• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP CA Testis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP CA Testis"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

KONSEP DASAR PENYAKIT KONSEP DASAR PENYAKIT

1.

1. DeDefifininisi si Ca Ca TeTestistiss

Ca Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang Ca Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dala

dalam m skroskrotum(tum(kankantung tung zakazakar).Kr).Kankeanker r testtestikulikuler, er, yanyang g menemenempatmpati i perperingkingkatat pertama dalam kematian akibat kanker diantara pria dalam kelompok umur 20 pertama dalam kematian akibat kanker diantara pria dalam kelompok umur 20 sampai ! tahun, adalah kanker yang paling umum pada pria yang berusia "! sampai ! tahun, adalah kanker yang paling umum pada pria yang berusia "! ta

tahuhun n hihingngga ga ! ! tatahuhun n dadan n memerurupapakakan n mamaliligngnanansi si yyanang g papaliling ng umumumum kedua pada kelompok usia ! tahun hingga # tahun.

kedua pada kelompok usia ! tahun hingga # tahun.

2.

2. PaPatotofifisisiolologogi Ca Tei Ca Testistiss

$eny

$enyebaebabnybnya a yanyang g paspasti ti tidatidak k dikediketahtahui, ui, tetatetapi pi ada ada bebbeberaerapa pa %akt%aktor or yanyangg menunjan

menunjang terjadinyg terjadinya kanker testis. a kanker testis. Testis undeTestis undesensus (tessensus (testis yang tidak turuntis yang tidak turun ke

ke dadalam lam skrskrotuotum) m) &a&alaulaupun pun tetelah lah didikokorekreksi si dedengngan an opopererasiasi. . 'in'indrodromama Kline%e

Kline%elter (suatu lter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnyakelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kad

kadar ar horhormon mon priapria, , kemakemandulndulan, an, pembpembesaresaran an paypayudarudara a (gin(ginekoekomastmastia) ia) dandan testis yang keil). $erkembangan testis yang abnormal. Testis desensus dan testis yang keil). $erkembangan testis yang abnormal. Testis desensus dan sind

sindroma roma klinkline%ele%elter ter ini ini dapdapat at menymenyebabebabkan kan di%edi%erensrensiasiasi i dan dan prolproli%eri%erasi asi daridari test

testis yang tergais yang terganggnggu sehingu sehingga sel leydig yang ada didalga sel leydig yang ada didalam am testtestis tersebis tersebutut tidak mampu untuk menghasilkan hormone testosterone dalam jumlah yang tidak mampu untuk menghasilkan hormone testosterone dalam jumlah yang ukup, dimana hormone testosterone ini ber%ungsi dalam proses di%erensiasi ukup, dimana hormone testosterone ini ber%ungsi dalam proses di%erensiasi dari as de%eren dan esika seminalis. *'+ dan C'+ akan dilepaskan oleh dari as de%eren dan esika seminalis. *'+ dan C'+ akan dilepaskan oleh k

keelleennjjaar r hhiippoo%%iissiis s bbeerr%%uunnggssi i ddaallaam m ssppeerrmmaattooggeenneessiiss. . KKaarreennaa ketidakseimbangan hormon ini kelenjar hipo%isis mengalami suatu mekanisme ketidakseimbangan hormon ini kelenjar hipo%isis mengalami suatu mekanisme

(2)

kompensasi untuk dapat memenuhi ketidakseimbangan hormone *'+ dan C'+ tersebut. ekanisme kompensasi tersebut menyebabkan C'+ tersebut meningkat dalam jumlah yang banyak untuk merangsang sel leydig untuk terus mengahasilkan hormone testosterone. kibat sel leydig tersebut terus dipau, sel leydig tersebut bertambah banyak dan tidak terkontrol yang dapat menjadi kaganasan sehingga testis terus membesar.

Tumor testis pada mulanya berupa lesi intratestikuler yang akhinya mengenai seluruh parenkim testis. 'el-sel tumor kemudian menyebar ke rete testis, epididimis, %unikulus spermatikus, atau bahkan ke kulit srotum. Tunika albugenia merupakan barrier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis ke organ sekitarnya, sehingga kerusakan tunika albugenia oleh inasi tumor membuka peluang sel-sel tumor untuk menyebar keluar testis.

Keuali kariokarsinoma, tumor testis menyebar melalui pembuluh lim%e menuju ke kelenjar lim%e retroperitoneal (para aorta) sebagai stasiun pertama, kemudian menuju ke kelenjar mediastinal dan supralaikula, sedangkan kariokarsinoma menyebar seara hematogen ke paru-paru (anonim, 20"0).

Kanker testis ini menyebabkan kerusakan jaringan sara%, in%iltrasi sistem suplay syara%, ini terjadi karena adanya penekanan pada sara% di daerah testis sehingga menyebabkan nyeri. /alam proses pertumbuhan sel kanker memerlukan energi yang lebih banyak sehingga tubuh berkompensasi dengan +ipermetabolik. *aktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam tara% penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan in%eksi oleh +, in%eksi genetik dan endokrin. 1ika di dalam keluarga ada ri&ayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat. Kanker testis jarang dijumpai pada pria berkulit ber&arna dan angka kematian tidak lebih dari ". Kanker ini akan menyebar ke lim%onodus dan kemungkinan ke paru-paru, hati, isera, dan tulang. 'ebanyak " dari semua kanker pada pria

(3)

merupakan kanker testis. Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia "! sampai 30 tahun.

