:

1. Penyambungan dengan las (welded component), yaitu tipe penyambungan yang bersifat tetap atau permanen, sehingga sambungannya tidak dapat dibuka maupun dilepas. Biasanya cara ini dilakukan pada instalasi pipa industri yang meliputi transportasi fluida (minyak dan gas bumi).

2. Penyambungan dengan cara ulir (treated component), yaitu sambungan yang bersifat tidak tetap atau dapat dibuka kembali. Biasanya ditemui pada instalasi industri, terutama pipa yang membutuhkan proses perawatan (maintenance).

Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis sambungan pada pipa beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing:

1. But Welding Joint

Penyambungan ini dilakukan dengan cara dilas, biasanya diterapkan untuk pipa yang yang berukuran besar serta memiliki ketahanan yang bagus. Jenis ini banyak digunakan di dalam bidang industri, tetapi tidak cocok digunakan untuk sistem pengolahan air bersih, karena dikhawatirkan air dapat bercampur dengan logam-logam hasil dari pengelasan tersebut. Namum, jenis ini memiliki kelemahan

(2)

yaitu proses aliran fluida memiliki hambatan akibat dari sambungan las yang beada pada sisi bagian dalam pipa.

2. Socket Welding Pipe Joint

Penyambungan ini menggunakan dua jenis pipa yang memiliki ukuran berbeda, salah satu pipa memiliki ukuran kecil, sedangkan lainnya memiliki ukuran yang besar. Proses penyambungannya sangat sederhana, yaitu dengan memasukkan ujung pipa yang kecil kedalam pipa yang berukuran besar. Contoh sederhananya yaitu pipa paralon (material plastik). Sambungan socket memiliki keunggulan, yaitu dalam pemasangannya mudah untuk disesuaikan karena kita hanya perlu memasukkan pipa ke pipa yang lain, sehingga sangat mudah untuk dilakukan. Tetapi jenis ini memiliki kelemahan yaitu sangat rentan terhadap korosi karena kemungkinan adanya celah pada titik penyambungan.

3. Screwed Pipe Joint

Merupakan sambungan dengan cara ulir dengan tujuan merekatkan kedua ujung pipa, contoh sederhanya seperti pipa ledeng. Keuntungan menggunakan jenis sambungan ini ialah sangat mudah diaplikasikan serta dapat dijadikan alternatif bila pada kondisi tertentu tidak memungkinkan dilakukan penyampungan dengan cara pengelasan karena dapat menimbulkan bahaya. Kekurangannya ialah dapat mengalami kebocoran apabila perapat (seal) yang digunakan tidak baik dan memiliki kekuatan yang berkurang karena ketebalan pada ujung pipa telah digunakan sebagai tempat ulir.

4. Sambungan Spigot (Spigot Socket Pipe Joint)

Tipe sambungan ini ialah dengan memasukkan pipa yang satu ke pipa yang lain, mirip dengan sambungan socket. Tipe sambungan ini dapat ditemui pada galian pada area jalan raya apabila sedang terjadi proses perbaikan saluran air. Sifat dari sambungan ini yaitu cukup fleksibel terhadap arah longitudinal dan radial. Keunggulan jenis sambungan ini ialah memiliki ketahan terhadap kedapan air dan mudah untuk di aplikasikan di lapangan. Selain itu sambungan ini dapat disesuaikan dengan kemiringan pemasangan (tidak lurus) sampai pada kemiringan 10°. Sedangkan untuk kelemahannya, jenis ini hanya mampu digunakan pada tekanan yang rendah, sehingga tidak cocok untuk mengalirkan gas dan fluida lainnya yang bertekanan tinggi.

5. Sambungan Flange (Flanged Pipe Joint)

Sambungan ini menggunakan flange untuk mengubungkan suatu pipa dengan pipa yang lain, flange adalah suatu perancangan yang tidak permanen, maksudnya dapat dibongkar pasang karena menggunakan baut pengencang flange tersebut. Setiap flange memiliki ukuran yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan jenis pipa yang akan digunakan. Penyambungan flange banyak di temui pada lokasi industri, dalam proses penyambungan kita perlu memperhatikan jenis flange dan ukuran pipa yang digunakan, karena apabila terdapat perbedaan sedikitpun maka kemungkinan akan terdapat celah antar kedua sisi sambungan tersebut.