3. Epideiologi Ca testis

Ca testis adalah salah satu dari sedikit neoplasma yang dapat didiagnosis seara akurat melalui pemeriksaan penanda tumor ( tumor marker ) pada serum penderita yaitu pemeriksaan human horioni gonadotropin (bhC4) dan 5-%etoprotein (*$).nsiden kanker testis memperlihatkan angka yang berbeda-beda di tiap negara, begitu pula pada setiap ras dan tingkat sosio ekonomi. Ke m un gk in an se or an g la ki -laki kulit putih untuk terkena kanker testi. $unak insiden kasus Ca testis terjadi pada usia-usia akhir remaja sampai usia a&al de&asa ( 2 0 - 3 0 t a h u n ) , p a d a a k h i r u s i a d e & a s a ( 6 e b i h d a r i 7 0 t a h u n ) d an p ad a a na k ( 0 -" 0 t ah un ) . ' e ar a k es el ur uh an insiden tertinggi kasus tumor testis terjadi pada pria de&asa muda, hal ini mem buat Ca ini menjadi noeplasma tersering mengenai pria usia 20-3 tahun dan tumor tersring kedua pada priausia !-30 tahun di merika 'erikat dan nggris 8aya.Kanker testis sedikt lebih sering terjadi pada testis kanan dibanding testis kiri, ini berhubungan dengan lebih tingginya insidensi kriptoidosme pada testis kanan dibanding testis kiri. $ada tumor primer testis 2-  adalah tumor testis bilateral dan kira-kira !0 terjadi pada pria de-ngan ri&ayat kriptokidsme unilateral ataupun bilateral. 1ika tumor testis sekunder dising-kirkanmaka insiden tumor testis primer bilateral " 9 2,:  dari seluruh kasus tumor sel germinal testis.

(4)

Kebanyakan Ca Testis terjadi pada usia di ba&ah 30 tahun. $enyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa %aktor yang menunjang terjadinya kanker testis;

1. Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum) 2.  $erkembangan testis yang abnormal.

3. 'indroma Kline%elter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai

dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang keil).

4. *aktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis

tetapi masih dalam tara% penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan in%eksi oleh +. 1ika di dalam keluarga ada ri&ayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat. " dari semua kanker pada pria merupakan kanker testis. Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia "!-30 tahun. Kanker testis dikelompokkan menjadi;

". 'eminoma ; 0-30 dari semua jenis tumor testis. <iasanya ditemukan pada pria berusia 0-30 tahun dan terbatas pada testis.

2. =on-seminoma; merupakan 70 dari semua jenis tumor testis. /ibagi menjadi subkategori;

a. Karsinoma embrional; sekitar 20 dari kanker testis, terjadi pada

usia 20-0 tahun dan sangat ganas. $ertumbuhannya sangat epat dan menyebar ke paru-paru dan hati.Tumor yolk sa; sekitar 70 dari semua jenis kanker testis pada anak laki-laki.

b. Teratoma; sekitar > dari kanker testis pada pria de&asa dan 30

pada anak laki-laki. - Koriokarsinoma.

Tumor sel stroma; tumor yang terdiri dari sel-sel 6eydig, sel sertoli dan sel granu-losa. Tumor ini merupakan -3 dari seluruh jenis tumor testis. Tumor bisa me-nghasilkan hormon estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kanker tes-tis, yaitu ginekomastia.

(5)

Terdapat dua kelompok besar tumor testiular yaitu; tumor sel germinal (4CT) yang berasal dari sel-sel yang memproduksi sperma dan dibatasi oleh tubulus semini%urus dengan jumlah #! dan dua se? ord tumors yang berasal dari sel-sel penunjang testis spesialis maupun yang nonspesialis dengan jumlah kurang dari !. 4CT seara luas dibagi dalam subtipe seminoma dan nonseinoma untuk renana pengobatan karena seminoma lebih sensiti% terhadap terpi radiasi. 'eminoma adalah tipe 4CT yang paling sering !0, enderung untuk tumbuh lebih lambat dan timbul pada deade keempat kehidupan. 'eara umum nonseminoma lebih agresi% dari pada seminoma dan timbul lebih sering ketika pria berusia tiga puluhan. Kira-kira >! terbatas pada testis ketika pertama kali didiagnosis, sedangkan sekitar >! nonseminoma telah menyebar kekelenjar lim%e ketika terdiagnosa. Terdapat empat subtipe nonseminoma; tertatoma yolk sa, kariokarinoma, dan ariasiampuran tipe-tipe ini. Teratoma memiliki risiko metastasis yang paling rendah sedangkan koriokarsinoma mempunyai resiko yang paling tinggi, tipe sel lain memiliki resiko diantaranya. 'el-sel ini menghasilkan al%a %etoprotein (*$) dan hC4 yang ber %ungsi sebagai penanda tumor.

$engobatan dan prognosis @ laju remisi() 'tadium $erluasan

penyakit

'eminoma nonseminoma

 Terbatas pada

testis

radiasi (#:) 8$6=/ atau obserasi (A#!)  engenai testis dan kelenjar lim%e retroperitoneal radiasi (#0) 8$6=/ (A#!)

a Kelenjar getah bening A2m

radiasi 8$6=/ atau kemoterapi sering kali oleh 8$6=/ b Kelenjar getah radiasi 8$6=/ B kemoterapi atau

(6)

bening 2-! m kemoterapi dilanjutkan dengan 8$6=/

 Kelenjar A !m Kemoterapi Kemoterapi  etastasis jauh Kemoterapi

(:0)

Kemoterapi (>0)

$. %anifestasi #linis Ca Testis

4ejala yang timbul dengan sangat bertahap dengan masa atau benjolan pada testis yang seara umum pembesaran testis yang tidak nyeri. $asien dapat mengeluh rasa sesak pada bagian sekrotum ini mungkin di sebabkan karena ruang skrotum yang terdesak karenan pertumbuhan masa tumor ini, selain itu  juga dapat di temukan sakit pinggang akibat peluasan nodus retroperineal, nyeri abdomen, penurunan berat badan akibat nutrisi bagi sel di ambil oleh sel tumor yang berkembang, dan kelemahan, apa bila terjadi metastasis gejalanya yang timbul akan menyesuaikan dengan organ yang terkena tumor, misalnya bermetastasis ke paru mingkin akan menyebabkan penurunan %ungsi paru.

&. Pee'i#saan fisi# dan diagnosti(

Pee'i#saan fisi#

$emeriksaan testis mandiri ($T) harus dilakukan " kali setiap bulan. $emeriksaan ini tidak sulit juga tidak memerlukan &aktu yang lama. $aling sesuai dilakukan adalah setelah mandi hangat atau mandi panur ketika skrotum dalam keadaan lebih rileks.

6angkah 9 langkah pemeriksaan ;

". 4unakan kedua tangan untuk meraba testis. Testis yang normal adalah berkonsistensi lembut dan kerasnya merata.

(7)

2. /engan jari telunjuk dan jari tengah di ba&ah testis dan ibu jari di atas, putar testis dengan perlahan dalam bidang horizontal antara ibu jari dan jari  9 jari.

. 8asakan terhadap adanya setiap bentuk benjolan keil atau abnormalitas. 3. kuti prosedur yang sama dan palpasi ke arah atas sepanjang testis.

!. Temukan epididymis, struktur seperti tali pada bagian atas dan belakang testis yang menyimpan dan mentranspor sperma.

7. langi pemeriksaan untuk testis lainnya adalah normal untuk menemukan bah&a testis yang satu lebih besar dari testis lainnya.

>. 1ika anda menemukan adanya benjolan keil, sebesar kaang, konsulkan dokter anda. Kemungkinan hal tersebut adalah suatu in%eksi atau pertumbuhan tumor. (smeltzer D 200")

Pee'i#saan diagnosti#

- '4 'krotum

- $emeriksaan darah untuk petanda tumor *$ (l%a *etoprotein), +C4

(+uman Choiori 4onadotropin) yang mungkin meningkat pada pasien dengan kanker testis.

- Teknik imunositokimia yang terbaru dapat membantu mengidenti%ikasi sel 9

sel yang tampaknya mneghasilkan penanda kanker.

- rogra%i intraena untuk mendeteksi segala bentuk penyimpangan uretral

yang disebabkan oleh massa tumor.

- 6im%angiographi untuk mengkaji keluasan penyebaran tumor ke system

lim%atik

- $emindai CT dada dan abdomen untuk menentukan keluasan penyakit

dalam paru 9 paru dan retroperineum.

- <iopsy jaringan.

). Penatala#sanaan Ca Testis

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk menyingkirkan penyakit dan menapai penyembuhan. Testis diangkat dengan orkhioektomi melalui suatu insisi

(8)

inguinal dengan ligasi tinggi korda spermatikus. $rostesis yang terisi dengan gel dapat ditanamkan untuk mengisi testis yang hilang. 'etelah orkhioektomi unilateral untuk kanker testis sebagian besar pasien tidak mengalami kerusakan %ungsi endokrin.

/iseksi nodus lim%e retroperineal (8$6=/) untuk menegah penyebaran kanker melalui jalur lim%atik mungkin dilakukan setelah orkhioektomi.

radiasi nodus lim%e pasaoperati% dari dia%ragma sampai region iliaka digunakan untuk mengatasi seminoma dan hanya diberikan pada tempat tumor saja. 8adiasi juga digunakan untuk pasien yang tidak menunjukkan respon terhadap kemoterapi atau bagi mereka yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan pembedahan nodus lim%e

Karsinoma testis sangat responsie terhadap terapi medikasi. Kemoterapi multiple dengan sisplantin dan preparat lainnya seperti inblastin, bleomisin, daktinomisin dan siklo%os%amid memberikan persentase remisi yang tinggi.