Sekian pembehasan kali ini mengenai berbagai macam jenis sambungan pada pipa, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Apabila di dalam isi artikel ini terdapat pembahasan yang tidak sesuai dengan pemahaman anda, mohon untuk dimaklumi dan berilah komentar di bawah kolom. Marilah kita belajar bersama-sama, Terimakasih!

(3)

http://www.prosesindustri.com/2015/03/berbagai-macam-jenis-sambungan-pada-pipa.html

Pipa sangat dibutuhkan untuk sebuah instalasi di gedung-gedung maupun di bangunan yang lain, sebagai pengatur aliran air untuk mendistribusikan ke titik-titik outlet yang dibutuhkan.

Banyak jenis pipa yang kita kenal di pasaran, kali ini saya akan mencoba membahas berbagai jenis macam pipa untuk instalasi air bersih, air bekas dan air kotor.

1. Pipa PVC

Pipa PVC

PVC kependekan dari Poly Vinyl Chloride, banyak digunakan pada instalasi air bersih, air bekas, drainase dan untuk instalasi air hujan.

Jenis pipa ini sudah umum digunakan di perumahan-perumahan yang memiliki tingkat tekanan rendah hingga sedang. Juga pada instalasi kolam renang dan rumah spa.

Warna pipa PVC ada berbagai macam dari yang umum digunakan adalah warna putih. Pemilihan warna sebenarnya bisa dijadikan sebuah pilihan jenis pemakaian, misalnya warna pipa PVC ungu dengan tulisan berwarna hitam untuk penanda instalasi air reklamasi.

Ketebalan pipa PVC juga beragam yang di sebut schedule pipa, Untuk distribusi air biasanya menggunakan schedule 40.

(4)

Pelabelan pipa sangat diperlukan dalam instalasi perpipaan digedung, terutama dengan sistem instalasi yang komplek, pemisahan dengan label memungkinkan kemudahan dalam perbaikan instalasi.

Penyambungan pipa PVC paling umum adalah menggunakan Lem PVC, Lem PVc bereaksi dengan permukaan pipa yang sedikit melelhkan kemudian menggabungkan dengan pipa PVC yang lain yang juga sudah di beri cairan lem PVC.

Beberapa pemakai pipa PVC juga ada yang menerapkan sambungan dengan drat, tentunya hal ini membutuhkna waktu yang lebih lama dalam proses pengerjaannya dan membutuhkan pipa dengan schedule yang lebih tebal.

Untuk penyambungan dengan material non PVC disarankan untuk menggunakan Shock Drat yang di balut dengan sealtape yang kemudian disambungkan ke material non PVC, misalnya pipa galvanis, besi dll.

2. Pipa CPVC

(5)

CPVC adalah singkatan dari Chlorinated Poly Vinyl Chloride, Ini salah satu jenis pipa yang tahan pada suhu lebih dari 1800 C , daya tahan terhadap suhu juga dipengaruhi oleh ketebalan pipa

(schedule).

Jenis CPVC sangat direkomendasikan untuk instalasi air panas dan dingin, karena memiliki range ketahanan terhadap perubahan suhu yang bagus.

Diameter luar CPVC sama dengan pipa jenis tembaga dan PEX sehingga bisa diaplikasikan dengan fitting-fitting jenis tembaga dan PEX.

Penyambungan dengan lem khusus untuk jenis CPVC, lem ini biasanya berwarna oranye.

3. PEX

Pipa PEX

PEX adalah singkatan dari Cross-linked Polye Ethylene, atau bisa disebut juga pipa XLPEI namun sebutan PEX lebih familiar dan mudah diingat.

(6)

Jenis pipa untuk instalasi air panas dan air dingin di perumahan dan juga untuk instalasi hydronik karena ketahanannya terhadap suhu panas dan suhu dingin.

Harga yang kompetitif menjadi perimbangan untuk menggunakan pipa jenis PEX, dengan sistem penyambungan yang sederhana, yaitu dengan shock dan alat khusus untuk pipa jenis PEX, sebuah cincin penghalang untuk mengamankan sambungan.