Penatala#sanaan lain *

a.ntuk kanker testis dilakukan pembedahan untuk mengangkat testis yang terkena. /iberikan radiasi dan kemoterapi.

b.$ada pria dengan kanker testis dilakukan pemeriksaan sinar-E toraks dan biopsy kelenjar lim%e untuk menyingkirkan metastasis.

+. Kopli#asi Ca testis

a. n%ertilitas

b. =yeri pinggang terus menerus

. 'esak na%as

(9)

e. =yeri tulang

%. $enurunan libido

g. mpotensi

h. $enurunan berat badan

1,.P'ognosis Ca Testis

$rognosis bergantung pada luasnya penyakit pada &aktu diagnosis serta bergantung pada lokasi (gonad dan ekstragonad). /engan terapi modern >0-:0 dari semua penderita yang ganas akan hidup tanpa penyakit, ! tahun setelah diagnosis. ntuk penderita dengan penyakit yang terlokalisasi dan prognosis amat baik, perobaan mutakhir di%okuskan untuk meminimalkan toksisitas. +asil terapi kurang baik (angka ketahanan hidup ! tahun adalah 30->0) untuk penderita dengan penyakit lanjut, dan penelitian di%okuskan pada pengintensi%an terapi. <eberapa penderita dengan penyakit berulang dapat menapai remisi atau sembuh dengan terapi penyelamatan @salae therapy. (Nelson, E. Waldo. 2000).

$enyakit kemungkinan dapat disembuhkan karena kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan - S/anne0 2,,1.

BAB II

KONSEP ASAN KEPERA4ATAN

1. Peng#a5ian

 dapun yang harus dikaji pada pasien C TF'T' adalah

A#ti6itas7isti'a8at

4ejala; Kelemahan dan@atau keletihan. $erubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hariD adanya %aktor-%aktor yang mempengaruhi tidur, misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam. Keterbatasan partisipasi dalam hobby, latihan.

$ekerjaan atau pro%esi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stress tinggi.

(10)

Si'#lasi 4ejala; $alpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja. Kebiasaan; $erubahan pada tekanan darah.

Integ'itas ego

4ejala; *aktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan ara mengatasi stress (misalnya merokok, minum alkohol, menunda menari pengobatan, keyakinan religious@spiritual).

asalah tentang perubahan dalam penampilan, misalnya alopesia, lesi aat, pembedahan. enyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan ontrol, depresi. Tanda; enyangkal, menarik diri, marah.

Eliinasi

4ejala; $erubahan pada pola de%ekasi, misalnya darah pada %eses, nyeri pada de%ekasi. $erubahan eliminasi urinarius, misalnya nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuri, sering berkemih. Tanda; $erubahan pada bising usus, distensi abdomen.

%a#anan7(ai'an

4ejala; Kebiasaan diet buruk (misalnya rendah serat, tinggi lemak, adikti%, bahan penga&et). noreksia, mual@muntah. ntoleransi makanan. $erubahan pada berat badanD penurunan berat badan, kakeksia, berkurangnya massa otot. Tanda; $erubahan pada kelembaban@turgor kulitD edema.

Ne'osenso'i 4ejala; $usingD sinkope.

N9e'i7#en9aanan

4ejala; Tidak ada nyeri, atau derajat berariasi, misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit).

Pe'napasan 4ejala; erokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok) $emajanan asbes

Keaanan

4ajala; $emajanan pada kimia toksik, karsinogen. $emajanan matahari lama@berlebihan. Tanda; /emam. 8uam kulit, ulserasi.

Se#salitas

4ejala; asalah seksualitas, misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan. =uligraida lebih besar dari usia 0 tahun. ultigraida, pasangan seks multiple, aktiitas seksual dini. +erpes genital.

Inte'a#si sosial 4ejala; Ketidakadekuatan@kelemahan sistem pendukung. 8i&ayat perka&inan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan). asalah rentang %ungsi@tanggung ja&ab

(11)

peran.

Pen9l8an7pe:ela5a'an

4ejala; 8i&ayat kanker pada keluarga, misalnya ibu atau bibi dengan kanker payudara. 'isi primer; penyakit primer dalam rumah tangga ditemukan@didiagnosis.

$enyakit metastatik; sisi tambahan yang terlibatD bila tidak ada,

ri&ayat alamiah dari primer akan memberikan in%ormasi penting untuk menari metastatik.

2. Diagnosa #epe'a;atan

". =yeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan %isik-psikososial kronis (kanker) ditandai dengan p? mengeluh nyeri tumpul pada area testis, depresi, kelelalahan, gangguan akti%itas, perubahan pola tidur 

2. /is%ungsi seksual b.d perubahan struktur tubuh t.d perubahan dalam menapai kepuasan sosial, Keletihan b.d malnutrisi t.d klien mengeluh kekurangan energi, letargi, kelelahan

. Kurang pengetahuan b.d kurangnya pajanan in%ormasi tentang penyakitnya t.d klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, klien tampak bingung

3. =utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d %ator biologi t.d berat badan menurun A20 dari batas ideal, kehilangan masa otot, kurangnya keinginan untuk makan

!. Keemasan b.d perubahan status kesehatan ditandai dengan klien mengeluh emas, iritabilitas, kurang istirahat

(12)

7. 4angguan body image b.d penyakit t.d klien mengeluh malu terhadap sakit di testis, klien menunjukkan respon non erbal perubahan perilaku

>. 8isiko kerusakan intergritas kulit b.d perubahan sirkulasi

3. Inte'6ensi

". =yeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan %isik-psikososial kronis (kanker) ditandai dengan p? mengeluh nyeri tumpul pada area testis, depresi, kelelalahan, gangguan akti%itas, perubahan pola tidur 

.TUJUAN INTERVENSI

(13)

…. iharapkan n!eri terk"ntr"l den#an kriteria hasil: N$% &abel '' epressi"n &e(el

). Tidak ada m""d depresi

*. +etertarikan terhadap akti(itas menin#kat ,. Tidak ada #an##uan k"nsentrasi

-. Tidak ada keletihan . Tidak ada #an##uan tidur N$% &abel '' /ain %"ntr"l

). /asien melap"rkan n!eri terk"ntr"l *. /asien men!adari "nset n!eri

,. /asien mampu menentukan 0a1t"r pen!ebab n!eri

N$% &abel '' /ain &e(el

). Tidak ada ekspresi menahan n!eri dan un#kapan se1ara (erbal

*. Tidak ada te#an#an "t"t

,. /asien tidak men#eran# dan menan#is

). $bser(asi resp"n (erbal dan n"n(erbal pasien terhadap n!eri *. 2"nit"r kepuasan pasien terhadap manajemen n!eri

,. Tin#katkan istirahat dan tidur !an# adekuat -. +el"la anal#etik

. Jelaskan pada pasien pen!ebab n!eri

3. Ajarkan teknik n"n0armak"l"#is 4relaksasi5 masase pun##un#6

 2. NIC Label >> Analgetic Administration

• Tentukan l"kasi5 karakteristik5 kualitas5 dan derajat n!eri sebelum pemberian "bat

• %ek instruksi d"kter tentan# jenis "bat5 d"sis dan 0rekuensi

• %ek riwa!at aler#i

• /ilih anal#etik !an# diperlukan atau k"mbinasi dari anal#etik ketika pemberian

lebih dari satu

• Tentukan pilihan anal#etik ter#antun# tipe dan beratn!a n!eri

• Tentukan anal#etik pilihan5 rute pemberian dan d"sis "ptimal

• /ilih rute pemberian se1ara IV5 I2 untuk pen#"batan n!eri se1ara teratur

• 2"nit"r (ital si#n sebelum dan sesudah pemberian anl#etik pertama kali

• 7erikan anal#etik tepat waktu terutama saat n!eri hebat

• 2en#(aluasi e0ekti0itas anal#etik5 tanda dan #ejala 4e0ek sampin#6

3. NIC Label >> Vital Sign Monitoring

• 2"nit"r tekanan darah5 den!ut nadi5 suhu tubuh5 dan status pernapasan !an#

sesuai

• 2"nit"r tekanan darah pasien setelah minum "bat

• /antau dan lap"rkan tanda dan #ejala dari hip"thermia dan hiperthermia

• 2"nit"r kualitas den!ut nadi

• 2"nit"r irama dan den!ut jantun#

• 2"nit"r irama pernapasan

• 2"nit"r warna kulit5 suhu tubuh5 dan kelembaban

2en#identi0ikasi kemun#kinan pen!ebab dari perubahan tanda8tanda (ital

2. /is%ungsi seksual b.d perubahan struktur tubuh t.d perubahan dalam menapai kepuasan sosial, Keletihan b.d malnutrisi t.d klien mengeluh kekurangan energi, letargi, kelelahan

(14)

TUJUAN INTERVENSI Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama … 9 *- jam5

diharapkan dis0un#si seksual klien dapat diatasi5 den#an 1riteria hasil :

N$% &A7E& : Se9ual ;un1ti"nin#''

• +lien mampu men1apai #airah seksual 4Skala 6.

• +lien mampu ereksi 4Skala 6.

• +lien mampu men1apai #airah untuk "r#asme4Skala 6.

• +lien mampu men#ekspresikan minat seksual 4skala 6

• +lien mampu men#un#kapkan ken!amanan seksual.

4skala 6.