4. Pipa tembaga

Pipa Tembaga

Banyak dipakai dalam instalasi HVAC khususnya untuk instalasi refrigerant, memiliki karakteristik yang tahan pada suhu panas dan suhu dingin.

Pipa tembaga bisa diaplikasikan dalam instalasi di atas tanah maupun di bawah tanah, butuh pengaman berupa lapisan di sepanjang pipa tembaga untuk mengamankan dari pengaruh keasaman tanah pada instalasi di bawah tanah.

Dari sekian jenis pipa , harga pipa tembaga lebih tinggi dari yang lainnya, hal ini yang menyebabkan pipa tembaga jarang untuk instalasi selain HVAC. Banyak alternatif lain untuk menggantikannya , misalnya pipa PEX.

(7)

Sistem penyambungan pipa embaga adalah dengan pengelasan dan penyolderan ke sisi fitting-fittingnya.

5. Pipa Galvanis

Pipa Galvanis

Pipa galvanis adalah pipa besi seng yang dilapisi baja, jenis pipa air yang lebih banyak membutuhkan proses pengerjaan.

Instalasi pipa galvanis membutuhkan lebih dalam akurasi dibanding jenis yang lain yang notabene lebih mudah dipotong terutama pemotongan di tempat.

Untuk pipa galvanis pemotongan penyambungan antar pipa dengan fitting harus tepat, penyambungan dengan metode drat menggunakan alat senai pada setiap ujungnya.

Pipa galvanis merupakan bahan yang aman untuk instalasi diluar dana dalam tanah, penambahan pengaman pada instalasi dalam tanah lebih menambah ketahanan pipa galvanis.

(8)

http://www.abi-blog.com/2015/03/jenis-jenis-pipa-untuk-instalasi-air.html

Ada dua kategori utama dari produk pipa yang bisa digunakan untuk saluran air yaitu pipa plastik dan pipa logam. Pipa plastik antara lain Polivinil Klorida (PVC), klorin Polivinil diklorinasi (CPVC), pipa PEX dan PolyPipe.Sedangkan yang termasuk pipa logam diantaranya adalah pipa tembaga,pipa stainless steel dan pipa baja galvanis. Tidak semua jenis pipa bisa berguna atau efektif ketika digunakan untuk tujuan tertentu, karena setiap jenis pipa ini digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda.

Pipa PVC adalah jenis pipa plastik terutama digunakan sebagai saluran air bertekanan tinggi. Tersedia dalam beberapa ukuran standar, mulai dari diameter ½ inci sampai 4 inci. Pipa PVC hanya dibuat untuk menangani air dingin, dan jika digunakan untuk air panas akan menyebabkan pipa menjadi pecah. Pipa jenis ini umumnya berwarna putih, meskipun beberapa jenis ada yang berwarna abu-abu.

CPVC adalah pipa PVC yang telah mendapat klorinasi tambahan. Tersedia dalam warna kuning yang khas, dan bisa digunakan untuk air panas maupun dingin. CPVC lebih fleksibel dengan dinding-dinding yang secara substansial lebih tipis daripada pipa PVC.Pipa ini memiliki diameter luar yang sama seperti pipa tembaga sehingga bisa meningkatkan jangkauan penggunaan.

Pipa PEX pertama kali diproduksi tahun 1920-an, tetapi baru menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir. Pipa ini memiliki diameter luar yang sama seperti pipa tembaga, dan bisa digunakan untuk air panas dan dingin. Salah satu kelebihan dari pipa PEX adalah memiliki ketahanan panas yang lebih tinggi daripada berbagai jenis pipa lainnya, dan sering digunakan dalam sistem pemanas air. Pipa ini tersedia dengan warna putih,krem,merah dan biru.Masing-masing warna tersebut berfungsi untuk menandakan penggunaannya yaitu sebagai pipa air panas atau pipa air dingin.

Jenis lainnya dari pipa plastik adalah PolyPipe, merupakan pipa hitam tebal yang digunakan untuk mengalirkan air bertekanan tinggi dari rumah atau ke dalam rumah. Ini digunakan hampir secara eksklusif di luar ruangan dan biasanya dikubur bawah tanah untuk mencegah pembekuan. PolyPipe

(9)

sangat kaku, dan jarang digunakan untuk keperluan lain.