N$% &A7E& : 7"d! Ima#e''

• +lien merasakan kepuasan pada dirin!a 4Skala 6

• +lien mampu men!esuaikan diri terhadap perubahan

0un#si tubuh. 4skala 6

• +lien mampu men!esuaikan diri terhadap perubahan

status kesehatan 4Skala 6

NI% &A7E&: Se9ual %"unselin#''

). 2enentukan jumlah rasa bersalah seksual !an# berhubun#an den#an persepsi pasien tentan# 0akt"r80akt"r pen!ebab pen!akit

*. 2erujuk pasien ke ahli terapi seks

,. 2embahas "bat berpen#aruh pada seksualitas

-. 2embahas pen#etahuan pasien tentan# seksualitas se1ara umum

5. 2embahas m"di0ikasi !an# diperlukan dalam ke#iatan seksual

3. 2en##unakan hum"r dan mend"r"n# pasien untuk men##unakan hum"r untuk meredakan ke1emasan atau rasa malu

<. 2en!ertakan pasan#an = partner seksual dalam k"nselin# sebisa mun#kin. NI% &A7E&: Tea1hin# Se9ualit!''

). 2enjelaskan anat"mi dan 0isi"l"#i manusia dari wanita dan pria. *. 2enjelaskan anat"mi 0isi"l"#i dan anat"mi repr"duksi manusia.

,. $ran# tua mendukun# peran seba#ai pendidik se9ulit! utama anak8anak mereka.

NI% &A7E&: Repr"du1ti(e Te1hn"l"#! 2ana#ement''

). 2embantu pasien untuk 0"kus pada bidan# kehidupan keberhasilan berhubun#an den#an status kesuburan

*. 2embantu den#an pr"sedur 0ertilisasi

3. 2enjadwalkan tindak lanjut tes

3. Kurang pengetahuan b.d kurangnya pajanan in%ormasi tentang penyakitnya t.d klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, klien tampak bingung.

(15)

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Kurang Pengetahuan

7erhubun#an den#an : keterbatasan k"#niti05 interpretasi terhadap in0"rmasi !an# salah5 kuran#n!a kein#inan untuk men1ari in0"rmasi5 tidak men#etahui sumber8sumber in0"rmasi.

S: 2en!atakan se1ara (erbal adan!a masalah

$: ketidakakuratan men#ikuti instruksi5 perilaku tidak sesuai

NOC*

 +"wlwd#e : disease pr"1ess

 +"wled#e : health 7eha(i"r Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. pasien menunjukkan pen#etahuan tentan# pr"ses pen!akit den#an kriteria hasil:

 /asien dan keluar#a men!atakan pemahaman tentan# pen!akit5 k"ndisi5 pr"#n"sis dan pr"#ram pen#"batan

 /asien dan keluar#a mampu melaksanakan pr"sedur !an# dijelaskan se1ara benar

 /asien dan keluar#a mampu menjelaskan kembali apa !an# dijelaskan perawat=tim kesehatan lainn!a

NIC *

• +aji tin#kat pen#etahuan pasien dan keluar#a

• Jelaskan pat"0isi"l"#i dari pen!akit dan ba#aimana hal

ini berhubun#an den#an anat"mi dan 0isi"l"#i5 den#an 1ara !an# tepat.

• >ambarkan tanda dan #ejala !an# biasa mun1ul pada

pen!akit5 den#an 1ara !an# tepat

• >ambarkan pr"ses pen!akit5 den#an 1ara !an# tepat • Identi0ikasi kemun#kinan pen!ebab5 den#an 1ara !an#

tepat

• Sediakan in0"rmasi pada pasien tentan# k"ndisi5 den#an

1ara !an# tepat

• Sediakan ba#i keluar#a in0"rmasi tentan# kemajuan

pasien den#an 1ara !an# tepat

• iskusikan pilihan terapi atau penan#anan

• ukun# pasien untuk men#ekspl"rasi atau mendapatkan

se1"nd "pini"n den#an 1ara !an# tepat atau diindikasikan

• Ekspl"rasi kemun#kinan sumber atau dukun#an5 den#an

1ara !an# tepat

!. =utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d %ator biologi t.d berat badan menurun A20 dari batas ideal, kehilangan masa otot, kurangnya keinginan untuk makan.

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh 7erhubun#an den#an :

+etidakmampuan untuk memasukkan atau men1erna nutrisi "leh karena 0akt"r bi"l"#is5 psik"l"#is atau ek"n"mi. S:

- N!eri abd"men - 2untah - +ejan# perut

- Rasa penuh tiba8tiba setelah makan

$:

- iare

- R"nt"k rambut !an# berlebih - +uran# na0su makan - 7isin# usus berlebih - +"njun#ti(a pu1at - en!ut nadi lemah

NOC*

a. Nutriti"nal status: Ade?ua1! "0 nutrient

b. Nutriti"nal Status : 0""d and ;luid Intake

1. @ei#ht %"ntr"l Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama….nutrisi kuran# teratasi den#an indikat"r:

 Albumin serum

 /re albumin serum

 emat"krit

 em"#l"bin

 T"tal ir"n bindin# 1apa1it!

 Jumlah lim0"sit

 +aji adan!a aler#i makanan

 +"lab"rasi den#an ahli #iBi untuk menentukan jumlah kal"ri dan nutrisi !an# dibutuhkan pasien

 Cakinkan diet !an# dimakan men#andun# tin##i serat untuk men1e#ah k"nstipasi

 Ajarkan pasien ba#aimana membuat 1atatan makanan harian.

 2"nit"r adan!a penurunan 77 dan #ula darah

 2"nit"r lin#kun#an selama makan

 Jadwalkan pen#"batan dan tindakan tidak selama jam makan

 2"nit"r tur#"r kulit

 2"nit"r kekerin#an5 rambut kusam5 t"tal pr"tein5 b dan kadar t

 2"nit"r mual dan muntah

 2"nit"r pu1at5 kemerahan5 dan kekerin#an jarin#an k"njun#ti(a

 2"nit"r intake nuntrisi

 In0"rmasikan pada klien dan keluar#a tentan# man0aat nutrisi

(16)

makanan seperti N>T= T/N sehin##a intake 1airan !an# adekuat dapat dipertahankan.

 Atur p"sisi semi 0"wler atau 0"wler tin##i selama makan

 +el"la pemberan anti emetik:...

 Anjurkan ban!ak minum

 /ertahankan terapi IV line

 %atat adan!a edema5 hiperemik5 hipert"nik papila lidah dan 1a(itas "(al

7. Keemasan b.d perubahan status kesehatan ditandai dengan klien mengeluh emas, iritabilitas, kurang istirahat.

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Kecemasan berhubun#an den#an

;akt"r keturunan5 +risis situasi"nal5 Stress5 perubahan status kesehatan5 an1aman kematian5 perubahan k"nsep diri5 kuran# pen#etahuan dan h"spitalisasi

$=S:

- Ins"mnia

- +"ntak mata kuran# - +uran# istirahat

- 7er0"kus pada diri sendiri - Iritabilitas

- Takut - N!eri perut

- /enurunan T dan den!ut nadi - iare5 mual5 kelelahan

- >an##uan tidur - >emetar

- An"reksia5 mulut kerin#

- /enin#katan T5 den!ut nadi5 RR - +esulitan berna0as

- 7in#un#

- 7l"kin# dalam pembi1araan - Sulit berk"nsentrasi

NOC *

- +"ntr"l ke1emasan - +"pin#

Setelah dilakukan asuhan selama ………klien ke1emasan teratasi d#n kriteria hasil:

 +lien mampu men#identi0ikasi dan men#un#kapkan #ejala 1emas

 2en#identi0ikasi5

men#un#kapkan dan menunjukkan tehnik untuk men#"nt"l 1emas

 Vital si#n dalam batas n"rmal

 /"stur tubuh5 ekspresi wajah5 bahasa tubuh dan tin#kat akti(itas menunjukkan berkuran#n!a ke1emasan

NIC *

Anxiety Reductin !"enurunan kecemasan#

• >unakan pendekatan !an# menenan#kan

• N!atakan den#an jelas harapan terhadap pelaku

pasien

• Jelaskan semua pr"sedur dan apa !an# dirasakan

selama pr"sedur

• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan

men#uran#i takut

• 7erikan in0"rmasi 0aktual men#enai dia#n"sis5

tindakan pr"#n"sis

• &ibatkan keluar#a untuk mendampin#i klien

• Instruksikan pada pasien untuk men##unakan

tehnik relaksasi

• en#arkan den#an penuh perhatian • Identi0ikasi tin#kat ke1emasan

• 7antu pasien men#enal situasi !an# menimbulkan

ke1emasan

• "r"n# pasien untuk men#un#kapkan perasaan5

ketakutan5 persepsi

(17)

>. 4angguan body image b.d penyakit t.d klien mengeluh malu terhadap sakit di testis, klien menunjukkan respon non erbal perubahan perilaku

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi $angguan bdy image berhubun#an

den#an:

7i"0isika 4pen!akit kr"nis65 k"#niti0=persepsi 4n!eri kr"nis65 kultural=spiritual5 pen!akit5 krisis situasi"nal5 trauma=injur!5 pen#"batan 4pembedahan5 kem"terapi5 radiasi6  S:

- epers"nalisasi ba#ian tubuh - /erasaan ne#ati0 tentan# tubuh - Se1ara (erbal men!atakan perubahan

#a!a hidup $ :

- /erubahan aktual struktur dan 0un#si

tubuh

- +ehilan#an ba#ian tubuh - 7a#ian tubuh tidak ber0un#si

=GC;

 7"d! ima#e

 Sel0 esteem

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. #an##uan b"d! ima#e

pasien teratasi den#an kriteria hasil:

 7"d! ima#e p"siti0

 2ampu men#identi0ikasi kekuatan pers"nal

 2endiskripsikan se1ara 0aktual perubahan 0un#si tubuh

 2empertahankan interaksi s"sial

NIC *

7"d! ima#e enhan1ement

- +aji se1ara (erbal dan n"n(erbal resp"n klien

terhadap tubuhn!a

- 2"nit"r 0rekuensi men#kritik dirin!a

- Jelaskan tentan# pen#"batan5 perawatan5 kemajuan

dan pr"#n"sis pen!akit

- "r"n# klien men#un#kapkan perasaann!a

- Identi0ikasi arti pen#uran#an melalui pemakaian alat

bantu

- ;asilitasi k"ntak den#an indi(idu lain dalam kel"mp"k

ke1il

:. Kerusakan intergritas jaringan b.d perubahan sirkulasi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Kerusakan integritas %aringan

berhubun#an den#an:

>an##uan sirkulasi5 iritasi kimia 4ekskresi dan sekresi tubuh5 medikasi65 de0isit 1airan5 kerusakan m"bilitas 0isik5 keterbatasan pen#etahuan5 0akt"r mekanik 4tekanan5 #esekan65kuran#n!a nutrisi5 radiasi5 0akt"r suhu 4suhu !an# ekstrim6

$ :

- +erusakan jarin#an 4membran

muk"sa5 inte#umen5 subkutan6

=GC;

 Tissue inte#rit! : skin and mu1"us membranes

 @"und healin# : primar! and se1"ndar! intenti"n

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. kerusakan inte#ritas jarin#an

pasien teratasi den#an kriteria hasil:

 /er0usi jarin#an n"rmal

 Tidak ada tanda8tanda in0eksi

 +etebalan dan tekstur jarin#an n"rmal

 2enunjukkan

pemahaman dalam pr"ses perbaikan kulit dan men1e#ah terjadin!a 1idera berulan#

2enunjukkan terjadin!a pr"ses pen!embuhan luka

NIC *

Pressure ulcer "re&entin 'und care

- Anjurkan pasien untuk men##unakan pakaian !an#

l"n##ar

- Ja#a kulit a#ar tetap bersih dan kerin#

- 2"bilisasi pasien 4ubah p"sisi pasien6 setiap dua jam

sekali

- 2"nit"r kulit akan adan!a kemerahan

- $leskan l"ti"n atau min!ak=bab! "il pada daerah !an#

tertekan

- 2"nit"r akti(itas dan m"bilisasi pasien - 2"nit"r status nutrisi pasien

- 2emandikan pasien den#an sabun dan air han#at - +aji lin#kun#an dan peralatan !an# men!ebabkan

tekanan

- $bser(asi luka : l"kasi5 dimensi5 kedalaman luka5

karakteristik5warna 1airan5 #ranulasi5 jarin#an nekr"tik5 tanda8tanda in0eksi l"kal5 0"rmasi traktus

- Ajarkan pada keluar#a tentan# luka dan perawatan luka - +"lab"rasi ahli #iBi pemberian diet T+T/5 (itamin - %e#ah k"ntaminasi 0eses dan urin

- &akukan tehnik perawatan luka den#an steril - 7erikan p"sisi !an# men#uran#i tekanan pada luka - indari kerutan pada tempat tidur

(18)

 nonim. 20"0. Karsinoma Testis Gnline http;@@&&&.sribd.om@do@20!!"!@Ca-testis. (akses ; "! aret 20"3)

Cor&in, Flizabeth 1. 200#. Buku Saku Patofisiologi . 1akarta ; F4C

/ohterman, 1oanne Closkey. 2003. Nursing Interventions Classification (NIC) Fourth Edition 't. 6ouis, issouri; osby Flseier

oorhead, 'ue. 200:. Nursing !utcomes Classification (N!C) Fourth Edition  't. 6ouis, issouri; osby Flseier 

==/ nternasional 20"0. /iagnosis Kepera&atan /e%inisi dan Klasi%ikasi 200#-20"" 1akarta; F4C

$rie, 'ylia nderson. 2007. $ato%isiologi Konsep Klinis $roses-$roses $enyakit ol 2D edisi 7. 1akarta; F4C

'meltzer, 'uzanne C. 200"  Buku "#ar Ke$era%atan &edikal ' Bedah Brunner  Suddarth 1akarta ; F4C

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan jenis penilaian adalah berbagai tagihan yang harus dikerjakan oleh murid setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu jenis penilaian

Sejauh ini data mengenai pengukuran morfometrik dan meristik jenis-jenis ikan dikawasan muara sungai sugihan sumatera selatan masih sangat kurang dan belum terdokumentasi

Zesbendri dan Ariyanti (2007) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif sangat kuat antara disiplin kerja dengan kinerja.. dalam penelitiannya menyatakan bahwa disiplin

Kendala utama yang dihadapi Pengadilan Agama untuk melaksanakan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 menyangkut tiga hal, yaitu, pertama, belum adanya aturan hukum

Dengan nama Retribusi Izin Gangguan dipungut Retribusi atas pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau Badan yang dapat menimbulkan ancaman

Peta kerapatan kanopi hasil pemodelan FCD baik pada tahun 2013 (sebelum erupsi) dan 2015 (sesudah erupsi) digunakan untuk mendeteksi perubahan kerapatan kanopi dengan metode

Apabila kebebasan itu merupakan kondisi bagi penjelmaan eksistensi kita sebagai pribadi, sedangkan kebebasan itu sekaligus disertai keharusan kita untuk memikul

Setelah selesainya pelatihan ini, para peserta diharapkan akan mempunyai ide-ide dan pemikiran baru yang lebih baik tentang bagaimana menggunakan berbagai macam tools