Pipa tembaga adalah jenis yang paling umum dari pipa logam yang biasa digunakan di rumah-rumah, meskipun harganya lebih mahal daripada pipa plastik.Kelebihan pipa tembaga antara lain tahan terhadap korosi, dan bisa menahan suhu tinggi. Pipa tembaga tersedia dalam tiga ukuran yang berbeda yaitu M, L, dan K. Type M memiliki dinding yang sangat tipis, sementara jenis L dengan ketebalan sedang, dan tipe K adalah yang paling tebal dari ketiganya.

Stainless steel pipa jarang digunakan dibandingkan dengan jenis pipa logam lainnya karena harganya lebih mahal dan sulit ditemukan.pipa ini terutama digunakan di lingkungan laut karena bisa menahan air garam, yang akan mengikis pipa logam lainnya. Harga yang mahal membuat jenis pipa kurang diminati untuk digunakan di rumah-rumah atau sebagai aplikasi lain.

Pipa Galvanis telah digunakan di rumah selama bertahun-tahun dan biasanya digunakan sebagai saluran air rumah. Lapisan galvanis berwarna abu-abu kusam dan berfungsi untuk mencegah karat. Penggunaan pipa ini menjadi agak berkurang karena digantikan oleh pipa PEX yang harganya tidak begitu mahal tapi tetap tahan lama. Pipa Galvanis biasanya tersedia dengan diameter antara ½ inci sampai 2 inci .

http://www.sarana-bangunan.com/2014/11/macam-macam-pipa-dan-kegunaannya.html

Pipa

Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)

2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan) Bahan-bahan pipa secara umum :

Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut:

1. Carbon steel 2. Carbon Moly 3. Galvanees 4. Ferro Nikel 5. Stainless Steel 6. PVC (Paralon) 7. Chrom Moly

Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Vibre Glass

2. Aluminium (Aluminium) 3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)

(10)

4. Cooper (Tembaga)

5. Red Brass (kuningan merah)

6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga) 7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom) Komponen perpipaan :

Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya.

Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi : 1. Pipes (pipa-pipa) 2. Flanges ( flens-flens) 3. Fittings (sambungan) 4. Valves (katup-katup) 5. Boltings (baut-baut) 6. gasket 7. Specials items Pemilihan bahan :

Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut

1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga 2. Perpipaan untuk industri bahan migas

3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah 4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak 5. Perpipaan untuk proses pendinginan 6. Perpipaan untuk tenaga nuklir

7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas

Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta pipanya.

Macam Sambungan Perpipaan :

Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan

2. Sambungan dengan menggunakan ulir

Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass).

Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yg menggunakan sambungan ulir.

Tipe sambungan cabang:

Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb: 1. Sambungan langsung (stub in)

(11)

2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung) 3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)

Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pipa, misal sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah memerlukan alat bantu penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini tergantung kebutuhan serta perhitungan kekuatan.

Diameter, Ketebalan, Schedule :

Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing Materials).Dimana disitu diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity). Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.

Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160. 2. Schedule standard

3. Schedule Extra strong (XS)

4. Schedule double Extra Strong (XXS) 5. Schedule special

Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna : 1. Menahan internal pressure dari aliran

2. Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material) 3. Mengatasi karat

4. Mengatasi kegetasan pipa.

Untuk melihat ukuran diameter, ketebalan, dan schedule dapat dipelajari tabel-tabel Alat-alat khusus:

Alat-alat khusus dalam bab ini hanya membicarakan mengenai saringan (strainer) dan alat perangkap uap (steam Trap)

Saringan (strainer)

saringan (strainer) gunanya adalah sebagai alat penyaring kotoran baik yg berupa padat, cair atau gas. Alat penyaring ini digunakan pada jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran sehingga aliaran yg akan diproses atau hasil proses lebih baik mutunya.

Tipe-tipe alat penyaring ini dapat dibagi menjadi :

1. Tipe T. Tipe ini digunakan secara umum untuk memperluas ruang dan meredusir tekanan pada jalur pipa

2. Tipe Y

3. Tipe sementara 4. Tipe datar

(12)

Perangkap Uap (steam Trap):

Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada kantung pipa yg disebut Drip Leg

Cara Kerja:

1. Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air mungkin telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg)

2. Steam trap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah 3. Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup pada sisi perangkap tersebut.

4. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama pengetesan aliran (start up).

VENT dan DRAIN

Vent adalah suatu alat pembuangan gas, udara atau uap air. sedangkan drain adalah suatu alat

pembuangan zat cair. Pada sistem pembuangan yg terdapat pada pipa atau equipment, Vent dan Drain dalam cara kerjanya dapat dibagi dua bagian yaitu : bekerja dan tidak bekerja.

Untuk Vent dan Drain yg dikelompokkan bekerja, dimaksudkan bahwa peralatan ini digunakan pada pipa atau equipment dalam keadaan bekerja dalam jangka waktu lama atau terus menerus. Vent dan Drain dikelompokkan tidak bekerja hanya digunakan pada waktu tertentu saja, misalnya pada saat pengetesan, start up atau shut down. Untuk Vent dan Drain pemasangannya haruslah disetujui piping engineering group terlebih dahulu, baik mengenai pemakaiannya maupun penempatannya. Selain itu harus pula diperhatikan pemasangan sumbat pada katupnya seperti plug atau blind flange.

Untuk hal yg khusus yaitu aliran yg mempunyai tingkat bahaya tinggi, penempatannya dan penggunaannya harus benar-benar diperhitungkan serta dikontrol pelaksanaannya.

Cara Penempatan Lokasi Vent dan Drain

Penempatan vent dan drain haruslah benar diperhitungkan sehingga penggunaannya benar-benar efektif serta aman. Jangan sampai pemasangan vent dan drain ini terbalik, akan hal ini akan berakibat fatal, misalnya untuk aliran beracun atau mudah terbakar.

Penempatan vent pada pipa atau equipment diusahakan pada tempat yg paling tinggi karena fungsinya sebagai pembuangan ke udara. Begitu pula pada penempatan drain haruslah pada tempat yg rendah sesuai fungsinya sebagai pembuangan cairan atau pembersihan cairan serta pembuangan kotoran pada jalur pipa atau equipment.

Jenis-Jenis, komponen dan perlengkapan

Jenis-jenis pipa, hose dan cubing pada dasarnya terdiri dari : 1. Spiral welding pipe (pipa las spiral)

2. SMLS pipe (pipa tanpa sambungan) 3. Welded Pipe

(13)

5. FBW pipe 6. C & W pipe 7. EFW pipe 8. ERW pipe 9. Lined Pipe 10. Hose 11. Tubing (cubing) 12. Pipe Niple (pipa nipel)

Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari : 1. Blind flange (flens buta)

2. Weld neck flange (flens las di leher)

3. Weld neck orifice flange (flens orifis las di leher) 4. Slip on flange (flange sambungan langsung)

5. So. red flange (flens memperkecil sambungan sock) 6. SW red flange ( flens memperkecil sambungan sock di las) 7. Socket weld flange (flens sambungan sock di las)

8. Threaded flange (flens sambungan ulir) 9. Stub flange ( flens tonggak)

10. ST red flange (flens memperkecil ST) 11. LPA joint flange (flens sambungan LPA) 12. Socket type flange( flange tipe sock)

13. Weld neck red flange (flens memperkecil las dileher) Jenis-jenis katup :

1. Gate Valve (katup pintu)= Fungsi untuk membuka & menutup sepenuhnya 2. Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk membuka & menutup dan mangatur aliran fluida secara lebih cepat

3. Globe valve (katup dunia) = Fungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran & tekanan 4. Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk mencegah aliran ke satu arah saja

5. Butterfly valve (katup kupu-kupu)= Fungsi untuk membuka & menutup aliran lebih cepat 6. Diaphragma valve (katup diaphragma)= Fungsi untuk membuka & menutup dengan diaphragma 7. Knife gate valve (katup pintu pisau)

8. Needle valve (katup jarum) 9. Plug valve (katup sumbat)

10. Wafer check valve (katup cek wafer) Jenis-jenis alat penyambung :

pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian : A. Jenis sambungan dengan pengelasan :

1. 45 derajat elbow 2. 90 derajat elbow 3. 180 derajat elbow

4. Concentric reducer (pemerkecil sepusat) 5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat) 6. Tee

7. Cross (silang) 8. Cap (tutup)

(14)

9. Red Tee (pemerkecil tee)

10. Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung bevel) 11. Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung bevel) B. Jenis sambungan dengan ulir

1. Bushing (paking) 2. Cap (tutup) 3. Coupling

4. Red coupling (kopling pemerkecil) 5. 45 derajat elbow 6. 95 derajat elbow 7. 45 derajat lateral 8. Reducer (pemerkecil) 9. Tee 10. Red Tee 11. Cross (silang) 12. Plug (sumbat) 13. Union

14. Swage concentric (sweg sepusat) 15. Swage eccentric (sweg tak sepusat) Jenis alat sambungan cubing

1. Male adapter (jantan) 2. Female adapter(betina) 3. Cap (tutup)

4. Male connection 5. Female connection 6. Plug (sumbat)

7. Male bulkhead (jantan kepala banyak) 8. Female bulkhead (betina kepala banyak) 9. 90 derajat union elbow (siku union 90 derajat) 10. Male 90 derajat elbow

11. Female 90 derajat elbow 12. Reducer (pemerkecil) 13. Insert (penyisip) 14. Union(union) 15. Union Tee

16. Red union (union pemerkecil) 17. Union cross

Jenis-jenis alat sambungan cabang berupa olet : 1. Elbowlet (letakan siku)

2. Latrolet (olet lateral) 3. Sweepolet (olet corong) 4. Sockolet (olet sock)

(15)

5. Threadolet (olet ulir) 6. weldolet (olet las)

Jenis-jenis perlengkapan khusus : 1. Spectacle blind (kacamata buta satu) 2. Blind and spacer (buta dan penjarak) 3. Line blind (buta jalur)

4. Spacer (penjarak) 5. Expantion joint 6. Hose connection

7. Swivel joint (sambungan swivel) 8. Steam Trap (perangkap uap) 9. Strainer (saringan)

10. Safety shower (pancuran pengaman) 11. Inline mixer (pengaduk dalam) 12. Exhaust head (kepala pembuangan) 13. Instruments

Jenis gasket 1. Ring gasket 2. Oval ring gasket 3. Full face gasket 4. Flat ring gasket 5. Spiral gasket Jenis bolt

1. Machine bolt (baut mesin) 2. Stud bolt (baut paku) 3. Cap screw (ulir penutup)

SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL

Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.

Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat.

Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb: 1. Pipa diatas tanah

2. Pipa dibawah tanah

(16)

Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan disinggung butir satu dua. PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH

Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :

Pipa Kolom dan Vesel

Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access. Untuk pipa 18″ keatas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.

Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yg besarnya 6 mm(1/4″) dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.

Pipa Exchanger

Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.

Pipa Pompa Dan Turbin

Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk perawatan dan

perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yg diakibatkan motor pipa serta aliran.

Pipa Kompresor

Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan

(17)

pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan

fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yg berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi perhatianbagian perencana teknik.

Pipa Utilitas

Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yg dihitung dalam feet.

Referensi

Dokumen terkait

OPTIMASI PANJANG PIPA PADA ALAT PENUKAR PANAS JENIS U-BEND.. (Pipe Length Optimation of Heat Exchanger

Pada desain pembangkit ini digunakan jenis boiler pipa air dengan tube-tube yang disusun pada kemiringan 45 derajat guna mempercepat proses perpindahan panas dan

Air dipanaskan di dalam kolektor, setelah suhu naik maka massa jenis air akan menjadi lebih ringan dari air dingin, air panas akan mengalir ke bagian atas kolektor karena

Pada studi ini terdapat 2 alternatif perencanaan sistem jaringan distribusi air yaitu dengan menggunakan jenis pipa yang berbeda serta di analisa dua program yang

Jenis air permukaan adalah air hujan yang tidak terserap dengan baik oleh tanah karena sifat tanah yang rapat, sehingga mengalir dari daerah yang tinggi menuju daerah yang lebih

Kesimpulan penelitian ini adalah R178 dapat digunakan sebagai refrigeran pada pemanas air tenaga surya dengan performansi yang cukup baik dan semakin tinggi tekanan vakum awal

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyisipan terpilin jenis broken twisted tape insert dalam pipa pemanas electric water heater tanpa tabung terhadap lama

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: “Pengaruh Variasi Jenis Cairan Penukar Panas Terhadap Kinerja Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pelat